Anda di halaman 1dari 3

Seminar Nasional Matematika dan Aplikasi 2017

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA GRAF LENGKAP


DENGAN n GENAP , n>4
Dewi Simangunsong, Khadijah Harahap, Linda Zild Arsih, Nisa Chairani, Risami Ade
Agustina.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Risamiade_j@gmail.com

Abstrak. Misalkan G adalah suatu graf dengan himpunan titik V(G) dan himpunan sisi E(G).
Dalam hal ini |V(G)| = v dan |E(G) = e. Suatu garaf G merupakan graf total titik ajaib jika terdapat
pemetaan bijektif f dari V(G) ∪ E(G) ke himpunan {1,2,...,v + e} sedemikian sehingga untuk
setiap titik x dan setiap sisi xy di G berlaku f(x) + Ʃ f (xy) = k, dengan k adalah konstan. Pada
jurnal ini penulisan mengkaji tentang pelabelan total titik ajaib pada graf lenkap dengan n genap,
n>4.

Kata kunci: pelabelan total titik ajaib, graf Silang

I. PENDAHULUAN
Dalam teori graf, pelabelan menjadi topik yang banyak mendapat perhatian, karena model-model yang
ada pada pelabelan graf berguna untuk aplikasi yang luas, seperti dalam masalah peta jaringan jalan raya,
jaringan internet, sistem alamat jaringan komunikasi, dan desain sirkuit. Graf dapat diartikan sebagai
kumpulan tititk (nodes) yang dihubungkan satu sama lain melalui sisi atau busur (edges). Graf silang adalah
graf bintang dengan menghilangkan titik tengahnya.
Pelabelan merupakan pemetaan bijektif yang memasangkan unsur-unsur graf (titik atau sisi) dengan
bilangan bulat positif yang disebut label. Jika domain (daerah asal) dari pemetaa adalah titik, maka
pelabelan disebut pelabelan titik (Vertex labeling), jika domain dari pemetaan adalah sisi maka disebut
pelabelan sisi (edge labeling), dan jika domain dari pemetaan adalah titik dan sisi maka disebut pelabelan
total (total labeling).
Misalkan G adalah suatu graph dengan himpunan titik V dan sisi E. Banyaknya sisi di G adalah edan
banyaknya titik di G adalah e dan banyaknya titik di G adalah v.secara matematis pelabelan total titik ajaib
(Vertex magic total labelling) pada suatu graf (V,E) dengan banyak sisi edan banyak titik v adalah pemetaan
satu-satu

f : E V  1,2,3...., e  v
Sehingga untuk masing-masing titik x dan masing-masing sisi xy di G berlaku

f ( x)   f ( xy)  k untuk suatu konstanta k.


Pelabelan total titik ajaib dapat dimaknai sebagai jumlah label suatu titik dan label sisi yang terkait
pada titik tersebut adalah sama untuk semua titik.
Untuk menentukan suatu graf titik ajaib tidaklah mudah, diperlukan teknik atau metode-metode tertentu
dalam melabelkan suatu titik dan sisi sedemikian sehingga didapatkan suatu bilangan ajaib yang sesuai
pada masing-masing titik yang berbeda. Metode pelabelan titik dan sisi (pelabelan total) berbeda-beda
dalam suatu graf tersebut. Dalam pelabelan total titik ajaib pada graph silang yaitu graph bintang sederhana
dengan menghilangkan satu titik tengah.
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasi 2017

1 Langkah – langkah :

2 1.

5
444R5 4

II. METODEPENELITIAN
Kajian pustaka.
A. Contoh Sub Header
Sub header ditulis menggunakan Times New Roman 10 dan dicetak miring (Italic).
B. Menjaga Stabilitas Template
Template ini digunakan untuk memformat makalah. Seluruh marjin, lebar kolom, spasi, dan jenis huruf
sudah ditentukan. Mohon untuk tidak mengubah format.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini menyajikan hasil penelitian. Hasil penelitian dapat dilengkapi dengan tabel, grafik (gambar),
dan/atau bagan. Bagian pembahasan memaparkan hasil pengolahan data, menginterpretasikan penemuan
secara logis, dan mengaitkan dengan sumber rujukan yang relevan.
C. Singkatan dan Akronim
Pastikan seluruh singkatan dan akronim didefinisikan pada saat penggunaan pertama kali untuk
menghindari salah interpretasi. Singkatan yang lazim seperti SD atau SMP tidak perlu didefinisikan.
D. Penulisan Persamaan
Persamaan dapat langsung ditulis menggunakan Equation Editor atau Times New Roman. Nomori
pergrsamaan secara terurut dalam tanda kurung yang terletak di ujung paling kanan seperti pada contoh
berikut.

𝛼+𝛼=𝛼

Pastikan bahwa symbol yeng digunakan telah terdefinisi sebelumnya atau didefisikan segera setelah
dimunculkan. Gunakan “(1)” (tanpa tanda kutip) untuk merujuk persamaan di atas, bukan “Persamaan (1)”
atau “Pers. (1)”. Pengecualian untuk awal kalimat gunakan “Persamaan (1) adalah ...”
Panduan penulisan ilmiah yang baik dapat dilihat di [7].
IV SIMPULANDAN SARAN
Simpulan berisi rangkuman singkat atas hasil penelitian dan pembahasan, sementara saran berisikan
saran lebih lanjut mengenaipotensi yang bias dikembangkan dari hasil penelitian.
E. GambardanTabel
Tabel atau gambar dimasukkan setelah dirujuk pada makalah. Sebaiknya posisikan gambar dan tabel di
bagian atas atau bawah halaman. Sesuaikan penamaan dan penomoran dengan contoh yang diberikan
padaTabel 1 dan Gambar 1. Untuk nama table dituliskan di atas tabel, sementara untuk nama gambar
dituliskan di bawah gambar.
Seminar Nasional Matematika dan Aplikasi 2017

F. PerujukanTabeldanGambar
1) Cara MerujukTabeldanGambar: UntukmerujukTabelatauGambar yang ditampilkangunakan
"Tabel 1" atau "Gambar 1" (tanpatandapetik). Sebaiknyadihindarimenggunakanfraseseperti"
...padagambarberikut." atau " ... padatabel di atas.".

TABEL 1. CONTOHPENAMAANTABEL

Kolom
Sub
Sub Sub Sub

Kami menyarankanuntukmenggunakan text box untukmemasukkangambarataugrafikkarenapada MS


Word metodeinilebihstabildanlangungmemasukkangambar. Untukmenghilangkangaristepi text box, pilih
text box, kemudian “Format”, pilih Shape Outline, lalu No Outline.

GAMBAR 1.

CONTOHPENAMAANGAMBAR

UCAPANTERIMAKASIH
Ucapanterimakasih, jikaada, dituliskanpadabagianini.

DAFTARPUSTAKA
DaftarPustakaditulismenggunakan Times New Roman 8. Sitasipustakamenggunakankurungsiku [1].
Penomorandisesuaikandengankumunculanpadaartikel.
Tandabacasepertititikatautandatanyaditempatkansetelahkurungsikututup [2].
Untukmerujukcukuptuliskannomornya, sepertipada [3], tidakusah" ...referensi [3] ...", kecualijikamuncul
di awalkalimat, bisamenggunakansepertiberikut. "Referensi [3] merupakan ...".
Padadaftarpustakatuliskanseluruhnamapenulis, kecualipenulislebihdari 6 orang, bisagunakandkk.

[1] G. Eason, B. Noble, and I. N. Sneddon, “On certain integrals of Lipschitz-Hankel type involving products of Bessel functions,”
Phil. Trans. Roy. Soc. London, vol. A247, pp. 529–551, April 1955. (references)
[2] J. Clerk Maxwell, A Treatise on Electricity and Magnetism, 3rd ed., vol. 2. Oxford: Clarendon, 1892, pp.68–73.
[3] I. S. Jacobs and C. P. Bean, “Fine particles, thin films and exchange anisotropy,” in Magnetism, vol. III, G. T. Rado and H. Suhl,
Eds. New York: Academic, 1963, pp. 271–350.
[4] K. Elissa, “Title of paper if known,” unpublished.
[5] R. Nicole, “Title of paper with only first word capitalized,” J. Name Stand. Abbrev., in press.
[6] Y. Yorozu, M. Hirano, K. Oka, and Y. Tagawa, “Electron spectroscopy studies on magneto-optical media and plastic substrate
interface,” IEEE Transl. J. Magn. Japan, vol. 2, pp. 740–741, August 1987 [Digests 9th Annual Conf. Magnetics Japan, p. 301,
1982].
[7] M. Young, The Technical Writer's Handbook. Mill Valley, CA: University Science, 1989.

Anda mungkin juga menyukai