Anda di halaman 1dari 3

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM UNGGAHAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM PROJECT MULTATULI

a,1
Restiana Setia Ningrum
a
Universitas Tidar, Jl. Kapten Suparman 39 Potrobangsan, Magelang Utara, Jawa Tengah
1
restiana.setia.ningrum@student.untidar.ac.id

PENDAHULUAN
Bahasa merupakan alat komunikasi verbal, yang artinya bahasa dapat berbentuk lisan maupun tulis. Pemakaian bahasa secara lisan maupun
tulis tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut dikarenakan dalam berinterkasi dengan lingkungannya, manusia
membutuhkan bahasa sebagai sarana atau alat penyampai dalam kegiatan berkomunikasi. Alasan lain terkait pentingnya bahasa bagi
kehidupan manusia, terutama dalam berkomunikasi, ialah sebab setiap buah pikir yang dikeluarkan seseorang berbentuk ujaran bahasa
(Ati, 2020, h. 149)
. Bahasa menurut Fitriani (dalam Layaliya & Santoso, 2022, h. 148) merupakan suatu sistem lambang bunyi yang bersifat
arbitrer dan digunakan oleh suatu masyarakat untuk memenuhi kepentingan bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.
Pengungkapan bahasa dalam memenuhi beberapa kepentingan tersebut dapat dilakukan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa bahasa adalah lambang bunyi, baik secara tulis maupun lisan, yang mempunyai makna.
Sebagai alat untuk berkomunikasi, fungsi bahasa tidak hanya berupa menyampaikan informasi, gagasan, maupun ide, tetapi lebih
jauh lagi bahasa dapat berakibat pada cara seseorang bersikap. Hal ini sesuai dengan pendapat Uchyana (dalam
Pangesti & Rosita, 2019, h. 98)
bahwa pendapat umum dan sikap dapat ditimbulkan dari sebuah komunikasi. Hal tersebut berarti bahwa dalam berkomunikasi, manusia
melakukan sebuah interaksi untuk mengemukakan gagasan, ide, dan informasi yang mampu menimbulkan tindakan yang kemudian dalam
perkembangannya disebut tindak tutur. Tindak tutur menurut Yule (dalam (Fitria Nurjanah, dkk., 2021, h. 383) ialah sebuah tuturan yang
menampilkan tindakan-tindakan. Hal ini berarti bahwa tindak tutur merupakan hasil tuturan bahasa yang berfokus pada pemanfaatan bahasa
untuk mengomunikasikan maksud dan tujuan tertentu dari penutur kepada mitra tutur agar melakukan hal yang dimaksud penutur. Tindak
tutur menurut Searle (dalam Yani, dkk., 2021, h. 4291) terbagi menjadi tiga jenis, yaitu (1) tindak tutur lokusi sebagai sebuah tindak tutur
dengan makna sesuai kata, frasa, maupun kalimat yang dituturkan, (2) tindak tutur ilokusi sebagai tindak tutur untuk melakukan maksud dan
fungsi tertentu, dan (3) tindak tutur perlokusi sebagai tindak tutur yang menyebabkan pengaruh tertentu terhadap mitra tutur.
Tindak tutur tidak terbatas pada tuturan ataau ekspresi bahasa lisan, tetapi juga tulis. Tuturan bahasa secara tulis memerlukan media
sebagai perantara komunikasi dengan mitra tutur. Salah satu media yang dapat digunakan untuk berekspresi tulis ialah media sosial, terutama
media sosial Instagram. Instagram merupakan media sosial yang menyuguhkan layanan unggah foto dan video yang dilengkapi tulisan berupa
takarir pada tiap foto maupun video yang diunggah. Instagram merupakan media sosial yang paling banyak digunakan menurut Hootsuite,
yaitu sekitar satu miliar pengguna di seluruh dunia per Januari 2021. Berdasarkan data tersebut, Indonesia menjadi negara keempat dengan
pengguna Instagram terbanyak, yaitu sekitar 78 juta pengguna (Fitria Nurjanah, dkk., 2021, h. 383).
Akun instagram @project_org atau Project Multatuli. Project Multatuli merupakan salah satu akun Instagram yang selalu
menggunakan bahasa sebagai media berekspresi sehingga cenderung memungkinkan diterapkannya tindak tutur. Project Multatuli yang
pertama kali dicetuskan pada Mei 2021 tersebut merupakan sebuah projek inisiatif dan komitmen jurnalisme untuk melayani mereka yang
terpinggirkan oleh kekuasaan yang menyimpang. Project Multatuli juga merupakan bentuk slow journalism dalam pelaporan mendalam isu-
isu di Indonesia yang didirikan atas inisiatif gerakan jurnalisme publik. Slow journalism menurut Goldberg (dalam Utami, 2022, h. 1) dapat
mendobrak isu dengan menggunakan sudut pandang baru dan koneksi berbagai hal dari isu tersebut yang tidak disorot oleh banyak orang.
Publikasi laporan mendalam berbasis riset data terkait suatu isu oleh project multatuli dibagikan melalui akun Instagram resmi Project
Multatuli, yaitu @project_org.
Penelitian terhadap unggahan Instagram Project Multatuli tersebut dinilai perlu untuk dilakukan sebab (1) Project Multatuli
memuat banyak informasi yang bersifat penting sebab membahas mengenai isu-isu sosial, (2) dalam unggahan di Instagram Project Multatuli
terdapat kalimat atau tindak tutur yang memungkinkan interaksi antarpengguna Instagram melalui kolom komentar. Selain itu, ketertarikan
peneliti untuk mengkaji ilokusi unggahan dalam akun Instagram Project Multatuli juga didasarkan pada fakta bahwa dalam sebuah tuturan
tulis yang berisi informasi mendalam terkait suatu isu, terdapat beberapa tujuan tertentu di dalamnya, baik berupa harapan agar pengguna lain
ikut berpendapat maupun bertindak. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengidentifikasi tindak tutur dalam unggahan media sosial
Instagram Project Multatuli. Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori tindak tutur ilokusi Austin yang dikembangkan oleh
Searle, yaitu berupa kajian dalam unggahan pada akun Project Multatuli yang berfokus pada tindak tutur dari segi ilokusi, misalnya pada
unggahan berikut.
Unggahan di Instagram Project Multatuli pada 12 Oktober 2023 tersebut termasuk dalam tindak tutur ilokusi berwujud asertif yang
menyatakan kekecewaan dan tindak tutur komisif berupa penolakan warga terkait dengan penggusuran di Rempang untuk investasi asing.
Kalimat yang menunjukkan tindak tutur ilokusi berwujud asertif menyatakan ialah, “Mengubur Harapan Warga Rempang: dulu dijanjikan
sertifikat, kini digusur demi investasi asing”. Kalimat tersebut merepresentasikan kekecewaan warga Rempang terhadap pemerintah kota dan
BP Batam. Sementara itu, pernyataan tindak tutur ilokusi komisif berupa penolakan terdapat pada kalimat “ Kami disuruh pergi macam
burung, disiuh. Kami tidak mau bergitu”.
Penelitian terdahulu yang terkait dengan tindak tutur di media sosial Instagram seperti penelitian ini, sudah pernah dilakukan oleh
Pangesti (2019), Anisa, dkk. (2019), Nurjanah, dkk. (2021), serta Aulia (2022). Penelitian-penlitian yang dilakukan secara teoretis dan
metodologis tersebut dijabarkan sebagai berikut.
Pangesti (2019)melakukan penelitian tindak tutur di media sosial Instagram sebagai objek kajian skripsinya yang berjudul Tindak
Tutur Ekspresif di Akun Instagram @kampuszone. Tujuan dari penelitian tersebut ialah untuk mendeskripsikan tindak tutur ekspresif yang
ditemukan pada akun Instagram @kampuszone. Penelitian yang berjenis deskriptif kualitatif ini mengambil sumber data pada akun Instagram
@kampuszone periode Januari hingga Maret 2019. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tersebut ialah metode
dokumentasi. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa wujud-wujud tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam akun Instagram
@kampuszone ialah berupa tindak tutur untuk mengungkapkan keluhan, semangat, harapan, kesedihan, bersyukur, kejenuhan, kekaguman,
dan persetujuan maupun pertidaksetujuan.
Anisa, dkk. (2019) melakukan penelitian dengan judul Analisis Tindak Tutur Lokusi dalam Akun Instagram @dagelan. Tujuan
penelitian tersebut ialah untuk mendeskripsikan tindak tutur ilokusi yang terkandung dalam akun media sosial Instagram @dagelan. Metode
yang digunakan dalam penelitian mengenai tindak tutur ilokusi tersebut merupakan metode deskriptif kualitatif. Sementara itu, teknik
pengumpulan data yang digunakan ialah dokumen dengan pengambilan datan secara acak pada akun Instagram @dagelan. Hasil penelitian
tersebut ialah bahwa adanya tindak tutur lokusi pada akun Instagram @dagelan, yaitu berjenis tindak tutur ilokusi asertif, direktif, ekspresif,
komisif, dan deklarasi.
Penelitian secara teoretis dan metodologis juga pernah dilakukan oleh Nurjanah, dkk. (2021), yaitu yang berjudul Tindak Tutur
Ilokusi pada Postingan Akun Instagram NKCTHI. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan jenis tindak tutur ilokusi yang terdapat
dalam postingan akun Instagram NKCTHI serta menjelaskan peranan konteks dalam postingan di akun tersebut. Metode yang digunakan
dalam penelitian tersebut ialah metode deskriptif kualitatif dengan cara menganalisis data secara kontekstual. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis tindak tutur lokusi dalam postingan akun Instagram NCTHI, yaitu (1) bentuk direktif meminta dan
bertanya, (2) bentuk asertif menyatakan dan menyarankan, dan (3) bentuk ekspresif meminta maaf dan berterima kasih.
Selanjutnya, Rahmayani, dkk. (2021) pernah meneliti terkait Analisis Tindak Tutur Ilokusi pada Caption Instagram Tokopedia
serta Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar Teks Persuasi di Sekolah Menengah Pertama. Tujuan penelitian tersebut ialah untuk
mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi pada caption Instagram @tokopedia edisi “Waktu Indonesia Belanja” serta
pemanfaatannya sebagai bahan ajar materi teks persuasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Metode yang digunakan dalam penelitian
tersebut ialah metode deskriptif kualitatif. Sementara itu, teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak catat. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa dari 32 caption akun Instagram @tokopedia yang diteliti, terdapat 85 tuturan yang teridentifikasi sebagai bentuk
tindak tutur ilokusi, yakni asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif.
Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian
terdahulu yang telah dipaparkan. Perbedaan tersebut teridentifikasi pada sumber data. Pada penelitian terdahulu tersebut sumber data yang
digunakan ialah berupa akun Instagram @kampuszzone, @dagelang, NKCTHI, dan Tokopedia. Sedangkan penelitian ini berfokus untuk
mengkaji akun Instagram Project Multatuli. Kemudian, persamaan dari penelitian yang sedang dilakukan saat ini dengan penelitian terdahulu
terletak pada jenis, metode analisis dan teknik pengumpulan data yang digunakan. Jenis penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. sementara itu
metode dan teknik analisis yang digunakan berupa metode kontekstual dan teknik simak catat, yaitu dengan membaca secara mendalam dan
cermat unggahan akun Instagram Project Multatuli untuk selanjutnya mencatat tindak tutur yang terdapat di dalamnya dan kemudian dianalsis
menggunakan metode kontekstual. Metode kontekstual dilakukan dengan menghubung-hubungkan tuturan dalam unggahan Instagram
Project Multatuli dengan konteks keresahan atau permasalahan sosial yang ada Berdasarkan paparan tersebut, maka penelitian mengenai
tindak tutur dalam unggahan media sosial Instagram Project Multatuli termasuk penelitian yang belum banyak dilakukan sebelumnya dan
tergolong baru.
Dalam meneliti tindak tutur dalam unggahan media sosial Instagram Project Multatuli ini, peneliti menggunakan teori Austin yang
disempurnakan oleh Searle, yaitu tindak tutur asertif, direktif, komsif, ekspresif, dan deklaratif. Sementara itu, pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini ialah pendekatan teoretis dan metodologis. Pendekatan teoretis yang dimaksud ialah pendekatan dengan teori tindak
dalam analisis isi unggahan, sedangkan pendekatan metodologis yang digunakan berupa pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif
yang bersifat deskriptif dinilai mampu membantu peneliti dalam penelitian ini karena objek kajian dalam penelitian ini berupa data deskriptif,
yaitu kata-kata tulis dan lisan mengenai suatu gejala tertentu yang dapat diamati (Amalia, Hartono, Utami., 2018, h. 75).
Penelitian mengenai tindak tutur dalam unggahan media sosial Instagram Project Multatuli ini dapat memberikan manfaat berupa
(1) bagi mahasiswa penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan perbandingan mengenai penelitian terkait tindak tutur dalam media
sosial Instagram, (2) bagi pembaca penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan referensi yang dapat menambah pengetahuan
mengenai kegunaan kajian tindak tutur, dan (3) bagi peneliti ialah dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai cara
mengidentifikasi tindak tutur, terutama yang berbentuk tulisan.
Berdasarkan penjabaran tersebut, kajian pada penelitian ini dibatasi pada identifikasi mengenai tindak tutur dalam unggahan media
sosial Instagram Project Multatuli. Pembatasan tersebut berguna untuk mencapai tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi dan
mendeskripsikan jenis tindak tutur dalam unggahan media sosial Instagram Project Multatuli.
DAFTAR PUSTAKA
Ismawati, I., Supriadi, O., & Setiawan, H. (2022). Analisis Penggunaan Diksi Pada Penulisan Berita Online Tribunjogja.Com Edisi Juni 2022 Sebagai Bahan Ajar Teks Berita

Kelas Viii Di Smp. Jurnal Education And Development, 11(1), 39–43. HYPERLINK

"https://doi.org/10.37081/ed.v11i1.4239"https://doi.org/10.37081/ed.v11i1.4239

Layaliya, F. N., Wahyudi, B., & Santoso, J. (2022). 47│ Ilocution Speaking Action in Advertising Persuasion Discourse on Spotify Tindak Tutur Ilokusi dalam
Wacana Persuasi Iklan di Spotify. Journal of Education, 5(2). https://doi.org/10.32478/al-mudarris.v%vi
%i.1014
Pangesti, N. I. (2019). Tindak Tutur Ekspresif Di Akun Instagram @kampuszone. Jurnal Hasta Wiyata, 2(2), 33–40.
Yani, R., Sugiarti, D. H., & Maspuroh, U. (2021). Analisis Tindak Tutur Ilokusi pada Caption Instagram Tokopedia serta Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar
Teks Persuasi di Sekolah Menengah Pertama. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(6), 4289–4300.

Anda mungkin juga menyukai