Anda di halaman 1dari 2

Perubahan Makna dalam Takarir Instagram Indra Sugiarto

Tahun 2022 (Kajian Semantik)


Veronika, Siti Nuraini, Neneng Nurhasanah

Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang

vnika476@gmail.com, ainiazzahra233@gmail.com, nenengnurhasanah68178@gmail.com

ABSTRAK
PENDAHULUAN

Bahasa merupakan alat komunikasi yang dimiliki manusia dalam berinteraksi dengan manusia lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, bahasa didefinisikan sebagai sistem lambang bunyi
yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri. Sementara itu, Moriyama dan Budiman (2010: 2) berpendapat bahwa bahasa
adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia. Setiap manusia mempunyai pembendaharaan
kata yang berbeda-beda dan cara pengungkapan bahasa yang khas. Bahasa merupakan bagian dari
kepribadian manusia dan seiring berkembangnya zaman, bahasa juga mengalami kemajuan serta
perubahan.

Pada perkembangan bahasa yang terjadi, maka perubahan makna memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap nilai rasa yang ditimbulkan dalam suatu wacana, baik lisan maupun tulis. Hal ini
berhubungan dengan kemampuan manusia menafsirkan makna secara tepat. Artinya, dengan
memahami konteks perubahan makna, maka pendengar akan dapat menafsirkan maksud si
pembicara melalui penyampaian bahasa yang baik dan benar.

Sementara itu, Suhardi (2015: 117) mengemukakan perubahan makna sebagai gejala pergantian
rujukan dari simbol bunyi yang sama. Dengan begitu berarti dalam konsep perubahan makna, terjadi
peralihan referensi yang digunakan saat ini dengan referensi semula. Dilihat dari praktik pemakaian
bahasa, kenyataannya makna suatu kata memang tidak selalu bersifat statis, sebagaimana sifat
bahasa itu sendiri yang dinamis. Kustriyono (2016) berpendapat bahwa proses perubahan makna
terbagi menjadi tujuh jenis, yaitu perluasan atau generalisasi, penyempitan makna atau spesialisasi,
peninggian makna atau ameliorasi, penurunan makna atau peyorasi, sinestesia, asosiasi, dan
metafora. Sementara itu, Chaer (dalam Shohiburrida, 2018) mengklasifikasikan perubahan makna
sebagai berikut: meluas, menyempit, perubahan total, penghalusan, pengasaran, sinestesia, dan
asosiasi. Faktor penyebab terjadinya perubahan makna yang dikemukakan oleh Dewi (2009: 29-35),
di antaranya: perkembangan ilmu dan teknologi; perkembangan sosial dan budaya; perbedaan
bidang pemakaian; adanya asosiasi; pertukaran tanggapan indra; perbedaan tanggapan; adanya
penyingkatan; proses gramatikal serta pengembangan istilah.

Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini memfokuskan pada pembahasan mengenai


perubahan makna dalam takarir Instagram Indra Sugiarto yang diunggah selama tahun 2022, sebagai
seorang motivator dan penulis yang memiliki banyak pengikut di akun Instagram, Indra Sugiarto
sudah seharusnya memberikan representatif positif kepada masyarakat atau pengikut Instagramnya.
Representatif positif dapat ditemukan salah satunya melalui media sosial Instagram. Seiring dengan
berkembangnya teknologi yang dapat mempermudah dan mempersingkat proses pertukaran
informasi. Berkenaan dengan hal tersebut, Alyusi (2016: 23) mengemukakan bahwa fenomena
interaksi sosial online saat ini merupakan salah satu karakteristik dari masyarakat informasi.

Maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis perubahan makna yang terjadi dalam
takarir Instagram Indra Sugiarto beserta faktor penyebab terjadinya perubahan makna tersebut.
Peneliti memilih akun Instagram Indra Sugiarto sebab terdapat banyak unsur dalam perubahan
makna. Dalam postingan akun instagram ini banyak memuat data yang berhubungan dengan kajian
yang dipilih. Alasan pemilihan akun ini karena penulis menyajikan diksi dalam postingannya yang
mudah dipahami sehingga menarik peneliti untuk mengkaji perubahan makna yang terdapat pada
akun instagram tersebut. Postingan pada akun Indra Sugiarto ini juga banyak memberikan motivasi
kepada pembacanya.

Anda mungkin juga menyukai