ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kosakata dari bahasa asing yang telah terserap
ke dalam kosakata yang ada pada Bahasa Indonesia, bentuk penelitian yang digunakan pada
identifikasi penyerapan kata dari bahasa asing ke dalam Bahasa Indonesia dengan menggunakan
media periklanan di media sosial, dengan metode yang digunakan tersebut diharapkan kita bisa
memahami bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang berakar dari Bahasa Melayu yang
terpengaruh dengan banyaknya kosakata baru yang bersumber dari bahasa asing lainnya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menggunakan metode identifikasi kata serapan pada
media periklanan di media sosial dapat diketahui Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata
yang berasal dari bahasa asing baik itu melalui faktor persebaran agama, perdagangan, maupun
penjajahan. Dalam proses penyerapan kata dari bahasa asing kedalam Bahasa Indonesia terdapat
beberapa penyesuaian dalam pengejaan maupun penyebutan kosakata tersebut sebagai bentuk
adaptasi sebuah kosakata dari bahasa asing agar dapat digunakan dengan nyaman oleh penutur
Bahasa Indonesia.
Kata Kunci : bahasa, kata serapan, periklanan, media sosial
PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan di Negara Indonesia yang menjadi
bahasa komunikasi utama masyarakat di Indonesia yang memiliki beragam bahasa daerah.
Bahasa merupakan pesan yang disampaikan dalam bentuk ekspresi sebagai alat komunikasi pada
situasi tertentu dalam berbagai aktivitas. (Devitt & Hanley, 2006)
(Gorys Keraf, 1984), menyatakan fungsi bahasa itu pada umumnya sebagai alat
komunikasi atau perhubungan antara anggota masyarakat. Setiap bahasa masyarakat terdapat
kesepakatan mengenai kata yang digunakan untuk mengungkapkan sebuah gagasan dan perasaan
dalam upaya menyebutkan atau mengacu pada benda-benda yang ada di sekitarnya. Namun, ide
atau konsep dapat muncul ketika masyarakat melakukan kontak dengan budaya baru di luar
masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan kata-kata baru yang diambil dari kata yang
digunakan oleh masyarakat luar.
Dari kontak yang dilakukan antar masyarakat muncul istilah peminjaman kata. Kata
pinjaman merupakan suatu kata yang ‘dipinjam’ dari bahasa lain, kata yang aslinya tidak
menjadi bagian dari kosakata bahasa penerima tetapi diadopsi dari beberapa bahasa lain dan
menjadi bagian dari pinjaman kosakata pada suatu bahasa. (International Congress of Linguists
& P. G. J. van, 2004) .Kata pinjaman dapat ditemukan di seluruh penjuru dunia, berdampingan
dengan penggunaan bahasa ibu, penggunaannya dapat berupa pengubahan maupun pergeseran
menjadikannya memiliki berbagai formasi kata. Dua atau lebih bahasa digunakan saling
berdampingan, dan kode pertukarannya yaitu dimana suatu bagian dari kalimat menggunakan
kata yang berasal dari bahasa asing. (Oh, 2015)
Sejak awal, tidak ada bahasa yang memiliki makna kata yang lengkap, sehingga dalam
mengungkapkan suatu hal yang baru memerlukan sebuah kata yang berasal dari penyerapan
bahasa lain. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tidak hanya berasal dari bahasa murni asli
melainkan berasal dari bahasa serapan. Dalam pertumbuhan dan perkembangan alamiah bahasa
Indonesia, kontak budaya antarbangsa mempengaruhi bahasa lain masuk ke dalam bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain,
baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing.
Penggunaan bahasa serapan tak hanya dalam komunikasi antar orang melalui mulut ke
mulut melainkan juga digunakan dalam periklanan baik melalui poster, baliho, atau media
periklanan yang lainnya. Penggunaan bahasa serapan mungkin tidak disadari secara langsung
oleh pengguna, hal ini dikarenakan penggunaan bahasa serapan asing sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari masyarakat Indonesia. Untuk mengetahui sebagaimana penggunaan bahasa asing
serapan diperlukan sebuah penelitian mengenai penggunaan bahasa serapan dari bahasa asing,
penelitian tidak mungkin dilakukan dengan mensurvei satu persatu orang karena jumlah
masyarakat sangat banyak, penelitian dapat dilakukan dengan mengidentifikasi pada media
periklanan. Pemilihan media ini dikarenakan periklanan sangat mudah untuk diingat oleh setiap
orang dan sering juga kata didalamnya digunakan di keseharian. Tujuan penulisan artikel ini
adalah :
1. Mengidentifikasi penggunaan bahasa serapan pada media periklanan (poster, brosur,
iklan elektronik,dll).
2. Mengetahui tingkat efisiensi penggunaan bahasa serapan dalam periklanan.
3. Mengetahui penyesuaian dari bahasa asing dalam pengejaan maupun penyebutan kata.
METODE
Penelitian dilakukan pada Februari-Maret 2022 dengan menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif. Dimana penelitian ini menggunakan latar alamiah dengan maksud
menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan pendekatan yang ada.
Tujuan menggunakan pendekatan deskriptif adalah untuk melukiskan secara sistematis fakta
atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi pustaka yang berasal dari
media periklanan dari sosial media. Kemudian data tersebut akan dilakukan analisis yang
melibatkan interpretasi dengan menggunakan pendekatan penalaran kritis yang . Dalam analisis
tersebut akan diidentifikasi sumber asal bahasanya sehingga dapat dipahami bagaimana proses
penyerapan dan proses adaptasi serta adopsi katanya.
(sumber internet)
Proses penyerapan kata bahasa Indonesia dari bahasa Sansekerta, Inggris, Portugis,
Belanda, dan Persia tersebut dalam media periklanan yang terdapat di media sosial melalui
proses adopsi dan adaptasi. Kata seperti gratis, gandum, dan lagu diserap melalui proses adopsi
yang secara keseluruhan tidak mengalami proses morfologis maupun proses morfofonemik. Kata
elektronik, markisa, spesial, dan diskon merupakan kata yang diserap ke dalam bahasa Indonesia
melalui proses adaptasi dimana kata-kata tersebut disesuaikan pelafalan atau penulisan bahasa
Indonesia.
Dalam penelitian ini ditemukan kata serapan berupa bentuk tunggal pada media
periklanan. kata tersebut diserap dengan dan tanpa menyesuaikan penulisan dan pelafalan bahasa
Indonesia. (Muslich, 2008) menyatakan bahwa kata asing yang diserap disesuaikan dengan
kaidah Bahasa Indonesia. Kata serapan bahasa asing dalam Bahasa Indonesia yang berupa
bentuk tunggal digunakan sebab kata tersebut telah mengungkapkan maksud, konsep, atau sifat
yang diinginkan. Penyerapan kata ini dilakukan apabila kata tersebut dapat mengungkapkan
makna, konsep, proses, keadaan, atau sifat yang diinginkan. Penyerapan kata dalam bentuk
tunggal juga dilakukan jika kata yang diserap lebih singkat dari terjemahan dalam bahasa
Indonesia. (Widjono Hs, 2005) Dapat terlihat pada kata diskon dan gratis yang merupakan
bentuk tunggal. Kata tersebut telah mengungkapkan makna, konsep, proses, keadaan, atau sifat
yang diinginkan. Seperti pada media periklanan 8, kata wajib yang merupakan bentuk tunggal
yang mengungkapkan makna konsep bahasa Arab yang diserap, yakni sesuatu yang harus
dilakukan. Kata wajib lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan dalam Bahasa Indonesia.
Penyerapan kata wajib tidak mengalami proses morfologis dan atau proses morfofonemik.
Penggunaan bahasa serapan memang sangat berpengaruh baik di kehidupan sehari-hari
maupun di dunia periklanan, dalam periklanan penggunaan kata serapan seperti
gratis,diskon,elektronik,spesial sangat menarik perhatian para konsumen produk, apalagi di
zaman milenial seperti sekarang ini. Penggunaan kata serapan cukup efektif untuk menambah
minat konsumen untuk memakai produk yang ditawarkan,bahasa bahasa serapan baru yang
dituliskan dalam media iklan digunakan di keseharian masyarakat untuk berbicara dengan orang
lain.
PENUTUP
Bahasa Indonesia merupakan Bahasa yang dipengaruhi oleh berbagai macam bahasa,
Bahasa Indonesia memiliki kosakata yang kaya karena sering terpengaruhi oleh bahasa lain,
karena faktor lokasi yang sangat strategis dimana Selat Malaka menghubungkan antara
peradaban negara yang ada di sebelah baratnya dan Negara Cina, sehingga orang-orang yang
ingin berdagang dengan Negara Cina haruslah melewati Selat Malaka, dan singgah pada
pelabuhan yang terdapat disana. Penyerapan kata ini dapat diketahui dari bagaimana penyerapan
kata terjadi dari suatu waktu dan kejadian yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
Gorys Keraf. (1984). Tata bahasa indonesia: Untuk sekolah lanjutan atas (10th ed.). Flores :
Nusa Indah.
Muslich, M. (2008). Tata bentuk bahasa Indonesia: Kajian ke arah tatabahasa deskriptif (Cet.
1). Bumi Aksara.
Oh, H. (2015). A Study on English Loanwords in Korean. Modern Studies in English Language
Widjono Hs. (2005). Bahasa Indonesia: Mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan
tinggi. Grasindo.