1. Kesamaan tujuan
2. Ketergantungan positif
Manfaat belajar kooperatif :
1. meningkatkan hasil belajar dan pebelajar
2. Meningkatkan hubungan antar kelompok
3. Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi
belajar
4. Menumbuhkan relsi kebutuhan pebelajar untuk
belajar berpikir
5. Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan
ketrampilan
6. Meningkatkan perilaku dan kehadiran di kelas
7. Relatif murah
TEKNIK DALAM PEMBELAJARAN
KOOPERATIF:
Student Teams Achievement Divisions (STAD)
(Pembagian Pencapaian Tim Siswa)
Team-Games-Tournament (TGT) (Turnamen Game
Tim),
jigsaw
Rancangan Khusus
Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC) (Mengarang dan Membaca Terintegrasi yang
Kooperatif)
Team Accelerated Instruction (TAI) atau (Percepatan
Pengajaran Tim)
STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS
(STAD)
Memiliki beragam model dan teknik Hanya memiliki satu model, yaitu
Memiliki struktur, jumlah, dan beberapa siswa tergabung dalam satu
teknik tertentu kelompok
Mengaktifkan semua anggota Memiliki satu cara, yaitu sama-sama
kelompok untuk berperan serta menyelesaikan tugas tertentu
dalam penyelesaian tugas tertentu
Belajar kooperatif menggalang Menimbulkan gejala ketergantungan
potensi sosialisasi diantara antar anggota kelompok
anggotanya Sangat tergantung dari niat baik
setiap anggota kelompok
Kelebihan belajar kooperatif menurut Hill & Hill
(1993:1-6)
• siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, tetapi dapat menambah
kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari
berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain,
• Meningkatkan prestasi siswa,
• Memperdalam pemahaman siswa,
• dapat memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab
dalam belajar,
• Menyenangkan siswa,
• Mengembangkan sikap kepemimpinan,
• Mengembangkan sikap positif siswa,
• dapat membantu siswa untuk menghargai orang lain dan menyadari
akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan,
• Mengembangkan sikap menghargai diri sendiri,
• Membuat belajar secara inklusif, dan
• Mengembangkan rasa saling memiliki.
Kelemahan pembelajaran kooperatif
(Dess (1991: 411))
• Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa, sehingga sulit mencapai
target kurikulum,
• Membutuhkan waktu yang lama untuk guru sehingga kebanyakan guru
tidak mau menggunakan strategi pembelajaran kooperatif,
• Menuntut sifat tertentu pada siswa, misalnya sifat suka bekerja sama,
• Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu
memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran, dan waktu,
• Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik
permasalahan yang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan,
• Saat diskusi terkadang didominasi seseorang, hal ini meng-akibatkan
siswa yang lain menjadi pasif