Anda di halaman 1dari 13

Nama : Berliana Sihombing

No. UKG : 201699406548


Asal Instansi : SMPN 47 Batam

LK. 2.2 Menentukan Solusi

Eksplorasi alternatif
No. Analisis alternatif solusi Penentuan Solusi Analisis penentuan solusi
solusi
1 Berdasarkan Hasil Kajian 1. Menggunakan pembelajaran Solusi yang relevan untuk Menggunakan Guided Inquary
Literatur : learning cycle 7e dan group permasalahan “ Kemampuan Learning karena :
investigation (Utami, 2013) siswa mengintepretasi data 1. Dalam pembelajaran Guided
1. Menggunakan masih rendah” adalah Model Inquary Learning, salah satu
pembelajaran learning Learning Cycle 7e Pembelajaran langkahnya adalah siswa
cycle dan group  Kelebihan “Guided Inquary Learning” melakukan percobaan untuk
1. Meningkatkan motivasi belajar memperoleh data
investigation (Utami,
siswa karena pembelajar 2. Melalui percobaan tersebut siswa
2013) dapat dilatih untuk
dilibatkan secara aktif dalam
proses pembelajaran artinya merepresentasikan hasil data
2. Menggunakan Guided
mampu memberikan motivasi percobaan baik kedalam grafik,
Inquary Learning tabel, ataupun diagram
kepada siswa untuk menjadi
(Murni, 2016) lebih efektif dan menambah rasa
keingintahuan siswa.  Kekurangan menggunakan Guided
3. Menggunakan Think Inquary Learning :
2. Membantu mengembangkan
Talk Write/TTW sikap ilmiah pelajar, artinya 1. Permasalahan dengan yang
(Utama, 2019) melatih siswa belajar melakukan dialokasikan
konsep melalui kegiatan  Di dalam Guided Inquary Learning,
eksperimen. siswa menemukan datanya sendiri
3. Pembelajaran lebih bermakna, melalui percobaan, ini tentu akan
artinya Guru dan siswa menghabiskan waktu yang lebih
menjalankan tahapan-tahapan lama untuk melakukan representasi
pembelajaran yang saling data ke dalam bentuk lainnya
mengisi satu sama lain dibandingkan siswa langsung
memperoleh data dari guru
4. Memberikan kesempatan 2. Guru akan kesulitan memfasilitasi
kepada siswa untuk berfikir, proses belajar ke seluruh siswa
mencari, menemukan, dan karena jumlah siswa terlalui banyak
menjelaskan contoh penerapan
konsep yang telah mereka
pelajari.

 Kelemahan
1. Efektivitas pembelajaran rendah
jika guru kurang menguasai
materi dan langkah-langkah
pembelajaran. 
2. Menuntut kesungguhan dan
kreativitas guru dalam
merancang dan melaksanakan
proses pembelajaran. 
3. Memerlukan pengelolaan kelas
yang lebih terencana dan
terorganisasi. 
4. Memerlukan waktu dan tenaga
yang lebih banyak dalam
menyusun rencana dan
melaksanakan pembelajaran

Group Investigation
 Kelebihan

1. Peningkatan belajar terjadi tidak


tergantung pada usia siswa,
mata pelajaran, dan aktivitas
belajar.

2. Pembelajaran kooperatif dapat


menyebabkan unsur-unsur
psikologis siswa menjadi
terangsang dan lebih aktif. Hal
ini disebabkan oleh adanya rasa
kebersamaan dalam kelompok,
sehingga mereka dengan mudah
dapat berkomunikasi dengan
bahasa yang lebih sederhana.

3. Pada saat berdiskusi fungsi


ingatan dari siswa menjadi lebih
aktif, lebih bersemangat dan
berani mengemukakan
pendapat.

4. Pembelajaran kooperatif juga


dapat meningkatkan kerja keras
siswa, lebih giat dan lebih
termotivasi.

5. Penerapan pembelajaran
kooperatif dapa membantu
siswa mengaktifkan kemampuan
latar belakang mereka dan
belajar dari pengetahuan latar
belakang teman sekelas mereka
(Nur, 1998:9)

6. Siswa dapat belajar dalam


kelompok dan menerapkannya
dalam menyelesaikan tugas-
tugas kompleks, serta dapat
meningkatkan kecakapan
individu maupun kelompok
dalam memecahkan masalah,
meningkatkan komitmen, dapat
menghilangkan prasangka
buruk terhadap teman
sebayanya dan siswa yang
berprestasi dalam pembelajaran
kooperatif ternyata lebih
mementingkan orang lain, tidak
bersifat kompetitif, dan tidak
memiliki rasa dendam
(Davidson dalam Noornia,
1997:24)

7. Dapat menimbulkan motivasi


siswa karena adanya tuntutan
untuk menyelesaikan tugas

 Kelemahan

1. Pembelajaran dengan model


kooperatif tipe GI hanya sesuai
untuk diterapkan di kelas tinggi,
hal ini disebabkan karena tipe GI
memerlukan tingkatan kognitif
yang lebih tinggi.

2. Kontribusi dari siswa


berprestasi rendah menjadi
kurang dan siswa yang memiliki
prestasi tinggi akan mengarah
pada kekecewaan, hal ini
disebabkan oleh peran anggota
kelompok yang pandai lebih
dominan.

3. Adanya pertentangan antar


kelompok yang memiliki nilai
yang lebih tinggi dengan
kelompok yang memiliki nilai
rendah.

4. Untuk menyelesaikan materi


pelajaran dengan pembelajaran
kooperatif akan memakan
waktu yang lebih lama
dibandingkan pembelajaran
yang konvensional, bahkan
dapat menyebabkan materi
tidak dapat disesuaikan dengan
kurikulum yang ada apabila
guru belum berpengalaman.

5. Guru membutuhkan persiapan


yang matang dan pengalaman
yang lama untuk dapat
menerapkan belajar kooperatif
tipe GI dengan baik
2. Menggunakan Guided Inquary
Learning (Murni, 2016)

 Kelebihan
1. Membantu siswa untuk
mengembangkan, kesiapan,
serta penguasaan keterampilan
dalam proses kognitif. 
2. Siswa memperoleh pengetahuan
secara individual sehingga dapat
dimengerti dalam pikirannya. 
3. Dapat membangkitkan motivasi
dan gairah belajar siswa untuk
belajar lebih giat lagi. 
4. Memberikan peluang untuk
berkembang dan maju sesuai
dengan kemampuan dan minat
masing-masing. 
5. Memperkuat dan menambah
kepercayaan pada diri sendiri
dengan proses menyelidiki
sendiri, karena pembelajaran
berpusat pada siswa

 Kelemahan
1. Model ini sulit dalam
merencanakan pembelajaran
oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar. 
2. Kadang-kadang dalam
mengimplementasikannya,
memerlukan waktu yang
panjang sehingga sering guru
sulit menyesuaikannya dengan
waktu yang telah ditentukan. 
3. Selama kriteria keberhasilan
belajar ditentukan oleh
kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran, maka model
ini akan sulit diimplementasikan
oleh setiap guru. 
4. Siswa harus memiliki kesiapan
dan kematangan mental, siswa
harus berani dan berkeinginan
untuk mengetahui keadaan
sekitarnya dengan baik

3. Menggunakan Think Talk


Write

 Kelebihan
1. Siswa aktif dalam belajar. 
2. Melatih daya ingat siswa tentang
suatu konsep/informasi. 
3. Melatih daya pikir yang lebih
baik siswa terhadap suatu
masalah.
4. Memberikan pengalaman
belajar kepada siswa, karena
siswa banyak berperan aktif
dalam pembelajaran sehingga
pembelajaran menjadi
bermakna.

 Kelemahan
1. Membutuhkan persiapan
matang dari guru untuk
menggunakan model ini. 
2. Menuntut siswa untuk terus
berpikir, berkomunikasi, dan
menulis. 
3. Memerlukan banyak waktu. 
4. Tidak semua materi pelajaran
dapat menggunakan model
pembelajaran TTW

2 1. Menggunakan 1. Menggunakan pembelajaran Solusi yang relevan untuk Menggunakan Inkuiri terbimbing
pembelajaran Discovery Learning (Winda permasalahan “ Rasa ingin tahu karena :
Discovery Learning Oktavioni, 2017) siswa terhadap fenomena alam 1. Siswa diajak mengidentifikasi
(Winda Oktavioni, masih rendah” adalah Model fenomena atau gejala alam
2017)  Kelebihan Pembelajaran 2. Siswa melakukan pengamatan
1. Discovery Learning dapat “Inkuiri Terbimbing” fenomena yang menarik disajikan
2. Menggunakan model memfasilitasi peserta didik oleh guru
Problem Based untuk berpartisipasi aktif dalam 3. Diharapkan melalui pengamatan
Learning / PBL proses pembelajaran. fenomena menarik yang disajikan
(Munawarah, 2017) 2. Melalui Discovery Learning, rasa siswa dapat membangun rasa ingin
ingin tahu Peserta Didik dapat di tahu siswa terhadap fenomena alam
3. Menggunakan model tumbuhkan.
pembelajaran Inkuiri 3. Discovery Learning dapat Kekurangan menggunakan Inkuiri
terbimbing memungkinkan adanya terbimbing :
(Choirunnisa dkk, perkembangan keterampilan 1. Siswa tidak melakukan pengamatan
2015) hidup sepanjang hayat dari dan dengan benar, sehingga tidak
Peserta Didik. mampu membangun rasa ingin tahu
4. Fostering adolescent 4. Secara personal Peserta Didik di dalam dirinya
curiosity through a dapat memaksimalkan 2. Guru akan kesulitan memfasilitasi
question brainstorming pengalaman belajarnya. proses belajar ke seluruh siswa
intervention (Clark, S., 5. Memberikan kesempatan karena jumlah siswa terlalui banyak
Harbaugh, A. G., & kepada Peserta Didik dalam
Seider, S, 2019) melakukan eksperimen
kemudian menemukan
pengetahuan sendiri melalui
hasil pengamatan sehingga
dapat memiliki meningkatkan
motivasi.
6. Membangun pengetahuan
berdasarkan pada pengetahuan
awal yang telah di miliki oleh
Peserta Didik sehingga dapat
memiliki pemahaman yang lebih
luas dan mendalam.
7. Mengembangkan kemandirian
atau otonomi diri Peserta Didik.
8. Melalui Discovery
Learning Peserta Didik dapat
mengambil tanggungjawab
terhadap apa yang di lakukan,
kesalahan-kesalahan dan
kesimpulan yang di rumuskan.

9. Merupakan cara belajar


kebanyakan orang dewasa pada
pekerjaan dan situasi kehidupan
nyata
10. Merupakan suatu alasan untuk
mencatat prosedur-prosedur
dan temuan-temuan, seperti
mengulang kesalahan-
kesalahan, sebagai suatu cara
untuk menganalisis apa yang
telah terjadi, dan suatu cara
untuk mencatat atau merekam
temuan yang luar biasa.
11. Mengembangkan keterampilan-
keterampilan kreatif dan
pemecahan masalah
12. Dapat menemukan hal-hal baru
yang menarik yang belum
terbayang sebelumnya setelah
pengumpulan informasi dan
proses belajar yang di lakukan

 Kelemahan
1. Model ini mempersyaratkan
peserta didik memiliki
pemahaman yang utuh tentang
kerangka kerja penemuan suatu
pengetahuan, sehingga Pendidik
perlu memastikan terlebih
dahulu hal ini sebelum
menerapkan model ini. Tentu ini
akan butuh persiapan yang lebih
baik.
2. Memungkinkan munculnya atau
timbulnya miskonsepsi jika PBM
tidak di rancang secara
komprehensif.
3. Tidak semua peserta didik
secara personal dapat
terfasilitasi dalam proses
penemuan, oleh karena
pengelompokan yang tidak
konstruktif.
4. Memerlukan analisis materi dan
konsep yang detail yang dapat di
jadikan sebagai temuan Peserta
Didik. Penemuan ini tentu harus
berbasis pada kegiatan
penyelidikan
2. Menggunakan model Problem
Based Learning / PBL
(Munawarah, 2017)

1. Mendorong siswa untuk


memiliki kemampuan
memecahkan masalah pada
dunia nyata,
2. Membangun pengetahuan siswa
melalui aktivitas belajar
3. Mempelajari materi yang sesuai
dengan permasalahan,
4. Terjadi aktivitas ilmiah melalui
kerja kelompok pada siswa,
5. Kemampuan komunikasi akan
terbentuk melalui kegiatan
diskusi dan presentasi hasil
pekerjaan,
6. Melalui kerja kelompok siswa
yang mengalami kesulitan
secara individual dapat diatasi.

 Kelemahan
1. Tidak semua materi
pembelajaran dapat
menerapkan PBL, guru harus
tetap berperan aktif dalam
menyajikan materi (dan akan
kesulitan dalam kelas gemuk);
2. Keragaman siswa yang tinggi
dalam suatu kelas akan
menyulitkan dalam pembagian
tugas berdasarkan masalah
nyata.
5. Menggunakan model
pembelajaran Inkuiri
terbimbing (Choirunnisa dkk,
2015)
 Kelebihan
1. Membantu siswa untuk
mengembangkan, kesiapan,
serta penguasaan keterampilan
dalam proses kognitif. 
2. Siswa memperoleh pengetahuan
secara individual sehingga dapat
dimengerti dalam pikirannya. 
3. Dapat membangkitkan motivasi
dan gairah belajar siswa untuk
belajar lebih giat lagi. 
4. Memberikan peluang untuk
berkembang dan maju sesuai
dengan kemampuan dan minat
masing-masing. 
5. Memperkuat dan menambah
kepercayaan pada diri sendiri
dengan proses menyelidiki
sendiri, karena pembelajaran
berpusat pada siswa

 Kelemahan
1. Model ini sulit dalam
merencanakan pembelajaran
oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar. 
2. Kadang-kadang dalam
mengimplementasikannya,
memerlukan waktu yang
panjang sehingga sering guru
sulit menyesuaikannya dengan
waktu yang telah ditentukan. 
3. Selama kriteria keberhasilan
belajar ditentukan oleh
kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran, maka model
ini akan sulit diimplementasikan
oleh setiap guru. 
4. Siswa harus memiliki kesiapan
dan kematangan mental, siswa
harus berani dan berkeinginan
untuk mengetahui keadaan
sekitarnya dengan baik

Keterangan:
Eksplorasi alternatif solusi dan Analisis alternatif solusi bersumber dari LK 2.1

Anda mungkin juga menyukai