PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP)
menetapkan 8 Standar Pendidkan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan Nasional, sedangkan sekolah atau satuan pendidikan diharuskan
membuat dan memiliki Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan (KTSP), yang
memuat kurikulum Nasional dan muatan Lokal.
Salah satu mata pelajaran yang termasuk dalam kurikulum Nasional
adalah Matematika , sebagai mata pelajaran yang diujinasionalkan, maka
Matematika dipandang sangat strategis dan merupakan kelompok mata pelajaran
Sains, sejajar dengan mata pelajaran IPA, penerapannya ada pada semua mata
pelajaran yang lainnya.
Masalah utama pendidikan di Indonesia adalah masih rendahnya hasil
belajar
Matematika.
Rendahnya hasil belajar Matematika siswa disebabkan oleh banyak
factor, antara lain kurikulum yang sangat banyak mata pelajaran , materi yang
terlalu banyak dan sulit diikuti serta dipahami oleh siswa, media pembelajaran
yang kurang tepat yang diterapkan oleh guru, sistem evaluasi yang kurang akurat,
dan kemampuan guru untuk membangkitkan
dilakukan oleh seseorang dalam upaya mengejar suatu tujuan yang berkaitan erat
dengan kepuasan pekerja. Sedangkan pengertian motivasi menurut Heidjrachman
dan Suad Husnan adalah : Motivasi merupakan proses untuk mencoba
mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang diinginkan .
Menurut Nawawi ( 2000:351 ) kata motivasi ( motivation ) memiliki
kata dasar motif yang berarti dorongan sebab atau dasar seseorang untuk
melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang
mendorong atau yang menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau
kegiatan yang berlangsung secara sadar. French dan Raven menyatakan bahwa
motivasi adalah sesuatu yang mendorong sesorang nuntuk menunjukkkan
perilaku tertentu. Motivasi merupakan determinan penting dalam belajar. Para
ahli sukar mendefinisikannya, tetapi motivasi berhubungan dengan ( Martinis
Yamin, 2007:217) yaitu :
1) Arah perilaku
2) Kekuatan respon, yakni suatu usaha setelah belajar siswa memilih
mengikuti tindakkan tertentu
3) Ketahanan perilaku atau berapa lama seseorang it uterus menerus
berperilaku menurut cara tertentu.
Mc.Donald ( dalam Oemar Hamalik, 2001 : 158 ) mendefinisikan motivasi
adalah perubahan energi dalam diri ( pribadi ) seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam definisi ini ada 3
( tiga ) unsur terkait yaitu :
a) Motivasi dimulai dari adanya energy dalam pribadi .
Perubahan dalam motivasi timbvul dari perubahan
perubahan tertentu didalam system neuropsiologis dalam
organism manusia.
b) Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan .Mula-mula
merupakan ketegangan psikologis , lalu merupakan suatu
emosi . Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang
bermotif.
c) Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Pribadi-pribadi yang bermotivasi mengadakan respon-respon
yang tertuju kearah suatu tujuan.
Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam seseorang untuk
dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah ketrampilan , pengalaman.
Motivasi mendorong dan mengarahkan minat belajar untuk mencapai suatu
tujuan.
Motivasi belajar diartikan sebagai penggerak yang sudah aktif, daya penggerak
yang menyebabkan seseorang melakukan perbuatan. Dalam implementasinya
perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu dipengaruhi berbagai macam kondisi
baik dari dalam maupun dari luar diri individu. Motivasi menjadikan setiap
individu lebih terarah dalam melakukan aktivitasnya.
Selain motivasi belajar siswa adalah perhatian orang tua terhadap
prestasi belajar menunjang pendidikan anak juga sangat diperlukan.Mengenai
pengertian orang tua dalam kamus besar bahasa Indonesia Orang tua artinya
ayah dan ibu. ( Poerwadarminta , 1987 : 688 ). Seorang ahli psikologi
Ny.Singgih D Gunarsa dalaam bukunya psikologi untuk keluarga mengatakan ,
Orang tua adalah dua individu yang berbeda memasuki hidup bersama dengan
membawa pandangan , pendapat dan kebiasaan-kebiasaan sehari- hari .
(Gunarsa,1976 :27). Dalam hidup berumah tangga tentunya ada perbedaan dari
pola pikir, gaya dan kebiasaan, sifat dan tabiat, tingkat ekonomi dan pendidikan
dan masih banyak lagi perbedaan-perbedaan lainnya. Perbedaan perbedaan
inilah yang dapat mempengaruhi gaya hidup anak-anaknya , sehingga akan
memberi warna tersendiri dalam keluarga. Pendapat yang dikemukakan oleh
Thamrin Nasution adalah Orang tua adalah setiap orang yang bertanggung
jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan
sehari hari disebut sebagai bapak dan ibu .
(Nasution:1986:1).
diberi makanan yang bergizi dan seimbang. Secara mental anak-anak bertumbuh
cerdas dan cemerlang, maka selain gizi perlu juga diberi motivasi belajar disertai
sarana dan prasarana belajar yang memadai, sedangkan secara social supaya
anak-anak dapat mengembangkan jiwa social dan budi pekerti yang baik mereka
harus diberi peluang untukn bergaul mengaktualisasikan diri, memupuk
kepercayaan diri seluas-luasnya.
Conny Semiawan dan kawan-kawan menyatakan bahwa, Orang tua
perlu membina anak agar mau berprestasi secara optimal, karena kalau tidak
berarti suatu penyia-nyiaan terhadap bakat-bakatnya. Pembinaan dilakukan
dengan mendorong anak untuk mencapai prestasi sesuai dengan kemampuannya.
Ada pula orang tua , karena tinbgkat pendidikan mereka terbatas, karena acuh tak
acuh atau karena kurang memperhatikan anak, pendidikan anak, tidak peka dalam
pengamatan ciri-ciri kemampuan anaknya . Orang tua perlu menciptakan
lingkungan rumah atau keluarga yang serasi, selaras dan seimbang dengan
kehadiran anak anak berbakat. Disamping itu perlu menyiapkan sarana
lingkungan fisik yang memungkinkan anak mengembangkan bakatnya, perlu
sikap demokrasi juga dalam memberikan banyak larangan, dirangsang untuk
menjadi mandiri dan percaya diri .
( Semiawan,1990:31-55).
Keterbatasan waktu orang tua dalam mendidik anak memberikan pengaruh yang
sangat besar bagi perkembangan kemampuan belajar anak. Orang tua yang
memiliki lebih banyak waktu ( luang ), dalam mendidik dan memperhatiakan
perkembangan anak , akan memiliki hasil yang optimal bagi perkembangan anak.
Sedangkan orang tua yang kurang memiliki banyak waktu, maka kecenderungan
hasil pendidikan anak lebih rendah.
Untuk hal itu penting sekali bagi orang tua terlibat dalam pendidikan
anak-anaknya, memberikan perhatian, waktu luang, berbincang, berdiskusi, serta
menemani dalam belajar dapat menumbuhkan minat dan motivasi anak dalam
belajar dan akan berimbas kepada hasil belajar yang memuaskan.
Berdasarkan teori dan asumsi diatas peneliti tertarik untuk melakukan
studi penelitian yang dituangkan dalam Tesis yang berjudul :
Pengaruh
Perhatian Orang tua dan Motivasi beljar Siswa terhadap Prestasi Belajar
Matematika , Survey pada siswa kelas VII SMP Negeri di Kecamatan Jagakarsa
, Jakarta Selatan .
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkaan uraian dan latar belakang masalah diatas, maka penulis
menemukan beberapa masalah. Adapun masalah yang dapat teridentifikasi
sebagai berikut :
1.
Mengapa prestasi
4.
Matematika ?
5.
6.
Sejauh mana
Matematika?
7.
8.
9.
Adakah pengaruh
Matematika?
perhatian
Matematika ?
11. Adakah pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa ?
12. Berapa besar pengaruh perhatian orang tua dalam mendidik anak dan
motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar Matematika ?
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian kami lebih terarah , maka permasalahan dibatasi
pada masalah ada atau tidak adanya Pengaruh perhatian orang tua dan motivasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar Matematika ? Agar tidak menimbulkan
penafsiran berbeda, maka permasalahan kami batasi pada :
1.
2. Motivasi belajar adalah dorongan yang berasal dari dalam diri maupun dari
luar diri seorang siswa yang mengarah pada perubahan tingkah laku siswa
untuk tercapainya suatu tujuan.
3. Orang tua adalah orang yang melahirkan , orang yang syah dalam ikatan
perkawinan / asuh dari anak yang syah menurut pemerintah yang diberi
amanat
10
prestasi
belajar Matematika ?
3. Adakah pengaruh langsung perhatian orang tua terhadap motivasi belajar
siswa ?
4. Adakah pengaruh tidak langsung antara perhatian orang tua terhadap
hasil Belajar Matematika melalui motivasi belajar siswa
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian antara lain :
1.
belajar Matematika .
2.
11
3.
4.
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan agar dapat memberi manfaat secara teoritis dan
praktis. Manfaat teoritis agar dapat memberi dukungan terhadap pengetahuan
sebelumnya yang sesuai dengan variable yang menjadi objek penelitian yaitu
motivasi belajar, perhatian orang tua dan prestasi belajar matematika. Sedangkan
manfaat praktis diharapkan agar dari temuan penelitian ini dapat menjadi acuan
bagi guru, kepala sekolah, instansi berwenang maupun siswa, bahwa keberhasilan
dalam belajar matematika salah satunya adalah kemampuan guru dalam mengajar
yang senantiasa mampu membangkitkan motivasi belajar dan didukung oleh
perhatian orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar matematika .
12