BAB IV
HASIL PENELITIAN
Tinggi (B1)
Konvensional (A2)
ny = 16
ny = 16
11
= 86,75
Y12 = 1160
= 121289
ny = 16
21
Rendah (B2)
= 71,88
22
ny = 32
= 71581,25
ny = 32
= 79.63
A2
YA1 = 2548
= 69,14
YA2 = 2212,5
= 79,31
YB1 = 2538
= 204889
ny = 32
= 66,41
Y22 = 1062
= 83600
A1
= 85250
B1
ny = 16
Y21 = 1150
ny = 32
= 72,5
12
Y11 = 1388
B2
= 69.45
YB2 = 2222,5
= 156831
ny = 64
= 74,11
Y = 4761
Y2 = 361720,25
70
71
= 206539
= 155181
Keterangan :
YA1
YA2
YB1
YB2 : Hasil belajar Kimia pada kelompok responden yang mempunyai motivasi
belajar rendah
Y11
Y12
Y21
72
Y22
1.
dari responden, maka pada masing-masing kelas atau sampel atau kelompok
perlakuan kemudian dilakukan pembagian kelompok menurut motivasi belajar
yaitu menjadi kelompok dengan motivasi belajar level tinggi dan kelompok dengan
motivasi belajar level rendah. Pembagian ke dalam kelompok level tinggi dan
rendah pada masing-masing kelompok perlakuan dengan cara membagi dua sama,
karena pada masing-masing kelas tersebut respondennya berjumlah 32 siswa, maka
setiap level beranggotakan 16 responden. Adapun deskripsi data skor motivasi
belajar dan penentuan level bisa dilihat pada Tabel 4.2.
73
Tabel 4.2. Deskripsi Data Motivasi Belajar (MB) Kelompok A1 dan A2 dan Penentuan
Levelnya
A1
No. Responden
Skor MB
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
113
152
168
145
156
126
139
178
172
146
148
170
118
153
157
140
159
142
161
164
181
133
135
121
166
175
150
137
144
154
130
A2
Level
Rendah / B2
Tinggi / B1
Tinggi / B1
Rendah / B2
Tinggi / B1
Rendah / B2
Rendah / B2
Tinggi / B1
Tinggi / B1
Rendah / B2
Rendah / B2
Tinggi / B1
Rendah / B2
Tinggi / B1
Tinggi / B1
Rendah / B2
Tinggi / B1
Rendah / B2
Tinggi / B1
Tinggi / B1
Tinggi / B1
Rendah / B2
Rendah / B2
Rendah / B2
Tinggi / B1
Tinggi / B1
Rendah / B2
Rendah / B2
Rendah / B2
Tinggi / B1
Rendah / B2
No. Responden
Skor MB
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
163
156
147
148
123
183
141
171
131
149
173
158
134
151
136
177
152
175
154
138
143
180
166
116
111
168
145
128
119
155
160
Level
Tinggi / B1
Tinggi / B1
Rendah / B2
Rendah / B2
Rendah / B2
Tinggi / B1
Rendah / B2
Tinggi / B1
Rendah / B2
Rendah / B2
Tinggi / B1
Tinggi / B1
Rendah / B2
Tinggi / B1
Rendah / B2
Tinggi / B1
Tinggi / B1
Tinggi / B1
Tinggi / B1
Rendah / B2
Rendah / B2
Tinggi / B1
Tinggi / B1
Rendah / B2
Rendah / B2
Tinggi / B1
Rendah / B2
Rendah / B2
Rendah / B2
Tinggi / B1
Tinggi / B1
74
32
Rata-rata
Simp.
Baku
Median
Data
Terkecil
Data Terbesar
184
150.53
Tinggi / B1
18.62
151
113
184
64
Rata-rata
Simp.
Baku
Median
Data
Terkecil
Data Terbesar
140
149.72
Rendah / B2
19.16
150
111
183
HBK
75
87.5
90
72.5
80
65
72.5
95
95.5
10
82.5
11
62.5
12
72.5
13
70
14
92.5
15
97.5
16
60
A2
Level MB
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
No. Responden
HBK
33
72.5
34
67.5
35
75
36
77.5
37
70
38
77.5
39
52.5
40
57.5
41
62.5
42
67.5
43
77.5
44
70
45
80
46
70
47
67.5
48
62.5
Level MB
Tinggi /
B1
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Rendah /
B2
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
75
17
95
18
75
19
85
20
75
21
90
22
70
23
85
24
80
25
87.5
26
77.5
27
77.5
28
87.5
29
57.5
30
82.5
31
67.5
32
Rata-rata
Simpangan Baku
85
79.63
10.86
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
Tinggi /
B1
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Rendah /
B2
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Rendah /
B2
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
49
65
50
72.5
51
75
52
72.5
53
72.5
54
80
55
82.5
56
55
57
65
58
75
59
57.5
60
60
61
57.5
62
85
63
60
64
Rata-rata
Simpangan Baku
70
69.14
8.44
Tinggi /
B1
Tinggi /
B1
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
Rendah /
B2
Rendah /
B2
Tinggi /
B1
Tinggi /
B1
Rendah /
B2
N Minimum Maximum
A1
32
Valid N (listwise) 32
57.50
97.50
Mean
79.6250
10.86
76
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok
yang diajar dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif mempunyai
rata-rata 79,625 dengan simpangan baku 10,86, median sebesar 80, skor minimum
57,5 dan skor maksmum 97,5. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar
Kimia dari responden termasuk tinggi. Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar,
dimana siswa dikatakan tuntas belajar jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini
KKM mata pelajaran Kimia kelas X di sekolah tempat penelitian adalah 72, maka
banyaknya responden yag tuntas sebanyak 25 orang atau 78,12%. Jadi jika dilihat
dari ketuntasan belajar, maka hasil belajar responden pada mata pelajaran kimia
dari responden juga termasuk tinggi. Skor simpangan baku 10,96 atau sama
dengan 13,64% dari rata-rata, menunjukkan perbedaan kemampuan antar
responden termasuk sedang. Hal in menunjukkan bahwa hasil belajar Kimia
responden dari kelompok yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran
CD Interaktif cukup beragam.
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 79,63 dan 80. Hal ini menunjukkan
bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.
Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di
bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi
lebih banyak dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 8, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.1.
77
N Minimum Maximum
A2
32
Valid N (listwise) 32
52.50
85.00
Mean
Median
Std. Deviation
69.1406
70
8.44
78
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok
yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran konvensional mempunyai
rata-rata 69,14 dengan simpangan baku 8,44, median sebesar 70, skor minimum
52,5 dan skor maksmum 85. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar
Kimia dari responden termasuk sedang. Jika mempertimbangkan ketuntusan
belajar, dimana siswa dikatakan tuntas belajar jika nilai yang diperoleh di atas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian
ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di sekolah tempat penelitian adalah 72,
maka banyaknya responden yag tuntas sebanyak 14 orang atau 43,75%. Jadi jika
dilihat dari ketuntasan belajar, maka hasil belajar responden pada mata pelajaran
Kimia dari responden juga termasuk sedang. Skor simpangan baku 8,44 atau sama
dengan 12,21% dari rata-rata, menunjukkan perbedaan kemampuan antar
responden termasuk sedang. Hal in menunjukkan bahwa hasil belajar Kimia
responden dari kelompok yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran
konvensional cukup beragam.
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 69,14 dan 70. Hal ini menunjukkan
bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.
Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di
bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi
lebih banyak dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 8, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.2.
79
Gambar 4.2. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional (A2)
Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar
dengan menggunakan media pembelajaran konvensional dalam penelitian ini
memiliki sebaran yang cenderung normal.
HBK
2
3
5
87.5
90
80
B2
Skor MB
152
168
156
No. Responden
HBK
1
4
6
75
72.5
65
Skor MB
113
145
126
80
178
8
95
7
72.5
172
9
95.5
10
82.5
170
12
72.5
11
62.5
153
14
92.5
13
70
157
15
97.5
16
60
159
17
95
18
75
161
19
85
22
70
164
20
75
23
85
181
21
90
24
80
166
25
87.5
27
77.5
175
26
77.5
28
87.5
154
30
82.5
29
57.5
184
32
85
31
67.5
163
33
72.5
35
75
156
34
67.5
36
77.5
183
38
77.5
37
70
171
40
57.5
39
52.5
173
43
77.5
41
62.5
158
44
70
42
67.5
151
46
70
45
80
177
48
62.5
47
67.5
152
49
65
52
72.5
175
50
72.5
53
72.5
154
51
75
56
55
180
54
80
57
65
166
55
82.5
59
57.5
168
58
75
60
60
155
62
85
61
57.5
160
63
60
64
70
Rata-rata
Rata-rata
79.31
69.45
Simpangan
Simpangan
Baku
Baku
10.77
8.93
a. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok B1
139
146
148
118
140
142
133
135
121
150
137
144
130
147
148
123
141
131
149
134
136
138
143
116
111
145
128
119
140
32
Valid N (listwise) 32
57.50
97.50
Mean
Median
Std. Deviation
79.3125
78,75
10,77
81
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok
yang mempunyai motivasi belajar tinggi mempunyai rata-rata 79,31 dengan
simpangan baku 10,77, median sebesar 78,75, skor minimum 57,5 dan skor
maksmum 97,50. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari
responden termasuk tinggi. Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana
siswa dikatakan tuntas belajar jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata
pelajaran Kimia kelas X di sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya
responden yag tuntas sebanyak 25 orang atau 78,13%. Jadi jika dilihat dari
ketuntasan belajar, maka hasil belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari
responden juga termasuk tinggi. Skor simpangan baku 10,77 atau sama dengan
13,58% dari rata-rata, menunjukkan perbedaan kemampuan antar responden
termasuk sedang. Hal in menunjukkan bahwa hasil belajar Kimia responden dari
kelompok yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi cukup beragam.
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 79,31 dan 78,75. Hal ini menunjukkan
bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.
Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di
bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi
lebih banyak dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 9, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.3.
82
Gambar 4.3. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai Motivasi
Belajar Tinggi (B1)
Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang
mempunyai motivasi belajar yang tinggi dalam penelitian ini memiliki sebaran
yang cenderung normal.
b. Deskripsi Statistik Data Hasil belajar Kimia Kelompok B2
Tabel 4.8. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai Motivasi
Belajar Rendah (B2)
83
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum
B2
32
52.50
87.50
Mean
Median
Std. Deviation
69.4531
70
8,93
Valid N (listwise) 32
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden yang
mempunyai motivasi belajar rendah mempunyai rata-rata 68,45 dengan simpangan
baku 8,93, median sebesar 70, skor minimum 52 dan skor maksmum 87,5. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari responden termasuk tinggi.
Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana siswa dikatakan tuntas belajar
jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di
sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya responden yag tuntas
sebanyak 14 orang atau 43,75%. Jadi jika dilihat dari ketuntasan belajar, maka
hasil belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari responden juga termasuk
rendah. Skor simpangan baku 8,93 atau sama dengan 12,86% dari rata-rata,
menunjukkan perbedaan kemampuan antar responden termasuk sedang. Hal in
menunjukkan bahwa hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang
mempunyai motivasi belajar yang rendah cukup beragam.
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 68,45 dan 70. Hal ini menunjukkan
bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.
Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di
84
bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi
lebih banyak dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 9, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai Motivasi
Belajar Rendah (B2)
Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang
mempunyai motivasi belajar yang rendah dalam penelitian ini memiliki sebaran
yang cenderung normal.
4. Deskripsi Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1B1, A1B2, A2B1,
dan A2B2
85
Tabel 4.9. Deskripsi Data Hasil belajar Kimia (HBK) Kelompok A1B1, A1B2,
A2B1, dan A2B2
A1 - B1
A1 - B2
No.
Responden
HBK
2
3
5
8
9
12
14
15
17
19
20
21
25
26
30
32
Rata-rata
87.5
1
90
4
80
6
95
7
95.5
10
72.5
11
92.5
13
97.5
16
95
18
85
22
75
23
90
24
87.5
27
77.5
28
82.5
29
85
31
86.75 Rata-rata
Simpangan
Baku
7.66
Median
Data
Terkecil
Data
Terbesar
87.5
72.5
97.5
No.
Responden
Simpangan
Baku
Median
Data
Terkecil
Data
Terbesar
A2 - B1
A2 - B2
HBK
No.
Responden
HBM
75
72.5
65
72.5
82.5
62.5
70
60
75
70
85
80
77.5
87.5
57.5
67.5
72.5
33
34
38
40
43
44
46
48
49
50
51
54
55
58
62
63
Rata-rata
72.5
35
67.5
36
77.5
37
57.5
39
77.5
41
70
42
70
45
62.5
47
65
52
72.5
53
75
56
80
57
82.5
59
75
60
85
61
60
64
71.88 Rata-rata
8.76
Simpangan
Baku
7.93
72.5
57.5
87.5
Median
Data
Terkecil
Data
Terbesar
72.5
57.5
85
No.
Responden
Simpangan
Baku
Median
Data
Terkecil
Data
Terbesar
HBK
75
77.5
70
52.5
62.5
67.5
80
67.5
72.5
72.5
55
65
57.5
60
57.5
70
66.41
8.26
67.5
52.5
80
86
Descriptive Statistics
A1_B1
N Minimum Maximum
Mean
Median
Std. Deviation
16 72.50
86.75
87.5
7.65942
97.50
Valid N (listwise) 16
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok
yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dan
mempunyai motivasi belajar tinggi mempunyai rata-rata 86,75 dengan simpangan
baku 7,66, median sebesar 87,5, skor minimum 72,5 dan skor maksmum 97,50.
Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari responden termasuk
tinggi. Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana siswa dikatakan tuntas
belajar jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di
sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya responden yag tuntas
sebanyak 16 orang atau 100%. Jadi jika dilihat dari ketuntasan belajar, maka hasil
belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari responden juga termasuk tinggi.
Skor simpangan baku 7,66 atau sama dengan 8,83% dari rata-rata, menunjukkan
perbedaan kemampuan antar responden termasuk rendah. Hal in menunjukkan
bahwa hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar dengan
menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai motivasi belajar
yang tinggi tidak banyak beragam.
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 86,75 dan 87,5. Hal ini menunjukkan
bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.
Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di
87
bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi
lebih banyak dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 10, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan
Menggunakan Media Pembelajaran CD Interaktif dan Mempunyai Motivasi Belajar
Tinggi (A1 B1)
Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar
dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai motivasi
belajar tinggi dalam penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal.
b. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A1 B2
88
Descriptive Statistics
A1_B2
N Minimum Maximum
Mean
Median
Std. Deviation
16 57.50
72.50
72.50
8.75595
87.50
Valid N (listwise) 16
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok
yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dan
mempunyai motivasi belajar rendah mempunyai rata-rata 72,5 dengan simpangan
baku 8,76, median sebesar 72,5, skor minimum 57,5 dan skor maksmum 87,50.
Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari responden termasuk
sedang. Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana siswa dikatakan tuntas
belajar jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di
sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya responden yag tuntas
sebanyak 9 orang atau 56,25%. Jadi jika dilihat dari ketuntasan belajar, maka hasil
belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari responden juga termasuk sedang.
Skor simpangan baku 8,76 atau sama dengan 12,08% dari rata-rata, menunjukkan
perbedaan kemampuan antar responden termasuk sedang. Hal in menunjukkan
bahwa hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar dengan
menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai motivasi belajar
yang rendah cukup beragam.
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) sama, yaitu 72,5 dan 72,5. Hal ini menunjukkan bahwa data
skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif. Sedangkan skor
yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di bawah rata-rata,
89
menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi lebih banyak
dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 10, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan
Menggunakan Media Pembelajaran CD Interaktif dan Mempunyai Motivasi Belajar
Rendah (A1-B2)
Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar
dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif dan mempunyai motivasi
belajar rendah dalam penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal.
c. Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Kimia Kelompok A2 B1
90
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum
A2_B1
16 57.50
Mean
85.00 71.8750
Median
Std. Deviation
72.5
7.93200
Valid N (listwise) 16
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok
yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran konvensional dan
mempunyai motivasi belajar tinggi mempunyai rata-rata 71,86 dengan simpangan
baku 7,93, median sebesar 72,5, skor minimum 57,5 dan skor maksmum 8. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari responden termasuk sedang.
Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana siswa dikatakan tuntas belajar
jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di
sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya responden yag tuntas
sebanyak 9 orang atau 56,25%. Jadi jika dilihat dari ketuntasan belajar, maka hasil
belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari responden juga termasuk sedang.
Skor simpangan baku 7,93 atau sama dengan 11,04% dari rata-rata, menunjukkan
perbedaan kemampuan antar responden termasuk sedang. Hal in menunjukkan
bahwa hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar dengan
menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai motivasi belajar
yang tinggi cukup beragam.
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 71,86 dan 72,5. Hal ini menunjukkan
bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.
Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di
91
bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi
lebih banyak dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 10, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional dan Mempunyai Motivasi Belajar
Tinggi (A2-B1)
Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar
dengan menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai motivasi
belajar tinggi dalam penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal.
92
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum
A2_B2
16 52.50
Mean
80.00 66.4062
Median
Std. Deviation
67.5
8.26482
Valid N (listwise) 16
Data hasil belajar Kimia yang diperoleh dari para responden kelompok
yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran konvensional dan
mempunyai motivasi belajar rendah mempunyai rata-rata 66,41 dengan simpangan
baku 8,26, median sebesar 67,5, skor minimum 52,5 dan skor maksmum 80. Hal
ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Kimia dari responden termasuk
sedang. Jika mempertimbangkan ketuntusan belajar, dimana siswa dikatakan tuntas
belajar jika nilai yang diperoleh di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan oleh sekolah. Pada penelitian ini KKM mata pelajaran Kimia kelas X di
sekolah tempat penelitian adalah 72, maka banyaknya responden yag tuntas
sebanyak 5 orang atau 31,25%. Jadi jika dilihat dari ketuntasan belajar, maka hasil
belajar responden pada mata pelajaran Kimia dari responden juga termasuk sedang.
Skor simpangan baku 8,26 atau sama dengan 12,45% dari rata-rata, menunjukkan
perbedaan kemampuan antar responden termasuk sedang. Hal in menunjukkan
bahwa hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar dengan
menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai motivasi belajar
yang rendah cukup beragam.
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 66,41 dan 67,5. Hal ini menunjukkan
bahwa data skor hasil belajar Kimia pada penelitian ini cukup representatif.
Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dari yang berada di
93
bawah rata-rata, menunjukkan bahwa siswa dengan hasil belajar Kimia yang tinggi
lebih banyak dari pada yang rendah.
Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 10, sedangkan
Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8. Histogam Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Diajar dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional dan Mempunyai Motivasi Belajar
Rendah (A2-B2)
Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar Kimia responden dari kelompok yang diajar
dengan menggunakan media pembelajaran konvensional dan mempunyai motivasi
belajar rendah dalam penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal.
94
.096
32
.200*
.972
32
.560
A2
.103
32
.200*
.975
32
.655
95
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig pada metode
Kolmogorov-Smirnov untuk semua sampel lebih besar dari 0,05, sehingga H0
diterima, dengan kata lain bahwa data dari semua sampel pada tersebut
berdistribusi normal.
Untuk memperkuat hasil pengujian tersebut maka ditampilkan Grafik
Normal Q-Q Plot untuk setiap sampel.
Gambar 4.9. Normal Q Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang Diajar
dengan Menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif (A1)
96
Gambar 4.10. Normal Q Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang Diajar
dengan Menggunakan Media Pembelajaran Konvensional (A2)
b. Pengujian Normalitas Data Kelompok B1 dan B2
Tabel 4.15. Normalitas Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang
Mempunyai Motivasi Belajar Tinggi (B1) dan Kelompok
Yang Mempunyai Motivasi Belajar Rendah (B2)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
B1
.076
32
.200*
.976
32
.663
B2
.087
32
.200*
.982
32
.845
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig pada metode
Kolmogorov-Smirnov untuk semua sampel lebih besar dari 0,05, sehingga H0
diterima, dengan kata lain bahwa data dari semua sampel pada tersebut
berdistribusi normal.
97
Gambar 4.11. Normal Q Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai
Motivasi Belajar Tinggi (B1)
Gambar 4.12. Normal Q Q Plot Data Hasil Belajar Kimia Kelompok Yang Mempunyai
Motivasi Belajar rendah (B2)
98
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
A1_B1
.109
16
.200*
.952
16
.529
A1_B2
.075
16
.200*
.981
16
.972
A2_B1
.094
16
.200*
.979
16
.951
A2_B2
.115
16
.200*
.968
16
.799
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig pada metode
Kolmogorov-Smirnov untuk semua sampel lebih besar dari 0,05, sehingga H0
diterima, dengan kata lain bahwa data dari semua sampel pada tersebut
berdistribusi normal.
Gambar 4.13. Normal Q Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok A1B1
99
Gambar 4.14. Normal Q Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok A1B2
Gambar 4.15. Normal Q Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok A2B1
100
Gambar 4.16. Normal Q Q Plot Data Hasil belajar Kimia Kelompok A2B2
2. Pengujian Homogenitas
Pengujian homogenitas dalam penelitian ini digunakan hipotesis berikut :
H0 : varians data homogen
H1 : varians data tidak homogen
Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer melalui program aplikasi
SPSS 17. Menurut ketentuan yang ada pada program tersebut maka kriteria dari
normalitas data adalah jika p value (sig) > 0.05 maka H0 diterima, yang berarti
bahwa sampel-sampel tersebut berasal dari populasi yang homogen. Nilai p value
(sig) adalah bilangan yang tertera pada kolom sig dalam tabel hasil/output
perhitungan pengujian homogenitas oleh program SPSS.
101
Hasil_Belajar_Menulis
Levene Statistic
df1
df2
Sig.
2.573
62
.114
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig adalah 0,114 lebih
besar dari 0,05, sehingga H0 diterima, dengan kata lain bahwa sampel-sampel
tersebut berasal dari populasi yang homogen.
Hasil_Belajar_Menulis
Levene Statistic
df1
df2
Sig.
1.438
62
.235
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig adalah 0,235 lebih
besar dari 0,05, sehingga H0 diterima, dengan kata lain bahwa sampel-sampel
tersebut berasal dari populasi yang homogen.
c. Pengujian Homogenitas Data Antara Kelompok A1B1, A1B2, A2B1,
dan A2B2
102
Hasil_Belajar_Menulis
Levene Statistic
df1
df2
Sig.
.093
60
.964
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig adalah 0,964 lebih
besar dari 0,05, sehingga H0 diterima, dengan kata lain bahwa sampel-sampel
tersebut berasal dari populasi yang homogen.
C. Pengujian Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis-hipotesis seperti yang tertulis di akhir Bab III
digunakan bantuan komputer dengan aplikasi program SPSS 17.0. Analisis yang
digunakan adalah Anova Dua Arah. Keputusan signifikansinya adalah dengan
memperhatikan output program SPSS yaitu nilai pada kolom Sig tabel Tests of
Between-Subjects Effects untuk baris yang bersesuaian dengan masing-masing
variabel dan interaksi dua variabel tersebut. Kriterianya adalah jika Sig < 0.05
maka hasil pengujiannya adalah signifikan. Dengan kata lain ada pengaruh untuk
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, dan ada pengaruh interaksi
dua variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.
103
Hasil perhitungan pengujian Anova Dua Arah tersebut seperti terlihat pada
Tabel 4.20.
A-2
ny = 16
ny = 16
ny = 32
11
B-1
= 86,75
Y12 = 1160
Y11 = 1388
= 121289
ny = 16
21
B-2
= 71,88
= 83600
22
ny = 32
= 79.63
YA1 = 2548
= 206539
= 71581,25
A2
= 69,14
YA2 = 2212,5
= 155181
= 79,31
YB1 = 2538
= 204889
ny = 32
= 66,41
Y22 = 1062
ny = 32
A1
= 85250
B1
ny = 16
Y21 = 1150
= 72,5
12
B2
= 69.45
YB2 = 2222,5
= 156831
ny = 64
= 74,11
Y = 4761
Y2 = 361720,25
104
Corrected Model
3622.512a
Intercept
354099.379
Penggunaan_Media_
1758.754
Pembelajaran
Motivasi_Belajar
1555.316
Penggunaan_Media_
Pembelajaran *
308.441
Motivasi_Belajar
Error
3998.359
Total
361720.250
Corrected Total
7620.871
Corrected Model
df
Mean Square
Sig.
3
1
1207.504
18.120
354099.379 5313.670
.000
.000
1758.754
26.392
.000
1555.316
23.339
.000
308.441
4.629
.035
60
64
63
66.639
menggunakan
media
pembelajaran
konvensional
H1 : A1 A2
menggunakan
konvensional
media
pembelajaran
105
Tabel
4.20
terlihat
bahwa
nilai
Sig
untuk
baris
ditolak sehingga H1 diterima. Dengan kata lain terdapat perbedaan antara hasil
belajar Kimia yang diajar dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif
dengan hasil belajar Kimia yang diajar dengan media pembelajaran konvensional,
atau memang ada pengaruh penggunaan Media Pembelajaran terhadap hasil belajar
Kimia.
H1 : B1 B2
106
Pada Tabel 4.20. terlihat bahwa nilai Sig untuk baris motivasi belajar adalah
0,000, kurang dari 0,05 maka H 0 ditolak sehingga H1 diterima. Dengan kata lain
terdapat perbedaan hasil belajar Kimia siswa yang mempunyai motivasi belajar
tinggi dengan hasil belajar Kimia siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah,
atau memang ada pengaruh motivasi belajar yang dimiliki siswa terhadap hasil
belajar Kimia siswa.
H1 : A x B 0
107
4. Pengujian Lanjut
a. Teknik Pengujian
Pengujian lanjut ini dilakukan untuk pengujian perbandingan antar baris
dan kolom, yaitu antara kelompok A1 B1 dengan A2 B1, antara kelompok A1
B2 dengan A2 B2, antara kelompok A1 B1 dengan A1 B2, dan antara
kelompok A2 B1 dengan A2 B2.
Teknik uji lanjut yang digunakan sesuai yang dibahas di Bab III, yaitu
dengan menggunakan rumus Fisher (Sudjana , 1996: 242) sebagai berikut :
t
dan:
X1 X 2
1
1
s
n1 n 2
(n 1) s1 (n2 1) s 2
dimana s 1
n1 n2 2
Nilai t yang diperoelh dari rumus di atas disebut thitung . Kesimpulan atas
pengujian hipotesis digunakan kriteria pengujian dengan derajat kebebasan n1 + n2
2 dan taraf signifikan sebesar 5 % sebagai berikut :
108
n
1/n
n-1
X (Rata-rata)
S
S2
Kelompok
Eksperimen
16
0.0625
15
86.75
7.66
58.66666667
Kelompok
Kontrol
16
0.0625
15
71.88
7.93
62.91666667
(n-1)*S2
880
943.75
Parameter
Sg2
Sg
X1 - X2
A=
60.79166667
7.796901094
14.875
(1 / n)
0.353553391
A*Sg
2.756620818
thitung
5.396099421
Taraf Nyata
dk = n - 2
5%
58
t tabel
1.67
Jumlah
0.125
1823.75
Dari hasil perhitungan sesuai dengan rumus pengujian hipotesis yang telah
ditulis di atas diperoleh nilai thitung = 5,3961, sedangkan nilai ttabel = 1,67. Karena
thitung > ttabel , maka dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa
pada kelompok dengan motivasi yang tinggi, hasil belajar Kimia yang diajar
dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif lebih tinggi dari yang
109
n
1/n
n-1
X (Rata-rata)
S
S2
Kelompok
Eksperimen
16
0.0625
15
72.50
8.76
76.66666667
Kelompok
Kontrol
16
0.0625
15
66.41
8.26
68.30729167
(n-1)*S2
1150
1024.609375
Parameter
Sg2
Sg
X1 - X2
A=
72.48697917
8.513928539
6.09375
(1 / n)
0.353553391
A*Sg
3.010128302
thitung
2.02441537
Taraf Nyata
dk = n - 2
5%
58
t tabel
1.67
Jumlah
0.125
2174.609375
Dari hasil perhitungan sesuai dengan rumus pengujian hipotesis yang telah
ditulis di atas diperoleh nilai thitung = 2,0244, sedangkan nilai ttabel = 1,67. Karena
thitung > ttabel , maka dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa
pada kelompok dengan motivasi yang rendah, hasil belajar Kimia yang diajar
dengan menggunakan Media pembelajaran CD Interaktif lebih tinggi dari yang
110
n
1/n
n-1
X (Rata-rata)
S
S2
Kelompok
Eksperimen
16
0.0625
15
86.75
7.66
58.66666667
Kelompok
Kontrol
16
0.0625
15
72.50
8.76
76.66666667
(n-1)*S2
880
1150
Parameter
Sg
Sg
X1 - X2
A=
67.66666667
8.22597512
14.25
(1 / n)
0.353553391
A*Sg
2.908321394
thitung
4.899733581
Taraf Nyata
dk = n - 2
5%
58
t tabel
1.67
Jumlah
0.125
2030
Dari hasil perhitungan sesuai dengan rumus pengujian hipotesis yang telah
ditulis di atas diperoleh nilai thitung = 4,8997, sedangkan nilai ttabel = 1,67. Karena
thitung > ttabel , maka dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa
pada kelompok yang diajar dengan menggunakan Media pembelajaran CD
Interaktif, hasil belajar Kimia siswa dengan motivasi yang tinggi lebih tinggi
111
dibanding hasil belajar Kimia siswa dengan motivasi yang rendah, atau memang
ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Kimia.
n
1/n
n-1
X (Rata-rata)
S
S2
Kelompok
Eksperimen
16
0.0625
15
71.88
7.93
62.91666667
Kelompok
Kontrol
16
0.0625
15
66.41
8.26
68.30729167
(n-1)*S2
943.75
1024.609375
Parameter
Sg
Sg
X1 - X2
A=
Jumlah
0.125
1968.359375
65.61197917
8.10012217
5.46875
(1 / n)
0.353553391
A*Sg
2.863825657
thitung
1.909595993
Taraf Nyata
dk = n - 2
5%
58
t tabel
1.67
Dari hasil perhitungan sesuai dengan rumus pengujian hipotesis yang telah
ditulis di atas diperoleh nilai thitung = 1,9096, sedangkan nilai ttabel = 1,67. Karena
thitung > ttabel , maka dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa
pada kelompok yang diajar dengan menggunakan Media pembelajaran
konvensional, hasil belajar Kimia siswa dengan motivasi yang tinggi lebih tinggi
112
dibanding hasil belajar Kimia siswa dengan motivasi yang rendah, atau memang
ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Kimia.
113
media pembelajaran hal yang bersifat abstrak bisa lebih menjadi konkret dan
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan semangat belajar siswa yang akan
mendukung efektivitas proses belajar mengajar yang lebih baik.
Salah satu jenis media yang digunakan dalam pengajaran
adalah CD interaktif. Media pembelajaran CD Interaktif punya nilai
lebih karena dapat memberi siswa pengalaman langsung. Media
pembelajaran
CD
Interaktif
dapat
digunakan
sebagai
alat
penggunaan
media
pembelajaran
terhadap
hasil
belajar.
Hasil penelitian membuktikan bahwa hasil belajar Kimia yang diajar
dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif lebih tinggi dibanding
dengan hasil belajar Kimia yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran
konvensional. Pembuktian tersebut sesuai dengan kajian teori yang ada. Hal ini
berarti bahwa bahwa penggunaan media Pembelajaran CD Interaktif berpengaruh
terhadap hasil belajar Kimia siswa.
114
Dari deskripsi data penelitian diperoleh bahwa hasil belajar Kimia pada
kelompok yang mempunyai motivasi belajar tinggi, dari 32 siswa responden
diperoleh rata-rata nilai tes sebesar 79,31 dengan simpangan baku 10,77, dan siswa
yang tuntas belajar sebanyak 25 orang atau 78,13%. Sedangkan pada kelompok
kedua, yaitu kelompok yang mempunyai motivasi belajar rendah, dari 32 siswa
responden diperoleh rata-rata skor tes sebesar 69,45 dengan simpangan baku 8,93
dan siswa yang tuntas belajar sebanyak 14 orang atau 43,75%. Dari data tersebut
telah dibuktikan bahwa dua buah sampel yang telah dipilih mempunyai distribusi
normal dan homogen.
Setelah dilakukan analisis perbandingan dengan menggunakan pengujian
Anova Dua Arah melalui bantuan program SPSS 17.0 ternyata menunjukkan
bahwa diterimanya hipotesis tandingan (H1) yang menyatakan bahwa rata-rata
hasil belajar Kimia yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih tinggi dibanding
rata-rata hasil belajar Kimia yang mempunyai motivasi belajar rendah. Hal ini
mengandung arti bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar Kimia
siswa.
Menurut kajian teori, motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan
motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong
tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
Hal ini sesuai dengan pendapat para penganut teori belajar behavioristik,
yang berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran atau
penguatan dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat
jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulusnya. Sehingga
115
timbul dorongan untuk aktif belajar : keinginan yang besar untuk hadir didalam
kelas, aktif mengerjakan tugas yang diberikan guru, aktif berdiskusi dengan
teman /kelompok belajar dikelas, aktif dalam mengerjakan praktek dilaboratorium
untuk pelajaran IPA khususnya ilmu kimia, aktif mencari bahan pustaka atau
internet yang ditugaskan guru. Dorongan melakukan kegiatan ini merupakan
respon dalam rangka berusaha mencapai tujuan hasil belajar yang diharapkan
secara optimal.
Hasil penelitian membuktikan bahwa hasil belajar Kimia yang mempunyai
motivasi belajar tinggi lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar Kimia yang
mempunyai motivasi belajar rendah. Pembuktian tersebut sesuai dengan kajian
teori yang ada. Hal ini berarti bahwa bahwa motivasi belajar yang dimiliki siswa
berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa.
116
media
Hal tersebut tentunya sesuai dengan hasil penelitian, dimana hasil penelian
membuktikan bahwa terdapat pengaruh interaksi antara penggunaan media
pembelajaran CD Interaktif dengan motivasi belajar. Dengan kata lain bahwa
penggunaan media pembelajaran CD Interaktif dan motivasi belajar secara
bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa.