Anda di halaman 1dari 9

Accelerat ing t he world's research.

saintek
delvira desvarisza

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Cont oh Ringkasan Art ikel Jurnal Nasional dan Int ernasional


I Gede Dana Sant ika

RESPON SISWA KELAS X-A SMAN 1 UPAU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINT IFIK PADA KON…
Almira Ulimaz, S.Si, M.Pd

Implement asi pendekat an scient ific t erhadap pembelajaran mat emat ika SMP kelas VII Mat eri Garis d…
Muhammad Arif Zulmi
JPII 3 (1) (2014) 28-35

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK, PENANAMAN


KARAKTER DAN KONSERVASI PADA PEMBELAJARAN MATERI
PERTUMBUHAN

A. Machin*

SMA Negeri 1 Dempet, Demak, Indonesia

Diterima: Januari 2014. Disetujui: Februari 2014. Dipublikasikan: April 2014

ABSTRAK

Implementasi kurikulum 2013 sangat menonjolkan pendekatan saintifik dengan pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran materi per-
tumbuhan yang menerapkan pendekatan saintifik, penanaman karakter dan konservasi serta menjelaskan pen-
garuh pendekatan ini terhadap hasil belajar. Metode penelitiannya adalah pre-experimental design dengan desain
penelitian one-shotcase study. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan tes tertulis. Penelitian ini meng-
hasilkan RPP berbasis pendekatan saintifik dan penanaman karakter. Penerapan pendekatan ini berpengaruh
positif terhadap hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik serta telah mencapai ketuntasan klasikal yang
ditetapkan.

ABSTRACT

The implementation of 2013 curriculum highly recommends scientific approach in which learning is centered
to student. The research aims to develop a lesson plan in growth material to characterize a scientific learning,
character building and concervation effort, as well as explaining the effect of this approach on learning outcomes.
The design of research used pre-experimental design with one-shotcase study and the technique of collecting data
used observation and written tests. This research resulted the lesson plan based scientific approaches and charac-
ter building. The application of this approach gave positive influence to cognitive, affective and psychomotor and
it had already achieved the classical mastery.

© 2014 Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNNES Semarang

Keywords: Scientific Approach; Character Building; Concervation

PENDAHULUAN mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip


yang ditemukan.
Pembelajaran melalui pendekatan saintifik Tujuan pembelajaran dengan pendekatan
adalah proses pembelajaran yang dirancang sede- saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan
mikian rupa agar peserta didik secara aktif men- tersebut, antara lain: (1) meningkatkan kemam-
gonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui puan intelek, khususnya kemampuan berpikir
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengiden- tingkat tinggi, (2) untuk membentuk kemampuan
tifikasi atau menemukan masalah), merumuskan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara
masalah, mengajukan atau merumuskan hipo- sistematik, (3) terciptanya kondisi pembelajaran
tesis, mengumpulkan data dengan berbagai tek- dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupa-
nik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan kan suatu kebutuhan, (4) diperolehnya hasil be-
*Alamat korespondensi:
lajar yang tinggi, (5) untuk melatih siswa dalam
E-mail: machin_achmad@yahoo.co.id mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam
A. Machin / JPII 3 (1) (2014) 28-35 29

menulis artikel ilmiah, dan (6) untuk mengem- nitif, afektif dan psikomotorik pada setiap pro-
bangkan karakter siswa. gram pembelajaran, (2) setiap siswa harus mem-
Karakter sering juga disamakan dengan bawa minimal satu buku sumber di setiap proses
moralitas atau budi pekerti. Karakter adalah dis- pembelajaran biologi, dan (3) memberikan bonus
posisi seseorang yang relatif stabil, yang men- untuk setiap aktivitas pembelajaran yang dilaku-
junjung tinggi nilai-nilai etika utama seperti kan siswa. Namun hasilnya masih belum memu-
menghargai/menghormati, bertanggung jawab, askan, dibuktikan dengan hasil penilaian ranah
jujur, adil dan peduli (Afrizon, 2012). Karakter kognitif dan psikomotorik belum mencapai kri-
terkait dengan pemahaman (Kepala), peduli teria ketuntasan klasikal.
(Heart) dan bertindak atas nilai etik utama Bertolak dari permasalahan tersebut, di-
(Hand). Dengan demikian, pendidikan karakter perlukan sebuah pendekatan pembelajaran yang
semestinya menyentuh tiga aspek diatas (Head, dapat memberikan inisiatif untuk bertanya,
Heart, Hand) melalui pembiasaan. mampu menjawab pertanyaan secara mandiri,
Terdapat empat jenis karakter konservasi siswa dapat menemukan konsep materi yang
yang dapat dikembangkan selama proses pen- diajarkan melalui serangkaian kegiatan peny-
didikan, yaitu (1) pendidikan karakter berbasis elidikan dan penelaahan lebih lanjut, sehingga
nilai budaya, yang merupakan kebenaran wahyu dapat menciptakan pembelajaran bermakna. Se-
Tuhan (konservasi moral); (2) pendidikan karak- lain itu pembelajarannya harus mampu sebagai
ter berbasis budaya, antara lain yang berupa budi wahana penanaman berkarakter dan konservasi.
pekerti, pancasila, apresasi sastra, keteladanan Pembelajaran materi pertumbuhan erat
tokoh-tokoh sejarah dan para pemimpin bangsa kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dan
(konservasi budaya); (3) pendidikan karakter ber- lingkungan siswa. Cakupan materi pertumbu-
basis lingkungan (konservasi lingkungan),dan (4) han meliputi merencanakan percobaan pengaruh
pendidikan karakter berbasis potensi diri, yaitu luar terhadap pertumbuhan tumbuhan, melaksa-
sikap pribadi, hasil proses kesadaran pemberda- nakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap
yaan potensi diri yang diarahkan untuk Mening- pertumbuhan tumbuhan, mengkomunikasikan
katkan kualitas pendidikan (konservasi humanis) hasil percobaan pengaruh faktor luar terhadap
(Leksono, 2013). pertumbuhan tumbuhan.
Berdasarkan pengamatan dalam proses Tujuan penelitian meliputi: (1) mengem-
pembelajaran biologi di SMA negeri 1 Dempet bangkan rencana pelaksanaan pembelajaran ma-
pada siswa kelas XI IPA di akhir tahun pela- teri pertumbuhan yang menerapkan pendekatan
jaran 2012/ 2013 terungkap bahwa, (1) proses saintifik, penanaman karakter dan konservasi,
pembelajaran yang masih terpusat pada guru, (2) dan (2) menjelaskan pengaruh pendekatan ini
kurangnya inisiatif siswa untuk bertanya kepada terhadap hasil belajar kognitif, afektif, psikomo-
guru, (3) apabila ditanya guru, tidak ada yang torik.
mau menjawab tetapi siswa akan menjawab se- Indikator keberhasilan yang ditetapkan
cara bersamaan sehingga suaranya tidak jelas, meliputi: (1) KKM untuk hasil belajar ranah kog-
(4) masih terdapat beberapa siswa yang suka nitif, afektif dan psikomotorik adalah 70,0, (2)
mentertawakan temannya jika diminta ke depan ketuntasan klasikal ditetapkan 85% dari seluruh
kelas, (5) saat mengerjakan latihan yang terdapat siswa yang mengikuti pembelajaran.
dalam buku sumber, masih terdapat siswa yang
mengerjakannya dengan menebak saja tanpa METODE
mau membacanya terlebih dahulu, (6) jika dita-
nya contoh dalam kehidupan sehari-hari, maka Metode yang digunakan pada penelitian
siswa akan memberikan jawabannya sesuai den- ini adalah pre-experimental design dengan desain
gan yang diberikan oleh guru, (7) masih terdapat penelitian one-shotcasestudy. Populasi yang digu-
siswa yang mengerjakan tugas secara asal-asalan, nakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII
dan (8) kemampuan guru dalam merancang pem- IPA SMA Negeri 1 Dempet kabupaten Demak
belajaran dan pemanfaatan lingkungan sekitar tahun pelajaran 2013/ 2014 yang sedang menem-
masih kurang. puh mata pelajaran biologi materi pertumbuhan.
Berdasarkan pengamatan terhadap pro- Teknik penentuan sampel dengan teknik sampling
ses pembelajaran biologi di atas, dapat disimpul- purposive. Melalui teknik ini ditentukan siswa ke-
kan bahwa perilaku berkarakter yang dimiliki siswa las XII IPA1 sebanyak 34 orang sebagai sampel
kelas XI IPA masih rendah. Guru telah melaku- penelitian.
kan berbagai upaya untuk mengatasi hal tersebut,
diantaranya: (1) melaksanakan penilaian kog-
30 A. Machin / JPII 3 (1) (2014) 28-35

HASIL DAN PEMBAHASAN 2.


Karakter yang muncul adalah rasa in-
RPP berbasis pendekatan saintifik, pena- gin tahu, pantang menyerah, senang membaca,
naman karakter dan konservasi yang dikembang- mandiri, disiplin, obyektif, teliti, terbuka, peduli
kan mengacu kepada salinan lampiran Permen- sosial, menghargai prestasi dan konservasi ling-
diknas nomor 65 tahun 2013. Langkah-langkah kungan. .
pembelajaran pada kegiatan inti mengacu pada Pengaruh pendekatan saintifik, penana-
pendekatan saintifik, penanaman karakter dan man karakter dan konservasi terhadap hasil be-
konservasi. Kegiatan inti pembelajaran pada lajar kognitif, afektif dan psikomotorik ditampil-
RPP I disajikan pada Tabel 1. kan pada Tabel 3.
Karakter yang muncul adalah rasa ingin Tabel 3 menunjukkan hasil belajar kogni-
tahu, senang membaca, teliti, terbuka, pantang tif, afektif dan psikomotorik telah mencapai ke-
menyerah, peduli sosial, menghargai prestasi dan tuntasan klasikal yang ditetapkan, yakni > 85%.
konservasi kesehatan masyarakat. Kegiatan inti Biologi merupakan ilmu pengetahuan
pembelajaran pada RPP II disajikan pada Tabel yang berhubungan dengan pembelajaran ten-

Tabel 1. Kegiatan Inti Pembelajaran pada RPP I


Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar

Mengamati Mengamati pertumbuhan pada tanaman, membaca teks pertumbuhan.

Siswa distimulir untuk membuat pertanyaan yang menuntut berpikir kri-


Menanya
tis tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Menggali informasi tentang pertumbuhan, diskusi tentang konsep per-
Mengumpulkan data tumbuhan, diskusi tentang faktor yang berpengaruh terhadap pertum-
buhan.
Menganalisis grafik pertumbuhan, menarik simpulan tentang konsep
Mengasosiasikan
pertumbuhan
Mempresentasikan hasil kajian tentang pertumbuhan dan faktor yang
Mengkomunikasikan
mempengaruhi.

Tabel 2. Kegiatan Inti Pembelajaran pada RPP II


Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar
Mengkaji hasil kerja ilmiah, mengkaji jurnal ilmiah tentang peman-
Mengamati
faatan limbah untuk pertumbuhan tanaman.
Siswa distimulir untuk bertanya dan meng-identifikasi beragam limbah
Menanya pertanian atau limbah rumah tangga yang berpotensi dimanfaatkan se-
bagai pupuk tanaman.
Mendiskusikan rancangan percobaan,
Mengumpulkan data
Melaksanakan percobaan, mencatat data hasil percobaan.
Mengolah data hasil eksperimen, menjawab permasalahan, menarik
Mengasosiasikan
simpulan.

Mengkomunikasikan Melaporkan hasil eksperimen, mempresen-tasikan hasil percobaan.

Tabel 3. Hasil penerapan pendekatan saintifik pada hasil belajar


Hasil Belajar Rerata posttest Jumlah siswa tuntas tidak tuntas
Kognitif 76,50 85 % 15%
Afektif 87,00 92,5 % 7,5 %
Psikomotorik 79,50 87,5% 12,5%
A. Machin / JPII 3 (1) (2014) 28-35 31

tang alam yang sistematis. Bukan cuma sekedar jaran Metode ini memiliki keunggulan berupa
menguasai sekumpulan ilmu dalam bentuk fak- menyajikan media obyek secara nyata. Metode
ta, konsep dan prinsip-prinsip. Namun, Biologi mengamati bermanfaat bagi pemenuhan rasa
juga dianggap sebagai proses menemukan penge- ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pem-
tahuan. Secara umum, biologi diajarkan di se- belajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.
kolah, sehingga peserta didik dapat memahami Kegiatan mengamati hendaklah guru mem-
sepenuhnya konsep dan menerapkannya untuk buka secara luas dan bervariasi kesempatan
memecahkan suatu permasalahan. Pada saat peserta didik untuk melakukan pengamatan me-
yang sama melatih peserta didik untuk menghar- lalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar,
gai kekuatan tuhan dan penciptaan. Menyadari dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik
betapa pentingnya mata pelajaran ini, para guru untuk melakukan pengamatan, melatih mereka
diharapkan memilih metode dan pendekatan untuk memperhatikan (melihat, membaca, men-
yang tepat dalam mengoptimalkan keterlibatan dengar) hal yang penting dari suatu benda atau
siswa di dalam kelas untuk meningkatkan proses objek. Kegiatan mengamati pada pembelajaran
pembelajaran yang lebih bermakna (Syafii dan materi pertumbuhan meliputi mengamati feno-
Yasin, 2013). mena pertumbuhan pada tumbuhan, mengkaji
Salah satu cara untuk menciptakan pem- hasil kerja ilmiah, mengkaji jurnal ilmiah ten-
belajaran yang bermakna adalah dengan me- tang pemanfaatan limbah untuk pertumbuhan
nerapkan pendekatan saintifik. Menurut Fauziah tanaman. Karakter yang diharapkan adalah me-
(2013) pendekatan saintifik mengajak siswa lang- latih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi
sung dalam menginferensi masalah yang ada da- dan konservasi lingkungan.
lam bentuk rumusan masalah dan hipotesis, rasa Menanya, guru membuka kesempatan
peduli terhadap lingkungan, rasa ingin tahu dan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya
gemar membaca. Dalam pelaksanaanya, siswa mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, diba-
akan memperoleh kesempatan untuk melakukan ca atau dilihat pada konsep pertumbuhan. Guru
penyelidikan dan inkuiri serta mengembangkan perlu membimbing peserta didik untuk dapat
dan menyajikan hasil karya. Melalui penyelidi- mengajukan pertanyaan. Melalui kegiatan berta-
kan dan inkuiri siswa akan dirangsang untuk ber- nya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik.
pikir secara analisis, berperilaku jujur, disiplin, Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin
kreatif dan mandiri. Kegiatan menyajikan hasil tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan
karya akan menimbulkan perilaku kreatif, meng- terebut menjadi dasar untuk mencari informasi
hargai prestasi yang telah ada, bertanggungjawab yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang
terhadap hasil karya, kemampuan bekerjasama ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta
dan berkomunikasi yang baik. Pada tahap akhir didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber
siswa akan diajak menganalisis dan mengevalu- yang beragam. Karakter yang diharapkan mun-
asi proses pemecahan masalah. Pada tahap ini cul dalam kegiatan ini adalah mengembangkan
siswa akan berpikir pada tingkat analisis dan eva- kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan meru-
luasi karena harus melakukan refleksi terhadap muskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
proses yang mereka lakukan. kritis dan belajar sepanjang hayat.
Berdasarkan uraian diatas, terlihat beta- Mengumpulkan data, kegiatan ini dilaku-
pa pentingnya pendekatan saintifik digunakan kan untuk menggali dan mengumpulkan infor-
dalam pembelajaran dikelas, karena pendekatan masi dari berbagai sumber melalui berbagai cara.
saintifik dapat mengembangkan berbagai skill se- Peserta didik dapat membaca buku yang lebih
perti keterampilan berpikir kritis (critical thinking banyak, memperhatikan fenomena atau objek
skill), keterampilan berkomunikasi (communica- yang lebih teliti atau melakukan eksperimen.
tion skill), keterampilan melakukan kerja sama Pada pembelajaran materi pertumbuhan melalui
dan penyelidikan (research and collaboration skill) eksperimen pemanfaatan berbagai bahan lim-
dan perilaku berkarakter, karena pengalaman bah pertanian atau limbah rumah tangga yang
belajar yang diberikan dapat memenuhi tujuan digunakan sebagai bahan pupuk organik. Karak-
pendidikan dan bermanfaat bagi pemecahan ter yang diharapkan adalah teliti, jujur, sopan,
masalah dan kehidupan nyata. menghargai pendapat orang lain, kemampuan
Pendekatan saintifik, penanaman karak- berkomunikasi, menerapkan kemampuan men-
ter dan konservasi dalam materi pertumbuhan gumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
disajikan sebagai berikut: dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
Mengamati (observasi), metode mengamati dan konservasi.
mengutamakan kebermaknaan proses pembela- Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/
32 A. Machin / JPII 3 (1) (2014) 28-35

Menalar, merupakan kegiatan memproses in- melalui aktivitas mengetahui, memahami, me-
formasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas nerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga
dari hasil kegiatan mengumpulkan/ eksperi- mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam
men maupun hasil dari kegiatan mengamati domain pengetahuan ini memiliki perbedaan
dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pen- dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam
golahan informasi yang dikumpulkan dari yang domain keterampilan. Menggunakan pende-
bersifat menambah keluasan dan kedalaman katan pembelajaran yang menghasilkan karya
sampai kepada pengolahan informasi yang ber- untuk mendorong peserta didik menghasilkan
sifat mencari solusi dari berbagai sumber yang karya kreatif dan kontekstual, baik indivi-
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepa- dual maupun kelompok, dan (3) Keterampilan,
da yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya,
untuk menemukan keterkaitan satu informasi mencoba, menalar, menyaji, bereksperiman dan
dengan informasi lainya, menemukan pola mencipta. Seluruh isi materi pertumbuhan ha-
dari keterkaitan informasi tersebut. Aktivitas rus mendorong peserta didik untuk melakukan
ini disebut juga dengan menalar, yaitu proses proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk
berfikir yang logis dan sistema- mewujudkan keterampilan tersebut perlu me-
tis atas fakta-kata empiris yang dapat lakukan pembelajaran yang menerapkan pende-
diobservasi untuk memperoleh simpulan beru- katan pembelajaran yang menghasilkan karya
pa pengetahuan. Kegiatan menyimpulkan da- berbasis konservasi lingkungan.
lam pembelajaran dengan pendekatan saintifik Pembelajaran biologi dengan pendekatan
merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah saintifik merupakan aplikasi dari pembelajaran
data atau informasi. Setelah menemukan keter- kontekstual. Kontekstual diartikan sebagai upaya
kaitan antar informasi dan menemukan berbagai mengaitkan antara materi yang diajarkannya
pola dari keterkaitan tersebut, selanjutnya secara dengan situasi dunia nyata siswa dan mendo-
bersama-sama dalam satu kelompok atau secara rong siswa membuat hubungan antara penge-
individual membuat kesimpulan. Karakter yang tahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
diharapkan adalah mengembangkan sikap ju- dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluar-
jur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, ga dan masyarakat. Menurut Irwandi (2012) pen-
kemampuan menerapkan prosedur dan kemam- dekatan saintifik merupakan bagian inti dari
puan berpikir induktif serta deduktif dalam me- kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual. Pen-
nyimpulkan. getahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa
Mengkomunikasikan, Pada pende- diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat
katan scientifik guru diharapkan membe- fakta tetapi merupakan hasil menemukan sendi-
ri kesempatan kepada peserta didik un- ri. Konsep-konsep biologi yang ada, ditemukan
tuk mengkomunikasikan apa yang telah sendiri oleh siswa, bukan menurut buku.
mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan Implementasi pendekatan saintifik pem-
melalui menuliskan atau menceritakan apa yang belajaran hendaknya dirancang dengan mengiku-
ditemukan dalam kegiatan menca- ti prinsip-prinsip khas yang edukatif,
ri informasi, mengasosiasikan dan yaitu kegiatan yang berfokus pada kegiatan aktif
menemukan pola. Hasil tersebut disam- siswa dalam membangun makna atau pemaha-
pikan di kelas dan dinilai oleh guru man. Prinsip ini mengarahkan pada ketercapaian
sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok tujuan dari pendidikan biologi pada jenjang SMA
peserta didik. Pada pembelajaran materi pertum- diantaranya adalah memahami konsep-konsep
buahan ini kegiatan mengkomunikasikan dilaku- biologi dan saling keterkaitannya serta mengem-
kan dengan mempresentasikan hasil penelitian bangkan keterampilan dasar biologi untuk me-
untuk dikritisi oleh siswa lain. numbuhkan nilai serta sikap ilmiah. Swarabama
Pada pembelajaran mate- et al. (2013) menyatakan bahwa pembelajaran
ri pertumbuhan ini telah mencakup hendaknya lebih mengutamakan proses dan ke-
tiga hasil belajar, yaitu: (1) sikap, sesuai dengan terampilan berpikir, seperti mendefinisikan dan
karakteristik sikap, maka salah satu alterna- menganalisis masalah, memformulasikan prin-
tif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari sip, mengamati, mengklarifikasi dan mengko-
menerima, menjalankan, menghargai, meng- munikasikan.
hayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas Pendekatan saintifik mengedepankan cara
pembelajaran berorientasi pada penanaman ka- memperoleh pengetahuan melalui inkuiri. Stra-
rakter yang mendorong peserta didik untuk tegi inkuiri dirancang untuk mengembangkan
melakuan aktivitas tersebut, (2) Pengetahuan, kelancaran dan ketepatan siswa dalam meme-
A. Machin / JPII 3 (1) (2014) 28-35 33

cahkan masalah, membangun konsep dan hipo- tentang alam.


tesis, dan pengujian hipotesis. Strategi inkuiri ini Berkerja ilmiah juga menekankan sikap
paling cocok untuk pembelajaran biologi, karena atau nilai-nilai tertentu, seperti sikap menghin-
memang sangat sesuai dengan metode keilmuan darkan diri dari dogmatisme, fleksibel, kreatif,
sains. Keuntungan proses pembelajaran inkuiri jujur, logis, terbuka atas kritik, teliti, cinta tugas
adalah mendorong hubungan tumbuhnya ker- dan paham resiko. Semua nilai-nilai tersebut
jasama, memberikan umpan balik yang cepat, merupakan pondasi bekerja ilmiah. Jika siswa
memberikan penegasan waktu dalam tugas, ber- terbiasa dilibatkan dalam kerja ilmiah maka sis-
hubungan dengan banyak dugaan dan tanggap wa akan mewarisi nilai-nilai dan sikap tersebut,
terhadap perbedaan bakat dan cara belajar. sebagai nilai-nilai penting juga dalam pengem-
Strategi inkuiri dapat mengembangkan kecaka- bangan karakter.
pan hidup siswa dalam bekerjasama, merumus- Penilaian proses pembelajaran
kan masalah, menganalisis data dan membuat menggunakan pendekatan penilaian otentik
kesimpulan. yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan
Berdasarkan data pada Tabel 3 diketahui hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian
bahwa, pembelajaran materi pertumbuhan den- ketiga ranah hasil belajar akan menggambarkan
gan menerapakan pendekatan saintifik mampu kapasitas, gaya dan perolehan belajar peserta
memperbaiki hasil belajar kognitif, afekif dan didik atau bahkan mampu menghasilkan dam-
psikomotorik bila dibandingkan dengan pembe- pak instruksional (instructional effect) dan dampak
lajaran yang berlangsung sebelumnya. Hal ini pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Ha-
bukan berarti model pembelajaran yang telah sil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru
diterapkan sebelumnya tidak efisien dibanding- untuk merencanakan program perbaikan, penga-
kan pembelajaran dengan penerapan pendekatan yaan dan pelayanan konseling. Selain itu, hasil
ini. Tetapi melalui pendekatan ini peserta didik penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan
merasa tertantang dalam pembelajaran yang ber- untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai
dampak pada belajar biologi yang meningkat. dengan standar penilaian pendidikan.
Ketiga aspek pembelajaran biologi terse- Terdapat banyak alasan perlunya inter-
but merupakan fokus pengembangan pendidikan nalisasi pendidikan karakter di sekolah, dian-
karakter. Pembelajaran biologi berpotensi untuk taranya: (1) banyaknya generasi muda saling
penanaman karakter pada siswa. Penanaman melukai karena lemahnya kesadaran pada nilai-
karakter melalui biologi terkait dengan desain nilai moral, (2) menanamkan nilai-nilai mo-
pembelajaran yang diciptakan guru. Dengan ral pada generasi muda merupakan salah satu
kata lain, penanaman karakter malalui pembe- fungsi peradaban yang paling utama, (3) peran
lajaran biologi terkait langsung dengan desain sekolah sebagai wahana pendidikan karakter
pembelajaran yang diciptakan guru. Pembela- menjadi semakin penting ketika banyak peserta
jaran biologi tanpa perencanaan akan sulit me- didik yang memperoleh sedikit pengajaran mo-
numbuhkan karakter pada anak. Pengembangan ral dari orangtua, masyarakat, atau lembaga
model pembelajaran biologi bertujuan agar siswa keagamaan, (4) masih adanya nilai-nilai moral
mendapatkan pemahaman yang lebih baik ten- yang secara universal masih diterima seperti
tang biologi dengan apa yang disebut ‘learning perhatian,kepercayaan, rasa hormat, dan tang-
biology by designing” yang menekankan sintaks gungjawab, (5) demokrasi memiliki kebutuhan
masalah, solusi dan mempertimbangan keterba- khusus untuk pendidikan moral karena demo-
tasan. krasi merupakan peraturan dari, untuk dan oleh
Penerapan pendekatan saintifik pada masyarakat, (6) komitmen pada pendidikan
pembelajaran biologi sebagai proses inkuiri karakter penting manakala kita mau danterus
dan penanaman karakter sebenarnya meru- menjadi guru yang baik, dan (7) pendidi-
pakan dua sisi dalam satu mata uang, atau dua kan karakter yang efektif membuat sekolah lebih
fokus yang saling menguatkan (twingoals). Menu- beradab, peduli pada masyarakat dan mengacu
rut Kusumaningsih (2013) pembelajaran biologi pada performansi akademik yang meningkat.
sebagai proses inkuiri adalah kerja ilmiah (doing Peran pendidik dalam penanaman ka-
Science), seperti:melakukan observasi, membuat rakter sangatlah penting, pendidik (1) harus
hipotesis, melakukan eksperimen, mengumpul- terlibat dalam proses pembelajaran, yaitu mela-
kan dan menganalisis data dan mempresenta- kukan interaksi dengan peserta didik dalam men-
sikan laporan. Implementasi kerja ilmiah (doing diskusikan materi pembelajaran, (2) harus men-
science) tidak bisa dilepaskan dari aspek afeksi jadi contoh tauladan kepada peserta didiknya
siswa. Kerja ilmiah dipicu oleh sikap ingin tahu dalam berprilaku dan bersikap, (3) harus mampu
34 A. Machin / JPII 3 (1) (2014) 28-35

mendorong peserta didik aktif dalam pembelaja- Hakikat konservasi dalam pembelajaran
ran melalui penggunaan metode pembelajaran biologi bertujuan agar peserta didik terbiasa ber-
yang variatif, (4) harus mampu mendorong dan perilaku ramah lingkungan, karena hakikat kon-
membuat perubahan sehingga kepribadian, ke- servasi adalah caring, protecting, repairing terhadap
mampuan dan keinginan pendidik dapat mencip- lingkungan. Pembelajaran biologi yang bertujuan
takan hubungan yang saling menghormati dan menanamkan karakter konservasi memiliki be-
bersahabat dengan peserta didiknya, (5) harus berapa ciri, yaitu (1) meningkatkan pemahaman
mampu membantu dan mengembangkan emosi siswa tentang pentingnya menjadi warga dunia
dan kepekaan sosial peserta didik agar lebih ber- yang percaya diri ditengah kemajuan ilmu dan
takwa, menghargai ciptaan-Nya, mengembang- teknologi, tentang manfaat dan limitasi-limitasi
kan keindahan dan belajar soft skills yang berguna metoda ilmiah dalam pemecahan masalah seha-
bagi kehidupan peserta didik selanjutnya, dan (6) ri-hari, (2) mendorong peserta didik untuk
harus menunjukkan rasa kecintaan kepada peser- menerapkan pengatahuan biologi dalam kehi-
ta didik sehingga pendidik dalam membimbing dupan,(3) mengembangkan ketrampilan hidup
peserta didik yang sulit tidak mudah putus asa. yang terkait dan relevan dengan biologi, hidup
Pendidikan karakter yang diintegrasikan - efisien dan aman, (4) mengembangkan sikap te-
dalam pembelajaran biologi dapat memberikan liti, obyektif, tepat, jujur yang terkait dengan
pengalaman yang bermakna bagi siswa, karena biologi, (5) mendorong inkuiri (spirit berinisiatif,
mereka memahami, menginternalisasi dan men- bertanya dan menemukan), dan (6) mendorong
gaktualisasikannya melalui poses pembelajaran. kepedulian siswa untuk melakukan konservasi
Nilai-nilai tersebut dapat terserap secara alami lokal dan global serta gerakan aksi nyata ter-
lewat kegiatan sehari hari. Menurut (Zuchdi, etal. hadap lingkungan.
2010) apabila nilai-nilai tersebut juga dikemban-
gan melalui kultur sekolah, maka kemungkinan PENUTUP
besar pendidikan karakter lebih efektif. Pemben-
tukan karakter harus menjadi prioritas utama Penelitian ini telah mengembangkan ren-
karena sudah terbukti bahwa dalam kehidupan cana pelaksanaan pembelajaran materi pertum-
masyarakat terdapat banyak masalah yang ditim- buhan yang menerapkan pendekatan saintifik,
bulkan oleh karakter yang tidak baik. Lebih-lebih penanaman karakter dan konservasi. Penerapan
apabila kita mendambakan kebahagiaan dalam pendekatan ini berpengaruh positif terhadap ha-
kehidupan akhirat. sil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik ser-
Pendidikan karakter disekolah merupa- ta telah mencapai ketuntasan klasikal yang dite-
kan kebutuhan vital agar generasi penerus dapat tapkan, yakni lebih dari 85% dari seluruh siswa
dibekali dengan kemampuan-kemampuan dasar yang mengikuti pembelajaran.
yang tidak saja mampu menjadikannya life-long-
learners sebagai salah satu karakter penting untuk DAFTAR PUSTAKA
hidup di era informasi yang bersifat global, tetapi
juga mampu berfungsi dengan peran serta yang Afrizon, A. et al. 2012. Peningkatan Perilaku Berkara-
positif baik sebagai pribadi, sebagai anggota ke- kter dan Ketrampilan Berpikir Kritis Siswa Ke-
luarga, sebagai warga negara, maupun warga las IX MTsN Model Padang Pada Mata Pelaja-
dunia. Untuk itu harus dilakukan upaya-upaya ran IPA-Fisika Menggunakan Model Problem
Based Instruction. Jurnal Penelitian Pembelaja-
instrumental untuk meningkatkan keefektifan
ran Fisika, 2 (1): 1-16.
proses pembelajarannya disertai pengembangan Fauziah, R. et al. 2013. Pembelajaran Saintifik Elek-
kultur yang positif. Sekolah menjadi basis pen- tronika Dasar Berorientasi Pembelajaran Ber-
gembangan karakter pada jenjang pendidikan basis Masalah. Jurnal Invotec, 9(2): 165-178.
formal, oleh karena itu sangat diperlukan model Irwandi. 2012. Pengaruh Pendekatan Kontekstual
pendidikan karakter yang efektif. dalam Pembelajaran Biologi melalui Strategi
Implementasi pendidikan karakter seca- Inkuiri dan Masyarakat Belajar pada Siswa
ra sistematis dan berkelanjutan akan membangun dengan Kemampuan Awal Berbeda terhadap
seorang anak cerdas dalam emosinya. Kecerdas- Hasil Belajar kognitif di SMA Negeri Kota
Bengkulu. Jurnal Kependidikan Triadik, 12(1):
an emosi merupakan bekal penting dalam mem-
33-41.
persiapkan anak menyongsong masa depan, Kusumaningsih, D. 2013. Indonesian Text Role as
karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil Draft Science in Curriculum 2013: Assessment
menghadapi segala macam tantangan kehidu- Introduction Text Structure Strategies In Indo-
pan, termasuk tantangan untuk berhasil secara nesian Book. Asian Journal of Sciences and Hu-
akademis (Lepiyanto, 2011). manities, 2 (4): 1-4.
A. Machin / JPII 3 (1) (2014) 28-35 35

Leksono, S.M. et al. 2013. Kemampuan Profesional Berpikir Kreatif Siswa SMA. Jurnal Program
Guru Biologi dalam Memahami dan Meran- Pascasarja Undiksa, 3(1): 1-10.
cang Model Pembelajaran Konservasi Biodi- Syafii, W. dan R. M. Yasin. 2013. Problem Solving
versitas di SMA. Jurnal Cakrawala Pendidikan, Skills and Learning Achievements Through
32 (3): 408-419. Problem Based Module in Teaching and Learn-
Lepiyanto, A. 2011. Membangun Karakter Siswa ing Biology in High School. Asian Social Science
dalam Pembelajaran Biologi. Jurnal Bioedukasi, Journal, 9(12): 220-230.
2(1): 73-80. Zuchdi, D. et al. 2010. Pengembangan Model Pembe-
Swarabama, I.G. et al. 2013. Pengaruh Model Pembe- lajaran Karakter Terintegrasi dalam Pembelaja-
lajaran Sains Teknologi Masyrakat Terhadap ran Bidang Studi. Jurnal Cakrawala Pendidikan,
Pemahaman Konsep Biologi dan Ketrampilan 29 (1): 1-12.

Anda mungkin juga menyukai