SKRIPSI
Oleh:
Priscilia Wijayanti Pasaribu
NIM: 131134187
SKRIPSI
Oleh:
Priscilia Wijayanti Pasaribu
NIM: 131134187
i
PERSEMBAHAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya
ilmiah.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 3 Januari 2017
Yang menyatakan
Kata Kunci: penelitian dan pengembangan, LKS, IPA, Gaya, Gerak, dan Energi,
Pendekatan Saintifik.
The development of LKS IPA based on scientific approach for the fourth grade
of elementary school, matery force, motion, energy
The background of this research was the minimum steps of five steps in
scientific approach in the process of learning activity and the use of LKS only
focused on materials and exercises. This research aims at developing LKS IPA
and finding out the product quality of LKS IPA based on scientific approach for
the forth grade of elementary school, matery force, motion, energy.
The method of this research was research and development (R & D).
The model was proposed by Dick dan Carey. That model was modified into eight
developing steps, those were; need analysis, identify the purpose, develop
instruments, develop startegy, develop the content of LKS, formative evaluation,
revision, and sumative evaluation.
The research finding presented that the development of LKS IPA based
on scientific approch which consited of activities lead the students to be active
and to be able to be independent learners based on five steps on scientific
approach. The LKS product validation which was conducted by science expert
presented the very good quality with the average 3,9 and the LKS product quality
which was conducted by English teacher at elementary school presented the very
good quality with the average 3,5. The try out sampling showed that the students
posttest score was higher than the pretest score with the improvement of pretest
score to posttest score was about 52,9%. Therefore, it could be concluded that
LKS IPA based on scientific approach had the high quality and assist the students
to be active and independent in the process of learning activity.
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan LKS IPA Berbasis
Pendekatan Sintifik untuk kelas IV SD Materi Gaya, Gerak, dan Energi dengan
tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan.
Peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada banyak pihak yang
membantu penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih peneliti ucapkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa memberikan rahmat
kesehatan dan kelancaran dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini.
2. Rohandi, Ph. D. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. sebagai Kaprodi PGSD.
4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. sebagai Wakaprodi PGSD.
5. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M. A. dan Kintan Limiansih, S.Pd.,
M.Pd. sebagai dosen pembimbing skripsi yang mendampingi dan memotivasi
saya selama proses penelitian dan penulisan skripsi.
6. Priyana Santosa, S.Pd. dan Ibu Gendra Widyaningrum, S.Pd. yang membantu
dalam proses validasi instrumen, Ibu Ir. Sri Agustini S., M.Pd. dan Bapak
Cahyo Arif Nugroho, S.Pd. yang membantu dalam proses validasi produk.
7. Mukija, S.Pd.SD Kepala SD Negeri Perumnas Condongcatur yang telah
memberikan izin dan kesempatan dalam melaksanakan penelitian.
8. Cahyo Arif Nugroho, S.Pd. wali kelas IVC yang telah memberikan izin dalam
melakukan uji coba terbatas kepada siswanya.
9. Siswa-siswa kelas IV SD Negeri Perumnas Condongcatur yang telah membantu
dalam uji coba terbatas.
10. Bapak dan Ibu karyawan sekretariat prodi PGSD yang senantiasa membantu
dalam proses perkuliahan dan skripsi.
11. Sahabat-sahabatku di kelas VI E dan VII D yang selalu memberikan motivasi
dan dukungan.
12. Teman-teman payung skripsi Shela, Asa, Ama, Julison, dan Sari yang selalu
membantu dalam proses penyelesaian skripsi.
13. Kedua orang tuaku Bapak Okber Pasaribu dan Ibu Rini Sam yang senantiasa
memberikan dukungan dan mendoakanku.
14. Segenap pihak, sahabat dan teman yang telah membantu dan tidak
dapat peneliti sebutkan satu-persatu.
Peneliti menemui banyak kendala dalam penyusunan skripsi ini. Meskipun
demikian, kendala tersebut tidak membuat peneliti menjadi menyerah dan putus
asa, namun menjadikan semangat dan antusias untuk maju dan menyelesaikan
skripsi dengan tepat waktu.
Peneliti menyadari bahwa tidak ada kesempurnaan selain milik Tuhan, begitu pula
dengan penulisan skripsi ini. Karena itu, peneliti meminta maaf apabila terdapat
kesalahan baik dalam sistematika, isi, dan sebagainya dalam skripsi ini. Akhirnya,
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
Uraian dalam bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan
definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
1
pengetahuan alam adalah sekumpulan pengetahuan yang diperoleh melalui
metode tertentu (Surjani, 2010: 11-12). Ilmu Pengetahuan alam adalah ilmu
pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep,
prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian
kegiatan dalam metode ilmiah. Rangkaian kegiatan dalam IPA tidak hanya
belajar secara teoritis, namun belajar melalui percobaan, penemuan-
penemuan yang dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Hal ini
berkaitan dengan pendekatan saintifik yang menuntun siswa aktif dalam
melakukan berbagai kegiatan secara mandiri dengan 5 tahapan pendekatan
saintifik, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan. Mata pelajaran IPA dipelajari di berbagai jenjang
pendidikan, dan salah satunya pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Dalam IPA
kelas IV sekolah dasar mempelajari berbagai macam materi. Pada penelitian
ini peneliti membahas Kompetensi Dasar (KD) 3.3 Memahami hubungan
antara gaya, gerak dan energi melalui pengamatan serta mendeskripsikan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan Indikator
mengkategorikan fenomena atau peristiwa berdasarkan gaya yang terjadi di
dalamnya dan menjelaskan tentang pengaruh suatu gaya terhadap gerak benda
dengan energi di dalamnya. Salah satu materi yang diajarkan kepada siswa
berdasarkan KD tersebut adalah gaya, gerak, dan energi. Salah satu cara guru
untuk mengaktifkan siswa yaitu melalui Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS
merupakan panduan siswa yang biasa digunakan dalam kegiatan observasi,
eksperimen, maupun demonstrasi untuk mempermudah proses penyelidikan
atau pemecahan suatu permasalahan. LKS sendiri memuat pertanyaan atau
langkah-langkah dalam melakukan eksperimen disesuaikan dalam langkah-
langkah pendekatan saintifik (Trianto, 2011).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terkait penggunaan LKS dan
penggunaan pendekatain saintifik dalam pembelajaran di SD N Perumnas
Condongcatur, siswa sudah menggunakan LKS tetapi LKS yang digunakan
oleh siswa berupa LKS yang biasa digunakan pada umumnya, LKS tersebut
masih terdapat materi dan soal-soal latihan sehingga mempermudah siswa
mengerjakannya selain itu LKS masih kurang melibatkan siswa untuk aktif,
mandiri dan mencari sumber informasi dalam proses pembelajaran. Selain itu
guru sudah menggunakan pendekatan saintifik tetapi belum menerapkan
sesuai dengan lima tahapan saintifik. Guru masih banyak menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab kepada siswa. Guru menjelaskan dengan
menuliskan materi di papan tulis dan siswa mencatat. Guru kurang
menumbuhkan semangat dan keaktif siswa dalam melakukan pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian dan pengembangan (Research and Development). Peneliti
melakukan penelitian dan pengembangan LKS IPA berbasis pendekatan
saintifik untuk kelas IV SD materi gaya, gerak, dan energi. LKS
dikembangkan berdasarkan lima tahapan saintifik yaitu, mengamati,
menanya, menalar, mencoba dan mengomunikasikan. LKS yang
dikembangkan memiliki karakterisitik yakni (1) LKS yang mengarahkan
siswa aktif melakukan berbagai kegiatan pembelajaran; (2) LKS yang
mengajak siswa untuk mencari sumber informasi yang beragam di sekolah,
rumah, dan lingkungan masyarakat; (3) mengarahkan siswa untuk
membangun konsepnya secara mandiri; dan (4) mengarahkan siswa untuk
melaksanakan lima tahapan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Dari empat karakteristik tersebut
dikembangkan menjadi delapan karakteristik khusus yaitu (1) LKS
mengarahkan siswa melakukan kegiatan di luar kelas, (2) LKS mengarahkan
siswa melakukan kegiatan percobaan, (3) LKS mengarahkan siswa
melakukan kegiatan wawancara dengan narasumber, (4) LKS mengarahkan
siswa melakukan kegiatan mengamati, (5) LKS mengarahkan siswa membuat
pertanyaan untuk melakukan kegiatan bertanya, (6) Dalam LKS terdapat
petunjuk/tugas yang mengarahkan siswa menggunakan koran, majalah dan
buku-buku perpustakaan untuk mendapatkan informasi, (7) LKS
mengarahkan siswa menggunakan gambar, poster, foto, grafik, atau tabel
untuk menunjukkan hasil kerja (8) LKS mengarahkan siswa untuk presentasi
di depan kelompok atau di depan kelas.
LKS yang peneliti kembangkan sama halnya dengan penelitian terdahulu
yang dapat menunjukkan bahwa penelitian ini masih relevan untuk
dilaksanakan, yakni penelitian yang dilakukan oleh Mbetu (2016) bertujuan
untuk menghasilkan produk berupa Lembar Kerja Siswa menggunakan
pendekatan saintifik pada subtema bermain di rumah teman untuk siswa kelas
II sekolah dasar. Penelitian yang dilakukan oleh Mustofa (2013) bertujuan
untuk menghasilkan produk berupa LKS berbasis observasi. Penelitian yang
dilakukan oleh Pratiwi (2014) bertujuan untuk menghasilkan produk berupa
LKS berbasis pendekatan saintifik. Penelitian yang dilakukan oleh Ningtyas
(2015) bertujuan untuk mengetahui kualitas media LKS berbasis metode
percobaan. Penelitian yang dilakukan oleh Edeltrudis (2012) bertujuan untuk
mengembangkan LKS dengan menggunakan pendekatan saintifik pada
pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Bulan (2012) bertujuan untuk
mengembangkan LKS dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah.
Pada keenam penelitian terdahulu, sama-sama mengembangkan LKS,
namun memiliki perdedaan pada metode atau model pembelajaran yang
digunakan dalam pengembangaan LKS. Kemudian peneliti mengembangkan
LKS berbasis pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV SD materi gaya,
gerak, dan energi. Materi pembelajaran IPA dibatasi pada KI 3. Memahami
pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca)
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainnya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain, KD 3.3 Memahami hubungan antara gaya,
gerak dan energi melalui pengamatan serta mendeskripsikan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri
Perumnas Condongcatur sebagai lokasi sampel uji coba lapangan terbatas. SD
Negeri Perumnas Condongcatur hanya sebagai sampel, peneliti
mengembangkan LKS yang bisa dipakai untuk seluruh siswa kelas IV tidak
hanya di SD tersebut. Penelitian ini dibatasi pada tahapan evaluasi sumatif
atau pengolahan data berdasarkan hasil uji coba lapangan terbatas.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Bagaimana pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA berbasis
pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV materi gaya, gerak dan energi?
1.2.2 Bagaimana kualitas produk Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA berbasis
pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV materi gaya, gerak dan energi?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA berbasis pendekatan
saintifik untuk siswa kelas IV gaya, gerak dan energi.
1.3.2 Mengetahui kualitas produk Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA berbasis
pendekatan saintifik untuk siswa kelas IV materi gaya, gerak dan energi.
Sans MS, dengan ukuran font 12, dan spasi 1,5 yang dicetak
menggunakan kertas HVS A3 80 gram.
1.6.9 Materi yang dibahas dalam LKS adalah gaya, gerak, dan energi. Materi
tersebut dibuat menjadi delapan macam kegiatan sesuai dengan materi
gaya, gerak, dan energi.
1.6.10 Setiap kegiatan dibuat sesuai dengan lima tahapan pendekatan saintifik
(mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan).
Setiap kegiatan dilengkapi dengan langkah-langkah yang menuntun
siswa untuk melakukan kegiatan selanjutnya.
1.6.11 Setiap kegiatan juga dilengkapi dengan bahan dan alat-alat yang
mudah didapatkan ketika siswa melakukan percobaan.
1.6.12 Pada setiap tahapan percobaan, telah diberi panduan berupa langkah-
langkah yang harus dilakukan oleh siswa ketikan melakukan sebuah
kegiatan eksperimen baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Selain
dilengkapi dengan panduan, LKS ini juga memiliki gambar-gambar
untuk terlihat lebih menarik sehingga siswa tidak merasa bosan ketika
mengerjakannya.
1.6.13 Disetiap lembar kegiatan, telah diberi tempat untuk siswa menulis hasil
pengamatan, pertanyaan-pertanyaan, dan percobaan yang telah mereka
lakukan sehingga siswa tidak lagi memerlukan buku tulis yang lain
untuk menuliskan hasil kegiata mereka.
BAB II
LANDASAN TEORI
METODE PENELITIAN
Dalam bab tiga ini akan dipaparkan bahasan mengenai (1) jenis penelitian,
(2) setting penelitian, (3) rencana penelitian, (4) prosedur penelitian, (5) teknik
pengumpulan data, (6) instrument penelitian, (7) triangulasi, dan (8) teknik
analisis data.
3.1 Jenis penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian Research and
Development (R&D). Sukmadinata (2008: 164) menjelaskan bahwa penelitian dan
pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan
suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat
dipertanggungjawabkan.
3.2 Setting Penelitian
Setting penelitian membahas mengenai objek penelitian, subjek penelitian,
lokasi penelitian dan waktu penelitian.
3.2.1 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok siswa kelas IV C tahun
ajaran 2016/2017. Sekelompok siswa tersebut berjumlah enam siswa yang terdiri
dari tiga laki-laki dan tiga perempuan. Siswa tersebut dipilih berdasarkan pada
perolehan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), perolehan nilai
sedang, dan perolehan nilai di atas KKM.
3.2.2 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis
pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA materi gaya, gerak, dan energi.
Penelitian ini mengembangkan LKS untuk mempelajari materi gaya, gerak, dan
energi yang berisi panduan pembelajaran dengan lima tahapan pendekatan
saintifik, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasikan.
3.2.3 Lokasi Penelitian
Penelitian R and D ini dilaksanakan di SD Negeri Perumnas Condongcatur
sebagai sampel uji coba lapangan terbatas yang beralamat di Jalan Flamboyan
No.11, Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55283. Peneliti memilih sekolah ini sebagai sampel karena secara
umum prestasi siswa di bidang akademik cukup baik, nilai akreditasi sekolah “A”.
Selain itu, lokasi sekolah yang berada di kawasan Yogyakarta. Alasan selanjutnya
adalah kemampuan siswa yang beragam dan karakteristik siswa yang berbeda-
beda, misalnya saja nilai siswa yang berbeda satu dengan yang lain.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian R and D dilaksanakan mulai bulan Juli 2016 hingga Desember
2016. Secara keseluruhan, penelitian ini berlangsung selama kurang lebih enam
bulan.
Analisis pembelajaran
Evaluasi Sumati
Merumuskan
tujuan
LANGKAH III
Pretest Rubrik
Mengembangkan penilaian ahli
instrumen validasi
Posttest instrumen
LANGKAH IV
Mengembangkan
strategi
LANGKAH V
Mengembangkan LKS
LANGKAH VI
Uji coba
Penilaian ahli lapangan
Evaluasi Formatif
terbatas
Evaluasi Sumatif
Pedoman observasi telah divalidasi oeh guru SD. Uji validitas pada instrumen
non tes yang digunakan untuk mengukur sikap adalah validitas konstruk
(Sugiyono, 2014: 170). Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu
instrumen mengukur konsep dari suatu teori yaitu menjadi dasar penyusunan
instrumen (Widoyoko, 2012: 145). Karena itu, pedoman observasi tersebut diuji
dengan uji validitas konstruk. Selan itu, peneliti juga menggunakan pendapat para
ahli (expert judgement) untuk meminta pendapat tentang instrumen yang telah
disusun. Melalui validasi konstruk yang dilakukan oleh ahli tersebut, diperoleh
hasil rerata skor validasi pedoman observasi. Hasil validasi pedoman observasi
dapat dilihat pada lampiran 4.1
3.6.2 Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara berisi tentang uraian tentang data yang akan
diungkap yang biasanya dituangkan dalam bentuk pertanyaan agar proses
wawancara berjalan dengan baik. Wawancara ditujukan kepada kepala sekolah,
guru kelas IV, dan siswa kelas IV di SD Negeri Perumnas Condongcatur.
Dari hasil wawancara dengan guru kelas IV, peneliti mendapatkan informasi
tentang pendekatan yang digunakan pada setiap pembelajaran khususnya pada
pembelajaran IPA. Pemahman guru mengenai pendekatan saintifik masih kurang,
pada proses pembelajaran guru belum menerapkan lima tahapan pendekatan
saintifik secara keseluruhan.
3.6.2.3 Wawancara Siswa kelas IV
Selain wawancara kepada kepala sekolah dan guru kelas IV, kegiatan
wawancara juga ditujukan kepada siswa kelas IV untuk mengetahui LKS yang
diperlukan oleh siswa seperti apa. Wawancara yang dilakukan menggunakan
teknik wawancara terstruktur dengan pedoman wawancara yang sudah disusun
seperti di bawah ini.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman wawancara kepada siswa kelas IV
No. Topik Pertanyaan No. Pertanyaan
3.6.3 Kuesioner
Kuesioner berisi tentang uraian tentang data yang akan diungkap yang
biasanya dituangkan dalam bentuk pertanyaan agar proses wawancara berjalan
dengan baik. Berikut di bawah ini tabel pedoman kuesioner siswa dan guru.
3.6.3.1 Kuesioner analisis kebutuhan
Kuesioner yang digunakan adalah bentuk kuesioner tertutup dan terbuka.
Responden dapat menjawab pertanyaan secara bebas pada bentuk kuesioner
terbuka. Peneliti menentukan reesponden dalam analisis kebutuhan yaitu guru dan
seluruh siswa kelas IV SD Negeri Perumnas Condongcatur. Hasil kuesioner
digunakan sebagai pertimbangan untuk membuat desaain LKS yang
dikembangkan. Berikut kisi-kisi kuesioner analisis kebutuhan siswa dan guru.
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Terbuka untuk Guru
No Indikator No.item
1 Pendekatan/metode/strategi pembelajaran IPA 1
2 Kegiatan siswa dalam pembelajaran IPA 2
3 Pengertian pendekatan saintifik 3
4 Implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA 4, 5, 6, dan 7
5 Kesulitan Implementasi pendekatan saintifik 8
Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Tertutup untuk Guru
No Indikator No.item
1 Pentingnya penggunaan media LKS 1
2 Karakkteristik LKS 2, 3, 4, 5, dan 6
3 Kebutuhan LKS dengan berbasis pendekatan saintifik 7
No Indikator No.item
1 Pentingnya penggunaan media LKS 1
2 Karakkteristik LKS 2, 3, 4, 5, dan 6
3 Kebutuhan LKS dengan berbasis pendekatan saintifik 7
No Indikator No.item
1 Penerapan langkah-langkah pendekatan saintifik dalam 8, 9, 10, 11, 12,
pembelajaran IPA 13, 14, 15, dan 16
3.7 Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi
digunakan untuk meningkatkan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah
ditemukan (Sugiyono, 2014: 327-328). Triangulasi dibedakan menjadi dua macam
yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik adalah
menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk memperoleh
data dari sumber yang sama. Triangulasi sumber adalah penggunaan teknik
pengumpulan data yang sama untuk memperoleh data dari sumber yang berbeda-
beda (Sugiyono, 2014: 327). Data yang sudah dikumpulkan melalui triangulasi
data selanjutnya dianalisis untuk memperoleh kesimpulan yang akurat.analisis
data secara kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan
setelah selesai pengumpulan data pada periode tertentu (Sugiyono, 2011: 335).
Misalnya, pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap
jawaban yang diwawancarai. Apabila jawaban yang diwawancarai setelah
dianalisis terasa belum memuaskan, peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi,
sampai pada tahap tertentu, sehingga diperoleh data yang dianggap kredibel.
Triangulasi teknik digunakan untuk memperoleh data analisis kebutuhan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam triangulasi adalah observasi,
wawancara dan kuesioner. Analisis kebutuhan dilakukan pada tahap awal untuk
mengumpulkan data terkait ketersediaan dan penggunaan LKS dalam
pembelajaran IPA di kelas IV. Bagan 3. Adalah Gambar 3.3 triangulasi teknik.
Kuesioner
Observasi
Wawancara
Siswa
Guru
Gambar 3.5 Rumus perhitungan rerata hasil penilaian dengan skala Likert
Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut, diperoleh rerata nilai.
Rerata nilai tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif dengn acuan
dari Widoyoko (2014: 144). Tabel 3.11 adalah tabel konversi data kuantitatif ke
kualitatif menurut Widoyoko,
Tabel 3.11 Tabel Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif
Interval Skor Kategori
2,51-3,25 Baik
1,76-2,50 Kurang
Instrumen dikatakan valid jika memperoleh rerata skor lebih besar dari 2,50.
Nilai terdapat pada rentang skor 3 (katgori baik) yang berarti keseluruhan
instrumen sudah layak digunakan namun perlu perbaikan. Sebaliknya, apabila
rerata skor yang diperoleh lebih kecil dari 2,50, maka instrumen tersebut dapat
dikatakan tidak valid. Analisis data kuantitatif yang selanjutnya dilkukan untuk
menghitung persentase jawaban kuesioner. Persentase dihitung dengan
menggunakan rumus dari Supratiknya, 2012: 128. Rumus perhitungan
persentase jawaban kuesioner
adalah Gambar 3.6.
Wawancara Observasi
Kuesioner
Sekolah telah Guru masih banyak
menggunakan LKS. LKS menggunakan metode Guru dan siswa memiliki
yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. penilaian yang baik
LKS yang berisi materi Guru menuliskan materi mengenai LKS dengan 5
dan soal-soal. Guru sudah di papan tulis dan siswa tahapan
menggunakan kurikulum mencatat. Sudah
2013 dan menggunakan menggunakan Kurikulum pendekatan saiktifik yang
pendekatan Saintifik, 2013 namun, kegiatan ditawarkan dalam
tetapi guru belum belajar mengajar masih kuesioner. Saran dari guru
menerapkan sesuai dengan didominasi oleh guru dan siswa menjadi
5 tahapan pendekatan yang menjelaskan pertimbangan dalam
saintifik. pengembangan LKS.
materi kepada siswa.
Ketika guru bertanya
kepada siswa, sebagian
besar siswa diam dan
tidak dapat menjawab
pertanyaan dari guru
dengan tepat.
Siswa membutuhkan LKS yang membantu siswa aktif dalam pembelajaran dan
menuntun siswa melakukan kegiatan secara mandiri, sesuai dengan karakteristik yang
mengaktifkan siswa, mencari sumber informasi, mengarahkan siswa untuk mandiri,
mengarahkan siswa melakukan lima tahapan pendekatan saintifik.
1. Analisis pembelajaran
Peneliti melakukan analisis pembelajaran berdasarkan observasi yang
dilakukan pada pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri Perumnas Condongcatur.
Saat peneliti melakukan observasi, ternyata guru tidak menggunakan LKS dalam
mendukung proses pembelajaran, melainkan guru lebih dominan menggunakan
buku siswa dan cenderung ceramah di kelas. Selain itu, guru juga terpaku pada
Power Point yang ditampilkan di layar LCD dan guru hanya membaca materi
yang
telah dituliskannya di Power Point tersebut. Kemudian, guru tidak mengajak
siswa aktif melakukan suatu kegiatan, melainkan guru hanya meminta siswa
untuk mendengarkan, mencatat, dan menghafal apa yang telah disampaikan oleh
guru. Paparan mengenai hasil analisis siswa dan analisis pembelajaran tersebut
menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam pembuatan kuesioner analisis
kebutuhan.
2. Analisis siswa
Karakteristik siswa dianalisis berdasarkan observasi pada pembelajaran IPA
kelas IV SD N Perumnas Condongcatur. Observasi dilaksanankan pada tanggal 27
Juli 2016. Hasil yang diperoleh melalui observasi tersebut adalah guru masih
banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab kepada siswa. Guru
menjelaskan dengan menuliskan materi di papan tulis dan siswa mencatat. Di SD
tersebut telah menggunakan Kurikulum 2013, tetapi ketika guru bertanya kepada
siswa, sebagian besar siswa diam dan tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru
dengan tepat. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang
terlihat, sehingga kegiatan belajar mengajar didominasi oleh guru yang
menjelaskan materi kepada siswa. Setelah guru menjelaskan materi, siswa diminta
untuk mengerjakan soal yang terdapat di LKS. LKS yang digunakan oleh siswa
berupa LKS yang biasa digunakan pada umum nya, LKS tersebut masih terdapat
materi dan soal-soal latihan sehingga mempermudah siswa mengerjakannya.
4.1.4.2 Merumuskan tujuan khusus
Pada tahap kedua, peneliti merumuskan tujuan khusus yaitu membuat
LKS berbasis pendekatan saintifik dengan karakteristik, (1) mengarahkan siswa
aktif melakukan berbagai kegiatan pembelajaran; (2) mengajak siswa untuk
mencari sumber informasi yang beragam di sekolah, rumah, dan lingkungan
masyarakat; (3) mengarahkan siswa untuk membangun konsepnya secara mandiri;
dan (4) mengarahkan siswa untuk melaksanakan lima tahapan pendekatan
saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan.
Berdasarkan empat tujuan LKS menjadi pedoman bagi peneliti dalam penyusunan
LKS.
Setelah peneliti merumuskan tujuan khusus berdasarkan empat
karakteristik LKS, maka langkah selanjutnya peneliti menjabarkan 4 karakteristik
menjadi 8 ciri khusus LKS, yaitu (1) LKS mengarahkan siswa melakukan
kegiatan di luar kelas, (2) LKS mengarahkan siswa melakukan kegiatan
percobaan, (3) LKS
mengarahkan siswa melakukan kegiatan wawancara dengan narasumber, (4) LKS
mengarahkan siswa melakukan kegiatan mengamati, (5) LKS mengarahkan siswa
membuat pertanyaan untuk melakukan kegiatan bertanya, (6) Dalam LKS terdapat
petunjuk/tugas yang mengarahkan siswa menggunakan koran, majalah dan buku-
buku perpustakaan untuk mendapatkan informasi, (7) LKS mengarahkan siswa
menggunakan gambar, poster, foto, grafik, atau tabel untuk menunjukkan hasil
kerja (8) LKS mengarahkan siswa untuk presentasi di depan kelompok atau di
depan kelas.
4.1.4.3 Mengembangkan instrumen
Pada tahap ketiga, peneliti menggunakan instrumen berbentuk pilihan
ganda dengan tujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan LKS.
Tabel 4.1 Pengembangan Instrumen
Jenis Instrumen Tujuan instrumen
Dari hasil uji validitas instrumen tes menggunakan SPSS 22 for Windows
diperoleh 20 item soal yang valid dilihat dari nilai sig. 2 tailed lebih kecil dari
0,050, 20 item soal pada tabel dikatakan valid.
Setelah diuji validitasnya, selanjutnya peneliti menguji reliabilitas item
soal. Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia berasal dari kata reliability atau
reliable dalam bahasa Inggris yang artinya dapat dipercaya. Instrumen tes dapat
dipercaya jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) apabila diteskan
berkali-kali (Widoyoko, 2012: 157). Reliabel atau tidaknya suatu instrumen dapat
diketahui dari nilai Alpha Cronbach. Item soal diuji dengan progam komputer
SPSS 22 for Windows dengan menghitung nilai koefisien Alpha. Instrumen tes
dikatakan reliabel jika mempunyai Alpha Cronbach sekurang-kurangnya 0,6
Nunnally, (dalam Ghozali, 2006: 46). Hasil perhitungan reliabilitas dengan SPSS
22 for Windows dapat dilihat pada lampiran 3.4.
Tabel 4.3 Hasil Reliabilitas Instrumen Tes
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.757 21
Jika harga Alpha Cronbach di atas 0,60, suatu konstruk sudah dianggap
reliable, harga Alpha Cronbach 0,757 sudah diatas 0,60 maka 20 item soal
dikatakan sudah reliable.
4.1.4.4 Mengembangkan strategi
Pada tahap empat, peneliti mengembangkan strategi. Strategi pada hal ini
berkaitan dengan isi LKS yang dibuat peneliti. Adapun isi dari LKS yaitu (1)
peneliti membuat pemetaan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD),
indikator, dan tujuan kegiatan. Pada setiap kegiatan LKS terdapat lima tahapan
pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengomunikasikan. Berikut pemetaan KI, KD, Indikator, dan Tujuan pada tabel
4.4
Peningkatan =
84,1−55 𝑥 100% = 52,9 %
55
Skor
40
30 Pretest
20 Posttest
10
0
123456
Nomor Siswa
90
80
70
60
50
40
Skor
30 Pretest
20 Posttest
10
0
Rerata keseluruhan
5.3 Saran
5.3.1 Tambahkan Kompetensi Inti 1 dan 2 agar LKS menjadi lebih lengkap.
5.3.2 Susun instrumen dengan selengkap mungkin agar seluruh data yang
dibutuhkan dapat diperoleh. Pertimbangkan waktu yang cukup dan
komunikasi dengan pihak sekolah untuk melakukan uji coba lapangan
terbatas agar dapat memperoleh waktu yang sesuai.
5.3.3 Validasi produk LKS dapat dilakukan lebih awal agar pada saat melakukan
uji coba lapangan terbatas tidak terburu-buru dan siswa dapat mengerjakan
setiap kegiatan dengan baik.
DAFTAR REFERENSI
Pilihlah jawaban yang benar dengan menyilang (x) salah satu jawaban yang benar pada
pilihan jawaban a, b, c, atau d!
10. Gerakan kelereng yang menggelinding di lantai datar, makin lama makin lambat,
dan akhirnya berhenti. Hal ini terjadi akibat bekerjanya gaya ....
a. otot
b. gravitasi
c. pegas
d. gesek
11. Mengangkat air yang terikat pada tali yang ada di sumur diperlukan gaya ....
a. tarik
b. dorong
c. pegas
d. gesekan
12. Jika penggaris yang sudah digosokkan pda rambut didekatkan dengan potongan
kertas, maka akan terjadi gaya....
a. gravitasi bumi
b. tarik
c. otot
d. listrik
13. Rem yang terdapat pada sepeda menggunakan prinsip kerja dari
gaya ....
a. gesekan
b. gravitasi
c. dorongan
d. magnet
14. Berikut ini merupakan gaya yang tidak mempengaruhi gerak suatu
benda adalah ....
a. gravitasi bumi
b. tarikan
c. kecepatan
d. dorongan
15. Untuk melakukan gaya pada sebuah benda diperlukan ....
a. gerak
b. energi
c. daya
d. kecepatan
16. Gaya yang bekerja pada sebuah benda selain mempengaruhi gerak benda
juga mengubah ....
a. bentuk benda
b. jarak benda
c. isi benda
d. warna benda
17. Kegiatan di rumah yang melakukan dorongan dan tarikan adalah. . . .
a. menyapu lantai
b. mencuci piring
c. mengangkat barang
d. membuka dan menutup jendela
item1 Pearson
.549**
Correlatio
n
Valid
Sig. (2- .002
tailed)
N 30
item2 Pearson
.361
Correlatio
n Valid
Sig. (2- .050
tailed)
N 30
item3 Pearson
.510**
Correlatio
n Valid
Sig. (2- .004
tailed)
N 30
item4 Pearson
.559**
Correlatio
n Valid
Sig. (2- .001
tailed)
N 30
item5 Pearson
.549**
Correlatio
n Valid
Sig. (2- .002
tailed)
N 30
item6 Pearson
.660**
Correlatio
n Valid
Sig. (2- .000
tailed)
N 30
item7 Pearson
.403*
Correlatio
n Valid
Sig. (2- .027
tailed)
N 30
item8 Pearson
.458*
Correlatio
n Valid
item9 Pearson
.495**
Correlatio
n
Sig. (2-tailed) .005 Valid
N 30
item10 Pearson
.516**
Correlation
item11 Pearson
.660**
Correlation
item12 Pearson
.361
Correlation
item13 Pearson
.403*
Correlation
item14 Pearson
.445*
Correlation
item15 Pearson
.616**
Correlation
item16 Pearson
.549**
Correlation
item17 Pearson
.361
Correlation
item19 Pearson
.403
Correlation
Item20 Pearson
.510**
Correlation
Jumlah Pearson
1
Correlation
Sig. (2-tailed)
N 30
N %
Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.757 21
7 Saya menyampaikan hasil kerja saya 12 15 1 SR= (12: 28)x 100% = Jarang
di depan kelompok saya. 42,85%
JR= (15:28)x100%= 53,57%
TP= (1:28)x100% = 3,57%
Priscilia Wijayanti Pasaribu adalah anak pertama dari dua bersaudara. Lahir di
Sleman pada tanggal 3 April 1996. Pendidikan dasar diperoleh di SD N Ngijon 1
dan lulus pada tahun 2007. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP N 3
Gamping dan lulus pada tahun 2010. Pendidikan menengah lanjutan diperoleh di
SMA N 1 Minggir dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2013, peneliti tercatat
sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama
menempuh pendidikan di PGSD, peneliti mengikuti berbagai macam kegiatan di
luar perkuliahan. Berikut daftar kegiatan yang pernah diikuti peneliti.
1. Menjadi Usher lapangan dalam Prophetic Healing Breakthrough with Ps.
Morris Cerullo.
2. Panitia dalam seminar Indonesia Mengajar.
3. Anggota departemen pendidikan dalam Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
4. Anggota divisi Publikasi dan Humas dalam Article Competition 2016.
5. Wakil Ketua dalam Pekan Ilmiah Fakultas 2016.
6. Koordinator divisi Publikasi dan Humas dalam Stand up Comedy
Competition 2016.
7. Anggota dalam tim jejaring LKM (Lembaga Kesejahteraan Mahasiswa).
Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi
sebagai tugas akhir yang berjudul “Pengembangan LKS IPA berbasis Pendekatan
Saintifik untuk Siswa Kelas IV SD Materi Gaya, Gerak, dan Energi”.