Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................................4
1. 1 Latar Belakang................................................................................................................................4
1. 2 Tujuan Penelitian............................................................................................................................4
1. 3 Manfaat Penelitian..........................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................................5
2.1 Indentitas Jurnal.........................................................................................................................5
2.1.1 Identitas jurnal utama....................................................................................................................5
2.1.2 Identitas Jurnal Pembanding.........................................................................................................5
2.2 Hasil Review Jurnal...........................................................................................................................6
2.2.1 Review Jurnal Utama....................................................................................................................6
Referensi..............................................................................................................................................14
2.2.2 Hasil Review Jurnal pembanding..............................................................................................14
BAB III................................................................................................................................................19
KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Penyusunan Critical Journal Review ini ditujukan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
“Perkembangan peserta didik” . Tugas ini diberikan guna melatih mahasiswa dalam
mengkritisi suatu jurnal dan dapat membandingkannya dengan jurnal yang lain
1. 2 Tujuan Penelitian
Untuk memenuhi tugas mata kuliah “pengembangan peserta didik”
Untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam mengkritik jurnal
Membandingkan serta mengkritis isi dari 2 jurnal
1. 3 Manfaat Penelitian
Maanfaat dari penelitian ini yaitu dapat mmenambah wawasan ataupun pengetahuan penulis dan
pembaca dalam mereview sebuah jurnal dan mengkritisi keleemahan dan kelebihannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Indentitas Jurnal
METODE PENELITIAN
Langkah Penelitian Dilakukan wawancara kepada siswa Studi pendahuluan dilakukan
melalui wawancara pada 10 siswa mengenai pola asuh orang tua
selama di rumah, Desain penelitian yang digunakan deskriptif
korelasi dengan pendekatan cross sectional, teknik sampling
menggunakan stratified random sampling.
Penggunaan Langkah-langkah penelitian tersebuut cukup baik
karena konsep dasar dari stratufed random sampling Pada umumnya
populasi-populasi yang dijadikan sebagai objek penelitian lebih
cenderung heterogen. Karena apabila diketahui karakter elemen
populasi bersifat homogen maka prosedur pengambilan sampel tidak
perlu rumit, tidak perlu menggunakan teknik sampel yang sulit dan
ukuran sampel diambil pun cukup sedikit saja.
Hasil Penelitian Tabel 1. Umur Remaja (n=197)
menunjukan sebagian responden berusia 12 tahun sebanyak 24
responden (12,2%), 13 tahun sebanyak 111 responden (56,3%),
14 tahun sebanyak 60 responden (30,5%), dan 15 tahun 2
responden (1,0%)
Tabel 2 Karakteristik responden (n=197)
menunjukkan sebagian responden berjenis kelamin perempuan
sebanyak 101 (51,3%) dan berada di kelas VII sebanyak 100
responden (50,8%).
Tabel 3 Pola asuh pada remaja (n=197)
menunjukkan sebagian besar responden mendapatkan pola asuh
otoriter sebanyak 99 responden (50,3%), pola asuh demokratik 95
responden (48,2%) dan sebanyak 111 responden (56,3%)
mendapatkan pola asuh permisif.
Tabel 4 Interaksi teman sebaya pada remaja (n=197)
menunjukkan sebagian besar responden (62,4%) memiliki
interaksi teman sebaya dalam katagori sedang.
Tabel 5 Hubungan pola asuh otoriter dengan interaksi teman
sebaya pada remaja (n=197)
menunjukkan ada hubungan antara pola asuh otoriter dengan
interaksi teman sebaya pada remaja (p-value = 0,004 < 0,05). Ada
hubungan antara pola asuh demokratik dengan interaksi teman
sebaya pada remaja (p- value = 0,000 < 0,05). Ada hubungan pola
asuh permisif dengan interaksi teman sebaya pada remaja (p-
value = 0,003 < 0,05).
Daftar Pustaka Parulian, T. S., & Yulianti, A. R. (2019). Hubungan pola asuh orang
tua dengan interaksi teman sebaya pada remaja. Jurnal Keperawatan
Jiwa, 7(2), 173.
ANALISIS JURNAL
Pembahasan materi dalam Pola asuh otoriter dengan interaksi teman sebaya
jurnal Para peneliti menganalisis adalah pola relasional pola asuh otoriter
dan interaksi teman sebaya, Dipengaruhi oleh pengasuhan orang tua
yang sangat disiplin, suka memerintah, dan harus mendengarkan
orang tua dan hal itu yang mempengaruhi sikap anak terhadap dunia
sosial. Akibatnya, anak takut untuk berekspresi. Pendapatnya, sebagai
orang tua sering dengan suara berderak bernada tinggi membuat
anak-anak tidak berani membantah. Hasil penelitian ini sejalan
dengan Rosmawati, et al (2015) yang mengatakan ada hubungan Pola
Asuh Otoriter dan Perilaku Sosial Anak gaya pengasuhan yang
mendetail.
Yang tertinggi adalah pola asuh otoriter, dengan 32,45% anak dengan
perilaku sosial baik, dan 23,94% anak dengan perilaku sosial buruk
dalam pola asuh otoriter. Pola asuh otoriter dengan sikap
Penerimaan rendah tetapi dapat dikelola tinggi, suka hukuman fisik,
sikap memerintah seorang anak untuk melakukan sesuatu tanpa
kompromi, kaku (keras), cenderung emosional dan meremehkan..
Sikap orang tua yang otoriter akan mengarah pada perilaku anak
menjadi aktif dalam organisasi sekolah, ramah dan murah hati,
dengan arah waktu yang jelas positif, dengan tingkat empati yang
tinggi.
Penelitian ini sejalan dengan Daulay & Sartika (2014), yang
menyatakan bahwa ada hubungan antara Pengasuhan Otoriter dan
Perkembangan Sosial remaja. Santrock (2007) berpendapat bahwa
anak dari orang tua yang otoriter sering kali tidak bahagia, ketakutan,
minder ketika membandingkan diri dengan orang lain, tidak mampu
memulai aktivitas, dan kemampuan komunikasi lemah. Anak dari
orang tua otoriter cenderung berperilaku agresif sehingga akan
tercipta perkembangan sosial yang buruk
Pola asuh demokratik dengan interaksi teman sebaya
Analisis peneliti adalah ada hubungan antara pola asuh demokratis
dengan interaksi teman sebaya Hal ini terlihat pada anak-anak seusia
yang percaya diri dan mudah bersosialisasi. Orang tua antusias dalam
mengasuh, dengan tulus memberikan kasih sayang, dan menghargai
setiap pendapat anggota keluarga. Orang tua yang mendidik anaknya
dengan baik dapat menumbuhkan anak yang mudah bersosialisasi di
masyarakat. Konsisten dengan penelitian Sugiyanto (2015), pola asuh
demokratis berpengaruh positif terhadap perilaku prososial siswa
kelas V, artinya semakin kuat orangtua membimbing anaknya melalui
pola asuh demokratis, maka perilaku prososial siswa semakin baik. ,
tetapi tidak dengan mengorbankan pengendalian anak-anak. Akibat
positif dari pola asuh demokratis adalah kepribadian anak menjadi
individu yang mempercayai orang lain, tidak takut berinisiatif, tidak
takut membuat kesalahan, dengan demikian rasa percaya diri anak
berkembang baik, dan anak mempunyai rasa tanggung jawab
(Munjiati, dkk, 2009). Pola asuh demokratis akan mengikuti
keberadaan anak sebagai individu dan makhluk sosial, serta mau
mendengarkan dan menghargai pendapat anak. Kondisi ini akan
menimbulkan keseimbangan antara perkembangan individu dan
sosial, sehingga anak memiliki mental yang sehat.
Pola asuh permisif dengan interaksi teman sebaya
Peneliti menganalisis bahwa ada hubungan antara pola asuh permisif
dengan interaksi teman sebaya. Semua keinginan anak dipatuhi, yang
membuat anak tidak mandiri dan bergantung pada orang tua,
sehingga ketika anak tidak bersama orang tua, sulit bagi anak untuk
berinteraksi dengan orang lain. Rosmawati dkk (2015) mencatat
bahwa pola asuh permisif menyebabkan perilaku sosial yang buruk
pada anak. Orang tua yang reseptif tetapi rendah kontrolnya
memberikan kebebasan kepada anaknya untuk mengekspresikan
impuls atau keinginannya. Orang tua yang permisif menyebabkan
perilaku sosial anak seperti pemberontakan, agresivitas impulsif,
kurangnya rasa percaya diri dan pengendalian diri, suka
mendominasi, dan tidak adanya arah hidup yang jelas, yang sejalan
dengan pandangan Santrock (2007).
Riset dalam jurnal sudah Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelasi dengan
dilakukan dengan metode pendekatan cross sectional. Dilakukan wawancara kepada
penelitian yang tepat siswa Studi pendahuluan dilakukan melalui wawancara pada
10 siswa mengenai pola asuh orang tua selama di rumah,
Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional, teknik sampling menggunakan
stratified random sampling. Penggunaan Langkah-langkah
penelitian tersebuut cukup baik karena konsep dasar dari
stratufed random sampling Pada umumnya populasi-populasi
yang dijadikan sebagai objek penelitian lebih cenderung
heterogen. Karena apabila diketahui karakter elemen populasi
bersifat homogen maka prosedur pengambilan sampel tidak
perlu rumit, tidak perlu menggunakan teknik sampel yang
sulit dan ukuran sampel diambil pun cukup sedikit saja.
Kelebihan jurnal Penjelasan materi sangat jelas, 3 teori pola asuh orangtua
dijelaskan secara rinci dan mudah dipahami, dan beberapa
pendapat penulis dihubungkan dengan pendapat beberapa
para ahli.
Materi yang dipaparkan sangat relevan sesuai dengan keadaan
zaman sekarang, seperti banyak orangtua zaman sekarang
tidak memperhatikan perkembangan social anaknya, padahal
ini sangat penting dimana pun kita berada
Materi yang dipaparkan pada jurnal dibuktikan dengan
pendapat beberapa ahli menekankan materi tersebut benar
dengan kata lain terbukti kebenarannya. Kurang nya pola asuh
orangtua membuat anaknya terjerumus ke hal yang negative
tampak pada jurnal tersebut memaparkan jenis kasus yang
ditangani guru BK (Bimbingan Konseling) ialah
ketidakhadiran siswa di kelas tanpa keterangan sebanyak 20
siswa dengan intensitas ketidakhadiran 2-3 kali tanpa
keterangan, tidak menggunakan atribut sekolah sesuai aturan,
tidak mengikuti ekstrakurikuler sekolah, dan berbicara kasar
kepada guru. Guru BK juga membenarkan bahwa ada murid
yang tidak hadir tanpa keterangan 3x maka pihak sekolah
memberikan surat agar orang tua ke sekolah untuk
memberikan penjelasan kegiatan anak yang melanggar
peraturan sekolah. Setelah diklarifikasi, orang tua tidak
mengetahui kegiatan anak telah melanggar peraturan sekolah.
Hal ini membuktikan bahwa anak tersebut kurang
mendapatkan pola asuh dari orang tuanya.
Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan
cross sectional yang tidak perlu menggunakan teknik sampel
yang sulit dan ukuran sampel diambil pun cukup sedikit saja.
Kekurangan jurnal Tidak memaparkan cara yang harus dilakukan oleh orangtua
agar perkembangan social pada anak-anak mereka berjalan
dengan baik
Kesimpulan Sebagian remaja mendapatkan pola asuh otoriter, demokratik dan
permisif. Sebagian besar remaja di SMPN 4 Pakuhaji Ngamprah
memiliki interaksi teman sebaya dalam katagori cukup. Ada
hubungan antara pola asuh otoriter, demokratik dan permisif dengan
interaksi teman sebaya.
Referensi Parulian, T. S., & Yulianti, A. R. (2019). Hubungan pola asuh orang
tua dengan interaksi teman sebaya pada remaja. Jurnal Keperawatan
Jiwa, 7(2), 173.
Fatimah, R., Sunarti, E., & Hastuti, D. (2020). Tekanan Ekonomi,
Interaksi Orang Tua Remaja, dan Perkembangan Sosial Emosi
Remaja. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 13(2), 137-150. (jurnal
pembanding)
https://www.statmat.net/stratified-random-sampling-adalah/
Remaja, dan Perkembangan Sosial Emosi Remaja. Jurnal Ilmu Keluarga &
Konsumen, 13(2), 137-150.
Parulian, T. S., & Yulianti, A. R. (2019). Hubungan pola asuh orang tua dengan interaksi
teman sebaya pada remaja. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(2), 173.