Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL JURNAL REVIEW

PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA

Nama : Debby Edelia Tarigan


Nim : 4223141011
Dosen Pengampu : Shofia Mawaddha , S.Psi., M.Sc.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat nya Critical
Journal Review (CJR) ini dapat tersusun dan terselesaikan tepat waktu.
Terimakasih juga kepada Dosen pengampu “Pengembangan Peserta Didik” yang
telah memberikan tugas ini sehingga saya lebih lagi membaca untuk mendapatkan
informasi yang relevan dan mendapat ilmu baru yang belum diketahui selama ini.
Dan juga teman teman yang membantu dan mendukung saya dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penysusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah
“Pengembangan Peserta Didik” umum. Serta bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca.
Karena pengetahuan dan pengalaman yang tidak begitu luas, saya yakin masih
banyak kekurangan didalam Critical Journal Review (CJR) ini. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dan menyempurnakan CJR
ini bagi para pembaca.
Akhir kata, semoga CJR ini dapat berguna bagi para pembaca. Terimakasih

Medan, 17 Oktober 2020


Penulis

Debby Edelia Tarigan


DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................................4
1. 1 Latar Belakang................................................................................................................................4
1. 2 Tujuan Penelitian............................................................................................................................4
1. 3 Manfaat Penelitian..........................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................................5
2.1 Indentitas Jurnal.........................................................................................................................5
2.1.1 Identitas jurnal utama....................................................................................................................5
2.1.2 Identitas Jurnal Pembanding.........................................................................................................5
2.2 Hasil Review Jurnal...........................................................................................................................6
2.2.1 Review Jurnal Utama....................................................................................................................6
Referensi..............................................................................................................................................14
2.2.2 Hasil Review Jurnal pembanding..............................................................................................14
BAB III................................................................................................................................................19
KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Penyusunan Critical Journal Review ini ditujukan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
“Perkembangan peserta didik” . Tugas ini diberikan guna melatih mahasiswa dalam
mengkritisi suatu jurnal dan dapat membandingkannya dengan jurnal yang lain
1. 2 Tujuan Penelitian
 Untuk memenuhi tugas mata kuliah “pengembangan peserta didik”
 Untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam mengkritik jurnal
 Membandingkan serta mengkritis isi dari 2 jurnal

1. 3 Manfaat Penelitian
Maanfaat dari penelitian ini yaitu dapat mmenambah wawasan ataupun pengetahuan penulis dan
pembaca dalam mereview sebuah jurnal dan mengkritisi keleemahan dan kelebihannya.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Indentitas Jurnal

2.1.1 Identitas jurnal utama


Judul HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN INTERAKSI TEMAN
SEBAYA PADA REMAJA
Jurnal Jurnal Keperawatan Jiwa
Download
Volume dan Volume 7 No 2 Hal 173 – 178
Halaman
Tahun 2019
Penulis Tina Shinta Parulian Dan Agnes Roma Yulianti
Reviewer Debby Edelia Tarigan
Tanggal 17 Oktober 2022
ISSN P-ISSN: 2338-2090
E-ISSN: 2655-8106

2.1.2 Identitas Jurnal Pembanding


Judul TEKANAN EKONOMI, INTERAKSI ORANG TUA-REMAJA, DAN
PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI REMAJA
Jurnal Jurnal ilmu keluarga dan konsumen
Download https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/27627
Volume dan Vol. 13, No.2 Hal 137-150
Halaman
Tahun 2020
Penulis Rina Fatimah, Euis Sunarti dan Dwi Hastuti
Reviewer Debby Edelia Tarigan
Tanggal 17 Oktober 2022
ISSN P-ISSN : 1907 – 6037
E-ISSN : 2502 – 3594

2.2 Hasil Review Jurnal

2.2.1 Review Jurnal Utama


Judul Penelitian “HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN
INTERAKSI TEMAN SEBAYA PADA REMAJA”
ABSTRAK PENELITIAN
Tujuan penelitian Bertujuan mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan
interaksi remaja kepada teman sebaya terhadap siswa kelas VII dan
VIII SMPN 4 Pakuhaji Ngamprah.
Subjek Penelitian 197 siswa kelas VII dan VIII SMPN 4 Pakuhaji Ngamprah
Assesment Data Teknik sampling menggunakan stratified random sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa bivariat
menggunakan uji chi-square
Kata kunci pola asuh, remaja, interaksi, teman sebaya. Pada kata kunci sudah
tepat, mencakup semua materi yang dipaparkan sehingga saat
seeorang mencari jurnal tersebut sangat mudah untuk ditemukan
PENDAHULUAN
Latar belakang dan teori Dibagian bagian pendahuluan memiliki penejelasan yang sangat baik,
menerangkan terlebih dahulu periode masa remaja menunjukkan
bahwa penting nya pola asuh orangtua dalam perkembangan remaja
dan apa saja perilaku siswa smp yang berpengaruh pada
perkembangan social. Penjelasan dalam jurnal sangat relevan dengan
kehidupan saat ini dimana siswa smp banyak melakukan perbuatan
menyimpang hal ini dikarena pola asuh orangtua yang tidak
memadai, anak remaja sangat butuh pola asuh dari orangtua karena
orangtua adlah pendidik pertama dari seorang anak, maka itu pola
asuh orangtua sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan
anak. Jurnal menjelaskan tentang sebagai berikut;
Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak-
kanak menuju masa dewasa, melibatkan perubahan biologis, kognitif
dan sosio-emosional . Menurut teori perkembangan Erikson, masa
remaja berada pada tahap krisis identitas versus difusi identitas harus
diatasi. Erikson percaya bahwa kenakalan remaja ditandai dengan
kegagalan remaja mencapai integrasi yang melibatkan aspek peran
identitas.
Periode kritis pada perkembangan remaja terjadi apabila periode ini
tidak dapat dilalui dengan harmonis maka menimbulkan
penyimpangan perilaku dan perbuatan- perbuatan .
FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan
PPNI Jawa Tengah pergaulan dan tidak kesulitan menjalani
hubungan dengan teman baru .

Kumalasari dan Hasanah menyatakan bahwa perilaku siswa SMP


mendapat pengaruh dari hubungan teman sebaya seperti bolos saat
pelajaran, merokok, mengganggu konsentrasi belajar
teman, mencontek, terlambat ke sekolah dengan disengaja, tidak
mengikuti kegiatan sekolah, tidak membuat tugas, minum- minuman
keras, dan melakukan perjudian saat jam pelajaran ataupun di luar
jam pelajaran.
Keluarga khususnya orang tua memiliki pola tersendiri dalam
mengasuh dan mendidik anak.
Serangkaian cara yang digunakan orang tua dalam berinteraksi
dengan anak selama mengadakan pengasuhan disebut pola asuh
orang tua .

Pola asuh merupakan perlakuan orang tua dalam membentuk perilaku


remaja sedemikian rupa hingga sesuai dengan peran yang
diharapkan. Pola asuh dibedakan menjadi pola asuh
otoriter, demokratik dan permisif. Pola asuh permisif adalah gaya
pengasuhan dimana orang tua terlibat dalam kehidupan
remaja, namun hanya memberikan sedikit tuntutan terhadap
anak. Harianti , menyatakan masalah yang berasal dari diri remaja
dan hubungan dengan orang tua bila tidak terselesaikan akan
menimbulkan hambatan perkembangan remaja. Hambatan
perkembangan remaja dimanifestasikan dengan kenakalan remaja
yang berujung pada perilaku.
Terdapat dalam jurnal tersebut menyatakan bahwa Dua siswa lainnya
mengatakan orang tua selalu bersikap memerintah sesuai kemauan
orang tua dengan orang tua bersikap tegas dan keras terhadap anak-
anaknya. Peneliti menanyakan interaksi siswa dengan teman
didapatkan hasil 8 siswa mengatakan berinteraksi dengan teman lebih
banyak untuk mengerjakan tugas, membicarakan mata pelajaran yang
kurang dimengerti, mengikuti ekstrakurikuler di sekolah, serta
melakukan shalat di mushola sekolah. Fenomena lain, dua siswa
mengatakan pernah mengikuti ajakan teman seperti tidak mengikuti
ekstrakurikuler di sekolah, tidak mengikuti shalat di mushola, serta
tidak mengikuti kegiatan belajar tanpa keterangan.

METODE PENELITIAN
Langkah Penelitian Dilakukan wawancara kepada siswa Studi pendahuluan dilakukan
melalui wawancara pada 10 siswa mengenai pola asuh orang tua
selama di rumah, Desain penelitian yang digunakan deskriptif
korelasi dengan pendekatan cross sectional, teknik sampling
menggunakan stratified random sampling.
Penggunaan Langkah-langkah penelitian tersebuut cukup baik
karena konsep dasar dari stratufed random sampling Pada umumnya
populasi-populasi yang dijadikan sebagai objek penelitian lebih
cenderung heterogen. Karena apabila diketahui karakter elemen
populasi bersifat homogen maka prosedur pengambilan sampel tidak
perlu rumit, tidak perlu menggunakan teknik sampel yang sulit dan
ukuran sampel diambil pun cukup sedikit saja.
Hasil Penelitian  Tabel 1. Umur Remaja (n=197)
menunjukan sebagian responden berusia 12 tahun sebanyak 24
responden (12,2%), 13 tahun sebanyak 111 responden (56,3%),
14 tahun sebanyak 60 responden (30,5%), dan 15 tahun 2
responden (1,0%)
 Tabel 2 Karakteristik responden (n=197)
menunjukkan sebagian responden berjenis kelamin perempuan
sebanyak 101 (51,3%) dan berada di kelas VII sebanyak 100
responden (50,8%).
 Tabel 3 Pola asuh pada remaja (n=197)
menunjukkan sebagian besar responden mendapatkan pola asuh
otoriter sebanyak 99 responden (50,3%), pola asuh demokratik 95
responden (48,2%) dan sebanyak 111 responden (56,3%)
mendapatkan pola asuh permisif.
 Tabel 4 Interaksi teman sebaya pada remaja (n=197)
menunjukkan sebagian besar responden (62,4%) memiliki
interaksi teman sebaya dalam katagori sedang.
 Tabel 5 Hubungan pola asuh otoriter dengan interaksi teman
sebaya pada remaja (n=197)
menunjukkan ada hubungan antara pola asuh otoriter dengan
interaksi teman sebaya pada remaja (p-value = 0,004 < 0,05). Ada
hubungan antara pola asuh demokratik dengan interaksi teman
sebaya pada remaja (p- value = 0,000 < 0,05). Ada hubungan pola
asuh permisif dengan interaksi teman sebaya pada remaja (p-
value = 0,003 < 0,05).
Daftar Pustaka Parulian, T. S., & Yulianti, A. R. (2019). Hubungan pola asuh orang
tua dengan interaksi teman sebaya pada remaja. Jurnal Keperawatan
Jiwa, 7(2), 173.
ANALISIS JURNAL
Pembahasan materi dalam  Pola asuh otoriter dengan interaksi teman sebaya
jurnal Para peneliti menganalisis adalah pola relasional pola asuh otoriter
dan interaksi teman sebaya, Dipengaruhi oleh pengasuhan orang tua
yang sangat disiplin, suka memerintah, dan harus mendengarkan
orang tua dan hal itu yang mempengaruhi sikap anak terhadap dunia
sosial. Akibatnya, anak takut untuk berekspresi. Pendapatnya, sebagai
orang tua sering dengan suara berderak bernada tinggi membuat
anak-anak tidak berani membantah. Hasil penelitian ini sejalan
dengan Rosmawati, et al (2015) yang mengatakan ada hubungan Pola
Asuh Otoriter dan Perilaku Sosial Anak gaya pengasuhan yang
mendetail.
Yang tertinggi adalah pola asuh otoriter, dengan 32,45% anak dengan
perilaku sosial baik, dan 23,94% anak dengan perilaku sosial buruk
dalam pola asuh otoriter. Pola asuh otoriter dengan sikap
Penerimaan rendah tetapi dapat dikelola tinggi, suka hukuman fisik,
sikap memerintah seorang anak untuk melakukan sesuatu tanpa
kompromi, kaku (keras), cenderung emosional dan meremehkan..
Sikap orang tua yang otoriter akan mengarah pada perilaku anak
menjadi aktif dalam organisasi sekolah, ramah dan murah hati,
dengan arah waktu yang jelas positif, dengan tingkat empati yang
tinggi.
Penelitian ini sejalan dengan Daulay & Sartika (2014), yang
menyatakan bahwa ada hubungan antara Pengasuhan Otoriter dan
Perkembangan Sosial remaja. Santrock (2007) berpendapat bahwa
anak dari orang tua yang otoriter sering kali tidak bahagia, ketakutan,
minder ketika membandingkan diri dengan orang lain, tidak mampu
memulai aktivitas, dan kemampuan komunikasi lemah. Anak dari
orang tua otoriter cenderung berperilaku agresif sehingga akan
tercipta perkembangan sosial yang buruk
 Pola asuh demokratik dengan interaksi teman sebaya
Analisis peneliti adalah ada hubungan antara pola asuh demokratis
dengan interaksi teman sebaya Hal ini terlihat pada anak-anak seusia
yang percaya diri dan mudah bersosialisasi. Orang tua antusias dalam
mengasuh, dengan tulus memberikan kasih sayang, dan menghargai
setiap pendapat anggota keluarga. Orang tua yang mendidik anaknya
dengan baik dapat menumbuhkan anak yang mudah bersosialisasi di
masyarakat. Konsisten dengan penelitian Sugiyanto (2015), pola asuh
demokratis berpengaruh positif terhadap perilaku prososial siswa
kelas V, artinya semakin kuat orangtua membimbing anaknya melalui
pola asuh demokratis, maka perilaku prososial siswa semakin baik. ,
tetapi tidak dengan mengorbankan pengendalian anak-anak. Akibat
positif dari pola asuh demokratis adalah kepribadian anak menjadi
individu yang mempercayai orang lain, tidak takut berinisiatif, tidak
takut membuat kesalahan, dengan demikian rasa percaya diri anak
berkembang baik, dan anak mempunyai rasa tanggung jawab
(Munjiati, dkk, 2009). Pola asuh demokratis akan mengikuti
keberadaan anak sebagai individu dan makhluk sosial, serta mau
mendengarkan dan menghargai pendapat anak. Kondisi ini akan
menimbulkan keseimbangan antara perkembangan individu dan
sosial, sehingga anak memiliki mental yang sehat.
 Pola asuh permisif dengan interaksi teman sebaya
Peneliti menganalisis bahwa ada hubungan antara pola asuh permisif
dengan interaksi teman sebaya. Semua keinginan anak dipatuhi, yang
membuat anak tidak mandiri dan bergantung pada orang tua,
sehingga ketika anak tidak bersama orang tua, sulit bagi anak untuk
berinteraksi dengan orang lain. Rosmawati dkk (2015) mencatat
bahwa pola asuh permisif menyebabkan perilaku sosial yang buruk
pada anak. Orang tua yang reseptif tetapi rendah kontrolnya
memberikan kebebasan kepada anaknya untuk mengekspresikan
impuls atau keinginannya. Orang tua yang permisif menyebabkan
perilaku sosial anak seperti pemberontakan, agresivitas impulsif,
kurangnya rasa percaya diri dan pengendalian diri, suka
mendominasi, dan tidak adanya arah hidup yang jelas, yang sejalan
dengan pandangan Santrock (2007).
Riset dalam jurnal sudah  Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelasi dengan
dilakukan dengan metode pendekatan cross sectional. Dilakukan wawancara kepada
penelitian yang tepat siswa Studi pendahuluan dilakukan melalui wawancara pada
10 siswa mengenai pola asuh orang tua selama di rumah,
Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional, teknik sampling menggunakan
stratified random sampling. Penggunaan Langkah-langkah
penelitian tersebuut cukup baik karena konsep dasar dari
stratufed random sampling Pada umumnya populasi-populasi
yang dijadikan sebagai objek penelitian lebih cenderung
heterogen. Karena apabila diketahui karakter elemen populasi
bersifat homogen maka prosedur pengambilan sampel tidak
perlu rumit, tidak perlu menggunakan teknik sampel yang
sulit dan ukuran sampel diambil pun cukup sedikit saja.
Kelebihan jurnal  Penjelasan materi sangat jelas, 3 teori pola asuh orangtua
dijelaskan secara rinci dan mudah dipahami, dan beberapa
pendapat penulis dihubungkan dengan pendapat beberapa
para ahli.
 Materi yang dipaparkan sangat relevan sesuai dengan keadaan
zaman sekarang, seperti banyak orangtua zaman sekarang
tidak memperhatikan perkembangan social anaknya, padahal
ini sangat penting dimana pun kita berada
 Materi yang dipaparkan pada jurnal dibuktikan dengan
pendapat beberapa ahli menekankan materi tersebut benar
dengan kata lain terbukti kebenarannya. Kurang nya pola asuh
orangtua membuat anaknya terjerumus ke hal yang negative
tampak pada jurnal tersebut memaparkan jenis kasus yang
ditangani guru BK (Bimbingan Konseling) ialah
ketidakhadiran siswa di kelas tanpa keterangan sebanyak 20
siswa dengan intensitas ketidakhadiran 2-3 kali tanpa
keterangan, tidak menggunakan atribut sekolah sesuai aturan,
tidak mengikuti ekstrakurikuler sekolah, dan berbicara kasar
kepada guru. Guru BK juga membenarkan bahwa ada murid
yang tidak hadir tanpa keterangan 3x maka pihak sekolah
memberikan surat agar orang tua ke sekolah untuk
memberikan penjelasan kegiatan anak yang melanggar
peraturan sekolah. Setelah diklarifikasi, orang tua tidak
mengetahui kegiatan anak telah melanggar peraturan sekolah.
Hal ini membuktikan bahwa anak tersebut kurang
mendapatkan pola asuh dari orang tuanya.
 Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan
cross sectional yang tidak perlu menggunakan teknik sampel
yang sulit dan ukuran sampel diambil pun cukup sedikit saja.
Kekurangan jurnal  Tidak memaparkan cara yang harus dilakukan oleh orangtua
agar perkembangan social pada anak-anak mereka berjalan
dengan baik
Kesimpulan Sebagian remaja mendapatkan pola asuh otoriter, demokratik dan
permisif. Sebagian besar remaja di SMPN 4 Pakuhaji Ngamprah
memiliki interaksi teman sebaya dalam katagori cukup. Ada
hubungan antara pola asuh otoriter, demokratik dan permisif dengan
interaksi teman sebaya.
Referensi Parulian, T. S., & Yulianti, A. R. (2019). Hubungan pola asuh orang
tua dengan interaksi teman sebaya pada remaja. Jurnal Keperawatan
Jiwa, 7(2), 173.
Fatimah, R., Sunarti, E., & Hastuti, D. (2020). Tekanan Ekonomi,
Interaksi Orang Tua Remaja, dan Perkembangan Sosial Emosi
Remaja. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 13(2), 137-150. (jurnal
pembanding)
https://www.statmat.net/stratified-random-sampling-adalah/

2.2.2 Hasil Review Jurnal pembanding


Judul Penelitian TEKANAN EKONOMI, INTERAKSI ORANG TUA-REMAJA, DAN
PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI REMAJA
ABSTRAK PENELITIAN
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tekanan ekonomi dan
interaksi orang tua-remaja terhadap perkembangan sosial emosi remaja pada
keluarga yang tinggal di Rusunawa Jatinegara Barat.
Subjek Penelitian penelitian ini adalah keluarga yang memiliki remaja di rusunawa Jatinegara
Barat.
Assesment Data Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional study
Kata kunci interaksi keluarga, interaksi orang tua-remaja, perkembangan sosial emosi,
remaja, tekanan ekonomi
PENDAHULUAN
Latar belakang Latar belakang teori cukup jelas dalam menyampaiikan tentang perkembangan
dan teori social emosi pada remaja. Perilaku remaja yang mengarah pada tindakan
kriminalitas menandakan adanya ketidakmampuan remaja menjalin hubungan
baik dengan lingkungan dan menjalankan norma masyarakat. Hal ini disebabkan
adanya dinamika perubahan psikologis yang tidak terkontrol pada diri remaja dan
faktor eksternal seperti kurangnya perhatian dari orang tua dan keadaan
lingkungan keluarga menyebabkan remaja rentan untuk terlibat dalam kasus-
kasus kriminalitas . Perkembangan sosial emosi yakni istilah umum yang
menggambarkan berbagai keterampilan interpersonal dan intrapersonal individu
termasuk memahami, mengatur, dan mengekpresikan emosi dengan cara yang
sesuai untuk usia dan perkembangan seseorang serta kemampuan untuk
membangun, mempertahankan, dan mengembangan hubungan yang sehat dengan
teman sebaya dan orang dewasa . Keterampilan sosial merupakan salah satu
aspek dari perkembangan sosial emosi yang akan membantu remaja dalam
memahami lingkungan, memahami cara berinteraksi, dan berkomunikasi serta
memunculkan perilaku yang dapat diterima dan diharapkan oleh lingkungannya .
Penelitian Riska dan Krisnatuti menunjukkan bahwa remaja yang memperoleh
pengasuhan penerimaan yang semakin tinggi dari ibunya cenderung memiliki
self-esteem yang lebih tinggi. Pengasuhan penolakan membuat selfesteem remaja
semakin rendah. Penelitian lain yang dilakukan oleh Asilah dan Hastuti
mengatakan bahwa adanya hubungan penerimaan ibu yang tinggi dapat
meningkatkan harga diri remaja.
METODE PENELITIAN
Langkah Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional study. Lokasi
Penelitian penelitian dipilih secara purposive yaitu rusunawa di bawah pengelolaan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Populasi penelitian ini adalah keluarga yang
memiliki remaja di rusunawa Jatinegara Barat. Data dikumpulkan melalui teknik
wawancara dengan alat bantu kuesioner yang dijawab oleh ibu dan remaja.
Kuesioner yang ditanyakan kepada ibu adalah tekanan ekonomi objektif.
Kuesioner yang ditanyakan kepada remaja adalah tekanan ekonomi subjektif,
interaksi orang tuaremaja, dan perkembangan sosial emosi remaja.
Hasil Penelitian Pada hasil penelitian ditemukan pada Hasil Tabel 4 menunjukkan total rataan
indeks perkembangan sosial emosi pada domain emosi remaja laki-laki sebesar
53,80 dan perempuan sebesar 51,46. Sementara itu, pada domain sosial, rataan
skor indeks remaja lakilaki sebesar 52,5 dan perempuan sebesar 50,85. Hasil uji
beda menunjukkan tidak ditemukan perbedaan signifikan diantara remaja laki-
laki dan perempuan pada perkembangan sosial emosi remaja. Tampak seperti
hasil berikut dapat disimpilkan bahwa pengaruh ekonomi orang tua sangat
berpengaruh besar terhadap perkembangan social emosi remaja, Pengaruh
Karakteristik Remaja, Karakteristik Keluarga, dan Interaksi Orang Tua-Remaja
juga berpengaruh terhadap Perkembangan Sosial Emosi Remaja tampak pada
hasil penelitian sebagai berikut Hasil uji pengaruh model karakteristik remaja,
karakteristik keluarga, tekanan ekonomi, dan interaksi orang tua-remaja terhadap
perkembangan sosial emosi remaja menunjukkan angka R-square sebesar 0,169
(Gambar 1) yang berarti model menjelaskan 16,9 persen variabel yang
memengaruhi perkembangan sosial emosi remaja dan sisanya 83,1 persen
dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Temuan
uji pengaruh Gambar 1 menunjukkan capaian perkembangan sosial emosi remaja
dipengaruhi langsung positif oleh karakateristik remaja (β=0,236; t>1,96) dan
interaksi iburemaja (β=0,306; t>1,96), dan dipengaruhi tidak langsung negatif
oleh tekanan ekonomi objektif. Karakteristik remaja yang dimaksud yakni usia
remaja; dan interaksi ibu-remaja yang dimaksud yakni penerimaan ibu,
behavioral control ibu, dan psychological control ibu. Temuan uji pengaruh
menunjukkan peningkatan usia remaja dan peningkatan kualitas interaksi ibu-
remaja pada dimensi penerimaan ibu, behavioral control ibu, dan psychological
control ibu maka akan menyebabkan peningkatan capaian perkembangan sosial
emosi remaja pada dimensi social sensitivity dan social expressivity. Temuan lain
yang ditemukan pada uji pengaruh yakni adanya pengaruh negatif tidak langsung
dari tekanan ekonomi objektif (β= -0,078, t>1,96) terhadap perkembangan sosial
emosi remaja melalui interaksi ibu-remaja. Hal ini berarti peningkatan tekanan
ekonomi objektif maka menyebabkan penurunan interaksi iburemaja sehingga
penurunan interaksi iburemaja ini akan menyebabkan penurunan capaian
perkembangan sosial emosi remaja.
Daftar Pustaka Fatimah, R., Sunarti, E., & Hastuti, D. (2020). Tekanan Ekonomi, Interaksi
Orang Tua-Remaja, dan Perkembangan Sosial Emosi Remaja. Jurnal Ilmu
Keluarga & Konsumen, 13(2), 137-150.
ANALISIS JURNAL
Pembahasan Penelitian yang menggunakan teori PAR oleh Rohner, Khaleque dan Cournoyer
materi dalam dalam Kim menunjukkan, pola asuh orang tua, baik yang menerima maupun
jurnal yang menolak anaknya akan memengaruhi perkembangan emosi, perilaku, sosial
kognitif, serta fungsi psikologinya. Monks , di dalam keluarga ibu bersikap lebih
menerima, lebih mengerti, lebih koperatif terhadap anak dibandingkan dengan
ayah. Hal ini ditunjukkan melalui pengasuhan bahwa ibu pemberi rasa
aman, kasih sayang, dan tempat curahan hati, dengan kata lain ibu lebih menaruh
perhatian dan lebih aktif dalam perkembangan remaja .
Pada penelitian ini, selain remaja merasakan pengasuhan penerimaan ibu, remaja
juga merasakan adanya behavioral control dan psychological control ibu. Hal
tersebut mengindikasikan, tekanan ekonomi objektif pada tingkat kemiskinan
keluarga berpengaruh tidak langsung negatif pada perkembangan sosial emosi
remaja melalui interaksi ibu remaja. Tekanan ekonomi yang dirasakan keluarga
menyebabkan terjadinya tekanan psikologis pada orang tua yang dapat
menimbulkan permasalahan perkawinan dan memberikan dampak negatif pada
perkembangan anak. Tingkat stres orang tua juga terkait dengan kualitas interaksi
orang tua dan anak yang akan memberikan dampak pada perkembangan dan
kesehatan mental anak. Tekanan ekonomi subjektif merupakan penilaian yang
diberikan remaja terkait permasalahan ekonomi yang dialami keluarga dan
kecukupan uang yang dimiliki remaja untuk membeli kebutuhan yang
diperlukan. Hasil uji pengaruh menunjukkan, tekanan ekonomi subjektif
berpengaruh langsung positif terhadap interaksi ayah-remaja pada dimensi
kekerasan, pengabaian, dan psychological control.
Elder et al. mengungkapkan, kesulitan ekonomi secara tidak langsung akan
memengaruhi suasana hati orang tua, proses interaksi dalam keluarga, dan
penyesuaian remaja melalui pengaruh tekanan ekonomi yang dirasakan orang tua.
Riset dalam jurnal Desain penelitian ini menggunakan desain korelasi.
sudah dilakukan Dinoyo Kota Malang berjumlah 104 orang. Kriteria Inklusi pada penelitian ini
dengan metode adalah remaja yang sekolah di SMP Wahid Hasyim Dinoyo Kota. Data
penelitian yang dikumpulkan melalui teknik wawancara dengan alat bantu kuesioner yang
tepat dijawab oleh ibu dan remaja. Kuesioner yang ditanyakan kepada ibu adalah
tekanan ekonomi objektif. Kuesioner yang ditanyakan kepada remaja adalah
tekanan ekonomi subjektif, interaksi orang tuaremaja, dan perkembangan sosial
emosi remaja. Metode penelitian sangat tepat karena Penelitian korelasional
(korelasi) adalah jenis metode penelitian non-eksperimental di mana seorang
peneliti mengukur dua variabel, memahami dan menilai hubungan statistik antara
mereka tanpa pengaruh dari variabel asing. Analisis Korelasi merupakan sebuah
analisis yang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara beberapa
variabel.
Kesimpulan 1) Sebagian besar kecerdasan emosional responden masuk kategori cukup.
2) Sebagian besar perkembangan sosial responden masuk kategori baik.
3) Ada hubungan kecerdasan emosianal dengan perkembangan sosial pada
remaja di SMP Wahid Hasyim Dinoyo Kota Malan
Referensi Parulian, T. S., & Yulianti, A. R. (2019). Hubungan pola asuh orang tua dengan
interaksi teman sebaya pada remaja. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(2), 173. (jurnal
utama)
Fatimah, R., Sunarti, E., & Hastuti, D. (2020). Tekanan Ekonomi, Interaksi
Orang Tua Remaja, dan Perkembangan Sosial Emosi Remaja. Jurnal Ilmu
Keluarga & Konsumen, 13(2), 137-150.
https://lp2m.uma.ac.id/2021/12/13/penelitian-korelasi-definisi-jenis-jenis-
dengan- contohnya/#:~:text=Penelitian%20korelasional%20(korelasi)%20adalah
%20jenis
,tanpa%20pengaruh%20dari%20variabel%20asing.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan yang saya dapat dalam membuat “Critical Journal Review” ini yaitu, saya dapat
melihat dan membandingan 2 jurnal dengan materi yang hamper sama. Bahwa
perkembangan social anak yang baik atau buruk itu semua berasal dari cara orangtua
mengasuh anaknya.
Orangtua yang memberikan pola asuh yang baik maka perkembangan social anak tersebut akan
baik nantinya, dan sebalikan pola asuh orang tua yang buruk membuat sikap perkembangan anak
nya pun menjadi buruk juga. Saya harap setiap orang tua baiknya memberikan pola asuh yang
baik kepada anak, agar anak remaja sekarang tidak banyak terjerumus ke hal yang negative, dan
dapat berguna bagi bangsa dan negara. Saya harap “Critical Journal Review” yang saya buat ini
dapat bermanfaat bagi saya serta para pembaca nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, R., Sunarti, E., & Hastuti, D. (2020). Tekanan Ekonomi, Interaksi Orang Tua

Remaja, dan Perkembangan Sosial Emosi Remaja. Jurnal Ilmu Keluarga &
Konsumen, 13(2), 137-150.
Parulian, T. S., & Yulianti, A. R. (2019). Hubungan pola asuh orang tua dengan interaksi
teman sebaya pada remaja. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(2), 173.

Anda mungkin juga menyukai