Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

NAMA : AMANDA THANIA IZWAFIRUCHA


NIM. : 6213111031
KELAS : PJKR 1-D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

KATA PENGATAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karna berkat dan rahmatnya saya
dapat mengerjakan Critical Journal Riview ini dapat selesai sesuai seperti yang diharapkan.
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas CJR mata kuliah Perkembangan Peserta
Didik.saya menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu saya meminta maaf
jika ada kesalahan dalam penulisan CJR ini. Dan saya berharap kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan tugas saya ini.
Saya berharap semoga CJR ini bisa memberikan manfaat serta menambah wawasan bagi para
pembaca. Semoga CJR ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Akhir kata saya ucapkan
terima kasih.

Medan,5 Oktober 2021

AMANDA THANIA IZWAFIRUCHA


KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................................3
BAB I..............................................................................................................................4
Pendahuluan..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................4
1.2 Tujuan Penelitan..............................................................................................4
1.3 Manfaat Penelitan...........................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................5
Pembahasan...................................................................................................................5
2.1 REVIEW JURNAL UTAMA...................................................................................5
2.2 REVIEW JURNAL PEMBANDING ....................................................................10
BAB III...........................................................................................................................20
Penutup........................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................20
3.2 Saran..............................................................................................................20
Daftar Pustaka..............................................................................................................21

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Penyusunan critical book review ini khusus ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik. Tugas ini dimaksudkan supaya para mahasiswa memahami
dan menguasai cara mengkritik buku,dan juga lebih bisa membandingkan dan mendapatkan intisari
dari setiap buku yang dirangkum.
1.2 Tujuan Penelitian
·Menemukan kelebihan dan kekurangan dari buku.
·Memahami cara mengkritik buku.
·Mendapatkan perbandingan dari setiap materi di tiap buku.
1.3 Manfaat Penelitian
Penulis berharap laporan ini memiliki manfaat bagi kita semua. Baik dari pembaca maupun
penulis sendiri. Diharapkan juga hasil kritikan buku ini membuat pembaca lebih tertarik untuk ikut
serta membaca ulang tentang buku utama dan buku pembanding yang dijadikan acuan oleh penulis.
BAB II
Pembahasan
2.1 REVIEW JURNAL UTAMA
1
Judul
The contribution of social conflict with peers toward self confidence
2
Jurnal
International journal of research in counselling and education
3
Download
http://ppsfip.ppj.unp.ac.id/index.php/ijrice/article/view/7/
2

4
Volume dan Halaman
Vol. 1 No. 1 Halaman 10-14
5
Tahun
2017
6
Penulis
Indah Octaviyana, Firman, Daharnis
7
Reviewer
Putri Nurul Damayanti
8
Tanggal
19 Oktober 2020
9
ISSN
2620-5750
10

Abstrak Penelitian

Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
kontribusi konflik sosial dengan teman sebaya terhadap kepercayaan diri.

Subjek penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Pringsewu Lampung, dengan sampel 280
siswa.

Assesment Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif-carrelational.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan model skala likert, dengan instrumen reliabel:
konflik sosial dengan teman
sebaya. Analisis data menggunakan regresi sederhana.

Kata Kunci
Social Conflicts, Self Confidence, Peer Conflicts, Senior High School.

11
PENDAHULUAN

Latar belakang dan


Teori

Percaya diri merupakan aspek kepribadian yang


berfungsi sebagai sarana untuk mengaktualisasikan
potensi. Percaya diri yang rendah dapat menimbulkan
berbagai kendala dalam menjalankan aktivitas.
Kepercayaan diri sangat dibutuhkan siswa untuk
memudahkan proses pembelajaran di sekolah.
ØPercaya diri adalah keyakinan seseorang terhadap
segala aspek kelebihan dan keyakinannya mampu
mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya (Judge, T.,
2004; Komara, I. B., 2016; Marjanti, S., 2015;Nurbayani, S., Yuliasma, Y., & Asriati, A., 2017).
Seseorang yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan merasa optimis dalam mencapai sesuatu
sesuai dengan yang diharapkan.Sebaliknya, seseorang yang
kurang memiliki kemampuan, akan dilakukan
penilaian negatif mengenai kemampuan menghambat
usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
(Warman, 2013; Latumahina, M.F.S, Musyafa, S., &
Sons, N. S., 2000; Husna, A. N., NRH, F., & NRH, F.,
2017).
ØPerkembangan sosial pada remaja lebih banyakmelibatkan teman sebaya dibandingkan
orang tua,
remaja lebih banyak melakukan aktivitas di luar
rumah seperti kegiatan sekolah, ekstrakurikuler, dan
bermain bersama teman (Conger, Papalia, & Olds,
2001; Hidayat, OS, 2014; Permana, BC, 2015).
ØMahasiswa selalu berusaha untuk mendapatkan
pengakuan dari teman-temannya baik laki-laki
maupun perempuan (Tohirin, 2015; Sari, JF, Karsih,
K., & Tjalla, A., 2014; Maulana, A., Suryadi, K., &
Syam, S. , 2015).
ØPola kehidupan remaja yang berbeda dengan
kelompok dewasa dan kelompok anak dapat
menimbulkan konflik sosial. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat beberapa psikolog yang menyatakan
bahwa remaja rentan terhadap munculnya berbagai
konflik (Khasanah, P., 2014; Siregar, B. G., 2015).

12

Metode penelitian

Langkah penelitian
Pengujian Kebutuhan Analisis Data Pengujian Hipotesis
Hasil penelitian
Data dalam penelitian ini meliputi variabel konflik sosial
dengan teman sebaya (X1) dan kepercayaan diri siswa
(Y). Berikut deskripsi data penelitian.
1. Konflik Sosial dengan Teman Sebaya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total sampel
280 siswa, sebagian besar konflik sosial dengan
teman sebaya berada pada kategori rendah dengan
jumlah frekuensi 230 siswa atau sebesar 82,14% dan
sebagian kecil konflik sosial dengan teman sebaya di
Indonesia. kategori sedang dengan jumlah frekuensi
33 siswa atau sebesar 11,79% dan jumlah frekuensi
sangat rendah sebanyak 17 siswa atau sebesar 6,07%.
2. Percaya diri
Data dalam penelitian ini meliputi variabel konflik sosial
dengan teman sebaya (X1) dan kepercayaan diri siswa
(Y). Berikut deskripsi data penelitian.
1. Konflik Sosial dengan Teman Sebaya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total sampel
280 siswa, sebagian besar konflik sosial dengan
teman sebaya berada pada kategori rendah dengan
jumlah frekuensi 230 siswa atau sebesar 82,14% dan
sebagian kecil konflik sosial dengan teman sebaya di
Indonesia. kategori sedang dengan jumlah frekuensi
33 siswa atau sebesar 11,79% dan jumlah frekuensi
sangat rendah sebanyak 17 siswa atau sebesar 6,07%.
2. Percaya diri
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total sampel
280 siswa, sebagian besar siswa memiliki rasa
percaya diri yang tinggi dengan jumlah frekuensi 224
siswa atau sebesar 80% dan sebagian lainnya
memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi dengan
jumlah frekuensi 6 siswa atau sebesar 2,14% dan
merupakan jumlah frekuensi 50 siswa atau sebesar
17,86%.

Diskusi penelitian
1. Konflik Sosial dengan Teman Sebaya
Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara
keseluruhan rata-rata konflik sosial dengan teman
sebaya berada pada kategori rendah. Artinya secara
keseluruhan siswa mampu menjalin hubungan sosial
dengan baik sehingga konflik sosial yang dialami
siswa dengan teman sebaya di sekolah rendah.
Kehidupan yang penuh ketegangan dan konflik akan
membuat remaja merasa kurang percaya diri dalam
melakukan segala aktivitasnya, sehingga remaja tidak
dapat mengembangkan potensinya secara maksimal.
Remaja yang gagal dalam menangani masalah
seringkali kurang percaya diri, prestasi sekolah
menurun, hubungan dengan teman menjadi kurang
baik serta berbagai masalah dan konflik lainnya
(Puspita, 2014; Santoso, A. D., 2015; Sudjiwanati, S.,
2017).
2. Percaya Diri Mahasiswa
Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara keseluruhan rata-rata kepercayaan diri siswa
berada pada kategori tinggi. Artinya siswa memiliki kepercayaan diri yang baik. Kepercayaan
diri peserta didik pada kategori yang lebih tinggi tentunya perlu dijaga dan ditingkatkan lebih lanjut,
mengingat rasapercaya diri memungkinkan seorang individu untuk
mengembangkan penilaian yang positif, baik terhadap
diri sendiri maupun terhadap lingkungan yang
dihadapinya (Fatimah, E., 2010; Weni, A., 2015;
Haeruman, L. D., Rahayu, W., & Ambarwati, L.,
2017).
3. Kontribusi Konflik Sosial dengan Teman Sebaya
Terhadap Percaya Diri Siswa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik sosial
dengan teman sebaya memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap kepercayaan diri siswa. Penemuan
tersebut dibuat berdasarkan analisis urutan data yang
menunjukkan bahwa kontribusi konflik sosial dengan
teman sebaya terhadap kepercayaan diri siswa sebesar
7,7%. Artinya, rendahnya konflik sosial dengan teman
sebaya berkontribusi terhadap kepercayaan diri siswa,

Daftar Pustaka
Octaviyana Indah, Firman, Daharnis.(2017).The
Contribution of Social Conflict with Peers toward Self
Confidence.International Journal of Research in
Counseling and Education.

13

Analisis jurnal

Kekuatan penelitian
Setiap penelitian pasti memiliki kekuatan, yaitu terletak
pada :
ØAbstrak pada jurnal sangat lengkap dan mencakup
keseluruhan isi jurnal.
ØPemaparan materi cukup lengkap, jelas dan mudah
dimengerti.
ØSistematika penulisan jurnal rapi dan bagus..
ØDaftar pustaka cukup banyak.

Kelemahan penelitian
Adapun kelemahan pada penelitian ini adalah :
ØTulisan kurang rapi
ØData yang dipaparkan masih kurang lengkap karena hanya berupa presentasi

14
Kesimpulan
Hasil penelitian mengenai Kontribusi Konflik Sosial
dengan Teman Sebaya Terhadap Kepercayan Diri, dapat
disimpulkan yaitu konflik sosial dengan teman sebaya
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
kepercayaan diri siswa. Artinya, jika konflik sosial
dengan teman sebaya yang dialami siswa tinggi maka
kepercayaan diri siswa akan rendah, begitu pula
sebaliknya bila konflik sosial dengan teman sebaya yang
dialami siswa rendah, maka kepercayaan diri siswa akan
semakin tinggi.

15
Saran
Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-
kelemahan atau pun kekurangansetiap jurnal ini perlu
diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan ataupun
digunakan pembaca sebagai refrensi dalam penelitian-
penelitian ataupun untuk kegunaan lainnya.

16
Refrensi
Octaviyana Indah, Firman, Daharnis.(2017).The
Contribution of Social Conflict with Peers toward Self
Confidence.International Journal of Research in
Counseling and Education.
Sulistiyowati, Indrawati Sri Endang.(2019).Hubungan
Antara Dukungan Teman Sebaya dengan Kepercayaan
Diri Pada Pemain Futsal Universitas Diponegoro.Jurnal
Empati.
Wahyuni Citra Wahyuni, Costadinov Yusuf Emiel.(2020).
Hubungan Antara Dukungan Teman Sebaya dengan
Kepercayaan Diri Berbicara di Depan Umum pada
Mahasiswa. Jurnal Psikologi Malahayati

2.2 REVIEW JURNAL PEMBANDING


1
Judul
Hubungan Antara Dukungan Teman Sebaya dengan
Kepercayaan Diri Berbicara di Depan Umum pada
Mahasiswa

2
Jurnal
Jurnal Psikologi Malahayati
3
Download
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/PSIKOLOGI/art
icle/view/2430/pdf

4
Volume dan halaman
Volume 2, No.1, Halaman 50-59
5
Tahun
Maret 2020
6
Penulis
Citra Wahyuni, Emiel Yusuf Costadinov
7
Reviewer
Putri Nurul Damayanti
8
Tanggal
19 Oktober 2020
9
ISSN
2684-7469
10

Abstrak penelitian

Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara dukungan teman sebaya dengan kepercayaan diri
berbicara di depan umum pada mahasiswa.

Subjek penelitian
Sampel pada penelitian ini adalah 70 mahasiswa
Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam angkatan
2017 pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Raden Intan Lampung.

Assesment penelitian
Metode pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan skala kepercayaan diri dan skala dukungan
teman sebaya. Data yang telah terkumpul kemudian
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi
pearson product moment

Kata Kunci
Peer Support, Self Confidence, Public Speaking, Collede
Students

11

Pendahuluan

Latar belakang dan teori


Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting.
Banyak tokoh besar di dunia mampu mempengaruhi
beribu-ribu, bahkan berjuta-juta orang dengan
kemampuan berbicara atau berkomunikasi (Yusuf, 2006).
Walaupun begitu, didalam kehidupan sehari-hari tidak
banyak orang yang percaya diri saat berbicara dengan
orang lain meskipun hanya sekedar membahas
permasalahan kehidupan pribadi ataupun hanya
berpendapat dengan alasan takut, dan sebagainya.
ØMenurut penelitian Alfandi (2005) menerangkan
bahwa mahasiswa program studi KPI diharapkan
memiliki keterampilan dalam mensyiarkan ajaran
Islam dengan sarana tradisional (mimbar) maupun
dengan media modern (cetak dan elektronik seperti
televisi dan radio.
ØStankov, Morony dan Ping (2010) mengungkapkan
bahwa keperpercayaan diri merupakan modal dasar
untuk pengembangan aktualitas diri.
ØRyan dan Deci (2000) yang mengatakan bahwa
kepercayaan diri adalah percaya akan kemampuan
terbaik diri sendiri yang memadai dan menyadari
kemampuan yang dimiliki, dapat memanfaatkannya
secara tepat untuk menyelesaikan serta
menanggulangi suatu masalah dengan situasi terbaik
dan dapat memberikan sesuatu yang menyenangkan
bagi orang lain.
ØRasa percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang
terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan
keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu
untuk dapat mencapai berbagai tujuan di dalam
hidupnya (Hakim, 2002).
ØMenurut Lauster (2003) kepercayaan diri merupakan
suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri
sendiri, sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak
terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal
yang sesuai dengan keinginan dan tanggung jawab
atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan
orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat
mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
ØSantrock (2003) mengatakan bahwa salah satu faktor
yang mempengaruhi kepercayaan diri remaja yaitu
dukungan sosial teman sebaya.
ØRook (dalam Hunt, Paul, dan Chester, 2011)
mengatakan bahwa dukungan teman sebaya
merupakan salah satu fungsi dari ikatan sosial, dan
ikatan-ikatan sosial tersebut menggambarkan tingkat
kualitas umum dari hubungan interpersonal.
ØMenurut Saronson (dalam Rahmadita, 2013)
menerangkan bahwa dukungan teman sebaya dapat
dianggap sebagai sesuatu keadaan yang bermanfaat
bagi individu yang diperoleh dari orang-orang yang
dapat dipercaya.
ØDukungan perhatian, kasih sayang, nasehat dan
keperdulian dari teman sebaya membuat remaja
merasa diterima oleh lingkungan sosialnya (Santrock
2013).
ØSesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Evitasari, Lestari, dan Lestari (2005) dalam
penelitiannya yang berjudul Hubungan Antara
Dukungan Sosial Dengan Kepercayaan Diri Pada
Siswa SMA Inklusi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan
antara dukungan sosial dengan kepercayaan diri.

12

Metode penelitian

Langkah penelitian
ØUji statistik deskriptif
ØUji korelasi

Hasil penelitian
ØUji statistik deskriptif
menghasilkan kategorisasi data kepercayaan diri
sebagai berikut, sebagian besar mahasiswa memiliki
skor kepercayaan diri yang tinggi, yaitu sebesar
65.7% Kategorisasi data dukungan teman sebaya
dapat dilihat. Dan sebagian besar mahasiswa memiliki
dukungan teman sebaya dalam kategori tinggi, yaitu
sebesar 62,9%.
ØUji korelasi
hubungan antara variabel bebas yaitu dukungan
teman sebaya dengan variabel terikat yaitu
kepercayaan diri diperoleh nilai koefisien korelasi rx-
y = 0,817 dan koefisien determinasi R2 = 0,667
dengan p = 0,000 (p <0,05). Hasil tersebut
menunjukan bahwa ada hubungan yang positif dan
signifikan antara dukungan teman sebaya dengan
kepercayaan diri berbicara di depan umum pada
mahasiswa. Nilai korelasi product moment antara
variabel dukungan teman sebaya dengan kepercayaan
diri adalah 0,817 lalu dikuadratkan menjadi 0,667 dan
dipersen kan menjadi 66,7%. Hasil perhitungan
tersebut menunjukkan bahwa variabel dukungan
teman sebaya memberikan sumbangan efektif sebesar
66,7% pada variabel kepercayaan diri berbicara di
depan umum.

Diskusi penelitian
Berbicara dengan manusia didepan umum merupakan
salah satu keterampilan dalam menyampaikan informasi
yang harus dimiliki setiap orang. Mahasiswa yang
menyampaikan dakwah bisa menunjukan
ketidakpercayaan diri berbicara di depan umum yang
disebabkan oleh beberapa fakor, yakni keterampilan
komunikasi, faktor individu dan faktor lingkungan. Oleh
karena itu mahasiswa yang hendak berbicara didepan
umum harus banyak persiapan dan percaya diri.
Dukungan sosial teman sebaya dapat memberikan
pengaruh terhadap kepercayaan diri berbicara di depan
umum. Teman sebaya bagi mahasiswa memiliki fungsi
psikologis yang penting karena selain sebagai tempat
berinteraksi juga dapat merupakan sumber dukungan
sosial bagi mahasiswa. Keakraban dengan saling berbagi
perasaan, memberikan saran serta ide-ide kreatif dan
memberikan bantuan dalam melaksanakan praktikum
dakwah dapat mempengaruhi kepercayaan diri berbicara
di depan umum

Daftar pustaka
Wahyuni Citra Wahyuni, Costadinov Yusuf Emiel.
(2020). Hubungan Antara Dukungan Teman Sebaya
dengan Kepercayaan Diri Berbicara di Depan Umum
pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi Malahayati.

13

Analisis jurnal

Kekuatan penelitian
Setiap penelitian pasti memiliki kekuatan, yaitu terletak
pada :
ØAbstrak pada jurnal sangat lengkap
ØTulisan kurang rapi
ØData yang ditampilkan cukup banyak yaitu dalam
bentuk tabel
ØPemaparan materi sangat lengkap

Kelemahan
Adapun kelemahan pada penelitian ini adalah :
ØDaftar Pustaka terlalu sedikit
14
Kesimpulan
Hasil penelitian ini memberikan implikasi bahwa
mahasiswa diharapkan memiliki pengendalian diri yang
baik, dan dapat selalu meningkatkan rasa kepercayaan
dirinya dengan memotivasi diri bahwa mereka bisa
apabila mau berusaha keras

15
Saran

Referensi
Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-
kelemahan atau pun kekurangansetiap jurnal ini perlu
diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan ataupun
digunakan pembaca sebagai refrensi dalam penelitian-
penelitian ataupun untuk kegunaan lainnya.

Octaviyana Indah, Firman, Daharnis.(2017).The


Contribution of Social Conflict with Peers toward Self
Confidence.International Journal of Research in
Counseling and Education.
Sulistiyowati, Indrawati Sri Endang.(2019).Hubungan
Antara Dukungan Teman Sebaya dengan Kepercayaan
Diri Pada Pemain Futsal Universitas Diponegoro.Jurnal
Empati. Wahyuni Citra Wahyuni, Costadinov Yusuf Emiel

(2020). Hubungan Antara Dukungan Teman Sebaya


dengan Kepercayaan Diri Berbicara di Depan Umum
pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi Malahayati.

Anda mungkin juga menyukai