Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JURNAL REVIEW (CJR)

“ANATOMI MANUSIA”

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Anatomi Manusia

Dosen Pengampu: Dr. Sanusi Hasibuan, M.Kes

Disusun Oleh:

MORA HALIM HASONANGAN SIREGAR

(6213111022)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIERSITAS NEGERI MEDAN

2021
REVIEW JURNAL

A. JURNAL 1

1 Judul IDENTIFIKASI TULANG BELULANG


2 Jurnal E-ISSN: 2614-5219
dan ISSN
3 Link Download http://jurnal.unsil.ac.id
4 Volume dan VOLUME 1,NOMOR 1,Halaman 1-13
Halaman
5 Tahun 2018
6 Penulis Abdul Gafar Parinduri
7 Reviewer MORA HALIM HASONANGAN SIREGAR
8 Tanggal Senin,11 OKTOBER 2021

9 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji
secara mendalam tentang:
1. untuk mengetahui dengan jelas dan terinci guna
menghindari adanya kesalahan dalam mengenali ragam
anatomi tubuh manusia, khususnya yang berhubungan
dengan tindakan medis.
2. Lebih dalam memahami anatomi manusia khusus nya
bagian tulang

10 Subjek Penelitian Foramen mentale Tulang mandibula tengkorak manusia


Variasi dari foramen mentale sendiri penting diketahui
mengingat fungsi foramen mentale sebagai tempat keluarnya
saraf dan arteri mentale dimana posisi, jumlah dan ukurannya
berpengaruh pada tindakan anestesi atau pembedahan
kedokteran gigi dan mulut.
Tulang mandibula terdiri dari corpus mandibula dan ramus
mandibula. Pada permukaan medial ramus mandibula, terdapat
foramen mandibula di tengah-tengahnya. Foramen mandibula
berlanjut sebagai canalis mandibula, yang bermuara pada
permukaan lateral corpus mandibula pada foramen mentale.
11 Assasment Data Foramen mentale dapat dilihat di bawah gigi premolar kedua, dari sini
keluar cabang terminal dari nervus dan vasa alveolaris inferior. Di
sekitar foramen mentale ditemukan otot-otot: musculus mentale,
musculus depressor labii inferioris, musculus depressor anguli oris
dan musculus platysma. Foramen mentale dilalui oleh nervus mentale
sebagai cabang akhir nervus alveolaris inferior, yang berasal dari
nervus trigeminus ). Nervus trigeminus merupakan saraf sensoris
utama untuk wajah. Sebelum keluar dari cranium, nervus trigeminus
terpecah jadi 3 cabang utama yaitu nervus ophtalmicus (nervus
cranialis V1), nervus maxillaris (nervus cranialis V2) dan nervus
mandibularis (nervus cranialis V3). Nama saraf-saraf ini disesuaikan
dengan daerah akhir utama, masing-masing daerah mata, maksilla dan
mandibula.
Foramen mentale dilalui juga oleh arteri mentale yang berasal dari
arteri alveolaris inferior, yang merupakan cabang pars mandibularis
arteri maksillaris, yang fungsinya untuk memcas-kularisasi regio
mentale. Perjalanan vena-vena yang mengiringi arteri-arteri tersebut di
atas, memiliki nama sesuai dengan nama arteri yang diiringinya.
Foramen mentale memiliki banyak variasi, baik dari bentuk, ukuran
dan jumlahnya (pada tiap sisi tulang mandibula dapat berjumlah
tunggal, lebih dari satu, atau bahkan tidak ada sama sekali). Pada
banyak kasus, bila jumlah foramen mentale lebih dari satu buah
memiliki ukuran yang tidak sama besar.

12 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bulan Desember 2009. Bahan
yang digunakan adalah tulang mandibula dari tengkorak
manusia koleksi Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran
Uncen, sebanyak 11 buah. Variabel yang diamati adalah: jumlah
foramen, ukuran foramen, letak foramen dan variasi pemisahan
antara foramen (bila terdapat lebih dari satu foramen tiap sisi)..
13 Langkah Penelitian 1. Menentukan dan memahami bagian tengkorak manusia
2. Mengumpulkan data dengan teknik pengambilan sampel
dari koleksi Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran
Uncen, sebanyak 11 buah.
3. Analisi data dilakukan dengan mengamati jumlah
foramen, ukuran foramen, letak foramen dan variasi
pemisahan antara foramen.
4. Tulang mandibula dilepaskan dari kepala cadaver
kemudian dibersihkan dari jaringan yang melekat (kulit,
lemak otot, maupun ligamentum) dengan menggunakan
pisau bedah dan pinset. Tulang direbus dalam panci
alumunium di atas pemanas (kompor), hingga sisa-sisa
jaringan yang tidak terangkat menjadi lunak dan mudah
dibersihkan lalu tulang dibersihkan dari sisa jaringan.
Foramen mentale dibersihkan dari isinya dengan
menggunakan pinset dan secara hati-hati, selanjutnya
tulang ditiriskan dan diangin-anginkan hingga kering.
Pengambilan data, berupa jumlah, ukuran dan letak ,serta
variasi pemisahan dari foramen mentale, menggunakan
alat ukur (mistar) dan kawat berbagai diameter.
14 Hasil Penelitian Identifikasi forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan
membantu penyidik untuk menentukan identitas seseorang. Melalui
proses identifikasi tulang belulang, kita dapat memperoleh informasi
yang berkaitan dengan identitas seseorang seperti ras, jenis kelamin,
umur, dan perkiraan tinggi badan. Pada laporan kasus ini dibahas
identifikasi tulang belulang yang ditemukan oleh warga masyarakat di
suatu tempat, yang diduga berasal tulang belulang manusia.
Penemuan ini dilaporkan ke polisi untuk dilakukan penyidikan.
Setelah itu, tulang belulang ini diidentifikasi oleh ahli forensik
berdasarkan surat permohonan visum dari polisi. Pada kasus ini
diidentifikasi sebanyak 128 potongan tulang belulang manusia yang
tidak lengkap. Tulang belulang ini dibedakan berdasarkan penilaian
persamaan atau perbedaan bentuk tulang, ukuran tulang, warna
tulang, kepadatan (kompak) tulang, jumlah keseluruhan tulang, kiri
dan kanan tulang serta penilaian terhadap bagian-bagian dari tulang
belulang tersebut. Dari hasil pengamatan ini, maka dapat dinyatakan
bahwa tulang belulang tersebut berasal dari manusia

15 Kekuatan Penelitian 1. Penelitian ini menunjukan betapa pentingnya


pemahaman terhadap bagian tulang manusia guna
menghindari adanya kesalahan dalam mengenali ragam
anatomi tubuh manusia, khususnya yang berhubungan
dengan tindakan medis.
2. Penelitian ini dapat dibaca oleh semua kalangan karena
mengandung informasi yang penting bagi orang awam
sekalipun
3. Hasil penelitian ini diceritakan atau dipublikasikan
secara lengkap dan disusun secara runtun sehingga
mudah untuk dibaca oleh pembaca
16 Kekurangan 1. Penelitian ini memang mudah di baca dalam semua
Penelitian kalangan, namun masih terdapat banyak kekurangan
kekurangan sehingga sangat sulit dipahami oleh orang
awam
2. Masih terdapat kekurangan penjelasan materi maupun
bagian tulang yg masih rampung atau tidak terjelas kan
sehingga sulit untuk di pahami
17 Kesimpulan Dari hasil pemeriksaan pada kasus di atas dapat disimpulkan bahwa
kumpulan tulang belulang tersebut adalah tulang belulang seorang
manusia. Potongan tulang berasal dari ras mongoloid (asia), jenis
kelamin perempuan, umur 14-20 tahun, tinggi badan 135-145 cm,
lama kematian 20 hari s.d 1 bulan, dengan kondisi tulang belulang
dijumpai tanda kekerasan. Penyebab kematian korban adalah
perdarahan pada rongga kepala akibat kekerasan tumpul.

B. JURNAL 2

1 Judul Pembelajaran Biologi Mengenai Sistem Rangka Manusia


2 Jurnal Jurnal Seminar Riset Unggulan Nasional
dan ISSN 1979 –9330
3 Link Download http://ijns.org/journal/index.php
4 Volume dan VOLUME 2,NOMOR 1,Halaman 8-13
Halaman
5 Tahun 2013
6 Penulis Albertus Bobby Irawan
7 Reviewer MORA HALIM HASONANGAN SIREGAR
8 Tanggal Senin,11 OKTOBER 2021

9 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji
secara mendalam tentang:
3. untuk mengetahui dengan jelas dan terinci guna
menghindari adanya kesalahan dalam mengenali ragam
ragka anatomi tubuh manusia, khususnya yang
berhubungan dengan tindakan medis.
4. Lebih dalam memahami anatomi manusia khusus nya
bagian rangka tulang manusia

10 Subjek Penelitian Rangka manusia


Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka.
Kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun
kerangka tubuh. Sistem rangka membentuk dasar dari
tubuh manusia. Semua organ-organ, daging, darah,
otot, cair dan udara semua terkandung dalam tubuh
dan memiliki kestabilan dan kekuatan tertentu karena
tulang. The 206 tulang dalam tubuh membentuk sistem
rangka.
11 Assasment Data Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi
menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan
rangka apendikuler (anggota tubuh).
A. Rangka Aksial
Rangka aksral terdiri dari tulang belakang (vertebra),
tulang tengkorak, dan tulang rusuk.
1) Tengkorak. Tengkorak berfungsi melindungi otak.
Hubungan tulang yang terdapat pada tempurungkepala bersifat
suture, yaitu tidak dapat
digerakkan.
2) Tulang Belakang. Pada tulang belakang
terjadi pelengkungan – pelengkungan yang
berfungsi untuk menyangga berat dan
memungkinkan manusia melakukan
berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya
berdiri, duduk, atau berlari.
3) Hioid. Hioid merupakan tulang yang
berbentuk huruf U, terdapat di antara laring
dan mandibula.
Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan
beberapa otot mulut dan lidah.
Tulang dada dan tulang rusuk
Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan
membentuk perisai pelindung bagi organ –
organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru
– paru dan jantung. Tulang rusuk juga
berhubungan dengan tulang belakang.

B. Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu,
telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai,
dan telapak kaki. Secara umum rangka
apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan
dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian
atas dan rangka bagian bawah.
Tulang rangka apendikuler bagian atas terdiri
atas beberapa tulang sebagai berikut:
1) Tulang Selangka. Tulang selangka atau
tulang leher membentuk bagian depan
bahu.
2) Tulang Belikat. Tulang belikat terdapat di
atas sendi bahu dan merupakan bagian
pembentuk bahu.
3) Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil,
Hasta. Tulang pangkal lengan bersama
dengan tulang pengumpil dan tulang hasta
menyusun alat gerak, yaitu tangan.
4) Tangan. Tulang tangan tersusun atas
tulang-tulang pergelangan tangan, telapak
tangan, dan jari tangan. Tangan disusun
oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum,
pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum,
hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri
dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari
tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari
yang mempunyai dua ruas.
5) Kaki
Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas
beberapa tulang yang menyusun kaki (alat
gerak bagian bawah).
Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki.
Tulang kaki disusun oleh tulang paha ,
tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis.
Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit,
kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis,
dan jari – jari.
Kerangka tubuh manusia
Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang,
baik tulang yang panjang maupun tulang
pendek. Lalu, apa fungsi kerangka bagi manusia
? Fungsinya diantaranya adalah :
1) Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi
tubuh
2) Menjaga agar organ tubuh tetap berada di
tempatnya
3) Melindungi organ-organ tubuh seperti otak,
jantung, dan paru-paru
4) Untuk bergerak ketika dikehendaki otot
5) Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
Jenis-jenis tulang
Tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi :
1) Tulang pipa. Contohnya tulang paha
2) Tulang pendek. Contohnya tulang pergelangan
3) Tulang pipih. Contohnya tulang bahu
4) Tulang tak beraturan. Contohnya tulang rahang
Susunan tulang pipa
1. Epiphysis (kepala)
2. Metaphysis (batang)
3. Periosteum: lapisan tipis
4. Tulang yang keras dan pekat
5. Bagian yang lembut seperti spon
6. Rongga sumsum
7. Cartilage (tulang rawan)

12 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa media komputer,


analisis bentuk rangka buatan dan bnyak lainya
13 Langkah Penelitian 1. Menentukan dan memahami bagian tengkorak manusia
2. Mengumpulkan data dengan teknik pengambilan sampel
dari koleksi Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran
Uncen, sebanyak 11 buah.
3. Analisi data dilakukan dengan mengamati jumlah
foramen, ukuran foramen, letak foramen dan variasi
pemisahan antara foramen.

14 Hasil Penelitian Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi


untuk menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan
sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi
tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari
tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka
penopang tulang bahu, rangka penopang tulang
pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka.
Kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun
kerangka tubuh. Sistem rangka membentuk dasar dari
tubuh manusia. Semua organ-organ, daging, darah,
otot, cair dan udara semua terkandung dalam tubuh
dan memiliki kestabilan dan kekuatan tertentu karena
tulang. The 206 tulang dalam tubuh membentuk sistem
rangka. Tulang-tulang ini didukung oleh sumsum
tulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi paling murni
di dalam tubuh.
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang
memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup.
Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe:
eksternal, internal, dan basis cairan (rangka
hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat
pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis
lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau
gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh
struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ
lainnya.

15 Kekuatan Penelitian 1. Penelitian ini menunjukan betapa pentingnya


pemahaman terhadap bagian rangka manusia guna
menghindari adanya kesalahan dalam mengenali
ragam anatomi tubuh manusia, khususnya yang
berhubungan dengan tindakan medis.
2. Penelitian ini dapat dibaca oleh semua kalangan
karena mengandung informasi yang penting bagi
orang awam sekalipun
3. Hasil penelitian ini mencantumkan beberapa
gambang pendukung materi sehingga lebih
mempermudah memahami letak letak materi yg
tercantum.
16 Kekurangan 1. Penelitian ini memang mudah di baca dalam semua
Penelitian kalangan, namun masih terdapat banyak kekurangan
kekurangan sehingga sangat sulit dipahami oleh
orang awam
2. Masih terdapat kekurangan penjelasan materi
maupun bagian tulang yg masih rampung atau tidak
terjelas kan sehingga sulit untuk di pahami
17 Kesimpulan dapat di simpulkan bahwa Sistem rangka adalah suatu sistem
organ yang
memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup.
Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe:
eksternal, internal, dan basis cairan (rangka
hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat
pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis
lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau
gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh
struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai