Anda di halaman 1dari 5

TUGAS II

ANATOMI

DOSEN PENGAMPUH :

drg Marlinda Budiningsih, M.Pd.

DI SUSUN OLEH :

RIZKY RAHMAD ARDIANTO (1605619025)

PROGRAM STUDI OLAHRAGA REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019
Sejarah perkembangan anatomi di Indonesia

Penelitian anatomi pada ratusan tahun lalu banyak membantu perkembangan


pemahaman pada ilmu-ilmu baru seperti biologi molekuler. Berbagai perkembangan juga
terjadi pada alat-alat canggih untuk memahami tubuh manusia (terutama tubuh hidup), yakni
melalui alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan pemindaian computer-assisted
translation (CAT).

Pada 1981 pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah Tentang Bedah Mayat
Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat dan atau Jaringan Tubuh
Manusia. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan menghormati jenazah sebagai peninggalan
manusia.

Bedah mayat klinis yang dimaksud adalah tindakan otopsi yang dilakukan untuk mengetahui
sebab kematian pasien atau dalam kasus kriminal, dan memperoleh pengetahuan yang
dianggap perlu. Bedah mayat anatomis adalah bedah mayat dalam rangka pendidikan.

Definisi / Rangkuman Osteologi

Osteologi berasal dari bahasa Yunani yaitu osteon (tulang) dan logos (ilmu). Jadi osteologi
adalah ilmu anatomi yang mempelajari sistem pertulangan pada manusia, dan untuk sistem
pertulangannya sendiri dinamakan skleti.

Fungsi dari tulang adalah:

1. Menggambarkan bentuk tubuh

2. Penentuan tinggi seseorang

3. Perlindungan organ tubuh yang lunak

4. Tempat melekatnya otot

5. Sebagai alat gerak pasif

6. Menghasilkan sel-sel darah

7. Tempat penimbunan mineral seperti, calsium dan fosfor

Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:

1. Tulang keras atau osteon disebut juga tulang sejati yang banyak mengandung zat
kapur dan sedikit zat perekat.
2. Tulang rawan atau cartilago. Sel-sel penyusun jaringan tulang rawan disebut
kondrosit. Kondrosit sangat banyak mengeluarkan bahan berupa kondron. Tulang
rawan mengandung banyak zat perekat (kolagen) dan sedikit zat kapur sehingga
tulang rawan bersifat lentur dan lunak.

Menurut bentuknya, tulang dibedakan menjadi:

1. Os longum: tulang panjang, ukuran panjangnya melebihi lebarnya. Misal os femur, os


tibia, os humerus.

2. Os breve: tulang pendek, ukuran panjang dan lebar serta tebal. Misal ossa carpalia,
ossa tarsalia.

3. Os planum: tulang pipih, ukuran pipih. Misal os scapulae.

4. Os pneumaticum: tulang berongga, ukurannya besar tetapi ringan karena berongga.


Misal os temporalis, os maxillaris.

5. Os irreguler: tidak beraturan. Misalnya os vertebrae.

6. Os sesamoidea: tulang yang terdapat pada persendian. Misalnya os patella dan


beberapa tulang pada persendian jari-jari tangan dan kaki.

Menurut letaknya (regio), dibagi ke dalam dua bagian:

1. Tulang axiale, tersusun oleh cranium dan trunci

2. Tulang appediculare, tersusun oleh ekstremitas superior dan ekstremitas inferior

Anda mungkin juga menyukai