Anda di halaman 1dari 8

Kode Perilaku (Code of Conduct) &

Panduan Keselamatan (Safer


Access)
Pengertian Code of Conduct
Code of conduct atau kode perilaku adalah
etika atau aturan antara Badan Kemanusiaan
Internasional dalam kegiatan bantuan
kemanusiaan. Merupakan rumusan dari hasil
kesepakatan antara 7 Badan Kemanusiaan
Internasioanal yaitu : ICRC, IFRC, Caritas
Internasional, International Save the Children,
Lutheran World Federation, Oxam dan World
Council of Chueches
Code of conduct terdiri dari 10(sepuluh) Prinsip Dasar
berkenaan dengan Humanitarian Relief Operation serta
3(tiga) yang mengatur hubungan antara Badan/Organisasi
Kemanusiaan dengan Pemerintah Setempat, Negara
Donor dan Organisasi Antar Negara khususnya pada saat
bencana.
Karena prinsipnya yang mengikat dan harus diterapkan
secara nyata oleh personel lembaga yang bersangkutan,
maka bagi Federasi, tugas seorang anggota Delegasi
Federasi jika ditempatkan di suatu negara, maka ia harus
mensosialisasikan Code of Conduct ini kepada
Perhimpunan Nasional dimana ia ditugaskan.
Sepuluh Code perilaku
1. Kewajiban kemanusiaan adalah prioritas utama.
2. Bantuan diberikan tanpa pertimbangan ras, kepercayaan ataupun
kebangsaan dari penerima.
3. Bantuan tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik dan agama.
4. Tidak menjadi alat kebijakan pemerintah luar negeri.
5. Menghormati kebiasaan dan adat istiadat.
6. Membangun respon bencana sesuai kemampuan setempat.
7. Melibatkan penerima bantuan dalam proses manajemen bencana.
8. Bantuan yang diberikan hendaknya untuk mengurangi kerentanan
terhadap bencana dikemudian hari.
9. Bertanggung-jawab kepada pihak yang kita bantu dan yang memberi kita
bantuan.
10. Dalam kegiatan informasi, publikasi dan promosi, harus memandang
korban sebagai manusia yang bermartabat.
Pengertian Safer Access
Safer Access (Panduan Keselamatan) adalah
elemen-elemen penting untuk Perhimpunan
Nasional dalam melakukan tindakan dimana
mereka bisa meningkatkan keselamatan dan
membuka akses untuk bekerja guna memberi
bantuan kemanusiaan kepada penerima
bantuan sesuai dengan mandat yang telah
diberikan.
3 Kerangka Kerja
1. Keamanan pemberi bantuan dalam konflik
2. Dasar Hukum dan Kebijakan Gerakan
a). Konvensi Jenewa (1949)
b). Protokol Tambahan (1977)
3. 7 Pilar
Penerimaan terhadap Organisasi

Penerimaan terhadap Individu dan Tingkah Laku Pribadi

Identifikasi

Komunikasi Internal
7 Pilar

Komunikasi Eksternal

Peraturan Keamanan

Tindakan Perlindungan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai