ETIKA BERBANGSA

DAN BERNEGARA
DALAM ISLAM
KELOMPOK 4

 Aditha Fadilla 201712500879

 Afriza Susanti 201712500287
 Syarifah Nabilla 201712500168
 PENDAHULUAN
Etika berbangsa dan bernegara sangat
diperlukan dalam kehidupan manusia karena
tanpa etika tersebut maka kehidupan
berbangsa dan bernegara tidak akan berjalan
tentram, damai, dan rukun. Banyak
permasalahan terjadi karena krisis etika dan
moral. Penerapan etika berbangsa dan
bernegara di dalam kehidupan memang
harus ditanamkan semenjak dini.
2
Pengertian Etika Berbangsa dan
Bernegara
Suatu aturan yang
merupakan keharusan bagi
seorang warga negara
dalam menjalankan
aktivitasnya dalam
berbangsa dan bernegara
3
 Dasar-Dasar
Kehidupan
Berbangsa dan
Bernegara dalam
Islam
 1. Islam memerintahkan
kepada orang beriman agar
taat kepada Allah, taat
kepada Rasul-Nya dan taat
kepada pemerintah.

 Al-Qur'an surat An-

Nisa ayat 59

5
 2. Islam mengatur akan pentingnya menjaga persatuan
dan kesatuan dalam kehidupan berbangsan dan
bernegara. negara adalah tempat dimana suatu bangsa
tinggal dan hidup sehingga tentram tidaknya dan nyaman
tidaknya sangat bergantung dari kondisi persatuan dan
kesatuan. negara yang persatuan dan kesatuannya kuat
akan cenderung dalam kondisi yang aman dan tentram.

 Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 103

6
 3. Islam memerintahkan kepada orang
beriman untuk membela tanah air. tanah air
yang menjadi tempat hidup dan mencari
penghidupan harus dibela bahkan membela
tanah air merupakan bagian daripada iman
atau dengan kata lain membela tanah air
adalah bagian dari konsekuensi keimanan
seseorang. nabi muhammad saw telah
memberikan teladan kepada kita dalam
mencintai tanah air. beliau sangat cinta
terhadap dua kota, yakni mekkah dan
madinah.

 Al-Qur'an surat Al-Qashshash ayat 85

7
4. Memecahkan persoalan
umat dengan jalan
musyawarah. Asal kata
musyawarah yang sudah
menjadi Bahasa Indonesia
tersebut adalah asywara
yang berarti merupakan
sesuatu yang semula
terssimpan atau
mengeluarkan madu dari
sarang lebah
 Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 153
8
Orang yang bermusyawarah
laksana orang yang minum
madu. Musyawarah dalam
konteks kehidupan sosial
sangat penting terutama
dalam rangka mencari
solusi atas berbagai
pandangan atau pendapat
dari hasil kerja keras akal
sehingga bisa menjadi
alternatif bagi berbagai
persoalan
 ETIKA SEORANG MUSLIM DALAM BERBANGSA
DAN BERNEGARA
Secara garis besar, 1. Dalam kehidupan,
setidaknya ada tiga kebenaran dan
etika seorang muslim keadilan adalah
dalam kehidupan sesuatu yang paling
berbangsa dan dicari oleh setiap
bernegara, yaitu manusia bahkan
menegakkan keadilan kehidupan manusia
dan kebenaran, itu sendiri disebut
menegakkan nilai- sebagai proses dalam
nilai kemanusiaan, mencari keadilan dan
dan memuwujudkan kebenaran.
kemaslahatan umat.
 Al-Qur'an surat
Al-Maidah
9 ayat 8
2. Secara genealogis,
manusia diciptakan
oleh Allah SWT dari
jenis yang sama, dari
nenek moyang yang
sama dan bahan yang
sama. Persamaan
inilah yang menjadi
dasar pentingnya
menegakkan nilai-
nilai kemanusiaan.
 3. inti daripada
Penegakkan nilai-
syari'at Islam adalah
nilai kemanusiaan
terwujudnya
dalam islam menjadi
Secara sosiologis, kemaslahatan umat.
tujuan diturunkannya
ajaran Islam akan Kemaslahatan ini
syari'at (maqashidus
mengerucut pada bisa bersifat materil
syari'at) yang
lima hal tersebut maupun non materil,
mencakup lima hal,
karena lima hal baik untuk dirinya
yaitu hak beragama
tersebut merupakan dan juga untuk orang
(hifdhzud din), hak
sesuatuyang sangat lain. Kemaslahatan
hidup (hifdhzun
primer dan utama adalah sesuatu yang
nafs), hak intelektual
dalam kehidupan bersifat universal,
(hifdhzun 'aql), hak
manusia. berlaku dimana saja
kekayaan (hifdzun
dan kapan sehingga
maal), dan hak
harus diperjuangkan
keturunan (hifdzun
oleh setiap manusia.
nasl).
10
 KESIMPULAN

Terwujudnya kehidupan yang aman

dan tentram sangat bergantung pada
etika kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Etika seorang muslim dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara,
yaitu menegakkan keadilan dan
kebenaran, menegakkan nilai-nilai
kemanusiaan, dan mewujudkan
maslahat umat.
Sebagai seorang muslim yang
beretika dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, wajib mendorong
penyelesaian masalah dalam
kehidupan sosial bermasyarakat guna
mewujudkan kehidupan yang aman
dan tentram, dengan musyawarah.

11