GLOBALISASI
MAKALAH
Disusun Oleh :
Nikmah Mugi Rahayu : P20625220021
Nur Iis Ifa Fatimah : P20625220022
Nursyahwati : P20625220023
Ramiz Salwa Fauziyah : P20625220024
Resa Maharani Cesariana : P20625220025
Revanda : P20625220026
Rima Nurasiah : P20625220027
Rinaldo Ferizal Alyes : P20625220029
Rizky Fajar Renius : P20625220030
Sendy Ruth Sidabalok : P20625220031
TASIKMALAYA 2021
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang dapat kami sapaikan kecuali Alhamdulillah sebagai rasa syukur
kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sehingga saat ini kami diberikan kesempatan untuk
dapat memenuhi tugas yang diberikan. Hanya karena rahmat yang diberikan-Nya kami dapat
merangkai makalah ini hingga selesai. dengan judul “ Peran Perawat Sebagai Warga
Negara di Era Globalisasi “.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu Tugas
pada Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan tahun akademik 2020/2021. Selain itu, juga
untuk menambah wawasan serta memperkaya pengetahuan dan pemahaman penulis.
Dalam penulisan makalah ini, penyusun juga menyadari bahwa makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, tidak luput dari kekurangan karena keterbatasan pengetahuan
yang dimiliki. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan segala saran, masukan, serta kritikan
yang bersifat membangun agar dapat menyempurnakan makalah ini.
Penulis
I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................2
1.3 Tujuan Pembuatan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Peran perawat sebagai warga negara.....................................................3
2.2 Pengertian Era Globalisasi.....................................................................6
2.3 Peran perawat sebagai warga negara di era globalisasi.........................7
BAB I11 PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................8
3.2 Saran.......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….9
LAMPIRAN..............………………………………………………………….10
II
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dalam bidang kesehatan globalisasi diperkirakan dapat memberikan dampak atau
pengaruh baik terhadap pengunaan teknologi kesehatan, sistem pelayanan, penyakit –
penyakit baru, hingga kondisi sosial kemasyarakatan lainnya. Bukan hanya teknologi
kesehatan yang mengalami perubahan tetapi ilmu dan pengetahuan kesehatan terutama
keperawatan juga mengalami perubahan dibuktikan dengan adanya pengadaan buku – buku
keperawatan yang beragam, pendidikan – pendidikan tinggi keperawatan hingga jenjang
spesialis dan lain sebagainya.
3.1 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu untuk menambah wawasan serta
memperkaya pengetahuan dan pemahaman penulis mengenai :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Perawat adalah tenaga profesional yang mempunyai pendidikan dalam sistem
pelayanan kesehatan. Kedudukannya dalam sistem ini adalah anggota tim kesehatan yang
mempunyai wewenang dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan (Kozier, Barbara
1995).
Peran perawat menurut konsorium ilmu kesehatan tahun1989 terdiri dari peran sebagai
pemberi asuhan keperawatan, advokad pasien, pendidik, koordinator, konsultan, dan peneliti
yang dapat digambarkan sebagai berikut (Hidayat, 2008)terdiri dari :
a. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan.
b. Peran sebagai advokat pasien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu pasien dan keluarganya dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien. Juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi
hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi
tentang penyakitnya dan hak atas privasi.
c. Peran educator
Peran ini dilakukan dengan membantu pasien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga
terjadi perubahan perilaku dari pasien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
d. Peran coordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan
dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan pasien.
e. Peran kolaborator
Peran perawat di sini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lainlain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau
tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
f. Peran konsultan
4
Di sini perawat berperan sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan pasien
terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
g. Peran pembaharu
Peran ini dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan
yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.
Peran adalah sebagian dari perilaku, menurut Green Lawrence (1990) dalam
(Notoatmojo, 2003) perilaku dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu:
a. Predisposing factors
Faktor-faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan,
tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial
ekonomi dan sebagainya, faktor-faktor ini terutama yang positif mempermudah
terwujudnya perilaku maka sering disebut faktor pemudah.
b. Enabling factors
Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas
kesehatan, bagi masyarakat misalnya air bersih, tempat pembuangan tinja.
Ketersedian makanan yang bergizi dan sebagainya. Temasuk juga fasilitas
pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu,
polindes, pos obat desa, dokter atau bidan, praktek swasta dan sebagainya. Untuk
berperilaku sehat masyarakat memerlukan sarana dan prasarana pen-dukung.
Fasilitas ini pada hakekatnya mendukung atau memungkinkan terjadinya perilaku
kesehatan maka faktor-faktor ini disebut faktor pendukung atau faktor pemungkin.
c. Reinforcing factors
Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama,
sikap dan perilaku para petugas kesehatan. Untuk berperilaku sehat masyarakat kadang-
kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif, dan dukungan fasilitaf saja
melainkan diperlukan perilaku contoh (acuan) dari para tokoh masyarakat, tokoh agama
para petugas, lebih-lebih para petugas kesehatan.
5
2.2 Pengertian era globalisasi
Gobalisasi berasal dari bahasa asing (globalization) yaitu global artinya universal dan
lization artinya proses. Jadi secara asal usul kata globalisasi yaitu proses pelebaran elemen –
elemen baru baik pemikiran, gaya hidup, informasi maupun teknologi, dengan tanpa dibatasi
batas negara atau mendunia.
Globalisasi dapat diartikan sebagi sebuah proses dimana batas – batas dalam suatu
negara menjadi bertambah sempit karena adanya kemudahan dalam berinteraksi antar negara
baik perdagangan, gaya hidup, informasi maupun dalam bentuk interaksi yang lain.
Globalisasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses dimana dalam kehidupan sehari –
hari, informasi dan ide – ide menjadi tolak ukur standar diseluruh dunia. Proses tersebut
diakibatkan oleh bertambah cangihnya teknologi informasi dan komunikasi serta trasportasi
dan kegiatan ekonomi yang sudah memasuki pasar dunia.
a. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang – barang seperti
telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global
terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
b. Pasar dan produksi ekonomi di negara – negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan
pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).
c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi,
film, musik, dan transmisi berita dan olahraga internasional). saat ini, kita dapat
mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang
melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan
makanan.
d. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
6
2.3 Peran perawat sebagai warga Negara di era globalisasi
Globalisasi sering diartikan sebagai interaksi antara manusia di muka bumi yang sudah
semakin intensif karena kemajuan teknologi komunikasi. Globalisasi membuat ruang, jarak
dan waktu menjadi lebih sempit dan singkat. Dalam kenyataannya globalisasi bisa seperti
pisau, di salah satu sisi memberikan banyak sekali manfaat jika hal tersebut sesuai dengan
nilai-nilai yang ada dan di sisi lain memberikan kerugian jika bertentangan dengan nilai-nilai
dalam masyarakat. Hal ini tentunya menjadi sebuah dilema bagi siapapun.
Globalisasi saat ini juga telah mempengaruhi bidang keperawatan, hal ini membuat
profesi keperawatan harus mempersiapkan dan menyediakan hal – hal yang dibutuhkan pada
era globalisasi. Pengaruh yang sangat menonjol adalah ketika perawat Indonesia dan perawat
asing bisa dengan bebas keluar masuk luar negeri. Padahal Indonesia sendiri belum memiliki
Undang – Undang Praktik Keperawatan sehingga hal yang dikhawatirkan adalah ketika
perawat Indonesia disamakan seperti buruh, padahal perawat adalah sebuah profesi yang
memiliki induk organisasi profesi yaitu PPNI.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok
atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat (UU Kesehatan No. 38 tahun 2014).
Sedangkan globalisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses dimana batas – batas dalam
suatu Negara menjadi bertambah sempit karena adanya kemudahan dalam berinteraksi antar
Negara baik perdaganagan, gaya hidup, informasi maupun dalam bentuk interaksi yang lain.
Jadi, dapat disimpulkan keperawatan dalam globalisasi yaitu pelayanan asuhan yang
diberikan kepada individu, keluarga maupun masyarakat tanapa mengenal batasan wilayah
seriring dengan perkembagan ide – ide, teknologi, informasi maupun yang lainnya
Perkembangan keperawatan saat ini terus mengalami peningkatan seiring dengan
perkembanagan globalisasi, tentunya keperawatan mengalami berbagai hambatan dan
tantangan baik dalam hal pemberian asuhan keperawatan (skills), sikap dan perilaku dalam
memberikan pelayanan, kemampuan intelektual, bahasa maupun perizinan dan perundang –
undangan untuk melakukan praktik keperawatan yang telah terhubung dengan pasar bebas,
yang mana dapat diselesaikan atau di hadapi oleh perawat dengan terus meningkatkan
kemampuan atau sumber daya manusianya, menambah jenjang pendidikan serta
membutuhkan peran pemerintah untuk mensahkan undang – undang praktik keperawatan
yang mengikat dan menlindungi perawat dalam melakukan tindakan keperawatan.
3.2 Saran
Terus tingkatkan kualitas intelektual dan keterampilan (skills). Dengan menambah
jenjang pendidikan, mengikuti pelatihan – pelatihan dan seminar juga tentunya dapat
menambah pengalaman dan kemampuan perawat. Serta jangan lepas dari disahkannya
Undang – Undang Praktik Keperawatan agar tenaga keperawatan Indonesia dapat terpayungi
secara hukum.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
Lampiran
10