Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL NEGARA


REPUBLIK INDONESIA

Dosen pengampu : Febra Anjar Kusuma.,S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh kelompok 4 :

1) Dila rahma sari ( 190106053 )


2) Ela indayani ( 190106010 )
3) Reno Dian Setianto ( 190106046 )
4) Yeni Aryanti ( 190106026 )

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur seraya penyusun


panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “nilai dan norma
konstitusional negara republik indonesia”.

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas


mata kuliah Bahasa Indonesia. Adapun isi dari makalah yaitu menjelaskan tentang
penulisan atau pemakaian huruf capital dan huruf miring, penulisan kata yang
benar.

Penyusun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik
langsung maupun tidak langsung dalam penulisan makalah ini.

Seperti pepatah mengatakan “tak ada gading yang tak retak “. Penyusun
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, sangatlah
penyusun harapkan saran dan kritik yang positif dan membangun dari semua
pihak.

Semoga makalah ini bermanfaatdan berguna bagi penulis terutama bagi


para pembacanya.

Pringsewu, 20 februari 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI-----------------------------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN------------------------------------------------------------------
I. Latar Belakang-------------------------------------------------------------
II. Rumusan Masalah----------------------------------------------------------
III. Tujuan Penulisan-----------------------------------------------------------

BAB II PEMBAHASAN---------------------------------------------------------------------
2.1 Pengertian Konstitusi------------------------------------------------------
2.2 Tujuan Konstitusi----------------------------------------------------------
2.3 Nilai dan Macam-Macam Konstitusi------------------------------------
2.4 Sejarah Perkembangan Konstitusi di Negara Indonesia---------------

BAB III PENUTUP--------------------------------------------------------------------------


III.1 Kesimpulan-----------------------------------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA------------------------------------------------------------------------

BAB I

3
PENDAHULUAN

I. Latar belakang

Indonesia adalah negara hukum. Terbukti dengan adanya konstitusi yang


berlaku di Indonesia yaitu Undang – Undang Dasar 1945, seperti yang kita kenal
saat ini. Tapi seolah-olah warga negara Indonesia, tidak menganggap adanya
UUD 1945 tersebut. Terbukti bahwa mereka sangat tidak menghiraukan hukum,
dengan melakukan berbagai macam penyimpangan-penyimpangan hukum, baik
hukum sosial, maupun Hak Asasi Manusia (HAM).

Pengetahun ataupun materi tentang Undang-undang Dasar 1945 harus kita


pelajari sejak dini. Yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi kita. Apalagi
selaku tunas bangsa yang nantinya akan ikut memimpin negeri ini harus
mengetahui segala hal yang berkaitan dengan kenegaraan termasuk Undang-
undang Dasar 1945.

II. Rumusan masalah


1) Apakah pengertian, tujuan, fungsi dari konstitusi?
2) Apakah nilai dan macam-macam konstitusi ?
3) Apakah norma konstitusi ?
4) Apakah kelemahan dan kekurangan konstitusi setelah dan sebelum
amandemen?
III. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalahKonstitusi dan Dasar Negara  ini adalah:

1) Lebih meningkatkan pengetahuan tentang Konstitusi.


2) Lebih mengetahui tentang UUD 1945
3) Menjadikan konstitusi NKRI ( UUD 1945 ) menjadi konstitusi
yang kuat, kokoh, dan dapat diterapkan oleh warga negara
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
4) Menjelaskan tentang kelemahan UUD 1945 Pasca-empat kali
BAB II
PEMBAHASAN

4
2.1 Pengertian Konstitusi

Kontitusi itu berasal dari bahasa parancis yakni constituer yang berarti
membentuk.. Dalam bahasa latin konstitusi berasal dari gabungan dua kata yaitu
“Cume” berarti bersama dengan dan “Statuere” berarti membuat sesuatu agar
berdiri atau mendirikan, menetapkan sesuatu, sehingga menjadi
“constitution”.Dalam istilah bahasa inggris (constution) konstitusi memiliki
makna yang lebih luas dan undang-undang dasar. Yakni konstitusi adalah
keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang
mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana sesuatu pemerintahan
diselenggarakan dalam suatu masyarakat. Dalam terminilogi hukum islam (Fiqh
Siyasah) konstitusi dikenal dengan sebutan DUSTUS yang berati kumpulan
faedah yang mengatur dasar dan kerja sama antar sesama anggota masyarakat
dalam sebuah Negara.

 Definisi Konstitusi menurut para ahli


1) Herman Heller. Konstitusi mempunyai arti yang lebih luas
daripada undang-undang Dasar. Konstitusi tidah hanya bersifat
yuridis, tetapi mengandung pengertian sosiologisdan politis.
2) Oliver Cromwell. Undang-undang Dasar itu merupakan
“instrumen of govermen”, yaitu bahwa Undang-undang dibuat
sebagai pegangan untuk memerintah. Dalam arti ini, Konstitusi
identik dengan Undang-undang dasar.
3) Lassalle. Konstitusi sesungguhnya menggambarkan hubungan
antara kaekuasaan yang terdapat didalam masyarakat seperti
golongan yang mempunyai kedudukan nyata didalam
masyarakat, misalnya kepala negara, angkatan perang, partai
politik, buruh tani, pegawai, dan sebagainya.

2.2 Tujuan Konstitusi

5
a) Tujuan konstitusi yaitu:
 Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang
maksudnya tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan
berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela
Dan bisa merugikan rakyat banyak.
 Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM
orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal
melaksanakan haknya.
 Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman
konstitusi negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh.

b) Fungsi Dan Ruang Lingkup Konstitusi

Fungsi UUD 1945 Sebagai Konstitusi tentulah UUD 1945 memiliki


fungsi, bila dijabarkan fungsi UUD 1945 adalah sebagai berikut:

1) Sebagai sumber hukum dalam tertib hukum, merupakan perundang-


undangan yang tertinggi.
2) Sebagai alat kontrol bagi hukum yang berada di bawahnya.
3) Sebagai pedoman yang memberi arah bangsa.
4) Sebagai kerangka dasar dalam pembagian dan penyelenggaraan
pemerintah negara.

Fungsi tersebut adalah suatu acuan dalam melakukan segala kehidupan


berbangsa dan keseimbangan dalam berprilaku bila diterapkan dengan
baik. Dalam berbagai literature hukum tata Negara maupun ilmu politik
ditegaskan bahwa fungsi konstitusi adalah sebagai dokumen nasional dan alat
untuk membentuk system politik dan hukum Negara.

6
Oleh karena itu ruang lingkup undang-undang dasar sebagai konstitusi tertulis
sebagaimana dikemukakan oleh A.A.HY Struycken memuat tentang :

1) Hasil perjuangan politik bangsa diwaktu lampau.


2) Tingkat-tingkat tinggi pembangunan ketatanegaraan bangsa.
3) Pandangan tokoh bangsa yang hendak di wujudkan, baik sekarang
maupun masa yang akan dating.
4) Suatu keinginan yang mana perkembangan kehidupan ketatanegaraan
bangsa hendak dipimpin.

2.3 Nilai dan macam-macam konstitusi


a. Nilai-nilai konstitusi
 Nilai normatif
adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu bangsa dan
bagi mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum
(legal), tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat dalam arti berlaku
efektif dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
 Nilai nominal 
adalah suatu konstitusi yang menurut hukum berlaku, tetapi tidak
sempurna. Ketidaksempurnaan itu disebabkan pasal – pasal tertentu tidak
berlaku / tidsak seluruh pasal – pasal yang terdapat dalam UUD itu berlaku
bagi seluruh wilayah negara.
 Nilai semantik 
adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk kepentingan
penguasa saja. Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa menggunakan
konstitusi sebagai alat untuk melaksanakan kekuasaan politik.

7
b. Macam – macam konstitusi

Menurut CF. Strong konstitusi terdiri dari:

 Konstitusi tertulis (dokumentary constiutution / writen constitution)


adalah aturan – aturan pokok dasar negara , bangunan negara dan tata
negara, demikian juga aturan dasar lainnya yang mengatur
perikehidupan suatu bangsa di dalam persekutuan hukum negara.
 Konstitusi tidak tertulis / konvensi (nondokumentary constitution)
adalah berupa kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul.

Berdasarkan sifat dari konstitusi yaitu:

 Ciri-ciri konstitusi fleksibel


 Elastis
 Diumumkan dan diubah dengan cara yang sama.

 Cirri-ciri konstitusi yang kaku


 Mempunyai kedudukan dan derajat yang lebih tinggi dan
peraturan undang-undang yang lain.
 Hanya dapat diubah dengan cara yang khusus, istimewa dan
persyaratan yang berat.

Syarat terjadinya konstitusi yaitu:

1. Agar suatu bentuk pemerintahan dapat dijalankan secara demokrasi


dengan memperhatikan kepentingan rakyat.
2. Melindungi asas demokrasi.
3. Menciptakan kedaulatan tertinggi yang berada ditangan rakyat.
4. Untuk melaksanakan dasar negara.
5. Menentukan suatu hukum yang bersifat adil.

8
Kedudukan konstitusi/UUD yaitu:

1. Dengan adanya UUD baik penguasa dapat mengetahui aturan / ketentuan


pokok mendasar mengenai ketatanegaraan.
2. Sebagai hukum dasar.
3. Sebagai hukum yang tertinggi.

2.4 Sejarah Perkembangan Konstitusi Dinegara Indonesia

Dalam perjalanan sejarah, konstitusi Indonesia telah mengalami beberapa


kali pergantian baik nama maupun subtansi materi yang dikandungnya, yaitu :

1. UUD 1945 yang masa berlakunya sejak 18 Agustus 1945 sampai 27


Desember 1949.
2. Konstitusi republic Indonesia serikat yang lazim dikenal dengan sebutan
konstitusi RIS (17 Desember 1949 – 17 Agustus 1950).
3. UUD 1950 (17 Agustus 1950 – 05 Juli 1959).
4. UUD 1945 yang merupakan pemberlakuan kembali konstitusi pertama
Indonesia dengan masa berlakunya sejak dekrit presiden 05 Juli 1959 –
Sekarang.

 Kekurangan dan kelemahan sesudah dan sebelum amandemen :


 Sebelum amandemen

Kekurangan :

 Masih belum disempurnakan (masih banyak kesalahan)


 Beberapa ayat sudah tidak cocok lagi dengan periode yang sedang
dialami
 Bisa terjadi panyalahgunaan ayat UUD'45

Kelebihan :
 Aturan aturan masih bersifat tegas
 Aturan tidak dapat diubah dan membuka celah baru bagi para
penyalahgunan ayat UUD'45

9
 perubahan belum tentu mengarah ke arah yang lebih baik

 Sesudah amandemen

Kelebihan :
 Aturan kini lebih seusai dengan perkembanganzaman
 Rakyat memiliki lebih banyak kebebasan
 Celah celah untuk penyalahgunaan UUD'45 sudah tertutup

Kekurangan :
 Rakyat yangtidak bertanggung jawab bisa bertindak lebih semena
mena
 Perubahan belum tentu mengarah ke arah yang lebih baik
 Keputusan baru bisa sja merugikan salah satu pihak

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

            Konstitusi adalah hukum dasar tertulis ataupun hukum dasar tak tertulis.
Konstitusi yang berlaku di Indonesia saat ini adalah Undang-undang 1945 yang
dibentuk sejak Indonesia sukses memproklamasikan kemerdekaannya. Karena
Indonesia ingin berdiri sendiri sebagai suatu negara yang mengurus rumah
tangganya sendiri tanpa campur tangan negara lain.           

 Dengan terjadinya perkembangan sistem kenegaraan, maka baik


perubahan, pertambahan, maupun pengurangan, atau yang biasa disebut
amandemenpun dilakukan terhadap isi UUD 1945. Hingga akhirnya menjadi
Undang-undang Dasar 1945 Hasil Amandemen.1.     

 Setelah empat kali melakukan amandemen UUD 1945, yang sejatinya


dilakukan untuk menutupi kelemahan sebelumnya namun ternyata hasil dari
amandemen tersebut menimbulkan beberapa kelemahan lagi. Hal ini
menyebabkan terjadi pengelompokan sikap masyarakat. Satu kelompok
menghendaki UUD 1945 dikembalikan kepada yang asli, kelompok lainnya
menginginkan diadakan lagi perubahan atau amendemen kelima UUD 1945, dan
kelompok terakhir tetap pada UUD 1945 pasca-amendemen.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, 2006. Pendidikan kewarganegaraan. Yogyakarta : Paradigma. 

Asshiddiqie, J. (2005). Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Sekretariat


Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.

Budimansyah, D (2010). Memahami Konstitusi Negara RI. Bandung: Genesindo

Budimansyah, D (2008). Pembelajaran Pendidikan Kesadaran Berkonstitusi. Bandung:


Genesindo

12

Anda mungkin juga menyukai