Makalah Ini Dibuat Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Ilmu Negara
Dosen Pengampu :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kami mengucapkan
terima kasih atas kehadiran dan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Konstitusi dan Kedudukan Rakyat dalam Negara”.
Tulisan ini telah kami susun semaksimal mungkin dan mendapat berbagai bantuan dari banyak pihak.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami baik secara
langsung maupun tidak langsung. Khususnya kepada dosen kami,……………….
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan pada struktur
kalimat dan tata bahasa. Oleh karena itu, kami sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari para
pembaca agar makalah ini dapat diperbaiki.
Akhir kata, semoga tulisan tentang Konstitusi dan Kedudukan Rakyat dalam Negara ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Bandung, Desember 04 2023
Kelompok……
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………...
………………………………………………………………………………..i
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang……..………………………………………………………………………….…....1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………………….1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………………2
BAB II Diskusi dan Pembahasan
2.1 Konstitusi dan Kedudukan Rakyat dalam Negara………………………………………………….4
2.2 Konsep Konstitusi Rakyat dalam Negara ………………………………………………………….5
2.3 Konsep Kedudukan Rakyat dalam Negara…………………………………………………………6
2.4 Hubungan Antara Konstitusi dan Kedudukan Rakyat……………………………………………...7
BAB III Kesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan...…………………………………………………………………………………….....9
3.2 Saran………………………………………………………………………………………………...9
Refrences……………………………………………………………………………………………...11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makalah ini membahas peranan konstitusi dalam menentukan kedudukan rakyat dalam suatu
negara. Konstitusi dianggap sebagai fondasi hukum yang mengatur struktur dan fungsi lembaga-
lembaga negara, menjaga keseimbangan kekuasaan, dan menjamin hak-hak asasi manusia.
Pembentukan konstitusi sering kali dipengaruhi oleh sejarah dan nilai-nilai masyarakat,
menggambarkan komitmen terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan supremasi hukum.
Kedudukan rakyat dalam konstitusi tercermin dalam hak-hak dan kebebasan yang diakui,
serta partisipasi politik yang diupayakan oleh sistem pemerintahan. Konstitusi memberikan landasan
bagi perlindungan hak asasi manusia, memastikan keadilan, dan menetapkan tanggung jawab
pemerintah terhadap rakyat. Partisipasi politik rakyat, baik melalui pemilihan umum atau hak untuk
berserikat, menjadi penunjuk kesehatan demokrasi dalam suatu negara.
Namun, peran konstitusi dan kedudukan rakyat tidaklah statis. Konstitusi harus dapat
menyesuaikan diri dengan dinamika masyarakat dan perubahan zaman. Tantangan-tantangan seperti
ketidaksetaraan, pelanggaran hak asasi manusia, dan penyalahgunaan kekuasaan memerlukan
mekanisme perubahan konstitusi yang dapat diakses oleh rakyat.
Dalam studi kasus beberapa negara, dapat diamati bagaimana konstitusi menjadi instrumen
penting dalam menentukan hubungan antara negara dan rakyat. Analisis ini memberikan wawasan
yang mendalam tentang bagaimana implementasi konstitusi memengaruhi kualitas kehidupan
masyarakat dan keberlanjutan sistem politik.
1
Meneliti apakah konstitusi memberikan kerangka kerja yang efektif untuk menjaga
keseimbangan kekuasaan di antara cabang pemerintahan.
5. Bagaimana Kedudukan Rakyat Ditetapkan dalam Konstitusi?
Mempelajari bagaimana konstitusi menetapkan kedudukan rakyat, mengakui hak-hak
warga negara, dan memberikan wadah partisipasi politik.
6. Apakah Konstitusi Mendorong Partisipasi Politik Rakyat?
Mengidentifikasi bagaimana konstitusi dapat merangsang partisipasi politik rakyat,
baik melalui pemilihan umum, hak berserikat, atau bentuk partisipasi lainnya.
7. Bagaimana Konstitusi Mempertahankan Supremasi Hukum dalam Negara?
Menilai apakah konstitusi mengandung ketentuan yang memastikan supremasi
hukum, serta dampaknya terhadap keadilan dan keseimbangan kekuasaan.
8. Apakah Konstitusi Memfasilitasi Perlindungan Terhadap Pelanggaran Hak Asasi Manusia?
Menyelidiki peran konstitusi dalam memberikan perlindungan terhadap pelanggaran
hak asasi manusia dan mekanisme penegakan hukum yang diterapkan.
9. Bagaimana Konstitusi Memandang Partisipasi Rakyat dalam Proses Perubahan Konstitusi?
Menelaah apakah konstitusi memberikan keterlibatan dan hak partisipasi yang cukup
bagi rakyat dalam proses perubahan konstitusi.
10. Bagaimana Konstitusi Menanggapi Tantangan dan Perubahan Zaman?
Mengkaji sejauh mana konstitusi dapat beradaptasi dengan dinamika masyarakat dan
perubahan zaman serta upaya perubahan yang diperlukan.
1.3 Tujuan
1. Memahami Fondasi Hukum Negara:
Mengidentifikasi dan memahami peran konstitusi sebagai dasar hukum suatu negara,
termasuk bagaimana konstitusi membentuk struktur pemerintahan, fungsi lembaga-
lembaga negara, dan menjelaskan prinsip-prinsip dasar negara.
2. Menganalisis Kedudukan dan Hak Rakyat:
Menganalisis secara mendalam kedudukan rakyat dalam konstitusi, termasuk hak-hak
asasi manusia dan kebebasan yang dijamin oleh konstitusi, serta sejauh mana
konstitusi melindungi dan memberikan kedudukan yang setara bagi setiap warga
negara.
3. Menelaah Keseimbangan Kekuasaan:
Meneliti bagaimana konstitusi membantu menjaga keseimbangan kekuasaan antara
eksekutif, legislatif, dan yudikatif untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan
menjaga stabilitas pemerintahan.
4. Menyelidiki Partisipasi Politik Rakyat:
Menyelidiki bagaimana konstitusi mendorong partisipasi politik rakyat melalui proses
pemilihan umum, hak berserikat, dan bentuk partisipasi lainnya, serta memahami
implikasinya terhadap demokrasi.
2
5. Mengkaji Perlindungan Hak Asasi Manusia:
Mengkaji bagaimana konstitusi memberikan perlindungan terhadap hak asasi
manusia, memastikan keadilan dan kesetaraan di semua lapisan masyarakat.
6. Menganalisis Perubahan dan Perkembangan Konstitusi:
Menganalisis sejauh mana konstitusi dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan
dinamika masyarakat, termasuk mekanisme perubahan konstitusi dan dampaknya.
7. Menilai Efektivitas Penegakan Hukum:
Menilai efektivitas konstitusi dalam menjamin penegakan hukum, termasuk sistem
peradilan dan penanganan pelanggaran hak-hak asasi manusia.
8. Memahami Peran Pemerintah dalam Konteks Konstitusi:
Memahami bagaimana konstitusi memberikan landasan bagi peran pemerintah,
tanggung jawab mereka terhadap rakyat, dan mekanisme akuntabilitas pemerintah.
9. Mengidentifikasi Tantangan dan Peluang:
Mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi oleh konstitusi dalam
menghadapi perkembangan zaman, serta bagaimana konstitusi dapat memberikan
tanggapan yang efektif terhadap perubahan tersebut.
10. Memberikan Rekomendasi untuk Peningkatan:
Memberikan rekomendasi atau saran untuk perbaikan atau pembaruan konstitusi jika
diperlukan, serta menyusun strategi untuk memastikan konstitusi tetap relevan dan
efektif dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi rakyat.
3
BAB II
PEMBAHASAN DAN DISKUSI
Konstitusi :
Terminologi: Konstitusi merupakan peraturan atau undang-undang dasar yang menjadi landasan
hukum bagi suatu negara. Konstitusi menetapkan struktur pemerintahan, hak-hak warga negara, dan
prinsip-prinsip dasar yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.
Etimologi: Berasal dari bahasa Latin "constitutio" yang berarti "pembentukan" atau "penetapan."
Konstitusi adalah dokumen hukum yang membentuk dasar dan prinsip-prinsip organisasi suatu
entitas.
Etimologi: "Kedudukan" berasal dari bahasa Indonesia yang mengacu pada posisi atau status
seseorang atau kelompok dalam suatu struktur sosial atau politik. "Rakyat" berasal dari bahasa
Sanskerta "rajak" yang berarti "orang banyak" atau "warga negara."
Dengan demikian, konstitusi dan kedudukan rakyat dalam negara membentuk dasar hukum dan
prinsip-prinsip yang penting untuk menjaga prinsip demokrasi dan keadilan dalam suatu masyarakat.
4
2.2 Konsep Konstitusi Rakyat dalam Negara
Secara harfiah, konsep "Konstitusi Rakyat dalam Negara" merujuk pada ide bahwa suatu
negara memiliki konstitusi yang mencerminkan dan dibentuk oleh kehendak dan kedaulatan rakyat.
Artinya, konstitusi tersebut bukan hanya sebuah dokumen hukum formal semata, tetapi juga
merupakan ekspresi dari nilai-nilai, aspirasi, dan partisipasi aktif rakyat dalam proses pembentukan
dan perubahan konstitusi.
5
Konstitusi merupakan hukum dasar yang mengatur sistem pemerintahan suatu negara,
menetapkan kewenangan dan fungsi lembaga-lembaga pemerintah, serta mengakui hak-hak dan
kewajiban warga negara. Konstitusi dapat berbentuk tertulis atau tidak tertulis.
Fungsi Konstitusi:
2. Menjamin Hak Asasi Manusia: Konstitusi melindungi hak-hak dasar warga negara, seperti
kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, dan hak untuk mendapatkan perlindungan
hukum.
5. Menyediakan Dasar Hukum bagi Pemerintahan: Konstitusi adalah dasar hukum bagi
pemerintahan dan semua kebijakan publik, memastikan konsistensi dan keadilan dalam
tindakan pemerintah.
Konsep "Kedudukan Rakyat dalam Negara" secara harfiah merujuk pada posisi, status, dan
peran yang dimiliki oleh warga negara dalam suatu negara. Pemahaman harfiah mengenai konsep ini
melibatkan elemen-elemen seperti hak, kewajiban, partisipasi, dan perlindungan yang diberikan
kepada individu atau kelompok dalam masyarakat. Berikut adalah pembahasan secara harfiah
mengenai konsep kedudukan rakyat dalam negara:
1. Hak Asasi Manusia: Konstitusi menjamin hak-hak asasi manusia, seperti hak atas hidup,
kebebasan, dan keamanan pribadi.
2. Kebebasan Berekspresi: Warga negara memiliki hak untuk menyatakan pendapat mereka
secara bebas, baik melalui media atau pertemuan publik.
3. Partisipasi Politik: Konstitusi memberikan hak partisipasi politik melalui pemilihan umum,
hak berserikat, dan terlibat dalam proses pembuatan keputusan politik.
4. Perlindungan Hukum: Rakyat memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan hukum yang
adil dan setara di hadapan hukum.
6
Kewajiban dan Tanggung Jawab Rakyat:
1. Pemenuhan Kewajiban Pajak: Warga negara berkewajiban membayar pajak sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
2. Kepatuhan terhadap Hukum: Rakyat harus mentaati hukum dan peraturan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.
3. Partisipasi dalam Proses Demokratis: Warga negara diharapkan untuk aktif berpartisipasi
dalam proses demokratis, seperti pemilihan umum dan referendums.
Pemberian Kesejahteraan:
Harfiahnya, kedudukan rakyat mencakup upaya pemerintah untuk memberikan kesejahteraan
kepada masyarakat, menciptakan kondisi yang mendukung kehidupan yang layak.
Konstitusi adalah dokumen hukum yang menentukan dan mengatur kedudukan rakyat dalam suatu
negara. Melalui konstitusi, hak-hak dan kewajiban rakyat ditetapkan, dan prinsip-prinsip demokrasi
atau bentuk pemerintahan lainnya dijelaskan.
Kedudukan rakyat dalam negara tercermin dalam cara konstitusi menetapkan representasi politik, hak
untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum, kebebasan berekspresi, hak berserikat, dan hak-hak asasi
manusia lainnya.
7
Dalam konteks terminologi, konstitusi dan kedudukan rakyat dalam negara saling terkait dan
melengkapi satu sama lain. Konstitusi menciptakan kerangka hukum yang mengatur kedudukan
rakyat, sementara kedudukan rakyat mencerminkan implementasi dan pengakuan hak-hak yang
dijamin oleh konstitusi.
Etimologi keduanya juga mencerminkan proses pembentukan dan penentuan struktur pemerintahan
serta kedudukan rakyat sebagai subjek yang memiliki hak dan tanggung jawab dalam suatu entitas
politik.
Dengan demikian, konstitusi dan kedudukan rakyat dalam negara membentuk dasar hukum dan
prinsip-prinsip yang penting untuk menjaga prinsip demokrasi dan keadilan dalam suatu masyarakat.
8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dalam konteks "Konstitusi dan Kedudukan Rakyat dalam Negara," dapat disimpulkan bahwa
konsep ini memegang peranan penting dalam membentuk dasar hukum dan sosial suatu negara.
Konstitusi menjadi panduan utama dalam mengatur sistem pemerintahan, hak-hak asasi manusia, dan
keseimbangan kekuasaan, sementara kedudukan rakyat menegaskan peran aktif dan perlindungan
hak-hak warga negara. Beberapa poin penting yang dapat diambil sebagai kesimpulan adalah:
Keseimbangan Kekuasaan:
Konstitusi bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara kekuasaan eksekutif, legislatif,
dan yudikatif guna mencegah penyalahgunaan kekuasaan.
3.2 Saran
9
Peningkatan Akses dan Kesetaraan:
Menjamin akses yang setara terhadap sumber daya, hak, dan keadilan di seluruh lapisan
masyarakat untuk mengurangi ketidaksetaraan dan memastikan bahwa konstitusi mencerminkan
kepentingan semua warga negara.
Dengan implementasi saran-saran tersebut, diharapkan dapat memperkuat konsep "Konstitusi dan
Kedudukan Rakyat dalam Negara," menciptakan lingkungan yang demokratis, adil, dan berdaya
masyarakat.
10
REFERENSI
[1] Hamilton, A., Madison, J., & Jay, J. (1787-1788). "The Federalist Papers." Library of Congress.
[2] Jimly Asshiddiqie. (2008). "Hukum Tata Negara dan Human Rights." Sinar Grafika.
[3] Safri Nursalim. (2019). "Konstitusi dan Pembangunan Demokrasi di Indonesia." Jurnal Konstitusi,
16(1), 1-23.
[4] Law, D. S., & Versteeg, M. (2017). "Constitutionalism: Past, Present, and Future." Fordham Law
Review, 86(6), 1739-1780.
[5] Republik Indonesia. (Undated). "Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945."
[6] Council of Europe. (1950). "European Convention on Human Rights (ECHR)."
[7] Center for Civic Education. (Undated). "We the People: The Citizen and the Constitution."
Retrieved from https://www.civiced.org/
[8] Budi Winarno. (2016). "Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila." Jurnal Hukum dan
Pembangunan, 46(2), 179-200.
[9] Jimly Asshiddiqie. (2011). "Memahami UUD 1945." Kompas.
[10] Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia). (2020). "Laporan Tahunan 2019."
https://www.komnasham.go.id/
[11] Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. https://www.mkri.id/
[12] Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. https://www.kemenkumham.go.id/
[13] Bintan Rangga Pratama. (2018). "Pancasila dan Implementasinya dalam Sistem Ketatanegaraan
Indonesia." Jurnal Hukum Novelty, 9(1), 85-100.
[14] Irwan Martua Hidayana. (2017). "Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Konstitusional di
Indonesia." Jurnal Hukum dan Peradilan, 5(1), 40-53.
11