“KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Seni dan Budaya
Dosen Pengampu :
Muhammad Muhson, S.Sos, M.Pd.I.
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
1. Tarisa Cindy F. : 202210430311022
2. Eka Dia F. : 202210430311023
3. Bashirudin Brian M.: 202210430311025
4. Fenni Amelia W. : 202210430311038
OKTOBER 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah kelompok kami yang berjudul
“Kepribadian Muhammadiyah” dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat
waktu.
Pada kesempatan kali ini,tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
bapak Muhammad Muhson, S.Sos, M.Pd.I, selaku dosen pengampu pada mata
kuliah Kemuhammdiyah yang telah memberikan tugas tersebut kepada
kami.Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,baik
dari segi sistematika maupun isinya. Oleh karena itu,kami memerlukan kritik dan
saran yang membangun guna menyempurnakan makalah selanjutnya yang akan
kami buat. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
Latar Belakang.....................................................................................................1
Rumusan Masalah................................................................................................1
Tujuan...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
Kepribadian Muhammadiyah...............................................................................5
Meneladani Tokoh-Tokoh Dibalik Perumusan Kepribadian Muhammadiyah....6
Implementasi 10 Kepribadian Muhammadiyah Dalam Kehidupan Masyarakat. 7
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
Kesimpulan.........................................................................................................10
Saran...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi kepribadian
muhammadiyah.
2. Mahasiswa mengetahui latar belakang kepribadian muhammadiyah.
3. Mahasiswa mampu menyebutkan kepribadian muhammadiyah.
4. Mahasiswa mampu menyebutkan dan mengetahui tokoh-tokoh perumusan
kepribadian muhammadiyah.
5. Mahasiswa mampu menyebutkan implementasi kepribadian
muhammadiyah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Oleh karena itu menurut KH Faqih Usman dan Pimpinan Pusat
Muhammadiyah pada saat itu, cara-cara demikian dirasakan sebagai cara yang
dapat merusak nilai dasar perjuangan Muhammadiyah. Dengan demikian perlu
difahamkan kepada warga Muhammadiyah, apakah Muhammadiyah itu
sebenarnya dan bagaimana cara menyebarluaskannya. Menyebarkan faham
Muhammadiyah itu pada hakekatnya menyebarluaskan Islam yang sebenar-
benarnya. Oleh karena itu kita perlu mengikuti cara-cara Rasulullah SAW
menyebarkan Islam pada awal pertumbuhannya.
4
Penyelewengan terhadap konstitusi semakin bertambah hebat dan muncul
ditengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia. Pancasila diperas menjadi gotong
royong, terjadi pemusatan kekuatan di tangan Presiden dan lain sebagainya.
Semua kekuatan social politik bangsa Indonesia yang telah membuktikan diri
loyal dan setia dalam perjuangan menegakkan negara Republik Indonesia, karena
tidak menyetujui politik yang dijalankan pemerintah maka dibubarkan atau
dipaksa membubarkan diri, seperti yang dialami PSI dan Masyumi.
Untuk melancarkan amal usahanya seperti pandangan, cita-cita serta cara yang
ditempuh dalam hidup seperti tersebut diatas, maka sangat penting
Muhammadiyah memiliki pegangan yang pasti untuk masa kini dan seterusnya,
baik bagi anggota dan pimpinannya. Menghadapi persoalan yang cukup berat
pada Muktamar ke-32 tahun 1962, maka dirumuskan “Kepribadian
Muhammadiyah”.
5
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan
pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan
dan mengamalkan ajaran Islam serta membela kepentingannya
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan Islam dalam
memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat adil dan
Makmur yang diridhoi Allah SWT
10. Bersifat adil dan korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana
6
kepribadian Muhammadiyah dan NU sangat memengaruhi perjalanan
Islam di Indonesia.
7
keagamaan dan kemasyarakatan, tetapi kita menghargai perjuangan politik.
supaya kita tetap jadi partisan, misalkan besok pemilu 2024, boleh ada
kecenderungan memilih dan memang harus memilih, yang berdasarkan
kemaslahatan umum dan menjaga kedaulatan,” papar Haedar.
Keenam, amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi
contoh teladan yang baik. Amar ma’ruf nahi munkar itu jangan tersirat sendiri-
sendiri. Amar ma’ruf nahi munkar itu bentuk dari dakwah.
Kedelapan, kerja sama dengan golongan islam manapun dan juga usaha
menyiarkan dan mengamalkan Islam serta membela kepentingannya. Jadi kita
harus berukhuwah islamiyah. Memang kita ada perbedaan mazhab, pandangan,
jangan sampai kita bermusuhan. Namun kita juga berharap orang lain terhadap
kita juga bertasamuh. “Misalnya perbedaan puasa, Idulfitri, Iduladha, jangan
sampai perbedaan itu membuat ramai dan bertengkar. Untuk itu Muhammadiyah
mengusulkan kalender hijriyah Internasional agar hari itu pasti,” pesannya.
Kesepuluh, bersifat adil dan korektif di dalam dan keluar dengan bijaksana.
“Muhammadiyah kan membuka ruang untuk kritik baik ke dalam bagi tubuh kita
termasuk di amal usaha kita, harus ada kritik, karena dengan kritik akan ada
perbaikan, tetapi bagi yang mengkritik juga harus dengan argumen, berdasarkan
8
data, jangan menghujat dan juga ada usaha memberi solusi. Tapi juga harus adil,
proporsional, ada tempatnya,”
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Muhammadiyah tidak mencampuri soal-soal politik, tetapi apabila soal-
soal politik mendesak-desak urusan agama Islam, maka Muhammadiyah akan
bertindak menurut kemampuan, cara dan irama Muhammadiyah sendiri.Sejak
partai politik Islam Masyumi dibubarkan oleh Presiden Soekarno, maka warga
Muhammadiyah yang selama ini berjuang dalam medan politik praktis, mereka
masuk Kembali dalam Muhammadiyah.
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Syafii Maarif, Menata Ulang Posisi Muhammadiyah Sebagai Gerakan
Keagamaan dan Kemasyarakatan di Tengah Dinamika Kehidupan Bangsa,
Makalah, Disampaikan di Seminar dan Lokakarya Pra-Muktamar
Muhammadiyah Satu Abad, Kampus Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 15 Desember 2009.
11