NIM : 12201158
KELAS :3E
PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
MATAKULIAH : PENGEMBANGANKURIKULUMPAI
DOSEN PENGAMPU : DRS. MANSYUR, M.Pd.
Pembelajaran akan efektif jika proses untuk mencapai tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan waktu tepat. Merancang proses belajar efektif perlu dikuasai penuh oleh guru.
Pembelajaran yang efektif merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu proses
pembelajaran. mewujudkan proses pembelajaran efektif perlu menjadi perhatian guru dalam
rangka meningkatkan mutu pembelajaran. Pada prinsipnya pembelajaran yang efektif memiliki
2 komponen utama, yaitu waktu belajar aktif dan pembelajaran berkualitas.
Belajar dapat menimbulkan kejenuhan, apabila pengaturan waktunya tidak sesuai. Waktu
belajar siswa yang efektif penting untuk diketahui oleh guru. Fungsinya tentu saja supaya guru
dapat merancang strategi belajar yang sesuai dengan karakter siswa. Setiap siswa, sebenarnya
sudah memiliki waktu belajarnya masing-masing. Selain itu, siswa memiliki ketahanan belajar
dan kapasitas menampung informasi yang berbeda beda.
Salah satu kunci untuk dapat menghasilkan suatu proses pembelajaran yang efektif adalah
keterampilan guru dalam membuat jadwal Pelajaran dan menyinkronkannya dengan waktu
belajar siswa. Mengatur jadwal belajar bagi siswa mungkin terlihat mudah dan sederhana.
Namun dalam prakteknya, guru akan menghadapi beberapa tantangan. Guru seringnya sulit
dalam untuk melatih siswa supaya mampu membagi antara waktu belajar dengan waktu
bermain bagi siswa. Salah satu strategi yang harus dikerjakan oleh guru adalah :
a) meminta anak membuat buku harian; b) menyusun target belajar; dan c) menentukan strategi
belajar yang tepat. Supaya lebih jelas, berikut uraian tentang strategi mengatur waktu belajar.
Guru dan siswa perlu disadarkan pentingnya membuat buku harian. Dengan memiliki buku
harian siswa akan dapat menyiapkan diri sesuai dengan agenda yang telah dibuatnya. Disini
diharapkan siswa tidak menghabiskan waktunya hanya untuk bermain. Dengan memiliki
agenda, siswa akan belajar bertanggungjawab. Sementara guru merupakan model bagi siswa
tentang bagaimana mengisi buku harian bagi siswa.
Lalu apa saja isi agenda harian bagi siswa? Agenda harian anak bisa berisi jam-jam waktu
bermain, jam waktu belajar, jam waktu membantu orangtua, jam waktu kumpul dengan
keluarga dan jam waktu menyelesaikan pekerjaan di rumah serta istirahat.
b. Menyusun Target Pembelajaran
Selanjutnya dalam cara mengatur waktu siswa belajar supaya efektif adalah dengan
memberikan target belajar yang akan dicapai. Dalam kurikulum Merdeka belajar, guru
sebaiknya menyampaikan capaian belajar. Hal ini secara berangsur akan memberikan target
bagi siswa selama belajar. Dan Ketika siswa sudah terampil, mereka akan mampu menghitung
waktu kebutuhan belajar terhadap pencapaian suatu target. Baik saat belajar mandiri,
berkelompok ataupun di dalam kelas.
Membuat jadwal harian belajar beserta target yang ingin dicapai sudah terjadi. Langkah
berikutnya adalah menentukan strategi belajar yang sesuai. Ada banyak strategi belajar, misal
menggunakan teknik mind mapping Pomodoro, menghafal, drill atau metode belajar lainnya
yang sesuai dengan karakter siswa. Pada saat mereka sudah terampil memilih strategi belajar,
maka anak diharapkan juga akan mampu menyesuaikan strategi belajar yang diterapkan oleh
guru saat berada dalam kelas.
2. Pembelajaran Berkualitas
Pembelajaran yang berkualitas adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang dengan
baik dan efektif untuk mencapai tujuan. Pembelajaran berkualitas dapat dihasilkan karena
terdapat kombinasi komponen komponen penunjang dalam sebuah proses pembelajaran.
Berdasarkan beberapa literasi baik dari buku rujukan maupun artikel, diketahui terdapat banyak
sekali komponen supaya pembelajaran berkualitas dapat terwujud. Namun, pada opini ini, saya
rumuskan menjadi 11 komponen utama supaya proses belajar menjadi berkualitas. Ke 11
komponen utama supaya pembelajaran berkualitas kemudian dideskripsikan secara singkat
seperti pada uraian di bawah ini :
a. Kurikulum Terstruktur
Saat ini, kurikulum Merdeka sudah meluncurkan struktur materi berbasis fase
pertumbuhan siswa. Materi dibangun berdasarkan pertumbuhan kognitif, psikomotor maupun
afektif peserta didik. Diharapkan dengan struktur kurikulum ini, materi dapat diserap dengan
mudah oleh siswa seluruh jenjang.
Dalam penyusunan ATP, para guru Pendidikan Agama Islam SD Muhammadiyah 1 GKB
Gresik menyusun sendiri dengan mengacu pada Pedoman Kurikulum Merdeka. ATP
inimencakup serangkaian kegiatan pengembangan keterampilan yang disesuaikan dan ditinjau
sesuai dengan kebutuhan dan tahapan siswa.
Dalam hal ini penyusunan modul pengajaran bagi guru pendidikan agama Islam di SD
Muhammadiyah 1 GKB Gresik sesuai dengan konsep program Merdeka. Pada program yang
berdiri sendiri, guru mempunyai kebebasan untuk mengadaptasi, mengubah dan memodifikasi
modul pengajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Secara umum guru
pendidikan agama Islam dapat menyusun modul pengajaran meskipun kurikulum mandiri sudah
lama tidak diterapkan, karena guru telah mengikuti sejumlah seminar kurikulum mandiri yang
diselenggarakan oleh PDM Dikdas Gresik dan Diknas Gresik. . Dikantor dan Ketika dalam
kesulitan, guru Pendidikan Agama Islam berkomunikasi dengan orang lain, khususnya guru
Pendidikan Agama Islam.
Pembelajaran mandiri ini dikembangkan menjadi lebih beragam dan fokus pada konten inti
serta pengembangan kepribadian dan potensi siswa. Tujuan penerapan di sekolah dasar adalah
untuk membantu menyelesaikan permasalahan di sekolah akibat dampak pandemi Covid19.
Bentuk kegiatannya adalah membimbing siswa dan memperbolehkan mereka menggunakan
bahan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Selama pelaksanaan program Merdeka, prestasi internal sekolah dan profil Pancasila
semakin ditingkatkan. Program Belajar Mandiri Alokasi Waktu dirancang untuk durasi
maksimum satu tahun dan menampilkan rincian jumlah jam belajar yang ditawarkan per
minggu.
Dalam melaksanakan program pembelajaran pendidikan Islam mandiri ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, antara lain: 1) Pembelajaran pendidikan agama Islam harus mampu
merangsang sikap kritis peserta didik. Kajian pendidikan agama Islam harus dikaitkan dengan
konteks kekinian dan kebermanfaatannya. Kajian pendidikan agama Islam harus mampu
mendorong kreativitas peserta didik. Pembelajaran pendidikan agama Islam harus menciptakan
kondisi agar peserta didik dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik. Mempelajari
pendidikan agama Islam harus mampu memberikan rasa percaya diri pada siswa. 2) Guru PAI
juga harus mampu menganalisis hasil pembelajaran tertentu. Menjadi tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai sesuai dengan tingkat dan tahapan siswa. Standar keluaran ini tidak dibatasi
berdasarkan tahun ajaran tetapi dibagi dalam beberapa tahapan untuk fleksibilitas dalam
penerapannya. Hanya saja jika guru PAI tidak menguji kemampuan siswanya terlebih dahulu
maka akan sulit bagi mereka untuk menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam
proses pembelajaran yang diambil dari hasil belajar tersebut. Untuk mengukur keberhasilan
pembelajaran yang dicapai, guru PAI diminta melakukan penilaian yang hasilnya dapat
digunakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkannya (Rifa'i,
2022).
Berdasarkan definisi lanjutan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama
Islam adalah orientasi yang diberikan oleh orang dewasa kepada seseorang yang dibimbin sejak
kecil sesuai dengan ajaran Islam berdasarkan al-Qur'an dan Hadits agar orang tersebut
mempunyai jiwa yang baik. karakter muslim.
REFERENSI
Bistari Basuni Yusuf. 2018. Konsep dan Indikator Pembelajaran Efektif. Pontianak:
Universitas Pontianak. Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan, volume 1 no 2.
Sanchia Janita Prameswari. 2018. The Development of the Effective Learning Environment
by Creating an Effective Teaching in the Classroom. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Indonesian Journal of Informatics Education, volume 1, no 1.
Punaji Setyosari. 2014. Menciptakan Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas. Malang:
Universitas Malang. Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1.
Susilowati, Evi. "Implementasi kurikulum merdeka belajar pada mata pelajaran pendidikan
agama Islam." Al-Miskawaih: Journal of Science Education 1.1 (2022): 115-132.