Anda di halaman 1dari 4

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Disusun untuk Memenuhi Tugas Topik 5 Ruang Kolaborasi

Dosen Pengampu:
Drs. Sunarno, M.Pd

Disusun oleh Kelompok 7:


Amalia Hasanah
Helna
Jamilatun Husna
Muhammad Rizaldi

Kelas: C PGSD 2024

PENDIDIKAN PROFESI GURU


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2024
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Topik 5-Ruang Kolaborasi
Tahapan ke-7 dari skema W-H-E-R-E-T-O yakni “O (Organize for Optimal Effectiveness)”

1. Pengalaman belajar apa yang paling baik sehingga dapat mengembangkan dan
memperdalam pemahaman peserta didik ?
Jawaban :
Pengalaman belajar diperoleh dengan cara peserta didik dapat merasakan
langsung atau terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini
tidak hanya dilakukan di dalam kelas tetapi dapat juga di luar kelas. Pengalaman belajar
diperoleh karena peserta didik dapat memperoleh pemahaman baru sesuai dengan
tujuan pembelajaran (Ahdar & Wardana, 2019).
Pengalaman belajar merupakan sejumlah kegiatan yang dilakukan siswa untuk
memperoleh pengetahuan dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Personalisasi pengalaman belajar siswa memungkinkan siswa
mengembangkan keterampilan mereka untuk studi ilmiah dan pemahaman tentang
alam. Rasa ingin tahu dan berpikir kritis merupakan kompetensi prioritas pembelajaran
di abad 21. Guru perlu merencanakan pembelajaran yang memberikan siswa
pembelajaran yang bermakna. Beberapa model pembelajaran dapat digunakan untuk
memberikan mereka pengalaman belajar yang bermakna seperti model pembelajaran
berbasis masalah (problem based learning/PBL). pembelajaran berbasis proyek (project
based learning/PjBL), pencarian/penemuan (inquiry/discovery), dan sebagainya. Pada
dasarnya setiap model pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru harus
melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Selama masa belajar, siswa tidak hanya
belajar mata pelajaran tetapi juga mengarah pada pengalaman belajar yang bermakna.
Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengkaitkan informasi baru
pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seorang. Struktur
kognitif ialah fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah
dipelajari dan dingat siswa. (Ausubel, 1966). Pembelajaran bermakan terjadi bila siswa
mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka.
Artinya, bahan pelajaran itu harus cocok dengan kemampuan siswa dan harus relevan
dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa. Oleh karena itu, pelajaran harus dikaitkan
dengan konsep-konsep yang sudah dimilki siswa, sehingga konsep-konsep baru
tersebut benar-benar terserap olehnya. Dengan demikian, factor intelektual emosional
siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran (Waluyo, 2018).
Pembelajaran bermakna, adalah pembelajaran yang menyenangkan dimana
pembelajaran ini memiliki keunggulan dalam meraup segenap informasi secara utuh,
konsekuensi akhirnya mengembangkan dan memperdalam pemahaman peserta didik.
2. Bagaimana meminimalkan kemungkinan kesalahpahaman?
Jawaban :
Cara meminimalkan kemungkinan kesalahpahaman dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut :
a. Menyiapkan media pembelajaran yang konkrit. Media konkret adalah alat yang
dijadikan sebagai perantara atau pengantar informasi yang digunakan oleh pengajar
untuk disampaikan kepada siswa dengan menggunakan alat yang benar-benar
nyata, dapat dilihat, diraba, dipegang, dan digunakan oleh siswa (Mutoharoh, 2018)
b. Gunakan sumber belajar yang tepat dan mudah dipahami oleh peserta didik
c. Pastikan peserta didik dapat fokus ke pembelajaran dari awal hingga akhir sehingga
tidak ada kesalahpahaman dalam belajar
d. Sampaikan pemahaman dengan kata-kata yang jelas dan tidak menimbulkan
perbedaan pandangan
e. Menghargai perbedaan kebudayaan. Peserta didik memiliki budaya yang beragam.
Guru harus menghormati perbedaan budaya masing-masing peserta didik agar
komunikasi bisa berjalan dengan baik
f. Berikan umpan balik untuk memastikan pemahaman yang tepat
g. Selalu lakukan tanya jawab dan mempersilahkan peserta didik bertanya apabila ada
yang kurang jelas
3. Bagaimana mengatur dan mengurutkan pengajaran dan pembelajaran untuk
memaksimalkan keterlibatan dan efektivitas?
Jawaban :
Agar pembelajaran maksimal dan efektif, guru dapat melakukan hal-hal sebagai berikut
:
a. Guru dapat membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan materi pelajaran
b. Mempersiapkan kondisi fisik dan ruang kelas yang nyaman agar peserta didik
dapat siap mengikuti pembelajaran
c. Membuat kesepakatan kelas agar peserta didik disiplin dalam belajar
d. Melakukan asesmen diagnostik pada awal pembelajaran. Guru bisa memulainya
dengan menanyakan apa yang peserta didik sukai, bagaimana cara berpikir mereka
dan bagaimana hal-hal yang terjadi dalam kehiduapn mereka sebagai guru harus
memahami dan perhatian kepada peserta didik
e. Melakukan ice breaking untuk meminimalisir kebosanan pada peserta didik

Daftar Rujukan :

Ahdar & Wardana. 2019. Belajar Dan Pembelajaran 4 Pilar Peningkatan Kompetensi
Pedagogis. Sulawesi Selatan: CV. KAAFFAH LEARNING CENTER

Mutoharoh. 2018. Penggunaan media benda konkret dalam pembelajaran Matematika pada
siswa kelas II di MI Ma’arif Nu Banteran Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas
tahun pelajaran 2017/2018. [Skripsi, IAIN Purwokerto].

Anda mungkin juga menyukai