Anda di halaman 1dari 8

Implementasi Teknik Pengujian Reliabilitas Tes Hasil Belajar Bentuk

Pilihan Ganda dan Bentuk Uraian

Bentuk Pilihan Ganda

1. Bentuk Paralel
Diselenggarakan test mata pelajaran Ekonomi SMA kelas XII
dengan soal seri A (yang akan dicari reliabilitasnya). Selang beberapa
waktu, sajikan tes lagi dengan soal seri B kepada kelas tersebut. Koefisien
korelasi dari kedua hasil tes inilah yang menunjukkan koefisien reliabilitas
soal tes seri A. Jika koefisien tinggi, maka tes tersebut sudah reliable.

2. Bentuk Tes Ulang


Dalam metode ini, tenggang waktu antara tes pertama dan tes
kedua menjadi permasalahan. Jika tenggang waktu terlalu sempit, siswa
masih banyak mengingat materi yang diujikan. Sebaliknya, jika tenggang
waktu terlalu lama, maka faktor-faktor atau kondisi tes sudah berbeda, dan
siswa memiliki kemungkinan sudah mempelajari sesuatu. Pelaksanaan
metode ini dalam mata pelajaran Ekonomi SMA kelas XII dengan cara
berikut.
a. Pada bulan Mei disajikan satu bentuk tes mata pelajaran
Ekonomi SMA kelas XII.
b. Setelah beberapa waktu, misalnya pada bulan Juni sajikan
kembali tes mata pelajaran Ekonomi SMA kelas XII kepada
peserta yang sama.
c. Skor perolehan kedua kali tersebut dikorelasikan. Korelasi skor
tes yang pertama dengan skor tes yang kedua digunakan untuk
mengestimasi reliabilitas tes.

Hasil Tes Mata Pelajaran Ekonomi SMA kelas XII

Tes Pertama Tes Kedua


Siswa
Skor Ranking Skor Ranking
A 15 3 20 3
B 20 1 25 1
C 9 5 15 5
D 18 2 23 2
E 12 4 18 4
Walaupun tampak skornya naik, akan tetapi kenaikannya dialami oleh
semua siswa. Metode ini juga disebut Self – Correlation Method (korelasi diri
sendiri) karena megorelasikan hasil dari tes yang sama.

3. Bentuk Belah Dua atau Split - Half Method


Perbedaan dengan metode yang pertama dan kedua yang setelah
ditemukan koefisien korelasi langsung ditafsirkan itulah koefisien korelasi,
maka dengan metode ketiga ini tidak seperti itu. Pada waktu membelah
dua mengkorelasikan dua belahan, baru diketahui reliabilitas separo tes.
Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes harus digunakan rumus
Spearmen – Brown sebagai berikut.

Rumus :

Keterangan :

r1 / 21 / 2 : Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes.

r11 : Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan.

Contoh :

Korelasi antara belahan tes = 0,60

2 x 0,60 1,20
Maka reliabilitas tes = = = 0,75
1+0,60 1,60

Terdapat dua cara membelah butir soal ini, yaitu :

a. Membelah atas item – item genap dan item - item ganjil yang
selanjutnya disebut ganjil – genap.
b. Membelah atas item- item awal dan item – item akhir yaitu separo
jumlah pada nomor-nomor awal dan separo pada nomor- nomor akhir
yang selanjutnya disebut belahan awal - akhir.

Contoh perhitungan reliabilitas dengan metode belah dua

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengadakan analisa


butir soal yang lebih dikenal dengan nama analisis item. Item yang dapat
dijawab dengan benar diberi skor dan dibagi yang salah diberi skor 0,
skor-skor untuk seluruh subjek dan seluruh item ini diterakan dalam tabel
analisis berikut.
TABEL ANALISIS ITEM

Hasil Tes Mata Pelajaran Ekonomi SMA Kelas XII

1,3,5 2,4,6 1,2,3 6,7,8


No Nama Nomor Item ,7,9 ,8 ,4,5 ,9,10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Skor
Ganj Gen Awa Akhi
0 Tota
il ap l r
l
1 Agus 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 5 3 3 5
2 Rani 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 5 3 2 2 3
3 Didin 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 4 0 4 1 3
4 Frida 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 5 3 2 3 2
5 Inne 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 3 3 5 1
6 Suhaili 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 4 4 0 3 1
7 Kikik 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 4 3 5 2
8 Melinda 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 3 5 3 5

Penyajian contoh membelah di atas berarti bahwa perhitungan reliabilitas


dilakukan dengan membelah dengan dua cara. Pembelahannya hanya memilih
salah satu saja, untuk selanjutnya dihitung dengan korelasi product moment.

Dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes (r 11) pada


umumnya digunakan patokan sebagai berikut.

a. Apabila r11 sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil
belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki
reliabilitas yang tinggi (sama dengan reliable).
b. Apabila r11 sama dengan atau lebih kecil daripada 0,70 berarti tes hasil
belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki
reliabilitas yang tinggi (un-reliable).

4. Bentuk Pembelahan Ganjil – Genap


Tabel persiapan perhitungan reliabilitas dengan belah dua ganjil –
genap adalah sebagai berikut.

Data Hasil Tes Mata Pelajaran Ekonomi SMA kelas XII

Item Ganjil Item Genap


No Nama
1,3,5,7,9 (X) 2,4,6,8,10 (Y)

1 Agus 5 3
2 Rani 3 2

3 Didin 0 4

4 Firda 3 2

5 Inne 3 3

6 Suhaili 4 0

7 Kikik 4 3

8 Melinda 3 5

Kelanjutan dari tabel ini adalah menghitung dengan rumus korelasi


product moment.

Rumus Korelasi Product Moment :

Dengan menggunakan kalkulator diketahui bahwa :

∑ X = 25 ∑ X2 = 93 ∑ Y = 22 ∑ Y2 =76 ∑ XY= 63

Perhitungan dengan rumus Product Moment

8,63−( 25 )( 22)
rxy =
√ ¿¿

gabisa ngetiknya lur sepurane tulung


Setelah dihitung dengan rumus korelasi product moment dengan angka
dasar diketahui bahwa rxy = -0,3786. Harga tersebut baru menunjukkan
reliabilitas separo tes. Oleh karena itu, rxy untuk belahan ini disebut dengan
istilah r1/21/2 atau .... singkatan dari r ganjil-genap . Untuk mencari reliabilitas seluruh tes
digunakan rumus Spearman – Brown yang rumusnya telah dikemukakan di
depan. Jika efisien reliabilitas separo tes ini dimasukkan ke dalam rumus
hitungannya demikian :

ri
21
2
2 2 x −0,3786 −0,7572
= = = = -0,5493

( )
r1 1+(−0,3786) 1,3786
21
1+
2

Pengurangan merupakan bilangan dengan harga mutlak, jadi tidak


mengenal negatif.

5. Bentuk Pembelahan Awal – Akhir

Data Hasil Tes Mata Pelajaran Ekonomi SMA kelas XII

Item Awal Item Akhir


No Nama
1,2,3,4,5 (X) 6,7,8,9,10 (Y)

1 Agus 3 5

2 Rani 2 3

3 Didin 1 3

4 Firda 3 2

5 Inne 5 1

6 Suhaili 3 1

7 Kikik 5 2

8 Melinda 3 5

Seperti halnya pada waktu menghitung dengan belahan ganjil-genap maka


selanjutnya adalah menghitung dengan rumus korelasi product moment. Dengan
menggunakan kalkulator diketahui bahwa :
∑ X = 25 ∑ X2 = 93 ∑ Y = 22 ∑ Y2 =76 ∑ XY= 63

Setelah dimasukkan kedalam rumus korelasi product moment dengan


angka kasar diketahui bahwa r1/21/2 = -0,3786. Dengan rumus Spearman – Brown
diperoleh r11 = -0,5538.

Selain menggunakan rumus korelasi product moment, dua orang ahli


mengajukan rumus lain. seorang bernama Flanagen menentukan rumus yang
perhitungannya menggunakan belah dua ganjil – genap dan seorang lagi bernama
Rulon yang rumusnya diterapkan pada data belahan awal – akhir.

Bentuk Uraian

Dalam rangka menentukan apakah hasil tes belajar bentuk uraian yang
disusun oleh staf pengajar telah memiliki daya keajegan mengukur atau
reliabilitas yang tinggi ataukah belum. Menilai soal bentuk uraian hendaknya
gradualisasi, misalnya soal nomor 1 penilaian terendah 0 tertinggi 8, tetapi butir
soal nomor 2 nilai tertinggi hanya 5, dan butir soal nomor 3 sampai 10, dan
sebagainya. Untuk keperluan mencari reliabilitas soal keseluruhan perlu juga
dilakukan analisis butir soal seperti halnya soal bentuk objektif. Skor uuntuk
masing-masing butir soal dicantumkan pada kolom item menurut apa adanya.
Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha sebagai berikut.

n ∑Si 2
r11=( )(1- )
n−1 St 2

Keterangan :

: Koefisien reliabilitas tes

: Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes.

1 : Bilangan konstan

∑Si2 : Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item

St 2 : Varian total

Dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes (r11) pada


umumnya digunakan patokan sebagai berikut :

a. Apabila r11 sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes hasil
belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki
reliabilitas yang tinggi (sama dengan reliable).
b. Apabila r11 sama dengan atau lebih kecil daripada 0,70 berarti tes hasil
belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki
reliabilitas yang tinggi (un-reliable).

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mencari reliabilitas tes bentuk


uraian :

a. Menjumlahkan skor-skor yang dicapai oleh masing-masing testee.


b. Mencari (menghitung) jumlah kuadrat item 1,2,3,4,5 dan 6.
c. Mencari (menghitung) varian dari skor item 1,2,3,4,5 dan 6.
d. Mencari jumlah varian skor item secara keseluruhan.
e. Mencari varian tital (St2) dengan menggunakan rumus:
f. Mencari koefisien reliabilitas tes, dengan menggunakan rumus alpha.

Contoh Mencari Reliabilitas Tes Bentuk Uraian

Misalnya tes hasil belajar bentuk uraian diikuti oleh 10 orang


siswa, dalam tes mana dikeluarkan 6 butir item dengan ketentuan bahwa
rentang bobot skor adalah 0 sampai dengan 10. Setelah tes berakhir,
diperoleh skor-skor hasil tes seperti tertera pada tabel dibawah.

Tabel Analisis Item

Hasil Tes Mata Pelajaran Ekonomi SMA Kelas XII

Nomor Item
No Nama
1 2 3 4 5 6
1 A 10 6 8 8 10 10
2 B 6 4 4 6 6 5
3 C 8 2 6 8 7 8
4 D 7 3 7 7 6 6
5 E 0 5 3 2 4 4
6 F 2 4 2 8 6 8
7 G 4 3 6 6 6 6
8 H 5 5 5 7 7 7
9 I 5 5 4 6 8 5
10 J 3 6 3 4 6 6

Langkah 1. Menjumlahkan skor-skor yang dicapai oleh masing-masing testee.

Yaitu: ∑Xi1 , ∑Xi2 , ∑Xi3 , ∑Xi4 , ∑Xi5 , dan ∑Xi6 dan mencari skor total yang
dicapai oleh masing-masing testee untuk ke enam butir item tersebut (Xt) serta
mencari (menghitung) kuadrat dari skor total (Xt2).

∑Xi1= 50, ∑Xi2=43, ∑Xi3=48, ∑Xi4 =62, ∑Xi5=66, ∑Xi6 =65, sedangkan N = 10
Langkah 2. Mencari (menghitung) jumlah kuadrat item 1,2,3,4,5, dan 6.

JK item1 = 102+62+82+72+02+22+42+52+52+32 = 328.

JK item2 = 62+42+22+32+52+42+32+52+52+62 = 201.

JK item3 = 82+42+62+72+32+22+62+52+42+32 = 264.

JK item4 = 82+62+82+72+22+82+62+72+62+42 = 418.

JK item5 = 102+62+72+62+42+62+62+72+82+62 = 458.

JK item6 = 102+52+82+62+42+82+62+72+52+62 = 451.

Nomor Item Kuadrat


Skor
No Nama Skor
1 2 3 4 5 6 Total
Total
1 A 10 6 8 8 10 10 52 2704
2 B 6 4 4 6 6 5 31 961
3 C 8 2 6 8 7 8 39 1521
4 D 7 3 7 7 6 6 36 1296
5 E 0 5 3 2 4 4 18 324
6 F 2 4 2 8 6 8 30 900
7 G 4 3 6 6 6 6 31 961
8 H 5 5 5 7 7 7 36 1296
9 I 5 5 4 6 8 5 33 1089
10 J 3 6 3 4 6 6 28 784
Jumlah 50 43 48 62 66 65 334 11836
Jumlah
328 201 264 418 458 451 2120
Kuadrat

2120 = jumlah dari jumlah kuadrat setiap skor.

11836 = jumlah kuadrat skor total.

Anda mungkin juga menyukai