Anda di halaman 1dari 9

Nama Lengkap : Alief Ya Nur Latifah

NIM : 1801406
Kelas : 3D PGSD
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Dr. Ghullam Hamdu, M.Pd.
UTS

1. Asesmen merupakan istlah untuk menilai proses belajar siswa. Measurement merupakan
istilah dalam kegiatan membandingkan suatu hal sehingga menjadi sebuah data
kuantitatif. Testing merupakan alat untuk mengukur proses belajar siswa. Evaluasi
merupakan suatu keputusan mengenai nilai berdasarkan hasil pengukuran.
Hubungan antara tes, pengukuran, dan evaluasi adalah sebagai berikut. Evaluasi
belajar baru dapat dilakukan dengan baik dan benar apabila menggunakan informasi
yang diperoleh melalui pengukuran yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Akan
tetapi tentu saja tes hanya merupakan salah satu alat ukur yang dapat digunakan karena
informasi tentang hasil belajar tersebut dapat pula diperoleh tidak melalui tes, misalnya
menggunakan alat ukur non tes seperti observasi, skala rating, dan lain-lain.
Contoh kasus:
 Testing
Disediakan 20 soal pilihan ganda tentang reproduksi.
 Measurement
Ibu Ani menghitung bahwa Anita hanya dapat menjawab 15 soal dari 20 soal tes
biologi tentang reproduksi.
 Ibu Ani memutuskan bahwa Anita sudah dapat menguasai materi tentang
reproduksi.
2. Penjelasan bagan hubungan pembelajaran dan penilaian:
- Bagan bagian a menunjukan hubungan antara tujuan pembelajaran dengan proses
belajar mengajar. Tujuan pembelajaran berperan sebagai target yang diharapkan dari
proses belajar mengajar. Target tersebut tentunya akan dapat dicapai jika adanya
proses pembelajaran. Sebaliknya, proses pembelajaran dilakukan dengan tujuan
untuk mencapai target atau tujuan pembelajaran.
- Bagan bagian b menunjukan hubungan antara proses belajar mengajar dengan hasil
belajar. Proses belajar mengajar akan menghasilkan hasil belajar yang dapat diukur
dan dievaluasi. Begitupun sebaliknya, hasil belajar akan dihasilkan melalui kegiatan
atau proses belajar mengajar.
- Bagan bagian c menunjukan hubungan antara hasil belajar dengan tujuan
pembelajaran. Hasil belajar dapat menjadi tolak ukur apakah target atau tujuan dari
pembelajaran sudah tercapai atau belum. Begitupun sebaliknya, tujuan pembelajaran
dapat menjadi acuan dalam proses evaluasi dari hasil belajar.
3. Penjelasan 5 dimensi assesment autentik:
- The assesment task bermakna bahwa tugas yang autentik merupakan tugas yang
dapat mengintergrasikan pengetahuan, kemampuan, dan sikap yang dimiliki siswa.
- The physical context berarti bahwa assesmen autentik harus dapat menerapkan
pengetahuan, kemampuan dan perilaku dalam kondisi apapun.
- The social context berarti bahwa assesmen autentik harus memperhatikan konteks
sosail, dalam arti tugas atau tes yang diberikan harus mempertimbangkan proses
sosial yang ada dalam kehidupan nyata.
- The assessment result or form berarti bahwa hasil dari asesmen autentik dapat dikaji
melalui empat elemen diantaranya (1) hasil produk yang siswa dapatkan harus dapat
menjawab permasalahan dalam konteks dunia nyata; (2) produk tersebut harus bisa
didemonstrasikan dengan kesimpulan yang valid berdasarkan kompetensi; (3)
melibatkan banyak indikator untuk mendapatkan kesimpulan yang baik; (4) hasil
yang didapatkan dapat ditunjukan kepada orang lain untuk melihat keasliannya.
- The assesment criteria berarti bahwa hasil dari asesmen tersebut nantinya akan diberi
nilai oleh guru. Dalam membuat keputusan dari hasil asesmen, seorang guru harus
memiliki kriteria.
4. Perbedaan soal LOTS dan HOTS menurut pendapat saya terdapat pada adanya stimulus
pada soal. Pada soal HOTS biasanya disertai dengan stimulus berupa wacana, grafik,
gambar dsb. yang akan membuat siswa berpikir kritis. Selain itu, level atau tingkat kata
kerja operasional yang dipakai dalam soal HOTS biasanya memakai level C4-C6,
sedangkan LOTS memakai kata kerja operasional level C1-C3.
5. Penggunaan validitas, reabilitas, daya pembeda, pengecoh dan tingkat kesukaran
dimaksudkan untuk mengukur kualitas dari setiap butir soal yang sudah diuji cobakan
kepada siswa.
Contoh:

NAMA BUTIR SOAL SKOR


SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
B 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
C 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
D 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8
E 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7
F 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7
G 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 6
H 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 6
I 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 6
J 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 5
K 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 3
JUMLAH 8 9 8 9 9 10 8 10 2 0 73
1. Menentukan validitas.

Butir soal no 1.

No. Nama Siswa X Y


1 A 1 9
2 B 1 8
3 C 1 8
4 D 1 8
5 E 0 7
6 F 1 7
7 G 1 6
8 H 0 6
9 I 0 6
10 J 1 5
11 K 1 3

9+8+ 8+8+7+ 6+5+3


 M p= =6,75
8
9+ 8+8+8+ 7+7+6+ 6+6+5+ 3
 Mt= =6,64
11
2
513 73
 ( )( )
St 2 =
11

11

= 46,64 – 44,04

= 2,6
=√ 2,6

= 1,6

8
 P = =0,73
11
 Q = 1 – 0,73 = 0,27
6,75−6,64 0,73
 x pbi =
1,6 √
0,27
0,11
= √2,7
1,6
= 0,07 ×1,64
= 0,11
Kesimpulan: butir soal 1 tidak valid karena hasil hitung korelasi kurang dari 0,3.

2. Mentukan Reabilitas

a. Pembelahan Ganjil-Genap
No
. Nama Item Ganjil Item Genap
1 A 5 4
2 B 4 4
3 C 4 4
4 D 4 4
5 E 3 4
6 F 4 3
7 G 2 4
8 H 3 3
9 I 3 3
10 J 2 3
11 K 1 2
  Jumlah 35 38

b. Hitung harga varians beda


No Item Item
Nama d d2
. Ganjil Genap
1 A 5 4 1 1
2 B 4 4 0 0
3 C 4 4 0 0
4 D 4 4 0 0
5 E 3 4 -1 1
6 F 4 3 1 1
7 G 2 4 -2 4
8 H 3 3 0 0
9 I 3 3 0 0
10 J 2 3 -1 1
11 K 1 2 -1 1
  Jumlah 35 38 -3 9
c. Varians Beda

(−3 )2
9−
Sd2 = 11
11

9−0,82
=
11

8,18
=
11

= 0,74

d. Varians Total
No. X x2
1 9 81
2 8 64
3 8 64
4 8 64
5 7 49
6 7 49
7 6 36
8 6 36
9 6 36
10 5 25
11 3 9
∑ x =73 ∑ x 2=513

( 73 )2
513−
St 2 = 11
11
513−484,45
=
11

28,55
=
11

= 2,6

e. Formula Rulon
0,74
r11 = 1−( 2,6 )
= 1 – 0,28

= 0,72

Dengan demikian diperoleh koefisien reliabilitas tes sebesar 0,72. Selanjutnya


dengan merujuk Sudijono (2002) suatu tes dikatakan reliabel apabila koefisien ≥
0,70. Dengan demikian tes tersebut reliable.
3. Taraf kesukaran
Butir Test 1

8
Indeks Kesukaran = =0,73 = Soal mudah
11
Butir Test 2
9
Indeks Kesukaran = =0,82 = Soal mudah
11
Butir Test 3

8
Indeks Kesukaran = =0,73 = Soal mudah
11
Butir Test 4

9
Indeks Kesukaran = =0,82 = Soal mudah
11
Butir Test 5

9
Indeks Kesukaran = =0,82 = Soal mudah
11
Butir Test 6

10
Indeks Kesukaran = =0,91 = Soal mudah
11
Butir Test 7

8
Indeks Kesukaran = =0,73 = Soal mudah
11
Butir Test 8

10
Indeks Kesukaran = =0,91 = Soal mudah
11
Butir Test 9

2
Indeks Kesukaran = =0,18 = Soal sukar
11
Butir Test 10

0
Indeks Kesukaran = =0 = Soal sukar
11
4. Taraf pembeda
a. Butir Soal 1
No
. Nama X
1 A 1
2 B 1
3 C 1
4 D 1
5 E 0
6 F 1
7 G 1
8 H 0
9 I 0
10 J 1
11 K 1

 Dari kelompok atas yang menjawab benar 4 orang


 Dari kelompok bawah yang menjawab benar 3 orang

 Terapkan dalam rumus indeks diskriminasi:


JA =5

JB =5

BA =4

BB =3

4
PA = =0,8
5

3
PB = =0,6
5

D = PA – PB

= 0,8 – 0,6

= 0,2 = Daya Pembeda = Jelek (Poor)

Anda mungkin juga menyukai