Anda di halaman 1dari 15

Tugas Komputer

Nama : Khansa Nur Haida Muhsin


NPM : 20187279154
Jurusan : Pendidikan MIPA/ 3A
ANALISIS DATA PENELITIAN EKSPERIMEN ANOVA DUA JALUR (DESAIN
TREATMENT BY LEVEL)

BAB 1 Latihan No.2


Data yang digunakan

Keterangan :

A = Gaya Belajar B = Jenis Kelamin (Gender)


A1 = Kinestetik B1 = Laki-laki
A2 = Visual B2 = Perempuan
A3 = Auditori
Y = Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Y11 = Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika yang menggunkan Gaya Belajar
Kinestetik dan memiliki kelamin Laki-laki
Y12 = Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika yang menggunkan Gaya Belajar
Kinestetik dan memiliki kelamin Perempuan
Y21 = Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika yang menggunkan Gaya Belajar
Visual dan memiliki kelamin Laki-laki
Y22 = Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika yang menggunkan Gaya Belajar
Visual dan memiliki kelamin Perempuan
Y31 = Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika yang menggunkan Gaya Belajar
Auditori dan memiliki kelamin Laki-laki
Y32 = Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika yang menggunkan Gaya Belajar
Auditori dan memiliki kelamin Perempuan
No. A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 A3B1 A3B2
1 7 4 5 5 4 7
2 7 5 6 6 5 7
3 8 5 7 6 6 7
4 8 6 7 6 6 8
5 8 6 7 7 6 8
6 8 6 7 7 6 8
7 9 6 8 8 6 8
8 9 7 8 8 7 9

No A B Y No A B Y No A B Y
1 1 1 7 1 2 1 5 1 3 1 4
2 1 1 7 2 2 1 6 2 3 1 5
3 1 1 8 3 2 1 7 3 3 1 6
4 1 1 8 4 2 1 7 4 3 1 6
5 1 1 8 5 2 1 7 5 3 1 6
6 1 1 8 6 2 1 7 6 3 1 6
7 1 1 9 7 2 1 8 7 3 1 6
8 1 1 9 8 2 1 8 8 3 1 7

No A B Y No A B Y No A B Y
1 1 2 4 1 2 2 5 1 3 2 7
2 1 2 5 2 2 2 6 2 3 2 7
3 1 2 5 3 2 2 6 3 3 2 7
4 1 2 6 4 2 2 6 4 3 2 8
5 1 2 6 5 2 2 7 5 3 2 8
6 1 2 6 6 2 2 7 6 3 2 8
7 1 2 6 7 2 2 8 7 3 2 8
8 1 2 7 8 2 2 8 8 3 2 9
Tampilan SPS
Pengolahan Data Penelitian
1. Deskripsi Data, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis

Langkah 1:
➢ Analyze → General Linear Model → Univariat → Klik

Langkah 2:
➢ Pindahkan variabel Gaya Belajar dan Gender ke kotak Fixed Factor(s), Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika ke kotak Dependent Variable
Langkah 3:
➢ Klik Options

Langkah 4:
➢ Centrang Descriptive Statistics dan Homogenity Test
Langkah 5:
➢ Klik Continue → Ok
Out Put SPSS
Output data
a. Deskripsi Data
Descriptive Statistics
Dependent Variable: KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

GAYA BELAJAR GENDER Mean Std. Deviation N

Kinestetik Laki-laki 8.00 .756 8

Perempuan 5.63 .916 8

Total 6.81 1.471 16


Visual Laki-laki 6.88 .991 8
Perempuan 6.63 1.061 8
Total 6.75 1.000 16
Auditori Laki-laki 5.75 .886 8
Perempuan 7.75 .707 8
Total 6.75 1.291 16
Total Laki-laki 6.88 1.262 24

Perempuan 6.67 1.239 24

Total 6.77 1.242 48

Penjelasan :
Tabel poin a merupakan tabel deskripsi data penelitian 4 kelompok dalam penelitian,
dengan rincian sebagai berikut:
1. Kelompok kemampuan Pemecahan Masalah Matematika yang menggunakan
Gaya Belajar Kinestetik dan memiliki jenis kelamin Laki-laki (Y11) dengan
perolehan nilai rata-rata (mean) = 8,00, nilai standar deviasi = 0,756, dan jumlah data
sebanyak 8
2. Kelompok kemampuan Pemecahan Masalah Matematika yang menggunakan Gaya
Belajar Kinestetik dan memiliki jenis kelamin Perempuan (Y12) dengan perolehan
nilai rata-rata (mean) = 5,63 nilai standar deviasi = 0,916, dan jumlah data sebanyak 8
3. Kelompok kemampuan Pemecahan Masalah Matematika yang menggunakan
Gaya Belajar Visual dan memiliki jenis kelamin Laki-laki (Y21) dengan perolehan
nilai rata-rata (mean) = 6,88, nilai standar deviasi = 0,991, dan jumlah data sebanyak
8
4. Kelompok kemampuan Pemecahan Masalah Matematika yang menggunakan
Gaya Belajar Visual dan memiliki jenis kelamin Perempuan (Y22) dengan perolehan
nilai rata-rata (mean) = 6,63, nilai standar deviasi = 1,061, dan jumlah data sebanyak
8
5. Kelompok kemampuan Pemecahan Masalah Matematika yang menggunakan
Gaya Belajar Auditori dan memiliki jenis kelamin Laki-laki (Y31) dengan perolehan
nilai rata-rata (mean) = 5,75, nilai standar deviasi = 0,886, dan jumlah data sebanyak
8
6. Kelompok kemampuan Pemecahan Masalah Matematika yang menggunakan
Gaya Belajar Auditori dan memiliki jenis kelamin Perempuan (Y32) dengan
perolehan nilai rata-rata (mean) = 7,75, nilai standar deviasi = 0,707, dan jumlah data
sebanyak 8

b. Uji Homogenitas

Levene's Test of Equality of Error Variancesa


Dependent Variable: KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
F df1 df2 Sig.

.489 5 42 .783

Tests the null hypothesis that the error variance of


the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + A + B + A * B

Penjelasan:
Tabel poin b merupakan tabel uji homogenitas 6 kelompok yang ada. Hasil uji statistik
menyebutkan bahwa nilai Fhitung = 0,489 dan nilai Sig. = 0,783 > 0,05. Menurut kriteria
disebutkan bahwa apabila nilai Signifikansi > 0,05. maka dapat dikatakan varian
populasi keempat kelompok di atas homogen.

c. Uji Hipotesis
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 38.854a 5 7.771 9.706 .000


Intercept 2200.521 1 2200.521 2748.606 .000
A .042 2 .021 .026 .974
B .521 1 .521 .651 .424
A*B 38.292 2 19.146 23.914 .000
Error 33.625 42 .801
Total 2273.000 48
Corrected Total 72.479 47
a. R Squared = .536 (Adjusted R Squared = .481)
Penjelasan:
Tabel poin c merupakan tabel uji hipotesis penelitian anova dua jalur ordo 3 x 2, dengan
rincian sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan Gaya Belajar terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai Sig. =
0,975 > 0,05 dan nilai Fhitung = 0,026.
2. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan jenis kelamin (gender) terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Hal ini dibuktikan dengan perolehan
nilai Sig. = 0,424 < 0,05 dan nilai Fhitung = 0,651.
3. Terdapat pengaruh interaktif yang signifikan Gaya Belajar dan Jenis Kelamin
(gender) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Hal ini dibuktikan
dengan perolehan nilai Sig. = 0,000 < 0,05 dan nilai Fhitung = 23,914.
Sehubungan dengan adanya interaksi yang signifikan antara Gaya Belajar dan Jenis
Kelamin (gender), maka diperlukan uji lanjutan.
Langkah 7: Uji Lanjut
➢ Kembali ke data view
Langkah 8:
➢ Kembali ke varieble view
Langkah 9:
➢ Di kolom Name ditulis hurup PH, desimal nol, kolom label diisi dengan kata Post Hoc,
kolom values diisi dengan A1B1, A1B2, A2B1, A2B2, A3B1,A3B2
Langkah 10:
➢ Kembali ke menu data view

Langkah 11:
➢ Isilah kolom PH sesuai dengan kelompoknya, dalam penelitian ini kolom PH diisi dengan
angka 1 (mulai nomor 1-8), nomor 2 (mulai nomor 9-16), nomor 3 (mulai nomor 17-24),
nomor 4 (mulai nomor 25-32), nomor 5 (mulai nomor 33-40), nomor 6 (mulai nomor 41-48).
Langkah 12:
➢ Analyze → General Linear Model → Univariat → Klik
Langkah 13:
➢ Klik Reset
Langkah 14:
➢ Pindahkan variabel Hasil Belajar ke Dependent Variable dan Post Hoc ke Fixed Factor →
Klik Post Hoc
Langkah 15:
➢ Pindahkan PH ke kotak Post Hoc Tests for → centrang Tukey → Continue → Ok
Multiple Comparisons
Dependent Variable: KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
Tukey HSD

Mean 95% Confidence Interval

(I) Post Hoc (J) Post Hoc Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

A1B1 A1B2 2.38* .447 .000 1.04 3.71

A2B1 1.13 .447 .143 -.21 2.46

A2B2 1.38* .447 .040 .04 2.71

A3B1 2.25* .447 .000 .91 3.59

A3B2 .25 .447 .993 -1.09 1.59


A1B2 A1B1 -2.38* .447 .000 -3.71 -1.04
A2B1 -1.25 .447 .078 -2.59 .09
A2B2 -1.00 .447 .244 -2.34 .34
A3B1 -.13 .447 1.000 -1.46 1.21
A3B2 -2.13* .447 .000 -3.46 -.79
A2B1 A1B1 -1.13 .447 .143 -2.46 .21
A1B2 1.25 .447 .078 -.09 2.59
A2B2 .25 .447 .993 -1.09 1.59
A3B1 1.13 .447 .143 -.21 2.46
A3B2 -.88 .447 .384 -2.21 .46
A2B2 A1B1 -1.38* .447 .040 -2.71 -.04
A1B2 1.00 .447 .244 -.34 2.34
A2B1 -.25 .447 .993 -1.59 1.09
A3B1 .88 .447 .384 -.46 2.21
A3B2 -1.13 .447 .143 -2.46 .21
A3B1 A1B1 -2.25* .447 .000 -3.59 -.91
A1B2 .13 .447 1.000 -1.21 1.46
A2B1 -1.13 .447 .143 -2.46 .21
A2B2 -.88 .447 .384 -2.21 .46
A3B2 -2.00* .447 .001 -3.34 -.66
A3B2 A1B1 -.25 .447 .993 -1.59 1.09

A1B2 2.13* .447 .000 .79 3.46

A2B1 .88 .447 .384 -.46 2.21

A2B2 1.13 .447 .143 -.21 2.46

A3B1 2.00* .447 .001 .66 3.34

Based on observed means.


The error term is Mean Square(Error) = .801.
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Penjelasan:
Uji lanjut ini berfungsi untuk mengetahui perbandingan diantara keempat kelompok yang
ada. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

1. Membandingkan kelompok A1B1 >< A1B2


Pada kelompok siswa yang gaya belajarnya Kinestetik, terdapat perbedaan kemampuan
pemecahan masalah matematika pada siswa dengan gender pria (B1) dengan gender
wanita (B2). Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig. = 0,000 < 0,05.
2. Membandingkan kelompok A2B1 ><A2B2
Pada kelompok siswa yang gaya belajarnya Visual, tidak terdapat perbedaan
kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dengan gender pria (B1) dengan
gender wanita (B2). Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig. = 0,993 > 0,05.
3. Membandingkan kelompok A3B1 >< A3B2
Pada kelompok siswa yang gaya belajarnya Auditori, terdapat perbedaan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa dengan gender pria (B1) dengan gender wanita
(B2). Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig. = 0,001 < 0,05.
4. Membandingkan kelompok A1B1 >< A2B1
Pada kelompok siswa dengan gender pria (B1), tidak terdapat perbedaan kemampuan
pemecahan masalah matematika antara siswa yang gaya belajarnya Kinestetik dengan
siswa yang gaya belajarnya Visual, Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig. = 0,143 > 0,05.
5. Membandingkan kelompok A1B1 >< A3B1
Pada kelompok siswa dengan gender pria (B1), terdapat perbedaan kemampuan
pemecahan masalah matematika antara siswa yang gaya belajarnya Kinestetik dengan
siswa yang gaya belajarnya Auditori, Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig. = 0,000 < 0,05.
6. Membandingkan kelompok A2B1 >< A3B1
Pada kelompok siswa dengan gender pria (B1), tidak terdapat perbedaan kemampuan
pemecahan masalah matematika antara siswa yang gaya belajarnya Visual dengan siswa
yang gaya belajarnya Auditori, Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig. = 0,143 > 0,05.
7. Membandingkan kelompok A1B2 >< A2B2
Pada kelompok siswa dengan gender wanita (B2), tidak terdapat perbedaan kemampuan
pemecahan masalah matematika antara siswa yang gaya belajarnya Kinestetik dengan
siswa yang gaya belajarnya Visual, Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig. = 0,244 > 0,05.
8. Membandingkan kelompok A1B2><A3B2
Pada kelompok siswa dengan gender wanita (B2), terdapat perbedaan kemampuan
pemecahan masalah matematika antara siswa yang gaya belajarnya Kinestetik dengan
siswa yang gaya belajarnya Auditori, Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig. = 0,000 < 0,05.
9. Membandingkan kelompok A2B2>< A3B2
Pada kelompok siswa dengan gender wanita (B2), tidak terdapat perbedaan kemampuan
pemecahan masalah matematika antara siswa yang gaya belajarnya Visual dengan siswa
yang gaya belajarnya Auditori, Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig. = 0,143 > 0,05.

Pertanyaan:
Tentukan !
a. Hipotesis main effect ((Pengaruh Gaya Belajar (A) terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika (Y), dan Pengaruh Gender (B) terhadap terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika (Y))!
Jawab:
1. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan Gaya Belajar terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai Sig.
= 0,975 > 0,05 dan nilai Fhitung = 0,026.
2. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan jenis kelamin (gender) terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Hal ini dibuktikan dengan
perolehan nilai Sig. = 0,424 < 0,05 dan nilai Fhitung = 0,651.
b. Hipotesis interaction effect Hipotesis interaction effect (Pengaruh interaksi Gaya
Belajar (A) dan Gender (B) terhadap Pemecahan Masalah Matematika (Y))
Jawab:
Terdapat pengaruh interaktif yang signifikan Gaya Belajar dan Jenis Kelamin
(gender) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Hal ini dibuktikan
dengan perolehan nilai Sig. = 0,000 < 0,05 dan nilai Fhitung = 23,914.
c. Hipotesis simple effect (Uji Lanjut)
Jawab:
1. Membandingkan kelompok A1B1 >< A1B2

Pada kelompok siswa yang gaya belajarnya Kinestetik, terdapat perbedaan


kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dengan gender pria (B1)
dengan gender wanita (B2). Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig. = 0,000 < 0,05.
2. Membandingkan kelompok A2B1 ><A2B2
Pada kelompok siswa yang gaya belajarnya Visual, tidak terdapat perbedaan
kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dengan gender pria (B1)
dengan gender wanita (B2). Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig. = 0,993 > 0,05.
3. Membandingkan kelompok A3B1 >< A3B2
Pada kelompok siswa yang gaya belajarnya Auditori, terdapat perbedaan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan gender pria (B1)
dengan gender wanita (B2). Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig. = 0,001 < 0,05.
4. Membandingkan kelompok A1B1 >< A2B1
Pada kelompok siswa dengan gender pria (B1), tidak terdapat perbedaan
kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang gaya belajarnya
Kinestetik dengan siswa yang gaya belajarnya Visual, Hal ini dibuktikan dengan
nilai Sig. = 0,143 > 0,05.
5. Membandingkan kelompok A1B1 >< A3B1
Pada kelompok siswa dengan gender pria (B1), terdapat perbedaan kemampuan
pemecahan masalah matematika antara siswa yang gaya belajarnya Kinestetik
dengan siswa yang gaya belajarnya Auditori, Hal ini dibuktikan dengan nilai Sig.
= 0,000 < 0,05.
6. Membandingkan kelompok A2B1 >< A3B1
Pada kelompok siswa dengan gender pria (B1), tidak terdapat perbedaan
kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang gaya belajarnya
Visual dengan siswa yang gaya belajarnya Auditori, Hal ini dibuktikan dengan
nilai Sig. = 0,143 > 0,05.
7. Membandingkan kelompok A1B2 >< A2B2
Pada kelompok siswa dengan gender wanita (B2), tidak terdapat perbedaan
kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang gaya belajarnya
Kinestetik dengan siswa yang gaya belajarnya Visual, Hal ini dibuktikan dengan
nilai Sig. = 0,244 > 0,05.
8. Membandingkan kelompok A1B2><A3B2
Pada kelompok siswa dengan gender wanita (B2), terdapat perbedaan
kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang gaya belajarnya
Kinestetik dengan siswa yang gaya belajarnya Auditori, Hal ini dibuktikan
dengan nilai Sig. = 0,000 < 0,05.
9. Membandingkan kelompok A2B2>< A3B2
Pada kelompok siswa dengan gender wanita (B2), tidak terdapat perbedaan
kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang gaya belajarnya
Visual dengan siswa yang gaya belajarnya Auditori, Hal ini dibuktikan dengan
nilai Sig. = 0,143 > 0,05.

Anda mungkin juga menyukai