Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 5

TEKNIK PENSKORAN DAN PENGOLAHAN HASIL TES HASIL BELAJAR


Oleh :
Gabriel Michelles S. (180431624644)
Ikhsan Hanggowo J. (180431624642)
Liviana Susanti (180431624604)
Pengertian penskoran, Skor dan Nilai

Penskoran (Scoring) merupakan langkah pertama dalam melakukan proses pengelolahan hasil tes
hasil belajar.
Untuk mencapai pada nilai
Skor adalah hasil pekerjaan menyekoran (memberikan angka) yang diperoleh melalui butir soal maka skor-skor hasil tes perlu
yang telah dijawab dengan benar oleh siswa melaui tes, dengan mempertimbangkan bobot masing- diolah terlebih dahulu
masing butir soal yang telah ditentukan sebelumnya.
sehingga dapat diubah
Sedangkan Nilai adalah angka ubahan dari skor dengan membuat ketentuan/standar tertentu yang (dikonversi) menjadi skor
menjadi acuan norma ataupun patokan. yang sifatnya baku ayau
standar (standar score).
Nilai yang diberikan dapat dapat berupa angka (10-100) ataupun huruf (A-E) yang melambangkan
seberapa jauh kemampuan pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran yang sudah
dipelajari dan dilakukan tes sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
Langkah-langkah Menentukan Skor: 1. Menentukan Skor Tes Bentuk Uraian

Untuk menentukan skor hasil tes uraian ada dua hal yang perlu
dipertimbangkan, yaitu :
a. Apakah pengelolahan dan penentuan nilai hasil tes uraian
3 pedoman skoring : didasarkan pada standar mutlak.
b. Apakah pengelolahan dan penentuan nilai hasil tes uraian
didasarkan pada standar relative
• Pedoman menentukan Apabila pengelolahan dan penetuan hasil tes uraian didasarkan pada
jawaban yang benar, disebut standar mutlak maka prosedur penilaiannya sebagai berikut :
kunci jawaban
1) Membaca setiap jawaban yang diberikan untuk setiap bentuk
• Pedoman menyeleksi butir soal uraian dan membandingkannya dengan jawaban yang
jawaban yang benar, disebut sudah disiapkan oleh guru.
kunci skoring 2) jawaban yang benar lalu diberikan skor pada setiap butir soal
dan menuliskannya di kiri dan jawaban yang telah dituliskan
• Pedoman menentukan oleh siswa.
3) Menjumlahkan skor yang telah didapatkan oleh siswa yang
angka, disebut pedoman nantinya akan menjadi bahan dalam pengelolahan dan
nilai penentuan nilai yang lebih lajut.
2. Menentukan Skor Bes Bentuk Pilihan

Apabila dalam pemeriksaan dan memberikan  Bentuk Salah-Benar


angka menggunakan norma kelompok Penentuan skor untuk tes benar-salah dapat menggunakan 2
(norm referenced test), maka prosedur cara,
pemeriksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Tanpa hukuman atau tanpa denda
• Memeriksa jawaban atas tiap butir soal,. S=R

• Memberikan skor terhadap jawaban untuk 2) Dengan hukuman atau dengan denda
seluruh jawaban tes. Misalnya untuk jawaban
lengkap diberi skor 2, kurang lengkap diberi Penentuan dengan denda (diragukan karena berkemungkinan
skor 1 dan yag menyimpang atau tidak ada unsur menebak) digunakan 2 rumus:
mengisi sama sekali diberikan skor 0. .
• Setelah jawaban atas seluruh butir soal Rumus pertama: S=R–W

diberikan dan telah diberikan skor, akhirnya Atau


dilakukanlah penjumlahan skor (yang Score = Right – Wrong
nantinya akan dijadikan bahan dalam
pengelolahan dan penentuan nilai). Rumus kedua: 𝑅 −𝑊
𝑆=𝑇 − 2𝑊 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑆=
𝑛 −1
3. Pilihan ganda 4. Jawaban Singkat (short answer test)
(multiple choise)
Teknik pemeriksaan tergolong mudah, karena deretan
penentuan angka atau tes bentuk pilihan jawaban beeada pada deretan nomornya.
ganda,ada 2 macam pula yakni:
Maka pemberian skor sebagiknya tiap soal diberikan angka
1. Tanpa hukuman 2 atau dapat disamakan dengan pilihan ganda 1.
S=R

2. Dengan hukuman
5. Menjodohkan (matching)
𝑊
  𝑆= 𝑅
𝑛 −1 Telah dijelaskna bahwa tes bentuk menjodohkan adalah
tes bentuk pilihan ganda yang dijadikan kompleks.
S = score W = wrong Amaka angka yang diberikan sebagai imbalan juga
R = right n = jumlah option harus lebih banyak. Sebagai ancar-ancar ditentukan
1 = konstan bahwa angka untuk tiap nomor adalah 2.
7. Tes perbuatan
6. Tes lisan
pemeriksaan terhadap jawaban siswa hendaknya Tes perbuatan/praktik diukur melalui pengamatan, sasaran
dikendalikan oleh pedoman yang pasti, seperti: yang diamati adalah tingkah laku, perbuatan, sikap,
1) Kelengkapan jawaban yang diberika oleh siswa. keterampilan, kerapian, ketelitian, dan kecermatan. Untuk
2) Kelancaran siswa dalam menggunakan jawaban. dapat menilai hasil tes perbuatan diperlukan instrument
3) Keberadaan jawaban yang dikemukakan. (rubik) pengamatan
4) Kemampuan siswa dalam mempertahankan
pendapapatnya. Aspek yang diamati ada 17 unsur dengan skor minimm 1 dan
5) Kemampuan siswa dalam mempertahankan skor maksimal 5.
pendapapatnya,
Contoh :
Pemberian tugas. Tolak ukur yang digunakan sebagai ukuran
keberhasilan tugas adalah:
1. Ketepatan waktu penyerahan tugas
2. Bentuk fisik pengerjaan tugas yang menandakan
keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas
3. Sistematika yang menunjukan akur keruntutan pikiran
4. Kelengkapan isi menyangkut ketuntasan penyelesaian dan
Note : bobot soal tertinggi untuk semua unsur adalah 5. kepadatan isi
Nilai sempurna adalah 100. 5. Mutu hasil tugas, yaitu kesesuainan tugas.
Dengan mempertimbangkan nilai akhir perlu dipikirkan peranan masing-masing aspek
kriteria tersebut, misalnya:

A1 – ketepatan waktu, diberi bobot 2


A2 – bentuk fifsik, diberi bobot 1 No. Kriteria yang harus dipenuhi Bobot soal
A3 – sistematika, diberi bobot 3 1.   Ketepatan waktu 2
A4 – kelengkapan isi, diberi bobot 3 2.   Bentuk fisik 1
A5 – mutu hasil, diberi bobot 3
3.   Sistematika 3
4.   Kelengkapan isi 2
Maka nilai akhir untuk tugas tersebut diberikan dengan rumus:
5.   Mutu hasil 2
Total 10

NAT = nilai akhir tugas

Keterangan: Maka nilai akhir tugas siswa adalah:


Bobot soal maksimal untuk ketepatan waktu =2
Bobot soal maksimal untuk bentuk fisik =1
Bobot soal maksimal untuk sistematika =3 Skor Tertinggi = 27

Bobot soal maksimal untuk kelengkapan isi = 2


Bobot soal maksimal untuk mutu hasil =2
PENGOLAHAN HASIL TES HASIL BELAJAR

Merupakan pengolahan hasil tes hasil belajar merupakan pengubahan skor mentah (angka) menjadi nilai

Dapat menggunakan dua cara

(PAP) (Criterion-referenced) (PAN) (Norm-Refernced)


Mengacu pada norma kelompok penilaian acuan norma
(PAP) (Criterion-referenced) (PAN) (Norm-Refernced)
Mengacu pada norma penilaian acuan norma
kelompok
Penilaian ini mendasarkan diri pada asumsi berikut : Penilaian acuan kelompok ini mendasarkan diri pada
asumsi sebagai berikut :
1. Materi pelajaran yang harus dipelajari oleh
siswa mempunyai struktur hirerarki tertentu, 1. Bahwa pada setiap populasi peserta didik sifatnya
heterogen (berbeda jenis kelamin, berbeda latar belakang
setiap bagian harus dikuasai dengan baik
Pendidikan, berbeda status sosial orang tuanya, berbeda
sebelum siswa melanjutkan pada bagian lingkungan sosialnya, berbeda IQ nya dan lain
berikutnya. sebagainya). Akan selalu di dapati kelompok “baik”
(tinggi/atas/pandai), kelompok “sedang” (tengah/cukup),
2. Guru dapat mengidentifikasi setiap bagian dan kelompok kurang (bawah/rendah/bodoh)
materisecara rinci dalam bentuk daftar susunan
indicator pencapaian tujuan pembelajaran, 2. Bahwa tujuan evaluasi hasil belajar adalah untuk
sebagai acuan dalam mengembangkan instrume menentukan posisi relative (relative standing) dari para
pengukurnya (butir -butir soal tes) siswa, yaitu apakah seorang siswa posisi relatifnya berada
di atas, tengah atau bawah.
IMPLEMENTASI SKORING
Nama / Jenis Soal Benar- Pilihan Menjodohkan Jawaban
Salah Ganda Singkat
Agus 6 2 2 5
Anto 7 9 5 7
Alya 9 7 10 8
Yusuf 8 4 4 5

BENAR SALAH

Tanpa Hukuman Dengan Hukuman

𝑅 −𝑊
Rumus : B = S Score = Right – Wrong 𝑆=𝑇 − 2𝑊 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑆=
𝑛 −1 Agus 2
Agus 6
Agus 6–4=2 Agus : S = T – 2W
Anto 4
Anto 7 Anto 7–3=4 = 10 – 2(4) = 2
Alya 9 Alya 9–1=8 atau Alya 8

Yusuf 8 Yusuf 8–2=6 Yusuf 6


PILIHAN GANDA
TANPA HUKUMAN DENGAN HUKUMAN
Rumus : B = S Agus 0
𝑊
𝑆= 𝑅 − Anto 8,75
Agus 2 𝑛−1
Alya 6,25
Anto 9
Agus : = 0 Yusuf 2,5
Alya 7

Yusuf 4

MENJODOHKAN JAWABAN SINGKAT


Setiap nomor mempunyai skor sebanyak 1 Setiap nomor mempunyai skor sebanyak 2

Agus 2 Agus 5 x 2 = 10

Anto 5 Anto 7 x 2 = 14

Alya 10 Alya 8 x 2 = 16

Yusuf 4 Yusuf 5 x 2 = 10
IMPLEMENTASI PENGOLAAN HASIL TES HASIL BELAJAR
Nama Benar- Pilihan Menjodohkan Jawaban Total
Salah Ganda Singkat Skor
Agus 6 2 2 10 20
Anto 7 9 5 14 35
PENILAIAN
Alya 9 7 10 16 42
ACUAN
Yusuf 8 4 4 10 26
PATOKAN ???

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒆𝒏𝒕𝒂𝒉𝒉
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊= 𝑿 𝟏𝟎𝟎
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 𝑰𝒅𝒆𝒂𝒍

Skor maksimumnya adalah 50, maka setelah dikonversi menjadi


Apaan nilai standar adalah :
tuh ? Nama Skor Mentah Nilai

Agus 20 20 / 50 X 100 = 40

Anto 35 35 / 50 X 100 = 70

Alya 42 42 / 50 X 100 = 84

Yusuf 26 26 / 50 X 100 = 52
PENILAIAN 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒆𝒏𝒕𝒂𝒉𝒉 Nama Skor Mentah Nilai Acuan Norma
ACUAN 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊= 𝑿 𝟏𝟎𝟎
NORMA ??? 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊 𝑺𝒊𝒔𝒘𝒂 Agus 20 20 / 42 X 100 = 47,61

Anto 35 35 / 42 X 100 = 83,33


Rata-rata = 30,5
Deviasi standar = 8,5 Alya 42 42 / 42 X 100 = 100
Diubah menjadi nilai standar berskala Yusuf 26 26 / 42 X 100 = 61,90
5
Bagaimana ---------------> A
sih ?? Mean+1,5 SD = 30,5 + 1,5(8,5) = 43,25
Skor Mentah Nilai Huruf
---------------> B 43 ke atas A
Mean+0,5 SD = 30,5 + 0,5(8,5) = 34,75 35 – 42 B
--------------->
26 – 34 C
Mean-0,5 SD = 30,5 - 0,5(8,5) = 26
---------------> D 18 – 25 D
Mean-1,5 SD = 30,5 - 1,5(8,5) = 17.75 25 ke bawah E
---------------> E
Nama Skor Mentah Nilai Huruf
Setelah Dikonversi
Agus 20 D

Anto 35 B

Alya 42 B

Yusuf 26 C
TEERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai