Anda di halaman 1dari 10

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Tersedia online di http://journal.uny.ac.id/index.php/jrpm

Jurnal Riset Pendidikan Matematika 6 (2), 2019, 1-3

Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


Numbering High Together (NHT) Untuk Meningkatan Kemampuan Kolaborasi, Literasi
Matematis Dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Kelas X SMA
Negeri 1 Wiwirano

Lalu Wahyu Rizaldi *, Wahyu Setyaningrum, M.Ed.,Ph.D


Surel:Laluwahyu.2021@student.uny.ac.id

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Kemampuan Kolaborasi, Literasi


Sejarah artikel
Diterima: Matematika, dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis siswa melalui Model
Diperbaiki: Pembelajaran Kooperatif Numbering High Together (NHT) dengan Pendekatan
Diterima: Problem Based Learning. Pada penelitian ini diperoleh nilai signifikan < p value
(0,05), maka terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil skor pretest dan
Kata kunci
posttest Kemampuan Kolaborasi, Literasi Matematika, dan Kemampuan
Pembelajaran Berbasis
Berpikir Kritis Matematis. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka
Masalah, Penomoran Tinggi
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembelajaran matematika dengan
Bersama(NHT),
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan PBL
keterampilan kolaborasi,
dapat mendukung kemampuan komunikasi siswa di abad 21. 2. Pembelajaran
Literasi Matematika,
matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
dan Berpikir Kritis
dengan pendekatan PBL dapat menunjang kemampuan berpikir kritis siswa di
Keterampilan
abad 21. 3. Pembelajaran matematika dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif NHT dengan pendekatan PBL dapat mendukung
keterampilan Literasi Matematika di abad 21. 4. Pembelajaran matematika
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan
pendekatan PBL dapat mendukung keterampilan kolaborasi siswa abad 21

Cara Mengutip:Pertama, P., Kedua, P., Ketiga, P (2019). Petunjuk Penulisan naskah Jurnal Riset
Pendidikan Matematika (versi template 2019).Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 7(1) 1-3. doi:https://
doi.org/10.21831/jrpm.v7i1.000000

https://doi.org/10.21831/jrpm.v7i1.000000 jrpm.ppsuny@uny.ac.id
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 6 (2), 2019 - 2
Penulis Pertama, Penulis Kedua, Penulis Ketiga

Peningkatan mutu pendidikan khususnya matematika harus terus diupayakan, karena matematika
sebagai ilmu dasar memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai sarana berpikir untuk mengembangkan penalaran, logika, sistematika, dan berpikir kritis. Sejalan
dengan pernyataan tersebut, dalam kurikulum 2013 disebutkan bahwa mata pelajaran matematika perlu
diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan berpikir. untuk bekerja sama (
Astrawan, 2018: 2). Dari apa yang telah dijelaskan, disebutkan bahwa peran matematika sangat penting
dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga upaya peningkatan kualitas
pembelajaran matematika khususnya pada tingkat pendidikan dasar hingga menengah perlu mendapat
perhatian yang serius, yaitu perlu dirancang pembelajaran yang mampu membantu dan mengembangkan
potensi siswa khususnya dalam berpikir kritis dan meningkatkan kerjasama siswa di sekolah.

Ada berbagai definisi tentang berpikir kritis.Beyer (1995)menawarkan definisi yang paling sederhana:
"Berpikir kritis berarti membuat penilaian yang masuk akal". Beyer memandang berpikir kritis sebagai
penggunaan kriteria untuk menilai kualitas sesuatu, dari aktivitas paling sederhana seperti aktivitas normal
sehari-hari hingga menarik kesimpulan dari sebuah tulisan yang digunakan seseorang untuk mengevaluasi
keabsahan sesuatu (pernyataan, ide, argumen, penelitian, dan lain-lain).Facione (2006)menyatakan bahwa
berpikir kritis sebagai pengaturan diri dalam memutuskan (menilai) sesuatu yang menghasilkan interpretasi,
analisis, evaluasi, dan inferensi, serta pemaparan dengan menggunakan bukti, konsep, metodologi, kriteria, atau
pertimbangan kontekstual yang menjadi dasar pengambilan keputusan. Berpikir kritis penting sebagai alat
penyelidikan. Berpikir kritis merupakan kekuatan dan sumber energi dalam kehidupan sosial dan pribadi
seseorang. (Zubaidah, 2010). Berbagai sudut pandang menawarkan terkait dengan berpikir kritis serta arahan
dan manfaat dalam memecahkan masalah kontekstual dengan kompleksitas tinggi. Berkaitan dengan hal
tersebut, kolaborasi siswa menjadi penting dalam pembelajaran matematika, dimana kolaborasi sebagai suatu
kemampuan yang diwujudkan dalam interaksi kelompok meliputi kerjasama dalam kelompok, menghargai
pendapat anggota kelompok, tanggung jawab terhadap kerja kelompok, dan mampu berkontribusi pada
kelompok. (Azro, 2019). Johnson & Johnson menyatakan bahwa keterampilan kolaborasi yang efektif ditandai
dengan saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka dalam kolaborasi, rasa tanggung jawab seseorang
dalam menyelesaikan tugas bersama, dan kebutuhan akan keterampilan interpersonal dan bekerja sama dalam
kelompok kecil.(Emily, 2017)
Masalah yang sering muncul dalam pembelajaran matematika adalah rendahnya
kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang dikemas dalam bentuk soal-
soal yang menekankan pada proses berpikir kritis siswa. Hal ini terlihat dari hasil Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS) 2015 yang menunjukkan bahwa skor rata-
rata yang diperoleh hanya 397 dari 500 dan menempati urutan ke-44 dari 49 negara.(Mulis, 2016
). Hasil ini sedikit lebih tinggi dari hasil TIMSS 2011 yang merupakan skor rata-rata 386
(peringkat 39 dari 43 negara). Di sisi lain, hasil Program for International Student Assessment
(PISA) 2015 menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat 63 dari 70 negara dengan skor
rata-rata 386 (OECD, 2016). Ini sedikit peningkatan dari hasil PISA 2012 (peringkat 64 dari 65
negara dan skor rata-rata 375). Hasilnya juga mengungkapkan bahwa 68,6% siswa berprestasi di
bawah level kedua dan hanya 0,7% dari mereka yang mencapai level lima dan enam. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di kelas belum optimal. Secara lebih spesifik
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah satu guru matematika di SMAN 1
Wiwirano diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah. Hal ini terlihat dari
nilai rata-rata pretest yang diberikan yang mengukur kemampuan berpikir kritis siswa masing-
masing yaitu nilai ketercapaian KD : 22.14559, dengan nilai kerjasama : 21.84, berpikir kritis : 25
dan literasi : 18. Penguatan faktor uang ini terjadi adalah model atau pendekatan pembelajaran
dimana ruang aktualisasi atau interaksi siswa dibatasi, karena proses pembelajaran masih
didominasi oleh guru. Pemilihan pendekatan dan model pembelajaran yang tepat adalah

Hak Cipta © 2019, Jurnal Riset Pendidikan Matematika


ISSN 2356-2684 (cetak), ISSN 2477-1503 (online)
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 6 (2), 2019 - 3
Penulis Pertama, Penulis Kedua, Penulis Ketiga

diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dan keterampilan kolaborasi siswa. Dari
beberapa model pembelajaran yang mendukung peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, peneliti tertarik
untuk menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning NHT dengan pendekatan PBL (Problem Based
Learning) dalam pembelajaran di kelas.Atiyah (2018: 308)mengemukakan bahwa model pembelajaran Numbered
Head Together merupakan model pembelajaran yang membagi siswa menjadi kelompok-kelompok yang
heterogen dengan jumlah 3-5 siswa dimana setiap siswa dalam kelompok tersebut akan diberikan nomor kepala.
Setiap kelompok diskusi akan menerima materi yang sama. Dengan penomoran ini, siswa dituntut untuk selalu
siap mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Dengan demikian, setiap siswa akan berusaha memahami
hasil kerja kelompoknya, bertanggung jawab atas hasil diskusi, dan terlibat aktif dalam kegiatan diskusi. Model
tersebut dipadukan dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL). Pembelajaran berbasis masalah adalah
proses pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu masalah sebelum memulai proses pembelajaran.
Siswa dihadapkan pada masalah nyata yang memacu mereka untuk meneliti, mengurai, dan mencari solusi.
Pembelajaran berbasis masalah erat kaitannya dengan realitas siswa, sehingga siswa belajar tidak hanya dalam
bidang pengetahuan, tetapi juga pengalaman dan perasaan. Hal inilah yang membuat strategi pembelajaran
berbasis masalah lebih mungkin diterima siswa dibandingkan strategi pembelajaran lain yang hanya mengajak
siswa menjauh dari masalah nyata. (Rudi, 2013). Problem Based Learning adalah pendekatan pembelajaran yang
menghadapkan siswa pada masalah-masalah praktis sebagai pijakan dalam pembelajaran atau dengan kata lain
siswa belajar melalui masalah. (Wena, 2010). Tujuan utama Pembelajaran Berbasis Masalah bukanlah
penyampaian pengetahuan dalam jumlah besar kepada siswa, tetapi berorientasi pada pengembangan
kemampuan berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah dan sekaligus mengembangkan kemampuan
siswa untuk secara aktif membangun pengetahuannya sendiri.Fathurrohman, 2015). Pendapat yang senada juga
mengatakan bahwa PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa dalam
bekerja, memotivasi secara internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam
kerja kelompok. (Widiasworo, 2017). Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul Pembelajaran Rasio Trigonometri dengan Pendekatan Problem Based Learning Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbering High Together (NHT) untuk Meningkatkan Kemampuan
Kolaborasi, Literasi Matematika dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Wiwirano

METODE
Penelitian ini termasuk penelitian Pre-Experimental Design. Penelitian ini melibatkan satu kelas
sebagai kelas eksperimen dan kelas perlakuan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar, Kemampuan Kolaborasi, Berpikir Kritis, Literasi Matematika dengan menggunakan
pendekatan Problem Based Learning melalui model Cooperative tipe NHT (Number Head
Together) pada materi Rasio Trigonometri. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Wiwirano pada
semester genap dengan materi Rasio Trigonometri. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X SMA Negeri 1 Wiwirano. Peneliti telah melakukan wawancara dengan guru di
sekolah tersebut untuk mengetahui gambaran populasi. Diperoleh informasi bahwa kelas X SMA
Negeri 1 Wiwirano terdiri dari 3 (tiga) kelas tanpa ada kelas unggulan yang tersebar secara
heterogen, dalam artian pada umumnya disetiap kelas terdapat siswa yang berkemampuan
tinggi, sedang, dan rendah. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan
teknik purposive sampling dengan melihat nilai rata-rata matematika pada ganjil semestetes r
untuk tahun ajaran 2021/2022. Sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah satu kelas.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel diperoleh kelas X IPA 1 sebagai sampel penelitian.
Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu: 1. Variabel bebas
(independen) adalah perlakuan berupa pendekatan Problem Based Learning melalui model
pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Together). 2. Variabel terikat (dependen)
berupa hasil belajar, kemampuan kolaborasi, literasi matematika dan berpikir kritis siswa. Desain
penelitian yang digunakan adalah one group pretest-

Hak Cipta © 2019, Jurnal Riset Pendidikan Matematika


ISSN 2356-2684 (cetak), ISSN 2477-1503 (online)
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 6 (2), 2019 - 4
Penulis Pertama, Penulis Kedua, Penulis Ketiga

desain pasca tes. Sebelum melakukan penelitian, kelas terpilih diberikan pretest dan setelah
penelitian dilakukan diberikan posttest. Desainnya adalah sebagai berikut O1 X O2 (Sarwono,
2007: 86)

Tabel 1. Deskripsi
O1 Skor pretest yaitu skor tes hasil belajar, keterampilan kolaborasi, literasi matematika,
dan berpikir kritis matematis siswa sebelum menerapkan pendekatan Problem
Based Learning melalui model pembelajaran Cooperative Learning NHT (Number
Head Together).
X Treatment (Treatment), yaitu menerapkan pembelajaran dengan pendekatan Problem

Based Learning melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head

Together).

O2 Skor postes yaitu skor tes hasil belajar, keterampilan kolaborasi, literasi
matematika, dan berpikir kritis matematis siswa setelah menerapkan
pendekatan Problem Based Learning melalui model pembelajaran Cooperative
tipe NHT (Number Head Together).

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa


Lembar observasi aktivitas guru digunakan untuk mengamati aktivitas guru dalam mengelola
pembelajaran, sedangkan lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengamati aktivitas
yang dilakukan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Lembar observasi yang dibuat mengacu
pada rencana pelaksanaan rencana pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Setiap
aktivitas yang diamati dalam penelitian ini mengacu pada Pendekatan Problem Based Learning
dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT.
2. Lembar Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Dalam penelitian ini untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa, digunakan instrumen
penelitian berupa tes tertulis berupa uraian sebanyak 4 butir soal. Kemudian menentukan
pedoman penilaian untuk menilai kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
3. Lembar Tes Kemampuan Hasil Belajar Siswa
Dalam penelitian ini, untuk mengukur hasil belajar siswa, instrumen yang digunakan
adalah. Penelitian ini berupa tes tertulis berupa uraian sebanyak 13 soal. Kemudian
menentukan pedoman penilaian untuk menilai hasil belajar matematika siswa.
4. Lembar Tes Kemampuan Literasi Matematika Siswa
Dalam penelitian ini untuk mengukur kemampuan literasi matematika siswa, digunakan
instrumen penelitian berupa tes tertulis berupa uraian sebanyak 5 butir soal. Kemudian

Hak Cipta © 2019, Jurnal Riset Pendidikan Matematika


ISSN 2356-2684 (cetak), ISSN 2477-1503 (online)
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 6 (2), 2019 - 5
Penulis Pertama, Penulis Kedua, Penulis Ketiga

menentukan pedoman penilaian untuk menilai kemampuan pemahaman konsep


matematika siswa.
5. Lembar Tes Kuesioner Kemampuan Kolaborasi Siswa
Dalam penelitian ini untuk mengukur kemampuan kolaborasi matematis siswa, digunakan
instrumen penelitian berupa angket tes. Kemudian menentukan pedoman penilaian untuk menilai
kemampuan kolaborasi matematis siswa.

HASIL DAN DISKUSI

Hasil nilai rata-rata pretest 22,14559, standar deviasi 5,59184, nilai minimal
yang diperoleh siswa 9,00, nilai maksimal yang diperoleh siswa 41,47, dan
persentase ketercapaian kompetensi dasar 22,14%. Sedangkan untuk nilai posttest
nilai rata-rata 64,6968, standar deviasi 7,39617, nilai minimal yang diperoleh siswa
53,45, nilai maksimal yang diperoleh siswa 82,3529, dan persentase pencapaian
kompetensi dasar 64,70%. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan peningkatan
praktik pembelajaran menggunakan pendekatan Problem Based Learning dengan
model kooperatif numbered heads together (NHT), maka dilakukan Paired Sample t
Test. Tes ini digunakan untuk mengetahui perbedaan antara hasil pretest dan
posttest yang dilakukan.

Hasil pengujian menggunakan software SPSS menunjukkan nilai signifikansi sebesar


0,000. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil pretest dan posttest. Artinya pembelajaran dengan pendekatan Problem
Based Learning model kooperatif tipe NHT mampu meningkatkan pencapaian kompetensi siswa
secara signifikan.
Dalam penelitian ini ada satu kemampuan yang diukur yaitu kemampuan berpikir kritis. Kemampuan
ini merupakan salah satu kemampuan di abad 21 yang harus ditingkatkan oleh guru dan harus
dimiliki oleh siswa. Hasil penilaian kemampuan abad 21 yang ingin peneliti tingkatkan melalui
kegiatan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran Problem Based learning dengan model
kooperatif tipe number head together (NHT), diperoleh hasil sebagai berikut.

Hak Cipta © 2019, Jurnal Riset Pendidikan Matematika


ISSN 2356-2684 (cetak), ISSN 2477-1503 (online)
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 6 (2), 2019 - 6
Penulis Pertama, Penulis Kedua, Penulis Ketiga

Pada tabel di atas terlihat bahwa rata-rata nilai pretest keterampilan kolaborasi
adalah 21,84, nilai minimum 12,50, nilai maksimum 55, dan standar deviasi 7,91952.
Sedangkan untuk nilai posttest, nilai rata-rata posttest 65,18, nilai minimum 55, nilai
maksimum 100, dan standar deviasi 10,27284. Selain itu, nilai signifikansi yang diperoleh
adalah 0,000 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari p-value 0,05. Karena nilai
signifikan < p value (0,05), maka terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil skor
pretest dan posttest yang artinya pendekatan pembelajaran matematika dengan
pendekatan Problem Based Learning dengan model kooperatif tipe Number Head Together
(NHT). , Materi Trigonometric Ratio dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi. Siswa
SMA Negeri 1 Wiwirano

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pretest untuk matematika
kemampuan literasi 18.00, nilai minimum 0,00, nilai maksimum 45,00, dan standar
deviasi 10,70436. Sedangkan untuk nilai posttest, nilai rata-rata posttest adalah 74,20,
nilai minimum 45, nilai maksimum 95, dan standar deviasi 13,59228. Selain itu, nilai
signifikansi yang diperoleh adalah 0,000, dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil
dari p-value 0,05. Karena nilai signifikan < p value (0,05) maka terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil pretest

Hak Cipta © 2019, Jurnal Riset Pendidikan Matematika


ISSN 2356-2684 (cetak), ISSN 2477-1503 (online)
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 6 (2), 2019 - 7
Penulis Pertama, Penulis Kedua, Penulis Ketiga

Tabel di atas menunjukkan rata-rata nilai pretes kemampuan berpikir kritis 25, nilai
minimum 5,00, nilai maksimum 60,00, dan standar deviasi 8,66025. Sedangkan untuk
nilai posttest, nilai rata-rata posttest adalah 71,2, nilai minimum 40,00, nilai maksimum
100, dan standar deviasi 17,92810. Dimana nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,000
yang lebih kecil dari p-value 0,05. Karena nilai signifikan < p value (0,05) maka terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil skor pretest dan posttest yang artinya
pembelajaran matematika dengan pendekatan Problem Based Learning dengan model
kooperatif number head together (NHT), Trigonometric Ratio materi mampu
meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Siswa Matematika SMA Negeri 1 Wiwirano.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan
pendekatan PBL dapat menunjang kemampuan komunikasi siswa di abad 21. 2. Pembelajaran matematika
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan PBL dapat menunjang
kemampuan berpikir kritis siswa di abad 21. 3. Pembelajaran matematika dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif NHT dengan pendekatan PBL dapat mendukung keterampilan Literasi
Matematika di abad 21. 4. Pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
NHT dengan pendekatan PBL dapat mendukung keterampilan kolaborasi siswa di abad 21.

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, D., Meutiawati, I., & Lkpd, KK (2020). Jurnal Phi Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik ( LKPD ) berbasis discovery learning pada materi,1(3), 13–19.

Farib, PM, Ikhsan, M., & Subianto, M. (2019). Proses Berpikir kritis matematis siswa
sekolah menengah pertama melalui discovery learning,6(1), 99–117.

Huda, M. (2015). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan


Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Huda, M. (2016). Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan.
Yogyakarta: Bima Ayu Atijah.

Saya, SAYA (2015). Penerapan Belajar Pendekatan Scientific Untukmeningkatkan Prestasi


Siswa Padamata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Pasar. Prosiding Seminar Nasional, hlm.
269–285. Keramati,

Hak Cipta © 2019, Jurnal Riset Pendidikan Matematika


ISSN 2356-2684 (cetak), ISSN 2477-1503 (online)
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 6 (2), 2019 - 8
Penulis Pertama, Penulis Kedua, Penulis Ketiga

MR (2014). Pengaruh Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Prestasi


Akademik Mahasiswa S1 Psikologi. Jurnal Internasional Pendidikan dan Ilmu
Terapan, 1(1), 27-47.

Johnson, DW, & Johnson, RT (2006). Belajar Bersama dan Sendirian :Ikhtisar dan Meta
– analisis Belajar Bersama dan Sendiri :Ikhtisar dan Meta-analisis, (Mei 2014), 37–
41. https://doi.org/10.1080/0218879020220110

Kereulik, K. Mishra, P., Fahnoe, C., & Terry, L. (2013). Pengetahuan apa yang paling berharga:
Pengetahuan Guru untuk pembelajaran Abad 21. Jurnal Pembelajaran Digital dalam
Pendidikan Guru. 29(4),127-140.

Kristen, U., Wacana, S., & Tengah, J. (2020). Jurnal basicedu,3(4).

Kosasih. (2014). Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
Yurama Widya.

Kurnik, Z. (2008). Pendekatan Ilmiah untuk Pengajaran Matematika. Metodika, 17, 421-432.

Laal, M., & Ghodsi, SM (2012). Manfaat Pembelajaran Kolaboratif. Procedia Sosial dan
Ilmu Perilaku, 31, 486-490.

Lai, E., Foltz, P., & Lai, E. (2021). Keterampilan untuk Hari Ini:Yang Kami Ketahui Tentang Ditulis oleh,
(Januari 2017).

Lestari, dkk. 2018. Implementasi Pendekatan Saintifik Setting Kooperatif Tipe STAD Terhadap
Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Matematika. Aksioma. Jil. 9, No. 1. hlm. 29-39.
Majid., A & Chaerul., R. (2014). Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Majid, A., & Rochman, C. (2015). Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Martono, Nanang. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Ngalimun. (2015). Strategi dan Model Pembelajaran. DIY: Aswaja Pressindo.
Pusat Penelitian Kebijakan Pasifik. (2010). Keterampilan abad ke-21 untuk Siswa dan Guru.
Honolulu: Sekolah Kemehameha, Divisi Penelitian & Evaluasi.
Taman, SK (2013). Hubunganp Antara Persepsi Siswa terhadap Model Ilmiah dan
Konsepsi Alternatif mereka tentang Fase Bulan. Jurnal Eurasia Pendidikan
Matematika, Sains & Teknologi, 2013, 9(3), 285-299.
Prastowo., A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana. Retnowati, E.
(2012). Belajar Memecahkan Masalah Matematika dalam Pengaturan Kerja Kelompok.
Prosiding konferensi Australia tentang pendidikan sains dan matematika, Melbourne, 28.
Rudolph, JI (2005). Epistimologi untuk Massa: Asal Usulnyaf “Metode Ilmiah”
di Sekolah Amerika. Sejarah Pendidikan Triwulanan, 45, 341-367.
Saputra, H. (2020). “Kemampuan Berfikir Kritis Matematis ,” (April), 1–7.
Setiana, DS, & Purwoko, RY (2020). Analisis kemampuan yang telah ditinjau dari gaya
belajar matematika siswa,7(2), 163–177.
Surabaya, UM, & Pendidikan, PUS (2021). Inventa:Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN NHT DALAM MENINGKATAKAN

Hak Cipta © 2019, Jurnal Riset Pendidikan Matematika


ISSN 2356-2684 (cetak), ISSN 2477-1503 (online)
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 6 (2), 2019 - 9
Penulis Pertama, Penulis Kedua, Penulis Ketiga

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Pendahuluan Pendidikan berperan sertakan,V


(1), 16–29.
Wahyuni, MEISRI (2020). IMPLEMENTASI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH
BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KE LAS V MI MA' ARIF SKRIPSI
NU MARGA SANA TAHUN PELAJARAN 2019/2020. Materi, P., Geometri, O., &
Mahasiswa, U. (2017). - 11 , 66 -,21(1), 51–64.
Nuryanti, L., Zubaidah, S., & Diantoro, M. (2018). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
SMP, (2006), 155–158.

PROFIL SINGGAT
Profil singkat berupa narasi data kelahiran; pendidikan dari jenjang sarjana sampai pendidikan terakhir
yang berisi prodi, dan tahun kelulusan serta pekerjaan/aktivitas yang dilakukan sampai saat ini.

REFERENSI

Astrawan, IP 2018. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIII6 SMP
Negeri 9 Kendari Ditinjau dari Perbedaan Gender. Skripsi. Program Sarjana Pendidikan
Matematika Universitas Halu Oleo. Kendari.
Atiyah, U., Asri Untari, MF, & Nashir Tsalatsa, A. (2019). Keefektifan Model Pembelajaran
Numbered Head Together (NHT) Dengan Media Teka-Teki Silang Terhadap Hasil Belajar
Tematik Siswa.Jurnal Internasional Pendidikan Dasar,3(1), 46. https://doi.org/10.23887/
ijee.v3i1.17284.
Azro, DLA 2019. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Kolaboratif Dengan
Strategi Word Problem Roulette (Wpr) Untuk Melatih Kemampuan Kolaborasi Siswa. Skripsi. Prodi
Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Beyer, BK (1995). Berpikir kritis. Bloomington IN: Pendidikan Phi Delta Kappa
Dasar.
Erwin Widiasworo. 2017. Inovasi Pembelajaran.Yogyakarta: In Media.
Facione, P.a. (2011).Berpikir kritis :Apa Itu dan Mengapa Itu Penting.penilaian wawasan. Diambil
darihttps://www.insightassessment.com/CT-Resources/Teaching-For-and-About-Critical-Thinking/
Critical-Thinking-What-It-Is-and-Why-It-Counts/Critical-Thinking-What- Ini-Ada-dan-Mengapa-Itu-
Diperhitungkan-PDF.
Fathurrohman, M. (2015). Model-model pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Indikator, O. (2016).Sekilas Pendidikan 2016 (Ringkasan dalam bahasa Italia).
https://doi.org/10.1787/8d06afc6-it
Johnson, DW, & Johnson, RT (2006). Belajar Bersama dan Sendirian :Ikhtisar dan Meta -
analisis Belajar Bersama dan Sendiri :Lebihview dan Meta-analisis, (Mei 2014), 37–41.
https://doi.org/10.1080/0218879020220110
Lai, E., Foltz, P., & Lai, E. (2021). Keterampilan untuk Hari Ini:Apa yang Kami Ketahui tentang Ditulis oleh, (Januari
2017).
Mullis, IV., Martin, MO, Foy, P., & Hopper, M. (2015). Hasil Internasional Timss 2015 di
Matematika.IEA: Pusat Studi Internasional TIMSS & PIRLS, 1–971. Diambil dari http://
timss2015.org/timss-2015/science/student-achievement/distribution-of-
scienceachievement/
Rudi Hartono, Ragam Model Mengajar Yang Mudah Diterima Murid. Set. I Jogjakarta : Diva Press,
2013.

Hak Cipta © 2019, Jurnal Riset Pendidikan Matematika


ISSN 2356-2684 (cetak), ISSN 2477-1503 (online)
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 6 (2), 2019 - 10
Penulis Pertama, Penulis Kedua, Penulis Ketiga

Sarwono, J., (2007): Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis Dengan SPSS, Andi, Yogyakarta.

Sains, P. (2010). Berpikir Kritis :Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, (2009), 1–14.

Wena, M. 2010. Strategi pembelajaran inovatif kontemporer (Suatu Tinjauan Konseptual


operasional). Jakarta : Bumi Aksara.

Hak Cipta © 2019, Jurnal Riset Pendidikan Matematika


ISSN 2356-2684 (cetak), ISSN 2477-1503 (online)

Anda mungkin juga menyukai