Ahmad Septiadi
e-mail: ahmad.septiadi10@gmail.com
ABSTRAK
Lemahnya kemampuan komunikasi dan penalaran matematis siswa salah satunya dipengaruhi oleh faktor
pembelajaran matematika cenderung abstrak sehingga konsep-konsep matematika sulit dipahami. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji masalah pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi dan penalaran serta
resiliensi matematis siswa SMA melalui pembelajaran berbasis masalah. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes-postes.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di salah satu sekolah SMA di Bandung Barat.
Adapun sampelnya yaitu satu kelas yang dijadikan kelas eksperimen dan satu lagi dijadikan kelas kontrol. Kedua
kelas diberikan pretes, kemudian pembelajaran yang digunakan melalui pembelajaran berbasis masalah secara
berkelompok diberikan kepada kelas eksperimen dan pembelajaran biasa kepada kelas kontrol. Instrumen terdiri
dari tes kemampuan komunikasi matematis, penalaran matematis dan skala resiliensi matematis. Hasil penelitian
menunjukan bahwa : (1) pencapaian peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran biasa, (2)
pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis
masalah lebih baik daripada yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran biasa, (3) resiliensi matematis
siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada yang pembelajarannya
menggunakan pembelajaran biasa, (4) terdapat asosiasi antara kemampuan komunikasi dan penalaran matematis
siswa, (5) tidak terdapat asosiasi antara kemampuan komunikasi dan resiliensi matematis siswa, (6) tidak
terdapat asosiasi antara kemampuan penalaran dan resiliensi matematis siswa, (7) Gambaran pelaksanaan
pembelajaran berbasis masalah siswa terlibat aktif dalam menemukan konsep matematis dan siswa, akan tetapi
masih merasa kesulitan terhadap soal-soal cerita.
Kata kunci: Kemampuan Komunikasi Matematis, Kemampuan Penalaran Matematis, Resiliensi Matematis,
dan Pembelajaran Berbasis Masalah