Anda di halaman 1dari 5

A.

Kerangka Berfikir
Menurut Sugiono (2019) kerangka berfikir juga bisa diartikan
sebagai gambaran dari pemikiran peneliti. Kerangka berfikir penelitian ini
bertujuan untuk mencari pengaruh penggunaan model pembelajaran
Problem Based Learning terhadap kemampuan Literasi Matematis siswa
kelas V SDN I Keresek.
Upaya dalam mencapai tujuan pendidikan terus dikembangkan
agar Indonesia menjadi negara yang maju. Perkembangan zaman ditandai
dengan berkembangnya teknologi, informasi dan komunikasi. Salah satu
bidang yang memberikan kontribusi besar dalam hal tersebut adalah
matematika. Sehingga, guna menguasai dan menciptakan teknologi dimasa
depan, maka diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Tujuan lain dari mata pelajaran matematika adalah untuk melatih
cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah, dan mengkomunikasikan dalam bahasa
matematika. Apabila dicermati, dalam tujuan tersebut sudah menunjukan
aspek literasi matematis. Literasi matematis merupakan kemampuan
seseorang atau individu dalam merumuskan, menggunakan, dan
menafsirkan matematika dalam berbagai konteks. Sehingga dapat
dipahami bahwa literasi matematis sangatlah penting bagi peserta didik
agar bisa memahami matematika tidak hanya pada materi saja tetapi juga
penguasaan penalaran, konsep, fakta, dan alat matematika dalam
pemecahan masalah di kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan data-data yang telah didapatkan, kemampuan literasi
matematis peserta didik masih tergolong rendah, hal ini disebabkan karena
siswa kurang memahami isi soal cerita sehingga peserta didik belum bisa
menggunakan matematika dengan konsep, fakta, prosedur, dan penalaran
matematika. Oleh karena itu, diperlukan sebuah model pembelajaran
dalam proses KBM yang dapat meningkatkan kemampuan literasi
matematis peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang dapat
digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning.
Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang
berpusat pada siswa sehingga dapat mengembangkan keterampilan berfikir
tingkat tinggi, mengembangkan pengetahuan siswa dan keterampilan
memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa digunakan untuk
mengembangkan kemampuan literasi matematis peserta didik. Pada
model PBL, peserta didik dihadapkan dengan masalah kehidupan sehari-
hari, sama halnya dengan literasi matematis yang erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari. Pada kemampuan literasi matematis saat peserta
didik dihadapkan dengan permasalahan, peserta didik diharapkan berfikir
bahwa permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan matematika.
Keterkaiatan antara model pembelajaran Problem Based Learning dengan
kemampuan literasi matematis dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Gambar 2.1
Keterkaiatan antara Model PBL dengan Literasi Matematis
Model Pembelajaran Kemampuan Literasi Matematis
Problem Based Learning

 Orientasi peserta  Mengidentifikasi aspek-aspek


didik terhadap matematika dalam
masalah permasalahan yang terdapat
 Mengorganisasikan pada situasi konteks nyata
peserta didik untuk serta mengidentifikasi variabel
belajar yang penting.
 Membimbing  mengubah permasalahan
pengalaman menjadi bahasa matematika
individual atau atau model matematika yang
kelompok sesuai ke dalam bentuk
 Mengembangkan dan variabel, gambar, atau diagram
menyajikan hasil yang sesuai.
karya  Menerapkan model rancangan
 Menganalisis dan matematika untuk menemukan
mengevaluasi proses solusi matematika.
pemecahan masalah  Menafsirkan hasil matematika
yang diperoleh dan
mengevaluasi kewajaran solusi
matematika dalam konteks
masalah dunia nyata.

Berdasarkan keterkaitan model pembelajaran Problem Based


Learning dengan kemampuan Literasi Matematis, berikut adalah kerangka
berfikir dari judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based
Learning terhadap Literasi Matematis di Sekolah Dasar”.
Tabel 2.1 Kerangka Berfikir
Perkembangan Zaman

Teknologi Informasi Komunikasi

Matematika

Kemampuan Literasi Matematis

Permasalahan yang ditemukan:


1. Kemampuan literasi matematis peserta didik
masih rendah.
2. Peserta didik belum bisa memahami masalah yang
ada dalam soal.
3. Kemampuan literasi matematis Peserta didik
masih rendah dalam menggunakan matematika
dengan konsep, fakta, prosedur, dan penalaran
matematika.

Model pembelajaran Problem Based Learning

Anda mungkin juga menyukai