Anda di halaman 1dari 31

Latihan 4 PKn 1. Apa yang dimaksud dengan konstitusi? 2. Jelaskan latar belakang mengapa Negara memiliki koristitusi (UUD)?

3. Jelaskan apa fungsi rule of law? 4. Tuliskan prinsip-prinsip Rule of Law di Negara Indonesia? 5. Menurut kalangan bahwa hukum di Negara Indonesia sebenarnya sudah baik, tetapi pengimplementasiannya yang tidak baik. Setujukah anda dengan pendapat tersebut? 6. Perhatikan: si A melihat si C borunan koruptor. Si A mau melaporkan si C ke pihak yang berwajib, tetapi si A sudah tidak percaya dengan kinerja aparat lantaran banyak oknum aparat yang diproses dan terkait masalah hukum. Jika Anda sebagai si A, apa yang anda akan lakukan untuk menegakan hukum? Jawab 1. Konstitusi adalah pembentukan suatu Negara atau menyusun dan menyatakan aturan suatu Negara. 2. Latar belakang terbentuknya konstitusi (UUD45) bermula dari janji Jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia dikemudian hari. Janji tersebut antara lain berisi sejak dari dahulu, sebelum pecahnya peperangan asia timur raya, Dai Nippon sudah mulai berusaha membebaskan bangsa Indonesia dari kekuasaan pemerintah hindia belanda. Tentara Dai Nippon serentak menggerakkan angkatan perangnya, baik di darat, laut, maupun udara, untuk mengakhiri kekuasaan penjajahan Belanda. Sejak saat itu Dai Nippon Teikoku memandang bangsa Indonesia sebagai saudara muda serta membimbing bangsa Indonesia dengan giat dan tulus ikhlas di semua bidang, sehingga diharapkan kelak bangsa Indonesia siap untuk berdiri sendiri sebagai bangsa Asia Timur Raya. Namun janji hanyalah janji, penjajah tetaplah penjajah yang selalu ingin lebih lama menindas dan menguras kekayaan bangsa Indonesia. Setelah Jepang dipukul mundur oleh sekutu, Jepang tak lagi ingat akan janjinya. Setelah menyerah tanpa syarat kepada sekutu, rakyat Indonesia lebih bebas dan leluasa untuk berbuat dan tidak bergantung pada Jepang sampai saat kemerdekaan tiba. Setelah kemerdekaan diraih, kebutuhan akan sebuah konstitusi resmi nampaknya tidak bisa ditawar-tawar lagi, dan segera harus dirumuskan. Sehingga lengkaplah Indonesia menjadi sebuah Negara yang berdaulat. Pada tanggal 18 Agustus 1945 atau sehari

setelah ikrar kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan sidangnya yang pertama kali dan menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut: Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 yang bahannya diambil dari rancangan undang-undang yang disusun oleh panitia perumus pada tanggal 22 Juni 1945; Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 yang bahannya hampir seluruhnya diambil dari RUU yang disusun oleh panitia perancang UUD tanggal 16 Juni 1945; Memilih ketua persiapan kemerdekaan Indonesia Ir. Soekarno sebagai presiden dan wakil ketua Drs. Muhammad Hatta sebagai wakil presiden; Pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang kemudian menjadi komite Nasional 3. Fungsi Rule of Law adalah jaminan secara formal terhadap rasa keadilan bagi rakyat Indonesia dan juga keadilan social, sehingga diatur pada Pembukaan UUD 1945, bersifat Map dan instruktif bagi penyelenggaraan Negara. 4. Prinsip-prinsip Rule of Law, yaitu a. Negara Indonesia adatah Negara hukum (Pasal ayat 3) b. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal. 24 ayat 1) c. Segenap warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1) d. Dalam bab X A tentang hak asasi manusia, memuat 10 pasal, antara lain bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum (Pasal 28D ayat l) e. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja (Pasal 28 C ayat 2) 5. Setuju 6. Tetap melaporkan si C ke penegak hukum.

Latihan 5

1.

Tuliskan pengertian demokrasi?

2. Apa yang melatar belakangi lahirnya pemerintahan demokrasi 3. Tuliskan nilai-nilai demokrasi? 4. Apa saja prinsip-prinsip demokrasi? 5. Jelaskan jenis-jenis demokrasi? 6. Jelaskan perbedaan demokrasi system parlementer dengan demokrasi system presidensial? 7. Jelaskan dinamika pelaksanaan demokrasi di Indonesia? 8. Jelaskan perbedaan pelaksanaan demokrasi pacasila di era orde lama, orde baru, dan era reformasi? 9. Menurut anda, demokrasi apkah yang cocok untuk ditrepkan di Indonesia sebagai negara majemuk? 10. Menurut anda apakah pemilu sudah tepat dikatakan sebagai sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat? 11. Coba anda identifikasi kasus-kasus dari penyelenggaraan pemilihan umum (pemilukada, pildes,dll)? Jawab 1. Demokrasi adalah Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat,yaitu pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat menenentukan. 2. Latar belakang lahirnya pemerintah demokrasi adalah 3. Nilai-nilai demokrasi, yaitu: a. Kesadaran akan puralisme. Masyarakat yang hidup demokratis harus menjaga keberagaman yang ada di masyarakat. Demokrasi menjamin keseimbangan hak dan kewajiban setiap warga Negara. b. Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat. Pengambilan keputusan didasarkan pada prinsip musyawarah prinsip mufakat, dan mementingkan kepentingan masyarakat pada umumnya. Pengambilan keputusan dalam demokrasi

membutuhkan kejujuran, logis atau berdasar akal sehat dan sikap tulus setiap orang untuk beritikad baik. c. Demokrasi membutuhkan kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap serta itikad baik. Masyarakat yang terkotak-kotak dan penuh curiga kepada masyarakat lainnya mengakibatkan demokrasi tidak berjalan dengan baik. d. Demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan. Semangat demokrasi menuntut kesediaan masyarakat untuk membenkan kritik yang membangun,

disampaikan dengan cara yang sopan dan bertanggung jawab untuk kemungkinan menerima bentuk-bentuk tertentu. e. Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral. Demokrasi mewajibkan adanya keyakinan bahwa cara mencapai kemenangan haruslah sejalan dengan tujuan dan berdasarkan moral serta tidak menghalalkan segala cara. Demokrasi memerlukan pertimbangan moral atau keluhuran akhlak menjadi acuan dalam berbuat dan mencapal tujuan. 4. Prinsip-prinsip demokrasi, yaitu: a. Adanya control atau kendali atas keputusan pemerintah. Pemerintah dalam mengambil keputusan dikontrol oleh lembaga legislative (DPR dan DPRD). b. Adanya pemilihan yang teliti dan jujur. Demokrasi dapat berjalan dengan baik apabila adanya partisipasi aktif dan warga Negara dan partisipasi tersebut dilakukan dengan teliti dan jujur.Warga Negara diberi informasi pengetahuan yang akurat dan dilakukan dengan jujur. c. Adanya hak memilih dan dipilih. Hak untuk memilih, yaitu memberikan hak pengawasan rakyat terhadap pemerintahan, serta memutuskan pilihan terbaik sesuai tujuan yang ingin dicapai rakyat. Hak dipilih yaitu memberikan kesempatan kepada setiap warga Negara untuk dipilih dalam menjalankan amanat dari warga pemilihnya. d. Adanya kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman. Demokrasi membutuhkan kebebasan dalam menyampaikan pendapat, bersenkat dengan rasa aman. e. Adanya kebebasan mengakses informasi. Dengan membutuhkan informasi yang akurat, untuk itu setiap warga Negara harus mendapatkan akses

informasi yang memadai. Setiap keputusan pemerintah harus disosialisasikan dan mendapatkan persetujuan DPR, serta menjadi kewajiban pemenntah untuk memberikan inforrnasi yang benar. f. Adanya kebebasan berserikat yang terbuka. Kebebasan untuk berserikat ini memberikan dorongan bagi warga Negara yang merasa lemah, dan untuk memperkuatnya membutuhkan teman atau kelompok dalam bentuk serikat. 5. Jenis-jenis demokrasi, yaitu: 1. Demokrasi berdasarkan cara menyampaikan pendapat. Temiasuk jenis demokrasi ini terdiri dari: a) Demokrasi langsung. Rakyat secara langsung diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan. b) Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan. Demokrasi ini dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihnya melalui pemilu. Aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat. c) Demokrasi perwakilan dengan system pengawasan langsung dari rakyat (referendum) yang dapat diklasifikasi; a) referendum wajib; b) referendum tidak wajib; dan C) refendum fakultatif. 2. Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioritas. Jenis demokrasi ini dapat diklasifikasi; a) Demokrasl formal. Demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal, yaitu secara hukum menempatkan semua orang dalam kedudukan yang sama dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonorni. b) Demokrasi material. Demokrasi ini memandang manusia mempunyai kesamaan dalam bidang sosial ekonomi, sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas. Demokrasi material dikembangkan di Negara sosialiskomunis. c) Demokrasi campuran. Demokrasi ini merupakan campuran dan kedua demokrasi tersebut Demokrasi ini berupaya menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang. 3. Demokrasi berdasarkan pninsip ideologi. Demokrasi diklasifikasikan:

a) Demokrasi liberal, yaitu memberikan kebebasan yang luas pada individu. Campur tangan pemerintah diminimalkan bahkan ditolak. Pemerintah bertindak atas dasar konstitusi (hukum dasar). b) Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar. Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat. Negara dibentuk tidak mengenal perbedaan kelas. Semua warga Negara mempunyai persamaan dalam hukum dan politik. 4. Demokrasi berdasarkan wewenang dan hubungan antar alat kelengkapan Negara, dapat diklasifi kedalam; a) Demokrasi system parementer; dengan ciri-ciri antara lain: 1. DPR lebih kuat dari pemerintah. 2. Kepala pemerintahan/kepala eksekutif disebut perdana menteri dan memimpin kabinet dengan sejumlah menteri yang bertanggung jawab kepada DPR. 3. Program kebijakan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen. 4. Kedudukan kepala Negara terpisah dengan kepala pemerintahan, biasanya hanya berfungsi sebagal symbol Negara. Tugas kepala Negara sebagiari besar bersifat serimonial seperti melantik kabinet dan duta besar sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata (kehormatan). 5. Jika pemerintah dianggap tidak mampu, maka anggota DPR (parlemen) dapat meminta mosi tidak percaya kepada parlemen untuk membubarkan pemerinta. Jika mayoritas anggota parlemen menyetujui, maka pemerintah bubar, dan kendali pemerintahan dipegang oleh pemerintahan sementara sampai terbentuk pemerintahan baru hasil pemilu. b) Demokrasi system presidensial. Ciri-cin pemerintahan yang menggunakan System presidentil, adalah: 1. Negara dikepalai presiden. 2. Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih dari dan oleh rakyat langsung atau melalui badan perwakilan. 3. Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri.

4. Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR melainkan kepada presiden. Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai lembaga Negara, dan tidak dapat saling membubarkan. 6. Perbedaan demokrasi system parlementer dengan system presidensial adalah Sistem pemerintaha presidensial adalah sebagai berikut:1. penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen, tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau suatu dewan majelis; 2. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertangungjawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau legislatif; 3. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan presiden tidak dipilih oleh parlemen; 4. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem parlementer; 5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan. Anggota parlemen dipilih oleh rakyat; 6. Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen. Dalam sistem pemerintahan parlementer, dengan beberapa ciri utama: Pertama, ada dua kelembagaan eksekutif, yaitu eksekutif yang menjalankan dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan, dan eksekutif yang tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas penyelenggaraan pemerintahan. Eksekutif pertama ada di tangan kabinet atau dewan menteri sedangkan eksekutif kedua ada di tangan kepala negara, yaitu raja bagi negara yang berbentuk kerajaan dan presiden bagi negara yang berbentuk republik. 7. Dinamika pelaksanaan demokrasi di Indonesia, yaitu Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa tidaklah sama mengingat undang-undang dasar yang berlaku pun berganti-ganti. Pergantian Undang-Undang Dasar menyebabkan pergantian sistem pemerintahan. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Kita perlu menengok ke sejarah perkembangan sistem demokrasi di Indonesia, periode 1945-1949. Pada masa periode ini berlaku sistem demokrasi Pancasila dengan kabinet presidential, dan pada tahun itu juga pemerintah mengeluarkan maklumat dan mengakibatkan sistem demokrasi diganti dengan demokrasi liberal dengan kabinet parlementer. Pada tahun 1949-1950, lahirlah Negara RIS dengan konsep demokrasi liberal yang masih berlaku. Memasuki periode tahun 1950-1959 pemerintah Indonesia melaksanakan pemerintahan dengan sistem

yang belum mengalami perubahan yakni demokrasi liberal dengan kabinet parlementer ala Eropa barat, khususnya Belanda. Di awal tahun 1959-1966 pemerintah Indonesia melaksanakan demokrasi terpimpin, akan tetapi karena adanya penafsiran yang salah terhadap demokrasi terpimpin, terjadi berbagai penyimpangan terhadap UUD 1945. Penyimpangan-penyimpangan tersebut antara lain MPRS dan DPR tunduk kepada presiden, pengkatan presiden seumur hidup, terjadinya pembelokan politik luar negeri yang bebas dan aktif ke arah politik yang condong ke komunis. Pada periode 1966 lahirlah orde baru yang ingin melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Secara ideologi dan konstitutional asas demokrasi mencerminkan wajah demokrasi Indonesia yang bersumber tata nilai sosial budaya bangsa. 8. Perbedaan demokrasi pancasila di era Orde lama, Orde Baru, dan Reformasi, yaitu Pada masa orde lama Kedaulatan Rakyat disalurkan melalui sistem banyak partai dengan varian partai pemerintahan dan partai oposisi. Stabilitas negara sukar dicapai sebab parlementer dapat menjatuhkan cabinet jika partai oposisis dalam parlemen itu kuat. Kabinet tidak berumur panjang dan akibatnya banyak program pemerintah terbengkalai dan menimbulkan banyak masalah. Dalam era orde lama, pelaksanaan demokrasi di Indonesia terbagi atas 3 periode yaitu periode 1945-1949 (demokrasi dalam pemerintahan masa revolusi kemerdekaan), periode 1950-1959 (Demokrasi Parlementer), dan periode 1959-1965 (demokrasi terpimpin). Pemerintahan Orde Lama berakhir setelah keluar Surat Perintah Sebelas Maret 1966 yang dikuatkan dengan Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966. Sebagai pengganti masa Orde Lama, maka muncul pemerintahan Orde Baru dengan dukungan kekuatan TNI-AD sebagai kekuatan utama. Pelaksanaan demokrasi masa Orde Baru ditandai perbedaan, yaitu dilaksanakan pemilihan umum dengan asas langsung, umum, bebas, dan rahasia lebih dari lima kali untuk memilih anggota DPRD tingkat I, DPRD tingkat II, dan DPRD. Pemilihan tersebut kemudian membentuk MPR yang bertugas menetapkan GBHN dan memilih Presiden dan Wakil Presiden. Kekuasaan Orde Baru sampai tahun 1998 dalam ketatanegaraan Indonesia tidak mengamalkan nilai-nilai demokrasi. Praktik kenegaraan Orde Baru dijangkiti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi pada dasarnya adalah demokrasi dengan mendasarkan pada UUD 1945 yang telah diamandemen oleh MPR. Dengan

penyempurnaan pelaksanaannya, meningkatkan peran lembaga-lembaga negara dengan menegakkan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan, (check and balance system ) yang jelas antar lembagalembaga eksekutif, legislative, dan yudikatif tidak ada kekuasaan berlebih pada salah satu lembaga. 9. Demokrasi Pancasila 10. Sudah mewujudkan kedaulatan rakyat. 11. Kasus penyelenggaraan Pemilu, antara lain: kasus money politik, kecurangan dalam proses pemungutan suara memanipulasi dokumen, pelanggaran dalam penetapan hasil pemilu, dan memanipulasi persyaratan dukungan.

Latihan 6 1. Tuliskan pengertian dan ruang lingkup HAM? 2. Uraikan perkembangan pemikiran HAM? 3. Tugas Anda, silahkan carl contoh-contoh kasus jenis pelanggaran\ a. Pelanggaran HAM ringan? b. Pelanggaran HAM sedang? c. Pelanggaran HAM berat? 4. Tuliskan Lembaga penegak HAM dan apa tugasnya masing-masing? 5. Apa sebaiknya yang perlu dilakukan manusia, Negara, pemerintah agar tidak terjadi pelanggaran HAM? 6. Tuliskan system nilai yang melandasi HAM? 7. Uraikan landasan-landasan HAM? 8. Jika Negara Indonesia dicap sebagai Negara yang banyak melanggar HAM, bagaimana sikap anda? 9. Tuliskan HAM yang terdapat dalam UU No. 39 Tahun 1999? Jawab 1. HAM adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia, dan tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Ruang lingkup HAM meliputi : (1) hak social politik (hak alamiah) yang dibawa oleh manusia sejak ia dilahirkan, cotohnya : hak hidup, hak milik, dan hak untuk mengusahakan kebahagiaan, (2) hak social ekonomi sosial budaya yaitu hak yang diperoleh manusia dari masyarakatnya contohnya: hak mendapatkan pekerjaan, hak menerima upah yang layak, hak berserikat atau berorganisasi, hak mengemukakan pendapat (lisan dan tulisan), hak mendapatkan pendidikan, dan hak mendapatkan pelayanan kesehatan. Hak ini bersifat menumental. 2. Uraian perkembangan pemikiran HAM, yaitu: a. Perkembangan Pemikiran HAM didunia 1. Magna Charter (piagam agung 1215). Berisi perlakuan adil, hukuman pertanggung jawaban, dan penegakan hak dan keadilan bagi rakyat 2. Bill Of Rights (UU Hak 1689) rakyat inggris menuntut agara rakyat diperlakukan sama dimuka hukum, sehingga tercapai keadilan.

3. Declaration Des Droit de Lhomme et du Citoyen (dekalrasi HAM dan warganegara Prancis) berisi pernyataan bahwa manusia dilahirkan merdeka, hak milik dianggap suci dan tidak boleh diganggu gugat, proses penengkapan dan penahanan harus disertai dengan surat izin. 4. Bill Of Raights (UU Hak Virginia 1789). Hak Virginia sebagaiman telah dimasukkan kedalam UUD Amerika Serikat 1791 5. Declaration Of Raights PBB. Lahir 12 desember 1948 Dijenewa yang merupakan kesepakatan seluruh anggota PBB. Isinya mencakup 20 hak yang diperoleh manusia seperti hak hidup, kebebasan, dan keamanan pribadi, hak atas benda dan lain-lain. 6. Piagam Atlantic Charter. Pagam ini merupakan kesepakatan antara F.D Roosevelt dan Churchil pada tanggal 14 agustus 1941. Dalam pidatonya ditunjukkan kepada semua manusia didunia pada bualan juli 1940, F.D Roosevelt menyebutkan lima kebebasan dasar manusia, yakni: a. Freedom from fear (bebas dari rasa) b. Freedom of religion (bebas memeluk agama) c. Freedom of expression (bebas menyatakan pendapat) d. Freedom of information (bebas dalam hal pemberitaan) e. Freedom from want (bebas dari kekurangan/ kemeleratan) b. Perkembangan Pemikiran HAM di Indonesia 1) periode sebelum kemerdekaan Indonesia (1908-1945) pemikiran HAM sebelum kerdekaan dipelopori oleh organisasi pergerakan seperti : Budi Utomo, PI, SI, IP, PNI, dan organisasi pendidikan Indonesia.(hak kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat, menemukan nasib sendiri, bebas dari diskriminasi ras rasial,hak social, perlakuan yang sama). 2) periode sesudah kemerdekaan Indonesia (1945-sekarang): a. Periode 1945- 1950. Hak untuk merdeka, kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik. b. Periode 1950-1966. kebebasan individu. c. 1959-1966 . Pembatasan yang ketat oleh kekuasaan terhadap hak sipil dan hak politik warga negara. Hak semangat kebebasan demokrasi liberal yang berintikan

d. Periode 1966 -1998. Kurun waktu 1967 pemerintah berusaha melindungi kebebasan dasar manusia, tetapi kurun waktu 1970-1980 pemerintah melakukan pemasukan HAM dengan sikap defensisme,represif. Tahun 1990an, sudah dibentuk lembaga penegakkan HAM (komnas HAM) e. Periode 1998-sekarang. HAM mendapat perhatian yang resmi dari pemerintah dengan melakukan amandemen UUD 1945 guna menjamin HAM dan menetapkan UU No.39/1999. 3. Kasus pelanggaran HAM a) Pelanggaran HAM ringan : Nenek yg dituduh mencuri biji kakao dimana harus menjalani tahanan hanya karena beberapa biji kakao. b) Pelanggaran HAM sedang : Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa. c) Pelanggaran HAM berat : Kasus Semanggi dimana beberapa mahasiswa ditembaki oleh polisi dari jarak jauh dengan senjata sniper , beberapa diantaranya meninggal dunia. 4. Lembaga-lembaga penegak HAM, antara lain: a. Komnas HAM, adalah lembaga yang mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga Negara Iainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan media& hak asasi manusia. b. Pengadilan Hak Asasi Manusia. Menurut pasal 104 UU HAM, untuk mengadili pelanggaran HAM yang berat dibentuk pengadilan HAM di Iingkungan peradilan umum, yaltu pengadilan negeri dan pengadilan tinggi. Proses pengadilan berjalan sesuai fungsi badan peradilan. c. Partisipasi masyarakat dalam penegakan HAM diatur dalam pasal 100-103 UU HAM. 5. Sebaiknya lembaga-lembaga HAM harus bekerja lebih keras dalam menangani kasuskasus pelanggaran HAM dan pemerintah harus memberikan pemahaman secara mendetail tentang HAM baik itu di kalangan sipil maupun mliter. 6. System nilai yang melandasi HAM, yaitu: a) Nilai Universal: nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilal keadilan.

b) Nilai Lokal: ketuhanan YME, kemanusiaan yg adil dan beradab, parsatuan Indonesia, kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat .... , keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 7. Landasan-landasan HAM, yaitu: 1. Landasan filosofis HAM Pemikiran manusia yang secara mendalam (tidak hanya sekedar berpikir) dengan ciri: a). bersifat obyektif, b). bersifat radikal(radix= akar); c) berfikir bebas (bebas dari prasangka); dan d) berpikir komperhensif (melihat semua tidak parsial). Landasan filosofis HAM adalah pemahaman dan pelaksanaan HAM dikembangkan dan dijiwai oleh system filsafat hidup yang merupakan pokok kaedah negara yang fundamental. 2. Landasan ideologis HAM Pemahaman dan pelaksanaan HAM dijiwai dengan siste idea yang memandang manusia gdalam kedudukanharkat dan martabat serta derajat yang tinggi ,(ide individu, ide kelompok,ide kebersamaan.) HAM tidak lagi diterjemahkan sebagai kebebasan indifidu atau kebabasan kolektif tetapi kebebasasan yang dapat dipertanggung jawabkan kepada sesame manusia, Tuhan, masyarakat dan negara. 3. Landasan yuridis konstitusuonal HAM Pemahaman dan pelaksanaan HAM bersesuaian dengan semangat dan jiwa hokum dan peraturan perundangan.secara hierarkis, peraturan per-undang undangan yang berlaku di Indonesia (UU No. 10 Tahun 2004), sbb : 1. UUD NRI 1945 2. UU/ PERPU 3. Perturan Pemerintah 4. Peraturan Presiden 5. Peraturan Daerah 4. Landasan Moral

Pemahaman dan pelaksanaan HAM bersesuaian / dilandasi dengan perilaku atau system moral dan norma dalam masyarakat, sehingga apabila terjadi pelanggaran HAM yang dilakukan seseorang / kelompok orang yang melakukan sanksi moral. System moral / norma yang melandasi HAM, yaitu: (a) kesusilaan. (b). kesopanan (c). agama. (d).hukum. 5. Landasan sosio- cultural Pemahaman dan untuk mewujudkan pelaksanaan HAM perlu memperhatikan

system social budaya yang berlaku dalam masyarakat. (system social yang berlaku, system nilai dan norma, sikap social dan budaya individu, system kepercayaan yang di junjung tinggi masyarakat pranata-pranata social, adat istiadat suatu masyarakat). HAM semata- mata tidak hanya di dasarkan atas hokum dan UU saja, akan tetapi harus juga memperhatikan rasa keadilan dalam masyarakat. (perlakuan akan menimbulkan perasaan yang menyakitkan di kalangan masyarakat) 6. Landasan Reilgius Menurut Van Peursen (1981) masyarakat tumbuh melalui tiga tahap: mitis, ontologi, dan fungsional. (mitis= sistem kepercayaan, magi, motos-tidak memuaskan manusia-, manusia berpikir rasional berdasarkan metode ilmiah ontologis tidak mencapai kepuasan batin/ohani (lepas jauh dari kehidupan spritual), manusia mencari aspek lain dengan penyerahan diri (fungsional) kepada Tuhan. Pemahaman HAM sangat dipengaruhi oleh sistem nilai religius. HAM yang bertentangan dan tidak sesuai degan ajaran agama yg dianut akan merendahkan derajat dan martabat manusia di hadapan Tuhan, semesta alam, dan sesama manusia. HAM adalah anugrah Tuhan. Menegakkan HAM berarti meningkatkan keimanan dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 8. Sikap saya adalah 9. Hak-hak yang tercantum dalam UU JNo.39 Tahun 1999 amat banyak, namun dapat dikelompokan 10 bagian besar, yaitu: 1. Hak untuk hidup (Pasal 9). Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup, meningkatkan taraf kehidupannya, hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahter lahir batin.

2. Hak berkeluarga dan rnelanjutkan keturunan (Pasal 10). Setiap orang berhak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah atas kehendak yang bebas. 3. Hak mengembangkan diri (Pasal 11). Setiap orang berhak untuk memperjuangkan hak pengembangan dirinya, baik secara pribadi maupun kolektif, untuk membangun masyarakat, bangsa dan negara. 4. Hak memperoleh keadilan (Pasal 17 - 19). Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk memperoleh keadilan dengan mengajukan perrnohonan, pengaduan, dan gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata maupun administrasi serta diadili melalui proses peradilan yang bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara yang menjamin pemeriksaan secara obyektif oleh hakim yang jujur dan adil untuk memperoleh putusan yang adil dan benar. 5. Hak atas kebebasan pribadi (20-27). Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan politik, mengeluarkan pendapat dimuka umum, memeluk agama masing-masing, tidak boleh diperbudak, memilih kewarganegaraan tanpa diskriminasi, bebas bergerak, berpindah dan bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia. 6. Hak atas rasa aman (Pasal 28-35). Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, hak milik, rasa arnan dan tentram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. 7. Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42).Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain demi mengembangkan dirinya, bangsa dan masyarakat dengan cara tidak melanggar hukum serta mendapatkan jaminan sosial yang dibutuhkan, berhak alas pekerjaan, kehidupan yang layak dan berhak mendirikan serikat pekerja demi melindungi dan memperjuangkan kehidupannya. 8. Hak turut serta dalam pemerintahan (Pasal 43-44). Setiap warga negara berhak taut serta dalam pemerintahan dengan Iangsung atau perantaraan wakil yang dipilih secara bebas dan dapat dlangkat dalam setiap jabatan pemerintahan. 9. Hak wanita (Pasal 4551). Seorang wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat dalam jabatan, profesi dan pendidikan sesuai dengan persyaratan dan peraturan

perundang-undangan. Disamping itu berhak mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan atau kesehatannya. 10. Hak anak (Pasal 52-66). Setiap anak berhak alas perlindungan oleh orang Iua, keluarga, masyarakat dan negara serta memperoleh pendidikan, pengajaran dalam rangka mengembangkan din dan tidak dirampas kebebasannya secara melawan hukum.

Latihan 7

1. Apa yang dimaksud dengan warga negara? Apa perbedaannya dengan rakyat, dan penduduk? 2. Tugas anda, cari definisi warga Negara Indonesia menurut UU No.12 Tahun 2006? 3. Jelaskan asas kewarganegaraan di Indonesia? 4. Jika ada seorang anak warga Negara asing lahir di Indonesia tetepi tidak diketahui kedua orang tuanya, apakah anak tersebut dapat dikatakan sebagai warga Negara indonesia? Diskusikan dengan teman anda! 5. Tuliskan syarat-syarat untuk menjadi warga Negara Indonesia? 6. Mengapa orang Indonesia tidak dituntut lagi persyaratan untuk menjadi warga Negara Indonesia? 7. Tuliskan hak warga Negara Indonesia? Apa pula kewajiban warga Negara Indonesia? Apa kewajiban Negara pemerintah terhadap warga negara? 8. Jika anda dikatakan sebagai warganegara yang bertanggung jawab, bagaimana karakteristik anda? Jawab 1. Pasal 1 UU No.12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia dikatakan warga negara adalah warga suatu Negara yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan pengertian warga Negara Indonesia dirumuskan dalam pasal 4 huruf a s/d huruf m UU No.12 Tahun 2008. Dalam pasal 4 huruf a disebutkan bahwa warga Negara Indonesia adalah setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan danlatau berdasarkan perfanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan Negara lain sebelum Undang-Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia. Perbedaan rakyat dan penduduk adalah Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang betempat tinggal di Indonesia (Pasal 26 ayat (2) UIJD 1945). Rakyat, menurut Kamus Baru Bahasa Indonesia, adalah orang-orang yang bernaung dibawah pemerintah tertentu 2. Warga negara Indonesia berdasarkan UU No 12 tahun 2006 pasal 4:

a. orang orang bangsa indonesia dan orang orang bangsa lain yang disahkan dengan undang undang sebagai warga negara. b. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang undangan dan atau berdasarkan perjanjian pemerintah RI dengan negara lain sebelum UU ini berlaku sudah menjadi warga negara Indonesia. c. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah warga negara indonesia dan ibu warga negara indonesia d. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah warga negara indonesia dan ibu asing e. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah asing dan ibu warga negara indonesia f. Anak yang lahir di luar perkawinan sah dari seorang ibu warga negara indonesia dan ayah tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum warga negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak itu. g. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya warga negara indonesia h. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu seorang warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah warganegara indonesia sebagai anaknya dan pengakuan tersebut dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun dan atau tidak kawin. i. Anak yang lahir di wilayah negara Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya j. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara RI selama ayah dan ibunya tidak diketahui k. Anak yang lahir di wilayah negara RI dari seorang warga negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan

kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan l. Anak dari seseorang ayah atau ibu kemudian ayah yang telah dikabulkan permohonan dan ibu meninggal dunia sebelum

kewarganegaraannya,

mengucapkan atau menyatakan janji setia. 3. Dalam UU No.12 tahun 2006 dikenal asas kewarganegaraan sebagai berikut: a. Asas Kelahiran (ius soli)

Ius Soil berasai dari bahasa latin; his berarti hukurn atau pedoman, sedangkan soil berasal dari kata solum yang berarti negeri, tanah atau daerah. Jadi ius soil adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat atau daerah kelahiran sesorang. Jadi, sesorang dapat menjadi warga Negara di mana ia dilahirkan, contoh Jepang dan Amerika Serikat. b. Asas Keturunan (ius sanguinis) lus Sangulnis juga berasai dari bahasa latin, ius berarti hukum atau pedoman, sedangkan sanguinis dari kata sanguis yang berarti darah atau keturunan. Jadi, ius sanguinis adalah asas kewarganegaraan yang berdasarkan darah atau keturunan. Asas ini menetapkan seseorang mendapatkan kewarganegaraan suatu negara, apabila orang tuanya adalah warga Negara suatu Negara, sebagai contoh sesorang yang lahir di indonesia, namun orang tuanya berkewarganegaraan asing, maka Ia mendapatkan status kewarganegaraan dart orang tuanya. c. Asas Kewarganegaraan Tunggal Asas ini adalah asas yang menentukan suatu kewarganegaraan bagi setiap orang. Setiap orang tidak dapat menjadi warga negara ganda atau lebih dari satu. d. Asas Kewarganegaraan Terbatas Asas ini adalah asas yang rnenentukan kewarganegaraan ganda (lebih dari satu kewarganegaraan) bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU Nomor 12 Tahun 2006, pada saat anak telah mencapai 18 tahun, maka harus

menentukan salah satu kewarganegaraannya. 4. Anak tersebut bisa saja memilih kewarganegaraan Indonesia karena dia lahir di Indonesia. 5. Syarat-syarat warga Negara Indonesia, yaitu: a. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin. b. Pada waktu mengajukan permohonan kewarganegaraan telah tinggal di Negara RI paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut. c. Sehat jasmani dan rohani. d. Dapat berbahas Indonesia serta mengakui dasar Negara Pancasila dan UUD Negara RI tahun 1945.

e. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara I tahun atau lebih. f. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI, tidak menjadi kewarganegaraan ganda. g. Mempunyai pekerjaan atau penghasilan tetap h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara. 6. Karena sudah memnuhi persyaratan sebgai warga Negara. 7. Hak-hak warga negara menurut Undang-Undang Dasar 1945 hasil amandem, antara lain ialah: 1. Hak atas kedudukan yang sama dalam hukurn dan pemerintahan (pasal 27(1)) 2. Hak atas memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27(2)) 3. Hak atas pembelaan negara (pasal 27 (3)) 4. Hak kebebasan berserikat dan berkurnpul mengeluarkan pendapat atau pikiran dengan lisan atau tulisan (pasal 28) 5. Hak kernerdekaan untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu (pasal 29 (2)) 6. Hak ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 (1)) 7. Hak memperoleh pendidikan (pasal 31(1)) Kewajiban setiap warga negara Indonesia antara lain ialah: 1. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1). 2. Ikut serta dalam bela negara (pasal 27 ayat 3). 3. Ikut serta dalam upaya pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1). 4. Mengikuti pendidikan dasar dan penierlntah wajib memblayalnya (pasal 31(2)). Kewajiban Negara atau pemerintah sebagaimana yang tersebut dalam tujuan Negara dalam pembukaan UUD 1945 (point a,b,c,d) dan kewajiban Negara menurut UU serta UUD meliputi: a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. b. Memajukan kesejahteraan umum. c. Mencerdaskan kehidupan bangsa. d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

e. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk memeluk agama dan kepercayaannya. f. Negara atau pemerintah wajib membiayai pendidikan khususnya pendidikan dasar. g. Pemerintah berkewajiban mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan nasional. h. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-Icurangnya 20 % dad anggaran belanja Negara dan belanja daerah. i. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nhlai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. j. Negara memajukan kebudayaan manusia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dengan memelihara dan mengembangkan nhlainilai budayanya. k. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan kebudayaan nasional. l. Negara menguasai cabang-cabang produksi terpenting bagi Negara dan menguasai hidup orang banyak. m. Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat. n. Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar. o. Negara mengembangkan system jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. p. Negara bertanggung jawab atas persediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. 8. Karakter warga Negara Indonesia adalah sebagai berikut: a. Memiliki rasa hormat dan tanggung jawab. Sifat ini adalah sikap dan perilaku sopan santun, ramah tamah, dan melaksanakan semua tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Bersikap kritis. Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang valid (sah) serta argumentasi yang akurat.

c. Melakukan diskusi dan dialog. Sifat ini adalah sikap dan perilaku dalam menyelasaikan masalah (problem solving) hendaknya dilakukan dengan pola diskusi dan dialog untuk mencari kesamaan pemikiran terhadap penyelesaian masalah yang dihadapi. d. Bersikap terbuka. Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang transparan serta terbuka, sejauh masalah tersebut tidak bersifat rahasia. e. Rasional. Sifat ini adalah pola sikap dan perilaku yang berdsarkan rasio atau akal pikiran yang sehat. f. Adil. Sifat ini adalah sikap dan perilaku menghormati persamaan derajat dan martabat kemanusiaan. g. Jujur. Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang sah dan akurat.

Latihan 8 1. Jelaskan secara singkat latar belakang wawasan nasional suatu bangsa! Bagaimanakah proses terbentuknya! 2. Diskusikan dengan teman-teman anda tentang latar belakang lahimya konsepsi wawasan nusantara ! 3. Jelaskan pengertian secara etimologi geopolitik! 4. Jelaskan mengapa geopolitik diwujudkan sebagal penggunaan kekuatan suatu negara! 5. Apa yang hendak diperjuangkan Indonesia dengan konsep wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan? 6. Jelaskan unsur dasar wawasan nusantara? Apa yang menjadi tujuan wawasan nusantara? Jawab 1. Latar belakang wawasan nasional suatu bangsa adalah dalam menentukan, membina, dan mengembangkan wawasan nasionalnya, bangsa Indonesia menggali dan mengembangkan dari kondisi nyata yang terdapat di lingkungan Indonesia sendiri. Wawasan Nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan bangsa Indonesia yang berlandaskan pemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsa Indonesia. 2. Latar belakang lahirnya konsepsi wawasan nusantara, yaitu: Falsafah Pancasila

1. Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai tersebut adalah: Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing. 2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan. 3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

Aspek Kewilayahan Nusantara; Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.

Aspek Sosial Budaya; Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing - masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.

Aspek Kesejarahan; Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wawasan nasional Indonesia yang diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri. Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan Indonesia.

3. Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara, dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. 4. Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk

memperkuat posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting diantara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa. 5. Yang hendak diperjuangkan adalah wilayah, sumber daya alam, lokasi fiscal yang mempengaruhi politik di Indonesia. 6. Unsur dasar wawasan nusantara, yaitu: a. Wadah (Contour). Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan aneka ragam budaya. Setelah menegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah bagi kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam kehidupan bemasyarakat adalah berbagai lembaga dalam wujud infrastruktur b. Isi (Content). Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD I945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat rnaupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan

dalam keb-hinekaan dalam kehidupan nasional . Isi menyangkut dua hal yang esensial, yaitu: 1. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan tujuan nasional. 2. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional. c. Tata laku (Conduct). Tata laku merupakan basil interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri dari tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, sernangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia, sedangkan tata laku lahiriah tercerrnin dalam tindakan, perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa Indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta kepada bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan nasonalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional. Tujuan wawasan nusantara tidak boleh menyimpang dari tujuan nasional. Jika tujuan nasional secara singkat adalah masyarakat adil dan makmur, maka tujuan wawasan nusantara adalah mewujudkan kesejahteraan serta ketentraman bagi bangsa Indonesia, pun juga ikut serta mewujudkan kebahagiaan serta perdamaian bagi seluruh uniat manusia di dunia. Maka secara khusus tujuan wawasan nusantara meliputi tujuan yang diarahkan ke dalam dan tujuan yang diarahkan ke luar. Ke dalam wawasan nusantara bertujuan untuk mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek sosial.

7. Latihan 9 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan geostrategi Indonesia! 2. Jelaskan pengertian secara etimologi geostrategi! 3. Diskusikan dengan teman-teman anda tentang latar belakang lahimya konsepsi ketahanan nasional ! 4. Jelaskan pengertian secara etimologi geopolitik! 5. Jelaskan wajah ketahanan nasional Indonesia! 6. Jelaskan aspek asta gatra kehidupan nasional ! 7. Jelaskan panca gatra dari aspek sosial kemasyarakatan! Jawab 1. Geostrategic adalah strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi Negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia, serta memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera. 2. Secara etimologi Geostrategi berasal dari dua kata, yaitu geo dan strategi. Maka, Membicarakan pengertian geostrategi, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan strategi. Geo artinya Bumi/Planet Bumi. Jadi geostrategic merupakan S u a t u s t r a t e g i m e m a n f a a t k a n k o n d i s i g e o g r a f i N e g a r a d a l a m menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). 3. Konsepsi Ketahanan Nasional memiliki latar belakang sejarah kelahirannya di Indonesia. Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada kalangan militer angkatan darat dari SSKAD sekarang SESKOAD (Sunardi, 1997). Masa itu addalah sedang meluasnya pengaruh komunisme seperti Laos, Vietnam dan sebagainya yang meluas sampai ke Indonesia. Dalam pemikiran Lembanas tahun 1968 tersebut telah ada kemajuan konsep tual berupa ditemukannya unsur-unsur dari tata kehidupan asional yang berupa ideologi politik, dari tinggalnya konsep kekuatan, meskipun dalam ketahanan nasional sendiri terdapat konsep kekuatan.

4. Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara, dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. 5. Wajah ketahanan nasional berupa Kondisi, Doktrin dan Metode. 1. Sebagai Kondisi. Sebagai Kondisi, ketahanan nasional merupakan totalitas segenap aspek kehidupan bangsa yang didasarkan atas nilai persatuan dan kesatuan wawasan nusantara untuk mewujudkan daya tangkal, daya kekebalan, daya kena dalam berinteraksi dengan lingkungan sehingga dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa, tujuan dan cita-cita nasional. Jadi kondisi yang diciptakan mengandurig spektrum : Daya Kekebalan, Daya Tangkal, Daya Kena. 2. Sebagai Doktrin. Sebagai Doktrin, ketahanan nasional adalah cara terbaik yang ada, guna mengimplementasikan pendekatan kesejahteraan dan keamanan yang diyakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia dan dijadikan pedoman dalam mernenuhi tuntutan perkembangan lingkungan, perkembangan bangsa demi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. 3. Sebagai Metode. Ketahanan nasional adalah metode yang berwujud integresi aspek fisik dan sosial guna memecahkan permasalahan-permasalahan nasional dalam perkembangan bangsa dan untuk kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sebagai metode pemecahan masalah bangsa, maka ketahanan nasional menjelaskan: (1) Kondisi kehidupan nasional suatu waktu. (2) Memprediksi kehidupan nasional pada waktu yang datang berdasarkan kondisi suatu waktu di atas. (3) Mengendalikan kehidupan nasional agar diwaktu yang akan datang mempunyal kondisi sebagaimana telah digariskan atau ditetapkan. 6. Aspek asta gastra kehidupan nasional, yaitu: 1. Aspek Alamiah. Aspek alamiah terdiri dari 3 aspek sehingga disebut Tri Gatra, yaitu: a. Posisi dan lokasi geografi negara.

Bahwa bentuk dan lokasi geografis suatu negara sangat mempengaruhi kehidupan bangsa yang mendalaminya dalam penyelenggaraan dan pengaturan kesejahteraan dan keamanan. Negara kepulauan dalam membina ketahanan nasionalnya harus lebih banyak memanfaatkan potensi lautnya dan negara pulau akan lebih banyak memanfaatkan potensi daratnya. Posisi dan lokasi sangat menentukan peranan negara tersebut dalam percaturan lalu-lintas dunia, sehingga juga akan menghadapi berbeda-berda bentuk-bentuk ancaman yang dihadapi. Oleh karena itu letak posisi dan kondisi geografi suatu negara akan berpengaruh terhadap ketahanan nasional negara tersebut. b. Keadaan dan kemampuan penduduk Penduduk adalah manusia yang mendiami suatu wilayah negara. Pertambahan penduduk harus diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja dan peningkatan keterampilan keija agar kapasitas produksi meningkat, sebab bila tidak, maka akan menambah pengangguran dengan segala dampaknya melemahkan kelahanan nasional. c. Keadaan dan kekayaan alam Kekayaan alam adalah segala sumber dan potensi alam yang terdapat dl bumi, di laut dan di udara dalam wilayah suatu negara dan distrlbunya tidak merata dan tidak teratur, sehingga ada negara yang kaya dan negara yang rniskin akan kekayaan alamnya. Oleh karena itu perlu dibina kesadaran nasional untuk memanfaatkan kekayaan alam yang sebaik-baiknya, sehingga tercapal niiai guna yang maksimai bagi kesejahteraan rakyat dan keamanan nasional. 2. Aspek Sosial Kemasyarakatan Aspek sosial meliputi 5 aspek dan disebut dengan Panca Gatra, yaitu: a. Gatra Ideologi Ideologi suatu bangsa akan berperan sebagai pedoman bangsa tersebut dalam mengisi kemerdekaannya untuk mencapai tujuan nasional. Semakin akurat rangkaian nilai dan ideologi den semakin baik pelaksanaannya maka semakin tinggi tingkat ketahanan naslonal di bidang ideologi. b. Gatra Politik akan dapat

Politik diartikan sebagai azas, haluan dan kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara rnasukan dan keluaran berdasarkan Pancaslia yang merupakan pencerminan dart demokrasi Pancasila. c. Gatra Ekonomi Keadaan perekonomian suatu negara, adalah pencerminan dan kesimbangan atau keselarasan antara faktor produksi dan distribusi hasil produksi. Upaya peningkatan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi (barang dan jasa) serta meningkatkan kelancaran distribusi (barang dan jasa) secara merata keseluruh wilayah negara. Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap kelangsungan ekonorni pada hakekatnya ditujukan kepada faktor produksi dan pengolahannya. d. Gatra Sosial budaya Bagi bangsa Indonesia, pembinaan sosial budaya berarti membina kernantapan kehidupan organisasi sosial masyarakat dan perkembangan kebudayaan berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu peningkatan ketahanan nasional di bidang sosial budaya berarti meningkatkan pernbinaan kemasyarkatan dan kebudayaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 agar dapat menangkal berbagai bentuk norma sosial dan budaya yang tidak sesual dengan Pancasila dan UUD1945. e. Gatra Pertahanan Keamanan Pertahanan keamanan adalah upaya rakyat semesta dengan TNI sebagal intinya dalam mempertahankan dan mengamankan bangsa dan negara serta hasil perjuangannya. Upaya meningkatkan ketahanan nasional Hankam adalah peningkatan partisipasi selurub rakyat dan seluruh fungsi dan profesinya dalam upaya bela negara. Kehidupan nasional tersebut merupakan gabungan dari trigatra dan pancagatra rnaka disebut Asta Gatra. Antara gatra-gatra itu terdapat hubungan timbal balik (korefasi) dan saling ketergantungan (interdependensi) antara satu dengan yang lain nya. 7. Panca gatra dari aspek politik adalah sebagai berikut: a. Gatra Ideologi kekuatan nasional sesual

Ideologi suatu bangsa akan berperan sebagai pedoman bangsa tersebut dalam mengisi kemerdekaannya untuk mencapai tujuan nasional. Semakin akurat rangkaian nilai dan ideologi den semakin baik pelaksanaannya maka semakin tinggi tlngkat ketahanan naslonal di bidang ideologi. b. Gatra Politik Politik diartikan sebagai azas, haluan dan kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara rnasukan dan keluaran berdasarkan Pancaslia yang merupakan pencerminan dart demokrasi Pancasila. c. Gatra Ekonomi Keadaan perekonomian suatu negara, adalah pencerminan dan kesimbangan atau keselarasan antara faktor produksi dan distribusi hasil produksi. Upaya peningkatan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi (barang dan jasa) serta meningkatkan kelancaran distribusi (barang dan jasa) secara merata keseluruh wilayah negara. Ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap kelangsungan ekonorni pada hakekatnya ditujukan kepada faktor produksi dan pengolahannya. d. Gatra Sosial budaya Bagi bangsa Indonesia, pembinaan sosial budaya berarti membina kernantapan kehidupan organisasi sosial masyarakat dan perkembangan kebudayaan berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu peningkatan ketahanan nasional di bidang sosial budaya berarti meningkatkan pernbinaan kemasyarkatan dan kebudayaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 agar dapat menangkal berbagai bentuk norma sosial dan budaya yang tidak sesual dengan Pancasila dan UUD1945. e. Gatra Pertahanan Keamanan Pertahanan keamanan adalah upaya rakyat semesta dengan TNI sebagal intinya dalam mempertahankan dan mengamankan bangsa dan negara serta hasil perjuangannya. Upaya meningkatkan ketahanan nasional Hankam adalah peningkatan partisipasi selurub rakyat dan seluruh kekuatan nasional sesual fungsi dan profesinya dalam upaya bela negara.

Anda mungkin juga menyukai