Anda di halaman 1dari 3

MATERI PERTEMUAN KE-7

BAB 2
SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI DI INDONESIA

A. Hakikat Demokrasi
1. Makna Demokrasi
a. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari wilayah Yunani Kuno di abad ke-5 sebelum masehi. Secara
etimologis berasal dari kata “demos = rakyat” dan “kratos/cratein =
kekuasaan/pemerintahan”. Jadi, demokrasi berarti kekuasaan di tangan rakyat.
Berikut adalah beberapa pengertian dari demokrasi :
1) Abraham Lincoln : democracy is government of the people, by the people, and for the
people (demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat).
2) Philippe C. Schmitter : demokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan dimana
pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka di wilayah publik oleh
warga negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerja sama
dengan para wakil mereka yang telah terpilih.
3) Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila : demokrasi adalah suatu pola
pemerintahan dimana kekuasaan untuk memerintah berasal dari mereka yang diperintah.
4) Henry Mayo : sistem politik demokratis adalah sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan
umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh
rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip keamanan politik
dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.
5) Solly Lubis : demokrasi adalah pemerintahan dimana kekuasaan negara terletak di tangan
sejumlah besar dari rakyat dan menjalankan kekuasaan itu untuk kepentingan semua orang.
Negara demokrasi dimaknai sebagai negara yang menganut bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan dengan mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara.
b. Ciri Pokok Berjalannya Proses Demokrasi adalah sebagai berikut :
1) Pemerintah menjalankan kehendak dan kepentingan rakyat.
2) Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan pemerintah.
3) Adanya mekanisme tanggung jawab dari pemerintah.
c. Kriteria Menentukan Situasi Demokratis antara lain sebagai berikut :
1) Kekuasaan : negara harus menghormati hak warganya dengan mendukung untuk ikut
berpartisipasi dalam kegiatan politik dan pemerintahan.
2) Keadilan : adanya perlakuan yang sama di depan hukum bagi setiap warga negara.
3) Kesejahteraan : adanya kesempatan yang sama untuk menikmati hasil pembangunan dan
penghidupan yang layak sesuai dengan kemanusiaan.
4) Peradaban : adanya kesempatan pengembangan pendidikan, kreativitas, dan kebebasan
dalam berkarya atau berinovasi.
5) Afeksi : adanya hubungan antara rakyat dan wakil rakyat di lembaga perwakilan.
6) Keamanan : adanya jaminan keamanan dan keselamatan bagi seluruh warga negara dalam
kehidupan mereka.
7) Kebebasan : adanya kebebasan dalam berpikir, berbicara, dan mengemukakan pendapat
sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. Klasifikasi Demokrasi
a. Cara Menyampaikan Pendapat
1) Demokrasi langsung : rakyat dapat menyalurkan hak dan pendapatnya tanpa perwakilan.
2) Demokrasi tidak langsung atau perwakilan : aspirasi rakyat disalurkan melalui para wakil
rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.
Alasan penggunaan demokrasi tidak langsung :
a) Penduduk negara yang selalu bertambah sehingga mengumpulkan seluruh penduduk
untuk musyawarah di suatu tempat tidak mungkin dilakukan.
b) Masalah yang dihadapi oleh pemerintah makin rumit dan tidak lagi sederhana.
c) Setiap warga negara mempunyai kesibukan sendiri sehingga masalah mengenai
pemerintahan dapat diserahkan kepada orang yang berminat dan memiliki keahlian di
bidang pemerintahan negara.
3) Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat atau referendum
(contoh : swiss). Jenis referendum yang dijalankan antara lain sebagai berikut :
a) Referendum wajib : dilaksanakan untuk meminta persetujuan rakyat terhadap hal yang
dianggap sangat penting atau mendasar. Contohnya ketika ada perubahan mendasar
dalam undang-undang dasar.
b) Referendum tidak wajib : dilaksanakan jika dalam waktu tententu setelah suatu RUU
(Rancangan Undang-Undang) diumumkan, sejumlah rakyat mengusulkan diadakan
referendum.
c) Referendum konsultatif : hanya sebatas meminta persetujuan saja. Pemerintah meminta
pertimbangan pada ahli bidang tertentu yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.
b. Titik Berat Perhatian
1) Demokrasi formal (liberal) :
a) Menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik, tanpa mengurangi atau
menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi
b) Umumnya diterapkan pada negara berpaham liberal
2) Demokrasi materiil :
a) Memandang manusia mempunyai kesamaaan dalam bidang sosial-ekonomi, sehingga
persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas
b) Untuk mengurangi perbedaan dalam bidang ekonomi, partai politik yang berkuasa
(dengan mengatasnamakan negara) menjadikan segala sesuatu sebagai milik negara
sehingga hak milik pribadi tidak diakui
c) Kebebasan dan hak manusia di bidang politik dihilangkan, demi persamaan di bidang
ekonomi
d) Umumnya dikembangkan di negara berpaham sosialis komunis
3) Demokrasi campuran/gabungan :
a) Demokrasi ini berupaya mengambil kebaikan dan membuang keburukan dari demokrasi
formal dan materiil
b) Umumnya diterapkan pada negara yang tidak berpaham liberal maupun sosialis
komunis
c. Wewenang dan Hubungan Antar-alat Kelengkapan Negara
1) Demokrasi parlementer :
a) Pemerintahan dikuasi oleh parlemen
b) Parlemen lebih kuat dari pemerintah sehingga para menteri bertanggungjawab pada
parlemen
c) Kedudukan kepala negara adalah sebagai simbol dan tidak dapat diganggu gugat
2) Demokrasi presidensiil :
a) Pemerintahan yang dijalankan oleh presiden
b) Kekuasaan eksekutif dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih dari dan oleh
rakyat secara langsung ataupun melalui badan perwakilan
c) Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri
d) Menteri tidak bertanggungjawab kepada parlemen tetapi kepada presiden
e) Presiden dan parlemen mempunyai kedudukan yang sama sebagai lembaga negara, dan
tidak dapat saling membubarkan.

Anda mungkin juga menyukai