PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Disusun oleh:
Kelas:
2IB01
UNIVERSITAS GUNADARMA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 3
Kesimpulan...............................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Jerman adalah negara pendiri Uni Eropa. Negara ini juga menjadi anggota zona
Schengen dan pengguna mata uang Euro sejak 2002. Sebagai negara penting, Jerman adalah
anggota G8, G20, menduduki urutan keempat dalam Produk Domestik Bruto dan urutan kelima
dalam Keseimbangan Kemampuan Berbelanja (2009), urutan kedua negara pengekspor dan
urutan kedua negara pengimpor barang (2009) dan menduduki urutan kedua di dunia dalam nilai
bantuan pembangunan dalam anggaran tahunannya (2008).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian demokrasi dan manfaat demokrasi?
2. Apa demokrasi yang ada di Negara jerman?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian demokrasi dan manfaat demokrasi
2. Untuk mengetahui sistem demokrasi yang ada di Negara jerman
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Demokrasi
Fenomena, dimana rakyat memilih langsung pemimpin pemerintahan ini dikenal dengan istilah
‘demokrasi’. Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata demos dan kratos. Demos
artinya rakyat, kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat, yaitu
pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat menentukan.
Di dalam The Advanced Learners Dictionary of Current English (Hornby, dan kawan-kawan:
261) dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan democracy adalah
citizens share f through their ellected representatives; (2) country with government which
encourages and allows rights of citizenship such as freedom of speech, religion, opinion, and
association, the assertion of rule of law, majority rule, accompanied by respect for the rights of
minorities. (3) society in which there is treatment of each other by citizens as equals”
Dari kutipan pengertian tersebut tampak bahwa kata demokrasi merujuk kepada konsep
kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi dalam
pemerintahan melalui wakilnya yang dipilih melalui pemilu. Pemerintahan di negara demokrasi
juga mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragama, berpendapat, berserikar setiap
warga negara, menegakkan Rule of Law, adanya pemerintahan mayoritas yang menghormati
hak-hak kelompok minoritas, dan masyarakat yang warga negaranya saling memberi peluang
yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
2 Manfaat Demokrasi
Kehidupan masyarakat yang demokratis, dimana kekuasaan negara berada di tangan rakyat dan
dilakukan dengan sistem perwakilan, dan adanya peran aktif masyarakat dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan bangsa, negara, dan masyarakat. Manfaat demokrasi diantaranya
adalah sebagai berikut:
Demokrasi bertujuan memperlakukan semua orang adalah sama dan sederajat. Prinsip kesetaraan
tidak hanya menuntut bahwa kepentingan setiap orang harus diperlakukan sama dan sederajat
dalam kebijakan pemerintah, tetapi juga menuntut perlakuan yang sama terhadap pandangan-
pandangan atau pendapat dan pilihan setiap warga negara.
b) Memenuhi Kebutuhan-kebutuhan Umum
Dibandingkan dengan pemerintahan tipe lain seperti sosialis dan fasis, pemerintahan yang
demokratis lebih mungkin untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rakyat biasa. Semakin besar
suara rakyat dalam menentukan kebijakan itu mencerminkan keinginan dan aspirasi-aspirasi
rakyat.
Demokrasi mengandalkan debat terbuka, persuasi, dan kompromi. Penekanan demokrasi pada
debat tidak hanya mengasumsikan adanya perbedaan-perbedaan pendapat dan kepentingan pada
sebagian besar masalah kebijakan, tetapi juga menghendaki bahwa perbedaan-perbedaan itu
harus dikemukakan dan didengarkan. Dengan demikian, demokrasi mengisyaratkan kebhinekaan
dan kemajemukan dalam masyarakat maupun kesamaan kedudukan diantara para warga negara.
Dan ketika kebhinekaan seperti itu terungkap, metode demokratis untuk mengatasi perbedaan-
perbedaan adalah lewat diskusi, persuasi, kompromi, dan bukan dengan pemaksaan atau pameran
kekuasaan.
B. Jenis-Jenis Demokrasi
a. Demokrasi langsung
Dalam sejarah Yunani, suatu tatanan demokrasi diawali dengan adanya asprirasi rakyat yang
disalurkan secara langsung, yaitu suatu pemerintahan dimana rakyat dalam menyelenggarakan
pemerintahannya tanpa melalui perwakilan atau dengan kata lain bahwa dalam demokrasi
langsung rakyat diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan untuk menjalankan
kebijakan pemerintahan.
Hal ini sangat dimungkinkan dalam suatu negara kota (city state) dengan jumlah penduduk yang
relatif sedikit, sebagai contoh yaitu yang terjadi di kota Athena, dimana rakyat menyalurkan
kehendak dan aspirasinya, dan pemerintahan menanggapinnya secara langsung. Oleh sebab itu,
dikenal dengan nama demokrasi langsung. Oleh sebab itu, dikenal dengan nama demokrasi
langsung. Demokrasi langsung dilaksanakan apabila:
Disamping demokrasi langsung, terdapat demokrasi tidak langsung yaitu paham demokrasi yang
dilaksanakan melalui sistem perwakilan, artinya rakyat menyerahkan kedaulatannya kepada para
wakil yang telah dipilih dan dipercaya. Demokrasi ini dijalankan oleh rakyat melalui wakil
rakyat yang dipilihnya melalui Pemilu.
Demokrasi ini merupakan campuran antara demokrasi langsung dengan demokrasi perwakilan.
Referendum adalah pemungutan suara untuk mengetahui kehendak rakyat secara langsung.
Referendum diklasifikasikan menjadi tiga:
1)Referendum wajib
Referendum ini dilakukan ketika ada perubahan atau pembentukan norma penting dan mendasar
dalam UUD (konstitusi) atau UU yang sangat politis.
2)Referendum konsultatif
Referendum ini hanya sebatas meminta persetujuan, karena rakyat tidak mengerti
permasalahannya, pemerintah meminta pertimbangan pada ahli bidang tertentu yang berkaitan
dengan permasalahan tersebut.
a. Demokrasi formal. Demokrasi ini secara hukum menempatkan semua orang dalam kedudukan
yang sama dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi.
b. Demokrasi material. Demokrasi ini memandang manusia mempunyai kesamaan dalam bidang
social-ekonomi, sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas.
c. Demokrasi campuran. Demokrasi ini merupakan campuran dari kedua demokrasi diatas.
Demokrasi ini berupaya menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan menempatkan
persamaan derajat dan hak setiap orang.
a. Demokrasi liberal. Demokrasi ini memberikan kebebasan yang luas pada individu. Campur
tangan pemerintan diminimalkan bahkan ditolak. Tindakan sewenang-wenang pemerintah
terhadap warganya dihindari.
b. Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar. Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat.
Negara yang dibentuk tidak mengenal perbedaan kelas.
2) Kepala pemerintah/kepala eksekutif disebut Perdana Menteri dan memimpin kabinet dengan
sejumlah materi yang bertanggung jawab kepada DPR.
4) Kedudukan kepala negara terpisah dari Kepala Pemerintahanm biasanya hanya berfungsi
sebagai simbol negara.
5) Jika pemerintah dianggap tidak mampu, maka angagota DPR (parlemen) dapat meminta mosi
tidak percaya kepada parlemen untuk membubarkan pemerintahan.
2) kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih dari dan oleh
rakyat langsung atau melalui badan perwakilan.
4) Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR melainkan kepada presiden. Presiden dan DPR
mempunyai kedudukan yang sama sebagai lembaga negara, dan tidak dapat saling
membubarkan.
Jerman ditetapkan oleh undang-undang dasar sebagai negara hukum. Semua tindakan lembaga-
lembaga pemerintahan tunduk pada pengawasan oleh kehakiman. Satu prinsip lagi yang ditetapkan oleh
konstitusi ialah negara berbentuk federasi, artinya kekuasaan dibagi antara beberapa negara bagian di
satu pihak dan negara pusat di pihak lain. Menurut definisi Undang-Undang Dasar, Jerman merupakan
negara sosial pula. Status sebagai negara sosial menuntut dari badan legislatif dan eksekutif untuk
menciptakan sarana yang menjamin nafkah yang wajar bagi warga yang kehilangan sumber pendapatan
karena menganggur, menyandang cacat, sakit atau berusia tua. Keistimewaan konstitusi Jerman ialah
apa yang disebut "sifat abadi" prinsip-prinsip utama tersebut di atas. Hak-hak dasar, bentuk demokratis
pelaksanaan kekuasaan, negara federal dan negara sosial tidak boleh diubah, baik melalui amendemen
pada Undang-Undang Dasar yang ada, maupun melalui pembuatan konstitusi yang sama sekali baru.
Partai-Partai Politik
Menurut undang-undang dasar, partai politik bertugas ikut serta dalam pembentukan kemauan
politik rakyat. Dengan demikian, penentuan calon penyandang fungsi politik dan pelaksanaan kampanye
pemilihan umum ditingkatkan artinya menjadi tugas konstitusional. Karenanya, partai-partai
memperoleh penggantian dari negara untuk biaya kampanye pemilihan umum. Penggantian yang baru
pertama kali dilaksanakan di Jerman itu, sudah menjadi standar di kebanyakan negara demokrasi.
Menurut konstitusi, susunan organisasi partai politik harus sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi
(demokrasi melalui anggota). Partai politik wajib bersikap loyal terhadap negara demokrasi.
Partai yang disangsikan pendirian demokratisnya dapat dilarang atas permohonan pemerintah
federal. Akan tetapi partai seperti itu tidak harus dilarang. Kalau pemerintah menganggap partai yang
bersangkutan harus dilarang karena membahayakan sistem demokratis, pemerintah hanya dapat
mengajukan permohonan pelarangan. Putusan pelarangan itu sendiri hanya dapat dikeluarkan
oleh Mahkamah Konstitusi Federal. Dengan cara itu partai-partai yang sedang memerintah dihalangi
untuk melarang partai lain yang mungkin akan mengganggu dalam persaingan politik. Jumlah
permohonan pelarangan partai dalam sejarah Republik Federal Jerman sangat kecil; lebih kecil lagi
jumlah partai yang pernah dilarang. Undang-Undang Dasar memang memberikan privilese kepada partai
politik. Namun pada dasarnya partai tetap merupakan sarana ekspresi masyarakat. Partai menanggung
segala risiko kegagalan dalam pemilihan umum, dalam hal kehilangan anggota, dan dalam hal
perselisihan paham berkenaan dengan kebijakan personalia atau topik lain.
Sistem kepartaian Jerman tidak terlalu rumit. Dengan tampilnya Partai Hijau pada dasawarsa
1980-an dan partai penerus SED setelah reunifikasi, sistem tri-partai yang telah berlangsung lama
berkembang menjadi sistem panca-partai yang kini sudah mantap. Di samping partai-partai berbasis
lebar, CDU/CSU dan SPD, partai-partai "kecil" pun mencapai persentase hasil suara sebesar dua digit
dalam pemilihan umum 2009 untuk Bundestag. Kedua partai uni, yang tergolong kelompok partai
demokrat Kristen di Eropa, tampil di seluruh Jerman – kecuali di Bavaria – sebagai Uni Demokrat Kristen
(CDU). Di negara bagian Bavaria, CDU tidak tampil sendiri dan menyerahkan medannya kepada Uni
Sosial Kristen (CSU) yang berhubungan erat dengannya. Di dalam Bundestag, kedua partai itu
membentuk fraksi bersama yang bersifat permanen. Partai Sosialis-Demokrat Jerman (SPD) merupakan
kekuatan besar kedua dalam sistem kepartaian Jerman. Di lingkungan Eropa, partai ini tergolong
kelompok partai sosialis-demokrat dan sosialis demokratis. CDU/CSU dan SPD bersikap positif terhadap
negara sosial. CDU/CSU lebih banyak menampung lapisan pekerja mandiri, tukang dan pengusaha kecil
dan menengah, sedangkan SPD lebih dekat dengan serikat kerja.
Partai Demokrat Liberal (FDP) terhitung anggota keluarga partai-partai liberal di Eropa. Tujuan
pokok politiknya ialah pembatasan campur tangan negara dalam pasaran sampai ukuran sekecil
mungkin. Pendukung FDP terutama datang dari lapisan masyarakat yang pendapatannya dan
pendidikannya cukup tinggi. Partai Hijau termasuk kelompok partai berhaluan "hijau" atau ekologis di
Eropa. Ciri program politiknya ialah kombinasi antara ekonomi pasaran dan tuntutan akan perlindungan
alam dan lingkungan hidup yang pemenuhannya harus diawasi oleh negara. Partai Hijau pun lebih
banyak mewakili kaum pemilih dari lapisan berpendapatan dan berpendidikan tinggi. Partai Kiri, Die
Linke, merupakan yang termuda di antara kekuatan politik yang berarti. Kedudukannya cukup kuat di
kelima negara bagian yang bergabung dengan Republik Federal Jerman pada saat reunifikasi. Namun
sementara ini di negara bagian lain pun kursi parlemen dipegangnya. Selaku partai yang mencari
pendukung dengan menyuarakan tema keadilan sosial, Partai Kiri terutama bersaing dengan SPD.
Sistem Pemilihan
Struktur sistem pemilihan Jerman menyulitkan pembentukan pemerintahan oleh partai tunggal.
Hal itu baru terjadi satu kali selama 56 tahun. Biasanya terjadi persekutuan antarpartai. Agar para
pemilih mengetahui siapa mitra partai pilihan mereka kelak, umumnya masing-masing partai
menetapkan sebuah "pernyataan koalisi" sebelum memulai kampanye pemilihan. Jadi, dengan
memberikan suara kepada salah satu partai, pemilih mengungkapkan preferensinya untuk persekutuan
partai tertentu, dan juga menentukan perbandingan kekuatan di antara para mitra dalam pemerintahan
yang diinginkannya.
Bundestag adalah parlemen Jerman. Para anggotanya membentuk fraksi-fraksi dan memilih
seorang presiden Bundestag yang berasal dari kalangan anggota. Bundestag bertugas memilih kanselir
federal, lalu bertugas menjaga agar kanselir tetap memegang pimpinan pemerintah dengan mendukung
politiknya. Bundestag dapat menggantikan kanselir dengan jalan mencabut kepercayaan. Dalam hal ini
dewan perwakilan rakyat Jerman mirip dengan parlemen di negara lain. Tidak banyak bedanya, kalau di
Jerman kanselir dipilih, sedangkan di Inggris atau di beberapa negara demokrasi parlementer lainnya
kepala pemerintahan diangkat oleh kepala negara. Kenyataannya, yang diangkat di negara demokrasi
parlementer lain itu selalu pemimpin partai yang didukung oleh mayoritas dalam parlemen.
Lingkup tugas besar kedua para anggota parlemen di Bundestag ialah pembuatan undang-
undang. Sejak tahun 1949 telah diajukan 10.000 lebih rancangan undang-undang di Bundestag, dan
lebih dari 6.600 lebih undang-undang disahkan, sebagian besar bersifat amendemen. Dalam hal ini pun
Bundestag mirip dengan parlemen di negara-negara demokrasi parlementer lain, karena bagian terbesar
dari undang-undang yang diputuskannya bersumber pada pemerintah. Namun budaya kerja Bundestag,
yang bersidang di Gedung Reichstag di Berlin, tidak sesuai dengan tipe parlemen perdebatan, seperti
yang menjadi ciri parlemen Inggris. Bundestag lebih menyerupai parlemen Amerika Serikat, tipe
parlemen yang bekerja. Komisi-komisi Bundestag membahas rancangan undang-undang yang diajukan
kepada parlemen secara intensif dan kompeten.
Tugas besar ketiga Bundestag ialah pengawasan pekerjaan pemerintah. Kontrol yang kelihatan
oleh masyarakat umum dilakukan oleh pihak oposisi di parlemen. Bagian pengendalian yang kurang
menonjol, namun tak kalah efektif, dilaksanakan oleh anggota-anggota Bundestag dari partai yang
memegang pemerintahan. Di ruang sidang komisi yang tertutup, mereka mengajukan pertanyaan kritis
kepada wakil-wakil pemerintah.
Terdapat 34 partai politik di Jerman. Saat ini 6 partai terwakili di parlemen Jerman : Partai
Sosialis-Demokrat Jerman (SPD), Uni Demokrat Kristen (CDU), Uni Sosial Kristen (CSU), Serikat 90/Die
Grünen (Partai Hijau), Partai Demokrat Liberal (FDP), Partai Kiri (Die Linke).
Realitanya setiap warga negara Jerman memiliki dua suara. Dengan suara pertama, mereka
memilih langsung politisi dari sebuah partai di daerah pemilihan, yang mereka anggap sebagai
perwakilan terbaik di parlemen. Jadi ini pemilihan kandidat langsung. Dari setiap daerah pemilihan,
hanya seorang calon yang meraih suara terbanyak yang akan duduk di parlemen. Dalam hal ini berlaku
prinsip suara terbanyak.
Suara kedua sebenarnya merupakan suara terpenting. Dengan suara kedua, pemilih memilih
sebuah partai. Semakin banyak suara yang diraih oleh suatu partai maka semakin kuat posisi partai
tersebut di parlemen dan semakin banyak anggota parlemen yang mereih kursi.
Dalam hal ini pemilih bertindak sebagai penentu komposisi partai di parlemen. Tergantung pada
jumlah perolehan suara, setiap partai bisa tetap ikut bersaing dalam pemilu. Hanya partai yang
memperoleh suara kurang dari lima persen yang tak lagi memiliki kesempatan untuk bersaing.
Dari hasil perolehan suara pertama dan kedua, masing-masing separuh, tercapai jumlah
keseluruhan anggota parlemen yang akan duduk di parlemen hasil pemilihan. Mereka inilah yang
nantinya akan memilih kanselir Jerman.
Presiden Federal
Presiden Federal : Christian Wulff (CDU) sejak 2010
Presiden federal mewakili Republik Federal Jerman sebagai kepala negara. Ia mewakili Jerman di
dunia luar dan mengangkat anggota pemerintah, hakim dan pejabat tinggi. Tanda tangannya membuat
undang-undang mulai berlaku. Presiden memberhentikan pemerintah dan berwenang membubarkan
parlemen sebelum habis masa legislasinya, suatu perkecualian yang sempat terjadi pada pertengahan
tahun 2005. Hak veto terhadap undang-undang yang diputuskan badan legislatif, seperti yang dimiliki
oleh presiden Amerika Serikat atau presiden beberapa negara lain, tidak diberikan kepada presiden
federal oleh konstitusi. Presiden federal memang mengkonfirmasikan keputusan parlemen dan usulan
pemerintah di bidang personalia, namun ia hanya memeriksa apakah proses pembuatannya sesuai atau
tidak dengan peraturan undang-undang dasar.
Masa jabatan presiden federal adalah lima tahun; ia dapat dipilih kembali untuk satu periode
lagi. Kepala negara dipilih oleh Dewan Federal. Dewan itu terdiri dari semua anggota Bundestag,
ditambah jumlah anggota yang sama yang dipilih oleh dewan perwakilan rakyat di ke-16 negara
bagian (Bundesrat).
Negara Federasi
Bentuk negara federasi yang ada di Jerman bersifat rumit. Negara terdiri dari tingkat pusat
berupa federasi dan 16 negara bagian. Undang-undang dasar menetapkan hal-hal yang harus ditangani
oleh federasi, dan hal lain yang diurus oleh negara bagian. Dilihat dari aspek ini, sistem federal Jerman
mirip dengan sistem di berbagai negara federasi lain. Kehidupan bernegara di Jerman pada dasarnya
diatur oleh undang-undang federal. Sebaliknya para warga hampir selalu berurusan dengan kantor
administrasi negara bagian, atau dengan kantor kotapraja dan komune yang bertindak atas nama negara
bagian. Hal itu sesuai dengan prinsip kesubsideran. Prinsip itu diterapkan oleh undang-undang dasar
dengan tujuan mengkombinasikan keuntungan negara kesatuan dengan keuntungan negara federasi.
Warga dari negara federasi lain sehari-hari jauh lebih sering bertemu dengan pegawai instansi federasi.
Di masa lalu, banyaknya tugas yang diserahkan kepada negara bagian menyebabkan adanya
beberapa negara bagian yang terjerumus dalam utang besar. Maka pada tahun 2009 diputuskan
perubahan konstitusi yang melarang pengambilan kredit baru oleh negara bagian mulai 2020, dan yang
membatasi volume utang baru dari federasi mulai tahun 2016 pada maksimal 0,35 persen dari produk
domestik bruto – kecuali dalam hal terjadinya krisis ekonomi (rem utang). Ada tiga tugas negara sebagai
keseluruhan yang dilaksanakan oleh negara bagian secara mandiri: Hal-hal yang menyangkut sekolah,
termasuk perguruan tinggi, keamanan dalam negeri, termasuk kepolisian, serta perwujudan swatantra
komunal. Dalam hak ikut-menentukan cukup luas yang dimiliki oleh Bundesrat, negara-negara bagian
mendapat imbalan bagi kedudukan lebih tinggi yang ditempati federasi di bidang pembuatan undang-
undang
Bundesrat ikut serta dalam pembuatan undang-undang federasi. Dalam aspek ini, Bundesrat
berbeda dengan lembaga majelis kedua di negara-negara federasi lain. Konstitusi menggariskan dua cara
partisipasi. Undang-undang federasi yang akan mengakibatkan biaya tambahan dalam administrasi
negara bagian, atau yang menggantikan undang-undang negara bagian yang ada, harus memperoleh
persetujuan Bundesrat. Artinya, undang-undang yang sudah ditetapkan oleh Bundestag baru akan
berlaku setelah disetujui oleh Bundesrat. Dalam hal ini Bundesrat sebagai badan legislatif berstatus
sederajat dengan Bundestag. Dewasa ini hampir 50 persen rancangan undang-undang memerlukan
persetujuan tersebut. Kedaulatan administratif negara bagian berperan dalam pembuatan undang-
undang yang penting dan yang banyak mengakibatkan biaya, karena berlakunya prinsip bahwa
pelaksanaan undang-undang federal ditangani oleh aparat negara bagian. Yang berbeda dari jenis
undang- undang yang memerlukan persetujuan ialah produk legislasi yang dapat menerima votum
keberatan oleh Bundesrat. Namun keberatan itu dapat ditolak oleh Bundestag dengan mayoritas yang
sama seperti yang berlaku untuk votum di Bundesrat, yaitu atau mayoritas biasa atau mayoritas dua
pertiga, dalam hal terakhir dengan suara paling sedikit mayoritas semua anggota Bundestag (mayoritas
mutlak).
Melalui reformasi tatanan federal yang berlaku sejak September 2006, pembagian wewenang
antara federasi dan negara bagian diperbarui. Reformasi tersebut bertujuan memperbaiki kesanggupan
federasi dan negara bagian untuk mengambil keputusan dan bertindak. Tujuan lain ialah mendefinisikan
tanggung jawab politik masing-masing pihak dengan lebih jelas
BAB III
KESIMPULAN