Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang
membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Identitas nasional dalam kosteks bangsa
cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara.
Contoh identitas nasional yang merupakan karakter bangsa adalah PANCASILA yang merangkum
KEBERAGAMAN YANG ADA DI INDONESIA menjadi satu. Keberagaman ini sangat tinggi dan
menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk dan kaya akan adat-istiadat dan budaya.
"Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi
manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang
menyala-nyala."
Saat ini Indonesia membutuhkan Revolusi Mental untuk menghadapi tantangan globalisasi budaya,
informasi tidak terkendali atau hoaks, tergerusnya nilai-nilai luhur, ancaman terhadap keutuhan
bangsa dan negara, hingga menghadapi persoalan pandemi Covid-19.
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang sama
untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga
negara ikut serta—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokrasi di Indonesia adalah suatu proses sejarah dan politik perkembangan demokrasi di
Indonesia, mulai dari pengertian dan konsepsi demokrasi menurut para tokoh dan founding fathers
Kemerdekaan Indonesia, terutama Soekarno, Mohammad Hatta, dan Soetan Sjahrir.
Apa perbedaan demokrasi liberal dan demokrasi Pancasila
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang sama
untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga
negara ikut serta—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum.
Demokerasi Pancasila Mengutamakan musyawarah mufakat, sehingga pemimpin tidak diberikan hak
untuk mengambil keputusan sendiri, melainkan melalui pemungutan suara (voting).
Demokrasi Liberal Demokrasi Pancasila Parlemen memegang kekuasaan politik yang sangat besar
Sistem multipartai Kabinet pemerintahan koalisi tidak stabil dan kerap berganti Pertama kali
diadakan pemilu pada tahun 1955
Dalam peringkat global, indeks demokrasi Indonesia bertengger di posisi 52, naik 12 tingkat dari
2020. Sejak 2006, indeks demokrasi Indonesia bergerak di kisaran 6,30–7,03. Indonesia mencatat
kemajuan dalam kehidupan demokrasi di sepanjang 2021.
Demokrasi ialah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang sama
untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga
negara ikut serta—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum.
1. Demokrasi Parlementer
Sistem parlementer ini mulai berlaku sejak sebulan sesudah kemerdekaan diproklamirkan dan
kemudian diperkuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan 1950. Banyak para ahli menilai bahwa
demokrasi parlementer kurang cocok untuk Indonesia, karena lemahnya benih-benih demokrasi
sistem parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik dan Dewan Perwakilan
Rakyat.
Menurut kamus Oxford, demokrasi parlementer adalah demokrasi yang representatif pada
perwakilan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan, namun mengakui hak individu dan
kebebasannya. Sedangkan menurut kamus Cambridge, demokrasi parlementer adalah demokrasi
yang berdasarkan prinsip liberalisme atau paham kebebasan pada pemerintahannya. Demokrasi
liberal berakhir di Indonesia dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959. Dekrit yang
salah satu isinya menyatakan kembali kepada UUD 1945 itu, secara langsung menyatakan bahwa
demokrasi parlementer berakhir.
2. Demokrasi Terpimpin
Setelah dikeluarkannya Dekrit tahun 1959, Indonesia kembali kepada UUD 1945. Namun pada masa
ini tidak sepenuhnya dilaksanakan. Presiden sebelumnya sudah mengeluarkan pernyataan tentang
demokrasi terpimpin pada saat sidang Dewan Konstituante tahun 1956. Demokrasi terpimpin ini
telah menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari
demokrasi rakyat. Masa ini kuat ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya peran partai politik,
perkembangan pengaruh komunis dan peran ABRI sebagai unsur sosial-politik semakin meluas.
3. Demokrasi Pancasila
Demokrasi pancasila menjadi macam-macam demokrasi di Indonesia yang ke tiga. Masa ini presiden
tetap mempunyai tugas dan wewenang sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan dengan
kekuasaan tidak terbatas. Ada konstitusi dan undang-undang di bawahnya yang membatasi.
Presiden membentuk kabinet kerja yang bertanggungjawab kepadanya untuk membantu
menjalankan penyelenggaraan pemerintahan. Adanya partai sebagai saran aspirasi rakyat tetap ada,
namun dibatasi hanya ada tiga partai yaitu PPP, Golkar, dan PDI. Ketiga partai ini ditegaskan harus
menggunakan pancasila sebagai ideologinya.
Setelah orde baru berakhir, Indonesia mulai memasuki era reformasi dimana pemerintah Habibie
mulai menjalankan demokrasi dengan menyuburkan kembali alam demokrasi di Indonesia dengan
jalan kebebasan pers dan kebebasan berbicara.
Dari beberapa jenis demokrasi yang diterapkan di Indonesia tersebut, demokrasi Indonesia tetap
berpegang teguh pada Pancasila sebagai ideologi negara. Sebagai bukti bahwa demokrasi di
Indonesia masih kokoh, sistem demokrasi ini juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Demokrasi liberalisme menyatakan bahwa sistem politik yang ideal butuh menggabungkan
demokrasi mayoritas (pemerintahan oleh rakyat) dengan perlindungan hak politik, hukum, dan sosial
individu, serta golongan minoritas. Australia adalah contoh negara yang menerapkan demokrasi
yang liberal.
Soekarno
Dalam pandangan Presiden Republik Indonesia yang pertama, Soekarno, demokrasi Indonesia
adalah demokrasi yang lahir dari kehendak memperjuangkan kemerdekaan, itu artinya adalah
demokrasi Indonesia menurut Soekarno meletakan embrionya pada perlawanan terhadap
imperialisme dan kolonialisme, hal itu ditulis oleh Soekarno dalam bukunya, Indonesia Menggugat
dan Di Bawah Bendera Revolusi, yang secara eksplisit terinspirasi oleh pergerakan kemerdekaan
yang dilakukan di pelbagai belahan dunia, dari perjuangan seorang Muhammad, Yesus Kristus,
William de Oranje, Mahatma Gandhi, Mustafa Kemal Attaturk, dan tokoh-tokoh kemerdekaan
bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Menurut Soekarno, demokrasi adalah suatu "pemerintahan rakyat". Lebih lanjut lagi, bagi Soekarno,
demokrasi adalah suatu cara dalam membentuk pemerintahan yang memberikan hak kepada
rakayat untuk ikut serta dalam proses pemerintahan. Namun, demokrasi yang diinginkan dan
dikonsepsikan oleh Soekarno tidak ingin meniru demokrasi modern yang lahir dari Revolusi Prancis,
karena menurut Soekarno, demokrasi yang dihasilkan oleh Revolusi Prancis, demokrasi yang hanya
menguntungkan kaum borjuis dan menjadi tempat tumbuhnya kapitalisme.Oleh karena itu,
kemudian Soekarno mengkonsepsikan sendiri demokrasi yang menurutnya cocok untuk Indonesia.
Perbedaan antara Demokrasi Terpimpin, Liberal dan Pancasila
Dengan Dengan
Cara
musyawarah, bila Dengan suara musyawarah, bila
pengambilan
gagal, dilakukan terbanyak gagal, diserahkan
keputusan
voting ke PBR
Kerakyatan Liberal
Sistem
(pasar dan (mekanisme Terpusat
Ekonomi
koperasi) pasar)
Hak asasi manusia adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa manusia
memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak asasi manusia
berlaku kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja, sehingga sifatnya universal
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, yang
dimaksud dengan hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia
Pengaturan HAM dalam UUD NRI 1945 mengatur hak- hak dasar setiap warga negara di dalam
bidang sosial, ekonomi, politik, budaya, sipil, serta hak atas pembangunan. Setiap warga negara
seimbang antara hak dan kewajibannya. Pengaturan mengenai HAM dalam UUD NRI 1945 adalah
seimbang antara hak dan kewajiban
Peristiwa 1965-1966 Peristiwa Penembakan Misterius 1982-1985 Peristiwa Talangsari 1989 Peristiwa
Trisakti Peristiwa Semanggi I dan II Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 Penghilangan Orang secara Paksa
1997-1998 Peristiwa Wasior Wamena Peristiwa Pembantaian Dukun Santet di Banyuwangi 1998
Peristiwa Simpang KAA 1999 Peristiwa Jambu Keupok 2003 Peristiwa Rumah Geudang 1989-1998
Kasus Paniai 2014 Baca juga: Faktor Eksternal Penyebab Terjadinya Pelanggaran HAM Kasus-kasus
pelanggaran HAM berat tersebut, sebagian besar terjadi selama masa pemerintahan Orde Baru.
Berikut ini ulasan dua kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia yang belum terselesaikan hingga
kini. Peristiwa 1965-1966 Peristiwa 1965-1966 adalah sebuah tragedi kelam dalam sejarah
Indonesia. Berawal dari pecahnya Gerakan 30 September 1965 (G30S), lebih dari 2 juta orang di
Indonesia telah ditangkap sewenang-wenang, dipenjara tanpa proses hukum, diculik, disiksa,
diperkosa, dan dibantai karena tuduhan terlibat dalam Partai Komunis Indonesia (PKI). PKI, kala itu,
dituduh sebagai dalang peristiwa G30S yang mengakibatkan terbunuhnya enam jenderal dan satu
perwira militer Indonesia pada 30 September 1965 hingga 1 Oktober 1965. Soeharto yang kala itu
menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), menudu PKI
sebagai dalang G30S. Ia kemudian menyusun rencana untuk membasmi orang-orang yang terkait
dengan PKI. Serangkaian peristiwa mengerikan pun terjadi selama beberapa bulan berikutnya, pada
periode 1965-1966. Orang-orang yang dianggap turut dalam PKI atau sekadar simpatisannya,
ditangkap, disiksa, dan dibantai. Pembantaian terjadi di berbagai daerah di Indonesia, terutama di
wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Berdasarkan hasil penyelidikan Komnas HAM, jumlah
orang hilang pada peristiwa 1965-1966, mencapai 32.774 orang. Sementara itu, berbagai penelitian
menyebutkan bahwa ada lebih dari 2 juta korban dalam tragedi 1965-1966. Penderitaan karena
peristiwa 1965-1966 tidak hanya menimpa para korban, tetapi juga keluarga mereka yang
mengalami diskriminasi selama puluhan tahun karena tudingan sebagai keluarga PKI. Pasca-
runtuhnya Orde Baru di bawah pemerintahan Soeharto pada 1998, penyelidikan terhadap kasus
pelanggaran HAM berat di peristiwa 1965-1966 mulai dibuka. Pada 2008, Komnas HAM membentuk
Tim Penyelidikan Pro Justisia untuk Peristiwa 1965-1966. Setelah 4 tahun penyelidikan, Komnas HAM
merekomendasikan dua hal untuk menangani kasus pelanggaran HAM berat dalam peristiwa 1965-
1966. Mereka meminta Jaksa Agung menindaklanjuti hasil penyelidikan Komnas HAM dengan
melakukan penyidikan dan melalui mekanisme non yudisial (KKR). Pada 2015, para korban dan
keluarga peristiwa 1965-1966, membawa kasus pelanggaran HAM berat tersebut ke mekanisme
internasional melalui International People Tribunal di Den Haag. Putusan dalam International People
Tribunal adalah meminta pemerintah Indonesia segera meminta maaf dan melakukan proses
penyidikan dan mengadili semua kasus-kasus kejahatan terhadap kemanusiaan di Indonesia.
Geopolitik adalah kekuatan dan kekuasaan yang dikembangkan berdasarkan pada pemahaman
tentang paham perang dan damai serta disesuaikan dengan kondisi dan konstelasi geografi
Indonesia. Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan
kostelasi geografi sebagai faktor utamanya.
Negara Kepulauan adalah suatu istilah yang berasal dari hasil keputusan Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut yang memiliki arti suatu negara pulau yang wilayahnya terdiri
atas satu gugus kepulauan besar atau lebih dan dapat mencakup pulau-pulau lain
Jelaskan apa yang dimaksud dengan negara kepulauan
Sedangkan yang dimaksud dengan Negara kepulauan adalah suatu Negara yang seluruhnya terdiri
dari satu dan lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain.
Archipelago principle adalah negara yang terdiri dari banyak pulau dimana laut, udara dan daratan
adalah satu kesatuan Nusantara sebagai wawasan ideology “Negara Persatuan Kepulauan Republik
Indonesia” dan juga “NKRI” yang merupakan kehendak sejarah yang dijamin oleh Hukum Laut
Internasional.
Wilayah laut negara Indonesia yang menjadi wilayah kekuasaan negara berdasarkan Konvensi
Hukum Laut Internasional yakni sebagai berikut:
Laut Teritorial
Laut teritorial adalah wilayah laut yang berjarak 12 mil dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika lebar
lautan yang membatasi dua negara kurang dari 24 mil, maka garis teritorial ditarik sama jauh dari
setiap negara yang berbatasan laut.
Di laut teritorial, negara mempunyai hak kedaulatan penuh, tetapi menyediakan jalur pelayaran lalu
lintas damai, baik di atas maupun di bawah laut. Negara lain dapat berlayar di wilayah laut teritorial
atas izin dari pemerintah Indonesia.
Landas Kontinen
Landas Kontinen adalah dasar laut yang secara geologi maupun geomorfologinya merupakan
lanjutan dari benua yang terendam oleh air laut dengan kedalaman kurang dari 150 meter. Batas
landas kontinen diukur dari garis dasar ke arah laut dengan jarak paling jauh 200 mil laut.
Jika terdapat dua negara yang berdampingan di batas landas kontinen, maka batas laut akan dibagi
dua sama jauh dari garis dasar setiap negara. Indonesia terletak di antara Landas Kontinen Asia dan
Australia. Pada landas kontinen, suatu negara memiliki hak dan wewenang untuk memanfaatkan
sumber daya alam yang terkandung di dalamnya, seperti ikan dan barang tambang, dengan selalu
menghormati dan tidak mengganggu jalur pelayaran internasional.
Zona Ekonomi Eksklusif merupakan wilayah laut yang berjarak 200 mil laut dari garis dasar ke arah
laut lepas. Dalam ZEE, negara yang bersangkutan memiliki priorotas untuk mengeksplorasi dan
mengeksploitasi sumber daya alam, baik sumber daya hayati maupun sumber daya non hayati di
permukaan, di dalam, dan di dasar laut untuk kesejahteraan bangsa. Negara lain memiliki kebebasan
untuk pelayaran serta pemasangan kabel dan pipa di bawah permukaan laut.
Jadi, wilayah laut suatu negara yang jaraknya 200 mil laut diukur dari pantai disebut zona ekonomi
eksklusif atau ZEE. Laut punya pengaruh besar terhadap kehidupan manusia, baik dari sumber daya
ikan dan biota laut lainnya, energi, sumber mineral, hingga manfaatnya terkait siklus hidrologi,
seperti penyeimbang suhu dan penyumbang uap air paling potensial. Yuk detikers, jaga laut
Indonesia