Anda di halaman 1dari 20

KARYA TULISAN ILMIAH

DAMPAK MINUMAN KERAS (MIRAS) PADA


KEHIDUPAN REMAJA DI DESA PATISOMBA
KECAMATAN ALOK BARAT KABUPATEN SIKKA

Oleh:
Maria Revalina Lawi

SMA NEGERI 2 MAUMERE


2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami masih diberi kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan karya
tulis dengan judul ” Dampak Minuman Keras (Miras) Pada Kehidupan Remaja Di Desa
Patisomba Kecamatan Alok Barat Kabupaten Sikka”. Penulisan karya ilmiah ini
merupakan salah satu persyaratan untuk melaksanakan tugas sekolah. Karya ilmiah ini
dapat diselesaikan dengan rintangan dan hambatan. Namun, Puji Tuhan karena
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya karya ini dapat dikerjakan
meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana. Tulisan ini sangat jauh dari
kesempurnaan, namun penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa karya ilmiah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya, tidak lepas peran, motivasi, semangat dan
dukungan moral dari berbagai pihak. Penyelesaian karya tulis ini juga bersumberkan
dari beberapa referensi, seperti dari internet yaitu dari google, dan dari pengetahuan
yang penulis miliki seputar hal ini.
Besar harapan penulis semoga Karya Ilmiah ini bermanfaat bagi masyarakat
terkusus remaja pada umumnya dan begitupun penulis.

Maumere, 28 Februari 2023


Penulis

Maria Revalina Lawi

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Alcohol merupakan salah satu zat psikotropika yang sering disalah
gunakan. (Satya Joewana, 2001 : 9). Kebiasaan meminum-minuman keras
sampai mabuk sehingga sipeminum menderita ketidak sadaran diri dan
efek psikis serta fisiknya sering disebut dengan alkoholisme.
(Dirdjosisworo, 1984 : 1) Ada 2 macam alkoholisme, yaitu :
1)
. Alkoholisme kronis yang dialami orang yang jiwanya sudah tidak
sehat, selama perkembangannya begitu merusak penderita-penderita yang
lain, sehingga dapat menyebabkan penyimpangan perilaku termasuk
kejahatan yang bermacam-macam. 2). Alkoholisme yang akut berbahaya,
terutama bagi sipeminum karena menyebabkan hilangnya kesadaran dan
daya tahan yang bersangkutan.
(Dirdjosisworo, 1984 : 12) Menyadari akan bahaya pengaruh alcohol
bagi tubuh manusia maka tatanan pengaturan, pengawasan dan
pengendalian sangat diperlukan. Khususnya penyalahgunaan minuman
keras oleh remaja menunjukkkan kecenderungan yang meningkat
akibatnya dirasakan 2 dalam bentuk kenakalan, perkelahian dan
perbuatan asusila. Bila keadaan tersebut dibiasakan maka bencana akan
terjadi. Remaja yang keracunan alcohol adalah remaja yang tidak
produktif bagi pembangunan. (Wresniwiro, 1999 : 212).
Berkaitan dengan berbagai dampak yang disebabkan oleh minuman keras
(MIRAS) pada kehidupan remaja maka sesuai dengan penemuan peneliti
yang terjadi di desa Patisomoba Kec. Alok Barat Kabupaten Sikka
khususnya dikalangan remaja yang terbiasa dengan mengkomsumsi
minuman keras. Dampak dari perilaku/kebiasaan mereka mengkomsumsi
minuman keras sangat meresahkan masyarakat menyebabkan timbulnya
keresahan sosial. Penyalahgunaan minuman keras menjadi sumber

2
kesenangan dan pelengkap dalam pergaulan, kebiasaan ini sudah turun
temurun dilakukan oleh pemuda desa berawal dari generasi terdahulu
dilanjutkan oleh remaja sekarang ini. Sehingga kemungkinannya sulit
untuk dicegah maupun menghilangkan kebiasaaan tersebut. kebiasaan ini
dilakukan juga karena mereka tidak kesulitan mendapatkan minuman
keras karena mereka memproduksi sendiri, jenis minuman yang sering
dikomsumsi adalah jenis Moke atau yang banyak dikenal dengan nama
Tuak. Minuman ini mudah didapatkan khusunya dipelosok desa karena
mudah untuk ditumbuh kembangkan. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan, karakter remaja di desa Patisomoba Kec. Alok Barat
Kabupaten Sikka sangat keras dan mudah tersinggung, begitupula dengan
mereka yang masih duduk dibangku sekolah minat dan prestasi sangat
minim akibat mengkomsumsi minuman keras (MIRAS). Berdasarkan
uraian tersebut diatas maka penulis merasa tertarik melakukan wawancara
di Patisomba Kec. Alok Barat Kab. Sikka tahun 2023/2024 mengadakan
Karya Tulis Ilmiah melalui wawancara yang berjudul “Dampak Minuman
Keras (MIRAS Pada Kehidupan Remaja Di Desa Patisomba Kecamatan
Alok Barat Kabupaten Sikka”.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas bahwa ada
beberapa rumusan masalah yaitu :
1) Bagaimana penyalagunaan minuman keras (MIRAS) pada
kehidupan remaja di Desa Patisomba Kecamatan Alok Barat
Kabupaten Sikka ?
2) Bagaimana dampak minuman keras pada kehidupa remaja di Desa
Patisomba Kecamatan Alok Barat Kabupaten Sikka ?

3
1.3. Tujuan Penelitian
Ada beberapa tujuan dalam melakukan penelitian ini yaitu:
1) Untuk mengetahui gambaran perilaku penggunaan minuman
keras pada kehidupan remaja di Desa Patismoba Kecamatan Alok
Barat Kabupaten Sikka.
2) Untuk mengetahui dampak penggunaan minuma keras (MIRAS)
pada kehidupan remaja di Desa Patisomba Kecamatan Alok Barat
Kabupaten Sikka.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :
1) Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi desa agar lebih
meningkatkan perhatian dan pengawasan terhadap masyarakat
khususnya kalangan remaja dari pergaualan bebas terutama
penggunaan minuman keras
2) Sebagai bahan pertimbangan akan bahaya yang ditimbulkan dari
mengkonsumsi minuman keras (MIRAS) terhadap kesehatan fisik
maupun psikologis serta menambah wawasan penulis tentang
pengaruh minuman keras (MIRAS) dikalangan remaja dan
sebagai acuan untuk penulis selanjutnya.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Remaja


Remaja dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa
adolescere yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”.
Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence memiliki arti mencangkup
kematangan mental, emosional, social, dan fisik. (Hurlock, 1991) Pandangan
tersebut didukung oleh Piaget (Hurlock, 1991) yang menyatakan bahwa
secara psikologis remaja adalah suatu usia dimana anak tidak meras berada
dibawah tingkat yang lebih tua, melainkan meras sama atau paling tidak
sejajar. (Hurlock dalam sitti Hartinah, 2008 : 57-58).
Kehidupan remaja adalah kehidupan yang penuh cita-cita dan angan-
angan, ingin selalu mengaktualisasikan diri serta ingin selalu berubah semua
ingin dicobanya, ingin bebas tanpa ada batasan tertentu dan ingin segera
dipandang sebagai orang dewas serta mempunyai keinginan bergaul seluas-
luasnya dengan orang sebayanya. (Benyamin, 1985 : 117) 8 Remaja
merupakan periode transisi dari periode anak kepada periode dewasa. Pada
periode anak dibolehkan dan malah sering diharapkan untuk berdiri sendiri.
Periode remaja memang sangat sukar sehingga sering menyusahkan dirinya
sendiri maupun orang lain yang ada di sekitarnya. (Benyamin, 1985 : 119).
Masa remaja ini sangat menarik karena seorang berusaha mencari jati dirinya
sehingga selalu ingin melebihi orang lain. Padda masa remaja itulah mereka
mengalami gejolak kepribadian, mulai dari mengembangkan kepribadian
sesuai dengan persepsi dan bagaimana orang tua mengawasi dan
mengarahkannya, sangat memerlukan sikap yang bijaksana.
Jadi sekalipun pada masa remaja seorang ingin selalu bebas
mengembangkan dirinya namun pengawasan dan pengarahan sangatlah
penting. (Nadek, 1990 : 11).

5
2.2. Ciri-ciri Remaja
Ciri-ciri remaja menurut Hurlock (1990 : 89) antara lain :
1) Masa remaja sebagai periode penting yaitu perubahan yang dialami
masa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang
bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
2) Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini berarti perkembangan
masa kanak-kanak lagi dan belum dianggap sebagai orang dewasa.
Status remaja belum jelas, keadaan ini memberi waktu padanya untuk
mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku,
nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya.
3) Masa remaja sebagai periode perubahan, yaiu perubahan pada emosi,
tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri), perubahan
pada nilai-nilai yang dianutnya serta keinginan akan kebebasan.
4) Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri yang dicari berupa
usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam
masyarakat.
5) Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan. Ketakutan
karena sulit diatur, cenderung berperilaku kurang baik, hal ini yang
membuat banyak orang tua menjadi takut.
6) Masa remaja adalah masa yang tidak relistis, karena cenderung
memandang kehidupan dari kacamata berwarna merah jambu, melihat
dirinya sendirian dan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan
bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.
7) Masa remaja sebagai masa dewasa, yang dimana remaja mengalami
kebingungan atau kesulitan dalam usaha meninggalkan kebiasaan
pada usia sebelumnya dan didalam memberikan kesan bahwa mereka
hampir atau sudah dewasa, yaitu dengan merokok, minum-minuman
keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perilaku seks.

6
Mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang
mereka inginkan.

2.3. Perkembangan Masa Remaja


Menurut Syamsu Yusuf (2007 : 193-209) tentang karakteristik
perkembangan remaja sebagai berikut :
Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa tentang
kehidupan individu dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat
pesat, masa pertama terjadi pada fase prenatal dan bayi. Bagian-
bagian tubuh tertentu pada tahun-tahun permulaan kehidupan secara
proposional terlalu kecil, namun pada mas remaja proposionalnya
menjadi terlalu besar, karena terlebih dahulu mencapai kematangan
dari 13 pada bagian-bagian yang lain. Hal yang paling jelas terlihat
pada hidung, kaki dan tangan. Pada masa remaja akhir proporsi
tubuh individu mencapai proporsi tubuh orang dewas dalam semua
bagiannya. Dalam perkembangan seksualitas remaja, ditandai
dengan dua ciri yaitu sebagai berikut :
1) Ciri-ciri seks primer
Pada remaja pria ditandai dengan sangat cepatnya pertumbuhan
testis, setelah testis mulai tumbuh dan penis menjadi panjang
pembuluh mani dan kelenjar prostat semakin membesar.
Matangnya organ-organ seks tersebut memungkinkan remaj pria
(sekitar usia 14- 15 tahun) mengalami mimpi basah. Sedangkan
pada remaja wanita kematangan organ seksualnya ditandai
dengan tumbuhnya Rahim, vagina dan ovarium (indaung telur).
Ovarium menghasilkan telur dan mengeluarkan hormone-
hormon yang dikeluarkan untuk kehamilan dan menstruasi. Pada
masa ini sekitar 11-15 tahun remaja wanita mengalami
menstruasi pertama.

7
2. Ciri-ciri seks sekunder
Wanita tumbuh rambut atau bulu disekitar kemaluan dan
ketiak bertambah besar buah dada dan bertambah besar 14
pinggul. Sedangkan pria tumbuh rambut atau bulu disekitar
kemaluan dan ketiak, perubahan suara, tumbuh kumis dan
tumbuh jakun.
Pada usia 12-20 tahun proses pertumbuhan otak mencapai
kesempurnaan. Pada usia 16 tahun berat otak sudah menyamai
orang dewasa. Pada masa remaja terjadi reorganisasi lingkaran
syraf Lobe Frontal yang berfungsi sebagai kegiatan kognitif tingkat
tinggi yaitu kemampuan merumuskan perencanaan strategis atau
mengambil keputusan. Lobe Frontal ini berkembang sampai usia
20 tahun lebih dan sangat berpengaruh pada kemampuan
intelektual remaja, seperti halnya anak usia 12 tahun walaupun
secara intelektual remaja tersebut berbakat namun belum
bijaksana. Adapun perkembangan emosi Pada masa remaja yang
merupakan puncak emosionalitas yaitu perkembangan emosi yang
tinggi. Pertumbuhan fisik serta organ-organ seksual yang
mempengaruhi berkembangnya emosi atau perasaan dan
dorongan-dorongan baru yang dialami sebelumnya seperti
perasaan cinta, rindu dan keinginan untuk berkenalan lebih intim
dengan lawan jenis. Pada remaja awal perkembangan emosinya
menunjukkan sifat sensitive dan 15 reaktif terhadap peristiwa atau
situasi social, emosinya bersifat negatife dan temperamental
sedang remaj akhir sudah biasa mengendalikan emosinya.
2.4. Pengertian Minuman Keras
Minuman keras adalah minuman yang mengandung ethanol
yang diproses secara permentasi dan destilasi atau permrntasi tanpa
destilasi, jika dikomsumsi alcohol dapat memberikan efek buruk

8
terhadap kesehatan. Dr. Quansel seorang dokter ternama dari
Leipizig dalam M. Arief Hakim (2004 : 109) mengatakan bahwa :
17 “Meskipun jumlahnya sedikit, mengkomsumsi alcohol bias
menimbulkan dampak yang besar terhadap fungsi jaringan kista
yaitu dengan menurunnya ketajaman indera persepsi, rusaknya
akal sehat dan pertimbangan, menumpulkan emosi-emosi yang
baik serta terhambat dan terganggunya kooordinasi gerak”
Alcoholism adalah penyalahgunaan serta ketergantungan alcohol,
sedangkan menurut National Council on Alcoholism tahun 1992
mendefenisikan bahwa Alcoholism adalah suatu penyakit kronis
progresif yang ditandai dengan hilangnya control akibat memakai
alcohol dengan konsekuensi timbulnya masalah social, hokum,
psikologi dan juga fisik. Gangguan psikiatri acap kali timbul
selama dalam keadaan keracunan akibat maupun dalam keadaan
putus alcohol (Soetjiningsih, 2007 : 165) Pada umumnya seseorang
yang meminum-minuman keras untuk bersantai dan akan berhenti
minum tanpa kesukaran, namun apabila seseorang mulai
tergantung pada minuman keras maka timbullah apa yang disebut
alkoholisme. (Barda Nawawi Arief, 2011 : 46).
Minuman keras digolongkan Sebagai berikut:
a. Golongan A, kadar ethanol 1-5% 18
b. Golongan B, kadar ethanol 5-20%
c. Golongan C, kadar ethanol 20-55%
Dibawah ini contoh-contoh minuman keras dengan kadar
kandungannya :
a. Anggur, 10-15%
b. Birr, 2-6%
c. Brandy (Bredewijn), 45%
d. Rum, 50-60%

9
e. Likeur, 35-40%
f. Sherry/Port, 15-20%
g. Wine (Anggur), 10-15%
h. Wisky (Jenewer) 35-40%
Persentasi alcohol yang terdapat dalam bermacam-macam
minuman tersebut dapat dikategorikan dari golongan mana
minuman tersebut, apakah golongan A, golongan B, golongan C.
Peraturan minuman beralkohol sebagaimana diatur dalam
keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997
Tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol,
pada Pasal I dijelaskan : Yang dimaksud dengan minuman
beralkohol dalam keputusan Presiden ini adalah minuman yang
mengandung ethanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang
mengandung 19 karbohidrat dengan cara permentasi dengan
destilasi atau permentasi tanpa destilasi, baik dengan cara
memberikan perlakuan-perlakuan terlebih dahulu atau konsetrat
atau ethanol atau dengan cara pengenceran minuman mengandung
ethanol.
2.5. Dampak Minuman Keras Pada Kehidupan Remaja di Desa
Patisomba.
1. Ketagihan serta sulit menghindarinya
Minuman Keras (MIRAS) bila dikomsumsi secara terus
menerus akan menyebabkan ketagihan atau ketergantungan
alcohol, sehingga menyebabkan masalah social, hukum,
psikologi dan juga fisik. Setelah melakukan observasi dan
melakukan beberapa pengamatan terhadap remaja di Desa
Patisomba serta mengikuti aktivitas mereka, peneliti
mendapati seorang remaja yang seakan-akan menghindari
ajakan teman-temannya untuk meminum minuman keras,

10
akan tetapi pada saat itu ia tetap mengikuti ajakan temannya
tersebut. setibanya dilokasi (tempat minum yang biasa
mereka tempati) ia hanya meneguk 2 sampai 3 gelas setelah
itu ia beralasan untuk pulang.
2. Menimbulkan perkelahian
Mengkonsumsi MIRAS bisa menimbulkan dampak yang
sangat besar terhadap rusaknya akal sehat dan gangguan jiwa
tertentu sehingga dapat menimbulkan perasaan yang tidak
tenang seperti yang dialami remaja saat ini. Masa remaja
merupakan masa dimana puncak emosi yang tinggi,
perkembangan emosinya menunjukkan sifat sensitiv dan
reaktif terhadap peristiwa atau situasi sosial emosinya
bersifat negatif dan temperamental. Sehingga remaja sangat
memerlukan sikap yang bijaksana, pengawasan dan
pengarahan sangatlah penting. Sehingga apabila remaja
mengkomsumsi minuman keras bisa menimbulkan dampak
yang besar terutama rusaknya akal sehat dan pertimbangan,
menumpulkan emosi-emosi yang baik serta terganggunya
koordinasi gerak.
3. Merusak Akhlak Remaja
Selain dikenal dengan mereka yang hobi meminum-
minuman keras juga karena sering memicu perkelahian.
Perilaku tersebut tentu saja merusak reputasi desa dan
akibatnya masyarakat yang tidak berbuat ikut terkena
dampaknya.

11
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum


Daerah yang menjadi objek penelitian adalah Desa Patisomba
RT.038 Kec. Alok Barat Kab. Sikka Yang terletak di Maumere Provinsi
Nusa Tenggara Timur (NTT). Berikutt adalah data jumlah penduduk
yang ada di Desa Patisomba.
Tabel: Jumlah Penduduk Sesuai dengan lokasi peneliitian pada warga
Patisomba RT 038, Kelurahan Wuring Kecamatan Alok
Barat.
Jenis kelamin
No Umur Jumlah
L P
1 0-4 4 4 8
2 5-9 6 4 10
3 10-14 6 7 13
4 15-19 2 3 5
5 20-24 4 0 4
6 25-29 2 2 4
7 30-34 3 3 6
8 35-39 6 3 9
9 40-44 2 2 4
10 45-49 1 1 2
11 50-54 0 4 4
12 55-59 1 2 3
13 60-64 1 4 5
14 65-69 0 0 0
15 70-74 1 4 5
16 75 + 0 1 1

Dari hasil data yang sudah dipaparkan diatas bahwa jumlah penduduk
mulai dari usia balita hingga lansia yaitu sebanyak 73 warga untuk di RT.038.

12
4.2. Hasil Wawancara
1). Identitas narasumber (RT)
Nama Lengkap : Ferdinandus Fendi
Nama panggilan : Ferdi
Tempat/Tgl/Lahir : Patisomba/03 September 1987
Agama : Katolik
Pekerjaan : Pengembala Sapi
Alamat : Patisomba, Kec. Alok Barat. Kab. Sikka.
Provinsi NTT
2). Pertanyaan dan jawaban dari pewawancara untuk narasumber
Pertanyaan :
a) Bagaimana pendapat bapak selaku Ketua RT disini tentang pergaulan
remaja yang ada di daerah bapak ?
b) Apakah penyebab maraknya aksi pergaulan remaja akhir-akhir ini di
daerah sini ?
c) Kapan waktu yang sering rentan sebagai aksi remaja saat minum-
minuman keras ?
d) Di daerah sini biasanya kisaran usia berapa yang sering terlibat dalam
minum MIRAS ?
e) Biasanya kenakalan apa saja yang biasa dilakukan oleh anak-anak
remaja saat sedang minum MIRAS di daerah sini ?
f) Bagaimana cara bapak untuk menghentikan aksi minum-minuman
keras atau MIRAS tersebut ?
g) Aksi minum-minuman keras ini selalu terjadi pada kalangan remaja.
Apakah masyarakat di Desa ini selalu memberikan mereka ruang
untuk minum MIRAS ?
h) Bagaimana pendapat bapak tentang pentingnya peranan lingkungan
keluarga dalam masalah pergaulan anak remaja ?

13
i) Apakah ada solusi dari bapak untuk remaja yang suka MIRAS ?
j) Menurut bapak apakah ada berbedaan antara generasi dulu dengan
generasi sekarang ?

Jawaban :
a. Menurut saya selaku RT disini, dampaknya itu bisa mengganggu
lingkungan sekitar karena adanya minuman keras, diantaranya
perkumpulan kalangan remaja.
b. Penyebab akhir-akhir ini di Desa Patisomba yakni terjadinya
keributan dan perkelahian antara sesame teman bahkan terlibat
dengan orang lain.
c. Saya mengetahui bahwa ada salah satu anak remaja yang berlebihan
minum-minuman keras sehingga terserang penyakit yaitu ginjal yang
sangat parah.
d. Anak muda, orang tua dan anak-anak seusia yang tidak bersekolah
atau putus sekolah.
e. Resing-resing motor dijalanan, pajak dijalan raya dan mencari
masalah bahkan adu fisik/perkelahian.
f. Segera menghentikan minuman keras dengan cara mengamankan
barang-barang seperti MIRAS.
g. Menurut saya tidak ada tempat/ruang untuk kalangan remaja, hanya
kemauan anak-anak saja yang mempunyai niat untuk minum-
minuman keras.
h. Peranan lingkungan keluarga itu sangat penting apalagi bagi remaja.
Jika lingkungan keluarganya adalah orang-orang yang baik, maka
remaja tersebut tidak akan melakukan hal-hal yang menyimpang
begitupun sebaliknya.
i. Sulit memang dihindari apalagi dikalangan tertentu misalnya, mereka
yang tingkat pendidikannya tinggi (sarjana) tetap saja masih

14
mengkomsumsi minuman keras. Jika melakukan penindakan
semacam teguran justru menimbulkan perselisihan diantara mereka.
Jadi solusi yang tepat sekarang ini adalah mungkin dengan melakukan
pendekatan secara persuasive kepada generasi muda, perlahan
merangkul mereka dan mempelajari psikologis maupun karakter
mereka.

15
BAB IV
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bahwa penulis dapat memberikan bebrapa
kesimpulan mengenai “Dampak Minuman Keras (MIRAS) Pada Kehidupan Remaja
Di Desa Patisomba RT.038 Kec. Alok Barat Kab. Sikka.
1. Penyalahgunaan Minuman Keras (MIRAS) dikalangan remaja Desa
Patisomba sudah menjadi kebiasaan antara remaja terdahulu hingga
remaja sekarang. Selain dari pada itu juga menjadi sumber
kesenangan dan pelengkap dalam pergaulan mereka.
2. Ada beberapa dampak yang di akibatkan oleh penyalahgunaan
minuman keras pada kalangan remaja di Desa Kolai seperti ketagihan,
memicu perkelahian, rusaknya ahlak remaja, prestasi disekolah dan
tatanan kehidupan sosial masyarakat.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis memberikan beberapa
saran yaitu:
1. Mengadakan sosialisasi agar memberikan kesadaran hokum dan
memberikan didikan lebih untuk remaja di Desa Patisomba.
2. Orang tua wajib Mengontrol dan memberikan perhatian penuh
terhadap anaknya (remaja), memberikan pemahaman atau nasehat
dengan penuh kasih sayang.

16
DAFTAR PUSTAKA

Benyamin, Fine. 1985. Problem Kenakalan Anak-anak Remaja. Yayasan


Kanisius. Jakarta.

Dirdjosisworo, Soedjono. 1984. Alkoholisme Paparan Hukum dan


Kriminologi. Remaja Karya. Bandung.

F.J Monks dkk. 2002. Psikologi Perkembangan. (Yogyakarta : Gadjah


Mada University Press.

Hartinah, Sitti. 2008. Pengembangan Peserta Didik. Bandung : PT.


Refika Aditama

Hurlock B. 1990. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka


Cipta.

M. Arief Hakim. 2004. Bahaya Narkoba-Alkohol,Cara IslamMengatasi,


Mencegah dan Melawan. Edisi I. Nuansa Bandung.

Nadek, Wilson, 1990. Memahami Kehidupan Remaja. Kansius, Jakarta.

17
DOKUMENTASI
HASIL WAWANCARA BERSAMA BAPAK KETUA RT.038 DI
DESA PATISOMBA

18
19

Anda mungkin juga menyukai