Anda di halaman 1dari 16

PUBLIC-SAFETY CENTER

SUPPORTING DOCUMENTS 1

CONTENTS:

v LIST OF REQUESTS ON PSC


v LIST OF VEHICLES
v EMERGENCY RESPONSE PROTOCOL
v COORDINATION WITH ALL AGENCIES
v STANDARD OPERATIONG PROCEDURES
1. LIST OF REQUESTS ON PSC

List of calls requesting emergency response since between 2016 and 2017.

Number of Call
No Problems
2016 2017
1 Accident 281 512
2 Heart disease 69 124
3 Nerve disease 73 135
4 Internal disease 126 296
5 Midwifery 22 80
6 Non Medical Emergency (Fire, electricity, 78 145
fallen trees, landslide, etc)
7 Mental illness 14 47
8 Death 44 76
TOTAL 707 1415
2. LIST OF VEHICLES

NO AGENCY DESCRIPTION
1 FIREFIGHTER Fire trucks: 3 units
Water supply: 2 units
2 POLICE Car patrol: 19 units
Accident (car): 2 units
Accident (motorcycle): 1 unit
3 DISASTER MANAGEMENT Car: 4 units
Motorcycle: 5 units
4 MILITARY COMMAND Car: 2 units
Motorcycle: 2 unit
5 HOSPITAL Ambulance: 6 units
Ambulance Motorcycle: 1 unit
6 HEALTH CENTERS Ambulance: 31 units

3. EMERGENCY RESPONSE PROTOCOL


4. COORDINATION WITH ALL AGENCIES
5. STANDARD OPERATING PROCEDURES

a. PUBLIC-SAFETY CENTER

PSC (Public-Safety Center)


Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDART Tanggal Terbit


PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN 1. PSC adalah suatu pusat komunikasi panggilan kegawatdaruratan


yang terintegrasi.
2. Di dalam system PSC terdapat beberapa komponen yaitu
koodinator / supervisor, calltaker, dan dispatcher
3. Koordinator bertanggungjawab penuh atas segala proses dan
program pelaksanaan dalam lingkup system PSC
4. Supervisor bertanggungjawab dalam mengkoordinasi kerja
callTaker dan calldispatcher, menampung setiap permasalahan
dan memberikan solusi dalam masalah tersebut serta
mengevaluasi kinerja calltaker dan calldispatcher.
5. Calltaker dan calldispatcher melakukan tugas sesuai dengan
prosedur yang sudah di tetapkan dalam PSC

TUJUAN Mengetahui secara menyeluruh tentang PSC (PublicSafety Center)

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Menciptakan pelayanan kegawatdaruratan yang terkoordinasi


secara sistematis
2. Merespon setiap panggilan dari luar (Masyarakat) dan unit terkait
3. Menindaklanjuti keluhan penelpon dengan cepat dan tepat
4. Memberikan arahan triageonline dengan fokus
5. Tersedia segala sistem monitoring dan mapping yang dapat
mengetahui lokasi penelpon / kejadian sesuai standart
6. Penataan monitor dan area mapping yang mudah dalam
pengoperasiaannya
7. Menunjuk supervisor yang mampu membawahi calltaker dan
calldispatcher
8. Tim PSC yang terdidik dan terlatih
9. Koordinasi yang baik antara PSC dan tim PHC

UNIT TERKAIT 1. PSC


2. Tim PHC
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Instansi terkait
CALL TAKER

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDART Tanggal Terbit


PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN 1. Salah satu tim PSC (PublicSafety Center) yang bertugas


menerima / menjawab panggilan kegawatdaruratan
2. CallTaker harus mampu menguasai situasi dari penelpon
3. Bersikap menenangkan pasien, berbicara secara halus dan
sopan serta tidak terpengaruh dengan emosional penelpon.

TUJUAN Agar CallTaker dapat menjalankan tugas sesuai dengan standart


yang telah ditetapkan

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Datang tepat waktu (log in)


2. Mengaktifkan system komputer
3. Mengevaluasi panggilan yang belum terselesaikan dalam shift
sebelumnya
4. Menjawab panggilan maksimal 4 dering (10 detik)
5. Menjawab panggilan sesuai dengan protocol EMD
6. Merespon semua panggilan yang masuk
7. Apabila calltaker mendapati pemanggil yang tidak memberitahu
lokasi kejadian korban, nomor telepon yang bias dihubungi, tidak
mengetahui apa yang terjadi dengan korban, tidak memberikan
informasi sebenar-benarnya kepada calltaker maka dipastikan itu
adalah panggilan palsu, maka calltaker tidak mendispatch ke
dispatcher untuk meresponkelokasi.
8. Mengikuti perkembangan informasi dari setiap kejadian
9. Menyelesaikan semua pangggilan sebelum operan jaga
10. Keluar dari sistem (log out)

UNIT TERKAIT 1. PSC


2. Tim PHC
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Instansi terkait
AMBULANADVANCE LIFE SUPPORT
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDART Tanggal Terbit


PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Kendaraan transportasi gawat darurat medis khusus orang sakit atau
cidera yang digunakan untuk membawanya dari satu tempat
ketempat lain guna perawatan lebih lanjut
TUJUAN 1. Pertolongan pasien pra-rumah sakit
2. Membawa penderita gawat darurat yang sudah ditangani /
mendapat perawatan ketempat tindakan denitif / distabilkan
dirumah sakit.
KEBIJAKAN
PROSEDUR A. Persyaratan teknis
1. Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspense lunak
2. Ruangan penderita dipisahkan dengan tempat pengemudi
3. Tempat duduk dapat diatur / dilipat bagi petugas di ruangan
penderita
4. Dilengkapi sabuk pengaman
5. Ruangan penderita cukup luas untuk 1 tandu
6. Ruangan penderita cukup tinggi sehingga petugas dapat berdiri
tegak untuk melakukan tindakan
7. Gantungan infuse terletak sekurang-kurangnya 90 cm diatas
tempat penderita.
B. Persyaratan medis.
1. Tabung oksigen dengan peralatan minimal untuk 1 orang.
2. Peralatan medis lengkap (kasus trauma atau medis) /
emergencybag
3. Peralatan resusitasi lengkap bagi orang dewasa dan anak / bayi.
4. Suctionpump manual dan listrik 12 V DC, monitor ttv, AED
5. Minor surgery set
6. Obat-obatan gawat darurat dan cairan infuse secukupnya.
7. Kriteria pasien dengan derajat tranfer 2-3 dirujuk oleh tim PHC
(didampingi dokter)
C. Tata tertib
1. Sewaktu menuju tempat pasien, boleh menggunakan sirine dan
lampu rotator.
2. Semua peraturan lalu lintas harus ditaati.
3. Kecepatan kendaraan maksimal 40 km/jam di jalan biasa dan 80
km/jam dijalan bebas hambatan.
UNIT TERKAIT 1. PSC
2. Tim PHC
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Instansi terkait

d. CALL DISPATCHER
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDART Tanggal Terbit


PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Bagian dari PSC yang bertugas menginformasikan ke tim


PHC untuk kebutuhan penghantaranambulan gawat darurat
TUJUAN Proses langkah-langkah dispatcher menginformasikan ke
PHC untuk kebutuhan penghantaranambulan gawat darurat
untuk kemudian menentukan triageonline
KEBIJAKAN Kebutuhan darurat, mendesak,atau segera diidentifikasi dengan
proses :
a. Untuk pasien Instalasi Gawat Darurat dilakukan triage berbasis
bukti untuk memprioritaskan pasien dengan kebutuhan
emergensi
b. Untuk pasien Instalasi Rawat Jalan dilakukan pemilahan
dengan metode cepat (fasttrack) disesuaikan dengan indikasi
medis.
c. Untuk pasien yang dijemput dengan ambulan, maka skrining
dilakukan dirumah/tempat pasien dijemput (yang harus
diperiksa meliputi : keadaan umum, tanda-tanda vital, GDS
(gula darah sewaktu))
d. Petugas medis harus memastikan bahwa RSUD Dr. Iskak
mampu melayani pasien tersebut dan adanya ketersediaan
tempat. Apabila tempat tidak tersedia, maka petugas harus
mengirim pasien kerumah sakit lain terdekat yang mampu
memberikan pelayanan sesuai dengan kondisi pasien.
(Keputusan Direktur Nomor:188.4/46/206/2015 tentang kebijakan
pelayanan di RSUD dr.ISKAK Tulungagung).
PROSEDUR 1. Mendapat informasi dari calltaker
2. Melaporkan kejadian kepada tim PHC
3. Dispatcher menginformasikan tentang kejadian, lokasi /
alamat ,nomor telepon, kondisi pasien pada tim PHC
4. Tim Ambulan berangkat menuju kelokasi dengan
peralatan lengkap (sesuai dengan kasus)
5. Dispatcher memantau Tim Ambulan dan melaporkan ke
instalasi gawat darurat
6. Berkoordinasi dengan instansi terkait apabila ada
kejadian gangguan kemanusiaan, keamanan, sarana
prasarana dan sosial.
UNIT TERKAIT 1. PSCdanTim PHC
2. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
3. Instansi terkait
e. AMBULANCE

AMBULAN PSC (PublicSafety Center)

Nomor Nomor Revisi Halaman


Dokumen

STANDART Tanggal
PROSEDUR Terbit
OPERASIONAL

PENGERTIAN Kendaraan transportasi gawat darurat ataupun non gawat


darurat yang digunakan untuk membawa penderita dari satu
tempat ketempat lain guna mendapatkan perawatan lebih
lanjut
TUJUAN 1. Pertolongan pasien pra rumah sakit
2. Membawapenderita gawatdarurat yang sudah
ditangani/mendapat perawatan ketempat tindakan
definitif/distabilkan di puskesmas/rumah sakit.
3. Membawa penderita baik penderita yang masih hidup
ataupun yang sudah meninggal dunia pada saat
kejadian.
KEBIJAKAN

PROSEDUR A. Persyaratan teknis


1. Kendaraan roda empat atau lebih dengan suspense
lunak
2 Ruangan penderita dipisahkan dengan tempat
pengemudi
3 Tempat duduk dapat diatur/dilipat bagi petugas di
ruangan penderita
4 Dilengkapi sabuk pengaman
5 Ruangan penderita cukup luas untuk 1 tandu
6 Ruangan penderita cukup tinggi sehingga petugas
dapat berdiri tegak untuk melakukan tindakan
7 Gantungan infuse terletak sekurang-kurangnya 90cm
diatas tempat penderita.
B. Persyaratan medis.
1 Tabung oksigen dengan peralatan lengkap minimal
untuk 1 orang.
2 Monitor ttv, Defibrilator (AED).
3 Kriteria pasien gawat darurat baik yang urgent ataupun
non urgent
C.Tatatertib
1. Sewaktu menuju tempat pasien,
bolehmenggunakansirinedan lampu rotator kecuali
penjemputan/pengambilan pasien yang sudah
meninggal dunia
2. Semuaperaturanlalulintasharusditaati.
3. Kecepatankendaraanmaksimal 40km/jam di jalan
Biasadan 80km/jam dijalanbebashambatan.
UNIT TERKAIT Tim Pre Hospital Careambulan PSC
f. REQUEST HANDLING

MENERIMA PANGGILAN MASUK MELALUI TELEPON


DAN SISTEM INFORMASI DARI MASYARAKAT

Nomor Nomor Revisi Halaman


Dokumen

STANDART Tanggal Terbit


PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu system pelayanan kegawatdaruratan dini yang


dilakukan melalui pesawat telepon dan sistem informasi
terhadap individu atau masyarakat yang tertimpa musibah
atau petaka dan sudah terintegrasi dengan pihak pihak terkait.

TUJUAN Untuk mengetahui secara dini tentang kondisi, lokasi dan data
individu atau masyarakat, sehingga petugas mampu
memberikan pertolongan gawat darurat secara dini dengan
cepat dan tepat kepada individu atau masyarakat yang
tertimpa musibah atau petaka.

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Menjawab panggilan maksimal 4 dering (10 detik)


2. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
3. Menjawab panggilan sesuai dengan protocol EMD
4. Merespon semua panggilan yang masuk
5. Mengikuti perkembangan informasi dari setiap kejadian
6. Bila diperlukan bisa bekerjasama dengan pihak pihak
terkait.
7. Menyelesaikan semua pangggilan sebelum operan jaga

UNIT TERKAIT 1. Individu atau masyarakat yang tertimpa musibah


2. Tim PSC
3. Instalasi Gawat Darurat
g. COORDINATION WITH ALL AGENCIES

KOORDINASI DENGAN BPBD

Nomor Nomor Revisi Halaman


Dokumen

STANDART Tanggal Terbit


PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu system pelayanan kegawatdaruratan dini yang


dilakukan melalui pesawat telepon dan sistem informasi
terhadap individu atau masyarakat yang tertimpa musibah
atau petaka yang terintegrasi dengan BPBD

TUJUAN Untuk mengetahui secara dini tentang kondisi, lokasi dan data
individu atau masyarakat, sehingga petugas mampu
memberikan pertolongan gawat darurat secara dini dengan
cepat dan tepat kepada individu atau masyarakat yang
tertimpa musibah atau petaka.

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Menghubungi BPBD melalui alat radio medik, pesawat


telepone, dan tablet.
2. Mengucapkan salam dan memperkenalkandiri.
3. Menyampaikan laporan atas informasi yang telah
diterima dari masyarakat yang tertimpa musibah atau
petaka untuk ditindak lanjuti.
4. Menyelesaikan semua pelaporan atas informasi yang
telah diterima dari individu atau masyarakat.
5. Mengikuti perkembangan informasi dari setiap kejadian
6. Jika laporan berasal dari masyarakat langsung
menghubungi BPBD, maka informasi tersebut oleh BPBD
diteruskan ke callcenter PSC (0355) 320119 apabila ada
korban yang membutuhkan penanganan medis ataupun
non medis lainnya, serta diinformasikan secara pararel
ke group PSC melalui aplikasi whatsappandroid
7. Koordinasi pelaporan dari masyarakat bisa langsung
menghubungi callcenter PSC (0355) 320119 kemudian
diteruskan ke lintas terkait yaitu BPBD

UNIT TERKAIT 1. Individu atau masyarakat yang tertimpa musibah


2. Tim PSC
3. BPBD
KOORDINASI DENGAN DINAS KEPOLISIAN

Nomor Nomor Revisi Halaman


Dokumen

STANDART Tanggal Terbit


PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu system pelayanan kegawatdaruratan dini yang


dilakukan melalui pesawat telepon dan sistem informasi
terhadap individu atau masyarakat yang tertimpa musibah
atau petaka yang terintegrasi dengan kepolisian

TUJUAN Untuk mengetahui secara dini tentang kondisi, lokasi dan


data individu atau masyarakat, sehingga petugas mampu
memberikan pertolongan gawat darurat secara dini dengan
cepat dan tepat kepada individu atau masyarakat yang
tertimpa musibah atau petaka.

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Menghubungi kepolisian melalui alat radio medik,


pesawat telepone, dan tablet.
2. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
3. Menyampaikan laporan atas informasi yang telah
diterima dari masyarakat yang tertimpa musibah atau
petaka untuk ditindak lanjuti.
4. Menyelesaikan semua pelaporan atas informasi yang
telah diterima dari individu atau masyarakat.
5. Mengikuti perkembangan informasi dari setiap kejadian
6. Jika pelaporan berasal dari masyarakat langsung
menghubungi kepolisian, maka informasi tersebut oleh
kepolisian diteruskan ke callcenter PSC (0355) 320119
apabila ada korban yang membutuhkan penanganan
medis ataupun non medis serta diinformasikan secara
pararel ke group PSC melalui aplikasi whatsappandroid
7. Koordinasi pelaporan dari masyarakat bisa langsung
menghubungi callcenter PSC (0355) 320119 kemudian
diteruskan ke lintas terkait yaitu kepolisian

UNIT TERKAIT 1. Individu atau masyarakat yang tertimpa musibah


2. Tim PSC
3. Kepolisian
KOORDINASI DENGAN PEMADAM KEBAKARAN

Nomor Nomor Revisi Halaman


Dokumen

STANDART Tanggal Terbit


PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu system pelayanan kegawatdaruratan dini yang


dilakukan melalui pesawat telepon dan sistem informasi
terhadap individu atau masyarakat yang tertimpa musibah
atau petaka yang terintegrasi dengan PEMADAM
KEBAKARAN

TUJUAN Untuk mengetahui secara dini tentang kondisi, lokasi dan data
individu atau masyarakat, sehingga petugas mampu
memberikan pertolongan gawat darurat secara dini dengan
cepat dan tepat kepada individu atau masyarakat yang
tertimpa musibah atau petaka.

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Menghubungi DAMKAR melalui alat radio medik, pesawat


telepone, dan tablet.
2. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
3. Menyampaikan laporan atas informasi yang telah diterima
dari masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka untuk
ditindak lanjuti.
4. Menyelesaikan semua pelaporan atas informasi yang telah
diterima dari individu atau masyarakat.
5. Mengikuti perkembangan informasi dari setiap kejadian
6. Jika pelaporan dari masyarakat langsung menghubungi
DAMKAR, maka informasi tersebut oleh DAMKAR
diteruskan ke callcenter PSC (0355) 320119 apabila ada
korban yang membutuhkan penanganan medis ataupun
non medis lainnya, serta diinformasikan secara pararel ke
group PSC melalui aplikasi whatsappandroid
7. Koordinasi pelaporan dari masyarakat bisa langsung
menghubungi callcenter PSC (0355) 320119 kemudian
diteruskan ke lintas terkait yaitu DAMKAR

UNIT TERKAIT 1. Individu atau masyarakat yang tertimpa musibah


2. Tim PSC
3. Dinas DAMKAR
h. QUICK RESPONSE ON FIRE CASES

TIM REAKSI CEPAT TERHADAP KEJADIAN


KEBAKARAN
NOMOR NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN

STANDART TANGGAL TERBIT


PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Tindakan dari tim PHC yang merespon secara cepat suatu
kejadian kegawatdaruratanketempat lokasi setelah menerima
panggilan dari masyarakat dimana panggilan tersebut
terintegrasi dengan pihak DAMKAR, Kepolisian dan Tim PHC
terdekat (Puskesmas/PSC)
TUJUAN Mempercepat pelayanan dalam berikan pelayanan medis
maupun non medis yang optimal terhadap masyarakat

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Seseorang yang mengetahui `(kebakaran)melaporkan ke


PSC tulungagung dengan menghubungi notelpon 0355
320119
2. Memperkenalkan diri dan mengucapkan salam
3. Calltaker menerima panggilan dan meminta informasi
kepada pemanggil tentang suatu kejadian sesuai protokol
EMD ,memberikan arahan kepada pemanggil,kemudian
meneruskan ke dispatcher
4. Dispatcher menghubungi DAMKAR, Kepolisian dan tim
PHC terdekat (Puskesmas/TEMS) sesuai lokasi kejadian
melalui alat radio medik,pesawattelpon dan tablet
5. Menyampaikan laporan atas informasi yang telah
diterima dari masyarakat yang tertimpa musibah atau
petaka untuk ditindak lanjuti
6. Mengikuti informasi dari setiap kejadian
7. Jika laporan berasal dari masyarakat langsung
menghubungi DAMKAR, maka informasi tersebut oleh
DAMKAR diteruskan ke callcenter PSC(0355) 320119
apabila ada korban yang membutuhkan penanganan
medis ataupun non medis lainnya, serta diinformasikan
secara pararel ke group PSC melalui aplikasi
whatsappandroid
8. Mencatat di dokumentasi
UNIT TERKAIT 1. Individu atau masyarakat yang tertimpa musibah
2. Puskesmas/Tim TEMS
3. Dinas DAMKAR
4. Kepolisian
i. QUICK RESPONSE ON ACCIDENT CASES

TIM REAKSI CEPAT TERHADAP KEJADIAN


KECELAKAAN LALU LINTAS
NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN

STANDART TANGGAL TERBIT


PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Tindakan dari tim PHC yang merespon secara cepat suatu
kejadian kegawatdaruratan ketempat lokasi setelah menerima
panggilan dari masyarakat dimana panggilan tersebut
terintegrasi dengan pihak KEPOLISIAN dan Tim PHC terdekat
(Puskesmas/PSC)
TUJUAN Mempercepat pelayanan dalam berikan pelayanan medis
maupun non medis yang optimal terhadap masyarakat

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Seseorang yang mengetahui kejadian(kecelakaan lalu


lintas)melaporkan ke PSC tulungagung dengan
menghubungi notelpon 0355 320119
2. Memperkenalkan diri dan mengucapkan salam
3. Calltakker menerima panggilan dan meminta informasi
kepada pemanggil tentang suatu kejadian sesuai protokol
EMD ,memberikan arahan kepada pemanggil,kemudian
meneruskan ke dispatcher
4. Dispatcher menghubungi pihak KEPOLISIAN dan tim PHC
terdekat (Puskesmas/TEMS) sesuai lokasi kejadian melalui
alat radio medik,pesawattelpon dan tablet
5. Menyampaikan laporan atas informasi yang telah diterima
dari masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka untuk
ditindak lanjuti
6. Mengikuti informasi dari setiap kejadian
7. Jika laporan berasal dari masyarakat langsung
menghubungi pihak KEPOLISIAN, maka informasi tersebut
oleh KEPOLISIAN diteruskan ke callcenter PSC(0355)
320119 apabila ada korban yang membutuhkan
penanganan medis ataupun non medis lainnya, serta
diinformasikan secara pararel ke group PSC melalui aplikasi
whatsappandroid
8. Mencatat di dokumentasi
UNIT TEKAIT 1. Individu atau masyarakat yang tertimpa musibah
2. Puskesmas/Tim PSC
3. KEPOLISIAN
j. QUICK RESPONSE ON DISASTER CASES

UNIT TEKAIT TIM REAKSI CEPAT TERHADAP KEJADIAN


BENCANA ALAM
NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN

STANDAR TANGGAL TERBIT


PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Tindakan dari tim PHC yang merespon secara cepat suatu
kejadian kegawatdaruratan ketempat lokasi setelah menerima
panggilan dari masyarakat dimana panggilan tersebut
terintegrasi dengan pihak BPPD, Kepolisian, TNI, PMI dan Tim
PHC terdekat (Puskesmas/ PSC)
TUJUAN Mempercepat pelayanan dalam memberikan pelayanan medis
maupun non medis yang optimal terhadap masyarakat

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Seseorang yang mengetahui kejadian(Bencana


Alam)melaporkan ke PSC tulungagung dengan
menghubungi notelpon 0355 320119
2. Memperkenalkan diri dan mengucapkan salam
3. Calltaker menerima panggilan dan meminta informasi
kepada pemanggil tentang suatu kejadian sesuai protokol
EMD ,memberikan arahan kepada pemanggil, kemudian
meneruskan ke dispatcher
4. Dispatcher menghubungi BPPD, Kepolisian, TNI, PMIdan
tim PHC terdekat (Puskesmas/PSC) sesuai lokasi kejadian
melalui alat radio medik,pesawattelpon dan tablet
5. Menyampaikan laporan atas informasi yang telah diterima
dari masyarakat yang tertimpa musibah atau petaka untuk
ditindak lanjuti
6. Mengikuti informasi dari setiap kejadian
7. Jika laporan berasal dari masyarakat langsung
menghubungi BPPD, maka informasi tersebut oleh BPPD
diteruskan ke callcenter PSC(0355) 320119 apabila ada
korban yang membutuhkan penanganan medis ataupun
non medis lainnya, serta diinformasikan secara pararel ke
group PSC melalui aplikasi whatsappandroid
8. Mencatat di dokumentasi
UNIT TEKAIT 1. Individu atau masyarakat yang tertimpa musibah
2. Puskesmas/PSC
3. Dinas BPPD
4. Kepolisian
5. TNI
6. PMI

Anda mungkin juga menyukai