Anda di halaman 1dari 42

BIOKIMIA DARAH

ULFA AZIZAH, S.Kep., Ns., M.Kep.


Heme
• Heme adalah senyawa besi porfirin yang terdapat dalam Hemoglobin
(eritrosit)
• Eritrosit → Hemoglobin → Heme + Globin (protein, digunakan lagi
oleh tubuh)
• Heme → porfirin + Besi (digunakan lagi)
• Biosintesis heme dapat dibagi menjadi 2 tahap, yaitu:
(1) Sintesis porfirin;
(2) Sintesis heme
Sintesis Heme di Mitokondria
• 85% sintesis heme terjadi dalam sel pembentuk eritrosit pada
sumsum tulang
• Heme disintesis dari suksinil KoA + glisin.
• Piridoksal fosfat diperlukan untuk mengaktifkan glisin.
• 6-7 gr hemoglobin disintesa setiap hari untuk menggantikan heme
yang hilang dalam proses katabolismenya.
• Pembentukan dan pemecahan komponen porfirin dari hemoglobin
berperan dalam menjaga keseimbangan nitrogen tubuh.
Struktur Porfirin
• Asam amino merupakan prekursor dari banyak senyawa komplek
nitrogen yang penting dalam fungsi fisiologis. Porfirin salah satu dari
komplek tersebut, adalah senyawa siklik yang membentuk heme dan
klorofil.
• Porfirin adalah senyawa siklik yg dibentuk oleh 4 cincin pirol.
• Masing-masing cincin dihubungkan oleh 4 jembatan metenil (-HC=).
• Sifat khas porfirin adalah atom nitrogennya mampu mengikat ion logam.
• Contoh;
- heme pada Hb mengikat Fe
- klorofil pada tumbuhan hijau mengikat Mg
Beberapa Hemoprotein
Protein Fungsi

- Hemoglobin mengangkut oksigen di dalam darah


- Mioglobin menyimpan oksigen di dalam otot
- Sitokrom c keterlibatan pada rantai transpor elektron
- Sitokrom
P450 hidroksilasi xenobiotik
- Katalase degradasi hidrogen peroksida
- Triptofan
pirolase oksidasi triptofan
Sintesis/Anablisme Heme & Hb

7
Pengaturan Sintesis Heme

• Enzim regulator adalah ALA-sintase.

• Heme bertindak sebagai regulator negatif (umpan


balik negatif) sintesis enzim ALA- sintase.

• Jika heme meningkat, maka sintesis ALA-sintase akan


menurun.

8
Katabolisme Hb & Heme
Hb Heme
• Terjadi di makrofag limpa • Katabolisme heme (porfirin-besi)
dikatalisis sistem enzym Heme
• Degradasi hemoglobin oksigenase menghasilkan besi, karbon
monoksida dan biliverdin.
menghasilkan: • Biliverdin dikatalis oleh enzim biliverdin
• Besi -> dipakai kembali reduktase menjadi Bilirubin.

• Protoporfirin -> bilirubin


• TIGA PROSES METABOLISME HEME
• Pengambilan bilirubin oleh sel perenkim hati
• Globin • Konjugasi bilirubin dalam retikulum
endoplasma hati
• Ekskresi bilirubin terkonjugasi kedalam
empedu
9
sterkobilin  sterkobilinogen

Urobilin 

• 1 gr hemoglobin yang lisis akan membentuk 35 mg bilirubin. Perhari bilirubin dibentuk sekitar 250–350 mg pada seorang
dewasa, berasal dari pemecahan hemoglobin,
Mekanisme Ikterus/hiperbilirubinemia
Porfiria
• Merupakan gangguan genetik biosintesis heme.
• Umumnya autosomal dominan, kecuali porfiria
eritropoitik kongenital.
• Gejala;
- nyeri abdomen
- gangguan neuropsikiatri
- fotosensitifitas kulit
- bila berat = prototipe manusia srigala

12
DARAH
Fungsi utama darah
1. Respirasi
pengangkutan O2 dan CO2

2. Nutrisi
pengangkutan hasil absorpsi usus

3. Ekskresi
pengangkutan sisa metabolik ke ginjal,
paru-paru, kulit, & usus
Fungsi utama darah
4. Keseimbangan asam-basa

5. Keseimbangan air;
antara sirkulasi darah dan jaringan

6. Pengaturan suhu tubuh


distribusi panas tubuh ke bagian-bagian tubuh yang pasif

7. Pertahanan terhadap infeksi;


oleh sel darah putih & antibodi
Fungsi utama darah
8. Pengangkutan hormon &
pengaturan metabolisme

9. Pengangkutan metabolit

10. Koagulasi
Sel darah merah (eritrosit)
• Bagian utama darah
• Bentuk bikonkaf, berwarna merah (Hb)
• Jumlah pd pria dewasa sekitar 5 juta/cc dan pada wanita
dewasa sekitar 4,5 juta/cc.
• Fungsi: membawa O2 ke jaringan, dan membuang CO2
dan prton yg dibentuk leh metabolisme jaringan.
• Umur 120 hari. Setelah itu akan dirombak di dalam hati
menjadi bilirubin dan biliverdin(zat warna empedu)
• Anemia hemolitik yaitu umur eritrosit <120 hari
Sel darah putih (leukosit)
• Leukosit tidak mengandung hemogoblin sehingga tidak
berwarna merah. Memiliki inti sel
• Jumlah leukosit ± 7000 sel/ml darah
• Fungsi: Leukosit bersifat fagosit (pemakan) benda asing
atau kuman yang masuk ke dalam tubuh. Mengangkut
lemak dan menghasilkan histamine. (zat yang berperan
dalam timbulnya alergi) • Melumpuhkan kuman penyakit
yang berada diluar darah.
• Penyakit kekurangan leukosit adalah leukopenia.sedangkan
penyakit kelebihan leukosit adalah leukimia.
• Contoh lain: leukemia
Klasifisikasi leukosit
• Berdasarkan karakteristik
sitoplasma leukosit dibagi menjadi:
• GRANULOSIT Sel darah putih yang
sitoplasmanya bergranula. Terdiri atas
basofil, eosinofil, neutrofil.
• AGRANULOSIT Kelompok sel
darah putih yang sitoplasmanya tidak
bergranula. Meliputi limfosit dan
monosit.
Mekanisme fagositosis

1. Pengenalan (recognition)
 Mikrobia atau partikel asing terdeteksi oleh sel-sel fagosit.
2. Pergerakan (chemotaxis)
 Setelah suatu partikel mikrobia dikenali, sel fagosit akan bergerak
menuju partikel tersebut. Pada proses ini makrobia atau partikel asing
mengeluarkan zat yang dapat memikat sel hidup seperti fagosit untuk
menghampirinya.
3. Perlekatan (adhesion)
 Sel fagosit bergerak menuju partikel asing, partikel tersebut akan
melekat dengan reseptor pada membran sel fagosit.
4. Penelanan (ingestion)
 Ketika pertikel asing telah berikatan dengan reseptor di membran plasme sel
fagosit, membran sel fagosit akan menyelubungi seluruh permukaan partikel
asing dan menelannya ke sitoplasma dalam sebuah gelembung mirip vakuola
yang disebut fagosom.
5. Pencernaan (digestion)
 Lisosom yang berisi enzim-enzim penghancur seperti acid hydrolase dan
peroksidase, berfungsi dengan fagosom membentuk fagolisosom. Enzim-
enzim tersebut berfungsi mencerna seluruh permukaan partikel asing sampai
hancur. Setelah infeksi tertanggulangi, beberapa neutrofil dan sel fagosit lain
akan mati bersamaan dengan matinya sel-sel tubuh dan patogen. Sel-sel
fagosit yang masih hidup maupun yang sudah mati serta sel-sel tubuh yang
rusak selanjutnya akan membentuk eksudat/nanah. Terbentuknya nanah
merupakan indikator bahwa infeksi telah sembuh.
6. Pengeluaran (realising)
 Produk sisa partikel asing yang tidak dicerna akan dikeluarkan oleh sel
fagosit.
Keping darah (trombosit/platelet)
• merupakan sel kecil yang ada dalam darah,
• berfungsi untuk membantu pembekuan darah, sehingga
dapat menghentikan perdarahan yang terjadi.
• Keping darah berukuran kecil, bentuknya tidak
beraturan.
• Terdapat 200.000 - 400.000 butir /ml darah
• Tidak berinti sehingga berumur pendek, masa hidupnya
± 10 – 12 hari
• Penyakit kekurangan trombosit adalah hemophilia.
Faktor pembekuan darah
Golongan darah
• Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu
individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen
warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan
protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut.
Meskipun semua jenis darah tampak sama, tetapi kandungan
proteinnya sangat beragam.
• Apabila protein asing yang tidak sesuai masuk ke dalam
tubuh, maka tubuh akan berusaha membunuhnya dengan
cara penggumpalan (aglutinasi).
• Protein tersebut dinamakan antigen atau aglutinogen.
• Penyebab timbulnya zat penolak dinamakan antibodi atau
agglutinin.
Mekanisme Pembekuan Darah (hemostasis)
Plasma darah
Protein Plasma
• Bagian utama unsur padat dalam plasma
• Plasma terdiri dari air, elektrolit, metabolit, nutrien, protein dan hormon
• Protein dalam plasma manusia memiliki konsentrasi sekitar 7,0 – 7,5 g/dL
• Sebagian besar protein plasma disintesis di HATI
• Sebagian besar merupakan GLIKOPROTEIN (rantai oligosakarida), kecuali
albumin
• Protein plasma terdiri dari:
• Fibrinogen
• Albumin
• Globulin
Fungsi Protein Plasma
• Imun
• Imunoglobulin
• Protein komplemen
• β2 mikroblogulin
• Enzim
• Peran dalam respon peradangan
• Onkofetal
• α1 fetoprotein (AFP)
• Hormon
• eritropoietin
• Pembekuan darah
• Berbagai faktor pembekuan
• Fibrinogen
• Antiprotease
• Antikimotripsin
• Antitrombin
• Protein pengangkut/pengikat
• Albumin
• bilirubin, asam lemak bebas, ion, logam, steroid
• Seruloplasmin
• Mengangkut Cu2+
• Globulin
• Pengikat kortikosteroid (transkortil, kortisol)
• Haptoglobin
• Mengikat hemoglobin ekstrakospular
• Lipoprotein
• Kilomikron, VLDL, LDL, HDL
• Hemopeksin
• Heme
• Protein pengikat retinol
• Globulin
• Hormon seks (testosteron, estradiol), tiroid (T4, T3)
• Tranferin (besi)
• Transtiretin (meengikat T4, dan membententuk suatu kompleks dg protein pengikat retinol)
• Protein pengangkut/pengikat
• Albumin
• bilirubin, asam lemak bebas, ion, logam, steroid
• Seruloplasmin
• Mengangkut Cu2+
• Globulin
• Pengikat kortikosteroid (transkortil, kortisol)
• Haptoglobin
• Mengikat hemoglobin ekstrakospular
• Lipoprotein
• Kilomikron, VLDL, LDL, HDL
• Hemopeksin
• Heme
• Protein pengikat retinol
• Globulin
• Hormon seks (testosteron, estradiol), tiroid (T4, T3)
• Tranferin (besi)
• Transtiretin (meengikat T4, dan membententuk suatu kompleks dg protein pengikat retinol)
Albumin
• Merupakan protein utama dalam • Albumin juga dapat mengikat
plasma. obat-an, seperti; sulfonamid,
• Mempertahankan 75-80% penisilin-G, dikumarol, aspirin
tekanan osmotik.
• Berfungsi mengikat berbagai • Penyakit hepar akan
macam ligand, seperti; asam memperlihatkan rasio
lemak bebas, Ca, Cu, Zn, albumin/globulin yang menurun.
hormon steroid, bilirubin,
metheme
Transferin Ceruloplasmin
• Adalah b1-globulin berbentuk • Protein ini adalah a2-globulin yang
glikoprotein yang disintesis di mengandung 90% Cu plasma.
hepar. Tetapi 10% Cu terikat longgar pd
albumin, sehingga mudah dilepas
ke jaringan.
• Berfungsi sebagai alat transpor
besi (Fe3+) untuk dibawa ke
jaringan. • Ceruloplasmin mengandung
ferroksidase yang mengkatalisis ion
Fe2+ --> Fe3+,
• Jika besi tidak diikat oleh karena hanya ion Fe3+ yang mampu
transferin, maka akan menjadi berikatan dgn apotransferin.
prooksidan.
g-Globulins Haptoglobin
• 20% protein plasma • Merupakan glikoprotein plasma
yang mengikat hemoglobin
ekstrakorpuskular.
• Terutama berupa
immunoglobulin yang akan • Membentuk komplek Hb-Hp
berikatan dengan antigen dalam (Hemoglobin-Haptoglobin).
sistem immun
• Hb ekstrakorpuskular
merupakan hasil penguraian +
10% Hb yang dilepas ke dlm
sirkulasi.
Imunoglobulin
• Disintesis dalam sel plasma.

• Sel plasma adalah turunan Sel-b


yang mensintesis dan
mensekresikan imuno- globulin
sebagai respon terhadap
pajanan berbagai antigen.

• Semua imunoglobulin
mengandung paling kurang 2
rantai ringan dan 2 rantai berat.
Imunoglobulin
Patologis
• Penyakit Wilson
• Ketidakmampuan tubuh mempertahankan keseimbangan tembaga -> toksikosis
tembaga
• Penimbunan tembaga di hati, otak, ginjal dan sel darah merah
• Menyebabkan anemia hemolitik, penyakit hati kronik (sirosis, hepatitis), sindrom
neurologis
• Kwasiorkor
• Malnutrisi prtein berat; cairan protein plasma tidak ditarik kembali ke kompatemen
intravaskular dan tertimbun di ruang ekstravaskular --> edema
• Aseruloplasminemia
• Feroksidase rendah
• Analbuminemia
• Suatu keadaan ketika plasma tidak mengandung albumin

Anda mungkin juga menyukai