Kris H.Timotius
Fakultas Kedokteran
UKRIDA
Jakarta
Garis besar kuliah
1. Apakah porfirin dan heme itu?
2. Biosintesis heme
3. Gangguan biosintesis heme: Porfiria
4. Biodegradasi heme
5. Gangguan degradasi heme
(Hyperbilirubinmia, ikterus, jaundice)
1. Apakah porfirin itu?
• Siklis dengan empat cincin pirol (tetrapirol) yang
dihubungkan dengan ikatan metenil (methenyl bridges)
• Memiliki berbagai rantai samping (Side chains)
• Urophorphyrin memiliki rantai asetat (CH3COOH) dan
propionat (CH3CH2COOH))
• Coproporphyrin mempunyai rantai methyl dan
propionate
• Ada banyak tipe porfirin, tetapi hanya tipe III yang
penting bagi manusia.
Porfirin
• Sebagian besar heme pada manusia adalah heme
• Pada heme, pusat atau inti dari cincin tetrapirol
diisi atau berikatan dengan ion Ferro (Fe2+)
• Heme berfungsi sebagai gugus prostetis
• Terdapat pada hemoglobin, mioglobin, sitokrom,
katalase, triptofan pirrolase, NOS (nitric oxide
synthase)
• Turnover hemoglobin: 6-7 gram per hari
heme
hemoprotein hemoglobin
Transfer
elektron dan
energy trapping
1.Prehepatic (hemolytic)
jaundice
2.Intrahepatic jaundice
3.Posthepatic jaundice
Prehepatic (hemolytic) jaundice
• Produksi bilirubin berkelebihan melebihi
kemampuan hati untuk mengkonyugasinya setelah
terjadinya hemolisis
• Tingginya lisis sel-sel darah merah disebabkan oleh
penyakit autoimun, penyakit hemolitik (Rh- atau
ABO-incompatibility), struktur atau bentuk sel-sel
darah merah yang tak normal (Sickle cell disease)
atau peruraian berlebihandari darah
• Konsentrasi unconyugated bilirubin dalam plasma
sangat tinggi (normal 0.75 mg/dL)
Interhepatic jaundice
• Gangguan pada penyerapan, konyugasi atau
sekresi bilirubin
• Mengindikasikan adanya gangguan pada hati
• Biasanya disertai dengan jumlah yang
abnormal dari biolarker fungsi hati
Posthepatic jaundice
• Disebabkan oleh penyempitan atau
penyumbatan saluran empedu
• Bilirubin plasma dikonyugasi dan asam
empedu )bile acid) terakumulasi di plasma
• Ditandai dengan warna feces yang pucat
karena tidak ada bilirubin-fekal atau
urobilirubin_ dan urin yang berwarna hitam
gelap karena peninglatan conyugated bilirubin
Neonatal Jaundice
• Kadang dijumpai pada bayi prematur
• Sementara, 10-14 hari
• Disebabkan oleh belum berfungsinya enzim-enzim
yang bertanggungjawab untuk konyugasi bilirubin.
• Dalam konsentasi tinggi, bilirubin tak terkonyugasi
sangat beracun bagi bayi yang baru lahir karena
hidrophobisitasnya dapat melalui blood-brain
barrier sehingga menyebabkan gangguan mental
(kernicterus)
Pengobatan neonatal jaundice
• Phototherapy dengan sinar UV untuk mengkonversinya
bilirubin tak terkonyugasii menjadi laurt air agar tidak
bersifat racun.
• Jika perlu di lakukan transfusi darah untuk mengurangi
bilirubin yang berlebihan.
• Phenobarbitural diberikan kepada ibu hamil yang akan
melahirkan untuk menginduksi UDP glucoronyl transferase.
• Jaudice biasanya hanya sebentar (satu hari) jika lama (lebih
dari 14 hari) sudah dapat disebut gawat dan perlu
penganganan khusus.
Sindrom Crigler-Najjar
• Autosomal recessive
• Jarang ditemui
• Ditandai dengan tiadanya reduksi tipe I dan tipe III pada
konyugasi bilirubin
• Kadang ditemui bersama dengan hiperbilirubinemia berat saat
kelahiran.
• Mempengaruhi individu dengan resiko tinggi untuk kernicterus
• Fatal jika enzim tidak dibentuk sama sekali
• Diobati dengan phototherapy (10-12 jam per hari) dan
transplantasi hati pada usia 5 tahun.
Dubin-Johnson and Rotor’s syndromes
• Globins
• Heme biosynthetic enzymes
• Heme-oxygenase (HO)-1
• Ferroportin
• Sitokrom
• Myeloperoksidase
• Reseptor trnasferin
• Heme response elements (HREs)
• Bach1 : mammalian transcription repressor
Toksisitas heme bebas
• Heme bebas yang berkelebihan dapt
menyebabkan kerusakan sel dan jaringan
• Heme mengkatalisis reactive oxygen species
(ROS): oxidative stress
• Sumber heme bebas : heme yang disintesis
dan belum menjadi bagian dari (hemo)globin;
dan dari degradasi hemoglobin
•