Anda di halaman 1dari 7

3.

Biokimia Pembentukan Haemoglobin (Hb)


Heme merupakan porfirin besi. Porfirin adalah senyawa siklik yang dibentuk dari
gabungan 4 cincin pirol melalui jembatan metenil (-CH=). Heme terkonjugasi dengan
protein membentuk senyawa-senyawa penting , antara lain:
(1) Hemoglobin, merupakan porfirin besi yang terikat pada protein globin dan
mempunyai fungsi penting pada mekanisme transport oksigen dalam darah;
(2) Mioglobin, merupakan pigmen pernafasan yang terdapat dalam sel-sel
otot;
(3) Sitokrom, untuk pemindah elektron (elektron transfer) pada proses
oksidasi reduksi.

a. Biosintesis Heme
Penggabugan besi (Fe++) ke dalam protoporfirin heme, dikatalisis oleh enzim
heme sintetase/ferokelatase. Terjadi di mitokondria

Biosintesis heme terjadi di sebagian besar jaringan, kecuali Eritrosit dewasa.


Enzim pengendali heme adalah enzim amlev sintetase. Senyawa yang mempengaruhi
enzim amlev sintetase :
1) insektisida
2) bahan karsinogen
3) obat-obatan
Dimetabolisme di hati dengan enzim Sitokrom P450 heme konsentrasi heme
dlm sel turun aktivitas enzim meningkat.

Katabolisme Heme
Katabolisme heme

Umur eritrosit 120 hari . Terjadi di mikrosom RES ( limpa, hati, sumsum
tulang ). Protein globin dipakai kembali sebagai protein / asam amino. Besi
masuk dalam pool besi. Hasil akhirnya diekskresi sbg biliverdin (hijau) pada burung
dan amfibi, sebagai bilirubin(kuning) pada mamalia.
Pertama : dilakukan oleh kompleks enzim heme oksigenase, dimana Fe ++ Fe+++,
membentuk hemin + albumin Methalbumin
Oleh aktivitas enzim tersebut, maka cincin tetra pirol pecah biliverdin (hijau) oleh
enzim biliverdin reduktase bilirubin (kuning)
Di dalam hati bilirubin akan dimetabolisme :
1) Uptake bilirubin oleh sel hati
2) Konjugasi bilirubin
3) Sekresi bilirubin ke dalam empedu
Katablisme Heme Menghasilkan Bilirubin. Katabolisme heme dari semua
hemoprotein terjadi dalam fraksi mikrosom sel retikuloendotel oleh sistem enzim
yang kompleks yaitu heme oksigenase yang merupakan enzim dari keluarga besar
sitokrom P450.
Langkah awal pemecahan gugus heme ialah pemutusan jembatan metena
membentuk biliverdin, suatu tetrapirol linier. Besi mengalami beberapa kali reaksi
reduksi dan oksidasi, reaksi-reaksi ini memerlukan oksigen dan NADPH.
Pada akhir reaksi dibebaskan Fe 3+ yang dapat digunakan kembali, karbon
monoksida yang berasal dari atom karbon jembatan metena dan biliverdin. Biliverdin:
suatu pigmen berwarna hijau akan direduksi oleh biliverdin reduktase yang
menggunakan NADPH sehingga rantai metenil menjadi rantai metilen antara cincin
pirol III IV dan membentuk pigmen berwarna kuning yaitu bilirubin.

b. Sintesis Hemoglobin
Hemoglobin merupakan protein globular merah, memiliki BM 68.000 dan
hampir 1/3 berat eritrosit. Hemoglobin mengandung heme dan globin.
Fungsi utama eritrosit adalah membawa O2 ke jaringan dan mengembalikan karbon
dioksida (CO2) dari jaringan ke paru-paru. Untuk pertukaran gas ini eritrosit
mengandung protein khusus yaitu hemoglobin. Setiap eritrosit mengandung sekitar
640 juta molekul Hb. 65% Hb disintesis dalam erithroblas dan 35% pada tahap
retikulosit. Sintesis Heme terjadi sebagian besar di mitokondria. Sintesis Globin
terjadi di poliribosom. Meskipun sintesis heme dan globin terpisah dalam
perkembanagan prekursor eritroasit, kecepatan sintesisnya terkoordinasi dengan baik
untuk menjamin efisiensi perakitan Hb. Sintesis Heme diawali dengan kondensasi
glisin dan succinyl coenzyme A dibantu enzim d-aminolaevulinic acid synthase.
Terbentuk d-ALA. Dibantu Pyridoxal phosphate (vit. B6) sebagai koenzim utk reaksi
ini.

c. Sintesis Globin
Sintesis Globin dikontrol secara genetik , dideteksi pertama kali pada primitive
erythroid precursors of the yolk sac kira-kira usia kehamilan 3 minggu.
Embryonic :
1) Haemoglobin Gower I
2) Haemoglobin Portland
3) Haemoglobin Gower II
Fetal : HbF HbA
Adult : HbA, HbA2, HbF.

d. Hemoglobin
Tiap molekul Hb dewasa normal (Hb-A) terdiri dari 4 rantai polipeptida a 2b2,
dengan kelompok heme tiap rantai.
e. Sintesis Hemoglobin
Sintesis Heme diawali dengan kondensasi glisin dan succinyl coenzyme A
dibantu enzim d-aminolaevulinic acid synthase. Terbentuk d-ALA. Dibantu
Pyridoxal phosphate (vit. B6) sebagai koenzim utk reaksi ini. Kondensasi 2
molekul d-ALA membentuk pirol yg disebut porphobilinogen (PBG). Kondensasi
4 PBG membentuk tetrapirol uroporphyrinogen III. UPG III lalu diubah jadi
coproporphyrinogen/CPG. CPG lalu mengubah protoporphyrin yg berikatan dg
Fe (Fe2+) utk membentuk heme. Fe dibawa ke perkembangan eritrosit oleh protein
pembawa / transferrin yg terikat di permukaan eritrosit. Transferrin melepas Fe
dan kembali ke sirkulasi. Tiap molekul heme bergabung dengan rantai globin.
Tetramer dari 4 rantai globin dg heme-nya membentuk molekul hemoglobin.
Heme terdiri dari cincin protoporphyrin dg atom Fe di pusatnya. Cincin
Protoporphyrin terdiri dari 4 kelompok pirol yg digabung oleh ikatan metanil
(=C-). Atom H dalam kelompok pirol digantikan oleh 4 methylene (CH3-), 2
vinyl (-C=CH2) dan 2 asam propionat (-CH2-CH2-COOH).

f. Katabolisme Hemoglobin (destruksi eritrosit normal)


Destruksi eritrosit normal biasanya terjadi setelah umur 120 hari. Eritrosit
dikeluarkan extravascular oleh makrofag dari sistem retikuloendothelial (RES),
terutama sumsum tulang juga liver dan limpa.
Pemecahan eritrosit :
1) Fe resirkulasi lewat transferin plasma ke erythroblas
2) protoporphyrin bilirubin.
3) globin asam amino.

Asam Amino

g. Abnormalitas Hemoglobin
2 jenis abnormalitas :
1) Abnormalitas Kuantitas : ada penurunan produksi globin misalnya
thalassaemia a, thalassaemia b.
2) Abnormalitas Kualitatif : terdapat gangguan produksi hemoglobin misalnya
sickle cell anaemia.

Anda mungkin juga menyukai