DAN
PIGMEN EMPEDU
PORFIRIN
Senyawa Siklik
Dibentuk oleh 4 cincin pirol
Yang dihubungkan oleh jembatan metenil : ,
, dan .
Derifat porfin substitusi pada 1-8 atom H
oleh:Asetat,Propionat,Metil atau Vinil
ISOMER PORFIRIN
Isomer I
Mengandung substitusi atom H 1- 8 simetris
Isomer III
mengandung substitusi atom H 1- 8 tidak
simetris
BIOSINTESIS PORFIRIN
Senyawa yang diperlukan:
Suksinil KoA siklus asam sitrat
Glisin
ALA sintetase
Piridoksal fosfat/vit.B6mengaktifkan glisin
proses sintesis mulai di mitokondria kemudian
pindah ke-sitosol dan berakhir di mitokondria
BIOSINTESIS PORFIRIN
Mitokondria:
-Suksinil KoA+Glisin
-Enzim:ALA sintase
-Koenzim: vit.B6
Sitosol:
-2 mol. ALA
-enzim:ALA dehidratase(mengandung Zn&mudah di
inhibisi Pb)
-Pelepasan KoA-SH
+ CO2
-Terbentuk ALA
( Amino Levulinic Acid)
-Pelepasan 2 H2O
-Terbentuk 1 PBG
(porfobilinogen =
prekursor pertama pirol)
Dekarboksilasi Uroporfirinogen
menjadi koproforfirinogen
ALA Sintase
Terdapat dalam 2 bentuk, yaitu: Hepatik (ALAS1)
dan eritroid(ALAS2).
ALAS1 adalah enzim regulatorik kunci dalam
biosintesis heme di hepar(mengatur kecepatan
sintesis heme).
Heme bekerja sebagai regulator negatif
pembentukan ALAS1, melalui suatu molekul
aporeseptor.
Heme juga mempengaruhi translasi enzim dan
pemindahannya dari sitosolmitokondria.
PORFIRINOGEN
Cincin-cincin pirol tidak dihubungkan oleh
jembatan metenil(-CH=),tetapi oleh Metilen
(-CH2-) yang tidak membentuk cincin
terkonjugasi
Tidak berwarna&tidak menye- rap sinar
PORFIRINOGEN
Porfirin dibentuk dari porfirinogen
setelah melepas 6 atom hidrogen :
Uroporfirinogen6h>Uroporfirin
Koproporfirinogen6h>Popropofirin
Protoporfirinogen6h>Protoporfirin
METALOPORFIRIN
Porfirin mudah membentuk komplek dengan
logam
Porfirin-Mgklorofil
Porfirin-Fe heme=protohem
Metaloporfin berkonjugasi dengan
protein;senyawa sbb : hemoglobin, mioglobin,
eritrokruorin, sitokrom, katalase dll.
CH3
CH3
HC
CH2 protein
N
H3C
CH3
N
OOC
CH2 CH2
Fe
N
CH
CH2
protein
CH3
CH2
CH3
CH2
COO
Heme c
SIFAT PORFIRIN
Mempunyai Ph isoelektrik 3 - 4,5.
Dapat dilarutkan dalam asam kuat dan pelarut
organik.
Larutan porfirin berfluoresensi oleh sinar U.V.
Menyerap panjang gelombang 400 nm = pita soret
Sifat absorpsi dan fluoresensi karena adanya ikatan
ganda jembatan metenil(-HC=)
HEMOGLOBIN
Porfirin-besi yang terikat pada globin
Berikatan secara reversibel dengan O2,untuk
transport O2 dalam darah/eritrosit.
MIOGLOBIN
Terdiri dari 1 monomer
BM=1/4 hemoglobin
untuk transport O2 diotot
Porfiria
Porfiria adalah sekelompok penyakit yang
disebabkan oleh abnormalitas jalur biosintesis
heme, penyakit ini dapat bersifat genetik atau
didapat.
Akan tetapi secara umum porfiria dieariskan
melalui autosom dominan, kecuai porfiria
eritropoetik kongenital yang diwariskan secara
resesif.
Porfiria
Jika kelainan enzim terjadi pada awal jalur reasi
sebelum terbentuknya porfirinogen, ALA dan PBG
akan menumpuk di jaringan dan cairan tubuh.
Gejala:nyeri abdomen dan neuropsikiatri.
Kausa biokimia yg pasti dari gejala2 ini,
diperkirakan akibat peningkatan kadar ALA dan
PBG atau defisiensi heme.
Bila kelainan terjadi belakangan, menyebabkan
penimbunan berbagai porfirinogen. Produk2
oksigenasi, yaitu turunan porfirin padanannya,
menyebabkan fotosensitivitas.
Garam Empedu
Salah satu fungsi dari hepar adalah
menghasilkan dan mensekresikan empedu.
Sekresi empedu membutuhkan aktivitas
hepatosit dan kolangiosit yang terletak
sepanjang duktus empedu.
Empedu berperan dalam membantu
pencernaan dan absorpsi asam lemak,
ekskresi metabolit hati dan produk sisa seperti
kolesterol, bilirubin, dan logam berat.
PIGMEN EMPEDU
Bilirubin
Biliverdin
Dibentuk dari porfin / katabolisme heme oleh
R.E.S, di limpa, hati dan sumsum tulang
sewaktu destruksi sel darah merah.
Pada orang dewasa: - 1-2 X 108 sel darah
merah / jam
- 6 gram Hb/hari
1 gram Hb 35 mg bilirubin.
pada dewasa dibentuk 250 mg 350
mg/hari, berasal :
terutama Hb
eritropoisis inefektif
hemeprotein lain, seperti Cyt.P450.
KATABOLISME HEME
Berlangsung dalam fraksi mikrosom
R.E.S.(microsomal heme oxygenase system)
Enzim : hemeoksigenase
Koenzim: NADPH + H+
Pada saat protein heme mencapai sistem
heme oksigenase, zat besi biasanya sudah
teroksidasi dalam bentuk feri, yang
merupakan hemin.
Metabolisme bilirubin
Terjadi di hati. Ada 3 proses :
1.pengambilan /uptake bilirubin oleh sel-sel
parenchyma hati
2.konjugasi bilirubin dalam reticulum
endoplasma
3.sekresi bilirubin konjugasi kedalam empedu
(secara transport aktif).
Uptake Bilirubin:
Bilirubin didalam plasma terikat secara
nonkovalen pada albumin.
Didalam hati albumin akan dilepas dan bilirubin
diambil oleh permukaan sinusoid hepatosit oleh
system saturasi pengemban dengan kapasitas
besar (facilitated transport system).
Setelah masuk hepatosit, bilirubin berikatan
dengan protein sitosol (Ligantin dan proteinY) yg
membantu senyawa ini tetap larut sebelum
dikonjugasi dan mencegah refluks.
Konjugasi Bilirubin:
Bilirubin yang tidak larut akan menjadi larut setelah
mengalami konjugasi,sehimgga mudah diekskresikan ke
dalam empedu.
Konjugasi bilirubin dengan menambahkan asam glukoronat
(ataupun molekul polar lain,misal:sulfat) sehingga menjadi
bilirubin-diglukuronida/ bilirubin-direk/ bilirubin konjugasi
Pembentukannya dikatalisis oleh UDP glukurosil
transferase (terdapat dalam reticulum endoplasma halus)
Memerlukan UDP glukuronic acid sebagai
donor glukuronosil.
Aktifitas UDP-glukuronil transferase dapat dirangsang oleh
Phenobarbital
Bilirubin konjugasi
glukuronidase
Bilirubin + uronat
bakteri usus
Urobilinogen/sterkobilinogen
HYPERBILIRUBINEMIA :
bilirubin darah : 1 mg/dl. (17,1 umol./L).
bilirubin masuk kedalam jaringan sehingga
berwarna kuning = disebut jaundice /
ikterik (terutama dibawah kulit, seklera mata).
Penyebab :-produksi bilirubin meningkat
-fungsi hati rusak
-obstruksi saluran ekskresi.
Ada 2 jenis:
-hyperbilirubinemia tak terkonjugasi
-hyperbilirubinemia terkonjugasi
Pembagian lain:
-ikterus prehepatik/hemolitik
-ikterus hepatik
-ikterus posthepatik/obtruktif (total)
HYPERBILIRUBINEMIA
TAK TERKONJUGASI
Hemolisis sel darah merah yang hebat
Ikterus fisiologis :
-terjadi pada bayi baru lahir karena fungsi hepar
belum sempurna:
-aktifitas enzim UDP-glukuronida
-sintesis UDP-asam glukuronat
-bila kadar bilirubin > 20-25 mg/dlKERN
IKTERUS/ENSEFALOPATI TOKSIK
HYPERBILIRUBINEMIA
Sindroma Gilbert
-herediter,autosom dominan
-karena hemolisis terkompensasi, gangguan
uptake & aktifitas enzim menurun
Hyperbilirubinemia toksik
-karena gangguan fungsi hati akibat :
-kloroform,arsenamin,CCl4,virus hepatitis,
cirrhosis,keracunan
jamurAmanita,asetaminofen
-disini sering ada kerusakan sel parenchym
hati dan obstruksi saluran empedu didalam
hati sehingga disertai pula hyperbilirubinemia konjugasi.
HYPERBILIRUBINEMIA
TERKONJUGASI
Ikterus idiopatik kronika (Sindroma Dubin
Johnson) :
-autosom resesif
-karena gangguan sekresi bilirubinn konjugasi
ke empedu
-hepatosit dalam sentrilobuler mengandung
pigmen abnormal.
Rotor syndrom :
-adanya kronik hiperbilirubinemia terkonjugasi
-penyebabnya tidak diketahui, mungkin defect
transport hepatosit
-histologi liver normal.
IKTERUS HEMOLITIK
MALARIA
KUMAN TERTENTU
THALASEMIA; HEMOFILIA
SALAH TRANSFUSI:FAKTOR RHESUS
KERACUNAN BAHAN KIMIA/OBAT TERTENTU
TERJADI KELAINAN SEBAGAI BERIKUT
-BIL.UNKONJ.+KONJ.(+)
-BIL.URIN (-)
-UROBIL.FECES +UROBIL.URIN
IKTERUS HEPATIK
HEPATITIS VIRUS,SIROSIS HEPATIK,
HEPATOMA,KERACUNAN (HEPATOTOKSIK).
KELAINAN :
-BIL.UNKONJ. ; BIL.KONJ. / N.
-UROBIL.URIN ; UROBIL. FECES
-BIL. URIN (+).
IKTERUS OBSTRUKTIF(TOTAL)/
POSTHEPATIK
KARENA BATU EMPEDU,RADANG SALURAN
EMPEDU,TUMOR PADA SALURAN/DILUAR
EMPEDU.
KELAINAN :
-BIL.UNKONJ. + BIL.KONJ.
-UROBIL FECES (-)/WARNA DEMPUL
-BIL.URIN (+).
TERIMA KASIH