Anda di halaman 1dari 4

Kronologis kematian Tn.

Atjim (8/8/2015)

PRIMARY SURVEY
(08.00 WIB)
S = Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 8 jam SMRS, sesak ketika tidur
terlentang, ketika berjalan ke kamar mandi, dan sering terbangun karena sesak, sesak juga
terasa ketika menghela napas.
O = TD 80/50mmHg
Nadi 118x/m
RR 38x/m
Suhu 36,8C
P (awal) = Pasien segera diberikan O2 nasal kanul 4L/m, posisi bed elevasi 30-40, pasang
IV line dan berikan cairan RL

SECONDARY SURVEY
(08.15 WIB)
S = dilakukan anamnesis terstruktur
RPS
Pasien sesak ketika terlentang, berjalan, dan terbangun karena sesak sejak 3 tahun
belakangan dan memburuk 8 jam terakhir. Saat ini lemas dan nafsu makan turun.
Batuk + sesekali, berdahak, kental, kuning, darah -, junlah dahak sedikit, sputum 3 lapis -,
sudah sejak 2 hari.
Nyeri dada (ulu hati dan perut bawah yang tidak menjalar) + hilang timbul, biasanya ketika
batuk, durasi tak tentu, terjadi sejak 2 hari belakangan, tidak hilang dengan istirahat.
Demam - , keringat dingin -, mual +, muntah + isi makanan 5x/hari, darah -.

BAB hitam -, encer -. BAK terakhir 2 jam yang lalu (darah-, jumlah seperti biasa), ada nyeri
kencing, gejala seperti mengedan ketika ingin berkemih +, urin kotor/berpasir tidak diketahui.
RPD
Riwayat bengkak kaki -, sakit jantung + 3 tahun yang lalu, HT ?, DM 2 tahun yang lalu
RPSos
Alkohol - , rokok + (ketika muda 20 tahun), rokok pasif +

O = PF menunjang
CM, TSB, Tek darah 70/40, Nadi 120x/m, Suhu 36,8C, RR 38x/m
Wajah: edema anasarka
Mata: Kp+/+, SI -/- , cekung -/Mulut: OH buruk
Leher: JVP S+2 cmH2O
Paru: vesikuler +/+, rh+/+ basah halus, wh-/Jatung: BJ I dan II reguler, gallop +, murmur
Abdomen: tampak membuncit, lemas, supel, turgor baik, perkusi timpani, BU + N
Extremitas: akral dingin +/+, edema -/-, CRT > 3detik
EKG: ST elevasi lead I, II
RBBB di V5

A= Syok kardiogenik
Edema paru akut
CHF grade II-III
BPH

P = Tatalaksana lanjut(setelah konsul dr Erik SpPD)


1. IVFD RL 300cc(loading)
2. Dobutamin + vascon (5 mcq/kgBB/jam) + (0,1 mcq/kgBB/jam)
Masukan dalam syringe pum target sistol >90mmHg tercapai? drip lasix
1mg/jam. ISDN 3x10mg (PO)
3. Masukan peroral
Ascardia 1x80mg tab
CPG 300mg tab 3x75mg
Cedocard 2mg/jam
Simvastatin tab 10mg 1x1
Laxadin 2x1 cth
Heparin bolus 5000u, dilanjut dengan 20000u/24 jam
4. Periksa tensi berkala
5. Edukasi keluargapasien perlu ICU namun di RSPI penuh keluarga pasien
menolak untuk dirujuk ke ICU lain
6. Penegakkan diagnosis= pro cek AGD, elektrolit, darah lengkap, albumin, ur/es,
troponin t, GDS, saran masuk ICU, rontgen thoraks
(10.00 WIB)
S = sesak berkurang, pusing
O = Tek darah 75/60mmHg, RR 28X/m, Nadi 65x/m
Paru vesikuler +/+, wh -/-, rh +/+
A = Syok kardiogenik
P = Lanjut observasi, terapi teruskan

(12.00WIB)
S = Sesak - , nyeri di kemaluan +, vascon + dobutamin habis
O = Tek darah 70/40mmHg, RR 31x/m, Nadi 68x/m
A = Syok kardiogenik
P = Vaskon (Epinefrin) dinaikan dosis nya 0,3mcq/kg/jam
Dobutamin dinaikan dosisnya 10mcq/kg/jam

(14.00WIB)
S = Sesak -, lemas +
O = Tek darah 60/40mmHg, RR 28x/m, N 60x/m
P = vascon dinaikan 0,5mcq/kg/jam
Dobutamin dinaikan 15mcq/kg/jam

(15.00WIB)
Pasien apneu, nadi tidak teraba (monitor asistol) lakukan RJP dan injeksi epinefrin bolus 1
mg 20 menit pasien dinyatakan +

Anda mungkin juga menyukai