Anda di halaman 1dari 30

Kasus Kematian

Ibu
Ny. N
Identitas Pasien

Nama Ibu Ny. N


Umur Ibu 26 Tahun
Pekerjaan IRT
Pendidikan SLTA
Nama Suami Tn. Y
Umur 27 Tahun
Pekerjaan Karyawan Swasta
Pendidikan SMA
Alamat Padaasih
RIWAYAT ANC
BPM
Pada Tanggal 3 Maret 2021 Pukul 07:30

SUBJEKTIF :

• Pasien datang ke BPM Bd. T mengaku hamil 8 bulan mengeluh


mual dan pusing, belum ada mules, keluar air-air disangkal oleh
ibu dan gerakan janin masih dirasakan oleh ibu
• Riwayat kehamilan yang lalu
G1P0A0 Lahir spontan, Hidup
• HPHT : 2-7-2020 TP : 9-4-2021
• Riwayat Penyakit : Tidak ada riwayat penyakit penyerta
• Riwayat Kehamilan Sekarang :
G2P1A0 Lahir dengan tindakan SC
• Pernikahan ke : 1
• Riwayat persalinan yang lalu

Hamil Tahun Lahir/ Lahir Lahir BB / Tempat Kondisi Kompl


Ke hidup/ aterm sponta PB bersalin anak ikasi
mati/ / n / SC saat ini persali
Abortus preter nan
m/
postter
m
1 2017 Hidup Aterm Sponta 3000 Bidan Hidup Tidak
n gr / ada
40
cm
Hamil 2020
ini
OBJEKTIF
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : CM
• BB : 69 Kg
• Tekanan darah : 180/100 mm/hg
• Nadi : 82x/menit
• TFU : 31 cm
• HIS : tidak ada
• DJJ : 140x/menit
• Protein urine +

• ASSESMENT
G2P1A0 Grav 34-35 Minggu dengan PEB

• PLANNING
Pukul 07:45
• Bidan memberikan penjelasan hasil pemeriksaan
• Bidan memberikan therapy nifedipin, dopamet
• Membuat informed consent rujukan ke PONED
• Pasien dirujuk ke PONED dengan pendampingan bidan BPM
PONED
Pukul 07:55 WIB Pasien tiba di PONED

Subjektif :
Mengaku hamil 8 bulan, mengeluh pusing dan mual sejak tadi malam, disertai muntah 1 x, tidak
ada mules-mules, gerakan janin masih dirasakan ibu.

Objektif :
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : CM
• Tekanan Darah : 170/100 mm/hg
• Nadi : 83x / menit
• Respirasi : 24x / Menit
• Suhu : 37,5 0 C
• TFU : 30 cm
• DJJ : 145x / Menit
• HIS – (Belum ada mules)
• Cek Lab : Protein urine +
• Rapid Antigen (-)
• Assesment :
G2P1A0 gravida 32 minggu dengan PEB

• Planning :
• Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada keluarga pasien
• Memberikan informed consent rujukan ke RSUD (pasien menolak
dirujuk ke RSUD, pasien meminta dirujuk ke RS swasta)
• Konfirmasi ke RS SWASTA( RS Mutiara Hati siap menerima pasien)
• Melalukan penanganan awal PEB
• Memasang infus
• Memasang DC
• Memberikan MgS04 dosis awal 4 g MgSO4 40% (10 cc) dalam 100 cc
RL dan dosis pemeliharaan 6 g MgSO4 40% (15 cc) dalam 500 cc RL
•Pukul 09.30 WIB Melakukan rujukan dengan pendampingan bidan PONED
dan keluarga ke RS Mutiara Hati
RS MUTIARA HATI
Pukul 10.00 WIB Pasien tiba di RS MH
• Pasien masuk ruang perawatan
• Dilakukan pemeriksaan, dengan hasil :
• TD : 180/90 mmHg
• N : 80 x/menit
• R : 20 x/menit
• S : 36 0 C
• DJJ : 151 x/menit, reguler
• Hasil Lab :
• Hb : 9,2 gr/dl Protein urine : +
• Leukosit : 17.700 Urine darah : ++
• Hematokrit : 30 Keton :+
• GDS : 132 Ureum : 39
• Kreatinin : 0,90 eritrosit sediman : 5-7
• Pembekuan darah : 10 menit Perdarahan : 3 menit
• Rapid antigen : (-)
• Konsultasi dr. A Sp.OG, Advice : Lakukan protap PEB
Pukul 12.00 WIB
• Pasien mengeluh sesak, dilakukan pemeriksaan dengan hasil :
• TD : 184/100 mmHg
• N : 88 x/menit
• R : 25 x/menit
• S : 36
• DJJ : 115 – 125 x/menit
• Urine 100 cc
• Konsul dr. A, SpOG. Advice :
• Pasang O2
• Resisusitasi intrauterine
• Infus 2 jalur
• Informed concent untuk SC CITO
• Therapy : Dopamet, Nifedipine, Amplodipin, Captropil, ISDN
• Setelah diinformasikan ke keluarga pasien, keluarga menunggu
keputusan suami karena suami sedang pulang kerumah
• Suami datang ke RS jam 12.15 WIB, dan menyetujui tindakan SC
Pukul 13.30 wib

• Dilakukan persiapan SC
• Masuk Ruang OK jam 14.00 WIB, di RR pasien mengeluh sesak
dan batuk, dilakukan pemeriksaan dengan hasil :
• TD : 191/115 mmHg
• N : 140 x/menit
• SpO2 : 27
• Urine : 50 cc
• konsul dr. J, SpOG dan dr. SpAn. Advice :
• Perbaikan KU
• Pasang ETT
• Injeksi Furosemid Lasic
• Dexamethason
• Dilakukan SC Jam 15.05 WIB, Bayi lahir jam 15.46, langsung
menangis, JK : Laki-laki, BB 2400 gr, PB 48 cm.
Pukul 17.30 WIB
• Pasien keluar dari ruang OK, terpasang 02
• Ibu mengeluh : Batuk-batuk, sesak
• KU : Baik, Kesadaran : CM
• Diberikan therapy ISDN, Captropil

Pukul 20.00 WIB


• Terjadi penurunan kesadaran, dan kejang.
• Hasil pemeriksaan :
• TD : 180/110 mmHg
• N : 136 x/menit
• R : 30 x/menit
• S : 36,5
• SpO2 : 88
• Persiapan Rujukan RSUD. Kondisi pasien :
• Kesadaran : somnolen
• Kejang, gelisah
• Pukul 21.00 WIB Pasien dirujuk ke RSUD
RSUD
• Dilakukan penanganan di IGD PONEK
• Jam 23.00 WIB : Pasien masuk ICU
• Hasil observasi selama di ICU kondisi pasien naik turun.

Tanggal 5 / 3/ 2021 Jam 20.00 WIB


• Pasien dinyatakan kritis
• TTV tidak terdeteksi, alat-alat dilepas
• Pasien dinyatakan meninggal jam 21.00 WIB
PreEklamsia Berat
Preeklamsia Berat

• Adalah komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan


darah tinggi (Hypertensi) dan tanda-tanda kerusakan organ misal,
kerusakan ginjal yang ditandai oleh kadar protein tinggi pada urine
(Proteinuria).
• Sering juga disebut toksemia atau Hypertensi yang diinduksi oleh
kehamilan
Preeklamsia Berat

• Gejala Preeklamsia biasanya muncul saat usia kehamilan


memasuki minggu ke 20 atau lebih (24-26 Minggu
umumnya). Hingga setelah bayi lahir
• Preeklamsia tidak disadari oleh bumil bisa berkembang
menjadi eklamsia
Gejala

• Hypertensi dengan tekanan darah ≥ 160/110 atau lebih diukur


minimal 2 kali dengan jarak 6 jam pada keadaan istirahat
• Proteinuri ≥++ atau pemeriksaan protein kuantitatif ˃ 5 g/24 jam
• Disertai keterlibatan organ lain :
• Trombositopenia
• Oliguria
• Edema paru, sianosis
• Pertumbuhan janin terlambat
• HELLP sindrom
Tanda Gejala Lain
• Sesak nafas akibat cairan di paru
• Sakit kepala
• Berkurangnya volume urine
• Gangguan penglihatan
• Mual dan muntah
• Gangguan fungsi hati
• Pembengkakan pada kaki, wajah, dan tangan
• Trombositopenia

Laju pertumbuhan janin melambat menandakan bumil menderita


preeklampsia dikarenakan berkurangnya pasokan darah ke
placenta -> janin mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi
Penyebab
• Penyebab utama belum diketahui secara pasti.
• Beberapa ahli mengatakan preeklamsia disebabkan oleh
kelainan pada placenta
• Pada wanita dengan preeklamsia pertumbuhan dan
perkembangan pembuluh darah placenta mengalami
gangguan  pembuluh darah menjadi lebih sempit 
Berkurangnya jumlah darah yang dialirkan
Faktor Resiko
• Kehamilan pertama
• Preeklamsia sebelumnya
• Kekurangan nutrisi
• Sedang menderita penyakit tertentu seperti DM, Lupus,
Hypertensi, Ginjal
• Bayi dari ayah yang berbeda dengan kehamilan sebelumnya.
• Hamil dibawah 20 Tahun, atau diatas 40 Tahun
• Obesitas
• Riwayat eklamsia keluarga
Diagnosa
• Hypertensi + Gejala
1. Proteinuria
2. Gangguan penglihatan
3. Cairan dalam paru
4. Sakit Kepala
5. Trombositopeni
6. Gangguan fungsi hati
Pemeriksaan
• USG : BB Janin, dan jumlah air ketuban
• Pemeriksaan darah : Fungsi organ hati dan ginjal, trombosit
• Analisa Urine : Proteinurin,
• NST : Detak jantung bayi saat bergerak
Pengobatan
• Antihypertensi : Yang aman buat Bumil dan Janin
• Kortikosteroid : Untuk mempercepat berkembangnya
paru-paru janin
• Antikejang : Untuk menghindari Eklamsia
• Syarat Pemberian MgSO4 :
- pernafasan > 16 x / menit
- urine > 20 cc
- Tersedia antidotum Ca glukonas 10%
- Refleks pattela +/+
Penatalaksanaan

LOADING DOSE MAINTENANCE DOSE

4 g MgSO4 40% dalam 100 cc RL dalam 6 g MgSO4 40% dalam 500 cc RL selama
30 menit (73 tts/menit) 6 jam (28 tts/menit)

AWASI :
• Volume urine, frekuensi nafas, dan reflex patella setiap jam
• Pastikan tidak ada tanda-tanda intoksikasi magnesium pada setiap pemberian
MgSO4 ulangan
• Bila ada kejang ulangan : berikan 2 g MgSO4 40% IV
Komplikasi
• Sindrom HELLP (Haemolysis, Elevated Liver Enzymes, and Low
Platelet Count)
• Eklamsia : ditandai dengan kejang
• Penyakit kardiovaskular
• Kegagalan Organ : Ginjal, Paru-paru, dan Hati
• Gangguan pembekuan darah
• Solusio plasenta
• Stroke hemoragik
Kendala
• Pada kasus Ny. N, ditemui tensi 180/100 mm/hg,
• Adanya protein urine +
• Terdapat mual dan pusing yang dirasakan oleh ibu
• Dari gejala diatas didiagnosa PEB
Faktor Pendukung
• Kasus Preeklamsi pertama
• Riwayat Keluarga tidak ada
• Pendidikan, Nutrisi baik
• Rujukan berjenjang dilaksanakan
• Sarana dan Prasarana mencukupi
• SDM memadai
• ANC Teratur, tidak ada kenaikan TD sebelumnya
Faktor Penghambat
• Hasil pemeriksaan ANC di dokter SpOG tidak dicantumkan di
buku KIA
• Adanya keterlambatan koordinasi untuk rujukan pasien ke
Rumah Sakit
• Terlambat tindakan SC karena proses administrasi RS
Saran

• Koordinasi Antara BPM dan Bides lebih ditingkatkan untuk


optimalisasi pelayanan
• Bila faktor resiko ditemukan oleh dokter spesialis, supaya ditulis
pada kolom dokter yang ada di Buku KIA
Terima Kasih
By : UPTD Puskesmas DTP Cibogo

Anda mungkin juga menyukai