Anda di halaman 1dari 52

Besi

Fungsi Fe dalam tubuh:


a. Pengangkut oksigen ke seluruh tubuh
b. Media dalam perpindahan elektron

Fe2+ Cu2+

Fe3+ Cu+
Besi sebagai protein heme

– Hemoglobin
– Mioglobin
– Sitokrom
– Enzim seperti: katalase dan
peroksidase
Hemoglobin

Mengandung Cincin Porfirin


Cincin porfirin (ligan porfirin)
Fungsi Hemoglobin:
• Sebagai pembawa oksigen di dalam
darah dan juga berperan sebagai
pembawa gas CO2 dan ion hidrogen.
Proses pengikatan O2 pada
hemoglobin diatur oleh ion H+, CO2,
dan ion fosfat organik.
Struktur Hemoglobin

Terdiri dari empat rantai polipeptida yaitu satu


pasang rantai α dan satu pasang rantai β. Empat
rantai tersebut masing-masing satu sisi ikatan
oksigen. Keempat rantai tersebut disatukan
dengan ikatan (atraksi) non kovalen.
Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih
16,000 Dalton, sehingga berat molekul total
tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap
subunit hemoglobin mengandung satu heme,
sehingga secara keseluruhan hemoglobin
memiliki kapasitas empat molekul oksigen:
Proses pengikatan O2 pada Hb
Reaksi bertahap:

Hb + O2 ↔ HbO2
HbO2 + O2 ↔ Hb(O2)2
Hb(O2)2 + O2 ↔ Hb(O2)3
Hb(O2)3 + O2 ↔ Hb(O2)4
Reaksi keseluruhan:

Hb + 4O2 → Hb(O2)4
Atom Fe di dalam Hb akan terikat pada
empat cincin protoporfirin. Atom Fe
dapat membentuk dua ikatan tambahan
yaitu pada kedua sisi bidang. Pada
bidang atas berikatan dengan histidin
proksimal (F8), dan pada bidang bawah
berikatan dengan oksigen
Oksigen terikat secara kooperatif dengan
hemoglobin sehingga bentuk kurva
hubungan tekanan oksigen dengan persen
kejenuhan O2 adalah sigmoid. Ikatan yang
kooperatif ini akan meningkatkan efisiensi
hemoglobin sebagai pembawa oksigen. Hb
dapat memberikan 1,8 kali lebih banyak
oksigen dibandingkan dengan ikatan yang
non-kooperatif.

O2 terikat pada myoglobin secara non-


kooperatif, bentuk kurvanya parabola
Hubungan antara tekanan parsial O2 dengan
persen O2 jenuh

Mioglobin
Persen oksigen jenuh

Hemoglobin

Tekanan parsial O2 (mmHg)


Mioglobin

Struktur mioglobin ada 3:


- Deoksimioglobin (posisi koordinasi 6
kosong)
- Oksimioglobin (posisi koordinasi 6 oleh
O2)
- Ferrimioglobin (posisi koordinasi 6 oleh
H2O)
Mioglobin
Ferrimioglobin (mioglobin dengan H2O mengikat Fe pada
koordinasi 6)
Struktur Mioglobin
Struktur Mioglobin
Struktur tiga dimensi mioglobin
Myoglobin adalah suatu protein kecil, yang
merah terang. Sangat umum terdapat dalam
sel otot.Fungsi mioglobin adalah menyimpan
atau cadangan oksigen, untuk digunakan
oleh otot dan fasilisator oksigen di dalam otot.
Mamalia laut seperti ikan paus mampu
bertahan untuk periode yang lama karena
mamalia ini memiliki mioglobin dalam jumlah
yang banyak dalam sel ototnya dibandingkan
mamalia lainnya.
Sitokrom
Sitokrom merupakan protein heme yang
ditemukan pada tumbuhan maupun
hewan.
fungsi:
- pembawa elektron
- menerima elektron dari zat
pereduksi dan melewatkan pada zat
pengoksidasi
Dalam sitokrom: Fe terkoordinasi juga
oleh atom nitrogen dari cincin
imidazole pada salah satu bidang
cincin porfirin. Bedanya besi
terkoordinasi pada sisi lain dengan
atom S dari metionin dalam rantai
protein yang lain. Jadi tidak memiliki
kemampuan lagi untuk mengikat
oksigen.
Katalase dan peroksidase
Enzim yang mengandung heme,
mengkatalis dekomposisi hidrogen
peroksida.
H2O2 2H2O + O2
(katalase)

H2O2+ AH2 2H2O + A (peroksida)


Protein Besi non Heme

• Protein yang mengandung Fe yang


terikat kuat, namun tidak
mengandung porfirin, terikat pada
unsur S dari protein
Rubredoksin

Berperan dalam reaksi redoks pada bakteri


anaerob. Bobot molekul sekitar
6000 g/mol. Terdiri dari rantai peptida tunggal dari
53 residu asam amino, ditambah satu atom Fe
Dalam Fe2+ terkoordinasi oleh 4 atom S dari sistein,
yang berbentuk Tetrahedral terdistorsi
Ferredoksin
Protein yang relatif
kecil (BM 6000-12000)
Fe terikat oleh S,
berfungsi dalam
transfer elektron.
Feredoksin terdiri atas
2,4,8 atom Fe per
molekul.
Fungsi Fe4S8 sebagai
bak penampung
elektron
Beberapa Bentuk Struktur dari Feredoksin
Penyediaan dan Pengangkutan Besi
Besi tersimpan dalam bentuk feritin dan
hemosiderin. Berada dalam hati, limfa, dan
sumsum tulang belakang

Ferritin: Senyawa kristal yang larut dalam air,


memiliki garis tengah 75 A (dalam), dan 120
A (luar)
Terdiri atas pelepah protein yang mengadung
benang-benang koloid Fe2O3-H2O posfat.
23% bobot kering adalah Fe
Hemosiderin
Mengandung besi hidroksida yang besar,
dengan susunan yang beragam sehingga bobot
Fe-nya sukar ditentukan.

Transferin:
Protein yang mengikat besi sangat kuat dan
membawa feritin ke sel-sel darah merah dan
sebaliknya.
Fungsi: mengkelat Fe(III) dan melewatkan
melalui membran sel, untuk kebutuhan sel.
Struktur transferrin Struktur ferritin
KIMIA BIOANORGANIK KOBALT

1934 Anti pernicious anemia faktor berhasil


diisolasi dan dikristalkan dinamakan
dengan Vitamin B12

1964 Strukturnya dapat ditentukan dengan


teknik X ray

Vitamin B12 merupakan kompleks makromolekul yang terdiri dari ligan


corrin dengan atom pusat Cobalt (III)

Rumus Molekulnya sbb: C61-64H84-90N14O13-14PCo

Ligan corrin merupakan modifikasi dari ligan porpirin


Cincin Corrin (Ligan Corrin)
Vitamin B12 mengandung cincin Corrin
Struktur dari Vitamin B12
Sianokobaltamin (Vitamin B12)
Fungsi:
Sebagai koenzim yang berhubungan dengan vitamin B12

Terikat pada cincin corrin, yang terdiri dari empat komponen:


1. Satu atom kobalt (III)
2. Ligan makrosiklik cincin corrin
3. Bagian kompleks organik yang terdiri atas gugus fosfat,
gula dan basa organik.
4. Ligan R yang terkoordinasi pada atom Cobalt

R CN (Vitamin B12 = sianokobaltamin)


Ligan sianida ditemukan selama prosedur isolasi, dan
tidak ditemui dalam bentuk aktif vitamin

R bisa juga H2O


5-deoksiadenosil
metil
hidroksi

Metanogen merupakan tipe bakteri primitif : archeobacteria


Berperan dalam memproduksi gas metana yang dibantu
oleh katalis nikel (dalam kompleks nickel corrinoid (F430))
dan cobalt (terikat dalam bentuk vitamin B12)

4H2 + CO2 CH4 + 2H2O


Nikel corrinoid Nikel yang terikat dengan ligan corrin,
seperti halnya cobalt

Kompleks Lain dalam Sistem Biologis yang mengandung Cincin Corrin


Kobaltamina dapat direduksi dalam larutan netral atau
alkali menghasilkan Co (II) dan Co (I)
Reduksi dua elektron oleh NADH dan flavin adenin
dinukleotida (FAD)
Kompleks Co (II) B12r

Kompleks Co (I) B12s

B12s adalah zat pereduksi kuat, mendekomposisi air


menghasilkan hidrogen dan B12r, berlangsung secara in
vivo oleh ferredoksin tereduksi

Kompleks kobalt (I) bereaksi dengan alkil halida, melalui


reaksi adisi oksidatif.

[B12(CoI)] + CH3I [B12(CoIII)-CH3]+ + I-


Vitamin B12 yang melibatkan bentuk tereduksi Co+1
mempunyai dua fungsi:

1. Reduksi senyawa organik

2. Terlibat dalam pengikatan gugus metil dari N5-


metiltetrahidrofolat (CH3-THF)

Vitamin B12 adalah satu-satunya vitamin mengandung


logam, esensial bagi hewan dan manusia, tidak terdapat
pada tumbuhan dan tidak bisa disintesis oleh hewan, tapi
bisa disintesis oleh bakteri.
Metaloenzim Kobalt
1. Enzim mutase, mutasi hidrogen dengan beberapa
kelompok senyawa karbon yang berdekatan.
Contoh:

a. Glutamat mutase
b. Metilmalonil CoA mutase
c. Ornitin mutase
d. L-β-lisin mutase
e. α-metilenglutarat mutase

Dapat juga diikuti dengan eliminasi air atau amonia


a. Dioldehidrase
b. Gliserol dehidrase
c. Etanolamin amonia lyase
2. Ribonukleotida reduktase
Ribosa direduksi menjadi deoksiribosa

3. Transfer group metil


a. Metionin sintetase
b. Metan sintetase
c. Asetat sintetase
Vitamin B12 bereaksi dengan ATP, reaksi alkilasi akan
berperan dengan pembentukan langsung ikatan karbon-
kobalt, antara adenosin dan kobalt, senyawa tersebut
dengan Koenzim B12

Pernicious Anemia : Gejala penyakit ketidakmampuan


menyerap vitamin B12 melalui dinding
usus, ditandai dengan naiknya
ekskresi dari asam metil malonat.
Anemia merupakan defisiensi vitamin B12.
Penyakit kekurangan anemia disebut pernicious anemia

What is anaemia?

Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi ketika sel-


sel darah merah (eritrosit) dan/atau Hemoglobin (Hb) yang sehat
dalam darah berada dibawah nilai normal (kurang darah). Nilai
normal HB pada pria dewasa 13- 17,5gr/dl pada wanita dewasa
12-15,5gr/dl.
Hemoglobin adalah bagian utama dari sel darah merah yang
berfungsi mengikat oksigen. Jika seseorang kekurangan sel darah
merah, atau hemoglobin yang normal, maka sel-sel dalam tubuh
tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup, akibatnya
tumbullah gejala anemia.

Meat, fish and cheese are all good sources of vitamin B12.
• Gejala anemia seperti lemah letih dan lesu terjadi
karena organ-organ tidak mendapatkan apa yang
mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik, yaitu
oksigen dan nutrisi.

• Dalam masyarakat kita anemia dikenal dengan


istilah kurang darah. Kurang darah (anemia) ini
berbeda dengan darah rendah. Darah rendah
merupakan rendahnya tekanan darah (baca :
Tekanan Darah Rendah), sedangkan anemia adalah
kurangnya sel darah merah atau hemoglobin seperti
telah disebutkan di atas.
Penyebab Anemia
Ada ber macam macam Penyebab Anemia sesuai
dengan jenis anemianya dan terdapat lebih dari 400
jenis anemia, yang secara garis besar dibagi menjadi
tiga kelompok:
• Anemia yang disebabkan oleh kehilangan darah
• Anemia yang disebabkan oleh penurunan produksi
sel darah merah
• Anemia yang disebabkan oleh kerusakan sel darah
merah
Penyebab Anemia Karena Kehilangan Darah
• Sel darah merah dapat hilang ketika seseorang
mengeluarkan darah atau berdarah oleh sebab apapun
seperti kecelakaan, terluka, dsb.
Namun perdarahan dapat terjadi perlahan-lahan selama
jangka waktu yang panjang, dan adakalanya tidak
terdeteksi. Ini disebut sebagai pendarahan kronis yang
biasanya disebabkan oleh :
• Penyakit pencernaan seperti maag,
wasir, gastritis (radang lambung), dan kanker (Baca: BAB
Berdarah)
• Penggunaan obat anti-inflamasi (OAINS)
seperti aspirin atau ibuprofen, yang dapat menyebabkan
gastritis dan perdarahan saluran cerna.
• Menstruasi dan melahirkan pada wanita, terutama jika
perdarahan menstruasi yang berlebihan
Penyebab Anemia karena Kurangnya Produksi Sel Darah Merah

• Anemia bisa terjadi karena kurangnya kuantitas dan kualitas sel


darah merah, yakni kurangnya produksi sel darah merah atau
terganggunya pembentukan hemoglobin. Selain itu dapat pula
terbentuk sel darah merah dan hemoglobin yang tidak bagus
sehingga fungsinya tidak optimal.
• Penyebab anemia jenis ini biasanya terkait dengan
kekurangan mineral dan vitamin yang dibutuhkan dalam
memproduksi sel darah merah dan hemoglobin. Kondisi yang
terkait dengan penyebab anemia ini antara lain :
• Anemia sel sabit
• Anemia defisiensi besi
• Kekurangan vitamin B12, Asam Folat
• Masalah Sumsum tulang
• Kondisi kesehatan lain
Penyebab Anemia karena Kurangnya Produksi Sel Darah Merah

• Pada anemia sel sabit, sel darah merah


berbentuk seperti sabit yang kaku dan mudah
menempel pada pembuluh darah kecil.
Akibatnya, aliran darah yang mengandung
hemoglobin pembawa oksigen menjadi
terganggu dan mengakibatkan timbulnya rasa
nyeri dan kerusakan jaringan
Penyebab Anemia Karena Rusaknya Sel Darah Merah

• Ketika sel-sel darah merah rapuh dan tidak dapat


menahan stres rutin dari sistem peredaran darah,
maka dapat pecah secara prematur, sehingga
menyebabkan anemia hemolitik. Anemia hemolitik
dapat hadir pada saat lahir atau berkembang
kemudian. Kadang-kadang tidak diketahui
penyebabnya. Penyebab anemia hemolitik yang
telah diketahui antara lain:
• Kondisi yang diwariskan (diturunkan), seperti anemia
sel sabit , thalassemia, leukima, hemolisis
• Stres seperti infeksi, obat-obatan, racun ular atau
laba-laba, atau makanan tertentu
Penyebab Anemia Karena Rusaknya Sel Darah Merah
• Racun dari penyakit hati lanjut (liver kronis) atau
penyakit ginjal
• Serangan yang tidak tepat oleh sistem kekebalan
tubuh (disebut penyakit hemolitik pada bayi baru lahir,
ketika itu terjadi pada janin yang dikandung wanita
hamil)
• Cangkok vaskular, katup jantung prostetik, tumor, luka
bakar parah, paparan bahan kimia, hipertensi berat,
dan gangguan pembekuan darah.
• Dalam kasus yang jarang terjadi,
pembesaran limpa dapat menjebak sel darah merah dan
menghancurkan mereka sebelum waktunya beredar
habis.
Fakor risiko berikut ini meningkatkan peluang seseorang
untuk terkena anemia.

• Kekurangan Vitamin. Kekurangan zat besi, vitamin


B-12 dan asam folat meningkatkan resiko anemia.
• Gangguan usus. Gangguan usus akan mengganggu
penyerapan nutrisi - seperti penyakit Crohn dan
penyakit celiac - akibatnya dapat meningkatkan
risiko anemia.
• Menstruasi. Wanita yang masih memiliki menstruasi
risiko anemia nya lebih besar daripada laki-laki dan
wanita pascamenopause. Karena menstruasi
menyebabkan hilangnya sel darah merah
Fakor risiko berikut ini meningkatkan peluang seseorang
untuk terkena anemia.
• Kehamilan. Ibu hamil memiliki risiko anemia kekurangan
zat besi karena zat besi harus melayani peningkatan
volume darah serta pembentukan hemoglobin janin.
Lebih lanjut baca: Anemia Pada Ibu Hamil
• Penyakit kronis. Penyakit kronis seperti kanker,
gagal ginjal atau hati, dll. Biasanya anemia defisiensi
besi.
• Riwayat keluarga memiliki penyakit anemia seperti
anemia sel sabit.
• Faktor-faktor lain. Riwayat infeksi tertentu, penyakit
darah dan gangguan autoimun (baca: Penyakit Lupus),
alkoholisme, paparan bahan kimia beracun,
dan penggunaan beberapa obat dapat mempengaruhi
produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.

Anda mungkin juga menyukai