PERAN BIOMEDIS
Protein heme mioglobin dan hemoglobin mempertahankan pasokan oksigen yang
esnisial untuk metabolisme oksidatif. Miogobin, suatu protein monomerik otot
merah, menyimpan oksigen sebagai cadangan untuk menghadapi kekurangan
oksugen. Hemoglobin, suatu proten tetermerik eritrosit, mengangkut O ke
jaringan dan mengembalikan CO dan protein ke paru paru. Sianida dan karbon
monoksida bersifat mematikan karna masing masing mengganggu fungsi fisologis
protein heme sitokrom oksidase dan hemoglobin. Struktur skunder sekunder
subunit subunit hemoglobin mirip dengan mioglobin. Namun, dsangat penting
bagi fingsinya. Sebagai contoh, 2,3 bisfosfoglisrat (BPG) mendorong pembebasan
O secara efisen dengan menstabilkan struktur kuterner deoksihhemoglobin.
Hemoglobin dan mioglobin menggambarkan hubungan struktur fungsi protein
serta dasar molukular penyakit genitik, seperti penyakit sel sabit dan talasmia.
Adaptasi di Ketinggian
Perubahan fisiologis yang terjadi saat berada ditempat yang terletak tinggi dalam
waktu lama antara lain mencangkup peningkatan jumlah eritrosit serta konsentrasi
hemoglobin dan BPG-nya. Peningkatan BPG menurunkan afinitas HbA untuk O
(penurunan P50) yang meningkatkan pembebasan O dijaringan. Antara lain
adalah induksi ekpresi hemoglobin janin untuk mencegah polimerisasi HbS,
tranplantasi sel tunas, dan dimasa mendaatang, terapi gen.
DAMPAK BIOMEDIS
Mioglobinura
Setelah terjadinya suatu cedera merusak yang masif, miglobin yang dibebaskan
dari serabut otot yang rusak akan mewarnai urine menjadi merah tua. Setelah
terjadinya infark miokardium, dapat dideteksi adanya mioglobin didalam plasma,
tetapi pemeriksaan enzim serum merupakan indeks cedera miokardium yang lebih
sensitif.
Anemia
Anemia, yaitu berkurangnya sel darah merah atau hemoglobin dalam darah, dapat
mencerminkan gangguan sinsetis hemoglobin atau gangguan produksi eritrosit.
Diagnosis anemia dimulai dengan pengukuran kadar hemoglobin darah secara
spektroskopik.
Talasemia
Cacat genetik yang dikenal sebagai talasemia terjadi akibat ketiadaan persial atau
total satu atau lebih rantai atau hemoglobin. Lebih dari 750 mutasi berbeda
telah berhasil diidentifikasi, tetapi hanya tiga yang sering ditemukan. Baik rantai
(talasemia alfa ) maupun ( talasemia beta) dapat terkena. Huruf atas (superscript)
menunjuan apakah suatu subunit sama sekali tidak ada ( dan ). Selain
transplantasi sumsum tulang, terapi bersifat simtomatik. Hemoglobin mutan
tertentu sering ditemukan pada banyak populasi, dan pasien sering mewarisi lebih
dari satu tipe. Oleh sebab itu, gangguan hemoglobin merupakan suatu pola
fenotipe klinis yang kompleks. Pemakaian pelacak DNA (DNA probe) untuk
diognosis penyakit golongan ini dibahas dibab 39.
RINGKASAN
Miglobin bersifat monomerik; hemoglobin adalah suatu tetramer dari dua
tipe subunit ( pada HbA). Meskipun memiliki struktur primer
berbeda, mioglobin dan subunit hemoglobin memiliki struktur sekunder
dan tersier yang nyaris identik.
Heme, suatu tetrapirol siklik yang pada dasarnya planar dan sedikit
mengerut, memiliki Fe dibagian tenah yang berikatan dengan keempat
atom nitrogen heme, dengan histidin F8, dan oksiMb dan oksiHb juga
dengan O
Kurva pengikatan O untuk mioglobin berbentuk hiperbola, tetapi untuk
hemoglobin berbentuk sigmoid yakni suatu akibat interaksi kooperative
dalam tetramer. Interaksi kooperative memaksimalkan kemampuan
hemoglobin untuk mengangkut O pada PO jaringan.
Afinitas relatif berbagai hemoglobin untuk oksigen dinyatakan sebagai P50
yaitu PO yang mengakibatkan hemoglobin mengalami saturasi oksigen
sebesar 50%. Hemoglobin mengalami saturasi pada tekanan parsial organ
repiretorik yang bersangkutan, misalnya paru atau plasenta.
Pada oksigenasi hemoglobin, besi histidin F8, dan residu residu terkait
bergerak kearah cincin heme. Perubahan konformasi yang menyertai
oksigenasi antara lain adalah putusnya ikatan garam adan melonggarnya
struktur kuartener yang mempermudah ikatan O tambahan.
2,3-bisfofogliserat (BPG) diruang sentral dioksiHb membentuk ikatan
garam dengan subunit yang menstabilkan deoksiHb. Pada oksegenasi,
ruang sentral berkontraksi, BPG dikeluarkan dan struktur kuartener
melonggar.
Hemoglobin juga berfungsi dalam transfor CO dan proton dari jaringan
paru paru. Pembebsan O dari oksiHb dijaringan disertai oleh
penyerapan proton karena berkurangnya pa residu histidin.
Pada hemoglobin sel sabit (HbS), Val menggantikan 6 Glu HbA,
menciptakana suatu sticky patch yang memiliki komplemen di deoksi
Hb( tetapi tidak di dioksiHb). deoksiHbS mengalami polimerisasi pada
konsentrasi O rendah, membentuk serat yang menyebabkan eritrosit
terdistorsi membentuk sabit.
Talasemia alfa dan beta adalah anemia yang masing masing disebabkan
penurunan produksi subunit dan HbA.
Hemoglobin S
Pada HbS, asam animo nonpolar valin menggantikan residu permukaan polar
Glu6 subunit yang membentuk suatu sticky patch (bercak lengket)
hidrofobik pada permukaan subunit baik oksiHbS maupun deoksiHbS. Baik
HbA maupun HbS mengandung satu sticky patch komplementer pada permukaan
yang terpajan hanya pada keadaan terdeoksigenasi, yaitu keadaan R. Jadi pada
PO rendah deoksiHbS dapat mengalami polimerisasi menjadi serat panjang yang
tidak-larut. Pengikatan deoksiHbA mengakiri polimerisasi serat karena HbA tidak
memiliki sticky patch kedua yang diperlukan untuk mengikat molekul Hbyang
lain. Serat heliks yang terpuntir ini menyebabkan distorsi eritrosit menjadi bentuk
kas sabit sehingga sel ini menjadi rentan mengalami lisis di interstisium sinosid
limpa. Serat-serat ini juga menimbulkan banyak efek klinis sekunder. Pada PO
rendah seperti diketinggian,kecenderungan pembentukan polimer akan
meningkat. Terapi terapi baru bagi penyakit sel sabit.
REFERENSI
Bettati S ET AL: allosteric mechanism of haemoglobin: Rupture of salt-bridges
raises the oxygen affinityof the T-structur. J Mol Biol 1998;281:581.
Frauenfelder H, McMahon BH, Feninmore PW: Myoglobin: the hydrogen atom of
biologi and a paragigm of complexity. Proc Natl Acad Sci USA 2003;100:8615.
Hardison RC, et al. Databeses of human hemoglobin varants and orther resaurces
at the globin gene server. Hemoglobin 2001;25:183.
Lukin JA, Ho C: the sctructur-functionrelationship of hemoglobin in solution at
atomic resolution. Cham Rev 2004;104:1219.
Ordway GA, Garry DJ. Myoglobin: An essenital hemoprotein in striated muscle.J
Exp Biol 2004;207:3441.
Persons DA: Update on gane therapy for hemogloblin disorders. Cur opin mol
ther 2003;5;508.
Shrier SL, Angelucci E: New strategies in treatment of the thalassemias. Annu
Rev Med 2005;56:157.
Steinberg MH, Brugnara C: Pathophysiological-based approaches to treatment of
sickle-cell disease. Annu Rev Med 2003;54:89.
Weatherall DJ, etal: The hemoglobinopathies. Chapter 181 in The Metabolic and
Molecular Bases of Inberited Disase, 8th ed. Sciber CR et al (editors). McGraw-
Hill, 2000.