Anda di halaman 1dari 10

Hukum Termodinamika ada dua macam, yaitu Hukum termodinamika I dan Hukum termodinamika II.

Bunyi hukum termodinamika I adalah total energi suatu sistem sama dengan konstan atau tetap. Sedangkan Hukum termodinamika II adalah semua sistem mengalami perubahan spontan menuju keadaan seimbang.

Coupling reaction ada dua macam, yaitu Pembentukan senyawa antara, antara senyawa A yang direaksikan dengan senyawa C akan menghasilkan senyawa I, dimana senyawa I merupakan senyawa antara untuk reaksi senyawa B dan D. Pembentukan senyawa kaya energi (~E) Sebagai transduser energi dari eksergonik ke endergonik. Dalam sel hidup, ~E berupa ATP

Yang termasuk sebagai senyawa-senyawa energi tinggi diantaranya, Tiol ester mencakup koenzimA, misal: asetil koA, Acyl carrier protein (ACP) , Senyawa ester asam amino, S adenosilmetionin (metionin aktif) , UDPGlc (uridin diphosphat glukosa) , PRPP (5 phosphoribosil 1- pirophosphat) .

3 sumber utama ~P adalah Fosforilasi oksidatif: sumber ~P terbesar pada organisme aerobic, Glikolisis anaerobic, dan Siklus asam sitrat.

Fosfagen merupakan simpanan fosfat energi tinggi. Yang termasuk didalamnya adalah Kreatin fosfat: pada vertebrata dan Arginin fosfat: pada invertebrate.

Ada tiga jenis kerja ATP, yaitu Kerja mekanis (untuk kontraksi otot), Kerja transport (untuk memindahkan senyawa dengan melawan gradien kontraksi) dan Kerja biosintesis (untuk pembentukan ikatan peptide).

Adenilat kinase (miokinase) merupakan monofosfat kinase khusus untuk mengkatalisa interkonversi ATP serta AMP & ADP

Oksidoreduktase merupakan 4 kelompok enzim yang mengkatalisa proses redoks. Yang termasuk didalamnya adalah Oksidase, Dehidrogenase, Hidroperoksidase, Oksigenase. Yang pertama adalah Oksidase. Berfungsi untuk mengkatalisa perpindahan hidrogen dari substrat ke O2 sebagai akseptor. Hasil akhirnya berupa H2O atau H2O2. Yang termasuk enzim oksidase ada dua, yaitu Yang mengandung Cu : sitokrom oksidase (sitokrom aa3) dan Yang mengandung FMN atau FAD: L-amino acid oksidase, xanthine oksidase, aldehyde dehydrogenase, glukosa oksidase. Sitokrom Oksidase (Sitokrom aa3). Yang termasuk sitokrom oksidase (sitokrom aa3) adalah Hemoprotein yang mempunyai heme prosthetic group = mioglobin, hemoglobin & sitokrom lain dan Toksin, seperti Gas CO, sianida & hidrogen sulfida, Metalloflavoprotein, L-Amino acid oksidase, Xanthine oksidase, Aldehyde dehydrogenase, dan Glukosa oksidase.

Kedua yaitu Dehidrogenase. Dua fungsi utama adalah Transfer hidrogen dari satu substrat ke substrat lain dan Komponen rantai respirasi untuk transport elektron dari substrat ke O2. Dehidrogenase Terdiri dari Dehidrogenase dependent koenzim nikotinamide, yang terbagi lagi menjadi Dehidrogenase-NAD+ mengkatalisa metabolisme oksidatif khususnya glikolisis, siklus asam sitrat & rantai respirasi mitokondria dan Dehidrogenase-NADP+ mengkatalisa sintesis reduktif (seperti: sintesa asam lemak), sintesa steroid & pentose phosphate pathway. Dehidrogenase yang kedua yaitu Dehidrogenase dependent riboflavin yang terdiri dari tiga macam koenzim, yaitu FMN, FAD, Contoh dari FAD diantaranya NADH dehydrogenase, Succinate dehydrogenase, acyl-CoA dehydrogenase, mitochondrial glycerol-3-phosphate dehydrogenase, Elektron-Transferring Flavoprotein (ETF), Enzim dihidro-lipoil dehidrogenase dan Sitokrom (kecuali sitokrom aa3). Dalam rantai respirasi: sitokrom b, c1, c, a, & aa3. Terdapat pada retikulum endoplasma (sitokrom P450 dan b5).

Oksidoreduktase yang ketiga adalah Hidroperoksidase. Hidroperoksidase terdiri dari dua jenis, yaitu peroksidase dan katalase. Fungsi hidroperoksidase adalah untuk melindungi tubuh dari senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya (menangkal radikal bebas).

Kemudian oksidoreduktase yang keempat adalah Peroksidase. Peroksidase ditemukan terutama pada air susu. Fungsinya adalah untuk mengkatalisa reduksi hidrogen peroksida dari akseptor electron.

Mitokondria terbagi menjadi tiga bagian, yang pertama adalah Membran Eksternal. Pada membrane eksternal terdapat enzim monoamina oksidase, asil koA sintetase, gliserol fosfat asil tranferase, fosfolipase A2. Kemudian yang kedua adalah Membran Internal. Di dalam membrane internal terdapat enzim phospholipid cardiolipin, enzim rantai respirasi, ATP synthase & transporter-transporter membrane. Dan yang ketiga adalah Ruang Antar Membran. Pada bruang antar membrane terdapat enzim adenilat kinase dan kreatin kinase.

Terdapat empat kompleks protein komponen rantai respirasi, yaitu Complex I, seperti NADH-Q oxidoreductase (transfer elektron dari NADH ke koenzimQ / Q / ubiquinone). Complex III, yaitu Q cytochrome c oxidoreductase (transfer elektron dari Q ke cytochrome c). Complex IV yaitu cytochrome c oxidase (transfer elektron dari cytochrome c ke O2 dan kemudian direduksi jadi H2O). Dan yang terkahir dalam complex II, FADH2 dibentuk dari perubahan succinate menjadi fumarat dalam siklus asam sitrat; kemudian elektron dilewatkan melalui beberapa Fe-S ke Q.

Penghambat rantai respirasi ada tiga macam, yaitu Inhibitor Rantai Respirasi. Contohnya seperti Barbiturat (amobarbital), pierisidin A, insektisida, rotenon (racun ikan): menghambat transport elektron melalui complex I dengan memblok transfer dari Fe-S ke Q, Antimycin A &

dimercapol (BAL): menghambat pada complex III, H2S, karbon monoksida & sianida (HCN):

menghambat complex IV & dapat

menghentikan respirasi secara total, Karboksin & TTFA:

menghambat transfer elektron pada complex II dan Malonate: kompetitif inhibitor dari complex II. Penghambat rantai respirasi yang kedua yaitu Inhibitor Fosforilasi Oksidatif. Contohnya adalah Atractiloside: menghambat fosforilasi oksidatif dengan menghambat transporter ADP ke dalam & ATP keluar mitokondria. Dan Penghambat rantai respirasi yang ketiga adalah Uncoupler fosforilasi oksidatif. Fungsi uncoupler fosforilasi oksidatif adalah untuk memisahkan oksidasi dan fosforilasi dalam rantai respirasi. Uncoupler fosforilasi oksidatif bersifat toksik, menyebabkan respirasi tidak terkontrol karena tidak lagi dibatasi oleh konsentrasi ADP dan Pi. Contoh dari uncoupler fosforilasi oksidatif adalah 2,4-dinitrophenol (DNP) , dinitrokresol, pentaklorofenol, CCCP (m-klorokarbonil sianida fenil hidrazon) , Thermogenin: uncoupler fisiologis dalam jaringan brown fat yang berfungsi menghasilkan panas tubuh terutama pada bayi baru lahir, Antibiotik oligomycin: memblok oksidasi & fosforilasi secara total dengan memblok aliran proton melalui ATP synthase.

Citric acid cycle katabolisme asetil-CoA. Berperan penting dalam gluconeogenesis, lipogenesis dan interkonversi asam amino. Ada 4 vitamin B penting untuk siklus asam sitrat & metabolisme yang menghasilkan energy yaitu Riboflavin (vitamin B2), Niacin (vitamin B3), Thiamin (vitamin B1) dan Panthotenic acid.

Pada bab ini, saya akan mengembangkan materi mengenai 4 vitamin B yang penting untuk siklus asam sitrat serta bagaimana pengembangan dan perannya dalam masyarakat serta keadaan apabila kekurangan atau kelebihan vitamin B tersebut.

I. Riboflavin (Vitamin B2)

Adalah mikronutrisi yang mudah dicerna, bersifat larut dalam air, dan memiliki peranan kunci dalam menjaga kesehatan pada manusia dan hewan. Vitamin B2 diperlukan untuk berbagai ragam proses seluler. Seperti vitamin B lainnya, riboflavin memainkan peranan penting dalam metabolisme energi, dan diperlukan dalam metabolisme lemak, zat keton, karbohidrat dan protein. Vitamin ini juga banyak berperan dalam pembetukkan sel darah merah, antibodi dalam tubuh, dan dalam metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat. Susu, keju, sayur hijau, hati, ginjal, kacang-kacangan seperti kacang kedelai, ragi, jamur dan badam merupakan sumber utama vitamin B2, namun paparan terhadap cahaya akan menghancurkan riboflavin. Konsumsi Sumber vitamin B2 terbanyak ditemukan pada makanan hewani, seperti daging, hati, ginjal, dan jantung, serta susu. Beberapa tanaman juga mengandung vitamin ini dalam kadar yang cukup tinggi, antara lain kacang almond, jamur, gandum, dan kacang kedelai. Tepung dan sereal biasanya juga diperkaya dengan vitamin ini. Walaupun bersifat tahan panas, riboflavin cenderung larut dalam air selama proses pemasakan. Makanan yang mengandung riboflavin sebaiknya tidak disimpan dalam wadah transparan karena vitamin ini mudah rusak oleh paparan cahaya. Konsumsi riboflavin sangat bergantung pada berat tubuh, laju metabolisme, dan asupan kalori di dalam tubuh. Berdasarkan RDA, konsumsi perhari bagi pria adalah 1,7 mg dan bagi wanita adalah 1,3 mg, sedangkan bagi wanita hamil perlu tambahan 0,3 mg.

Peranan dalam tubuh Riboflavin merupakan salah satu koenzim yang berperan dalam berbagai metabolisme energi di dalam tubuh, terutama dalam pemecahan senyawa karbohidrat menjadi gula sederhana. Senyawa kompleks lainnya, seperti lemak dan protein, juga dapat dikonversi menjadi energi. Beberapa metabolisme vitamin lain dan mineral juga membutuhkan peranan vitamin ini. Selain

itu, vitamin ini berperan dalam respirasi jaringan tubuh, pertumbuhan badan, dan produksi sel darah merah. Defisiensi Karena riboflavin memegang peranan besar dalam metabolime energi di dalam tubuh maka defisiensi vitamin ini akan jelas berpengaruh pada produksi energi tubuh. Hal ini terjadi karena metabolisme pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein tidak berjalan dengan efisien. Secara fisik, defisiensi ini dapat terlihat dari warna mata yang cenderung merah, peningkatan sensitifitas terhadap cahaya matahari, peradangan di mulut, dan bibir pecah-pecah. Efek lainnya juga terlihat pada kerusakan jaringan kulit, keriput, dan kuku pecah. Gejala awal defisiensi adalah sakit tenggorokan dan bibir pecah-pecah. Bila telah parah, penderita akan mengalami anemia, gangguan saraf, pembengkakan lidah. Defisiensi vitamin B2 ini sering dialami oleh para pecandu alkohol. Struktur kimia Riboflavin terdiri dari cincin trisiklik bernama isoalloxazine yang berikatan dengan derivat alkohol yaitu ribitol. Riboflavin yang telah mengalami fosforilasi akan menjadi FMN (flavin mononukleotida) atau FAD (flavin adenina dinukleotida). FMN dan FAD berperan penting dalam reaksi redoks dalam tubuh karena FMN dan FAD merupakan kofaktor enzim dengan berikatan dengan enzim-enzim oksidoreduktase sebagai gugus prostetik

II. Niasin (Vitamin B5) Niasin adalah nama umum dari asam nikotinat yang mudah berubah menjadi nikotin amida ( merupakan turunan piridin), yaitu komponen tak beracun dari alkaloid nikotin tembakau yang toksik. Berupa kristal putih berbentuk jarum, larut dalam air dan stabil terhadap panas.

Fungsi NAD+ dan NADP+ berperan sebagai koenzim pada reaksi oksidasi-reduksi, yaitu pada transfer elektron (hidrogen), yang erat berkaitan dengan fungsi FMN, FAD dan enzim dehidrogenase . Defisiensi Dapat menyebabkan Pellagra (dermatitis), gangguan saraf, lidah kemerahan, diare dan kemunduran mental. Pellagra dapat pula disebabkan karena defisiensi triptofan dan vitamin B6. Hipervitaminosis Hipervitaminosis asam nikotinat (bukan niasin amida) dapat menyebabkan kulit kemerahan, gatal, gangguan GIT dan penurunan kholesterol darah.

III. Tiamin (Vitamin B1) Merupakan kristal putih yang larut air, sedikit larut alkohol, bau dan rasanya seperti ragi, mudah dioksidir sehingga terjadi tiokhrom (tiokhrom dipakai untuk penentuan kadar tiamin. Tiamin akan naktif bila direduksi atau kena sinar UV.

Fungsi Terutama diperlukan dalam metabolisme karbohidrat. Selain itu dapat berfungsi sebagai koenzim dalam bentuk TPP atau disebut TDP (tiamin diphosphate) pada:

- Reaksi dekarboksilasi oksidatif dari asam piruvat dimana dalam kompleks enzim piruvat dehidrogenase, hidroksi-etil TPP berperan sebagai bagian dari kompleks enzim yang mentransfer gugusan asetaldehid. - Reaksi transketolase, dimana TPP berperan sebagai koenzim yang mirip pada reaksi dekarboksilasi oksidatif, yakni mentransfer gugusan glikoaldehid . - Reaksi dekarboksilasi oksidatif dari asam ketoglutarat menjadi suksinil koenzim A dan CO2 Defisiensi Defisiensi yang berat dapat berakibat: Polineuritis yang ada pada manusia dapat disertai perubahan kardiovaskuler dan edema. Gejala utama pada manusia dapat dibagi tiga antara lain gejala susunan saraf atau dry beri-beri ,gejala edema atau wet beri-beri, gejala jantung atau acute pernicious beri-beri Ketiga gejala tersebut di atas dapat bercampur (mixed beri-beri) yang sering disertai defisiensi vitamin Bc yang lainnya Gangguan saluran cerna, misal: turunnya nafsu makan, gangguan pencernaan dan obstipasi Kurangnya TPP dapat mengakibatkan penumpukan substrat pada reaksi yang dikatalisanya, misal: piruvat, gula pentosa dan ketoglutarat

Defisiensi vitamin B1 dapat terjadi pada: 1. masukan diet yang kurang 2. gangguan pencernaan / kerusakan organ

3. akibat pemberian ikan mentah yang mengandung enzim tiaminase

Sumber vitamin B1 terdapat pada hampir semua tumbuhan dan semua jaringan hewan yang dimakan. Didapati berlimpah pada padi-padian yang tidak terlalu dibersihkan kulit arinya, hati dan daging. Didapatkan juga pada makanan tertentu yang diperkaya vitamin B1: tepungtepungan, mentega, jagung dan macaroni.

IV. Asam Pantotenat (Vitamin B3) Merupakan suatu amida dari asam pantoat dan alanin berupa kristal putih, larut dalam air sehingga tidak terjadi intoksikasi, stabil dalam larutan netral. Stabil terhadap pemanasan basah, oksidasi dan reduksi, tetapi mudah rusak oleh pemanasan kering pada media asam dan basa. Asam pantotenat merupakan bagian dari koenzim A. Gugus thiol dari koenzim A berfungsi sebagai pembawa (carrier) dari gugus asil pada reduksi-oksidasi dan sintesa asam lemak, reaksi asetilasi dan pada proses dekarboksilasi oksidatif dimana TPP juga ikut berperan. Dalam fungsinya, koenzim A akan menjadi asil koenzim A yang selanjutnya akan berperan dalam berbagai jalur metabolisme dalam tubuh (metabolisme karbohidrat, lemak, protein), misal: aktivasi asam asetat yang diperoleh dari karbohidrat, lemak dan asam amino untuk masuk ke dalam siklus Krebs, aktivasi asam lemak untuk lipogenesis, untuk oksidasi lemak dan untuk penyediaan energy, aktivasi asam amino untuk berbagai reaksi sintesis, aktivasi asetat sebagai precursor cholesterol, untuk pembentukan hormon steroid, yang berkaitan erat dengan kholesterol maupun asam asetat aktif, aktivasi asam asetat untuk berkombinasi dengan obat sulfonamid sehingga mudah diekskresi Gejalanya defisiensi pada manusia antara lain sakit kepala, mudah lelah, depresi mental,gangguan kardiovaskular dan pencernaan, parestesia / anestesia

Sumber vitamin B5 Hati, telur, ginjal, susu, mentega, kacang-kacangan, padi-padian, kentang dan ragi. Dalam jumlah kecil terdapat pada tomat, sekam gandum

Anda mungkin juga menyukai