Anda di halaman 1dari 84

Komponen kimia sel

1. Protein

Protein (protos yang berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai
bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan ikatan peptida. Peptida dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino
dengan penghilangan unsur air dari amino dan gugus karboksil. Jika bobot molekul senyawa lebih kecil
dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai polipeptida. Proetin banyak terkandung di dalam makanan
yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya. Secara umum,
sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani

Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan
protein merupakan enzim atau subunit enzim. jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau
mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat
dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai
komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi,
protein berperan sebagai sumber asam aminobagi organisme yang tidak mampu membentuk asam
amino tersebut (heterotrof).

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan polinukleotida,
yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul
yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik . Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi
menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini,
protein masih “mentah”, hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme
pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.Sumber – sumber protein
berasal dari Daging, Ikan, Telur , Susu, dan produk sejenis Quark , Tumbuhan berbji, Suku polong-
polongan dan Kentang.

Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein tersusun atas asam-
asam amino yang saling berikatan.

Suatu asam amino-α terdiri atas:

1. Atom C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil (asam).


2. Atom H yang terikat pada atom C α.
3. Gugus karboksil yang terikat pada atom C α.
4. Gugus amino yang terikat pada atom C α.
5. Gugus R yang juga terikat pada atom C α.

2. Lipida
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa
yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar
larut atau tidak larut dalam air. Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat
dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu
hidrokarbon atau dietil eter.Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut
dalam air akan tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform, benzena,
carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton panas.

Lemak berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit larut
dalam air dan dapat diekstrasi dengan pelarut non-polar seperti chloroform, eter, benzene,
heksana, aseton dan alcohol panas. Di masa lalu, lemak bukan merupakan subjek yang menarik
untuk riset biokimia. Karena kesukarannya dalam meneliti senyawa yang tidak larut dalam air
dan berfungsi sebagai cadangan energi dan komponen struktural dari membran, lemak dianggap
tidak memiliki peranan metabolik beragam seperti yang dimiliki biomolekul lain, contohnya
karbohidrat dan asam amino.

3. Karbohidrat

Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi,
dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar,
namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada
negara sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari
total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju
karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang
mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak
maupun protein.

Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya),
serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun
sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan
aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik pada
hewan, manusia dan tumbuhan.

Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon,
Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan
H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol
lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-
hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sumber karbohidrat nabati
dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya
dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O
melalui proses foto sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil).

Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan
tidak akan dijumpai. Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan
menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan
air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang,
umbi, buah dan biji-bijian. Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
mataharidan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang
tersusun dari unsure-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn.
Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi.

Metabolisme sel
Metabolisme sel ialah suatu porses kimiawi yang melibatkan pertukaran zat atau oraganisme
dengan lingkungannya dimana pada proses ini memunginkan sebuah organisme untuk melakukan
timbal balik dengan lingkungan, memproses energi, tumbuh dan berkembang biak untuk mempertahan
hidup.

Proses metabolisme ini akan terus dialami oleh semua makhluk hidup. Secara lebih luas, proses
metabolisme dapat kita artikan sebuah proses kimia yang dialami oleh seluruh makhkluk hidup secara
bersel tunggal maupun komplek seperti manusia.

Sebagai contoh makhluk hidup yang bersel satu atau sangat sederhana adalah seperti protozoa, bakteri,
jamur dan tumbuhan.

Anabolisme adalah sebuah proses terjadinya pembentukan atau sintesis dari senyawa organik
sederhana menjadi senyawa makromolekul kompleks. Untuk proses dasar dari anabolisme ini
merupakan kebalikan dari proses katabolisme.

Sedangkan makromolekul kompleks yang dimaksud ialah komponen-komponen dari sel itu sendiri.
Misalnya seperti karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat. Reaksi dari proses anabolisme disebut
sebagai reaksi endorgenik karea pada proses pembetukayan membutuhkan energi bebas.

Pada proses terjadinya anabolisme ini juga melalui dua tahapan yaitu fotosintesis dan kemosintesis.
Untuk proses sintesis dari zat makanan ini membutuhkan bahan dasar berupa CO2, H2O, air, karbon
dioksida dan energi.

Apabila pada proses sintesis tersebut menggunakan energi dari cahaya, maka prosesnya disebut dengan
fotosintesis. Akan tetapi apabila pada proses sintesis tersebut menggunkan energi dari bahan atau zat
kimia maka nama prosesnya ialah kemosintesis.

Proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan melibatkan dua tahapan reaksi yakni reaksi terang dan
reaksi gelap. Pada reaksi terang berlangsung lintas elektron siklik ataupun nonsiklik. Hal ini
menyesuaikan terhadap panjangnya gelombang cahaya yang sampai pada kloropas.

Pada reaksi terang juga terjadi pemecahan air yang menghasilkan ATP dan NADPH (Nicotinamide
Adenine Dinucleotide Phosphate). Sedangkan reaksi gelap akan terjadi pengikatan gas karbon dioksida
(CO2) yang kemudian menghasilkan karbohidrat.

Katabolisme adalah sebuah proses pemecahan atau penguraian dari senyawa organik kompleks atau
mengandung energi tinggi hingga menjadi senyawa yang lebih sederhana. Di dalam proses katabolisme
ini terjadi sebuah pelepasan energi dari hasil pemecahan senyawa-senyawa organik kompleks tersebut.
Tujuan pokok dari proses katabolisme ialah untuk membebaskan energi yang terkandung dalam
senyawa sumber. Jika penguraian suatu zat dalam lingkungan yang memiliki cukup oksigen (aerob) maka
dinamakan dengan proses respira, namaun jika terjadinya pada lingkungan yang tidak memiliki atau
tanpa oksigen (anaerob) maka disebut dengan fermentasi.

Untuk pengertian dari respirasi sendiri ialah sebuah proses pembebasan energi yang terdapat dalam zat
sumber energi melalui proses kimia yang dilakuakan dengan menggunakan oksigen. Dari proses respirasi
ini akan menghasilskan sebuah energi kimia ATP yang berfungsi sebagai bekal untuk kegiatan hidup.
Sebagai contoh sintesis (anabolisme), gerak dan tumbuh.

Umumnya, respirasi yang terjadi pada tumbuhan den hewan ialah respirasi aerob. Akan tetapi bisa juga
berlangsungnya proses respirasi aerob terhambat dengan sesuatu hal. Maka apabila hal tersebut terjadi
(respirasi aerob terhambat) maka tumbuhan maupun hewan tersebut melakukan proses fermentasi
yakni kegiatan pembebasan energi tanpa adanya oksigen atau yang biasa kita sebut dengan nama
respirasi anaerob.

Sistem pencernaan

Terdapat 6 organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut, kerongkongan,


lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Berikut adalah 6 organ pencernaan
manusia beserta bagian-bagiannya.

6.1. MULUT
Mulut adalah pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat lidah, rongga mulut,
kelenjar ludah, dan gigi. Jadi fungsi mulut bermacam-macam yaitu menghancurkan
makanan, mencerna makanan, mengecap rasa makanan, dan membantu menelan
makanan. Di dalam mulut terjadi pencernaan mekanis (dengan gigi dan lidah) dan
pencernaan kimiawi (dengan ludah yang mengandung enzim ptialin
Mulut terdiri dari:
1. Langit-langit
2. Gigi
3. Gusi
4. Tulang langit-langit
5. Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6. Amandel
7. Lidah
8. Anak lidah

6.2. Kerongkongan

Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung. Kerongkongan disebut


juga esofagus. Kerongkongan berbentuk tabung dan terdapat otot. Otot pada
kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke lambung dengan
menggunakan gerak peristaltik.

Kerongkongan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:


1. Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka.
2. Bagian tengah yang terdiri dari campuran otot rangka (otot lurik) dan
otot polos.
3. Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.
6.3. Lambung

Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna berbagai zat-zat
makanan. Letak lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung
terjadi pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin, enzim renin, enzim
lipase, dan asam lambung (HCl).
Lambung terdiri dari tiga bagian utama yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung
bagian atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan terdapat sfingter yang
berfungsi untuk menjaga makanan agar tidak keluar dari lambung dan dimuntahkan
kembali. Sedangkan di bagian bawah yang berbatasan dengan usus dua belas jari
disebut sfingter pilorus.

6.4. Usus Halus

Usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga terjadi proses
pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim tripsin, enzim disakarase, enzim erepsin,
dan enzim lipase. Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut vili.
Seluruh sari makanan kecuali asam lemak dan gliserol diangkut melalui vena porta
menuju ke hati. Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa.

Di usus halus juga terdapat duodendum (usus dua belas jari), jejunum, dan ileum.

6.5. Usus Besar

Usus besar adalah usus yang terbesar. Fungsi usus besar adalah untuk memilah
kembali hasil pencernaan. Disini terjadi penyerapan air dengan jumlah yang terbesar
daripada organ lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan bantuan
bakteri.

Struktur usus besar terdiri dari:


1. Usus buntu
2. Kolon asedens (kolon naik)
3. Kolon transversum (kolon datar)
4. Kolon desendens (kolon turun)
5. Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus.
6.6. Anus

Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh. Di
anus terdapat otot sphinkter yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus. Fungsi
utama anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang air
besar).

Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah untuk
membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk menyimpan
feses sementara waktu.
KONSEP DNA
1. Basa nitrogen yang terdapat pada DNA sebagai berikut, kecuali ….
A. Guanin
B. Timin
C. Adenin
D. Sitosin
E. Urasil
2. DNA di dalam sel terletak pada ….
A. sitoplasma, inti terutama ribosom
B. inti sel, pada kromosom dan dalam sitoplasma
C. sitoplasma terutama dalam ribosom
D. inti sel terutama dalam ribosom
E. inti sel terutama kromosom
3. Bahan dasar DNA adalah ….
A. gula, fosfat, dan basa nitrogen
B. gula, basa nitrogen, dan guanin
C. purin, basa nitrogen, dan guanin
D. adenin, timin dan, basa nitrogen
E. fosfat, sitosin, dan timin
4. Berikut ini adalah keterangan tentang struktur dan fungsi DNA dan RNA.
1) Terdapat dalam inti sel dan kromosom
2) Membentuk pita tunggal dan pendek
3) Berhubungan dengan sintesis protein dan kadarnya berubah-ubah
4) Mengandung pirimidin, sitosin, dan urasil
5) Mengandung purin, adenin, dan guanin
6) Memiliki komponen gula ribosa Struktur dan fungsi RNA adalah ….
A. 2, 3, 5, dan 6
B. 2, 3, 4, dan 5
C. 1, 2, 3, dan 4
D. 1, 3, 5, dan 6
E. 3, 4, 5, dan 6
5. Pasangan basa nitrogen adenin pada RNA adalah ….
A. timin
B. urasil
C. guanin
D. adenin
E. sitosin
6. Jika urutan basa nitrogen suatu rantai DNA AGC – TAG – GCA – TAC, maka rantai pasangannya ….
A. UCG AUC CGU AUG
B. UCG UAC GGU UCG
C. TCG CTA GCT ATG
D. TCG ATC CGT GTA
E. TCG ATC CGT ATG
7. Komponen DNA yang tersusun atas phosfat, gula, dan basa nitrogen membentuk . . . .
A. Nukleosida
B. Nukleotida
C. Polipeptida
D. Ikatan hidrogen
E. Double helix
8. Basa nitrogen yang termasuk purin adalah . . .
A. Sitosin dan timin
B. Sitosin dan guanin
C. Guanin dan timin
D. Adenin dan guanin
E. Adenin dan timin

9. Penemu model struktur DNA yang pertama ialah . . . .


A. Muller dan Weisman
B. Muller dan Francis Crick
C. James D. Watson dan Francis Crick
D. Francis Crick dan Weismann
E. James D. Watson dan Weismann

10. Watson dan Crick menyatakan bahwa struktur DNA berupa double helix tersusun atas anak tangga dan ibu
tangga. Ibu tangga terdiri atas . . . .
A. Fosfat dan basa Nitrogen
B. Fosfat dan deoskiribosa
C. Deoksiribosa dan basa nitrogen
D. Ribosa dan fosfat
E. Ribosa dan basa nitrogen
11. Di antara pernyataan berikut, yang paling tepat untuk menyatakan hubungan antara gen, kromosom, dan
molekul DNA adalah ….
A. gen-gen terletak dalam kromosom dan urutan basa nitrogen dalam molekul DNA menentukan macam gen
B. kromosom tersusun atas molekul-molekul DNA dan gen
C. kromosom merupakan benang panjang yang tersusun atas gen, dan di sepanjang kromosom menempel
DNA
D. gen sebenarnya adalah DNA itu sendiri yang tersusun atas untaian nukleotida dan terletak di dalam
kromosom
E. kromosom adalah benang yang di dalamnya terdapat molekul DNA yang mengikat gen-gen
12. Berikut ini yang bukan bentuk kromosom adalah ….
A. Telosentrik
B. Sentrometrik
C. Akrosentrik
D. Submetasentrik
E. Metasentrik
13. Bacalah pernyataan berikut dengan seksama.
(1) Dapat menduplikasikan diri pada saat membelah
(2) Mengandung informasi genetik
(3) Kadarnya berubah-ubah berdasarkan sintesa protein
(4) Membentuk rantai tunggal yang panjang
Pernyataan yang merupakan ciri-ciri DNA adalah…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
14. Perhatikan senyawa kimia berikut!
(1) Asam lemak
(2) Gula pentosa
(3) Fosfat
(4) Bsa nitrogen
(5) Asam amino
Senyawa kimia penyusun nukleotida dari DNA ditunjukkan oleh…
A. 1-2-3
B. 1-3-5
C. 2-3-5
D. 2-3-4
E. 3-4-5
15. Proses deaminasi dari sam amino menghasilkan….
(1) Asam sitrat
(2) Insulin
(3) Protein
(4) Amonia
16. Fungsi pokok dari gen adalah…
(1) Mengatur perkembangan dan metabolisme
(2) Mencegah timbulnya gen letal
(3) Menyampaikan informasi genetik pada generasi berikutnya
(4) Mengatur mutasi buatan
17. Apabila kita melakukan penghitungan jumlah adenin, guanin, timin dan sitosin pada molekul DNA, maka
diketahui bahwa….
(1) Jumlah adenin sama dengan jumlah timin
(2) Jumlah guanin sama dengan sitosin
(3) Jumlah purin sama dengan pirimidin
(4) Jumlah timin sama dengan guanin
18. DNA merupakan struktur kimia gen
SEBAB
DNA ditemukan pada semua spesies kecuali virus tertentu
19. Asam deoksiribonukleat dapat dianggap sebagai satuan hidup terkecil
SEBAB
Asam deoksiribonukleat dapat menentukan jenis protein yang disintesis oleh organisme
20. Gen merupakan segmen DNA yang dapat disintesis secara in vitro
SEBAB
Gen merupakan materi genetik yang dimiliki setiap organisme

REPLIKASI DNA

1. Hipotesis replikasi DNA yang menyatakan bahwa DNA terpisah berdasarkan arah panjangnya, kemudian
setiap pita membentuk komplemennya merupakan hipotesis replikasi….
A. konservatif
B. bidireksional
C. semikonservatif
D. divergen
E. dispersif
2. DNA polimerase adalah enzim yang berperan dalam sintesis DNA yang meliputi…
A. Proses replikasi saja
B. Proses perbaikan saja
C. Proses replikasi dan penambahan
D. Proses replikasi dan perbaikan
E. Proses penambahan dan perbaikan
3. Komposisis basa sitosin pada E. coli diketahui 23%. Persentase komposisi basa adenin adalah…
A. 46%
B. 23%
C. 27%
D. 54%
E. Data tidak mencukupi
4. Ikatan yang diputuskan oleh enzim helikase adalah…
A. Kovalen
B. Logam
C. Hidrogen
D. Van der wals
E. Fosfodiester
5. Komponen berikut yang tidak diperlukan dalam proses duplikasi DNA secara in vitro adalah…
A. Nukleotida
B. DNA polimerase
C. Primase
D. DNA asli
E. Ligase
6. Atom oksigen yang dihilangkan pada gula deoksiribosa adalah pada karbon nomor…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
7. Enzim yang berfungsi memutar rantai DNA saat dibuka agar tidak putus adalah…
A. Helikase
B. Topoisomerase
C. Girase
D. Endonuklease
E. Ligase
8. Akibat yang ditimbulkan dari adanya struktur antiparalel pada DNA adalah…
A. Terbentuk ikatan hidrogen antar dua untai DNA
B. Adenin dan timin memiliki 2 ikatan hidrogen
C. Terbentuknya fragmen okazaki saat replikasi DNA
D. DNA memutar ke arah kanan jarum jam
E. DNA bersifat labil terhadap suhu
9. Manakah pernyataan berikut yang mencerminkan proses saat ujung telomerik dari kromosom direplikasi?
A. Suatu molekul RNA unik berperan sebagai primer untuk sintesis
B. Suatu molekul RNA unik berperan sebagai cetakan untuk sintesis
C. Blok DNA template-independent berukuran pendek diligasi pada ujung-ujungnya menggunakan ikatan
5’-5’
D. Telomer direplikasi sebagai rantai short tandem –repeat ribonukleotida serta deoksiribonukleotida
E. Telomer direplikasi dalam proses template-independent
10. Waktu lahir, mata seorang anak berwarna biru, tetapi sekarang warna matanya coklat. Pernyataan mana di
bawah ini yang dapat menjelaskan fenomena tersebut?
A. Anak tersebut tidak mempunyai gen untuk pigmen mata coklat waktu lahir
B. Warna mata waktu lahir dipengaruhi oleh gen ibu
C. Aktivator gen penghasil pigmen coklat belum aktif waktu lahir
D. Represor gen penghasil pigmen coklat belum aktif waktu lahir
E. Gen mata biru akan hilang seiring menuju kedewasaan
11. Suatu galur E. coli yang tidak memiliki DNA polimerase I akan mengalami defisiensi dalam… DNA
A. Perbaikan
B. Metilasi
C. Penggabungan
D. Degradasi
E. Transkripsi
12. Replikasi pada prokariot berbeda dengan eukariot karena alasan berikut, yaitu…
A. Kromosom prokariot memiliki histon, sedangkan eukariot tidak
B. Kromosom prokariot memiliki satu titik awal replikasi, sedangkan kromosom eukariot memiliki
banyak titik awal replikasi
C. Laju pemanjangan DNA selama replikasi pada prokariot lebih lambat dari daripada eukariot.
D. Prokariot menghasilkan fragmen okazaki selama replikasi, sedangkan prokariot tidak
E. Prokariot memiliki telomer, sedangkan eukariot tidak.
13. Enzim yang mengkatalisis pemanjangan rantai DNA dari ujung 5’ ke 3’ pada untai anakan adalah…
A. Primase
B. DNA ligase
C. DNA polimerase III
D. Topoisomerase
E. Helikase
14. Analisis Chargaff mengenai komposisi basa DNA menunjukkan bahwa…
A. Proporsi relatif untuk keempat basa berbeda pada semua individu dalam satu spesies
B. Genom manusia lebih kompleks dari spesies lain
C. Jumlah A selalu sama dengan T, begitu juga C dengan G
D. Jumlah ribosa selalu sama dengan jumlah deoksiribosa
E. Transformasi menyebabkan protein dibawa menuju ke dalam sel
15. Dalam menganalisis komposisi nukleotida DNA, manakah berikut ini yang akan ditemukan?
A. A = C
B. A = G dan C = T
C. A + C = G + T
D. G + C = C + A
E. G = T

16. Perhatikan gambar berikut.

Pada ahir 1950an, Meselson dan Stahl menumbuhkan bakteri pada medium yang mengandung nitrogen
“berat” (15N) dan kemudian dipindahkan ke medium yang mengandung 14N. Dari gambar diatas, manakah
yang merupakan hasil dari percobaan untuk satu kali periode replikasi dengan kehadiran 14N?
17. Apakah yang menentukan urutan nukleotida pada untai DNA yang baru disintesis setelah replikasi?
A. Jenis DNA polimerase yang mengkatalisis reaksi polimerisasi
B. Jumlah keempat nuklleosida trifosfat di dalam sel
C. Urutan nukleotida pada untai cetakan
D. Primase yang digunakan dalam reaksi
E. Susunan histon pada tulang belakang gula fosfat
18. Pada suatu daerah di kromosom, terdapat urutan nukleotida pada garpu replikasi dengan urutan dibawah ini.
3ʹ C C T A G G C T G C A A T C C 5ʹ
RNA primer dibentuk dimulai dari T yang digaris bawahi (T) pada untai cetakan. Manakah yang mrupakan
primernya?
A. 5ʹ G C C T A G G 3ʹ
B. 3ʹ G C C T A G G 5ʹ
C. 5ʹ A C G T T A G G 3ʹ
D. 5ʹ A C G U U A G G 3ʹ
E. 5ʹ G C C U A G G 3ʹ
19. Apakah peranan DNA ligase pada pemanjangan lagging strand selama replikasi DNA?
A. sintesis nukleotida RNA untuk membentuk primer
B. mengkatalisis pemanjangan telomer
C. menggabungkan fragmen okazaki
D. memutar double helix DNA cetakan
E. menstabilkan DNA induk yang terbuka
20. Apakah yang akan terjadi jika sel eukariotik kehilangan telomerase?
A. Kemungkinan besar menjadi kanker
B. Produksi fragmen okazaki
C. Ketidakmampuan untuk memperbaiki dimer timin
D. Pengurangan panjang kromosom
E. Sensitivitas yang tinggi terhadap sinar matahari.

SINTESIS PROTEIN
1. Perhatikan pernyataan berikut ini.
1) Transkripsi
2) Elongasi
3) Translasi
4) Pembentukan protein
Urutan sintesis protein yang benar adalah ….
A. 1, 2, 3, dan 4
B. 2, 3, 4, dan 1
C. 1, 3, 2, dan 4
D. 3, 1, 4, dan 2
E. 1, 4, 3, dan 2
2. Kode genetik yang dibawa mRNA berdasarkan kode genetik dari ….
A. ATP
B. tRNA
C. ADP
D. rRNA
E. DNA
3. Perhatikan tabel berikut.

Jika urutan basa nitrogen DNAadalah TGC TCG CAT, asam amino yang akan tersusun adalah ….
A. treonin, serin, leusin
B. treonin, sistein, treonin
C. leusin, serin, leusin
D. glisin, teronin, sistein
E. serin, sistein, treonin
4. Proses translasi akan berhenti ketika pembacaan bertemu dengan kodon terminasi (kodon stop), yaitu ….
A. AUG
Asam Amino Kodon B. AGU
C. UUU
Glisin GGG
D. UGC
Sistein UGC E. UAA
5. Enzim yang berperan dalam proses translasi adalah ….
Serin AGC
A. DNA polimerase
Treonin ACG B. karbonat anhidrase
C. RNA polimerase
Leusin GUA
D. Ligase
E. Protease
6. Dalam sintesis protein penyimpangan sering terjadi yang dapat menimbulkan perubahan sifat. Hal ini
disebabkan…
A. DNA salah memberi kode
B. rRNA salah menerjemahkan kode
C. tRNA salah menerjemahkan kode
D. mRNA salah menerjemahkan kode
E. tRNA salah membawa kode
7. tahapan sintesis protein:
(1) penempelan RNA polimerase pada DNA
(2) pergerakan RNA polimerase sehingga dihasilkan rantai RNA
(3) pemisahan rantai RNA dari template
(4) penambahahan senyawa kimia sehingga dihasilkan mRNA lengkap
tahapan selanjutnya dari sintesis protein tersebut adalah…
A. pembuatan rangkaian asam amino yang dibawa oleh tRNA
B. mRNA selesai dicetak meninggalkan nukleus menuju sitoplasma
C. pengenalan kodon AUG oleh subunit ribosom kecil
D. pemasangan subunit besar ribosom
E. engenalan kodon AUG oleh ribosom
8. proses yang paling erat kaitannya dengan kekurangan asam amino adalah terhalangnya…
A. replikasi DNA
B. transpor nutrisi
C. translasi mRNA
D. absorpsi glukosa
E. sintesis membran sel
9. untuk setiap gen, salah satu dari kedua untai DNA berfungsi sebagai cetakan untuk transkripsi
SEBAB
Setiap triplet disebut kodon yang menentukan asam amino yang akan ditambahkan pada posisi yang sesuai
di sepanjang rantai polipeptida
10. DNA ditranskripsi membentuk RNA duta yang…
(1) Membawa informasi berupa kodon
(2) Berlangsung pada fase S dari siklus sel
(3) Meninggalkan inti menuju ribosom
(4) Membawa asam amino ke ribosom
11. Yang merupakan ciri dari RNA duta adalah…
(1) Mencetak kode genetik
(2) Disebut juga kodon
(3) Disebut juga antikodon
(4) Membawa kode genetik dari inti ke ribosom
12. Manakah di bawah ini yang membedakan RNA polimerase dari DNA polimerase?
A. RNA polimerase menggunakan RNA sebagai cetakan, dan DNA polimerase menggunakan DNA
sebagai cetakan
B. RNA polimerase mengikat DNA untai tunggal, sedangkan DNA polimerase mengikat DNA untai
ganda
C. RNA polimerase lebih akurat daripada DNA polimerase
D. RNA polimerase dapat memulai RNA sintesis, tetapi DNA polimerase membutuhkan primer untuk
memulai sintesis DNA
E. RNA polimerase tidak perlu memisahkan dua untai DNA untuk mensintesis RNA, tapi DNA
polimerase harus membuka ikatan double helix sebelum memulai replikasi DNA
13. Pada eukariot, terdapat beberapa tipe RNA polimerase. Manakah tipe yang digunakan dalam transkripsi
mRNA untuk protein globin?
A. Ligase
B. RNA polimerase I
C. RNA polimerase II
D. RNA polimerase III
E. Primase
14. Apakah yang dimaksud dengan ribozim?
A. Enzim yang menggunakan RNA sebagai substrat
B. Sebuah RNA dengan aktivitas enzimatik
C. Enzim yang mengkatalisis penggabungan antara subunit ribosom besar dan kecil
D. Enzim yang mensintesis RNA sebagai bagian dari proses transkripsi
E. Enzim yang mensintesis RNA primer selama replikasi DNA
15. Segmen pengkode pada DNA eukariotik disebut…
A. Intron
B. Ekson
C. Kodon
D. Replikon
E. Transposon
16. Jenis ikatan yang berperan dalam menjaga bentuk dari molekul tRNA adalah…
A. Ikatan kovalen antar atom sulfur
B. Ikatan ionik antar fosfat
C. Ikatan hidrogen antar pasangan basa
D. Interaksi Van der Wals antar atom hidrogen
E. Ikatan peptida antar asam amino
17. Peristiwa yang terjadi pertama kali pada translasi eukariot adalah…
A. Pemanjangan untai polipeptida
B. Pemasangan basa dari tRNA-metionin yang teraktivasi kke AUG pada mRNA
C. Subunit ribosom besar berikatan dengan subunit ribosom kecil
D. Ikatan kovalen antar dua asam amino pertama
E. Subunit kecil ribosom mengenali dan menempel pada ujung 5’ dari mRNA
18. Perhatikan pernyataan di bawah ini.
(1) tRNA aminoasil berikatan pada sisi A
(2) ikatan peptida terbentuk antara asam amino baru dengan rantai polipeptida
(3) tRNA meninggalkan sisi P
(4) subunit kecil ribosom berikatan dengan mRNA
(5) tRNA berpindah ke sisi P.
A. 1, 3, 2, 4, 5
B. 4, 1, 2, 5, 3
C. 5, 4, 3, 2, 1
D. 4, 1, 3, 2, 5
E. 2, 4, 5, 1, 3
19. Apakah yang dimaksud dengan poliribosom?
A. Kelompok ribosom yang membaca satu mRNA secara simultan
B. Ribosom yang mengandung lebih dari satu subunit
C. Suatu copy dari ribosom yang berganbung dengan kromosom berukuran besar
D. Penggabungan dari vesikel yang mengandung rRNA
E. Ribosom yang bergabung dengan lebih dari satu tRNA
20. Tipe RNA yang paling banyak terdapat dalam sel adalah…
A. mRNA
B. tRNA
C. rRNA
D. pre-mRNA
E. hnRNA

KONSEP DNA
21. Basa nitrogen yang terdapat pada DNA sebagai berikut, kecuali ….
F. Guanin
G. Timin
H. Adenin
I. Sitosin
J. Urasil
22. DNA di dalam sel terletak pada ….
F. sitoplasma, inti terutama ribosom
G. inti sel, pada kromosom dan dalam sitoplasma
H. sitoplasma terutama dalam ribosom
I. inti sel terutama dalam ribosom
J. inti sel terutama kromosom
23. Bahan dasar DNA adalah ….
F. gula, fosfat, dan basa nitrogen
G. gula, basa nitrogen, dan guanin
H. purin, basa nitrogen, dan guanin
I. adenin, timin dan, basa nitrogen
J. fosfat, sitosin, dan timin
24. Berikut ini adalah keterangan tentang struktur dan fungsi DNA dan RNA.
1) Terdapat dalam inti sel dan kromosom
2) Membentuk pita tunggal dan pendek
3) Berhubungan dengan sintesis protein dan kadarnya berubah-ubah
4) Mengandung pirimidin, sitosin, dan urasil
5) Mengandung purin, adenin, dan guanin
6) Memiliki komponen gula ribosa Struktur dan fungsi RNA adalah ….
A. 2, 3, 5, dan 6
B. 2, 3, 4, dan 5
C. 1, 2, 3, dan 4
D. 1, 3, 5, dan 6
E. 3, 4, 5, dan 6
25. Pasangan basa nitrogen adenin pada RNA adalah ….
F. timin
G. urasil
H. guanin
I. adenin
J. sitosin
26. Jika urutan basa nitrogen suatu rantai DNA AGC – TAG – GCA – TAC, maka rantai pasangannya ….
F. UCG AUC CGU AUG
G. UCG UAC GGU UCG
H. TCG CTA GCT ATG
I. TCG ATC CGT GTA
J. TCG ATC CGT ATG
27. Komponen DNA yang tersusun atas phosfat, gula, dan basa nitrogen membentuk . . . .
F. Nukleosida
G. Nukleotida
H. Polipeptida
I. Ikatan hidrogen
J. Double helix
28. Basa nitrogen yang termasuk purin adalah . . .
F. Sitosin dan timin
G. Sitosin dan guanin
H. Guanin dan timin
I. Adenin dan guanin
J. Adenin dan timin

29. Penemu model struktur DNA yang pertama ialah . . . .


F. Muller dan Weisman
G. Muller dan Francis Crick
H. James D. Watson dan Francis Crick
I. Francis Crick dan Weismann
J. James D. Watson dan Weismann

30. Watson dan Crick menyatakan bahwa struktur DNA berupa double helix tersusun atas anak tangga dan ibu
tangga. Ibu tangga terdiri atas . . . .
F. Fosfat dan basa Nitrogen
G. Fosfat dan deoskiribosa
H. Deoksiribosa dan basa nitrogen
I. Ribosa dan fosfat
J. Ribosa dan basa nitrogen
31. Di antara pernyataan berikut, yang paling tepat untuk menyatakan hubungan antara gen, kromosom, dan
molekul DNA adalah ….
F. gen-gen terletak dalam kromosom dan urutan basa nitrogen dalam molekul DNA menentukan macam gen
G. kromosom tersusun atas molekul-molekul DNA dan gen
H. kromosom merupakan benang panjang yang tersusun atas gen, dan di sepanjang kromosom menempel
DNA
I. gen sebenarnya adalah DNA itu sendiri yang tersusun atas untaian nukleotida dan terletak di dalam
kromosom
J. kromosom adalah benang yang di dalamnya terdapat molekul DNA yang mengikat gen-gen
32. Berikut ini yang bukan bentuk kromosom adalah ….
F. Telosentrik
G. Sentrometrik
H. Akrosentrik
I. Submetasentrik
J. Metasentrik
33. Bacalah pernyataan berikut dengan seksama.
(5) Dapat menduplikasikan diri pada saat membelah
(6) Mengandung informasi genetik
(7) Kadarnya berubah-ubah berdasarkan sintesa protein
(8) Membentuk rantai tunggal yang panjang
Pernyataan yang merupakan ciri-ciri DNA adalah…
F. 1 dan 2
G. 1 dan 3
H. 2 dan 3
I. 2 dan 4
J. 3 dan 4
34. Perhatikan senyawa kimia berikut!
(6) Asam lemak
(7) Gula pentosa
(8) Fosfat
(9) Bsa nitrogen
(10) Asam amino
Senyawa kimia penyusun nukleotida dari DNA ditunjukkan oleh…
F. 1-2-3
G. 1-3-5
H. 2-3-5
I. 2-3-4
J. 3-4-5
35. Proses deaminasi dari sam amino menghasilkan….
(5) Asam sitrat
(6) Insulin
(7) Protein
(8) Amonia
36. Fungsi pokok dari gen adalah…
(5) Mengatur perkembangan dan metabolisme
(6) Mencegah timbulnya gen letal
(7) Menyampaikan informasi genetik pada generasi berikutnya
(8) Mengatur mutasi buatan
37. Apabila kita melakukan penghitungan jumlah adenin, guanin, timin dan sitosin pada molekul DNA, maka
diketahui bahwa….
(5) Jumlah adenin sama dengan jumlah timin
(6) Jumlah guanin sama dengan sitosin
(7) Jumlah purin sama dengan pirimidin
(8) Jumlah timin sama dengan guanin
38. DNA merupakan struktur kimia gen
SEBAB
DNA ditemukan pada semua spesies kecuali virus tertentu
39. Asam deoksiribonukleat dapat dianggap sebagai satuan hidup terkecil
SEBAB
Asam deoksiribonukleat dapat menentukan jenis protein yang disintesis oleh organisme
40. Gen merupakan segmen DNA yang dapat disintesis secara in vitro
SEBAB
Gen merupakan materi genetik yang dimiliki setiap organisme

REPLIKASI DNA

21. Hipotesis replikasi DNA yang menyatakan bahwa DNA terpisah berdasarkan arah panjangnya, kemudian
setiap pita membentuk komplemennya merupakan hipotesis replikasi….
F. konservatif
G. bidireksional
H. semikonservatif
I. divergen
J. dispersif
22. DNA polimerase adalah enzim yang berperan dalam sintesis DNA yang meliputi…
F. Proses replikasi saja
G. Proses perbaikan saja
H. Proses replikasi dan penambahan
I. Proses replikasi dan perbaikan
J. Proses penambahan dan perbaikan
23. Komposisis basa sitosin pada E. coli diketahui 23%. Persentase komposisi basa adenin adalah…
F. 46%
G. 23%
H. 27%
I. 54%
J. Data tidak mencukupi
24. Ikatan yang diputuskan oleh enzim helikase adalah…
F. Kovalen
G. Logam
H. Hidrogen
I. Van der wals
J. Fosfodiester
25. Komponen berikut yang tidak diperlukan dalam proses duplikasi DNA secara in vitro adalah…
F. Nukleotida
G. DNA polimerase
H. Primase
I. DNA asli
J. Ligase
26. Atom oksigen yang dihilangkan pada gula deoksiribosa adalah pada karbon nomor…
F. 1
G. 2
H. 3
I. 4
J. 5
27. Enzim yang berfungsi memutar rantai DNA saat dibuka agar tidak putus adalah…
F. Helikase
G. Topoisomerase
H. Girase
I. Endonuklease
J. Ligase
28. Akibat yang ditimbulkan dari adanya struktur antiparalel pada DNA adalah…
F. Terbentuk ikatan hidrogen antar dua untai DNA
G. Adenin dan timin memiliki 2 ikatan hidrogen
H. Terbentuknya fragmen okazaki saat replikasi DNA
I. DNA memutar ke arah kanan jarum jam
J. DNA bersifat labil terhadap suhu
29. Manakah pernyataan berikut yang mencerminkan proses saat ujung telomerik dari kromosom direplikasi?
F. Suatu molekul RNA unik berperan sebagai primer untuk sintesis
G. Suatu molekul RNA unik berperan sebagai cetakan untuk sintesis
H. Blok DNA template-independent berukuran pendek diligasi pada ujung-ujungnya menggunakan ikatan
5’-5’
I. Telomer direplikasi sebagai rantai short tandem –repeat ribonukleotida serta deoksiribonukleotida
J. Telomer direplikasi dalam proses template-independent
30. Waktu lahir, mata seorang anak berwarna biru, tetapi sekarang warna matanya coklat. Pernyataan mana di
bawah ini yang dapat menjelaskan fenomena tersebut?
F. Anak tersebut tidak mempunyai gen untuk pigmen mata coklat waktu lahir
G. Warna mata waktu lahir dipengaruhi oleh gen ibu
H. Aktivator gen penghasil pigmen coklat belum aktif waktu lahir
I. Represor gen penghasil pigmen coklat belum aktif waktu lahir
J. Gen mata biru akan hilang seiring menuju kedewasaan
31. Suatu galur E. coli yang tidak memiliki DNA polimerase I akan mengalami defisiensi dalam… DNA
F. Perbaikan
G. Metilasi
H. Penggabungan
I. Degradasi
J. Transkripsi
32. Replikasi pada prokariot berbeda dengan eukariot karena alasan berikut, yaitu…
F. Kromosom prokariot memiliki histon, sedangkan eukariot tidak
G. Kromosom prokariot memiliki satu titik awal replikasi, sedangkan kromosom eukariot memiliki
banyak titik awal replikasi
H. Laju pemanjangan DNA selama replikasi pada prokariot lebih lambat dari daripada eukariot.
I. Prokariot menghasilkan fragmen okazaki selama replikasi, sedangkan prokariot tidak
J. Prokariot memiliki telomer, sedangkan eukariot tidak.
33. Enzim yang mengkatalisis pemanjangan rantai DNA dari ujung 5’ ke 3’ pada untai anakan adalah…
F. Primase
G. DNA ligase
H. DNA polimerase III
I. Topoisomerase
J. Helikase
34. Analisis Chargaff mengenai komposisi basa DNA menunjukkan bahwa…
F. Proporsi relatif untuk keempat basa berbeda pada semua individu dalam satu spesies
G. Genom manusia lebih kompleks dari spesies lain
H. Jumlah A selalu sama dengan T, begitu juga C dengan G
I. Jumlah ribosa selalu sama dengan jumlah deoksiribosa
J. Transformasi menyebabkan protein dibawa menuju ke dalam sel
35. Dalam menganalisis komposisi nukleotida DNA, manakah berikut ini yang akan ditemukan?
F. A=C
G. A = G dan C = T
H. A+C=G+T
I. G+C=C+A
J. G=T

36. Perhatikan gambar berikut.

Pada ahir 1950an, Meselson dan Stahl menumbuhkan bakteri pada medium yang mengandung nitrogen
“berat” (15N) dan kemudian dipindahkan ke medium yang mengandung 14N. Dari gambar diatas, manakah
yang merupakan hasil dari percobaan untuk satu kali periode replikasi dengan kehadiran 14N?
37. Apakah yang menentukan urutan nukleotida pada untai DNA yang baru disintesis setelah replikasi?
F. Jenis DNA polimerase yang mengkatalisis reaksi polimerisasi
G. Jumlah keempat nuklleosida trifosfat di dalam sel
H. Urutan nukleotida pada untai cetakan
I. Primase yang digunakan dalam reaksi
J. Susunan histon pada tulang belakang gula fosfat
38. Pada suatu daerah di kromosom, terdapat urutan nukleotida pada garpu replikasi dengan urutan dibawah ini.
3ʹ C C T A G G C T G C A A T C C 5ʹ
RNA primer dibentuk dimulai dari T yang digaris bawahi (T) pada untai cetakan. Manakah yang mrupakan
primernya?
F. 5ʹ G C C T A G G 3ʹ
G. 3ʹ G C C T A G G 5ʹ
H. 5ʹ A C G T T A G G 3ʹ
I. 5ʹ A C G U U A G G 3ʹ
J. 5ʹ G C C U A G G 3ʹ
39. Apakah peranan DNA ligase pada pemanjangan lagging strand selama replikasi DNA?
A. sintesis nukleotida RNA untuk membentuk primer
B. mengkatalisis pemanjangan telomer
C. menggabungkan fragmen okazaki
D. memutar double helix DNA cetakan
E. menstabilkan DNA induk yang terbuka
40. Apakah yang akan terjadi jika sel eukariotik kehilangan telomerase?
F. Kemungkinan besar menjadi kanker
G. Produksi fragmen okazaki
H. Ketidakmampuan untuk memperbaiki dimer timin
I. Pengurangan panjang kromosom
J. Sensitivitas yang tinggi terhadap sinar matahari.

SINTESIS PROTEIN

21. Perhatikan pernyataan berikut ini.


1) Transkripsi
2) Elongasi
3) Translasi
4) Pembentukan protein
Urutan sintesis protein yang benar adalah ….
F. 1, 2, 3, dan 4
G. 2, 3, 4, dan 1
H. 1, 3, 2, dan 4
I. 3, 1, 4, dan 2
J. 1, 4, 3, dan 2
Asam Amino Kodon
22. Kode genetik yang dibawa mRNA berdasarkan kode genetik dari ….
Glisin GGG F. ATP
G. tRNA
Sistein UGC
H. ADP
I. rRNA
J. DNA
23. Perhatikan tabel berikut.
Serin AGC

Treonin ACG

Leusin GUA Jika urutan basa nitrogen DNAadalah TGC TCG CAT, asam amino yang akan
tersusun adalah ….
F. treonin, serin, leusin
G. treonin, sistein, treonin
H. leusin, serin, leusin
I. glisin, teronin, sistein
J. serin, sistein, treonin
24. Proses translasi akan berhenti ketika pembacaan bertemu dengan kodon terminasi (kodon stop), yaitu ….
F. AUG
G. AGU
H. UUU
I. UGC
J. UAA
25. Enzim yang berperan dalam proses translasi adalah ….
F. DNA polimerase
G. karbonat anhidrase
H. RNA polimerase
I. Ligase
J. Protease
26. Dalam sintesis protein penyimpangan sering terjadi yang dapat menimbulkan perubahan sifat. Hal ini
disebabkan…
F. DNA salah memberi kode
G. rRNA salah menerjemahkan kode
H. tRNA salah menerjemahkan kode
I. mRNA salah menerjemahkan kode
J. tRNA salah membawa kode
27. tahapan sintesis protein:
(5) penempelan RNA polimerase pada DNA
(6) pergerakan RNA polimerase sehingga dihasilkan rantai RNA
(7) pemisahan rantai RNA dari template
(8) penambahahan senyawa kimia sehingga dihasilkan mRNA lengkap
tahapan selanjutnya dari sintesis protein tersebut adalah…
F. pembuatan rangkaian asam amino yang dibawa oleh tRNA
G. mRNA selesai dicetak meninggalkan nukleus menuju sitoplasma
H. pengenalan kodon AUG oleh subunit ribosom kecil
I. pemasangan subunit besar ribosom
J. engenalan kodon AUG oleh ribosom
28. proses yang paling erat kaitannya dengan kekurangan asam amino adalah terhalangnya…
F. replikasi DNA
G. transpor nutrisi
H. translasi mRNA
I. absorpsi glukosa
J. sintesis membran sel
29. untuk setiap gen, salah satu dari kedua untai DNA berfungsi sebagai cetakan untuk transkripsi
SEBAB
Setiap triplet disebut kodon yang menentukan asam amino yang akan ditambahkan pada posisi yang sesuai
di sepanjang rantai polipeptida
30. DNA ditranskripsi membentuk RNA duta yang…
(5) Membawa informasi berupa kodon
(6) Berlangsung pada fase S dari siklus sel
(7) Meninggalkan inti menuju ribosom
(8) Membawa asam amino ke ribosom
31. Yang merupakan ciri dari RNA duta adalah…
(5) Mencetak kode genetik
(6) Disebut juga kodon
(7) Disebut juga antikodon
(8) Membawa kode genetik dari inti ke ribosom
32. Manakah di bawah ini yang membedakan RNA polimerase dari DNA polimerase?
F. RNA polimerase menggunakan RNA sebagai cetakan, dan DNA polimerase menggunakan DNA
sebagai cetakan
G. RNA polimerase mengikat DNA untai tunggal, sedangkan DNA polimerase mengikat DNA untai
ganda
H. RNA polimerase lebih akurat daripada DNA polimerase
I. RNA polimerase dapat memulai RNA sintesis, tetapi DNA polimerase membutuhkan primer untuk
memulai sintesis DNA
J. RNA polimerase tidak perlu memisahkan dua untai DNA untuk mensintesis RNA, tapi DNA
polimerase harus membuka ikatan double helix sebelum memulai replikasi DNA
33. Pada eukariot, terdapat beberapa tipe RNA polimerase. Manakah tipe yang digunakan dalam transkripsi
mRNA untuk protein globin?
F. Ligase
G. RNA polimerase I
H. RNA polimerase II
I. RNA polimerase III
J. Primase
34. Apakah yang dimaksud dengan ribozim?
F. Enzim yang menggunakan RNA sebagai substrat
G. Sebuah RNA dengan aktivitas enzimatik
H. Enzim yang mengkatalisis penggabungan antara subunit ribosom besar dan kecil
I. Enzim yang mensintesis RNA sebagai bagian dari proses transkripsi
J. Enzim yang mensintesis RNA primer selama replikasi DNA
35. Segmen pengkode pada DNA eukariotik disebut…
F. Intron
G. Ekson
H. Kodon
I. Replikon
J. Transposon
36. Jenis ikatan yang berperan dalam menjaga bentuk dari molekul tRNA adalah…
F. Ikatan kovalen antar atom sulfur
G. Ikatan ionik antar fosfat
H. Ikatan hidrogen antar pasangan basa
I. Interaksi Van der Wals antar atom hidrogen
J. Ikatan peptida antar asam amino
37. Peristiwa yang terjadi pertama kali pada translasi eukariot adalah…
F. Pemanjangan untai polipeptida
G. Pemasangan basa dari tRNA-metionin yang teraktivasi kke AUG pada mRNA
H. Subunit ribosom besar berikatan dengan subunit ribosom kecil
I. Ikatan kovalen antar dua asam amino pertama
J. Subunit kecil ribosom mengenali dan menempel pada ujung 5’ dari mRNA
38. Perhatikan pernyataan di bawah ini.
(6) tRNA aminoasil berikatan pada sisi A
(7) ikatan peptida terbentuk antara asam amino baru dengan rantai polipeptida
(8) tRNA meninggalkan sisi P
(9) subunit kecil ribosom berikatan dengan mRNA
(10) tRNA berpindah ke sisi P.
F. 1, 3, 2, 4, 5
G. 4, 1, 2, 5, 3
H. 5, 4, 3, 2, 1
I. 4, 1, 3, 2, 5
J. 2, 4, 5, 1, 3
39. Apakah yang dimaksud dengan poliribosom?
F. Kelompok ribosom yang membaca satu mRNA secara simultan
G. Ribosom yang mengandung lebih dari satu subunit
H. Suatu copy dari ribosom yang berganbung dengan kromosom berukuran besar
I. Penggabungan dari vesikel yang mengandung rRNA
J. Ribosom yang bergabung dengan lebih dari satu tRNA
40. Tipe RNA yang paling banyak terdapat dalam sel adalah…
F. mRNA
G. tRNA
H. rRNA
I. pre-mRNA
J. hnRNA

BIOLOGI MOLEKULER

Suatu kompleks protein pada permukaan sitoplasmik dari membran plasma sel darah merah
terdiri dari empat protein: protein X, aktin, spektrin dan ankirin. Setelah membran plasma
diisolasi, protein-protein tersebut diisolasi dan dimurnikan. Campuran dua protein diinkubasi
dengan suatu antibodi spesifik, lalu kompleks antibodi-protein diendapkan dan dianalisis. Hasil
percobaan ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

No. Campuran protein Antibodi spesifik untuk Protein di dalam


protein: endapan

1. Protein X + aktin aktin aktin

2. Protein X + spektrin spektrin spektrin

3. Protein X + ankirin ankirin Protein X + ankirin

4. Aktin + spektrin spektrin aktin + spektrin

5. Aktin + ankirin ankirin ankirin

6. Spektrin + ankirin spektrin Spektrin + ankirin

1. Hasil di atas menunjukkan bahwa :


(A) antibodi terhadap spektrin juga dapat terikat dengan aktin
(B) antibodi terhadap spektrin tidak dapat terikat dengan protein X
(C) spektrin merupakan protein transmembran
(D) keempat protein tersebut bersifat hidrofobik

2. Tentukan susunan/urutan masing-masing protein dalam kompleks protein tersebut.

3. Pada kompleks tersebut, fungsi aktin:


(A) Terlibat dalam proses sitokinesis sel darah merah
(B) mempertahankan struktur sel darah merah
(C) memungkinkan sel darah merah untuk bergerak
(D) berperanan dalam aliran sitoplasmik di dalam sel

4. Manakah penyebab mutasi dengan efek yang paling parah?


(A) Insersi triplet nukleotida ke dalam rantai DNA yang mengode mRNA.
(B) Delesi triplet nukleotida dari rantai DNA yang mengode mRNA.
(C) Substitusi tunggal satu nukleotida pada rantai DNA, yang pada waktu ditranskripsi
menghasilkan perubahan pada nukleotida yang menempati posisi kodon ke-3 pada
suatu mRNA.
(D) Substitusi tunggal satu nukleotida pada rantai DNA, yang pada waktu ditranskripsi
menghasilkan perubahan pada nukleotida yang menempati posisi kodon pertama
pada suatu mRNA.
(E) Penambahan satu nukleotida pada rantai DNA yang mengode mRNA.
5. Beri tanda (+) bila makromolekul pada tabel di bawah ini dapat mempunyai aktivitas
katalitik dan tanda (–) bila tidak.
Makromolekul +/-

RNA

Glikoprotein

Lipoprotein

Polisakarida

6. Daerah lintas membran dari protein transmembran sering berupa α-heliks. Hal ini dapat
dijelaskan dengan baik oleh fakta bahwa….
(A) α-heliks memiliki konformasi asli dengan stabilitas tertinggi untuk semua bentuk 3-D
dari protein transmembran
(B) β-pleated sheet merupakan konformasi alternatif hanya ketika membran memiliki
banyak molekul kolesterol untuk menambah kekuatan
(C) Polaritas dari ruang antara lipid bilayer memerlukan pendedahan maksimal terhadap
rantai-rantai samping asam amino bermuatan yang berada di dalam struktur protein
(D) α-heliks menghalangi gugus polar pada rantai samping asam amino yang berada pada
inti dari daerah transmembran
(E) α-heliks mirip fosfolipid dengan daerah pergantian polar dan non-polarnya

7. Hitunglah pI lisin, jika pK1 = 2.18, pK2 = 8.95, pK3 = 10.53


i. 7.22
ii. 9.74
iii. 5.565

8. Rantai polipeptida yang telah terdenaturasi dan terdiri atas asam amino dengan sifat
kimia berbeda, memiliki susunan seperti tampak pada gambar berikut ini.
E F
A B D
C
Sifat-sifat asam amino tersebut adalah:

A & E: memiliki gugus samping yang B: mempunyai banyak atom-atom yang


bermuatan negatif bersifat elektropositif

C & F: memiliki gugus samping yang bersifat D: mempunyai banyak atom-atom yang
hidrofobik bersifat elektronegatif

Bila mengalami renaturasi, maka konfigurasi polipeptida yang paling stabil di lingkungan
sitoplasma adalah :

A E F
A E
B D D BB
A. B.

F
CC CC
A
F

E
BB D
A
BB C
F CC
C. D D.

9. Urutkan protein berikut ini berdasarkan urutan kekompleksan struktur primernya, dari
yang lebih kompleks ke yang lebih sederhana.
(1) Somatotropin
(2) Sub unit katalitik dari DNA polymerase
(3) Histon H1
(4) Protamin (cadangan protein pada cereal)

Anatomi,fisiologi hewan

Sistem Pernapasan Pada Manusia (Artikel Lengkap)


Follow @HediSasrawan
loading...

Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon
dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk
pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara
yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.
Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan
energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme
pernapasan.

Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang
berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan.
Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru.

1. Alat Pernapasan Manusia


Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.
1.1. Hidung (Cavum Nasalis)

Selain sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung juga berfungsi sebagai salah satu dari 5
indera. Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan masuk ke paru-
paru, dan sebagai indera penciuman.

1.2. Tekak (Faring)


Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga
mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut
pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan.
Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam
tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam
laring kemudian menuju tenggorokan.

1.3. Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang
dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.

1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.


2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–
20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak
tersambung
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir.
Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.

Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian belakang
mulut.

Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.

1.4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan
dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar
daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang
penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal
daripada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang
menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.

1.5. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin
halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya
bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.

1.6. Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi
oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-
kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.

1.7. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut
diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas
tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri
terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput
paru-paru (pleura). Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.

Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara pernapasan
(udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita melakukan
inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-dalamnya. Udara yang dapat masuk setelah
mengadakan inspirasi biasa disebut udara komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melakukan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara
yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500
ml.

Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam paru-paru
masih ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume udara
pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer disebut kapasitas vital paru-paru.

2. Proses Pernapasan Manusia


Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru
(bronkiolus dan alveolus).

Proses pernapasan pada manusia dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas
(inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada saat
masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.

Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung
keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan
perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga
rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.

Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga
udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke
dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.

Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu kebawah
untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).

Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke
saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat
percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena
pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan
dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.

Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali.
Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu
dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke
bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada
naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati
saluran pernapasan.

Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:

1. Udara masuk melalui lubang hidung


2. melewati nasofaring
3. melewati oral farink
4. melewati glotis
5. masuk ke trakea
6. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
7. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
8. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak:
alveoli)

3. Bagian-Bagian Sistem Pernapasan Pada


Manusia
Berikut adalah bagian-bagian anatomi sistem pernapasan pada manusia. Semua penjelasannya
menggunakan Bahasa Indonesia.

Berdasarkan gambar sistem pernapasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa sistem pernapasan pada
manusia terdiri dari:

1. Hidung
2. Rongga hidung
3. Concha
4. Langit-langit lunak
5. Pharink
6. Larink
7. Trakea
8. Rongga pleura
9. Paru-paru kanan
10. Paru-paru kiri
11. Tulang rusuk
12. Otot intercosta
13. Diafragma
SISTEM PEREDARAN DARAH (SIRKULASI)
MANUSIA
PENGERTIAN SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN) DARAH
Sistem sirkulasi atau peredaran darah adalah adalah sistem yang mengatur pemompaan darah

yang butuhkan tubuh untuk kelangsungan hidup. Sistem ini juga bisa disebut sebagai sistem

transportasi karena sejalan dengan aliran darah, juga mengangkut zat-zat maupun hormon yang

dibutuhkan tubuh sehingga tersebar merata. Tidak hanya pada manusia, begitu juga dengan

hewan. Tetapi pada artikel kali ini akan dibahas khusus tentang proses peredaran darah pada
tubuh manusia.

SISTEM SIRKULASI PADA MANUSIA

Pada saat tubuh manusia beristirahat, maka darah dipompa sebanyak 20 persen ke otot dan 80

persen ke organ visceral yaitu G-iT, Hati, limpa dan ginjal. Berbeda jauh saat tubuh kita banyak

melakukan pergerakan atau olahraga, maka darah yang dipompa ke otot sekitar 85-90 persen

atau disebut dengan redistribusi. Redistribusi ini terjadi karena reflex venokontriksi organ inaktif

dan reflek vasodilatasi pembuluh darah di otot. Berarti, 450 ml O2 ditransfer ke otot tanpa

peningkatan Cardiac Output atau 15 persen O2 total yang dibutuhkan tubuh.

B. FUNGSI SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN) DARAH


Sistem peredaran darah memiliki fungsi ;
 Mensuplai Oksigen dan sari makanan dari sistem pencernaan ke seluruh jaringan tubuh
 Membawa gas Karbondioksida ke paru-paru
 Mengembalikan sisa metabolism ke ginjal untuk disekresikan
 Menjaga suhu tubuh
 Mendistribusikan hormon-hormon untuk mengatur fungsi sel-sel tubuh.

C. ORGAN (ALAT) SIRKULASI PEREDARAN DARAH


Untuk lebih memahami pembahasan ini, akan lebih baik jika dikaji terlebih dahulu tentang darah

dan organ-organ atau alat yang ikut bekerja sama membantu peredaran darah pada tubuh
manusia.
A. Darah
Darah merupakan alat transportasi utama dalam sistem sirkulasi.

Fungsi darah cukup banyak diantaranya ;


 Mengangkut Oksigen dan Karbondioksida ke jaringan dan paru-paru
 Mengangkut zat-zat lainnya ke seluruh tubuh seperti zat makanan, ion dan hormone ke
seluruh tubuh
 Berperan aktif melawan bakal penyakit
 Memelihara keseimbangan cairan tubuh
 Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme
 Memelihara suhu tubuh pada kondisi normal sekitar 37 derajat celcius

Dalam darah terdapat komponen-komponen penyusunnya yaitu

a. Plasma darah
Dari keseluruhan darah pada tubuh manusia, plasma darah merupakan bagian yang besar yaitu

sekitar 55 persen dari seratus persen darah dalam tubuh. Plasma darah berbentuk cair berwarna

kekuning-kuningan. Komponen yang dimilikinya yaitu air, glukosa, asam amino, ion, protein,

asam lemak, vitamin, hormone dan gas O2 serta CO2. Plasma darah memiliki fungsi sebagai

berikut :
 Sebagai pelarut bahan-bahan kimia
 Membawa mineral-mineral telarut, glukosa, asam amino, vitamin, karbondiosida (sebagai
ion hydrogen karbonat), dan bahan-bahan buangan.
 Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih dingin.
 Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan di luar sel

b. Sel darah
Sel darah merupakan komponen lain dari darah. Dalam darah terdapat sekitar 45 persen sel darah

yang berupa padatan, lebih sedikit dari plasma darah.

Artikel Penunjang : Sel Darah : Pengertian, Pembentukan, Fungsi, Jenis

Jenis sel darah ada 3 yaitu ;

1. Eritosit
Eritrosit atau sel darah merah merupakan sel darah yang jumlahnya cukup banyak dibandingkan
jenis yang lainnya. Wanita memiliki setidaknya 4.5 juta sel darah merah dalam setiap mm3 darah.
Pada laki-laki sekitar 5 juta sel darah merah setiap mm3. Factor-faktor yang mempengaruhi

jumlah sel darah merah yang dimiliki oleh setiap orangnya yaitu ketinggian tempatnya hidup dan

kesehatannya. Sel darah merah tidak memiliki inti sel, berbentuk cakram kikonkaf dengan

diameter 7.5 µm dan ketebalannya 2 µm. jangka waktu aktifnya sel darah merah sekitar 120 hari

lalu dibentuk kembali dalam tulang-tulang rusuk, tulang dada dan tulang belakang.
Artikel Penunjang : Eritrosit : Pengertian, Struktur, Fungsi, Pembentukan

2. Leukosit
Sel darah putih memiliki fungsi sebagai pelindung tubuh dari infeksi. Sel darah putih memiliki

satu inti sel dan berbentuk tidak tetap dengan jangka waktu aktifnya 12-13 hari. Ukurannya

cenderung lebih besar tetapi jumlahnya lebih sedikit sekitar 5-10 ribu µl, tidak berwarna.

Leukosit memiliki banyak jenis. Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam plasma,
leukosit dikelompokkan menjadi

MACAM - MACAM SEL DARAH MANUSIA

a. Granulosit
 Neutrofil, plasmanya bersifat netral dengan inti sel yang seringkaliberjumlah banyak
dengan bentuk bermacam-macam, bersifat fatogis terhadap eritrosit, kuman dan jaringan
mati.memiliki jumlah terbanyak dari leukosit yang lain. Saat infeksi kuman dapat mencapai
10.000-20.000 sel/mm3 dan menerobos dinding pembuluh darah untuk memakan bakteri.
 Eosinofil, plasmanya bersifat asam sehingga akan berwarna merah tua bila ditetesi eosin
bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi. Jumlahnya kurang
lebih 2 – 3 persen dari jumlah leukosit.
 Basofil, plasmanya bersifat basa sehingga akan berwarna biru bila ditetesi larutan basa
jumlahnya bertambah banyak jika terjadi infeksi bersifat fagosit, mengandung heparin, yaitu zat
kimia anti penggumpalan. Dapat mengikat zat warna. Memiliki zat beku sehingga darah tidak
membeku pada pembuluh darah.

b. Agranulosit
 Lomfosit, tidak dapat bergerak, berinti satu, ukurannya ada yang besar dan kecil,
berfungsi membentuk antibody. Memiliki dua jenis limfosit B dan limfosit T yang berperan
melawan virus.
 Monosit, dapat bergerak seperti amoeba, berukuran besar, memiliki inti yang bulat atau
bulat panjang, diproduksi pada jaringan limfa dan bersifat fagosit.
Artikel Penunjang : Leukosit : Pengertian, Struktur, Fungsi, Pembentukan

3. Trombosit
Trombosit atau keeping-keping darah adalah fragmen sel yang dihasilkan oleh sel-sel besar

dalam tulang belakang. Bentuk trombosit berbentuk seperti cakram atau lonjong dengan ukuran

2 µm dengan masa aktif 8-10 hari. Normalnya, dalam setiap mm3 darah terdapat 150.000 –

400.000 keping darah. Fungsinya untuk membekukan darah. Saat tubuh terluka, trombosit pada

permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan ezim trombokinase yang mengubah

protrombin dengan bantuan ion kalsium selanjutnya thrombin akan mengubah fibrinogen

menjadi fibrin.
Artikel Penunjang : Trombosit : Pengertian, Struktur, Fungsi, Pembentukan

B. Jantung
Jantng merupakan salah satu organ yang penting dalam kelangsungan hidup kita. Sudah jadi

rahasia umum bahwa jantung memompa darah ke seluruh tubuh untuk menyediakan oksigen

beserta zat-zat lainnya untuk kepentingan seluruh sel dalam tubuh kita. Karena itulah jantung

terus menerus berkontraksi memompa darah tanpa henti sepanjang hidup. Jantung terletak di

rongga dada, diselaputi oleh suatu membrane pelindung yang disebut pericardium. Otot jantung

bekerja secara otomatis diluar kehendak kita. Pada orang dewasa denyut jantung sekitar 60-80

per menit.

Dalam jantung, terdapat saraf saraf yaitu saraf otonom (saraf simpatis dan saraf parasimpatis)

dan saraf cranial atau saraf vagus atau saraf nomor X.

Jantung dibagi menjadi dua bagian yaitu kanan dan kiri yang masing masing terdiri dari dua

bagian lagi yaitu atrium dan ventrikel. Jantung bagian kanan berhubungan dengan fungsi

pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida di paru-paru dimana jantung kanan yang memompa

darah ke paru-paru. Sedangkan jantung kiri berhubungan dengan fungsi peredaran darah ke

seluruh tubuh karena jantung kiri yang memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah pada

saat jantung mengembang dan darah mengalir ke dalam jantung disebut diastolik. Sementara itu,

sistolik adalah tekanan darah saat otot jantung berkontraksi sehingga jantung mengemois dan
darah dipompa keluar dari jantung.
Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu
 Epikardium, merupakan selaput paling luar sebagai pembungkus jantung. Merupakan
membrane serosa jantung, membentuk batas visceral erikardium. Sebelah luar diliputi oleh epitel
selapis gepeng atau mesotel. Jaringan adipose yang umumnya meliputi jantung terkumpul dalam
lapisan ini.
 Miokardium, merupakan lapaisan tengah/lapisan yang paling tebal dibentuk dari sel-sel
otot jantung.sel-sel otot jantung dibagi dalam 2 kelompok, sel-sel kontraktil dan sel-sel yang
menimbulkan dan menghantarkan impuls sehingga mengakibatkan denyut jantung.
 Endokardium, merupakan selaput pembatas ruang jantung yang mengandung pembuluh
darah, saraf dan cabang dari sistem peredaran ke jantung. Terletak pada lapisan subendotel
sebelah dalamnya diabtasi endotel. Endokardium tersusun atas jaringan penyambung jarang dan
banyak mengandung vena, syaraf, dan cabang-cabang sistem pengantar impuls.

Di antara bilik kanan dan bilik kiri dipisahkan oleh septum interventrikularis, antara serambi

kanan dan serambi kiri dipisahkan oleh septum interatrial, sedangan antara bilik dan serambi

dipisahkan septum atrioventrikularis

Katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah melalui keempat bagian jantung dalam

satu arah. Ada 2 jenis katup yaitu Katup atrioventrikuler (AV), antara atrium & ventrikel dan

Katup semilunaris, memisahkan aorta dan arteri pulmonalis dengan ventrikel

Di antara serambi dan bilik terdapat katup yaitu antara serambi kiri dan serambi kiri terdapat

katup yang disebut valvula bikuspidalis, sedangkan katup antara bilik kanan dan serambi kanan

disebut valvula trikuspidalis. Fungsi katup ini adalah untuk menjaga agar darah yang masuk dari

serambi ke bilik tidak lagi ke serambi saat darah dipompa oleh bilik.

Setip bagian jantung memiliki tugas masing-masing. Serambi kanan bertugas untuk menerima

darah yang kaya CO2 dari seluruh tubuh saat berkontraksi dan saat menguncup atau relaksasi

mengeluarkan darah yang kaya CO2 menuju bilik kanan. Serambi kiri bertugas menerima darah
yang kaya O2 dari paru paru saat berkontaksi dan mengeluarkan darah yang kaya O2 menuju bilik
kiri saat relaksasi. Bilik kanan bertugas menerima darah yang kaya CO2 dari serambi kanan saat

berkontaksi dan mengeluarkan darah yang kaya CO2 menuju paru untuk dibersihkan saat

relaksasi. Begitupun dengan bilik kiri yang bertugas menerima darah yang kaya O2 dari serambi

kanan saat jantung berkontraksi dan mengeluarkan darah yang kaya O2 menuju seluruh tubuh

saat jantung relaksasi.

Kondisi jantung saat terjadinya peredaran darah ada dua. Yang pertama adalah sistol dimana

keadaan jantung yang sedang berkontraksi atau mengempis membuat tekanan ruang jantung

menjadi paling tinggi atau maksimum. Keadaan yang kedua yaitu diastol dimana otot jaunting

menjadi relaks atau mengendur membuat tekanan ruang jantung menjadi paling rendah atau

minimum.

C. Pembuluh Darah
Pembuluh darah dapat kita ibaratkan sebagai selang yang bersifat elastic, sifat ini sangatlah

bermanfaat untuk mempertahankan tekanan darah yang stabil. Pada keadaan normal, apabila

tekanan darah meningkat, maka diameter pembuluh darah akan melebar sebagai bentuk adaptasi

untuk menurunkan tekanan yang berlebih agar menjadi normal. Elastisitas pembuluh darah tidak

tetap, pembuluh darah akan menjadi kakau seiring bertambahnya usia oleh karena itu tekanan

darah pada orang lanjut usia cenderung lebih tinggi. Penyebab lain dari kekauan pembuluh darah

adalah kolesterol yang menumpuk pada dinding dalm pembuluh darah, kolesterol juga

menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Untuk mnjaga elastisitas pembuluh darah agar tetap

normal dan baik yaitu melakukan olahraga secara teratur.


Artikel Penunjang : Pembuluh Darah : Pengertian, Struktur, Fungsi, Jenis

Berdasarkan fungsinya, susunan pembuluh darah dapat digolongkan dalam 3 sistem yaitu sistem

distribusi yang terjadi pada arteri, sistem pengumpulan yang terjadi pada vena dan sistem kapiler
yang terjadi di pembuluh darah kapiler antara arteri dan vena.
a. Arteri
Pembuluh nadi atau arteri berfungsi untuk mengalirkan darah keluar dari jantung dengan cirri

letaknya tersembunyi di dalam, dindingnya tebal dan elastis, denyutnya terasa dan memiliki satu

katup dekat dengan jantung. Jika pembuluh ini terpotong maka darah akan keluar memancar.

Pembuluh nadi ada 3 jenis yaitu ;


 Aorta, Pembuluh darah arteri yang keluar dari ventrikel kiri
 Arteri, Percabangan dari aorta
 Arteriol, pembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler.
Artikel Penunjang : Arteri : Pengertian, Struktur, Fungsi

b. Vena
Pembuluh balik atau vena berfungsi mengalirkan darah menuju jantung dengan cirri letaknya di

permukaan, dindingnya tipis dan tidak elastic, denyutnya tidak terasa dan memiliki katup

disepanjang tubuh. Jika terpotong darahnya akan menetes keluar. Pembuluh vena juga memiliki

3 jenis yaitu ;
 Vena kava, pembuluh vena yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung
melalui atrium kanan
 Venula, vena yang berhubungan dengan kapiler
 Vena pulmonalis, satu-satunya pembuluh vena yang mangalirkan darah yang kaya
oksigen dari paru-paru menuju atrium kiri.

c. Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus yang memiliki fungsi sebagai

alat penghubung antara pembuluh arteri dan vena, tempat terjadinya pertukaran zat antara darah
dan cairan jaringan, menyerap makanan yang terdapat di usus dan menyaring darah yang

terdapat di ginjal.

D. MEKANISME DAN KLASIFIKASI SISTEM PEREDARAN (SIRKULASI) DARAH

MANUSIA
Setelah mengetahui dasar-dasar pemahaman sistem sirkulasi darah pada manusia, maka kita akan

kembali ke pembahasan utama kita. Pada manusia, dikenal 2 sistem sirkulasi darah, yaitu
sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Selama masa peredarannya, darah selalu melewati
pembuluh darah, maka dari itulah peredaran darah pada manusia disebut peredaran darah

tertutup.

a. Sirkulasi pulmonal
Pembuluh darah pulmonal memiliki dinding yang lebih tipis, tekanannya 1/6 dari pembuluh

darah sistemik dan dipengaruhi oleh perubahan kadar oksigen dan CO2.Peredaran darah ini

mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya

karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus

paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya
dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.

SIRKULASI PULMONAL

b. Sirkulasi sistemik
Peredaran darah ini mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan

ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu
darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan jantung.
SISTEM PERTAHANAN TUBUH PADA MANUSIA

A. Mekanisme Sistem Pertahanan Tubuh

Sistem pertahanan tubuh merupakan suatu sistem dalam tubuh yang bekerja mempertahankan tubuh kita dari
serangan suatu bibit penyakit atau patogen yang masuk ke dalam tubuh.

Berdasarkan cara mempertahankan diri dari penyakit, sistem pertahanan tubuh digolongkan menjadi dua yaitu
pertahanan tubuh spesifik dan nonspesefik. Beberapa lapisan pertahanan tubuh dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel lapisan pertahanan tubuh mulai dari permukaan kulit

1. Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik


Sistem pertahanan tubuh nonspesifik adalah sistem pertahanan tubuh yang tidak membedakan
mikroorganisme patogen yang satu dengan yang lainnya, sistem ini merupakan sistem pertahanan pertama
terhadap infeksi akibat masuknya mikroorganisme patogen atau benda-benda asing yang masuk ke dalam
tubuh.

a. Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik Eksternal(Permukaan Tubuh)

1) Pertahanan secara fisik

Pertahanan secara fisik dilakukan oleh lapisan terluar tubuh yaitu kulit dan membran mukosa. Lapisan terluar
kulit tersusun atas sel-sel mati yang rapat sehingga menyulitkan bagi mikroorganisme patogen untuk masuk ke
dalam tubuh.

2) Pertahanan secara mekanik

Pertahanan secara mekanik seperti terjadi pada rambut hidung dan silia, rambut hidung bertugas menyaring
udara dari partikel-partikel berbahaya maupun dari mikroorganisme yang kurang menguntungkan, sedangkan
silia yang terdapat pada trakea berfungsi menyapu partikel-partikel berbahaya yang terperangkap dalam lendir
dan keluar bersama air ludah.

3) Pertahanan secara biologis

Pertahanan secara biologis seperti adanya populasi bakteri yang tidak berbahaya yang terdapat pada
permukaan kulit dan membran mukosa, bakteri-bakteri tersebut berkompetisi dengan bakteri patogen dalam
memperoleh nutrisi sehingga perkembangan bakteri patogen terhambat.

4) Pertahanan secara kimia

Pertahanan secara kimia dilakukan oleh cairan sekret seperti keringat dan minyak yang dihasilkan oleh
membran mukosa dan kulit yang mengandung zat-zat kimia yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme,
sedangkan air liur (saliva), air mata, dan sekresi mukosa mengandung enzim lizosim yang dapat membunuh
bakteri, enzim lizosim dapat menguraikan dinding bakteri dan patogen dengan cara hidrolisis sehingga sel
pecah dan mati.

b. Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik Internal

1) Inflamasi

Inflamasi adalah respon tubuh terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan antara lain tergores atau
benturan keras. Adanya kerusakan jaringan menyebabkan patogen dan mikroorganisme lainnya dapat masuk
ke dalam tubuh dan menginfeksi sel-sel tubuh. Sel-sel tubuh yang rusak akan melepaskan signal kimiawi yaitu
histamin dan prostaglandin. Sel yang berfungsi melepaskan histamin adalah mastosit yang berkembang dari
salah satu jenis sel darah putih yaitu basofil.
Adanya signal kimiawi berupa histamin menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah dan peningkatan
kecepatan aliran darah dan menyebabkan permeabilitas pembuluh darah meningkat.

Meningkatnya permeabilitas pembuluh darah menyebabkan neutrofil, monosit, dan eosinofil berpindah dari
pembuluh darah ke jaringan yang mengalami infeksi, selanjutnya neutrofil dan eosinofil mulai memakan
patogen, dan monosit akan mulai bergerak menghancurkan patogen.

Neutrofil dalam darah putih merupakan yang terbanyak(sekitar 60-70%), neutrofil meninggalkan pembuluh
darah dan menuju jaringan yang terinfeksi dan membunuh mikroba.

Sel monosit (sekitar 5% dari keseluruhan sel darah putih) bergerak menuju jaringan yang terinfeksi dan
berubah menjadi makrofag (Big eaters) dan memakan patogen dengan cara fagositosis. Makrofag berbentuk
mirip amoeba yang memiliki pseudopodia untuk menarik mikroba dan menghancurkan enzim pencernaannya.
Walaupun begitu beberapa mikroba telah berevolusi dengan cara mikrofag seperti beberapa bakteri yang
memiliki kapsul yang membuat pseudopodia makrofag tidak bisa menempel.

Selain neutrofil dan monosit terdapat juga eosinofil (sekitar 1,5% dari keseluruhan sel darah putih). Eosinofil
memiliki aktivitas fagosit yang terbatas namun memiliki enzim penghancur dalam sitoplasmanya yang dapat
menembus pertahanan cacing parasit.

Mekanisme pertahanan tubuh secara inflamasi dapat dilihat pada gambar berikut.

Proses pertahanan tubuh melalui inflamasi

Berdasarkan gambar diatas mekanisme pertahanan tubuh secara inflamasi dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Jaringan mengalami luka dan merangsang pengeluaran histamin.

2. Histamin menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah serta peningkatan aliran darah yang
menyebabkan permeabilitas pembuluh darah meningkat, hal ini menyebabkan perpindahan sel-sel fagosit
(neutrofil, monosit, dan eosinofil)
3. Sel-sel fagosit kemudian memakan patogen.

Setelah infeksi tertanggulangi, neutrofil dan sel-sel fagosit akan mati seiring dengan matinya sel-sel tubuh dan
patogen. Sel-sel fagosit yang hidup atau mati serta sel-sel tubuh yang rusak akan membentuk nanah. Inflamasi
mencegah infeksi ke jaringan lain serta mempercepat proses penyembuhan.

1) Protein Antimikrobia

Terdapat protein yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh yaitu protein komplemen yang terdiri dari
sekitar 20 jenis protein. Protein komplemen bersirkulasi dalam darah dalam bentuk tidak aktif. Jika beberapa
molekul dari satu jenis protein komplemen aktif, dapat memicu gelombang reaksi yang mengaktifkan
gelombang komplemen yang lain.

Protein komplemen dapat membunuh bakteri penginfeksi dengan cara melubangi dinding dan membran
plasma bakteri tersebut, hal ini menyebabkan ion Ca2+ keluar dari bakteri sedangkan cairan dan garam-garam
diluar bakteri masuk ke dalam bakteri dan membunuh bakteri tersebut.

Cara kerja protein komplemen dalam menghancurkan bakteri

Jenis protein lain yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh yaitu interferon yang dihasilkan dari sel-sel
yang terinfeksi oleh virus. Interferon dihasilkan ketika virus memasuki tubuh melalui kulit dan selaput lendir.
Interferon akan berikatan dengan sel-sel yang tidak terinfeksi dan sel-sel yang berikatan dengan interferon
akan membentuk zat yang mampu mencegah replikasi.

2) Respon tubuh terhadap Pertahanan Tubuh Nonspesifik

Akibat infeksi patogen tubuh merespon dengan terjadinya peradangan (inflamasi) dan demam. Inflamasi
merupakan reaksi tubuh terhadap kerusakan sel-sel tubuh yang disebabkan oleh infeksi, zat-zat kimia, atau
gangguan fisik seperti benturan atau panas, inflamasi menimbulkan rasa sakit, panas, bengkak, serta kulit
yang memerah.

Respon tubuh yang lain adalah demam dimana ditandai dengan suhu tubuh yang naik. Mikroorganisme
patogen, substansi asing, serta sel-sel tubuh yang mati menghasilkan zat yang disebut pyrogenexogen yang
merangsang monosit dan makrofag mengeluarkan zat pyrogen-endogen yang merangsang bagian otak
hipotalamus menaikan suhu tubuh sehingga timbul perasaan suhu tubuh yang meningkat.

Suhu tubuh yang tinggi mengguntungkan karena patogen akan lemah dan mati pada suhu tinggi, selain itu
metabolisme, reaksi kimia, serta sel-sel darah putih akan lebih aktif dan cepat sehingga mempercepat
penyembuhan walaupun menimbulkan efek seperti pusing, lesu, kejang, dan kerusakan otak permanen yang
membahayakan tubuh.

2. Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik

Sistem pertahanan tubuh spesifik juga dikenal dengan sistem imun atau sistem kekebalan tubuh, jika patogen
berhasil melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik maka selanjutnya harus berhadapan dengan
pertahanan tubuh spesifik. Sistem pertahanan tubuh spesifik adalah pertahanan tubuh terhadap patogen
tertentu yang masuk ke dalam tubuh.

a. Struktur Sistem Kekebalan Tubuh.

Sistem pertahanan tubuh melibatkan peran limfosit dan antibodi.

1) Limfosit

Limfosit terdiri dari dua jenis yaitu limfosit B(sel B) dan limfosit T(sel T). Dua jenis limfosit ini memiliki fungsi
yang berbeda-beda, walaupun jika diamati dengan mikroskop menunjukan struktur yang sama.

a) Sel B

Limfosit B terbentuk dan dimatangkan di dalam sumsum tulang dan masuk ke dalam aliran darah menuju
jaringan limfatik. Sel B bertanggung jawab terhadap produksi antibodi sebagai kekebalan humoral. Sel B dapat
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

(1) Sel B plasma, berfungsi untuk memproduksi antibodi.

(2) Sel B pengingat, berfungsi mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh dan menstimulasi sel
Limfosit B plasma jika terjadi infeksi kedua.

(3) Sel B pembelah, berfungsi membentuk sel B plasma dan sel B pengingat dalam jumlah yang banyak serta
cepat.

b) Sel T

Limfosit T dibentuk di dalam sumsum tulang dan menuju ke kelenjar timus untuk mengalami diferensiasi lebih
lanjut, sel T berperan dalam kekebalan selular yaitu dengan menyerang sel penghasil antigen secara langsung,
sel T juga turut membantu produksi antibodi oleh sel B plasma, sel T dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

(1) Sel T pembunuh (sel T sitotoksik), berfungsi menyerang patogen dan mikroorganisme asing yang masuk ke
dalam tubuh, yaitu sel tubuh yang terinfeksi.

(2) Sel T pembantu (sel T penolong) berfungsi menstimulasikan pembentukan sel T jenis lainnya serta sel B
plasma, serta mengaktifkan dapat mengaktifkan makrofag untuk melakukan fagositosis.

(3) Sel T supressor, berfungsi menghentikan respon imun yaitu setelah infeksi berhasil ditanggulangi.
2) Antibodi

a) Pengertian dan Fungsi Antibodi

Pada setiap mikroorganisme serta substansi asing yang masuk ke tubuh pada permukaannya terdapat
senyawa protein yang berperan sebagai antigen, antigen meliputi molekul yang dimiliki oleh mikroorganisme
serta substansi asing tersebut.

Antigen yang masuk ke tubuh akan menyerang tubuh untuk membentuk antibodi, antibodi adalah senyawa
protein yang berfungsi melawan antigen dengan cara mengikatnya, setelah diikat antigen akan ditangkap dan
dihancurkan oleh makrofag. Antibodi bekerja secara spesifik untuk suatu antigen tertentu seperti antibodi cacar
hanya cocok untuk antibodi cacar.

b) Struktur Antibodi

Pada antibodi setiap molekul tersusun atas dua macam rantai polipeptida yang identik dimana terdapat dua
rantai ringan dan dua rantai berat. Keempat rantai pada molekul antibodi dihubungkan oleh ikatan disulfida dan
bentuk molekulnya menyerupai huruf Y.

Pada setiap lengan dari molekul tersebut memiliki tempat pengikatan antigen. Umumnya antibodi terdiri atas
sekelompok protein yang berada pada fraksi-fraksi globulin serum, fraksi-fraksi globulin serum ini dinamakan
immunoglobulin atau disingkat Ig.

c) Pengelompokan Antibodi

Terdapat lima jenis antibodi yang dimiliki manusia yaitu IgG, IgM, IgA, IgD, dan IgE. Berikut penjelasannya.

1. IgG (Immunoglobulin Gamma), adalah kelompok immunoglobulin yang paling banyak dan sering ditemukan
dalam sirkulasi. IgG dapat menembus dinding pembuluh darah dan plasenta, IgG memberikan perlindungan
terhadap bakteri, virus, dan toksin serta disekresikan dalam kolostrum.

2. IgM (Immunoglubulin-M) adalah jenis antibodi pertama yang ditemukan ketika infeksi suatu antigen, antibodi
jenis ini memiliki pergiliran yang tinggi dan tidak bertahan lama, IgM dapat mengikat antigen atau patogen
menjadi gumpalan atau mengaglutinasinya sehingga mudah difagositosis makrofag, IgM juga dapat memicu
aktifnya protein komplemen.

3. IgA (Immunoglobulin-A), antibodi jenis ini dapat mencegah masuknya virus melalui jaringan apitel mukosa,
sistem pencernaan, pernapasan, dan saluran reproduksi. IgA ditemukan di air liur, air mata, dan kolostrum.

4. IgE (Immunoglobulin-E) merupakan antibodi yang sedikit lebih besar dari molekul IgG dan hanya sebagian
kecil dari total antibodi dalam darah. IgE memicu peradangan jika cacing parasit menyerang tubuh. IgE juga
berperan dalam reaksi alergi.

5. IgD (Immunoglobulin-D) antibodi jenis ini tidak dapat mengaktikan sistem komplemen dan tidak dapat melewati
plasenta. IgD diduga berfungsi dalam diferensiasi sel limfosit B menjadi sel B plasma dan sel B memori.

b. Respon Kekebalan Tubuh terhadap Antigen


Respon kekebalan tubuh terhadap antigen dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu kekebalan tubuh humoral
dan kekebalan tubuh seluler.

1) Kekebalan Humoral

Imunitas humoral melibatkan aktivitas sel B dengan antibodi yang berada dalam plasma darah dan cairan limfa
dalam bentuk protein. Pembentukan antibodi dipicu oleh kehadiran antigen dimana prosesnya dimulai dari sel
B pembelah yang akan membentuk sel B plasma dan sel B pengingat, sel B plasma akan menghasilkan
antibodi yang berfungsi mengikat antigen dimana antibodi bekerja secara spesifik terhadap antigen tertentu.

Antigen yang terikat akan mempermudah makrofag untuk lebih mudah menangkap dan menghancurkan
patogen tersebut. Terdapat beberapa cara antibodi dalam menghadapi antigen yaitu :

1. Netralisasi, yaitu antibodi memblokir tempat-tempat dimana antigen seharusnya berikatan dengan sel inang.
Selain itu antibodi menetralkan bakteri beracun dengan menyelubungi bagian beracunya sehingga makrofag
dapat dengan mudah memfagositnya.

2. Penggumpalan atau aglutinasi patogen atau antigen sehingga memudahkan makrofag dalam menjalankan
aktivitas fagositnya terhadap patogen.

3. Pengendapan, yaitu dilakukan pada antigen terlarut oleh antibodi yang menyebabkan antigen terlarut tidak
dapat bergerak sehingga mudah ditangkap makrofag.

4. Antibodi bekerja sama dengan protein komplemen dimana antibodi berikatan dengan antigen akan
mengaktifkan protein komplemen untuk membentuk pori atau lubang pada sel patogen.

Setelah infeksi berakhir sel B plasma akan mati, sedangkan sel B pengingat akan tetap hidup dalam waktu
yang lama. Masuknya antigen atau patogen pertama kali dan serangkaian respon imun awal ini disebut respon
kekebalan primer.

Seringkali antigen yang sama masuk kedua kalinya dalam tubuh, hal ini direspon sel B pengingat yang
selanjutnya akan menstimulasi pembentukan sel B plasma yang akan memproduksi antibodi, respon untuk
kedua kalinya ini disebut respon kekebalan sekunder dimana dalam prosesnya antibodi dalam menghadapi
antigen berlangsung lebih cepat dan lebih besar dari respon kekebalan primer, hal ini dikarenakan adanya
memori imunologi dalam hal ini adalah sel B pengingat, memori imunologi adalah kemampuan sistem imun
untuk mengenali antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh.

2) Kekebalan Selular

Kekebalan selular diprakarsai sel T yang menyerang sel-sel asing atau jaringan tubuh yang telah terinfeksi
secara langsung. Ketika sel T membunuh kontak dengan antigen pada permukaan sel asing, sel T pembunuh
akan menyerang dan menghancurkannya dengan cara merusak membran sel asing. Apabila infeksi telah
berhasil ditangani, sel T supresor akan menghentikan respon kekebalan dengan cara menghambat kegiatan
sel T pembunuh dan membatasi produksi antibodi.
2) Jenis-Jenis Kekebalan Tubuh

1) Kekebalan Aktif

Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri dimana jika seseorang mengalami
sakit karena infeksi patogen dan tubuh merespon dengan membuat antibodi, setelah sembuh antibodi tersebut
dapat bertahan lama sehingga orang tersebut menjadi kebal terhadap penyakit tersebut, seperti contoh orang
yang pernah sakit cacar air tidak akan terkena penyakit tersebut untuk kedua kali. Kekebalan jenis ini
dinamakan kekebalan aktif alami.

Selain itu terdapat juga kekebalan aktif buatan seperti dengan menyuntikan antigen bakteri, patogen, atau
mikroba yang sudah tidak aktif cara ini dikenal dengan vaksinasi. Vaksinasi menyebabkan orang yang disuntik
tersebut mendapatkan kekebalan karena tubuhnya akan membentuk antibodi.

2) Kekebalan Pasif

Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh setelah mendapat antibodi dari luar. Sebagai contoh
kekebalan yang diperoleh bayi dari ibunya melalui air susu pertama (kolostrum) atau diperoleh bayi pada saat
masih berada dalam kandungan. Kekebalan jenis ini dinamakan kekebalan pasif alami.

Sedangkan kekebalan pasif buatan diperoleh dengan menyuntikan antibodi yang diekstrak dari satu individu ke
tubuh orang lain melalui serum, walaupun kekebalan pasif ini berlangsung singkat tapi berguna untuk
penyembuhan secara cepat.

SISTEM PERTAHANAN TUBUH PADA MANUSIA

A. Mekanisme Sistem Pertahanan Tubuh

Sistem pertahanan tubuh merupakan suatu sistem dalam tubuh yang bekerja mempertahankan tubuh kita dari
serangan suatu bibit penyakit atau patogen yang masuk ke dalam tubuh.

Berdasarkan cara mempertahankan diri dari penyakit, sistem pertahanan tubuh digolongkan menjadi dua yaitu
pertahanan tubuh spesifik dan nonspesefik. Beberapa lapisan pertahanan tubuh dijelaskan dalam tabel berikut.
Tabel lapisan pertahanan tubuh mulai dari permukaan kulit

1. Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik

Sistem pertahanan tubuh nonspesifik adalah sistem pertahanan tubuh yang tidak membedakan
mikroorganisme patogen yang satu dengan yang lainnya, sistem ini merupakan sistem pertahanan pertama
terhadap infeksi akibat masuknya mikroorganisme patogen atau benda-benda asing yang masuk ke dalam
tubuh.

a. Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik Eksternal(Permukaan Tubuh)

1) Pertahanan secara fisik

Pertahanan secara fisik dilakukan oleh lapisan terluar tubuh yaitu kulit dan membran mukosa. Lapisan terluar
kulit tersusun atas sel-sel mati yang rapat sehingga menyulitkan bagi mikroorganisme patogen untuk masuk ke
dalam tubuh.

2) Pertahanan secara mekanik

Pertahanan secara mekanik seperti terjadi pada rambut hidung dan silia, rambut hidung bertugas menyaring
udara dari partikel-partikel berbahaya maupun dari mikroorganisme yang kurang menguntungkan, sedangkan
silia yang terdapat pada trakea berfungsi menyapu partikel-partikel berbahaya yang terperangkap dalam lendir
dan keluar bersama air ludah.

3) Pertahanan secara biologis

Pertahanan secara biologis seperti adanya populasi bakteri yang tidak berbahaya yang terdapat pada
permukaan kulit dan membran mukosa, bakteri-bakteri tersebut berkompetisi dengan bakteri patogen dalam
memperoleh nutrisi sehingga perkembangan bakteri patogen terhambat.

4) Pertahanan secara kimia

Pertahanan secara kimia dilakukan oleh cairan sekret seperti keringat dan minyak yang dihasilkan oleh
membran mukosa dan kulit yang mengandung zat-zat kimia yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme,
sedangkan air liur (saliva), air mata, dan sekresi mukosa mengandung enzim lizosim yang dapat membunuh
bakteri, enzim lizosim dapat menguraikan dinding bakteri dan patogen dengan cara hidrolisis sehingga sel
pecah dan mati.

b. Sistem Pertahanan Tubuh Nonspesifik Internal

1) Inflamasi

Inflamasi adalah respon tubuh terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan antara lain tergores atau
benturan keras. Adanya kerusakan jaringan menyebabkan patogen dan mikroorganisme lainnya dapat masuk
ke dalam tubuh dan menginfeksi sel-sel tubuh. Sel-sel tubuh yang rusak akan melepaskan signal kimiawi yaitu
histamin dan prostaglandin. Sel yang berfungsi melepaskan histamin adalah mastosit yang berkembang dari
salah satu jenis sel darah putih yaitu basofil.

Adanya signal kimiawi berupa histamin menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah dan peningkatan
kecepatan aliran darah dan menyebabkan permeabilitas pembuluh darah meningkat.

Meningkatnya permeabilitas pembuluh darah menyebabkan neutrofil, monosit, dan eosinofil berpindah dari
pembuluh darah ke jaringan yang mengalami infeksi, selanjutnya neutrofil dan eosinofil mulai memakan
patogen, dan monosit akan mulai bergerak menghancurkan patogen.

Neutrofil dalam darah putih merupakan yang terbanyak(sekitar 60-70%), neutrofil meninggalkan pembuluh
darah dan menuju jaringan yang terinfeksi dan membunuh mikroba.

Sel monosit (sekitar 5% dari keseluruhan sel darah putih) bergerak menuju jaringan yang terinfeksi dan
berubah menjadi makrofag (Big eaters) dan memakan patogen dengan cara fagositosis. Makrofag berbentuk
mirip amoeba yang memiliki pseudopodia untuk menarik mikroba dan menghancurkan enzim pencernaannya.
Walaupun begitu beberapa mikroba telah berevolusi dengan cara mikrofag seperti beberapa bakteri yang
memiliki kapsul yang membuat pseudopodia makrofag tidak bisa menempel.

Selain neutrofil dan monosit terdapat juga eosinofil (sekitar 1,5% dari keseluruhan sel darah putih). Eosinofil
memiliki aktivitas fagosit yang terbatas namun memiliki enzim penghancur dalam sitoplasmanya yang dapat
menembus pertahanan cacing parasit.

Mekanisme pertahanan tubuh secara inflamasi dapat dilihat pada gambar berikut.
Proses pertahanan tubuh melalui inflamasi

Berdasarkan gambar diatas mekanisme pertahanan tubuh secara inflamasi dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Jaringan mengalami luka dan merangsang pengeluaran histamin.

2. Histamin menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah serta peningkatan aliran darah yang
menyebabkan permeabilitas pembuluh darah meningkat, hal ini menyebabkan perpindahan sel-sel fagosit
(neutrofil, monosit, dan eosinofil)

3. Sel-sel fagosit kemudian memakan patogen.

Setelah infeksi tertanggulangi, neutrofil dan sel-sel fagosit akan mati seiring dengan matinya sel-sel tubuh dan
patogen. Sel-sel fagosit yang hidup atau mati serta sel-sel tubuh yang rusak akan membentuk nanah. Inflamasi
mencegah infeksi ke jaringan lain serta mempercepat proses penyembuhan.

1) Protein Antimikrobia

Terdapat protein yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh yaitu protein komplemen yang terdiri dari
sekitar 20 jenis protein. Protein komplemen bersirkulasi dalam darah dalam bentuk tidak aktif. Jika beberapa
molekul dari satu jenis protein komplemen aktif, dapat memicu gelombang reaksi yang mengaktifkan
gelombang komplemen yang lain.

Protein komplemen dapat membunuh bakteri penginfeksi dengan cara melubangi dinding dan membran
plasma bakteri tersebut, hal ini menyebabkan ion Ca2+ keluar dari bakteri sedangkan cairan dan garam-garam
diluar bakteri masuk ke dalam bakteri dan membunuh bakteri tersebut.

Cara kerja protein komplemen dalam menghancurkan bakteri

Jenis protein lain yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh yaitu interferon yang dihasilkan dari sel-sel
yang terinfeksi oleh virus. Interferon dihasilkan ketika virus memasuki tubuh melalui kulit dan selaput lendir.
Interferon akan berikatan dengan sel-sel yang tidak terinfeksi dan sel-sel yang berikatan dengan interferon
akan membentuk zat yang mampu mencegah replikasi.

2) Respon tubuh terhadap Pertahanan Tubuh Nonspesifik

Akibat infeksi patogen tubuh merespon dengan terjadinya peradangan (inflamasi) dan demam. Inflamasi
merupakan reaksi tubuh terhadap kerusakan sel-sel tubuh yang disebabkan oleh infeksi, zat-zat kimia, atau
gangguan fisik seperti benturan atau panas, inflamasi menimbulkan rasa sakit, panas, bengkak, serta kulit
yang memerah.

Respon tubuh yang lain adalah demam dimana ditandai dengan suhu tubuh yang naik. Mikroorganisme
patogen, substansi asing, serta sel-sel tubuh yang mati menghasilkan zat yang disebut pyrogenexogen yang
merangsang monosit dan makrofag mengeluarkan zat pyrogen-endogen yang merangsang bagian otak
hipotalamus menaikan suhu tubuh sehingga timbul perasaan suhu tubuh yang meningkat.

Suhu tubuh yang tinggi mengguntungkan karena patogen akan lemah dan mati pada suhu tinggi, selain itu
metabolisme, reaksi kimia, serta sel-sel darah putih akan lebih aktif dan cepat sehingga mempercepat
penyembuhan walaupun menimbulkan efek seperti pusing, lesu, kejang, dan kerusakan otak permanen yang
membahayakan tubuh.

2. Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik

Sistem pertahanan tubuh spesifik juga dikenal dengan sistem imun atau sistem kekebalan tubuh, jika patogen
berhasil melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik maka selanjutnya harus berhadapan dengan
pertahanan tubuh spesifik. Sistem pertahanan tubuh spesifik adalah pertahanan tubuh terhadap patogen
tertentu yang masuk ke dalam tubuh.

a. Struktur Sistem Kekebalan Tubuh.

Sistem pertahanan tubuh melibatkan peran limfosit dan antibodi.

1) Limfosit

Limfosit terdiri dari dua jenis yaitu limfosit B(sel B) dan limfosit T(sel T). Dua jenis limfosit ini memiliki fungsi
yang berbeda-beda, walaupun jika diamati dengan mikroskop menunjukan struktur yang sama.

a) Sel B

Limfosit B terbentuk dan dimatangkan di dalam sumsum tulang dan masuk ke dalam aliran darah menuju
jaringan limfatik. Sel B bertanggung jawab terhadap produksi antibodi sebagai kekebalan humoral. Sel B dapat
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

(1) Sel B plasma, berfungsi untuk memproduksi antibodi.


(2) Sel B pengingat, berfungsi mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh dan menstimulasi sel
Limfosit B plasma jika terjadi infeksi kedua.

(3) Sel B pembelah, berfungsi membentuk sel B plasma dan sel B pengingat dalam jumlah yang banyak serta
cepat.

b) Sel T

Limfosit T dibentuk di dalam sumsum tulang dan menuju ke kelenjar timus untuk mengalami diferensiasi lebih
lanjut, sel T berperan dalam kekebalan selular yaitu dengan menyerang sel penghasil antigen secara langsung,
sel T juga turut membantu produksi antibodi oleh sel B plasma, sel T dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

(1) Sel T pembunuh (sel T sitotoksik), berfungsi menyerang patogen dan mikroorganisme asing yang masuk ke
dalam tubuh, yaitu sel tubuh yang terinfeksi.

(2) Sel T pembantu (sel T penolong) berfungsi menstimulasikan pembentukan sel T jenis lainnya serta sel B
plasma, serta mengaktifkan dapat mengaktifkan makrofag untuk melakukan fagositosis.

(3) Sel T supressor, berfungsi menghentikan respon imun yaitu setelah infeksi berhasil ditanggulangi.

2) Antibodi

a) Pengertian dan Fungsi Antibodi

Pada setiap mikroorganisme serta substansi asing yang masuk ke tubuh pada permukaannya terdapat
senyawa protein yang berperan sebagai antigen, antigen meliputi molekul yang dimiliki oleh mikroorganisme
serta substansi asing tersebut.

Antigen yang masuk ke tubuh akan menyerang tubuh untuk membentuk antibodi, antibodi adalah senyawa
protein yang berfungsi melawan antigen dengan cara mengikatnya, setelah diikat antigen akan ditangkap dan
dihancurkan oleh makrofag. Antibodi bekerja secara spesifik untuk suatu antigen tertentu seperti antibodi cacar
hanya cocok untuk antibodi cacar.

b) Struktur Antibodi

Pada antibodi setiap molekul tersusun atas dua macam rantai polipeptida yang identik dimana terdapat dua
rantai ringan dan dua rantai berat. Keempat rantai pada molekul antibodi dihubungkan oleh ikatan disulfida dan
bentuk molekulnya menyerupai huruf Y.

Pada setiap lengan dari molekul tersebut memiliki tempat pengikatan antigen. Umumnya antibodi terdiri atas
sekelompok protein yang berada pada fraksi-fraksi globulin serum, fraksi-fraksi globulin serum ini dinamakan
immunoglobulin atau disingkat Ig.

c) Pengelompokan Antibodi

Terdapat lima jenis antibodi yang dimiliki manusia yaitu IgG, IgM, IgA, IgD, dan IgE. Berikut penjelasannya.
1. IgG (Immunoglobulin Gamma), adalah kelompok immunoglobulin yang paling banyak dan sering ditemukan
dalam sirkulasi. IgG dapat menembus dinding pembuluh darah dan plasenta, IgG memberikan perlindungan
terhadap bakteri, virus, dan toksin serta disekresikan dalam kolostrum.

2. IgM (Immunoglubulin-M) adalah jenis antibodi pertama yang ditemukan ketika infeksi suatu antigen, antibodi
jenis ini memiliki pergiliran yang tinggi dan tidak bertahan lama, IgM dapat mengikat antigen atau patogen
menjadi gumpalan atau mengaglutinasinya sehingga mudah difagositosis makrofag, IgM juga dapat memicu
aktifnya protein komplemen.

3. IgA (Immunoglobulin-A), antibodi jenis ini dapat mencegah masuknya virus melalui jaringan apitel mukosa,
sistem pencernaan, pernapasan, dan saluran reproduksi. IgA ditemukan di air liur, air mata, dan kolostrum.

4. IgE (Immunoglobulin-E) merupakan antibodi yang sedikit lebih besar dari molekul IgG dan hanya sebagian
kecil dari total antibodi dalam darah. IgE memicu peradangan jika cacing parasit menyerang tubuh. IgE juga
berperan dalam reaksi alergi.

5. IgD (Immunoglobulin-D) antibodi jenis ini tidak dapat mengaktikan sistem komplemen dan tidak dapat melewati
plasenta. IgD diduga berfungsi dalam diferensiasi sel limfosit B menjadi sel B plasma dan sel B memori.

b. Respon Kekebalan Tubuh terhadap Antigen

Respon kekebalan tubuh terhadap antigen dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu kekebalan tubuh humoral
dan kekebalan tubuh seluler.

1) Kekebalan Humoral

Imunitas humoral melibatkan aktivitas sel B dengan antibodi yang berada dalam plasma darah dan cairan limfa
dalam bentuk protein. Pembentukan antibodi dipicu oleh kehadiran antigen dimana prosesnya dimulai dari sel
B pembelah yang akan membentuk sel B plasma dan sel B pengingat, sel B plasma akan menghasilkan
antibodi yang berfungsi mengikat antigen dimana antibodi bekerja secara spesifik terhadap antigen tertentu.

Antigen yang terikat akan mempermudah makrofag untuk lebih mudah menangkap dan menghancurkan
patogen tersebut. Terdapat beberapa cara antibodi dalam menghadapi antigen yaitu :

1. Netralisasi, yaitu antibodi memblokir tempat-tempat dimana antigen seharusnya berikatan dengan sel inang.
Selain itu antibodi menetralkan bakteri beracun dengan menyelubungi bagian beracunya sehingga makrofag
dapat dengan mudah memfagositnya.

2. Penggumpalan atau aglutinasi patogen atau antigen sehingga memudahkan makrofag dalam menjalankan
aktivitas fagositnya terhadap patogen.

3. Pengendapan, yaitu dilakukan pada antigen terlarut oleh antibodi yang menyebabkan antigen terlarut tidak
dapat bergerak sehingga mudah ditangkap makrofag.

4. Antibodi bekerja sama dengan protein komplemen dimana antibodi berikatan dengan antigen akan
mengaktifkan protein komplemen untuk membentuk pori atau lubang pada sel patogen.

Setelah infeksi berakhir sel B plasma akan mati, sedangkan sel B pengingat akan tetap hidup dalam waktu
yang lama. Masuknya antigen atau patogen pertama kali dan serangkaian respon imun awal ini disebut respon
kekebalan primer.
Seringkali antigen yang sama masuk kedua kalinya dalam tubuh, hal ini direspon sel B pengingat yang
selanjutnya akan menstimulasi pembentukan sel B plasma yang akan memproduksi antibodi, respon untuk
kedua kalinya ini disebut respon kekebalan sekunder dimana dalam prosesnya antibodi dalam menghadapi
antigen berlangsung lebih cepat dan lebih besar dari respon kekebalan primer, hal ini dikarenakan adanya
memori imunologi dalam hal ini adalah sel B pengingat, memori imunologi adalah kemampuan sistem imun
untuk mengenali antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh.

Grafik respon kekebalan primer dan sekunder

2) Kekebalan Selular

Kekebalan selular diprakarsai sel T yang menyerang sel-sel asing atau jaringan tubuh yang telah terinfeksi
secara langsung. Ketika sel T membunuh kontak dengan antigen pada permukaan sel asing, sel T pembunuh
akan menyerang dan menghancurkannya dengan cara merusak membran sel asing. Apabila infeksi telah
berhasil ditangani, sel T supresor akan menghentikan respon kekebalan dengan cara menghambat kegiatan
sel T pembunuh dan membatasi produksi antibodi.

2) Jenis-Jenis Kekebalan Tubuh

1) Kekebalan Aktif

Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri dimana jika seseorang mengalami
sakit karena infeksi patogen dan tubuh merespon dengan membuat antibodi, setelah sembuh antibodi tersebut
dapat bertahan lama sehingga orang tersebut menjadi kebal terhadap penyakit tersebut, seperti contoh orang
yang pernah sakit cacar air tidak akan terkena penyakit tersebut untuk kedua kali. Kekebalan jenis ini
dinamakan kekebalan aktif alami.

Selain itu terdapat juga kekebalan aktif buatan seperti dengan menyuntikan antigen bakteri, patogen, atau
mikroba yang sudah tidak aktif cara ini dikenal dengan vaksinasi. Vaksinasi menyebabkan orang yang disuntik
tersebut mendapatkan kekebalan karena tubuhnya akan membentuk antibodi.
2) Kekebalan Pasif

Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh setelah mendapat antibodi dari luar. Sebagai contoh
kekebalan yang diperoleh bayi dari ibunya melalui air susu pertama (kolostrum) atau diperoleh bayi pada saat
masih berada dalam kandungan. Kekebalan jenis ini dinamakan kekebalan pasif alami.

Sedangkan kekebalan pasif buatan diperoleh dengan menyuntikan antibodi yang diekstrak dari satu individu ke
tubuh orang lain melalui serum, walaupun kekebalan pasif ini berlangsung singkat tapi berguna untuk
penyembuhan secara cepat.

Sistem Reproduksi Manusia


Posted on 23/09/2011 | 15 Comments

Reproduksi merupakan ciri utama makhluk hidup yang bertujuan untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.
Reproduksi pada manusia diawali oleh peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina
(ovum) yang menghasilkan zigot. Berdasarkan kepemilikan alat kelaminnya, manusia dikelompokkan menjadi
organisme yang bersifat gonochoris (satu individu memiliki satu alat kelamin).

Sistem reproduksi manusia, baik laki-laki maupun wanita, memiliki empat komponen utama dalam sistem
reproduksinya, yaitu:

1. Organ penghasil sel kelamin,

2. Saluran reproduksi,

3. Kelenjar tambahan, dan

4. Alat kopulasi (senggama)

1. Sistem Reproduksi Laki-laki


Sistem reproduksi laki-laki dirancang untuk menghasilkan, menyimpan dan mengirimkan sperma. Sistem
reproduksi laki-laki terdiri dari:

§ Alat kelamin luar : terdiri dari skrotum dan penis.

§ Alat kelamin dalam : terdiri atas testis, kelenjar aksesori dan tubulus.

a. Testis

Testis merupakan bagian alat kelamin yang berfungsi menghasilkan sperma dan hormon testosteron. Di dalam
testis terdapat beberapa bagian sebagai berikut.

1) Tubulus seminiferus : saluran berkelok-kelok tempat pembentukan sperma (terjadi spermatogenesis).

2) Sel leydig (sel intestisial) : berfungsi menghasilkan hormon testosteron.

3) Tunica albicans : lapisan pembungkus testis, berupa lapisan fibrosa.

4) Sel sertoli : berfungsi untuk menyediakan makanan bagi sperma.

b. Skrotum

Merupakan sebuah kantung yang berfungsi untuk menjaga agar suhu testis di bawah suhu tubuh atau tidak jauh
di bawah suhu tubuh. Ketika udara di luar skrotum rendah, skrotum akan mendekat pada tubuh (mengerut)
supaya testis mendapat suhu lebih tinggi. Sebaliknya, jika suhu normal, skrotum akan menjauhi tubuh supaya
suhu testis tidak terlalu tinggi. Hal ini disebabkan karena spermatogenesis tidak berlangsung baik pada suhu
tubuh normal manusia ( ).

c. Vas deferens

Berfungsi menyalurkan sperma menuju uretra (saluran air seni yang juga sebagai saluran ejakulasi sperma). Di
bagian ujungnya terdapat ampula, yang merupakan pelebaran saluran ini, fungsinya sebagai muara dari
kantong semen (vesica seminalis).

d. Epididimis

Sebuah saluran berkelok-kelok yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pematangan sperma.

e. Uretra

Uretra merupakan saluran sperma. Uretra berfungsi membawa sperma ke luar tubuh.
f. Tubulus recti

Tempat bermuaranya saluran dari tubulus seminiferus.

g. Penis

Penis merupakan alat kopulasi. Kopulasi merupakan peristiwa masuknya penis ke dalam vagina untuk
melakukan reproduksi (menyalurkan sel sperma).

h. Kelenjar tambahan

1) Kantung semen (vesica seminalis)

Kantung penampung semen (pemberi nutrisi bagi sperma).

2) Kelenjar prostat

Menghasilkan cairan berwarna putih susu yang bersifat basa (cairan ini berfungsi untuk melindungi sperma
dari suasana asam yang membahayakan sperma saat berada di dalam vagina sehingga sperma dapat bergerak
aktif.

3) Kelenjar Cowper (Bolbouretra)

Berfungsi menghasilkan cairan pelicin (lendir) dan menambah cairan semen.

2. Sistem Reproduksi wanita

Sistem reproduksi wanita terdiri dari:

§ Alat kelamin luar (eksternal), meliputi klitoris, labia mayora dan labia minora, lubang saluran kencing,
lubang vagina, fundus (lipatan paha).

§ Alat kelamin dalam (internal), meliputi sepasang ovarium (gonad), tuba fallopi (oviduk), dan uterus (rahim).

a. Ovarium (indung telur)

Sepasang ovarium terdapat di rongga perut dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon (estrogen
dan progesteron). Proses pembentukan ovum di ovarium bersiklus selama 30 hari sekali dan
disebut oogenesis,. Sel telur yang sudah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Peristiwa ini disebut ovulasi.

b. Tuba fallopi (oviduk)


Merupakan saluran telur yang berjumlah sepasang (kanan dan kiri) dengan panjang 12 cm. Bentuknya mirip
corong dan berfungsi untuk menangkap sel telur (ovum) serta menyalurkan ovum ke arah rahim dengan
gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia yang terdapat di dinding tuba fallopi. Pada saluran inilah
terjadi pembuahan ovum oleh sperma.

c. Rahim (uterus)

Organ ini berbentuk seperti kantong dan berfungsi sebagai tempat implantasi embrio (ovum yang dibuahi
sperma akan menjadi embrio). Dinding rahim tersusun atas tiga lapis jaringan, yaitu lapisan luar (serosa),
lapisan tengah (myometrium) dan lapisan dalam (endometrium).

Pada saat ovulasi, dinding rahim menebal. Namun jika tidak terjadi pembuahan, maka dinding rahim yang
seharusnya menjadi tempat melekat (implan) embrio akan meluruh. Peristiwa ini disebut menstruasi.

Aktivitas ovulasi dan menstruasi memiliki empat tahapan:

1) Tahap menstruasi; tahap dikeluarkannya dinding rahim dari dalam tubuh karena kurangnya kadar hormon
progesteron.

2) Tahap praovulasi ; masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium karena dipicu oleh hormon
estrogen.

3) Tahap ovulasi; Keluarnya sel telur dari ovarium.

4) Tahap pascaovulasi ; masa kemunduran sel telur jika tidak terjadi pembuahan. Tahap ini terjadi penambahan
junlah hormon progesteron sehingga dinding rahim menebal. Jika tidak terjadi pembuahan maka dinding sel
akan meluruh, disebabkan berkurangnya hormon progesteron.

d. Vagina

Merupakan alat kopulasi wanita sekaligus jalan keluarnya janin dari dalam rahim ke dunia. Selain sebagai
organ kelamin, vagina juga berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan dinding endometrium yang meluruh
saat menstruasi.

3. Sperma dan Ovum

Sel sperma dan sel telur memiliki tahap pembentukan yang berbeda dengan sel tubuh. Sel kelamin terbentuk
melalui pembelahan meiosis. Selama pembelahan, setiap sel membelah dua kali berturut-turut sehingga
membentuk empat sel anakan. Satu spermatosit akan membentuk empat sperma matang. Sedangkan pada sel
telur, satu oosit akan membentuk satu ovum fungsional yang ukurannya lebih besar dari tiga ovum
disfungsional lainnya. Ukuran sel telur jauh lebih besar dari sel sperma, oleh karena itu saat akan terjadi
pembuahan ribuan sel sperma berebut uuntuk bisa membuahi sebuah sel telur saja.
3.1 Proses pembentukan gamet

Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis dan pembentukan sel telur (ovum) disebut oogenesis.

§ Spermatogenesis

Spermatogonium (sel induk sperma) ? spermatosit primer (diploid) ? mengalami meiosis I menjadi 2
spermatosit sekunder (haploid)? mengalami meiosis II menjadi spermatid (haploid) ? 4 spermatozoa (sel
sperma).

Spermatozoa mengalami pematangan di epididimis, masuk ke vas deferens bercampur dengan produk kelenjar
(dari vesikula seminalis, prostate, cowper) yang berfungsi menjaga kehidupan sperma dan memberi suasana
basa pada semen. Kemudian masuk ke uretra dan siap dikeluarkan.

§ Oogenesis

Oogonium (sel induk telur) ? oosit primer ? mengalami meiosis I? oosit sekunder dan sel kutub/polar (polosit
primer) ? oosit sekunder mengalami meiosis II menjadi ootid dan sel polar/polosit primer membelah menjadi
sel polosit sekunder ? Ootid berkembang menjadi 1 sel telur (haploid) à hasil akhirnya terbentuk satu sel telur
fungsional dan 3 polosit nonfungsional à telur yang telah masak disalurkan melalui tuba fallopi melalui
infundibulum. Pembuahan terjadi di sepertiga bagian permulaan tuba fallopi atau oviduk.

Tahukah Anda?
BAYI TABUNG

Pada tahun 1969, R.G Edwards dari Inggris berhasil mengambil ovum manusia dari folikel
(sebelum ovulasi). Sel telur itu diambil untuk dimasukkan tabung dan diberi sperma sehingga
terjadi fertilisasi di tabung (in vitro). Ternyata zigot yang terbentuk dapat berkembang sampai
tahap blastula.

Tahun 1977, Edwards memindahkan blastula ke dalam rahim wanita sehingga blastula itu
tumbuh di rahim secara in vivo (tumbuh di dalam tubuh mahluk hidup). Maka tanggal 25 Juli
1978 lahirlah seorang bayi tabung perempuan yang menjadi bayi tabung pertama di dunia.

3.2 Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

Fertilisasi merupakan peristiwa meleburnya gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum) menghasilkan
zigot. Pada peristiwa ini, sel telur hanya akan dibuahi oleh satu sel sperma. Dengan fertilisasi, bersatu pula
materi genetik pembawa sifat dari dua individu. Sifat induk jantan akan berpadu dengan sifat induk betina.
Zigot yang terbentuk akan berkembang menjadi embrio.

Berikut ini adalah tahap-tahap perkembangan embrio.

a. Zigot: hasil peleburan sel kelamin jantan dengan betina.

b. Morula: kumpulan sel berbentuk bola yang merupakan hasil pembelahan sel secara terus menerus dari zigot.

c. Blastula: kumpulan sel berbentuk bola yang berongga. Rongga ini disebut blastocoel dan semula berisi
cadangan makanan.

d. Gastrula: kumpulan sel yang terdiri dari tiga lapisan (ektoderm, mesoderm dan endoderm). Ketiga lapisan
ini terbentuk dari hasil migrasi (pengkutuban) sel-sel blastula.

e. Morfogenesis dan organogenesis: Tahap pembentukan organ dan morfologi tubuh.

Ketika embrio menempel (implantasi) ke rahim, akan terbentuk plasenta dan tiga sistem membran yang terdiri
dari :

a. Amnion: membungkus embrio dan menghasilkan cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari
benturan.

b. Korion: lapisan tempat terjadinya pertukaran unsur makanan, limbah metabolisme, antibodi antara ibu dan
embrio.

c. Alantois: membran yang menghubungkan embrio dengan ibu, membran inilah yang kemudian akan
membentuk plasenta (tali pusar).

3.3. Hormon yang berperan dalam tahapan menstruasi

a. Fase menstruasi: hormon yang berpengaruh adalah estrogen dan progresteron yang berfungsi menebalkan
endometrium. Saat menstruasi, hormon ini mengalami reduksi dan dinding endometrium robek dan meluruh.

b. Fase praovulasi: hormon yang berperan adalah FSH dan LH yang merangsang sel-sel folikel menghasilkan
hormon estrogen dan progesteron.

c. Fase ovulasi: Hormon yang berperan adalah LH (Luthenizing Hormon).


d. Fase pascaovulasi: FSH (Folikel Stimulating Hormon).

ANATOMI TUMBUHAN

13. Perhatikan gambar penampang ujung akar di bawah ini. Mengapa pada zona pemanjangan, tidak
terdapat rambut akar?

A. Pada zona pemanjangan tidak terdapat sel-sel epidermis


B. Zona pemanjangan pada akar merupakan daerah yang tidak membutuhkan air
C. Pada zona ini tidak terdapat silinder pembuluh
D. Tudung akar terdorong ke bawah di antara partikel-partikel tanah oleh sel-sel yang mengalami
pemanjangan sehingga rambut akar akan terlepas.

14. Jika anda mengamati biji kacang merah (Phaseolus vulgaris) ataupun jenis kacang-kacangan yang
lain, maka morfologinya akan tampak seperti pada gambar di bawah ini. Terlihat bahwa tidak
terdapat struktur berupa endosperm pada biji tersebut. Pernyataan yang sesuai dengan kondisi
endosperm biji kacang-kacangan adalah:
A. Kacang-kacangan tidak mengalami pembuahan ganda sehingga tidak terbentuk endosperm
B. Pembuahan ganda pada kacang-kacangan menghasilkan kotiledon yang kemudian berfungsi
sebagai cadangan makanan
C. Cadangan makanan di endosperm telah habis digunakan pada saat perkembangan embrio.
D. Jenis nutrisi yang terkandung di dalam kotiledon akan lebih cepat terurai dibandingkan dengan
yang tersimpan di dalam endosperm, sehingga kacang-kacangan menyimpan cadangan
makanan dalam bentuk kotiledon

15. Gambar berikut adalah spesimen organ ……… pada tumbuhan yang teradaptasi pada
lingkungan ………..

A. Batang, xerofit
B. Daun, xerofit
C. Batang, hidrofit
D. Daun, hidrofit
Akar, hidrofit

10. Salah satu cara tumbuhan untuk beradaptasi terhadap lingkungan adalah dengan modifikasi
anatomi maupun morfologi jaringan/organ. Daun merupakan organ yang memiliki karakteristik yang
berbeda bedasarkan habitat/lingkungan tumbuhnya. Berdasarkan posisi dan anatomi mesofil daun,
tentukan habitat/lingkungan tumbuh yang sesuai dengan karakteristik berikut! (Nilai @0,5)
HABITAT Palisade Spons

………… Adaksial Abaksial

…….…… Adaksial dan abaksial Tengah dan agak tereduksi

………… Tereduksi atau tidak ada Hampir semua bagian

11. Diagram di bawah memperlihatkan proses yang terjadi pada saat perkecambahan tumbuhan
monokotil. Cocokkanlah istilah di bawah ini dengan pilihan yang terdapat pada gambar! (Nilai
@0,5)

ISTILAH JAWABAN

-amilase

Lapisan aleuron

Endosperm

Giberelin
Skutelum

1. Manakah di antara gambar struktur berikut yang menunjukkan struktur adaptasi tumbuhan
terhadap lingkungan air (hidrofit)?

A. I, II dan III.
B. II saja.
C. I, III, IV dan V.
D. I, II dan V.
E. I, III dan IV.

2. Pernyataan manakah yang TIDAK berhubungan dengan meristem apeks:


A. Hanya terdiri dari satu sel pemula pada tumbuhan tidak berbunga
B. Terdapat satu lapisan sel pemula pada Gymnospermae
C. Terdapat sel-sel yang berbeda pada pemula apikal Angiospermae
D. Terdapat sel apikal berbentuk piramid pada tumbuhan tidak berbunga
E. Terdapat tunika dan korpus yang jelas pada meristem apeks Gymnospermae
Perhatikan siklus hidup tumbuhan di bawah ini untuk menjawab pertanyaan No. 18 – 20
P

3. Siklus hidup yang sesuai dengan gambar di atas dimiliki oleh takson:
A. Bryophyta.
B. Pinophyta.
C. Magnoliopsida.
D. Liliopsida.
E. Pteridophyta
4. Tingkatan ploidi pada struktur P, Q dan R masing-masing adalah:
A. n, n, n
B. 2n, 2n, n
C. 2n, n, 2n
D. 2n, n, n
E. n, 2n, 2n

5. Manakah pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan siklus hidup tumbuhan tersebut?
A. Generasi sporofit lebih dominan dari generasi gametofitnya.
B. Gametofit betina (kantung embrio) sangat tergantung pada sporofit.
C. Terjadi fertilisasi ganda menghasilkan endosperma yang triploid
D. Cadangan makanan tersimpan dalam megaspora yang haploid
E. Fertilisasi sel telur dan sperma akan menghasilkan biji terbuka.

1. Perhatikan gambar anatomi organ dibawah ini dan jawablah pertanyaan berikut! Gunakan
huruf yang ada pada gambar! (Nilai 4)

No Pernyataan Jawaban
I. Jika anda mendiamkan potongan tumbuhan yang memiliki G
struktur organ di atas dalam suatu wadah yang mengandung
larutan berwarna, maka anda akan menemukan warna
tersebut pada bagian ini
II. Sel-sel/jaringan yang memiliki dinding sekunder D,G
III. Jaringan pengangkut hasil fotosintesis E
IV. Sel-sel/jaringan yang berfungsi sebagai penyimpan C,H
cadangan makanan

2. Stomata merupakan struktur terspesialisasi yang ditemukan pada tumbuhan berpembuluh. Struktur
tersebut terdiri atas 2 sel penutup yang mengelilingi sebuah pori kecil yang disebut stoma. Stomata
memungkinkan terjadinya pertukaran gas antara tumbuhan dan lingkungan. Berikut adalah
pernyataan tentang karakteristik stomata. Tulis B jika pernyataan BENAR dan tulis S jika
pernyataan SALAH! (Nilai 2)

Pernyataan B atau S

A. Sel-sel epidermis yang memiliki kloroplas hanyalah sel-sel penutup (guard cells) B
saja.

B. Tumbuhan yang hidup pada daerah dengan konsentrasi CO2 tinggi memiliki S
jumlah stomata yang lebih banyak dibandingkan keadaan normal.

C. Tumbuhan yang habitatnya di dalam air tidak memiliki stomata. B

D. Tumbuhan dikotil biasanya memiliki stomata yang lebih banyak pada epidermis B
bawah, sedangkan tumbuhan monokotil umumnya memiliki stomata dengan
proporsi yang sama pada epidermis atas dan bawah.
GENETIKA DAN EVOLUSI

1. (Nilai 4) Fenotip wild-type dari sejenis kepik adalah tubuh coklat dan mata coklat. Anda berhasil
mengidentifikasi mutasi pada tiga gen kepik yang baru. Mutasi sp bersifat dominan dan
menghasilkan kepik dengan tubuh bintik-bintik. Mutasi gr bersifat resesif dan menghasilkan
kepik dengan tubuh hijau. Mutasi bl bersifat resesif dan menghasilkan kepik bermata hitam.

Anda menyilangkan dua strain mutan galur murni untuk menghasilkan keturunan F1 berupa
kepik betina yang heterozigot untuk sp, gr, dan bl. Kepik betina F1 tersebut kemudian di-test
cross dengan kepik jantan galur murni dengan warna tubuh hijau dan mata hitam. Persilangan
tersebut menghasilkan 3000 keturunan dengan fenotip sebagai berikut:

Fenotip Jumlah
sp bl gr 53
+++ 61
sp bl + 1390
+ + gr 1347
+ bl + 4
sp + gr 2
sp + + 70
+ bl gr 74

a) Apakah genotip dari kedua induk galur murni yang menghasilkan betina F1? (Nilai 0,5)
Jawab: ___________________________ sp bl + / sp bl + dan + + gr / + + gr

b) Gambarkan peta genetik yang menunjukkan urutan dan jarak antara gen sp, gr, dan bl!
(Nilai 2)
Jawab:

bl sp gr
|________________|__________|
5,0 cM 4,0 cM

Anda berhasil menemukan suatu mutan dominan ey (eyeless, tanpa mata). Anda ingin
memetakan ey relatif terhadap bl, tetapi rekan anda di lab mengklaim hal ini tidak dapat
dilakukan karena anda tidak dapat menghitung keberadaan fenotip warna mata hitam atau coklat
pada kepik yang tidak memiliki mata. Merasa tidak setuju, anda kemudian mencoba
menyilangkan kepik tanpa mata galur murni dengan kepik bermata hitam galur murni. Betina F1
yang dihasilkan kemudian disilangkan dengan kepik jantan bermata hitam galur murni dan
menghasilkan 100 keturunan dengan fenotip sebagai berikut:
Fenotip Jumlah
Tanpa mata 51
Bermata hitam 39
Bermata coklat 10

c) Berapakah jarak (cM) antara gen bl dengan ey? (Nilai 1,5)


Jawab: ___________________________ 20 cM

2. (Nilai 4) Suatu operon hipotetik mengontrol sintesis enzim rafinase yang dibutuhkan oleh bakteri
untuk memetabolisme gula rafinosa. Ketika dalam medium terdapat glukosa sebagai sumber
karbon, sintesis rafinase akan terhenti. Beberapa eksperimen menghasilkan model regulasi
rafinase yang melibatkan dua gen yang tidak saling terpaut, yaitu reg1 dan reg2. Produk reg2
merupakan repressor gen rafinase, produk reg1 merupakan repressor reg2, dan glukosa
menghambat kerja repressor reg1. Mekanisme kerja operon ini ditunjukkan pada diagram di
bawah ini:

Glukosa

reg1 reg2 rafinase

a) Bagaimanakan aktivitas rafinase pada strain bakteri dengan genotip berikut? Beri tanda
(+++) untuk aktivitas yang tinggi dan (+) untuk aktivitas yang rendah pada kondisi medium
yang sesuai! (Nilai 1,5; @0,25)

Aktivitas rafinase
Genotip
Tanpa glukosa Dengan glukosa
Wild-type +++ +
reg1− + +
reg2− +++ +++

Anda berhasil menemukan beberapa mutasi pada gen reg2:


 O2c : mutasi operator pada gen reg2 sehingga tidak akan mengikat represor reg1
−d
 reg2 : mutasi dominan pada gen reg2 yang mencegah represor reg2 mengikat
operatornya dan akan menginaktivasi represor reg2 wild-type jika diekspresikan pada sel
yang sama
b) Bagaimanakan aktivitas rafinase pada strain bakteri dengan genotip berikut? Beri tanda
(+++) untuk aktivitas yang tinggi dan (+) untuk aktivitas yang rendah pada kondisi medium
yang sesuai. (Nilai 2,5; @0,25)

Aktivitas rafinase
Genotip
Tanpa glukosa Dengan glukosa
O2c + +
reg2−d +++ +++
reg2-d / F’ reg2+ +++ +++
O2c reg2−d / F’ reg2+ +++ +++
O2c / F’ reg2−d + +++

3. (Nilai 5) Fenilketonuria (PKU) merupakan suatu kelainan metabolisme asam amino yang dapat
menyebabkan keterbelakangan mental. Penyakit ini diturunkan secara autosomal resesif dan
menyerang 1 dari 2600 anak pada populasi Turki. Asumsikan bahwa populasi tersebut berada
dalam kesetimbangan Hardy-Weinberg. Tentukan peluang (dalam desimal) seorang anak yang
lahir di Turki akan menderita PKU pada setiap kasus berikut:

a) Ayah dan ibu dari anak tersebut tidak menderita PKU dan tidak pernah memiliki kasus PKU
dalam keluarganya. Bulatkan sampai empat angka di belakang koma. (Nilai 1)
Jawab: ___________________________ 0,0004

b) Ibu dari anak tersebut menderita PKU, sedangkan ayah tidak menderita PKU dan tidak
pernah memiliki kasus PKU dalam keluarganya. Bulatkan sampai tiga angka di belakang
koma. (Nilai 1)
Jawab: ___________________________ 0,019

c) Ibu dari anak tersebut tidak menderita PKU tapi memiliki saudara yang menderita PKU,
sedangkan ayah tidak menderita PKU dan tidak pernah memiliki kasus PKU dalam
keluarganya. Bulatkan sampai tiga angka di belakang koma (Nilai 1)
Jawab: ___________________________ 0,006

d) Ibu dari anak tersebut menderita PKU. Ayah tidak menderita PKU dan tidak pernah
memiliki kasus PKU dalam keluarganya, tapi dia berasal dari populasi Kaukasia Amerika
Serikat yang memiliki 1 kasus PKU dari 10.000 kelahiran. Bulatkan sampai empat angka di
belakang koma. (Nilai 2)
Jawab: ___________________________ 0,0099

4. Diketahui bahwa sifat tinggi pada tanaman jagung dikontrol melalui sifat poligen. Tinggi
tanaman jagung berkisar antara 80-96 cm. Dari hasil persilangan antara dua tanaman heterozigot
dihasilkan 1279 anakan, sebanyak 5 anakan memiliki tinggi 80 cm.

a) Tentukan banyak gen yang terlibat dalam penentuan sifat tinggi jagung. (Nilai 2)
Jawab: ____________________________________________ 4 gen
b) Tentukan semua fenotip yang akan muncul dari persilangan antara tanaman dengan tinggi 80
cm dengan 96 cm. (Nilai 0,5)
Jawab: ____________________________________________ 88 cm

c) Dari persilangan antara tanaman induk yang bersifat heterozigot untuk semua gen,
dihasilkan 10.000 anakan, Tentukan banyaknya keturunan yang memiliki tinggi seperti pada
tabel di bawah ini. Jika hasil yang anda peroleh berupa bilangan desimal, bulatkan sampai
angka satuan. (Nilai 2; @0,5)

Fenotip (cm) Jumlah keturunan

80 39

84 1094

88 2734

92 1094

5. Kromosom 3 pada tanaman gulma Arabidopsis thaliana memiliki 4 buah gen dengan susunan seperti
gambar berikut ini:

B 10 cM D 20 cM C A

Diketahui bahwa pada persilangan tersebut terjadi interferensi sebesar 23%. Nilai interferensi
diperoleh dari rumus:

Interferensi = 1 − Koinsidensi

Koinsidensi menunjukkan seberapa besar jumlah double crossing over yang terjadi (observed)
dibandingkan jumlah yang diharapkan (expected). Gen C dan A pada kromosom 3 terpaut
sempurna. Tanaman homozigot dominan untuk keempat gen tersebut disilangkan dengan
tanaman homozigot resesif untuk keempat gen, dan keturunan yang diperoleh di-test cross. Jika
test cross tersebut menghasilkan 1250 anakan, tentukan jumlah keturunan yang akan diperoleh
untuk setiap fenotip berikut. (Nilai 2,5; @0,5)

No Fenotip Jumlah keturunan


1 ABCd 10
2 aBCD 0
3 AbCD 53
4 aBcD 115
0
5 ABcd

6. Anda mengisolasi 10 mutan ragi yang tidak mampu mensintesis asam amino leusin (leu−). Mutan tersebut
diberi kode 1-10. Pada kesempatan lain, teman anda juga berhasil mengisolasi ragi mutan yang tidak
mampu mensintesis leusin. Mutan hasil isolasi teman anda diberi kode 11-20. Ragi anda dan teman ada
berada pada fase haploid. Anda dan teman anda kemudian melakukan eksperimen perkawinan antara
kedua kelompok mutan tersebut. Hasil dari eksperimen tersebut disajikan pada tabel berikut: (wt = wild
type, tanda (+) berarti mutan tumbuh pada medium minimal, dan tanda (−) berarti mutan tidak tumbuh
pada medium minimal)

wt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

wt + + − + + + + + + + +

11 + + − + + − − + + + +

12 + + − + + + + + + + +

13 + + − + − + + + + + +

14 + + − + + + + + + + −

15 + + − + + − − + + + +

16 − − − − − − − − − − −

17 + + − + + + + + + + +

18 + + − − + + + + − + +

19 + − − + + + + + + + +

20 + + − + + + + + + + +

a) Apakah yang terjadi pada mutan 2 dan 16? Jawablah dengan memberi tanda X pada pernyataan yang
tepat. (Nilai 1)

Pernyataan Jawab

I. Mutan 2 dan 16 memiliki jalur biosintesis leusin yang berbeda dengan


mutan yang lain
X
II. Terjadi mutasi dominan pada gen biosintesis leusin

III. Terjadi mutasi pada lebih dari satu gen pada ragi mutan

IV. Ragi tersebut tidak dapat diinduksi untuk menjadi diploid

b) Berapakah jumlah gen minimum untuk biosintesis leusin? (Nilai 2)


Jawab: ____________________________________________ 7

7. Pada suatu populasi lalat buah di Amerika Selatan, warna tubuh dikontrol oleh sepasang alel: E
dan e. Individu EE akan memiliki warna tubuh gelap, Ee memiliki warna tubuh intermediet, dan
ee memiliki warna tubuh terang. Pada suatu lab, seorang peneliti menemukan bahwa populasi
lalat buah hasil persilangan antara dua lalat buah intermediet (Ee X Ee) terdiri dari 3100
berwarna gelap, 3500 berwarna intermediet, dan 3400 berwarna terang.

a) Tentukan relative fitness dan nilai koefisien seleksi untuk ketiga fenotip tersebut dengan
melengkapi tabel di bawah ini. Bulatkan sampai tiga angka di belakang koma. (Nilai 3;
@0,5)

Fenotip Relative fitness Koefisien seleksi


Tubuh gelap 0,912 0,088
Tubuh intermediet 0,511 0,485
Tubuh terang 1,000 0,000

b) Jenis seleksi apa yang terjadi pada populasi lalat buah tersebut? (Nilai 0,5)
Jawab: ____________________________________________ Seleksi disruptif

c) Manakah dari peristiwa berikut yang akan terjadi pada populasi lalat buah tersebut jika
persilangan terus dilakukan? Beri tanda X pda kolom yang sesuai dari pernyataan yang
tepat! (Nilai 1)

Pernyataan Jawaban
I. Pada populasi ini, individu dengan warna tubuh intermediet memiliki
relative fitness paling tinggi
II. Populasi akan terpisah menjadi dua kelompok fenotip X
III. Kesetimbangan genetik dapat dicapai hanya dalam 1 generasi

8. Operon bot merupakan suatu operon hipotetik pada bakteri yang memiliki komponen A, B, C,
dan D. Operon ini memiliki regulator yang disebut protein bot, serta terlibat dalam regulasi
transkripsi enzim 1 dan 2. Mutasi pada setiap komponen memberikan pengaruh sebagai berikut
(Tanda (+) = enzim disintesis, tanda (−) = enzim tidak disintesis):
Tidak ada bot Ada bot
Mutasi
Enzim 1 Enzim 2 Enzim 1 Enzim 2
Tidak ada mutasi − − + +
A − − − +
B − − − −
C − − + −
D + + + +

a) Apakah operon bot bersifat dapat diinduksi atau dapat ditekan? Tuliskan jawabannya dengan
memberi huruf X pada tabel di bawah ini. (Nilai 1)

Sifat operon Jawaban


Dapat diinduksi (inducible) X
Dapat ditekan (represible)

b) Komponen apakah (A, B, C, atau D) yang merupakan bagian dari komponen operon di bawah ini?
Tuliskan huruf dari komponen yang tepat pada tabel di bawah ini (Nilai 2; @0,5)

Komponen operon Jawaban


Gen regulator D
Promoter B
Gen struktural untuk enzim 1 A
Gen struktural untuk enzim 2 C

9. Pohon silsilah berikut menunjukkan sebuah keluarga beberapa anggotanya menderita sebuah penyakit
(warna hitam) serta alel VNTR (A1 sampai A6) yang dimiliki oleh setiap individu. Berapa persen
rekombinasi antara VNTR dan lokus penyakit? Jawablah hingga satu angka di belakang koma.

Jawab: _______________% 14,3


10. (Nilai 2; @1) Lingkungan tempat hidup suatu spesies seringkali memberikan tekanan selektif terhadap
individu-individu. Pada suatu hutan, terdapat beberapa spesies kupu-kupu. Diantara spesies tersebut,
spesies A dan B memiliki pola warna yang berbeda dan rasa keduanya sama-sama tidak disukai oleh
pemangsa. Dua spesies lainnya, C dan D, masing-masing memiliki pola warna yang sangat mirip dengan
A dan B, namun rasanya sebenarnya disukai oleh pemangsa. Distribusi frekuensi keempat spesies
ditunjukkan pada grafik berikut:

a) Suatu ketika, spesies A lebih mendominasi lingkungan dibanding spesies B. Bagaimana pengaruh
dari kondisi ini terhadap spesies C dan D setelah beberapa generasi? Beri tanda X pada kolom yang
sesuai dari pola grafik yang mungkin terjadi.

C D C D C D

I II III
X

b) Pada situasi lainnya, ukuran populasi spesies C menurun drastis dalam satu generasi. Bagaimana
pengaruh dari kondisi ini terhadap spesies A dan B setelah beberapa generasi? Beri tanda X pada
kolom yang sesuai dari pola grafik yang mungkin terjadi.

A B A B A B

I II III
X X
11. (Nilai 1) Ilmuwan seringkali mengisolasi DNA mitokondria dari sampel palaeontologis untuk
membandingkan spesies yang sudah punah dengan spesies yang masih hidup saat ini. Karakteristik
apakah yang dimiliki oleh DNA mitokondria sehingga dapat digunakan untuk analisis ini? Berilah tanda
X pada pilihan jawaban yang benar..

Karakteristik Jawaban
I. DNA mitokondria berbentuk sirkuler sehingga lebih stabil dan terdegradasi
X
lebih lambat daripada DNA inti
II. Setiap sel mengandung banyak salinan DNA mitokondria sedangkan DNA
X
inti hanya memiliki satu salinan
III. DNA mitokondria tidak mengalami rekombinasi X
IV. Beberapa urutan pada DNA mitokondria memiliki laju mutasi lebih tinggi
daripada urutan lainnya sehingga dapat dipakai untuk mempelajari spesies X
yang berkerabat dekat

12. Suatu DNA typing digunakan untuk mengidentifikasi ayah biologis (pria 1-9) dari seorang anak.
Pada percobaan ini, dua lokus yang berbeda (gen 1 dan 2) diperiksa dan hasilnya ditunjukkan
oleh gambar berikut ini.

a) Pria mana yang paling mungkin menjadi ayah biologis dari anak tersebut?
Jawab: ____________ 9

b) Gen mana pada ayah biologis yang memiliki alel homozigot?


Jawab: ____________ 1

13. Gambar berikut ini menunjukkan suatu silsilah suatu pasangan suami istri yang memiliki anak
dengan trisomi kromosom 21. Gel skematik juga ditunjukkan di bawahnya yang menunjukkan
genotip dari masing-masing anggota keluarga pada tiga SSR (simple sequence repeat) pada
kromosom 21. Skema kromosom 21 ditunjukkan di bawah ini dengan lokasi dari tiga SSR.
Bagian ciut dari kromosom menunjukkan letak sentromer. Asumsikan tidak terjadi pindah silang
pada lokus-lokus SSR.
a) (Nilai 1,5) Lengkapi tabel di bawah ini untuk menunjukkan alel-alel mana dari setiap anak
diturunkan dari orang tuanya.

Alel Individu 3 Individu 4


Alel-alel SSR 53 yang diwariskan dari ibu C B
Alel-alel SSR 53 yang diwariskan dari ayah B B
Alel-alel SSR 78 yang diwariskan dari ibu F F
Alel-alel SSR 78 yang diwariskan dari ayah E,F E
Alel-alel SSR 99 yang diwariskan dari ibu K I
Alel-alel SSR 99 yang diwariskan dari ayah H,J H

b) (Nilai 1) Gambarkan semua keberadaan alel pada masing-masing orang tua (sesuai dengan
letak tiga SSR pada kromosom 21). Pastikan gambar yang anda buat menggunakan notasi
kromosom dengan letak sentromer yang benar.
Ayah (individu 1): Ibu (individu 2):

c) (Nilai 1,5) Lengkapi tabel pertanyaan di bawah ini.

Pertanyaan Jawaban
I. anak yang memiliki trisomi kromosom 21 adalah individu: 3
II. non-disjunction terjadi pada individu: 1
III. non-disjunction terjadi pada tahap meiosis: 1

14. Misalnya warna bunga ungu dihasilkan oleh kombinasi dua jalur biokimia yang ditunjukkan
berikut ini, satu jalur menghasilkan pigmen merah dan yang lain menghasilkan pigmen biru.
Huruf di atas masing-masing anak panah dari jalur menunjukkan enzim yang mengkatalisis
reaksi. Hanya produk akhir warna merah dan biru yang berakumulasi secara normal, senyawa
intermediet (misalnya senyawa C4 berwarna kuning) umumnya berada pada konsentrasi yang
sangat rendah untuk menyebabkan perbedaan warna. Jalur ke-tiga secara normal tidak relevan.
Senyawa intermediate C6 secara normal berada pada konsentrasi yang begitu rendah sehingga
tidak berkontribusi pada produksi senyawa C4 (kuning). Hanya jika konsentrasi dari C4
meningkat tajam, reaksi yang dikatalisis oleh D menjadi penting.

Keadaan ini dapat menjadi berbeda pada mutan tertentu. Mutan defektif pada satu enzim atau lebih dapat
menyebabkan bunga berwarna merah, biru, kuning, hijau (biru + kuning), atau putih. Asumsikan bahwa
alel wild-type dari gen-gen yang mengkode suatu enzim bersifat dominan dalam semua kasus. Dari rasio
fenotip keturunan F2 13 ungu : 3 biru, tentukan genotip yang paling tepat dari induk persilangan galur
murni (true-breeding).

Jawab: ____________________
AABBCCDDEE X AAbbCCDDee atau AAbbCCDDEE X AABBCCDDee
15. (Nilai 2) Sistik fibrosis merupakan kelainan genetis resesif yang disebabkan oleh berbagai mutasi pada
gen yang mengkode protein CTFR. Frekuensi penderita sistik fibrosis pada populasi India berkisar antara
1/100.000 hingga 1/43.000. Salah satu mutasi pada gen CTFR adalah mutasi ΔF508 yang disebabkan oleh
delesi tiga nukleotida pada gen CTFR sehingga menghilangkan residu fenilalanin dari protein normal.
Frekuensi mutasi ini cukup tinggi pada populasi Kaukasia non Hispanik. Untuk mengetahui frekuensi
mutasi ΔF508 pada populasi di India, dilakukan pengujian terhadap darah sampel darah tali pusar dari 95
bayi yang baru lahir. Semua bayi berada dalam kondisi fenotip normal. Pengujian menggunakan PCR dan
elektroforesis gel menemukan 4 bayi positif mengalami mutasi.

a) Berdasarkan informasi di atas, berapa perkiraan frekuensi karier dan homozigot terhadap mutasi
ΔF508 pada populasi India? Jawablah hingga empat angka di belakang koma.

Genotip Frekuensi
Homozigot 0,0004
Karier 0,0411

b) Mengapa frekuensi mutasi ΔF508 pada (a) tidak berada pada rentang frekuensi penderita sistik
fibrosis pada populasi India? Pilihlah dari pernyataan berikut yang kemungkinan dapat menjelaskan
hal ini dengan memberi tanda X pada kolom yang sesuai.

Pernyataan Jawab
I. Frekuensi mutasi ΔF508 pada populasi India kemungkinan tidak jauh berbeda
dengan pada populasi Kaukasia non Hispanik
II. Mutasi ΔF508 meningkatkan peluang seseorang menderita sistik fibrosis X
III. Populasi India yang diuji tidak sedang berada dalam kesetimbangan Hardy-
X
Weinberg
IV. Sampel yang digunakan tidak representatif untuk seluruh populasi X

16. Empat mutan auksotrof yang diisolasi secara terpisah: met1, met2, met3, dan met4 sama-sama
memerlukan metionin untuk tumbuh. Setiap mutan met disilangkan dengan strain bakteri F− strR.
Kemudian setiap strain F− yang sudah mengandung gen mutan met disilangkan dengan strain F’ yang
membawa salah satu dari gen metD+ atau metC+. Tiga menit setelah kedua strain dicampur, kultur
diguncang dengan keras. Hasil konjugasi dikultur pada medium yang mengandung streptomisin namun
tidak mengandung metionin. Tabel berikut menunjukkan ada tidaknya pertumbuhan koloni dari hasil
setiap persilangan.

Persilangan Pertumbuhan Koloni

F’ metC+ strS × F− met1 strR Tidak


F’ metC+ strS × F− met2 strR Ya

F’ metC+ strS × F− met3 strR Tidak

F’ metC+ strS × F− met4 strR Tidak

F’ metD+ strS × F− met1 strR Ya

F’ metD+ strS × F− met2 strR Tidak

F’ metD+ strS × F− met3 strR Ya

F’ metD+ strS × F− met4 strR Ya

a) Fenotip apa saja yang akan dipertahankan ketika sel ditumbuhkan pada medium?
Jawab: __________________________ met+ strR

b) Fenotip apa saja yang akan tersingkir ketika sel ditumbuhkan pada medium?
Jawab: __________________________ met+ strS, met− strR, atau met− strS

c) Mutan met manakah yang mempengaruhi fungsi gen metD?


Jawab: __________________________ met1, met3, met4

d) Mutan met manakah yang mempengaruhi fungsi gen metC?


Jawab: __________________________ met2

17. (Nilai 3) Michael ingin menemukan segmen DNA yang berperan sebagai elemen pengaturan cis
transkripsi dua gen: c-fos dan globin. Transkripsi gen c-fos diaktivasi oleh adanya Fibroblast Growth
Factor (FGF) dan dihambat oleh adanya kortisol (Cort). Di sisi lain, transkripsi gen globin tidak
dipengaruhi oleh FGF maupun kortisol, namun distimulasi oleh hormon eritropoietin (EP). Untuk
menemukan elemen pengaturan cis tersebut, Michael menggunakan klon gen c-fos (abu-abu) dan globin
(hitam) berserta dua fusi gen seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Urutan ekson (E) dan
intron (I) pada setiap gen diberi angka. Sebagai contoh, E3(f) adalah ekson ketiga dari gen c-fos dan I2(g)
adalah intron kedua dari gen globin. Tanda panah di bagian hulu gen (kiri) menunjukkan lokasi
dimulainya transkripsi sedangkan tanda panah di bagian hilir gen (kanan) menunjukkan lokasi
poliadenilasi.

A = gen c-fos utuh


B = fusi gen c-fos−globin
C = fusi gen c-fos−globin
D = gen globin utuh
Michael mentransformasi keempat klon di atas ke dalam kultur sel hewan dan kemudian
membuat tiga alikuot (cuplikan homogen). Setiap alikuot diberi perlakuan dengan salah satu dari
ketiga faktor tumbuh (FGF, Cort, dan EP). Analisis gel terhadap RNA yang diisolasi dari setiap
alikuot menunjukkan hasil sebagai berikut:

Kadar RNA yang dihasilkan setiap klon pada setiap perlakuan proporsional dengan intensitas
pita pada gel. Ketidakhadiran pita mengindikasikan bahwa RNA yang dihasilkan tidak mencapai
kadar yang bisa dideteksi.

a) (Nilai 1) Pada bagian manakah terdapat elemen DNA yang dapat diaktivasi oleh FGF?
Jawab: ________________E1(f)

b) (Nilai 1) Pada bagian manakah terdapat elemen DNA yang dapat dihambat oleh Cort?
Jawab: ________________E3(f)

c) (Nilai 1) Pada bagian manakah terdapat elemen DNA yang dapat diaktivasi oleh EP?
Jawab: ________________E1(g)

18. (Nilai 2) Pak Dedi memelihara jangkrik adu di dalam botol dan diberi makan rumput. Marsha dan Ridho
lalu meminta jangkrik tersebut pada Pak Dedi untuk dipelihara. Marsha memberi makan jangkriknya
dengan wortel, sedangkan Ridho memberi makan jangkriknya dengan sawi. Setelah beberapa generasi,
Ridho mencoba mengawinkan jangkriknya dengan jangkrik Marsha untuk memperoleh jangkrik yang
unggul. Sebelum dikawinkan, jangkrik-jangkrik Ridho ditandai pada bagian toraks bawahnya, namun
penanda tersebut tidak mempengaruhi preferensi pasangan. Ridho lalu mencatat frekuensi perkawinan
antar individu yang ditampilkan seperti matriks di bawah ini:

Jangkrik Betina dari-


Ridho Marsha
Jangkrik jantan Ridho 22 6
dari- Marsha 9 30

Ridho kemudian membuat beberapa pernyataan terkait hasil ini. Berdasarkan informasi di atas,
tentukan apakah pernyataan Ridho benar (B) atau salah (S).
Pernyataan Jawab

S
I. Peristiwa ini dapat mengarah pada radiasi adaptif
S
II. Peristiwa ini dapat mengarah pada pola anagenesis

III. Jangkrik-jangkrik Marsha dan Ridho mengalami isolasi mekanik sehingga hanya S
ada beberapa jangkrik yang dapat kawin karena organ reproduksinya cocok

B
IV. Jangkrik-jangkrik Marsha dan Ridho mengalami spesiasi alopatrik
B
V. Sawar prezigotik lebih berperan daripada sawar pascazigotik pada kasus ini

Anda mungkin juga menyukai