Anda di halaman 1dari 16

1.

BIOKIMIA
Biokimia adalah kimia makhluk hidup. Biokimiawan mempelajari molekul dan
reaksi kimia terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam semua organisme.
Lihat artikel biologi molekular untuk diagram dan deskripsi hubungan antara
biokimia, biologi molekular, dan genetika. Biokimia merupakan ilmu yang
mempelajari struktur dan fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat,
lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara
khusus pada kimia reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein. Saat ini, biokimia
metabolisme sel telah banyak dipelajari. Bidang lain dalam biokimia di antaranya
sandi genetik (DNA, RNA), sintesis protein, angkutan membran sel, dan transduksi
sinyal.
Biokimia merupakan ilmu yang berusaha menjelaskan struktur, organisasi, dan
fungsi materi kehidupan secara molekuler. Beberapa pertanyaan muncul
sehubungan dengan adanya materi kehidupan tersebut. Bagaimana struktur
kimiawi dari Komponen materi kehidupan tersebut? Bagaimana interaksi dari
Komponen-komponen tersebut dalam membangun dan mengorganisasi struktur
supra molecular, sel, jaringan, dan organisme? Bagaimana materi kehidupan
memperoleh energi dari lingkungan supaya dapat menyokong kehidupan?
Bagaimana suatu organisme menyimpan dan meneruskan informasi yang
diperlukannya untuk tumbuh dan bereproduksi secara akurat? Bagaimana
perubahan-perubahan kimiawi tersebut menyertai proses reproduksi, proses
penuaan, dan kematian sel dan organisme? Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus
dijawab oleh Biokimia; penelitian untuk menjawabnya merupakan suatu studi
tentang biokimia.
Biokimia dapat dibagi menjadi 3 kajian, yaitu: 1) struktur kimiawi dari materi
organik dan hubungan antara struktur dan fungsi materi organik tersebut. 2)
metabolisme, merupakan keseluruhan reaksi kimia yang terjadi pada materi organik
tersebut; 3) genetika molekuler.
Dalam kajian struktur kimiawi dari materi organik yang dipelajari meliputi struktur
dan fungsi makromolekul diantaranya kajian tentang struktur dan fungsi asam
amino dan protein, karbohidrat, lipid, dan asam nukleat. Kajian metabolisme
meliputi enzim, katabolisme dan anabolisme karbohidrat, lipid, protein. Sedangkan
kajian mengenai genetika molekuler meliputi DNA (struktur kromosom dan gen),
replikasi dan transkripsi DNA, dan sintesis protein dan pengaturannya.
Hubungan Ilmu Biokimia dengan ilmu lain
Biokimia asam nukleat (DNA dan RNA) inti ilmu genetika
Fisiologi: ilmu tentang faal tubuh, pengkajianya overlaping dengan biokimia
Imunologi: penjelasan proses reaksi antigen antibodi (imunoglobulin), reaksi alergi
perlu ilmu biokimia
Farmakologi: metabolisme obat perlu ilmu biokimia dan fisiologi
Toksikologi: ilmu yang mempelajari racun tubuh, perlu biokimia
Patologi: ilmu tentang penyakit (inflamasi, cedera sel, kanker), perlu biokimia

Mikrobiologi: ilmu tentang bakteri, perlu biokimia


Zoologi dan botani: juga perlu biokimia
Ruang lingkup Biokimia
-

Biokimia tanaman
Biokimia ternak
Biokimia kedokteran
Biokimia gizi
Bidang lain-lain

Apa saja yang dipelajari


-

Asam nukleat
Enzim dan koenzim
Struktur dan fungsi sel
Cairan tubuh dan pernapasan
Pencernaan makanan
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme lipid
Metabolisme protein dan asam amino
Metabolisme vitamin,air dan mineral
Hormon
Jalur bersama metabolism

Perkembangan biokimia
Kebangkitan biokimia diawali dengan penemuan pertama molekul enzim,
diastase, pada tahun 1833 oleh Anselme Payen. Tahun 1828, Friedrich Whler
menerbitkan sebuah buku tentang sintesis urea, yang membuktikan bahwa
senyawa organik dapat dibuat secara mandiri. Penemuan ini bertolak belakang
dengan pemahaman umum pada waktu itu yang meyakini bahwa senyawa organik
hanya bisa dibuat oleh organisme. Istilah biokimia pertama kali dikemukakan pada
tahun 1903 oleh Karl Neuber, seorang kimiawan Jerman. Sejak saat itu, biokimia
semakin berkembang, terutama sejak pertengahan abad ke-20, dengan
ditemukannya teknik-teknik baru seperti kromatografi, difraksi sinar X,
elektroforesis, RMI (nuclear magnetic resonance, NMR), pelabelan radioisotop,
mikroskop elektron, dan simulasi dinamika molekular.
Teknik-teknik ini memungkinkan penemuan dan analisis yang lebih
mendalam berbagai molekul dan jalur metabolik sel, seperti glikolisis dan siklus
Krebs. Perkembangan ilmu baru seperti bioinformatika juga banyak membantu
dalam peramalan dan pemodelan struktur molekul raksasa. Saat ini, penemuanpenemuan biokimia digunakan di berbagai bidang, mulai dari genetika hingga
biologi molekular dan dari pertanian hingga kedokteran. Penerapan biokimia yang
pertama kali barangkali adalah dalam pembuatan roti menggunakan khamir, sekitar
5000 tahun yang lalu. Penemuan penting lain di bidang biokimia adalah penemuan
gen dan perannya dalam mentransfer informasi di dalam sel. Bagian biokimia ini
terkadang juga disebut dengan biologi molekuler.

Pada tahun 1950-an, James D. Watson, Francis Crick, Rosalind Franklin, dan
Maurice Wilkins menemukan bagaimana struktur DNA dan mencoba mencari
hubungannya dengan transfer informasi genetik. Pada tahun 1958, George Beadle
dan Edward Tatum berhasil memenangkan Hadiah Nobel akibat penelitian mereka
mengenai jamur yang menunjukkan bahwa satu gen memproduksi satu enzim. Pada
tahun 1988, Colin Pitchfork adalah orang pertama yang terbukti melakukan tindak
kriminal melalui bukti DNA. Belum lama ini, Andrew Z. Fire dan Craig C. Mello
memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 2006 atas penemuan fungsi dari RNA
interferensi (RNAi).
Biomolekul
Ada 4 kelas molekul utama dalam biokimia yaitu: karbohidrat, lipid, protein, dan
asam nukleat. Banyak molekul biologi merupakan polimer: dalam kasus ini,
monomer adalah mikromolekul yang relatif kecil yang bergabung menjadi satu
untuk membentuk makromolekul-makromolekul, yang kemudian disebut sebagai
polimer. Ketika banyak monomer bergabung untuk mensintesis sebuah polimer
biologis, mereka melalui proses/tahap yang disebut dengan sintesis dehidrasi.
a. Karbohidrat
Karbohidrat, Monosakarida, Disakarida, dan Polisakarida Sebuah molekul sukrosa
(glukosa + fruktosa), sebuah disakarida. Karbohidrat tersusun dari monomer yang
disebut sebagai monosakarida. Contoh dari monosakarida adalah glukosa
(C6H12O6), fruktosa (C6H12O6), dan deoksiribosa (C5H10O4). Ketika 2
monosakarida melalui proses sintesis dehidrasi, maka air akan terbentuk, karena 2
atom hidrogen dan satu atom oksigen telepas dari 2 gugus hidroksil monosakarida.
b. Lipid
Lipid, Gliserol, dan Asam lemak Sebuah trigliserida dengan satu molekul gliserol
(kiri) dan 3 molekul asam lemak. Lipid biasanya terbentuk dari satu molekul gliserol
yang bergabung dengan molekul lain. Di trigliserida, ada satu mol gliserol dan tiga
molekul asam lemak. Asam lemak merupakan monomer disini. Lipid, terutama
fosfolipid, juga digunakan di beberapa produk obat-obatan, misalnya sebagai bahan
pelarut (contohnya di infus parenteral) atau sebagai komponen pembawa obat
(contohnya di liposom atau transfersom).
c. Protein
Protein dan Asam amino Struktur umum dari asam -amino, dengan grup amino di
sebelah kiri dan grup karboksil di sebelah kanan. Protein merupakan molekul yang
sangat besar-atau makrobiopolimer- yang tersusun dari monomer yang disebut
asam amino. Ada 20 asam amino standar, yang masing-masing terdiri dari sebuah
gugus karboksil, sebuah gugus amino, dan rantai samping (disebut sebagai grup
R). Grup R ini yang menjadikan setiap asam amino berbeda, dan ciri-ciri dari
rantai samping ini akan berpengaruh keseluruhan terhadap suatu protein. Ketika
asam amino bergabung, mereka membentuk ikatan khusus yang disebut ikatan
peptida melalui sintesis dehidrasi, dan menjadi Polipeptida, atau protein.
d. Asam nukleat
Struktur dari asam deoksiribosa nukleat (DNA), gambar ini menunjukkan
monomernya diletakkan bersamaan. Asam nukleat adalah molekul yang
membentuk DNA, substansi yang sangat penting yang digunakan oleh semua
organisme seluler untuk menyimpan informasi genetik. Jenis asam nukleat yang
paling umum adalah asam deoksiribosa nukleat dan asam ribonukleat. Monomernya

disebut nukleotida. Nukleotida yang paling umum diantaranya Adenin, Sitosin,


Guanin, Timin, dan Urasil. Adenin berpasangan dengan timin dan urasil, timin hanya
berpasangan dengan adenin; sitosin dan guanin hanya dapat berpasangan satu
sama lain.
Karbohidrat
Fungsi dari karbohidrat adalah sebagai pembangun dan sumber energi. Gula
merupakan karbohidrat, tapi tidak semua karbohidrat adalah gula. Jumlah
karbohidrat di bumi lebih banyak daripada jumlah biomolekul manapun.
1. Monosakarida Glukosa, atau juga dikenal dengan gula darah. Tipe karbohidrat
yang paling sederhana adalah monosakarida, yang biasanya terdiri dari atom
karbon, hidrogen, dan oksigen, kebanyakan dengan perbandingan 1:2:1
(formula umumnya CnH2nOn, dimana n paling kecil adalah 3). Glukosa, salah
satu karbohidrat yang paling penting, merupakan contoh dari monosakarida.
Juga termasuk dengan fruktosa, gula yang biasanya ditemukan dalam
manisnya buah-buahan.[1][a] Beberapa karbohidrat (terutama setelah
kondensasi menjadi oligo- dan polisakarida) memiliki jumlah karbon yang
relatif lebih rendah daripada H dan O. Monosakarida dapat dikelompokkan ke
aldosa (mempunyai grup aldehida di akhir rantainya, contohnya glukosa) dan
ketosa (mempunyai grup keton di rantainya, contohnya fruktosa).
2. Disakarida Sukrosa: gula tebu dan mungkin karbohidrat yang paling dikenal.
Dua monosakarida dapat bergabung menjadi satu melalui sintesis dehidrasi.
Maka, akan dilepaskan satu atom hidrogen dan satu grup hidroksil (OH-).
Atom hidrogen dan hidroksil akan bergabung dan membentuk molekul air (HOH atau H2O), maka dari itu disebut dehidrasi. Molekul baru ini disebut
disakarida. Reaksinya pun bisa berbalik arah (reaksi pemecahan), dengan
menggunakan satu molekul air untuk memecah satu molekul disakarida,
maka akan memecah ikatan glikosidik pada disakarida. Reaksi inilah yang
disebut dengan hidrolisis. Jenis disakarida yang paling dikenal adalah sukrosa
atau yang biasanya kita kenal dengan gula tebu. Satu molekul sukrosa terdiri
dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Disakarida yang lain
contohnya laktosa, terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul
galaktosa. Di dalam tubuh, dikenal adanya enzim laktase yang memecah
laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Biasanya, pada orang berusia lanjut,
produksi laktase semakin sedikit dan akibatnya adalah penyakit intoleransi
laktosa.
3. Oligosakarida dan polisakarida Selulosa sebagai polimer -D-glukosa Ketika
beberapa (sekitar 3-6) monosakarida bergabung menjadi satu, maka akan
disebut sebagai oligosakarida (oligo- artinya sedikit). Jika banyak
monosakarida bergabung menjadi satu, maka akan disebut sebagai
polisakarida. Monosakarida dapat bergabunf membentuk satu rantai panjang,
atau mungkin bercabang-cabang. 2 jenis polisakarida yang paling dikenal
adalah selulosa dan glikogen, dua-duanya terdiri dari monomer glukosa.
Selulosa dibuat oleh tumbuhan dan merupakan komponen penting yang
membentuk dinding sel. Manusia tidak bisa membuat ataupun mencerna
selulosa. Glikogen, atau nama lainnya adalah gula otot, digunakan oleh
manusia dan hewan sebagai sumber energi

Manfaat Biokimia
Biokimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari mekanisme
reaksi dari makhluk hidup. Ilmu kimia tentunya memiliki peranan yang sangat
penting karena cakupan materinya mempelajari tentang kehidupan makhluk hidup
mulai dari organisme sederhana sampai kompleks. Manusia merupakan organisme
kompleks. Bahasan mengenai sistem reaksi kimia dalam manusia sangat menarik
sehingga ilmu ini sangat penting karena dengan mempelajari ilmu ini, kita dapat
mengetahui tentang diri kita sendiri dengan penjelasan ilmiah.

Tujuan mempelajari biokimia adalah untuk mempelajari hal kimia yang mendasari
fenomena biologis. Dalam bahasannya, biokimia menyajikan proses bagaimana
makhluk hidup itu melangsungkan kehidupannya dan bertahan hidup dengan
proses kimia yang terjadi dalam tubuh. Makhluk hidup itu bernafas, bergerak,
bereproduksi, makan dan minum dan juga dapat melakukan berbagai aktivitas
lainnya. Bagaimana makhluk hidup dapat melakukan proses itu sedangkan benda
mati tidak? Makhluk hidup tersusun atas substansi hidup yang disebut protoplasma
sedangkan benda mati tidak. Proses yang paling membedakan organisme dengan
benda mati adalah kemampuan reproduksi. Untuk semua makhluk hidup, sel
merupakan pusat kegiatan dan sel merupakan kesatuan dasar untuk bereproduksi.

Biokimia mendeskripsikan stuktur, organisasi, dan fungsi dalam molekul makhluk


hidup. Adapun prinsip ilmu biokimia adalah mempelajari stuktur kimia dari
komponen mahluk hidup dan hubungan antara struktur kimia dengan fungsi
biologis, mempelajari metabolisme yaitu keseluruhan reaksi kimia dalam mahluk
hidup, mempelajari proses kimia dan substansi yang menyimpan dan mengirimkan
informasi biologis, serta molekul genetis(sifat keturunan).

Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu biokimia juga mengalami


perkembangan. Perkembangannya itu menjalar ke hampir semua bidang yaitu
kedokteran, farmasi, pertanian, dan memberikan perkembangan kemajuan dalam
ilmu biologi. Sebagai conton biokimia mempunyai peranan dalam memecahkan
masalah gizi, penyakit-penyakit akibat dari kurang gizi terutama pada anak-anak.
Dalam bidang farmakologi dan toksikologi. Obat-obatan biasanya mempengaruhi
jalur metabolik tertentu, misalnya antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri
dengan menghambat pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri.

Dalam bidang pertanian, biokimia berperan dalam meneliti mekanisme kerja


pestisida tersebut sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya sehingga dapat
mencegah dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dalam bidang kesehatan,
dapat memahami tubuh sehingga mampu menjaga kesehatan dan dapat melakukan
penanganan suatu penyakit secara efektif. Contohnya adalah seperti yang ditulis
oleh Prof. Dr. Hiromi Shinya dalam buku Miracle of Enzyme mengatakan bahwa
enzim itu memiliki peranan penting dalam hidup. Setiap tubuh manusia sudah

diberi modal oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah tertentu yang
tersimpan di dalam lumbung enzim-induk . Enzim-induk ini setiap hari dikeluarkan
dari lumbung-nya untuk diubah menjadi berbagai macam enzim sesuai keperluan
hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin boros
menguras lumbung enzim-induk. Mati, menurut dia, adalah habisnya enzim di
lumbung masing-masing. Maka untuk bisa berumur panjang, awet muda, tidak
pernah
sakit,
dan
langsing
haruslah
menghemat
enzim
induk
itu.

Penjelasan diatas merupakan contoh dari manfaat ilmu biokimia walaupun


sebenarnya bukan hanya biokimia yang berperan disitu. Disana ada ilmu
kedokteran, biologi, farmakologi, pertanian yang semuanya saling bersinergi karena
kaitan pelajaran mereka masih sama yaitu membahas mengenai makhluk hidup
hanya saja kajian dan fokus masalah mereka berbeda. Hanya saja cakupan biokimia
cukup luas karena membahas mengenai semua makhluk hidup. Mempelajari
mekanisme reasinya mulai dari organisme terkecil hingga kompleks.

Protein sederhana yaitu protein yang apabila terhidrolisis hanya


menghasilkan asam amino. Protein sederhana penyusunnya adalah
histon atau prostamin, sedangkan prostetiknya adalah asam nukleat,
yaitu suatu polinukleida. Interaksi ionic menghubungkan antara protein
sederhana yang bermuatan positif dengan asam nukleat penyusunnya
yang bermuatan negative. Contoh protein sederha : albumin, globulin,
glutein, skkleroprotein dan protamin.
Protein terkonjugasi yaitu protein yang hidrolisistidak hanya
menghasilkan asam amino tetapi menghasilkanjuga komponen anorganik
yang disebut gugus prostetik (Sumarno, 2002). Nukleoprotein terdaoat
dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA.
Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam
jumlah besar. Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat
melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu kasein dalam susu.
Metaloprotein adalah protein yang terikat dengan mineral seperti feritin
dan hemosiderin adalah protein dimana mineralnya adalah zat besi,
tembaga dan seng. Protein terkonjugasi yang dikenal antara lain
numleoprotein, fosfoprotein, metaloprotein, lipoprotein, flavoprotein dan
glikoprotein.

2. Metabolisme
Metabolisme (bahasa Yunani: , metabolismos, perubahan) adalah
semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di
tingkat selular.
Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,

katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk


mendapatkan energi

anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekulmolekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.

Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat


bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang
disebut sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa
organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi
kimia disebut katalis.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang
bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan
senyawa intermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya.
Keseluruhanpereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi
disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang
disebut metabolomika.
Nutrisi, metabolisme dan energi
Nutrisi adalah kunci untuk metabolisme. Lintasan metabolisme mengandalkan
nutrisi bahwa mereka rincian untuk menghasilkan energi. Energi ini pada gilirannya
diperlukan oleh badan untuk mensintesis baru protein, asam nukleat (DNA, RNA) dll.
Nutrisi dalam metabolisme mencakup tubuh persyaratan untuk berbagai bahan,
masing-masing fungsi dalam tubuh, jumlah yang diperlukan, tingkat di bawah ini
yang menyebabkan miskin kesehatan dll.
Nutrisi penting pasokan energi (kalori) dan pasokan bahan kimia yang diperlukan
yang tidak dapat mensintesis tubuh sendiri. Makanan menyediakan berbagai bahan
yang penting untuk bangunan, pemeliharaan dan perbaikan jaringan tubuh, dan
untuk efisien fungsi tubuh.
Diet kebutuhan nutrisi penting seperti karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor,
belerang, dan sekitar 20 elemen anorganik lainnya. Unsur-unsur utama disediakan
karbohidrat, lipid, dan protein. Selain itu, vitamin, mineral dan air yang diperlukan.
Karbohidrat dalam metabolisme

Makanan pasokan karbohidrat dalam tiga bentuk: pati, gula dan selulosa (serat).
Pati dan gula membentuk besar dan penting sumber energi untuk manusia. Serat
berkontribusi massal dalam diet.
Jaringan tubuh tergantung pada glukosa untuk semua kegiatan. Karbohidrat dan
gula menghasilkan glukosa oleh pencernaan atau metabolisme.
Keseluruhan reaksi untuk pembakaran glukosa ditulis sebagai:
C6H12O6 + O2 6---> 6 CO2 + 6 H2O + energi
Kebanyakan orang mengkonsumsi sekitar setengah dari diet mereka sebagai
karbohidrat. Ini berasal dari beras, gandum roti, kentang, pasta, makaroni dll.
Protein dalam metabolisme
Protein adalah pembangun jaringan utama dalam tubuh. Mereka adalah bagian dari
setiap sel dalam tubuh. Protein ini membantu dalam struktur sel, fungsi, formasi
hemoglobin untuk membawa oksigen, enzim untuk melaksanakan reaksi penting
dan segudang acara lain dalam tubuh. Protein juga penting dalam memasok
nitrogen untuk DNA dan RNA genetik materi dan produksi energi.
Protein diperlukan untuk nutrisi karena mereka mengandung asam amino. Di antara
20 atau lebih asam amino, tubuh manusia tidak mampu mensintesis 8 dan ini
disebut asam amino esensial.
Asam amino esensial meliputi:

Lisina

triptofan

metionina

Leu

isoleusin

fenilalanina

Valina

Treonina

Makanan dengan kualitas terbaik protein adalah telur, susu, kedelai, daging,
sayuran dan biji-bijian.
Lemak dalam metabolisme

Lemak adalah terkonsentrasi sumber energi. Mereka menghasilkan dua kali lebih
banyak energi sebagai karbohidrat atau protein secara berat.
Fungsi lemak meliputi:

membantu untuk membentuk struktur selular;

membentuk sebuah pelindung bantal dan isolasi di sekitar organ-organ vital;

membantu menyerap vitamin larut dalam lemak,

menyediakan penyimpanan cadangan untuk energi

Asam lemak esensial meliputi asam lemak tak jenuh seperti linoleat, linolinic dan
asam arachidonic. Ini harus diambil dalam diet. Lemak jenuh, bersama dengan
kolesterol, telah terlibat dalam arteriosclerosis dan penyakit jantung.
Mineral dan vitamin dalam metabolisme
Mineral dalam makanan tidak memberikan kontribusi langsung untuk kebutuhan
energi tetapi penting sebagai tubuh regulator dan berperan dalam lintasan
metabolisme tubuh. Lebih dari 50 unsur yang ditemukan dalam tubuh manusia.
Sekitar 25 elemen telah ditemukan untuk menjadi penting, karena kekurangan
menghasilkan gejala defisiensi tertentu.
Mineral penting termasuk:

kalsium

fosfor

besi

natrium

kalium

ion klorida

tembaga

kobalt

mangan

Seng

magnesium

fluor

yodium

Vitamin penting senyawa organik yang tubuh manusia tidak dapat mensintesis
dengan sendirinya dan harus oleh karena itu, hadir dalam diet. Vitamin yang sangat
penting dalam metabolisme meliputi:

Vitamin A

B2 (riboflavin)

Niacin atau Asam nikotinat

Asam pantotenat dll.

Lintasan metabolisme
Reaksi kimia metabolisme tergabung dalam lintasan metabolisme. Ini
memungkinkan bahan kimia dasar dari nutrisi harus berubah melalui serangkaian
langkah-langkah ke lain kimia, dengan serangkaian enzim.
Enzim penting untuk metabolisme karena mereka memungkinkan organisme untuk
berkendara diinginkan reaksi yang memerlukan energi. Reaksi ini juga ditambah
dengan orang-orang yang melepaskan energi. Seperti enzim bertindak sebagai
katalis mereka memungkinkan reaksi ini untuk melanjutkan dengan cepat dan
efisien. Enzim juga memungkinkan peraturan lintasan metabolisme dalam
menanggapi perubahan dalam sel lingkungan atau sinyal dari sel-sel lain.
4. Asam Amino
Asam amino merupakan alfabet dari protein dan menentukan dtrukturstruktur
protein penting.Asam amino pertama yang diisolasi dari hidrolisat protein gelatin
oleh H. Braconnot pada tahun 1820 adalah glisin. Selanjutnya pada tahun 1935
threonin diisolasi dari hidrolisat fibrin oleh W.C. Rose. Terdapat 20 macam asam
amino pembentuk protein dan asam amino biologis lainnya yang bukan berfungsi
sebagai buiding block di dalam sel.
A. Asam amino pembentuk protein
Semua asam amino kecuali prolin mempunyai formula struktur umum L-
asam amino sebagai berikut. Satu dengan yang lainnya dibedakan dengan
gugus samping R.
1. Aam amino dengan gugus samping R non plar atau hidrofobik.

2. Aam amino dengan gugus samping R polar tak bermuatan


3. Aam amino dengan gugus samping R bermuatan positif
4. Aam amino dengan gugus samping R bermuatan nrgatif

B. Sifat asam amino


Dalam pelarut air, asamamino berupa Zwiter ion sehingga dapat bersifat
sebagai asam (proton donor) dan sebagai basa (proton aseptor)
Sebagai asam : H3N+CH(CH3)COO- H2NCH(CH3)COO- + H+
Sebagai basa : H+ H3N+CH(CH3)COOH
Senyawa yang terdadap asam dan basa seperti asam amino disebut senyawa
amfplit ( amfoter ekektrolid )
C. Srektrum Absorsi Asam Amino
Dari 20 asam amino pembentuk protein, hany triptofan, phenil alanin dan
tyrosin yang dapat mengasorbsi pada daerah ultra lembayung, karena
kebanyakan protein yang mengandung residu tyrosin, maka kadar protein
dalam larutan dapat ditentukan dengan menggunakan spektrofotometer
pada panjang gelombang () 280 nm. Cystein mengabsorbsi lemah pada
240 nm, karena mengandung gugus sulfida.
D. Reaksi Kimia dari Asam Amino
Karakteristik reaksi reaksi organic asam amino terletak pads gugus
fungsinya yaitu gugus karbosilat, gugus -amino dan gugus-gugus fungsional
dari rantai-rantai samping yang berbede-beda.
1. Reaksi kimia gugus karbosilat dari asam amino mengalani
perubahan yang menuju keperbentukan amida, ester dan asam
halida.
2. reaksi kimia gugus Amino dan Asam Amino gugus -amino dari
asam amino dapat diasilasi dengan asam halide atau anhidria.
3. Reaksi kimia gugus R Asam Amino Asam am ino juga memberi
reaksi warna kualitatif khas yang ditunjukkan oleh gugus fungsi
tertentu pada gugus R nya.

Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus


fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia
seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom
karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau ). Gugus karboksil
memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam
bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam
pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi
karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk
golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya
sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Struktur asam amino

Struktur asam -amino, dengan gugus amina di sebelah kiri dan gugus karboksil di
sebelah kanan.Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang
mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen
(H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai
samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.Atom C
pusat tersebut dinamai atom C ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa
bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil.
Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom C ini, senyawa tersebut
merupakan asam -amino.Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat
kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat
membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan
hidrofobik jika nonpolar.

Isomerisme pada asam aminoDua model molekul isomer optis asam amino
alanin
Karena atom C pusat mengikat empat gugus yang berbeda, maka asam amino
kecuali glisinmemiliki isomer optik: L dan D. Cara sederhana untuk
mengidentifikasi isomeri ini dari gambaran dua dimensi adalah dengan
"mendorong" atom H ke belakang pembaca (menjauhi pembaca). Jika searah
putaran jarum jam (putaran ke kanan) terjadi urutan karboksil-residu-amina maka
ini adalah tipe D. Jika urutan ini terjadi dengan arah putaran berlawanan jarum jam,
maka itu adalah tipe L. (Aturan ini dikenal dalam bahasa Inggris dengan nama
CORN, dari singkatan COOH - R - NH2).
Pada umumnya, asam amino alami yang dihasilkan eukariota merupakan tipe L meskipun beberapa siput
laut menghasilkan tipe D. Dinding sel bakteri banyak mengandung asam amino tipe D.
Polimerisasi asam amino

Reaksi kondensasi dua asam amino membentuk ikatan peptida


Protein merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai monomernya. Monomer-monomer ini
tersambung dengan ikatan peptida, yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan gugus
amina milik monomer di sebelahnya. Reaksi penyambungan ini (disebut translasi) secara alami terjadi di
sitoplasma dengan bantuan ribosom dan tRNA.
Pada polimerisasi asam amino, gugus -OH yang merupakan bagian gugus karboksil satu asam amino dan
gugus -H yang merupakan bagian gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan membentuk air.
Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi. Molekul asam amino yang telah melepaskan
molekul air dikatakan disebut dalam bentuk residu asam amino.(Team Bima, 2008)

Zwitter-ion

Asam amino dalam bentuk tidak terion (kiri) dan dalam bentuk zwitter-ionKarena
asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil sekaligus, zat ini dapat
dianggap sebagai sekaligus asam dan basa (walaupun pH alaminya biasanya
dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki). Pada pH tertentu yang disebut titik
isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif (terprotonasi,
NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negatif (terdeprotonasi,
COO-). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam aminonya. Dalam
keadaan demikian, asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter-ion. Zwitterion dapat diekstrak dari larutan asam amino sebagai struktur kristal putih yang
bertitik lebur tinggi karena sifat dipolarnya. Kebanyakan asam amino bebas berada
dalam bentuk zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral.
Asam amino dasar (standar)
Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan dengan ikatan peptida.
Meskipun demikian, pada awal pembentukannya protein hanya tersusun dari 20 asam amino yang dikenal
sebagai asam amino dasar atau asam amino baku atau asam amino penyusun protein (proteinogenik).
Asam-asam amino inilah yang disandi oleh DNA/RNA sebagai kode genetik.
Berikut adalah ke-20 asam amino penyusun protein (singkatan dalam kurung menunjukkan singkatan tiga
huruf dan satu huruf yang sering digunakan dalam kajian protein), dikelompokkan menurut sifat atau
struktur kimiawinya:
Fungsi biologi asam amino
1. Penyusun protein, termasuk enzim.
2. Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama
vitamin, hormon dan asam nukleat).
3. Pengikat ion logam penting yang diperlukan dalam dalam reaksi enzimatik
(kofaktor).

Asam amino esensial


molekul-molekul penting. Ia disebut esensial bagi suatu spesies organisme apabila spesies Asam amino
diperlukan oleh makhluk hidup sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka tersebut memerlukannya
tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan. Untuk
memenuhi kebutuhan ini, spesies itu harus memasoknya dari luar (lewat makanan). Istilah "asam amino
esensial" berlaku hanya bagi organisme heterotrof.( Anshari irfan, 1994)
Bagi manusia, ada delapan (ada yang menyebut sembilan) asam amino esensial yang harus dipenuhi dari
diet sehari-hari, yaitu isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin. Histidin
dan arginin disebut sebagai "setengah esensial" karena tubuh manusia dewasa sehat mampu memenuhi
kebutuhannya. Asam amino karnitin juga bersifat "setengah esensial" dan sering diberikan untuk
kepentingan pengobatan. (wikipedia, 2008)

TUGAS KIMIA ORGANIK


2
MENGENAI

BIOKIMIA

Oleh:
Lily Diana Novitasari
03121003073
Kelas A

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012-2013

Anda mungkin juga menyukai