Anda di halaman 1dari 2

Komponen Kimiawi Penyusun Sel

Komponen kimiawi penyusun sel meliputi berbagai jenis unsur dan senyawa sebagai berikut.
1. Unsur
Protoplasma terdiri atas unsur-unsur kimia. Unsur-unsur kimia di dalam sel dapat dibedakan
menjadi unsur makro dan unsur mikro.
a. Unsur Makro
Unsur makro merupakan unsur-unsur yang ditemukan dalam jumlah besar. Unsur-unsur
makro penyusun sel dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel Unsur-Unsur Makro Penyusun Sel
Unsur Kimia Simbol Jumlah (%)
Karbon C 20
Hidrogen H 10
Oksigen O 62
Nitrogen N 3
Kalsium Ca 2,5
Fosfor P 1,14
Sulfur S 0,14
Sumber: Wigati Hadi Omegawati (Rangkuman Data)

b. Unsur Mikro
Unsur mikro merupakan unsur-unsur yang ditemukan dalam jumlah sedikit. Unsur-unsur
mikro penyusun sel dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel Unsur-Unsur Mikro Penyusun Sel
Unsur Kimia Simbol Jumlah (%)
Ferum Fe 0,010
Chlor Cl 0,16
Kalium K 0,11
Natrium Na 0,10
Magnesium Mg 0,07
Iodin I 0,014
Unsur lain 0,0756
Sumber: Wigati Hadi Omegawati (Rangkuman Data)

2. Senyawa
Senyawa penyusun sel terdiri atas senyawa organik dan senyawa anorganik.
a. Senyawa Organik
Senyawa organik komponen kimia sel terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein.
1) Karbohidrat
Suatu karbohidrat tersusun atas atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Karbohidrat merupakan sumber energi dan komponen penting untuk dinding sel. Pada
membran sel eukariotik, selalu terdapat karbohidrat meskipun hanya sekitar 2–10%.
Karbohidrat pada membran kebanyakan berupa oligosakarida, tetapi ada juga yang berupa
polisakarida. Keduanya membentuk ikatan kovalen dengan molekul protein dan lipid
yang akan membentuk glikoprotein dan glikolipid. Glikoprotein dan glikolipid merupakan
struktur penting dari membran plasma. Selain itu, glikolipid dan glikoprotein menyusun
struktur antigen golongan darah yang dapat menimbulkan reaksi immunologis. Sementara
itu, oligosakarida pada membran plasma dapat berfungsi sebagai penanda suatu sel karena
setiap jenis sel memiliki jenis oligosakarida yang berbeda, misalnya pada sel darah merah
yang bergolongan darah A, B, AB, dan O.
2) Protein
Protein merupakan unsur organik terbesar yang menyusun sebuah sel. Protein
merupakan polimer dari asam amino yang saling berikatan dengan ikatan peptida. Selain
polimer dari asam amino, protein juga tersusun atas karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen
serta kadang-kadang terdapat sulfur dan fosfor sebagai unsur tambahan.
Protein yang menyusun sel dapat dibedakan menjadi protein struktural dan protein
fungsional. Protein struktural merupakan protein yang berperan dalam pembentukan
struktur sel. Sebagai contoh, protein integral dan protein perifer yang terdapat pada membran
sel. Sementara itu, protein struktural di dalam sel berperan untuk membentuk kerangka sel
yang disebut sitoskeleton. Sitoskeleton berupa jaringan protein filamen yang memantapkan
membran plasma sehingga menyokong stabilitas bentuk sel. Protein filamen ini terdiri
atas mikrofilamen, filamen tengah (filamen intermediat), dan mikrotubulus. Mikrotubulus
dibangun dari protein globuler yang disebut tubulin. Filamen intermediat disusun dari
keluarga protein yang beragam disebut keratin. Mikrofilamen disusun dari protein globuler
yang disebut aktin. Adapun protein fungsional merupakan protein yang berperan dalam
pengaturan aktivitas sel, misalnya enzim dan hormon.
3) Lemak (Lipid)
Lipid tersusun atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Lipid merupakan senyawa
hidrofobik dan larut dalam pelarut organik. Dalam sel terdapat bermacam-macam lipid
penting, di antaranya fosfolipid, glikolipid, dan steroid. Lipid memiliki beberapa fungsi,
yaitu membentuk membran plasma bersama protein dan karbohidrat serta sebagai sumber
energi cadangan bagi sel.
Komponen lipid terbanyak dari membran plasma maupun membran intrasel adalah
fosfolipid. Fosfolipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Pada membran, fosfolipid
membentuk dua lapis molekul dengan bagian kepala yang mengandung fosfat menghadap
ke air, sedangkan bagian ekor yang mengandung asam lemak terdapat pada bagian dalam
membran.
b. Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik yang menyusun sel, yaitu air, garam-garam mineral, dan gas.
1) Air (H2O)
Air merupakan komponen utama dalam protoplasma yang dapat ditemukan dalam
jumlah 50%–95%. Air berperan sebagai media berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam
sel karena air dapat melarutkan unsur dan senyawa kimia lainnya. Air juga berfungsi dalam
transportasi zat sebagai bahan baku hidrolisis.
2) Garam-Garam Mineral
Proses ionisasi dalam protoplasma melibatkan senyawa asam, basa, dan garam-garam
mineral. Garam-garam mineral mengalami ionisasi membentuk ion positif (kation) dan ion
negatif (anion). Ion-ion tersebut berfungsi untuk mempertahankan tekanan osmotik dan
keseimbangan asam basa dalam sel. Contoh beberapa garam mineral antara lain NaCl, MgCl2,
CaSO4, KH2PO4, dan NaHCO3.
3) Gas
Beberapa gas di dalam protoplasma yang terlibat dalam aktivitas sel, yaitu karbon
dioksida (CO2), oksigen (O2), dan amonia (NH3). Oksigen (O2) diperlukan untuk respirasi sel.
Gas karbon dioksida (CO2) merupakan hasil samping respirasi sel dan fermentasi sel. Bagi
sel tumbuhan, CO2 digunakan sebagai bahan fotosintesis. Gas amonia (NH3) merupakan zat
sisa yang dihasilkan dari pemecahan senyawa protein.

Anda mungkin juga menyukai