Usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru Sulistyo berdiri sejak 24
tahun yang lalu yaitu pada tahun 1993 dan Bapak Heru merupakan salah satu
pendiri dari POKDAKAN Mina Maju Mandiri pada tahun 2013 serta saat ini
usaha budidaya cupang milik Bapak Heru ini, berawal dari hobi memelihara ikan
cupang. Ikan cupang memiliki daya tarik tersendiri yang secara fisik dinilai sangat
cantik karena memiliki sirip yang indah dan pemeliharaannya terbilang mudah.
Ikan cupang dapat dipelihara pada lahan yang tidak terlalu luas karena dengan
meletakkan ikan cupang dalam botol-botol bekas atau akuarium saja, sudah
dapat menjalankan usaha ikan cupang ini. Selain itu, Kecamatan Pesantren yang
dijadikan salah satu sentra ikan cupang, juga memberikan dorongan tersendiri
pada Bapak Heru untuk terus menekuni hobinya dalam memelihara ikan cupang.
Berawal dari hobi inilah, akhirnya Bapak Heru terus mengembangkan potensi
yang ada karena budidaya ikan cupang dinilai sangat menguntungkan dan
memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Berikut ini papan nama usaha yang
Pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru yang tergabung dalam
Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Maju Mandiri, sudah memiliki visi dan misi
kelompok secara tertulis. Visi dan Misi Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Maju
• Visi
UMKM yang solid agar bisa berkompetisi di dunia perdagangan ikan skala
• Misi
Sedangkan tujuan dari usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru ini
penghasilan dan dapat menopang kehidupan dari usaha budidaya ikan cupang
yang dijalankan.
informasi manajemen.
5.3.1 Produksi
Produksi merupakan aktivitas mengubah input menjadi output yang berupa
proses budidaya ikan cupang yang terdiri dari beberapa proses hingga
menghasilkan ikan cupang yang layak jual. Proses budidaya ini meliputi
kualitas air, pemberantasan hama dan penyakit, serta pemanenan hasil produksi
ikan cupang.
proses pemijahan harus dipilih ikan cupang yang sehat dan berkualitas. Pada
usaha budidaya milik Bapak Heru, pemeliharaan induk ikan cupang dibagi
menjadi dua, yaitu induk ikan jantan diletakkan di botol-botol air mineral secara
terpisah. Hal ini dilakukan karena sifat ikan cupang jantan yang agresif sehingga
dapat menimbulkan cacat fisik atau bahkan kematian pada ikan cupang jantan.
Pemberian pakan pada induk ikan cupang diberikan pada pagi hari dan
kembali yang ditandai dengan ikan cupang berada di permukaan dan mondar-
mandir berkeliling kolam seperti mencari makanan maka harus diberikan pakan
kembali. Namun apabila induk cupang nampak tenang, maka tidak perlu
kondisi kualitas air dan berakibat pada kesehatan induk ikan cupang. Sehingga
persiapan induk ikan cupang harus diperhatikan dari segi pakan agar kondisinya
tetap sehat dan sesuai dengan standar ikan cupang yang digunakan sebagai
indukan.
Dalam proses persiapan, indukan yang dipilih harus baik terutama induk
jantan yang mana harus cantik dan agresif. Selain itu, ikan cupang yang
berukuran lebih dari 6 cm, bentuk badannya proporsional yaitu bentuk ikan
cupang dari kepala hingga pangkal ekor badannya hampir sama, tidak ada luka
atau cacat pada bagian tubuhnya, gerakannya lincah dan dalam kondisi yang
sehat yang ditandai dengan ikan cupang selalu berenang di bagian pertengahan
wadah. Berikut ini persiapan induk ikan cupang dapat dilihat pada Gambar 10.
Proses pemijahan pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru
dilakukan di timba pemijahan yang diletakkan di ruangan khusus selama 4-5 hari.
Timba pemijahan yang digunakan adalah timba bekas cat tembok yang
didapatkan dari pengepul barang bekas dan sebelum digunakan pada proses
pemijahan harus dibersihkan terlebih dahulu agar sisa-sisa cat yang ada dalam
timba dapat terangkat dan menghindari adanya bakteri maupun jamur. Pada
proses pemijahan, di dalam timba diberi substrat berupa daun pisang untuk
membantu induk jantan dalam membuat sarang dan induk betina untuk
meletakkan telur.
induk jantan dan induk betina serta diberi pakan yang cukup sehingga induk ikan
cupang siap untuk memijah. Pada proses pemijahan ikan cupang, induk jantan
dimasukan pertama kali ke dalam timba pemijahan yang telah diberi substrat
daun pisang dengan kedalaman air sekitar 25 cm selama 3-4 hari. Apabila induk
berlangsung selama satu hari dan telur-telur akan menempel dan melekat pada
busa yang berwarna putih. Setelah itu, memindahkan induk betina dan diberikan
Sedangkan induk jantan dibiarkan untuk tetap menjaga dan menetaskan telur-
telur yang ada pada timba pemijahan. Setelah menetas, benih ikan cupang tidak
perlu diberi makan karena masih ada persediaan kuning telur dalam tubuhnya.
Pada hari ketiga hingga hari keempat, benih ikan cupang diberikan Metil
Testosteron lalu pada hari keenam, benih ikan cupang ditebar ke kolam
pembenihan.
Proses pembenihan pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru
dilakukan pada sore hari setelah matahari mulai tenggelam. Hal ini dilakukan
untuk menghindari sinar matahari karena benih perlu untuk melakukan adaptasi
secara bertahap pada kondisi suhu kolam. Perlakuan ini, dapat menghindari
stres pada benih karena apabila dilakukan penebaran pada siang hari, terjadi
perubahan suhu secara drastis dari awalnya benih berada pada timba pemijahan
dengan kondisi suhu yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan suhu kolam
yang relatif lebih tinggi pada siang hari. Pada fase ini dibutuhkan ketelitian yang
lebih karena benih lebih riskan terjangkit penyakit, sehingga kondisi air harus
dikontrol secara berkala yang dilakukan pada pagi dan sore hari. Pakan yang
digunakan pada saat benih adalah lemut yang didapatkan dari kolam ikan lele
yang diambil airnya dan disaring menggunakan saringan halus. Pada 1 kolam
berukuran 6x3 m2 diberikan pakan lemut sebanyak 4 takar gelas air mineral isi
kolam sebagai penghalau sinar matahari secara langsung, selain itu juga
diberikan daun pisang yang dimasukan pada kolam sebagai penstabil suhu air
kolam. Daun pisang ini didapatkan dari kebun pisang milik Bapak Heru sendiri
yang berada di belakang area budidaya ikan cupang. Berikut ini kolam
Pendederan ikan cupang pada usaha budidaya milik Bapak Heru dilakukan
setelah ikan cupang berumur 7 hari. Proses pendederan dilakukan pada kolam
ukuran 7x3m2 dengan padat tebar sebanyak 3.000 ikan cupang. Ikan cupang
pada masa pendederan diberikan pakan kutu air selama dua minggu sebanyak 6
takar gelas air mineral isi 240 ml. Untuk menyediakan kutu air, Bapak Heru
menyediakan kolam tersendiri, namun karena kebutuhan kutu air untuk pakan
ikan cupang belum terpenuhi, maka Bapak Heru membelinya di Desa Kerkep,
Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Kutu air yang diproduksi sendiri dilakukan
dengan memenuhi air pada kolam dan menebarkan pelet serta diberikan kutu air
yang sudah jadi, sehingga akan menumbuhkan kutu air baru. Penyesuaian jenis
perawatan hingga panen sangat ditentukan oleh pakan yang diberikan dari kutu
airhingga umur 15-20 hari. Penyesuaian pakan dari lemut menjadi kutu air
dilakukan dengan mencoba secara bertahap dengan memberikan kutu air sedikit
terlebih dahulu dan melihat respon ikan cupang. Apabila ikan cupang merespon
positif dengan memakan kutu air, maka dapat ditambahkan jumlah kutu air yang
diberikan hingga takaran yang telah ditentukan. Selain itu, agar temperatur kolam
relatif stabil, dibutuhkan naungan dengan memberikan daun pisang dan anjang-
anjang pada bagian atas kolam untuk menghalau sinar matahari secara
langsung.
dilakukan di kolam pembesaran dengan ukuran kolam sebesar 7x3 m2. Saat ikan
pemberian pakan yaitu berupa cacing sebanyak satu takar yaitu berdasarkan
ukuran rantang 16,5 x 16,5 x 5,7 cm. Pembesaran ikan cupang jantan dan betina
diberikan tempat yang berbeda yaitu ikan cupang jantan diletakkan di botol air
mineral secara terpisah karena sifatnya yang agresif sehingga berguna untuk
menghindari perkelahian antar ikan cupang jantan dan menjamin kualitas sirip
tetap utuh, sedangkan ikan cupang betina berada di kolam pembesaran secara
terkumpul. Untuk ikan cupang jantan dapat diletakan pada ruangan terbuka yang
masih terdapat sinar walaupun tidak secara langsung. Hal ini mengurangi
keagresifan ikan cupang jantan karena apabila diletakan di tempat gelap, maka
ikan cupang jantan akan lebih bersifat agresif. Proses pembesaran ini dilakukan
hingga umur ikan cupang mencapai 1 bulan dan apabila umur 3 bulan
Pengelolaan kualitas air pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak
air sebanyak setengah volume air di botol air mineral pada induk ikan cupang
jantan atau setengah volume air kolam pada induk ikan cupang betina.
Penggantian air ini dilakukan apabila air dalam kondisi keruh dan sudah
mengeluarkan buih karena menandakan bahwa kondisi pada air tersebut sudah
minim oksigen.
Pemilihan air yang digunakan sebagai media hidup ikan cupang juga dipilih
air yang baik dengan tingkat keasaman (pH) 6-7 yaitu berasal langsung dari
sumber mata air dan dialirkan melalui sistem pipanisasi. Hal ini diupayakan agar
kualitas air yang digunakan untuk proses budidaya merupakan air yang cocok
untuk kelangsungan hidup ikan cupang. Proses sirkulasi pada air kolam tidak
dilakukan sepanjang waktu, namun hanya pada waktu tertentu saja. Ikan cupang
memiliki labirin sebagai alat pernapasan, menjadikan ikan cupang dapat hidup di
air tenang karena ikan ini dapat mengambil udara atau oksigen secara langsung
ke permukaan air, sehingga saat proses budidaya, sirkulasi air hanya dilakukan
pada saat tertentu. Biasanya proses sirkulasi air dengan membuka saluran pipa
dilakukan pada pagi hari agar ikan cupang mendapatkan asupan oksigen baru
dan ikan menjadi lebih segar. Berikut ini proses sirkulasi air pada kolam ikan
Prinsip dalam usaha budidaya cupang milik Bapak Heru adalah mencegah
dan mendeteksi penyakit dari awal lebih penting dibandingkan jika sudah
pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru dilakukan dengan
pemberian obat bermerek Prima dan Blitz Icht pada saat penggantian air kolam
maupun air yang berada di botol air mineral. Selain itu juga diberikan garam ikan
sebagai antibiotik dan mencegah ikan cupang terjangkit penyakit white spot atau
Pemanenan pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru terbagi
menjadi dua periode yaitu pada saat benih dan saat dewasa. Pada saat benih
yaitu ikan cupang berumur 1 minggu sedangkan dewasa dengan ukuran standar
yaitu ikan cupang saat umur 1 bulan yaitu pada ukuran standar dan umur 3 bulan
untuk yang siap menjadi indukan. Pemanenan untuk fase benih dilakukan pada
sore hari dengan menurunkan volume kolam hingga kurang lebih 10 cm, lalu
Pemanenan dilakukan pada sore hari karena suhu sudah lebih rendah
dibandingkan dengan siang hari sehingga dapat mengurangi resiko stres pada
benih ikan cupang akibat suhu yang tinggi. Kemudian, benih dipindahkan ke
kolam sterilisasi dengan benih tetap pada jaring dan air kolam sterilisasi
dibiarkan tetap mengalir agar air tetap bersirkulasi selama 1 malam. Hal ini
dilakukan untuk mengeluarkan berak pada benih ikan cupang sehingga pada
benih ikan cupang siap untuk dilakukan perhitungan dan dimasukan dalam
plastik ukuran 150 gram dengan jumlah benih dalam satu plastik sebanyak 2000
ikan cupang tidak mengeluarkan berak kembali yang dapat mengurangi nilai
estetika dan dapat menurunkan nilai jual dari benih cupang yang dipasarkan.
Selain pemanenan pada fase benih, dalam usaha Bapak Heru juga
memfokuskan pemasaran pada ikan cupang jantan karena pembesar ikan atau
konsumen lebih tertarik pada ikan cupang jantan dengan bentuk tubuh dan
siripnya yang indah, sehingga pemanenan yang dilakukan lebih terfokus pada
ikan cupang jantan. Pemanenan ikan cupang jantan terbilang mudah, dimana
ikan cupang jantan yang berada di botol air mineral diambil dengan mengganti
setengah air yang ada di botol dengan yang baru dan selanjutnya ikan cupang
melakukan pemanenan, ikan tidak diberikan pakan selama 1 hari. Hal ini
dilakukan agar pada saat pengepakan dan pengiriman, ikan cupang tidak
cupang pada usaha milik Bapak Heru, berikut merupakan tahapan proses
a. Perencanaan
Bapak Heru terdiri dari perencanaan input produksi, proses budidaya ikan
cupang, dan output yang dihasilkan dari kegiatan budidaya ikan cupang.
Perencanaan input produksi berkenaan dengan input apa saja yang digunakan
pemilihan induk ikan cupang, pemberian pakan yang sesuai, obat-obatan yang
ikan, dan tenaga kerja. Penggunaan tenaga kerja disesuaikan dengan skala
usaha dan pemberian pakan, obat, serta garam ikan berdasarkan takaran yang
ikan cupang. Proses budidaya ikan cupang terdiri dari perencanaan pemijahan,
pemberantasan hama dan penyakit, serta pemanenan ikan cupang. Dalam siklus
mendapatkan hasil dari proses budidaya secara optimal dan sesuai dengan
merupakan fokus utama yang harus selalu dijaga agar tercipta keberlanjutan
usaha. Selain itu perencanaan dalam output juga meliputi penentuan harga jual
ikan cupang dan strategi pemasaran. Konsistensi dalam pasar yang dituju,
dalam usaha budidaya cupang milik Bapak Heru sudah berjalan dengan cukup
baik dan rencana yang ditetapkan sudah mengarah ke arah jangka panjang,
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru ini,
tidak mendefinisikan pembagian tugas sebagai hal yang mutlak. Hal ini
dikarenakan Bapak Heru ingin menerapkan rasa memiliki pekerja terhadap apa
yang dikerjakan dalam usaha budidaya ikan cupang miliknya. Hal ini bertujuan
agar terdapat tanggung jawab kerja dan inisiatif terhadap apa yang seharusnya
dilakukan tanpa menunggu perintah dari pemilik usaha, sehingga pekerja dapat
budidaya ikan cupang milik Bapak Heru tetap melakukan pengorganisasian yang
merencanakan arah dan tujuan usaha serta menjadi penanggung jawab dari
keseluruhan kegiatan dalam usaha yang dijalankan. Pemilik usaha budidaya ikan
lapangan kerja bagi penduduk sekitar. Dalam perekrutan tenaga kerja tidak ada
kualifikasi tertentu yang diberikan oleh Bapak Heru, tenaga kerja yang terpilih
pada awalnya dilatih dan diberi pengarahan sehingga dalam prosesnya dapat
terbiasa dengan tugas yang diberikan. Sehingga Bapak Heru dalam usahanya
menerapkan prinsip yaitu dengan pengalaman semua orang pasti menjadi bisa.
panen. Teknisi dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru berjumlah 2
orang, yaitu Prio Pambudi dan Agus Sutriyono. Selain 2 orang yang dipercaya
sebagai teknisi dalam usahanya, Bapak Heru juga turut terjun langsung dalam
perluasan pasar. Bagian pemasaran dalam usaha budidaya ikan cupang milik
secara jelas, standar operasional kerja sangat penting karena berkaitan dengan
standar kerja yang harus dipatuhi pegawai sebagai kewajiban dan standar
keselamatan kerja sebagai hak pegawai. Berikut adalah struktur organisasi pada
usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru dapat dilihat pada Gambar 15.
Pemilik Usaha
Heru Sulistyo
Teknisi Pemasaran
Prio Pambudi dan Slamet Waluyo
Agus Sutriyono
c. Penggerakan
misalnya keterlambatan pasokan pakan ikan cupang berupa kutu air atau cacing
bersinergi dengan baik. Motivasi kerja juga diberikan Bapak Heru kepada para
dalam usaha budidaya cupang milik Bapak Heru sudah berjalan dengan baik
Selain itu, para pegawai juga mampu bekerja sama guna mencapai tujuan sesuai
d. Pengawasan
Pelaksanaan pengawasan pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak
budidaya ikan cupang. Pengawasan ini dilakukan setiap hari oleh Bapak Heru
dengan turun langsung ke lokasi budidaya untuk ikut serta dalam penanganan
dalam usaha budidaya cupang milik Bapak Heru sudah berjalan dengan cukup
baik karena adanya pengawasan secara langsung oleh pemilik usaha. Namun,
5.3.3 Pemasaran
Aspek pemasaran yang dianalisis dalam usaha budidaya ikan cupang milik
Bapak Heru terdiri dari empat fungsi pemasaran, yaitu strategi pemasaran,
a. Strategi Pemasaran
Bapak Heru dilakukan dengan selalu menjaga kualitas dari benih atau ikan
cupang dewasa yang dipasarkan. Pada saat pemasaran fase benih, strategi
ikan atau konsumen yang membeli benih cupang dengan garansi bahwa benih
tersebut akan menjadi ikan cupang jantan. Selain itu, Bapak Heru juga
budidaya ikan cupang milik Bapak Heru sudah melakukan strategi pemasaran
karena mampu untuk tetap menjaga kualitas dari ikan cupang yang dihasilkan,
Heru, bahkan apabila terdapat ikan cupang yang masih dalam fase
b. Saluran Pemasaran
Saluran pemasaran pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru
tidak melalui banyak tingkatan perantara. Saluran pemasaran ini dibagi menjadi
2 yaitu saluran pemasaran ikan cupang saat fase benih dan ikan cupang saat
• Fase benih
daerah lokal yaitu sekitar Kota Kediri dan juga luar Jawa Timur untuk
yang dihasilkan.
Untuk lebih jelasnya, saluran pemasaran benih ikan cupang dapat dilihat
• Fase dewasa
lokal yaitu sekitar Kota Kediri dengan kategori kualitas ikan cupang
berikut ini.
Saluran 1 Konsumen
(daerah lokal)
Pembesar
Saluran 2 Pengecer Konsumen
Ikan
Cupang (daerah lokal dan
Jawa Timur)
Saluran 3
dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru sudah berjalan dengan
baik karena pada proses pendistribusian produk berjalan secara terpadu antara
c. Daerah Pemasaran
Daerah pemasaran pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru
meliputi daerah lokal, luar Jawa Timur, hingga luar Pulau Jawa. Untuk
dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru sudah berjalan dengan
baik karena pemasaran sudah dilakukan hingga luar Pulau Jawa. Untuk
pasar agar usaha yang dijalankan dapat terus berkembang dengan cara
d. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru
yaitu meliputi:
1. Produk
pemasaran. Produk ini dapat berupa barang dan dapat pula berupa jasa,
tergantung sektor usaha yang dijalankan. Jika tidak terdapat produk, maka
tidak ada pemindahan hak milik sehingga fungsi marketing tidak dapat
dijalankan.
Produk yang dihasilkan dari usaha budidaya ikan cupang milik Bapak
Heru terdapat empat jenis ikan cupang yang dipasarkan pada saat fase
benih dan saat dewasa. Ikan cupang tersebut yaitu antara lain, jenis
halfmoon, plakat, crowntail atau serit, dan bangkok. Ikan cupang yang
ikan maupun konsumen lebih tertarik kepada ikan cupang jantan karena
memiliki tubuh dan sirip yang lebih indah dibandingkan dengan betina.
Namun, betina dewasa juga menjadi produk yang tetap dipasarkan dalam
pemilihan induk ikan cupang dan memberikan garansi 2x24 jam apabila
ikan cupang yang dipasarkan mengalami kematian dengan pengecekan
2. Harga
Bapak Heru tergantung pada jenis, ukuran, dan kualitas dari ikan cupang
itu sendiri serta sudah sesuai dengan standar yang ada di pasaran. Jenis
ikan cupang yang paling mahal adalah halfmoon. Hal ini dikarenakan ikan
cupang jenis ini memiliki sirip yang sangat indah dan banyak digemari oleh
ikan cupang, terbagi menjadi saat fase benih dan dewasa. Dari segi
kualitas, Bapak Heru selalu menjaga kualitas dari ikan cupang yang
dihasilkan karena hal ini dapat menaikkan nilai jual dari ikan cupang dan
3. Lokasi
Lokasi budidaya ikan cupang milik Bapak Heru memiliki akses jalan
yang baik dengan kondisi jalan yang beraspal dan kendaraan roda dua
maupun roda empat dapat melewatinya dengan mudah. Hal ini merupakan
ikan cupang dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, lokasi budidaya ikan
budidaya ikan cupang sehingga telah banyak dikenal oleh masyarakat luas.
pemasaran ini dibagi menjadi 2 yaitu saluran pemasaran ikan cupang, yaitu
pada saat fase benih dan ikan cupang saat dewasa. Lembaga pemasaran
yang terlibat dalam pendistribusian benih cupang dan ikan cupang dewasa
4. Promosi
konsumen.
Bapak Heru dilakukan secara langsung dan juga melalui media sosial.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bidang Perikanan Kota Kediri dan
Gambar 18 dan 19
9.
dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru yang meliputti 4P yaitu
5.3.4 Keuangan
dijalankan. Aspek finansial yang dianalisis dalam usaha budidaya ikan cupang
milik Bapak Heru yaitu antara lain, permodalan, biaya produksi, penerimaan,
Revenue Cost Ratio (RC Ratio), keuntungan, rentabilitas, dan Break Event Point
(BEP).
a. Permodalan
digunakan sebagai investasi atau modal tetap dalam proses budidaya ikan
cupang hingga beberapa kali siklus produksi. Rincian modal tersebut dapat
Ikan Mina Maju Mandiri juga mendapatkan bantuan dari Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian bidang Perikanan berupa bantuan cacing sutera untuk
pakan ikan cupang pada tahun 2015, bantuan induk cupang pada tahun 2016,
bantuan pompa air 10 unit dan tabung oksigen 10 unit pada tahun 2016, serta
alat-alat untuk mengukur kualitas air yang berupa pH air, termometer, dan alat
b. Biaya Produksi
Biaya total dalam 1 siklus produksi pada usaha budidaya ikan cupang milik
Bapak Heru didapatkan dari penjumlahan biaya tetap (fixed cost) yaitu sebesar
Sehingga biaya total produksi yang dikeluarkan dalam 1 kali siklus yaitu sebesar
Rp 31.934.794. Hal ini menjelaskan bahwa biaya sebesar Rp 31.934.794 inilah
yang akan selalu dikeluarkan untuk produksi budidaya ikan cupang selama 1
siklus. Perhitungan biaya total produksi pada usaha budidaya ikan cupang milik
c. Penerimaan
milik Bapak Heru didapatkan dari hasil perkalian harga ikan cupang per ekor
seharga Rp 10.000 dengan jumlah total 140 ekor diperoleh penerimaan sebesar
total 150 ekor diperoleh penerimaan sebesar Rp 1.200.000, harga induk plakat
7.000 dengan jumlah total 151 ekor diperoleh penerimaan sebesar Rp 1.057.000,
harga induk plakat betina 8 cm B seharga Rp 6.500 dengan jumlah total 5 ekor
seharga Rp 8.000 dengan jumlah total 148 ekor diperoleh penerimaan sebesar
total 7 ekor diperoleh penerimaan sebesar Rp 49.000, harga induk serit betina 8
total 149 ekor diperoleh penerimaan sebesar Rp 1.043.000, harga induk bangkok
total 2 ekor diperoleh penerimaan sebesar Rp 1.500, harga plakat dewasa jantan
dengan jumlah total 3 ekor diperoleh penerimaan sebesar Rp 1.800, harga plakat
dewasa betina 5 cm A seharga Rp 600 dengan jumlah total 1.102 ekor diperoleh
harga serit dewasa jantan 7 cm A seharga Rp 700 dengan jumlah total 11.466
Rp 3.600, harga serit dewasa betina 5 cm A seharga Rp 600 dengan jumlah total
1.120 ekor diperoleh penerimaan sebesar Rp 672.000, harga serit dewasa betina
Harga benih halfmoon 0,5 cm yaitu Rp 100 dengan jumlah total 18.202
yaitu Rp 100 dengan jumlah total 19.055 ekor diperoleh penerimaan sebesar Rp
1.905.500, harga benih serit 0,5 cm yaitu Rp 80 dengan jumlah total 19.307 ekor
1.563.840. selain itu penerimaan juga berasal dari jasa konsultasi budidaya
sebesar Rp 600.000. Jadi total penerimaan usaha budidaya ikan cupang milik
budidaya ikan cupang milik Bapak Heru dapat dilihat pada Lampiran 3.
RC Ratio diperoleh dari hasil total penerimaan dibagi dengan total biaya.
Total penerimaan pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru sebesar
diperoleh nilai RC Ratio sebesar 1,7. Hal ini menjelaskan bahwa pada usaha
budidaya ikan cupang milik Bapak Heru menguntungkan atau usaha layak untuk
budidaya ikan cupang milik Bapak Heru dapat dilihat pada Lampiran 4.
e. Keuntungan
biaya yang digunakan dalam 1 siklus produksi. Total penerimaan pada usaha
budidaya ikan cupang milik Bapak Heru sebesar Rp 53.832.400 dikurangi
inilah yang akan menjadi keuntungan pada budidaya ikan cupang selama 1
siklus. Perhitungan keuntungan pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak
f. Rentabilitas
Rentabilitas diperoleh dari laba usaha dibagi dengan modal kerja. Laba
usaha pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru sebesar Rp
21.897.606 dibagi dengan modal kerja sebesar Rp 31.934.794 dan dikali dengan
menjelaskan bahwa setiap 1 siklus usaha budidaya ikan cupang milik Bapak
Heru dapat menghasilkan keuntungan sebesar 68,57% dari modal kerja yang
untuk mencapai titik impas dibutuhkan sales produk sebesar Rp 669.646 dan unit
titik impas dibutuhkan sales produk sebesar Rp 51.660 dan unit produk sebanyak
dibutuhkan sales produk sebesar Rp 566.325 dan unit produk sebanyak 71 ekor.
Pada induk halfmoon betina 8 cm B untuk mencapai titik impas dibutuhkan sales
produk sebesar Rp 14.350 dan unit produk sebanyak 2 ekor. Pada induk plakat
574.002 dan unit produk sebanyak 72 ekor. Pada induk plakat jantan 10 cm B
untuk mencapai titik impas dibutuhkan sales produk sebesar Rp 20.090 dan unit
produk sebanyak 3 ekor. Pada induk plakat betina 8 cm A untuk mencapai titik
impas dibutuhkan sales produk sebesar Rp 505.624 dan unit produk sebanyak
72 ekor. Pada induk plakat betina 8 cm B untuk mencapai titik impas dibutuhkan
sales produk sebesar Rp 15.570 dan unit produk sebanyak 2 ekor. Pada induk
serit jantan 10 cm A untuk mencapai titik impas dibutuhkan sales produk sebesar
Rp 566.325 dan unit produk sebanyak 71 ekor. Pada induk serit jantan 10 cm B
untuk mencapai titik impas dibutuhkan sales produk sebesar Rp 23.462 dan unit
produk sebanyak 3 ekor. Pada induk serit betina 8 cm A untuk mencapai titik
impas dibutuhkan sales produk sebesar Rp 508.925 dan unit produk sebanyak
73 ekor. Pada induk serit betina 8 cm B untuk mencapai titik impas dibutuhkan
sales produk sebesar Rp 9.328 dan unit produk sebanyak 1 ekor. Pada induk
sebesar Rp 574.002 dan unit produk sebanyak 72 ekor. Pada induk bangkok
13.417 dan unit produk sebanyak 2 ekor. Pada induk bangkok betina 8 cm A
untuk mencapai titik impas dibutuhkan sales produk sebesar Rp 498.880 dan unit
titik impas dibutuhkan sales produk sebesar Rp 15.570 dan unit produk sebanyak
dibutuhkan sales produk sebesar Rp 4.649.419 dan unit produk sebanyak 5.166
dibutuhkan sales produk sebesar Rp 26.763 dan unit produk sebanyak 33 ekor.
sales produk sebesar Rp 401.012 dan unit produk sebanyak 501 ekor. Pada
sebesar Rp 718 dan unit produk sebanyak 1 ekor. Pada plakat dewasa jantan 7
mencapai titik impas dibutuhkan sales produk sebesar Rp 861 dan unit produk
sebanyak 1 ekor. Pada plakat dewasa betina 5 cm A untuk mencapai titik impas
dibutuhkan sales produk sebesar Rp 316.275 dan unit produk sebanyak 527
ekor. Pada plakat dewasa betina 5 cm B untuk mencapai titik impas dibutuhkan
sales produk sebesar Rp 1.292 dan unit produk sebanyak 2 ekor. Pada serit
sebesar Rp 3.839.215 dan unit produk sebanyak 5.485 ekor. Pada serit dewasa
1.722 dan unit produk sebanyak 3 ekor. Pada serit dewasa betina 5 cm A untuk
mencapai titik impas dibutuhkan sales produk sebesar Rp 321.441 dan unit
produk sebanyak 536 ekor. Pada serit dewasa betina 5 cm B untuk mencapai titik
impas dibutuhkan sales produk sebesar Rp 1.076 dan unit produk sebanyak 2
dibutuhkan sales produk sebesar Rp 3.888.723 dan unit produk sebanyak 5.555
dibutuhkan sales produk sebesar Rp 1.435 dan unit produk sebanyak 2 ekor.
sales produk sebesar Rp 325.746 dan unit produk sebanyak 543 ekor. Pada
produk sebesar Rp 1.292 dan unit produk sebanyak 2 ekor. Pada benih halfmoon
0,5 cm untuk mencapai titik impas dibutuhkan sales produk sebesar Rp 870.690
dan unit produk sebanyak 8.707 ekor. Pada benih plakat 0,5 cm untuk mencapai
titik impas dibutuhkan sales produk sebesar Rp 911.444 dan unit produk
sebanyak 9.114 ekor. Pada benih serit 0,5 cm untuk mencapai titik impas
dibutuhkan sales produk sebesar Rp 738.813 dan unit produk sebanyak 9.235
ekor. Pada benih bangkok 0,5 cm untuk mencapai titik impas dibutuhkan sales
produk sebesar Rp 748.069 dan unit produk sebanyak 9.351 ekor. Sehingga total
sales produk pada budidaya ikan cupang milik Bapak Heru Sulistyo sebesar Rp
25.462.818 dan unit produk yang dihasilkan sebanyak 60.772 ekor ikan cupang.
BEP sales pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru sebesar Rp
agar mencapai titik impas adalah sebesar Rp 25.462.818. Pada usaha ini,
penerimaan ikan cupang yaitu sebesar Rp 53.832.400 > BEP sales sebesar Rp
25.462.818. Sedangkan total sales volume budidaya pada usaha budidaya ikan
cupang yaitu sebanyak 126.986 ekor > BEP unit sebanyak 60.772 ekor.
Perhitungan BEP pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru dapat
Pencatatan keuangan pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru
masih terkendala oleh kontinuitas dan sumber daya manusia yang membidangi
benih atau mencapai ikan cupang dewasa melalui penerapan yang biasa
dilakukan dalam kegiatan produksi setiap harinya, sehingga hal ini bisa saja
pembukuan yang dilakukan. Selain itu, dalam proses penjualan atau pembelian
input budidaya tidak terdapat nota sebagai bukti transaksi yang telah dilakukan.
Hak tersebut menjadi kelemahan bagi usaha budidaya ikan cupang milik Bapak
Heru, karena pencatatan keuangan belum tersusun secara rapi dan sesuai
cupang milik Bapak Heru masih terbatas pada mengikuti dan turut berpartisipasi
dalam pelatihan yang diadakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
bidang Perikanan Kota Kediri. Pelatihan ini memberikan pengetahuan dan ilmu
yang bermanfaat bagi pelaku usaha budidaya ikan hias. Pengetahuan tersebut
mencakup penanganan ikan hias yang sakit dengan dosis yang sesuai, obat-
obat yang dapat digunakan untuk membantu produksi ikan cupang hingga
menghasilkan output yang optimal dan sesuai dengan permintaan pasar, serta
Mandiri yang menjadi naungan Bapak Heru dalam menjalankan usaha budidaya
ikan cupang, membentuk koperasi serba usaha pada tahun 2014 yang
Adapun visi dan misi Koperasi Mina Maju Mandiri adalah sebagai berikut.
Misi :
bertanggung jawab.
budidaya ikan cupang milik Bapak Heru masih dilaksanakan secara sederhana.
Informasi yang diterima dibahas dalam rapat bulanan yang diadakan
pegawai dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian bidang Perikanan Kota
Kediri sering meninjau langsung ke lokasi budidaya untuk memantau usaha ikan
hias di Kota Kediri, sehingga informasi dari dinas setempat dapat tersalurkan
kekuatan ekonomi; kekuatan sosial, budaya, dan demografi; kekuatan politik dan
memengaruhi kinerja dalam suatu usaha. Pada usaha budidaya ikan cupang
milik Bapak Heru, jumlah permintaan ikan cupang dipengaruhi oleh pertumbuhan
ekonomi yang sedang terjadi di Kota Kediri dan pada daerah pemasaran ikan
pertumbuhan ekonomi, dan kurs mata uang. Perdagangan bebas yang marak
saat ini juga berperan serta dalam perkembangan dunia bisnis ikan hias pada
khususnya. Dengan adanya pemberlakuan AFTA (Asian Free Trade Area),
GATT (General Agreement on Trade), dan CAFTA (Chinese Asian Free Trade
Area) akan berimbas pada persaingan di dalam maupun di luar negeri yang juga
mancanegara. Berikut merupakan data produksi ikan hias air tawar dan air laut
menurut lahan pada tahun 2010 – 2014 yang ditampilkan pada Tabel 10 sebagai
berikut.
Tabel 10. Produksi Ikan Hias Menurut Lahan Tahun 2010 –2014
mencapai 1,27 juta ton atau mengalami kenaikan sebesar 1,34 persen
dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 1,26 juta ton. Tren ekspor kelautan dan
sebesar 6,11 persen dan tahun 2010 – 2014 mengalami pertumbuhan sebesar
sebesar 1,34 persen dipengaruhi oleh adanya isi pelemahan ekonomi dunia
Nilai ekspor kelautan dan perikanan tahun 2014 mencapai US$ 4,6 juta
atau mengalami kenaikan sebesar 11,00 persen dibandingkan tahun 2013 yang
mencapai US$ 4,1 juta. Tren ekspor kelautan dan perikanan menunjukkan
bahwa selama 2008 – 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 9,90 persen dan
nilai ekspor kelautan dan perikanan ini disebabkan karena peningkatan kurs
2015).
lingkungan akan membentuk cara orang untuk hidup, bekerja, memproduksi, dan
perawatannya ialah ikan hias. Ikan hias juga dapat dijadikan sebagai salah satu
elemen estetika di dalam ruangan. Sehingga tidak heran, permintaan ikan hias
oleh penghobi ikan hias dan pengusaha ikan, sampai saat ini terus mengalami
Memelihara ikan hias menjadi daya tarik tersendiri karena ikan hias
menjadi salah satu elemen estetika di dalam ruangan, digunakan sebagai sarana
hiburan, dan juga dapat menghilangkan kepenatan setelah seharian beraktivitas.
Hal tersebut juga diungkapkan konsumen ikan hias cupang milik Bapak Heru,
bahwasanya mereka membeli ikan hias adalah sebagai hiburan dan untuk
aquascape. Selain itu, pada saat musim penghujan, jumlah permintaan ikan
Selain konsumen dalam negeri, penghobi ikan hias juga berasal dari luar
pada saat musim dingin. Hal ini disebabkan, pada musim dingin, mereka lebih
ruangan, sehingga dengan adanya ikan hias merupakan salah satu alternatif
hiburan yang digemari. Sedangkan pada musim panas, mereka lebih menyukai
hiburan di luar ruang terbuka atau berekreasi di taman, pantai, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, permintaan ikan hias akan menurun pada saat
musim panas di negara-negara maju, seperti Amerika dan Uni Eropa, terutama
atau ancaman utama baik bagi usaha skala kecil maupun skala besar. Dengan
khususnya dalam bidang budidaya ikan hias maka akan membuka peluang yang
13.978.946 ton. Namun, pada bulan Oktober 2014, karena adanya kebijakan
digunakan untuk membiayai kegiatan prioritas, antara lain sarana pakan mandiri
(200 paket), pabrik pakan (1 unit), produksi benih ikan (100 juta ton), bantuan
sarana produksi budidaya ikan (1.000 paket), biofloc (27 paket), premi asuransi
usaha pembudidayaan ikan skala kecil (1.000 ha), escavator (48 unit), revitalisasi
sebagai salah satu komoditi unggulan Kota Kediri dan menetapkan Kelurahan
Bentuk aspresiasi lain dari Pemerintah Kota Kediri adalah mendukung kegiatan
kontes ikan cupang tingkat nasional sejak tahun 2009. Selain itu, Pemerintah
Kota Kediri juga mendirikan pasar ikan dan pasar benih untuk membantu
pembudidaya memasarkan produknya. Hal ini menjadikan usaha budidaya ikan
cupang milik Bapak Heru yang merupakan bagian dari POKDAKAN Mina Maju
Mandiri, ikut turut serta dalam berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan
penerapan dari beberapa kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah, kegiatan yang pernah diikuti oleh kelompok dan anggota
POKDAKAN Mina Maju Mandiri antara lain panitia kontes cupang “Walikota Cup”
kegiatan operasional suatu usaha. Hal tersebut juga dirasakan pada usaha
menggunakan pompa air yang berfungsi menyerap dan mendorong air tanah
untuk keluar serta juga menggunakan tabung oksigen yang berfungsi untuk
pendistribusian. Selain itu, usaha Bapak Heru ini juga telah menerapkan
menggunakan obat Metil Textoteron. Obat ini aman digunakan untuk ikan hias
yang tidak dikonsumsi oleh manusia dan aman untuk lingkungan, sehingga
informasi yang berkaitan dengan usaha budidaya ikan cupang, sebagai contoh
dilakukan oleh pembenih atau konsumen yang membeli produk ikan cupang di
Bapak Heru, karena dapat dilakukan secara transfer melalui Anjungan Tunai
yaitu berupa sepeda motor dan mobil yang digunakan untuk proses distribusi
bisnis yang dapat memengaruhi perusahaan atau suatu usaha melalui tindakan
persaingan yang dihadapi oleh suatu usaha dalam wilayah tertentu. Pendatang
pasar secara luas. Jika semakin banyak pendatang baru yang memasuki suatu
wilayah industri, maka akan terjadi perebutan pangsa pasar yang ada. Hal ini
kurun waktu lebih lama dengan usaha-usaha baru yang memasuki pasar industri.
hasil produk yang dihasilkan. Salah satu cara yang dilakukan adalah terus
yang berkualitas secara jeli dan teliti, sehingga melalui prosesnya dapat
tinggi menjadi produk unggulan yang dapat menjadi nilai tambah bagi pemasaran
ikan cupang.
Hambatan yang mungkin dialami oleh pendatang baru dalam dunia usaha
adalah skala ekonomi, kebutuhan untuk menguasai teknologi dan trik-trik praktis,
distribusi yang memadai, dan peraturan pemerintah. Pada usaha budidaya ikan
cupang milik Bapak Heru memulai usahanya dari skala kecil dengan kolam
budidaya sebanyak empat buah. Budidaya ikan cupang relatif mudah, tidak
membutuhkan lahan yang luas, dan modal yang dibutuhkan juga tidak terlalu
besar sehingga siapapun yang ingin berkecimpung dalam usaha ini dapat
memulai usahanya dari skala rumah tangga karena dengan bermodalkan
apabila usaha budidaya ikan cupang ditujukan untuk ekspor, maka dibutuhkan
modal yang cukup besar dan keahlian tersendiri dalam penanganan ikan cupang.
produknya pada suatu pasar potensial yaitu antara lain harga barang itu sendiri,
harga barang lain, ongkos biaya produksi, tujuan produksi, dan teknologi yang
baku sangat dipengaruhi oleh daya tawar pemasok. Semakin kuat daya tawar
pasokan secara kontinu pada setiap harinya untuk pakan benih dan ikan cupang.
Hal ini dikarenakan, Bapak Heru belum mampu memenuhi jumlah pakan yang
harus diberikan pada benih dan ikan cupang yang dibudidayakan, sehingga
masih bergantung pada pemroduksi pakan yang berupa lemut, kutu air, dan
cacing yang berada di sekitar lokasi budidaya. Selain itu, pasokan bahan baku
lain yang diterima dari para pemasok untuk kegiatan operasional usaha adalah
sarana produksi seperti jaring, seser, timba, terpal, akuarium, selang air, plastik
pembungkus ikan cupang yang dipasarkan, dan lain sebagainya. Ada pula obat-
obatan yang diberikan pada ikan cupang seperti obat merk Prima dan Blitz Icht
yang digunakan sebagai antisipasi dan pengobatan penyakit white spot, obat
Metil Textoteron yang berfungsi untuk penyeragaman jenis kelamin pada ikan
cupang, serta garam ikan sebagai antibiotik dan pencegahan penyakit jamur.
Obat-obat tersebut didapatkan di toko pakan hewan maupun apotek yang ada di
usaha budidaya ikan cupang ini, Bapak Heru tidak hanya mengandalkan pada
pemasok lainnya jika dirasa barang yang ditawarkan tidak sesuai dengan harga
yang sesuai. Hal ini menunjukkan bahwa daya tawar pemasok pada usaha
harga dan kualitas produk yang diperjualbelikan. Konsumen dari hasil budidaya
ikan cupang milik Bapak Heru adalah pengepul, pengecer, pembesar ikan yang
berada di sekitar Kota Kediri dan juga luar Jawa Timur, serta penghobi ikan
cupang yang berada di daerah Kota Kediri. Kekuatan tawar menawar konsumen
ditetapkan oleh harga pasar, namun pembesar ikan cupang yang membeli benih
pada Bapak Heru dalam hal ini lebih memperhatikan kualitas daripada harga
karena dengan kualitas yang baik akan menghasilkan harga yang sesuai pula
terhadap produk ikan cupang yang dihasilkan. Pada saat pemasaran fase benih,
pembesar ikan atau konsumen yang membeli benih cupang dengan garansi
bahwa benih tersebut akan menjadi ikan cupang jantan. Hal ini dapat menjaga
akan membawa harga yang baik pula pada saat ikan cupang tumbuh menjadi
dewasa. Selain itu, Bapak Heru juga memprioritaskan konsumen tetap yang
dengan kualitas ikan cupang berdasarkan kategori grade yang telah ditentukan.
Berikut merupakan kategori kualitas ikan cupang yang dapat dilihat pada Tabel
11 sebagai berikut.
Jenis produk yang mempunyai kesamaan dalam fungsi dan dapat saling
menggantikan antar produk tersebut untuk segmen pasar yang dituju dapat
menekan volume penjualan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi usaha
dipasarkan. Produk pengganti dari ikan hias cupang yang dihasilkan pada usaha
budidaya ikan cupang milik Bapak Heru adalah jenis-jenis ikan hias lainnya yang
memberikan fungsi dan manfaat serupa dengan ikan cupang. Ikan hias
memberikan manfaat sebagai hiburan, penghias ruangan, dan dapat
dapat digantikan oleh ikan-ikan hias lainnya, namun penilaian komoditas ikan
hias lebih bersifat subjektif, dimana ikan hias cupang relatif memiliki harga yang
terjangkau, perawatan mudah, dan morfologi ikan cupang yang menarik para
Kelurahan Ketami merupakan sentra ikan cupang di Kota Kediri, namun ada
guppy dan komet. Hal ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk
memilih produk ikan hias yang menjadi kesenangan, hobi, maupun minatnya.
Ikan cupang yang memiliki banyak keutamaan, seperti memiliki bentuk dan
warna tubuh yang sangat indah, menjadi alasan banyaknya penghobi ikan hias
yang meminati ikan jenis ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa masing-masing
merupakan hal kompleks yang harus dihadapi oleh perusahaan. Strategi yang
dijalankan dapat berhasil jika usaha tersebut memiliki keunggulan kompetitif atas
strategi untuk menarik konsumen potensial. Pesaing bagi usaha budidaya ikan
cupang milik Bapak Heru adalah pembesar dan pembudidaya ikan hias cupang
yang berada di sekitar daerahnya maupun di luar daerah. Dalam POKDAKAN
Mina Maju Mandiri saja sudah terdapat dua puluh anggota yang berkecimpung
pada usaha yang sama, yaitu budidaya ikan cupang. Berikut daftar anggota
POKDAKAN Mina Maju Mandiri dapat dilihat pada Tabel 12 sebagai berikut.
tetap berjalan secara sehat dan berkesinambungan. Hal ini dikarenakan, fungsi
POKDAKAN bukan untuk saling menyaingi satu sama lain, namun menghimpun
usaha sejenis yang berada pada satu wilayah. Masing-masing usaha sudah
lain yang masih memiliki stok benih atau ikan cupang dewasa sesuai dengan
tidak menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi usaha budidaya ikan cupang milik
Bapak Heru. Dengan tetap menjaga kualitas ikan cupang dan terus konsisten
terhadap output budidaya yang dihasilkan, maka loyalitas konsumen akan tetap
terjaga.
usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru, maka diperoleh faktor strategis
internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi usaha budidaya ikan
1. Kekuatan
Pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru ini memiliki lahan
Maju Mandiri lainnya. Hal ini membuat jumlah produksi ikan hias rata-rata
per panen dengan komoditas benih dan ikan cupang dewasa juga
lahan yang masih luas dan budidaya yang dilakukan secara lebih intensif,
maka akan menjadi kekuatan tersendiri bagi usaha budidaya ikan cupang
merupakan data luas kolam dan produksi pada POKDAKAN Mina Maju
Mandiri pada tahun 2016 yang ditampilkan pada Tabel 13 sebagai berikut.
Tabel 13. Luas Kolam dan Jumlah Produksi POKDAKAN Mina Maju Mandiri
Selain memiliki lahan budidaya yang luas, pada usaha Bapak Heru juga
sudah aman bagi lingkungan. Lahan tersebut dikelilingi oleh pohon pisang
yang secara sengaja ditanam Bapak Heru agar lahan tersebut tetap dapat
bernilai ekonomis dan berdaya guna bagi pemilik dan masyarakat sekitar.
Untuk skala rumah tangga atau usaha kecil, budidaya ikan cupang dapat
menjadi pilihan yang sangat potensial dikarenakan usaha budidaya ini tidak
memerlukan sarana yang besar dan dapat dilakukan dalam lahan yang
sempit sekalipun. Teknik budidaya ikan pada usaha budidaya ikan cupang
budidaya.
dihasilkan. Dalam hal ini, Bapak Heru sudah memiliki pengalaman yang
cukup dalam budidaya ikan cupang sehingga sudah terlatih dan terampil
dalam kegiatan budidaya. Insting yang baik juga diperlukan untuk setiap
yang berdampak pada kondisi dan kesehatan ikan cupang, maka seorang
simpan pinjam. Hal ini diharapkan dapat menjadi wadah kerjasama dalam
budidaya yang lainnya. Selain itu dalam pemasaran hasil dan perkreditan
memiliki visi dan misi yang menjadi acuan dalam pelaksanaan organisasi.
Berikut merupakan visi dan misi Koperasi Mina Maju Mandiri yang
sehingga mempe
erlancar kegiatan distribusi produk. Akses jala
an menuju
lokasi budidaya ik
kan cupang terhubung dengan jalan antar ko
ota dengan
kondisi yang baik serta memiliki lebar jalan sekitar 7 meter. Lokasi kolam
pemilik usaha ya
ang dipisahkan dengan pagar pembatas. Un
ntuk akses
menuju kolam, di samping rumah terdapat gang yang cukup lebar sebagai
dapat tetap berjalan dengan baik. Berikut ini kondisi akses jalan di depan
usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru yang ditampilkan pada
Gambar 21.
organisasi usaha. Aktivitas rutin yang biasanya dilakukan oleh Bapak Heru
oleh dinas terkait pada skala regional dan juga pelatihan-pelatihan yang
nasional. Pelatihan yang pernah diiukuti oleh Bapak Heru dalam Kelompok
Mina Maju Mandiri antara lain pelatihan sebagai panitia kontes cupang
Nasional Indonesia) Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kediri, dan pelatihan-
Kualitas ikan cupang pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak
cupang yang baik, dimana oleh sang pemilik dijadikan salah satu strategi
dibagi menjadi kualitas atau grade A, B, dan C yang siap jual dengan
Kategori grade A adalah ikan cupang dalam keadaan sehat dengan sirip
yang sempurna, sirip ekor membuka 180 derajat atau lebih, dan ketiga sirip
utama saling overlap. Grade B adalah ikan dalam keadaan sehat dengan
sirip yang tidak cacat atau rusak, sirip ekor membuka lebih dari 165 derajat
dan kurang dari 180 derajat. Sedangkan grade C adalah ikan dalam
keadaan sehat dengan sirip yang sedikit cacat atau tidak sempurna, dan
sirip ekor membuka kurang dari 165 derajat. Berikut ini ikan cupang grade
Ikan cupang menjadi daya tarik tersendiri bagi penghobi ikan hias air
tawar karena warna dan siripnya yang indah sehingga menjadikan ikan ini
nyamuk penyebab demam berdarah. Hal ini dapat dijadikan peluang usaha
usaha yang dijalankan. Relasi yang dibangun oleh Bapak Heru terbilang
baik karena banyak pembesar ikan dan konsumen yang percaya terhadap
membangun relasi dengan dinas terkait dengan ikut serta dalam pelatihan
sesama pembudidaya yang ada di Kota Kediri dan luar daerah juga dapat
dari hobi yang tidak berorientasi terhadap profit, namun seiring dengan
ikan Mina Maju Mandiri. Profit merupakan tujuan dari setiap pengusaha
2. Kelemahan
Teknik budidaya pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru
salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan teknik seks reversal
jantan. Hal ini dilakukan karena para pembesar ikan atau konsumen yang
membeli ikan cupang pada saat benih menginginkan untuk ikan cupang
yang dibelinya berjenis kelamin jantan pada saat dewasa, karena harga
ikan cupang jantan pada saat dewasa lebih mahal dibandingkan dengan
betina dan secara fisik ikan cupang jantan lebih indah jika dilihat dari segi
bentuk tubuh dan siripnya sehingga konsumen lebih tertarik untuk membeli
Harga jual ikan cupang pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak
Heru terbagi menjadi 2 yaitu harga jual pada saat benih dan dewasa.
Harga jual ini tergantung pada jenis, ukuran dan kualitas ikan cupang. Ikan
cupang jenis halfmoon memiliki nilai jual paling tinggi, namun yang paling
diminati oleh pembeli adalah ikan cupang jenis serit. Harga ikan cupang
per ekor pada saat benih untuk jenis serit dan bangkok adalah Rp 80,
plakat Rp 100, dan halfmoon Rp 100. Sedangkan pada saat umur 1 bulan,
harga ikan cupang grade A per ekor untuk jenis serit, bangkok, dan plakat
adalah Rp 700 dan jenis halfmoon dipasarkan dengan harga Rp 900. Untuk
ikan cupang grade B umur 1 bulan pada jenis serit, bangkok, dan plakat
Apabila saat umur 3 bulan, harga ikan cupang grade A per ekor untuk jenis
cupang yang dihasilkan memiliki grade rendah, akan menjatuhkan nilai jual
produksi dari usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru dalam kurun
tidak dilanjutkan oleh Bapak Heru sebagai pemilik usaha. Hal ini
budidaya yang ada di Kota Kediri dan dihimpun menjadi satu sehingga
untuk data-data produksi, pembudidaya masih kurang dapat mengolah
bertumpu oleh pemilik usaha tanpa adanya bantuan dari pengawas yang
dari satu tanggung jawab dan wewenang tugas sehingga bersifat rangkap
e. Keterbatasan modal
Sumber modal pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru
Modal ini digunakan sebagai investasi atau modal tetap dalam proses
budidaya ikan cupang hingga beberapa kali siklus produksi. Selain itu,
Perikanan berupa bantuan cacing sutera untuk pakan ikan cupang pada
tahun 2015, bantuan induk cupang pada tahun 2016, bantuan pompa air 10
unit dan tabung oksigen 10 unit pada tahun 2016, serta alat-alat untuk
mengukur kualitas air yang berupa pH air, termometer, dan alat pengukur
kekentalan air pada tahun 2016. Bantuan sarana ini telah mengalami
penyusutan dan untuk bantuan input seperti pakan dan induk cupang
pribadi sebagai dana operasional rumah tangga. Hal ini lah yang menjadi
secara jelas dan terposkan dengan benar. Perlu adanya pembeda antara
usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru, maka diperoleh faktor strategis
strategis eksternal yang menjadi peluang dan ancaman bagi usaha budidaya
1. Peluang
a. Pengembangan lahan
ikan cupang agar meningkatkan pendapatan usaha. Hal ini juga diikuti oleh
permintaan ikan cupang hias yang cukup tinggi di pasaran. Namun, dengan
dengan angka permintaan yang cukup besar dari ikan cupang, terkadang
masih belum bisa dipenuhi. Salah satu penyebabnya adalah karena tingkat
budidaya ikan cupang milik Bapak Heru merupakan lokasi dengan lahan
itu, Bapak Heru masih memiliki lahan yang dapat dijadikan potensi
perluasan kolam-kolam budidaya ikan cupang untuk jangka panjang. Hal ini
komoditas ikan hias, utamanya ikan cupang menjadi makin dikenal dan
dapat lebih maju. Pada tahun 2013, kontes ikan cupang tingkat nasional
diadakan di Gedung Nasional Indonesia (GNI) yang diikuti oleh peserta dari
lain-lain. Sebanyak 450 ekor ikan cupang dari kelas plakat, serit, giant,
halfmoon, dan baby ikut ambil bagian dalam kontes ini, dan juara umum
dari kontes dimenangkan oleh peserta dari Jakarta. Dengan adanya kontes
ikan cupang juga akan meningkatkan harga ikan cupang yang dikonteskan,
melampaui harga pada umumnya dengan jenis, usia, dan kualitas yang
dengan adanya kontes juga dapat digunakan sebagai ajang untuk mencari
yang dihasilkan. Pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru,
Kediri, dinas setempat, dan para penyedia input produksi seperti pakan,
proses operasional usaha mulai dari persiapan induk ikan cupang hingga
pemanenan hasil produksi. Prospek ikan cupang sebagai ikan hias terbuka
sangat lebar, karena ikan ini mudah untuk dibudidayakan dan merupakan
salah satu ikan hias yang diekspor ke berbagai negara. Berdasarkan hal ini
lah, bukan hanya membentuk kerjasama antar sektor regional saja, tetapi
d. Peningkatan nilai produksi ikan hias sebesar 16,53 persen pada periode
tahun 2012-2016
tahun 2016 tercatat sebanyak 1,34 miliar ekor. Sementara dalam kurun
waktu lima tahun terakhir, kenaikan produksi ikan hias rata-rata sebesar
16,53% yang akan mendorong kenaikan ekspor ikan hias. Ekspor ikan hias
dalam rentang tahun 2010-2016 rata-rata tumbuh 13,82% per tahun. Pada
tahun 2016, ekspor ikan hias mencapai nilai US$ 24,642 juta dan Jawa
nilai Rp 579 miliar atau 20% dari total produksi. Hal ini tentunya menjadi
peluang besar yang sangat menjanjikan, karena dengan nilai produksi yang
mengalami peningkatan, maka berpeluang besar dapat dilakukan ekspor
produk agar ikan hias terutama ikan cupang yang dihasilkan dapat
hias terutama ikan cupang yang membutuhkan kondisi air yang sesuai
bagi suatu usaha budidaya karena pada kegiatan ini sangat bergantung
Sumber air pada kolam-kolam budidaya berasal dari sumber mata air
secara langsung melalui sistem pipanisasi dengan debit air yang cukup
yaitu berkisar antara 2-5 liter/detik untuk dapat mengisi satu buah kolam
budidaya. Selain itu, sumber air ini memiliki kualitas yang baik karena
berada pada kisaran nilai pH 6-7 sehingga cocok sebagai media hidup ikan
cupang.
dapat ditinjau dari rata-rata setiap rumah memiliki lebih dari dua kolam
Salah satu komoditas budidaya unggulan Kota Kediri ialah ikan cupang.
terpadu.
kategori ikan hias dengan mendapatkan juara 1 pada tahun 2009 dan juara
2 pada tahun 2010 yang diwakili oleh Kelompok Pembudidaya Ikan Karya
salah satu sentra ikan hias di Kota Kediri dengan luas kolam 10.772 m2
Dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru, teknologi yang
melalui transfer atau melalui bank. Teknologi lain yang dapat digunakan
h. Loyalitas pembeli
kestabilan suatu usaha. Pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak
Heru dilakukan dengan selalu menjaga kualitas dari benih atau ikan
garansi bahwa benih tersebut akan menjadi ikan cupang jantan. Selain itu,
Heru, bahkan apabila terdapat ikan cupang yang masih dalam fase
hingga ikan cupang itu sehat kembali. Hal tersebut diperlukan agar loyalitas
pembeli terhadap benih maupun ikan cupang dewasa yang dihasilkan oleh
dapat meningkatkan nilai jual dari ikan cupang dalam pameran ikan hias
pada suatu waktu tertentu. Dampak lainnya yang dirasakan bagi
dan juga sebagai media promosi yang akan membantu dalam pemasaran
ikan hias dalam jangka waktu panjang. Melalui acara semacam ini, para
2. Ancaman
Kondisi cuaca yang tidak menentu atau pada saat musim pancaroba
dapat memengaruhi kualitas air sebagai media hidup ikan cupang. Suhu
air kolam yang tidak stabil. Hal ini dapat memengaruhi kondisi ikan cupang
karena standar kualitas air yang tidak sesuai dengan kebutuhan ikan
rutin yaitu pada pagi dan sore hari harus dilakukan untuk menjaga kondisi
lain
Pakan ikan cupang seperti kutu air dan cacing yang masih belum dapat
permintaan dari para pembudidaya ikan cupang yang berada di Kota kediri,
padahal pakan merupakan hal pokok yang harus diberikan pada ikan
Fluktuasi harga pasar berkaitan dengan harga benih dan ikan cupang
yang dipengaruhi oleh beragam faktor, salah satunya adalah faktor musim.
cupang leih banyak dibandingkan pada saat musim kemarau. Hal ini
peningkatan harga pakan, tetapi ketika nilai tukar kembali normal, harga
pakan sulit untuk kembali turun. Keadaan ini dapat menurunkan marjin
Hal ini dapat diantisipasi dengan pemberian pakan yang efektif sehingga
ketua kelompok
antar kelompok pembudidaya ikan yang lainnya. Selain itu, anggota yang
Pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru belum terdapat
legalitas usaha karena belum memiliki nomor dan akte pendirian usaha,
yang lama. Hal ini dapat menjadi ancaman untuk keberlanjutan usaha.
satunya adalah Kelurahan Ketami. Pada usaha Bapak Heru juga tergabung
ikan hias lain, misalnya guppy dan komet. Hal ini dapat memengaruhi
para penyusun strategi untuk mengukur subjektivitas selama tahap awal proses
analisis dan dibedakan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor yang
Evaluation).
internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan dari usaha budidaya ikan
kuesioner dan wawancara secara langsung kepada Bapak Heru dan para
pegawai untuk mendapatkan data yang valid. Setelah faktor-faktor kunci
dari faktor tersebut yang mana dikenal dengan metode paired comparation.
kelemahan yang ada. Bobot dan rating dari masing-masing faktor internal
ditentukan oleh empat orang responden yaitu Bapak Heru sebagai pemilik
usaha dan para karyawannya yaitu terdiri dari Prio Pambudi, Agus Sutriyono,
dapat dilihat pada Lampiran 11. Berikut ini merupakan matriks IFE pada
usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru yang dapat dilihat pada Tabel
14 seperti berikut.
Tabel 14. Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
Faktor-faktor
No. Bobot Rating Skor
Strategis Internal
Kekuatan
A Potensi lahan yang masih luas 0,056 3,50 0,196
B Teknik budidaya ikan cupang yang mudah 0,061 4,00 0,244
C Adanya kelembagaan kelompok
0,063 4,00 0,252
pembudidaya (POKDAKAN)
D Adanya koperasi perikanan dalam ruang
0,052 4,00 0,208
lingkup budidaya
E Lokasi budidaya yang strategis 0,071 4,00 0,284
F Komunikasi antara pemilik dan pegawai
0,064 4,00 0,256
berjalan baik
G Keikutsertaan pelatihan yang diikuti pemilik
dan pegawai dalam rangka meningkatkan 0,040 3,25 0,130
kapasitas sumber daya manusia
H Kualitas ikan cupang yang baik 0,073 4,00 0,292
I Permintaan pasar yang tinggi 0,061 3,50 0,213
J Relasi dengan konsumen dan pembudidaya
0,063 4,00 0,252
lain
K Berorientasi terhadap profit 0,064 4,00 0,256
TOTAL 0,668 2,583
Kelemahan
L Teknik budidaya masih konvensional 0,039 3,00 0,117
M Harga ikan cupang relatif murah 0,049 2,50 0,122
N Pencatatan data produksi yang belum
0,067 1,00 0,067
tercatat secara lengkap
O Masih kurangnya sistem pengawasan
0,050 1,75 0,087
produksi
P Keterbatasan modal 0,056 2,00 0,112
Q Pencatatan data keuangan masih belum
0,071 1,00 0,071
terkonsep secara detail
TOTAL 0,332 0,576
TOTAL IFE 1,000 3,159
Tabel 14 diketahui bahwa faktor kekuatan terdiri dari potensi lahan yang
masih luas melalui analisis responden antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku
pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,062 dan rating 4; Prio Pambudi selaku
pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,048 dan rating
3; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot
sebesar 0,054 dan rating 3; serta Slamet Waluyo selaku pegawai usaha
budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,059 dan rating 4. Sehingga
relatif yang sama penting dengan faktor kekuatan lainnya karena mayoritas
pada faktor ini dalam analisis perbandingan berpasangan dengan faktor lain
mendapatkan nilai 2 dan rating rata-rata sebesar 3,5 tergolong faktor yang
dapat menjadi salah satu kekuatan pendorong dalam usaha budidaya ikan
antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar
0,060 dan rating 4; Prio Pambudi selaku pegawai usaha budidaya ikan
cupang dengan bobot sebesar 0,062 dan rating 4; Agus Sutriyono selaku
pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,063 dan rating
4; serta Slamet Waluyo selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan
budidaya ikan cupang yang mudah memberikan pengaruh relatif yang sama
penting dengan faktor kekuatan lainnya karena mayoritas pada faktor ini
nilai 2 dan rating rata-rata sebesar 4 tergolong faktor yang sangat kuat
menjadi salah satu kekuatan prioritas dalam usaha budidaya ikan cupang
analisis responden antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha
dengan bobot sebesar 0,063 dan rating 4; Prio Pambudi selaku pegawai
usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,064 dan rating 4; Agus
Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar
0,060 dan rating 4; serta Slamet Waluyo selaku pegawai usaha budidaya ikan
cupang dengan bobot sebesar 0,064 dan rating 4. Sehingga dari ke-empat
pengaruh relatif yang lebih penting dengan faktor kekuatan lainnya karena
faktor lain mendapatkan nilai 3 dan rating rata-rata sebesar 4 tergolong faktor
lingkungannya yang dapat menjadi salah satu kekuatan prioritas dalam usaha
analisis responden antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha
dengan bobot sebesar 0,047 dan rating 4; Prio Pambudi selaku pegawai
usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,057 dan rating 4; Agus
Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar
0,052 dan rating 4; serta Slamet Waluyo selaku pegawai usaha budidaya ikan
cupang dengan bobot sebesar 0,051 dan rating 4. Sehingga dari ke-empat
pengaruh relatif yang sama penting dengan faktor kekuatan lainnya karena
faktor lain mendapatkan nilai 2 dan rating rata-rata sebesar 4 tergolong faktor
lingkungannya yang dapat menjadi salah satu kekuatan prioritas dalam usaha
Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,071 dan
rating 4; Prio Pambudi selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan
bobot sebesar 0,070 dan rating 4; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha
budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,070 dan rating 4; serta Slamet
Waluyo selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar
0,073 dan rating 4. Sehingga dari ke-empat responden didapatkan bobot rata-
rata sebesar 0,071 yang didasarkan bahwa lokasi budidaya yang strategis
prioritas dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru Sulistyo. Lokasi
budidaya berada di sentral ikan cupang yang ada di Kota Kediri dan akses
jalan menuju lokasi usaha juga sangat mudah karena sudah beraspal serta
merupakan akses jalan antar kota yang memiliki lebar jalan sekitar 7 meter,
analisis responden antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha
dengan bobot sebesar 0,063 dan rating 4; Prio Pambudi selaku pegawai
usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,070 dan rating 4; Agus
Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar
0,060 dan rating 4; serta Slamet Waluyo selaku pegawai usaha budidaya ikan
cupang dengan bobot sebesar 0,065 dan rating 4. Sehingga dari ke-empat
pengaruh relatif yang lebih penting dengan faktor kekuatan lainnya karena
mayoritas pada faktor ini dalam analisis perbandingan berpasangan dengan
faktor lain mendapatkan nilai 3 dan rating rata-rata sebesar 4 tergolong faktor
lingkungannya yang dapat menjadi salah satu kekuatan prioritas dalam usaha
responden antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan
bobot sebesar 0,040 dan rating 4; Prio Pambudi selaku pegawai usaha
budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,038 dan rating 3; Agus
Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar
0,043 dan rating 3; serta Slamet Waluyo selaku pegawai usaha budidaya ikan
cupang dengan bobot sebesar 0,040 dan rating 3. Sehingga dari ke-empat
yang kurang penting dengan faktor kekuatan lainnya karena mayoritas pada
pendorong dan pendukung dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak
Heru Sulistyo.
Kualitas ikan cupang yang baik melalui analisis responden antara lain
Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,075 dan
rating 4; Prio Pambudi selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan
bobot sebesar 0,071 dan rating 4; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha
budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,076 dan rating 4; serta Slamet
Waluyo selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar
0,069 dan rating 4. Sehingga dari ke-empat responden didapatkan bobot rata-
rata sebesar 0,073 didasarkan bahwa kualitas ikan cupang yang baik
prioritas dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru Sulistyo karena
memiliki bobot tertinggi. Ikan cupang yang berkualitas tidak terlepas dari
benih cupang yang baik dan lebih tahan terhadap penyakit. Benih maupun
ikan cupang dewasa yang dipasarkan merupakan benih dan ikan cupang
Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,054 dan
rating 3; Prio Pambudi selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan
bobot sebesar 0,064 dan rating 4; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha
budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,058 dan rating 3; serta Slamet
Waluyo selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar
0,065 dan rating 4. Sehingga dari ke-empat responden didapatkan bobot rata-
pendorong dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru Sulistyo.
responden antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan
bobot sebesar 0,062 dan rating 4; Prio Pambudi selaku pegawai usaha
budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,066 dan rating 4; Agus
Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar
0,060 dan rating 4; serta Slamet Waluyo selaku pegawai usaha budidaya ikan
cupang dengan bobot sebesar 0,062 dan rating 4. Sehingga dari ke-empat
yang lebih penting dengan faktor kekuatan lainnya karena mayoritas pada
yang dapat menjadi salah satu kekuatan prioritas dalam usaha budidaya ikan
Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,063 dan
rating 4; Prio Pambudi selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan
bobot sebesar 0,066 dan rating 4; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha
budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,065 dan rating 4; serta Slamet
Waluyo selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar
0,065 dan rating 4. Sehingga dari ke-empat responden didapatkan bobot rata-
faktor lain mendapatkan nilai 3 dan rating rata-rata sebesar 4 tergolong faktor
lingkungannya yang dapat menjadi salah satu kekuatan prioritas dalam usaha
Tabel 14 diketahui bahwa faktor kelemahan terdiri dari teknik budidaya yang
Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,041 dan rating 3; Prio
Pambudi selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar
0,037 dan rating 3; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya ikan
cupang dengan bobot sebesar 0,040 dan rating 3; dan Slamet Waluyo selaku
pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,038 dan rating
kelemahan utama dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru
Sulistyo karena budidaya ikan cupang dapat dilakukan dengan cara budidaya
lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,052
dan rating 3; Prio Pambudi selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang
dengan bobot sebesar 0,048 dan rating 2; Agus Sutriyono selaku pegawai
usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,051 dan rating 2; serta
Slamet Waluyo selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot
bobot rata-rata sebesar 0,049 yang didasarkan bahwa harga ikan cupang
relatif murah memberikan pengaruh relatif yang kurang penting dengan faktor
kelemahan utama dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru
Sulistyo karena harga ikan cupang juga disesuaikan dengan kualitas ikan
analisis responden antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha
dengan bobot sebesar 0,071 dan rating 1; Prio Pambudi selaku pegawai
usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,066 dan rating 1; Agus
Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar
0,067 dan rating 1; serta Slamet Waluyo selaku pegawai usaha budidaya ikan
cupang dengan bobot sebesar 0,065 dan rating 1. Sehingga dari ke-empat
pengaruh relatif yang lebih penting dengan faktor kelemahan lainnya karena
faktor lain mendapatkan nilai 3 dan rating rata-rata sebesar 1 tergolong faktor
budidaya ikan cupang milik Bapak Heru Sulistyo. Tidak terperincinya jumlah
di periode sebelumnya.
responden antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan
bobot sebesar 0,050 dan rating 2; Prio Pambudi selaku pegawai usaha
budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,048 dan rating 2; Agus
Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar
0,051 dan rating 1; serta Slamet Waluyo selaku pegawai usaha budidaya ikan
cupang dengan bobot sebesar 0,051 dan rating 2. Sehingga dari ke-empat
sama penting dengan faktor kelemahan lainnya karena mayoritas pada faktor
nilai 2 dan rating rata-rata sebesar 1,75 tergolong faktor yang kuat
menjadi salah satu faktor pendorong yang menjadi kelemahan dalam usaha
Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,054 dan rating 2;
Prio Pambudi selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot
sebesar 0,055 dan rating 2; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya
ikan cupang dengan bobot sebesar 0,060 dan rating 2; serta Slamet Waluyo
selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,056
relatif yang sama penting dengan faktor kelemahan lainnya karena mayoritas
pada faktor ini dalam analisis perbandingan berpasangan dengan faktor lain
mendapatkan nilai 2 dan rating rata-rata sebesar 2 tergolong faktor yang kuat
menjadi salah satu faktor pendorong yang menjadi kelemahan dalam usaha
melalui analisis responden antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik
usaha dengan bobot sebesar 0,072 dan rating 1; Prio Pambudi selaku
pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,070 dan rating
1; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot
sebesar 0,070 dan rating 1; serta Slamet Waluyo selaku pegawai usaha
budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,071 dan rating 1. Sehingga
dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru Sulistyo dan menjadi
merupakan hal yang krusial dalam suatu usaha karena data keuangan dalam
usaha. Apabila alur kas dan pembukuan keuangan belum terperinci secara
kekuatan berada di atas rata-rata. Kekuatan yang ada pada usaha budidaya
ikan cupang milik Bapak Heru harus dimanfaatkan secara optimal sebagai
cupang milik Bapak Heru. Analisis matriks EFE hampir sama dengan langkah
dimasukkan pada matriks EFE, yaitu faktor kunci peluang (opportunities) dan
milik Bapak Heru. Identifikasi ini dilakukan dengan memberikan kuesioner dan
wawancara secara langsung kepada Bapak Heru dan para pegawai untuk
tingkat kepentingan dari faktor tersebut yang mana dikenal dengan metode
paired comparation.
ancaman yang dapat terjadi. Bobot dan rating dari masing-masing faktor
eksternal ditentukan oleh empat orang responden yaitu Bapak Heru sebagai
pemilik usaha, Agus Sutriyono sebagai pegawai, Bapak Santoso sebagai
ketua POKDAKAN Mina Maju Mandiri, dan Dinas Ketahanan Pangan dan
pada responden dapat dilihat pada Lampiran 12. Berikut ini merupakan
matriks EFE pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru yang dapat
Faktor-faktor
No. Bobot Rating Skor
Strategis Eksternal
Peluang
A Pengembangan lahan 0,060 3,50 0,210
B Mengikuti kontes atau perlombaan secara
0,046 3,00 0,138
rutin
C Pengembangan jejaring kerjasama 0,069 4,00 0,276
D Peningkatan nilai ekspor ikan hias sebesar
16,53 persen pada periode tahun 2012- 0,068 4,00 0,272
2016
E Potensi lingkungan Kelurahan Ketami 0,072 4,00 0,288
F Kebijakan pemerintah Kota Kediri yang
menjadikan ikan cupang sebagai salah satu
komoditi unggulan dan menetapkan salah 0,073 4,00 0,292
satunya Kelurahan Ketami sebagai sentral
ikan cupang
G Perkembangan sistem teknologi dan
0,048 3,25 0,156
informasi
H Loyalitas pembeli 0,078 4,00 0,312
I Pameran ikan hias tahunan 0,048 3,25 0,156
TOTAL 0,562 2,100
Ancaman
J Kondisi cuaca yang tidak menentu 0,076 1,00 0,076
K Ketersediaan pakan ikan cupang yang
0,078 1,00 0,078
masih bergantung pada pemroduksi lain
L Fluktuasi harga pasar 0,050 1,25 0,062
M Munculnya pesaing baru 0,048 2,00 0,096
N Harga input produksi meningkat 0,057 1,25 0,071
O Penerapan sistem penjualan pembudidaya
ikan hias yang terpusat pada ketua 0,042 3,00 0,126
kelompok
P Legalitas usaha yang belum terdaftar
0,044 3,00 0,132
secara resmi
Q Adanya produk substitusi 0,042 2,25 0,094
TOTAL 0,438 0,735
TOTAL EFE 1,000 2,835
Berdasarkan hasil perhitungan matriks EFE yang dapat dilihat pada
melalui analisis responden antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik
usaha dengan bobot sebesar 0,067 dan rating 4; Bapak Santoso selaku ketua
POKDAKAN Mina Maju Mandiri dengan bobot sebesar 0,064 dan rating 4;
Agus Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot
sebesar 0,056 dan rating 3; serta Ir. Budi Hartoto selaku Kasi Pembibitan dan
Bidang Perikanan, Kota Kediri dengan bobot sebesar 0,055 dan rating 3.
yang sama penting dengan faktor peluang lainnya karena mayoritas pada
mendapatkan nilai 2 dan rating rata-rata sebesar 3,5 tergolong faktor yang
dapat menjadi salah satu peluang potensial dalam usaha budidaya ikan
responden antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan
bobot sebesar 0,044 dan rating 3; Bapak Santoso selaku ketua POKDAKAN
Mina Maju Mandiri dengan bobot sebesar 0,045 dan rating 3; Agus Sutriyono
selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,047
dan rating 3; serta Ir. Budi Hartoto selaku Kasi Pembibitan dan
Bidang Perikanan, Kota Kediri dengan bobot sebesar 0,049 dan rating 3.
lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,068
dan rating 4; Bapak Santoso selaku ketua POKDAKAN Mina Maju Mandiri
dengan bobot sebesar 0,072 dan rating 4; Agus Sutriyono selaku pegawai
usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,070 dan rating 4; serta
Kediri dengan bobot sebesar 0,067 dan rating 4. Sehingga dari ke-empat
penting dengan faktor peluang lainnya karena mayoritas pada faktor ini dalam
dan rating rata-rata sebesar 4 tergolong faktor yang sangat kuat dibandingkan
satu peluang potensial dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru
Sulistyo.
periode tahun 2012-2016 melalui analisis responden antara lain Bapak Heru
Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,067 dan rating 4;
Bapak Santoso selaku ketua POKDAKAN Mina Maju Mandiri dengan bobot
sebesar 0,070 dan rating 4; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya
ikan cupang dengan bobot sebesar 0,070 dan rating 4; serta Ir. Budi Hartoto
ekspor ikan hias sebesar 16,53 persen pada periode tahun 2012-2016
potensial dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru Sulistyo.
antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar
0,076 dan rating 4; Bapak Santoso selaku ketua POKDAKAN Mina Maju
Mandiri dengan bobot sebesar 0,070 dan rating 4; Agus Sutriyono selaku
pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,071 dan rating
4; serta Ir. Budi Hartoto selaku Kasi Pembibitan dan Pengembangan Budidaya
Kediri dengan bobot sebesar 0,069 dan rating 4. Sehingga dari ke-empat
penting dengan faktor peluang lainnya karena mayoritas pada faktor ini dalam
dan rating rata-rata sebesar 4 tergolong faktor yang sangat kuat dibandingkan
Sulistyo.
antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar
0,070 dan rating 4; Bapak Santoso selaku ketua POKDAKAN Mina Maju
Mandiri dengan bobot sebesar 0,070 dan rating 4; Agus Sutriyono selaku
pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,076 dan rating
4; serta Ir. Budi Hartoto selaku Kasi Pembibitan dan Pengembangan Budidaya
Kediri dengan bobot sebesar 0,075 dan rating 4. Sehingga dari ke-empat
penting dengan faktor peluang lainnya karena mayoritas pada faktor ini dalam
dan rating rata-rata sebesar 4 tergolong faktor yang sangat kuat dibandingkan
satu peluang utama dan prioritas dalam usaha budidaya ikan cupang milik
responden antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan
bobot sebesar 0,050 dan rating 3; Bapak Santoso selaku ketua POKDAKAN
Mina Maju Mandiri dengan bobot sebesar 0,045 dan rating 3; Agus Sutriyono
selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,048
dan rating 4; serta Ir. Budi Hartoto selaku Kasi Pembibitan dan
Bidang Perikanan, Kota Kediri dengan bobot sebesar 0,047 dan rating 3.
sebesar 3,25 masih tergolong faktor yang kuat dibandingkan dengan pesaing
pendukung dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru Sulistyo.
Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,078 dan rating 4;
Bapak Santoso selaku ketua POKDAKAN Mina Maju Mandiri dengan bobot
sebesar 0,078 dan rating 4; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya
ikan cupang dengan bobot sebesar 0,075 dan rating 4; serta Ir. Budi Hartoto
Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,046 dan
rating 3; Bapak Santoso selaku ketua POKDAKAN Mina Maju Mandiri dengan
bobot sebesar 0,051 dan rating 4; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha
budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,048 dan rating 3; serta Ir. Budi
dengan bobot sebesar 0,047 dan rating 3. Sehingga dari ke-empat responden
hias tahunan memberikan pengaruh relatif yang kurang penting dengan faktor
peluang lainnya karena mayoritas pada faktor ini dalam analisis perbandingan
sebesar 3,25 masih tergolong faktor yang kuat dibandingkan dengan pesaing
pendukung dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru Sulistyo.
Tabel 15 diketahui bahwa faktor ancaman terdiri dari kondisi cuaca yang tidak
menentu melalui analisis responden antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku
pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,074 dan rating 1; Bapak Santoso
selaku ketua POKDAKAN Mina Maju Mandiri dengan bobot sebesar 0,076
dan rating 1; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang
dengan bobot sebesar 0,075 dan rating 1; serta Ir. Budi Hartoto selaku Kasi
Pangan dan Pertanian Bidang Perikanan, Kota Kediri dengan bobot sebesar
0,077 dan rating 1. Sehingga dari ke-empat responden didapatkan bobot rata-
rata sebesar 0,076 didasarkan bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu
utama dalam usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru Sulistyo.
ikan cupang karena ikan cupang dapat stress dan berujung pada kematian
pemroduksi lain melalui analisis responden antara lain Bapak Heru Sulistyo
selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,078 dan rating 1; Bapak
Santoso selaku ketua POKDAKAN Mina Maju Mandiri dengan bobot sebesar
0,077 dan rating 1; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya ikan
cupang dengan bobot sebesar 0,076 dan rating 1; serta Ir. Budi Hartoto
pakan ikan cupang yang masih bergantung pada pemroduksi lain memberikan
pengaruh relatif yang lebih penting dengan faktor ancaman lainnya karena
faktor lain mendapatkan nilai 3 dan rating rata-rata sebesar 1 tergolong faktor
oleh usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru Sulistyo. Masih
stok pakan yang diproduksi oleh produsen pakan seperti cacing dan lemut
Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,048 dan rating 1;
Bapak Santoso selaku ketua POKDAKAN Mina Maju Mandiri dengan bobot
sebesar 0,049 dan rating 1; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya
ikan cupang dengan bobot sebesar 0,051 dan rating 1; serta Ir. Budi Hartoto
salah satu ancaman potensial yang harus diantisipasi oleh usaha budidaya
Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,046 dan
rating 2; Bapak Santoso selaku ketua POKDAKAN Mina Maju Mandiri dengan
bobot sebesar 0,048 dan rating 2; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha
budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,048 dan rating 2; serta Ir. Budi
dengan bobot sebesar 0,049 dan rating 2. Sehingga dari ke-empat responden
pesaing baru memberikan pengaruh relatif yang sama penting dengan faktor
potensial yang harus diantisipasi oleh usaha budidaya ikan cupang milik
lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,060
dan rating 2; Bapak Santoso selaku ketua POKDAKAN Mina Maju Mandiri
dengan bobot sebesar 0,055 dan rating 1; Agus Sutriyono selaku pegawai
usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,058 dan rating 1; serta
Kediri dengan bobot sebesar 0,058 dan rating 1. Sehingga dari ke-empat
fluktuasi harga pasar memberikan pengaruh relatif yang sama penting dengan
faktor ancaman lainnya karena mayoritas pada faktor ini dalam analisis
salah satu ancaman potensial yang harus diantisipasi oleh usaha budidaya
pada ketua kelompok melalui analisis responden antara lain Bapak Heru
Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,040 dan rating 3;
Bapak Santoso selaku ketua POKDAKAN Mina Maju Mandiri dengan bobot
sebesar 0,043 dan rating 3; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha budidaya
ikan cupang dengan bobot sebesar 0,044 dan rating 3; serta Ir. Budi Hartoto
sistem penjualan pembudidaya ikan hias yang terpusat pada ketua kelompok
pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru Sulistyo. Penerapan
responden antara lain Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan
bobot sebesar 0,046 dan rating 3; Bapak Santoso selaku ketua POKDAKAN
Mina Maju Mandiri dengan bobot sebesar 0,043 dan rating 3; Agus Sutriyono
selaku pegawai usaha budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,044
dan rating 3; serta Ir. Budi Hartoto selaku Kasi Pembibitan dan
Bidang Perikanan, Kota Kediri dengan bobot sebesar 0,045 dan rating 3.
Sehingga dari ke-empat responden didapatkan bobot rata-rata sebesar 0,044
yang didasarkan bahwa legalitas usaha yang belum terdaftar secara resmi
pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru Sulistyo. Pada skala
usaha ikan cupang milik Bapak Heru, legalitas usaha yang belum tercatat
secara resmi tidak menjadi kendala serius karena pemerintah sendiri telah
Bapak Heru Sulistyo selaku pemilik usaha dengan bobot sebesar 0,040 dan
rating 2; Bapak Santoso selaku ketua POKDAKAN Mina Maju Mandiri dengan
bobot sebesar 0,043 dan rating 3; Agus Sutriyono selaku pegawai usaha
budidaya ikan cupang dengan bobot sebesar 0,043 dan rating 2; serta Ir. Budi
dengan bobot sebesar 0,043 dan rating 2. Sehingga dari ke-empat responden
sistem penjualan pembudidaya ikan hias yang terpusat pada ketua kelompok
sebesar 2,25 tergolong faktor yang cukup kuat dibandingkan dengan pesaing
peluang berada pada rata-rata. Peluang yang ada pada usaha budidaya ikan
cupang milik Bapak Heru harus dimanfaatkan secara optimal sebagai upaya
strategi-strategi tertentu.
dan internal demi menciptakan strategi alternatif yang dapat diterima. Pada tahap
SWOT untuk memperoleh beberapa pilihan alternative strategi. Total skor pada
matriks IFE dan EFE dimasukkan ke dalam matriks IE untuk melihat posisi usaha
budidaya ikan cupang milik Bapak Heru berdasarkan tiga kelompok strategi, yaitu
strategi tumbuh dan bina (growth and build), pertahankan dan pelihara (hold and
5.8.2.1 Matriks IE
yang diperoleh pada matriks IFE dan EFE melalui skor bobot total IFE
sebagai sumbu x dan skor bobot total EFE sebagai sumbu y. melalui skor
milik Bapak Heru saat ini di dalam sektor perikanan yang dijalankannya.
Total skor bobot IFE pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru
adalah sebesar 3,159 yang menggambarkan bahwa usaha ini berada pada
kondisi internal yang kuat. Sedangkan nilai total skor untuk matriks EFE
adalah sebesar 2,835 yang menunjukkan bahwa usaha ini berada pada
yaitu memiliki kemampuan internal yang kuat dan eksternal yang sedang.
Maka strategi yang harus dilakukan pada usaha budidaya ikan cupang
3,0
Sedang
IV V VI
2,0 – 2,99
3,159 ;
2,0
1,0 – 1,99
1,0
Gambar 23. Matriks IE Usaha Budidaya Ikan Cupang
Berdasarkan matriks IE di atas dapat diketahui bahwa dalam sel IV
pasar dan daerah pemasaran untuk produk ikan cupang melalui upaya-
atas jalur pendistribusian mulai dari distributor hingga retailer, dan integrasi
Analisis SWOT bertujuan untuk melihat strategi apa saja yang dapat
bahwa sumbu horizontal (x) sebagai faktor internal dan sumbu vertikal (y)
PELUANG
2,007 ; 1,365
KELEMAHAN KEKUATAN
ANCAMAN
antara faktor internal dan eksternal yaitu termasuk kuadran I, yang berarti
beberapa strategi yang dapat dilakukan pada usaha budidaya ikan cupang
a. STRATEGI S-O
alternatif strategi S-O yang dapat diterapkan pada usaha budidaya ikan
yang dihasilkan
yang siap jual dengan harga jual berdasarkan jenis, tingkat kualitas,
dan ukuran ikan. Tidak hanya kualitas yang harus diperhitungkan dalam
lembaga lain
b. STRATEGI W-O
1. Meningkatkan teknologi dalam produksi dan informasi
Teknologi ini dapat berupa alat atau input produksi yang mendukung
3. Meningkatkan permodalan
c. STRATEGI S-T
yang sesuai maka dapat menurunkan kualitas dari ikan cupang itu
kesehatannya.
d. STRATEGI W-T
dapat merugikan.
2. Mengupayakan pasar dengan harga yang stabil dari para
5.8.3.1 QSPM
kelemahan, peluang, dan ancaman serta nilai bobot rata-rata yang telah
diperoleh dari matriks IFE dan EFE. Kemudian dari masing-masing variable
ini dicari nilai Attractiveness Score (AS). Nilai AS menunjukkan daya tarik
pada Bapak Heru sebagai pemilik usaha budidaya ikan cupang dengan
nilai daya tarik 1 yaitu jika alternatif strategi tidak menarik dibandingkan
relatif dengan alternatif lain, nilai daya tarik 2 yaitu jika alternatif strategi
agak menarik dibandingkan relatif dengan alternatif lain, nilai daya tarik 3
memiliki nilai STAS tertinggi hingga STAS terendah pada usaha budidaya
sebagai berikut.
yang dihasilkan dengan nilai STAS sebesar 5,749. Nilai STAS tersebut
lembaga lain dengan nilai STAS sebesar 5,650. Nilai STAS tersebut
sebesar 2,18; TAS kelemahan 0,509; TAS peluang 1,485; dan TAS
sebesar 5,403.
TAS kelemahan 0,628; TAS peluang 1,889; dan TAS ancaman 0,800
STAS sebesar 4,927. Nilai STAS tersebut didapatkan dari jumlah TAS
sebesar 1,883; TAS kelemahan 0,479; TAS peluang 1,258; dan TAS
sebesar 4,926.
nilai STAS sebesar 4,694. Nilai STAS tersebut didapatkan dari jumlah
administrasi yang baik dengan nilai STAS sebesar 3,991. Nilai STAS
pada usaha budidaya ikan cupang milik Bapak Heru, alternatif strategi yang
dan kuantitas ikan cupang yang dihasilkan. Strategi ini merupakan alternatif
ekspor ikan hias yang dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas
dan kuantitas ikan cupang sehingga produk yang dihasilkan dapat diterima
oleh pasar internasional dan sesuai dengan standar ikan hias yang siap
ekspor. Selain itu, dengan kualitas ikan yang baik akan menjaga loyalitas
pembeli terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini juga sebagai upaya untuk
milik Bapak Heru, sehingga dengan loyalitas konsumen yang tinggi dapat
lainnya.