Anda di halaman 1dari 5

Struktur dan Fungsi Bagian-Bagian Sel

Berdasarkan jenisnya, sel dibedakan menjadi sel prokariotik dan sel eukariotik.

1. Sel Prokariotik
Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki membran inti serta tidak memiliki sistem
endomembran (membran dalam) seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Makhluk hidup yang
termasuk golongan sel prokariotik, contohnya bakteri dan Cyanobacteria. Struktur tubuh sel prokariotik
ditunjukkan seperti pada gambar berikut.

Pili

Ribosom
Kapsul
Membran plasma
Dinding sel
Wilayah nukleoid
Mesosom (DNA)

Flagela

Gambar  Struktur sel prokariotik (Escherichia coli)


Sumber: https://web.archive.org/web/20201021073547/https://www.plengdut.com/2013/01/struktur-sel-
prokariotik.html, diunduh 14 April 2021

Adapun bagian-bagian dari sel prokariotik dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel Bagian-Bagian Sel Prokariotik
No. Bagian-Bagian Sel Penjelasan
Prokariotik
1. Dinding sel Dinding sel tersusun atas peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung
dan pemberi bentuk tubuh yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar
masuknya molekul-molekul yang dibutuhkan maupun zat sisa yang harus dikeluarkan.
2. Membran plasma Membran plasma tersusun atas molekul lipid dan protein. Membran plasma berfungsi melindungi
sel terhadap lingkungan di sekitarnya. Selain itu, membran plasma juga berfungsi mengatur keluar
masuknya ion dan molekul serta mengatur respirasi sel. Pada bagian tertentu, membran akan
melekuk ke dalam dan berasosiasi dengan enzim membentuk mesosom.
3. Sitoplasma Sitoplasma tersusun atas air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim berfungsi untuk
mencerna makanan secara intraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel seperti
anabolisme dan katabolisme.
4. Mesosom Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Pembentukan energi dapat berlangsung karena
adanya enzim-enzim pernapasan yang terdapat pada membran mesosom. Enzim-enzim tersebut
berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi.
5. Ribosom Ribosom merupakan organel yang sangat kecil berdiameter antara 15–20 nm. Ribosom berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
6. DNA Asam deoksiribonukleat (DNA) tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen.
DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik yang akan diwariskan kepada keturunannya.
7. RNA Asam ribonukleat (RNA) merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. RNA berfungsi dalam
membuat kode-kode genetik sesuai dengan DNA yang akan diterjemahkan dalam bentuk urutan
asam amino dalam proses sintesis protein.
Sumber: Wigati Hadi Omegawati (Rangkuman Data)
2. Sel Eukariotik
Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki membran inti dan sistem endomembran. Sistem
endomembran merupakan susunan organel-organel bermembran seperti retikulum endoplasma, kompleks
Golgi, mitokondria, dan lisosom. Contoh organisme yang memiliki struktur sel eukariotik antara lain sel
hewan dan sel tumbuhan. Perhatikan struktur sel tumbuhan berikut.
Dinding sel dari sel tumbuhan
yang berdekatan

Plasmodesmata

Kromatin Mitokondria
Nukleolus Kloroplas
Nukleus Membran inti
Mikrotubulus
Porus Ribosom
inti

Vakuola pusat

Retikulum
endoplasma Mikrofilamen
kasar

Peroksisom
Retikulum
endoplasma halus
Sitoplasma
Kompleks
Golgi Dinding
Tonoplasma
sel
Membran plasma

Gambar  Struktur sel eukariotik pada tumbuhan


Sumber: https://web.archive.org/web/20201112024325/https://www.nafiun.com/2012/11/struktur-sel-eukariotik-
gambar-fungsi-organel.html, diunduh 14 April 2021

Struktur sel eukariotik terdiri atas tiga komponen utama, yaitu membran plasma, sitoplasma, dan
organel-organel sel.
a. Membran Plasma
Membran plasma merupakan bagian yang terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid. Lapisan
lipid tersusun atas fosfolipid, glikolipid, dan sterol. Fosfolipid merupakan lemak yang bersenyawa
dengan fosfat, glikolipid merupakan lemak yang bersenyawa dengan karbohidrat, sedangkan
sterol merupakan lemak alkohol seperti kolesterol. Lapisan protein membran plasma terdiri atas
glikoprotein. Ada dua jenis lapisan protein, yaitu lapisan protein perifer dan lapisan protein integral.
Lapisan protein perifer merupakan lapisan protein yang terdapat di permukaan lapisan lipid,
sedangkan lapisan protein integral merupakan lapisan protein yang menembus lapisan lipid. Satu
unit fosfolipid terdiri atas bagian kepala (fosfat) dan ekor (asam lemak). Sisi kepala merupakan sisi
hidrofilik (suka air) yang menghadap ke luar membran plasma. Sisi ekor merupakan sisi hidrofobik
(tidak suka air) yang bersembunyi di bagian dalam membran plasma. Perhatikan gambar berikut.
Rantai G Asam lemak
karbohidrat L
I
Glikolipid S Asam lemak
Glikoprotein E
Lapisan luar
Area R
hidrofobik O Alkohol
Molekul protein L terfosforitasi
integral
Lapisan dalam

Area Area polar


hidrofilik (hidrofilik) Area nonpolar (hidrofilik)
Fosfolipid
bilayer
Kolesterol
Filamen
sitoskeleton Fosfolipid
Protein perifer

Gambar  Struktur membran plasma


Sumber: https://web.archive.org/web/20201127001242/https://biology4us.com/struktur-membran-sel-
membran-plasma/, diunduh 14 April 2021
Fungsi membran plasma sebagai berikut.
1) Melindungi sel.
2) Mengatur keluar masuknya molekul-molekul tertentu karena sifatnya yang selektif permeabel.
3) Tempat berlangsungnya reaksi respirasi dan oksidasi.
b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar membran inti. Sifat-sifat fisikawi matriks
sitoplasma meliputi efek Tyndal, gerak Brown, gerak siklosis, memiliki tegangan permukaan, dan
bersifat elektrolit. Adapun sifat-sifat biologis matriks sitoplasma adalah mampu mengenali rangsang
(iritabilitas) dan menghantarkan rangsang (konduktivitas). Sitoplasma memiliki fungsi sebagai
sumber bahan kimia penting bagi sel dan tempat terjadinya reaksi metabolisme. Komponen utama
penyusun sitoplasma sebagai berikut.
1) Cairan seperti gel yang disebut sitosol.
2) Substansi genetik simpanan dalam sitoplasma.
3) Sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel.
4) Organel-organel sel.
c. Organel-Organel Sel
Dalam sitoplasma terdapat bermacam-macam organel sel. Organel-organel penyusun sel meliputi
nukleus (inti sel), retikulum endoplasma (RE), ribosom, kompleks Golgi, lisosom, badan mikro, dan
mitokondria.
1) Nukleus (Inti Sel)
Nukleus merupakan organel terbesar yang terdapat di dalam sel dengan diameter sekitar
10 µm. Nukleus berbentuk bulat atau oval yang biasanya terletak di tengah sel. Bagian-bagian
nukleus antara lain membran inti (selaput inti), nukleoplasma (matriks), dan nukleolus (anak
inti). Membran inti berupa membran rangkap yang terdiri atas membran inti dalam dan membran
inti luar. Nukleoplasma berupa matriks berbentuk gel yang tersusun atas air, protein, ion, enzim,
dan asam inti. Adapun nukleolus merupakan anak inti yang terbentuk pada saat terjadi proses
transkripsi di dalam nukleus. Nukleus berfungsi sebagai pengatur pembelahan sel, pengendali
seluruh kegiatan sel, dan pembawa informasi genetik.
2) Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma merupakan perpanjangan membran inti ke arah sitoplasma yang
berbentuk seperti jala. Ada dua tipe retikulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma halus
dan retikulum endoplasma kasar. Retikulum endoplasma kasar merupakan retikulum endoplasma
yang pada permukaannya ditempeli oleh ribosom sehingga membuat permukaan menjadi kasar
dan berbintil-bintil. Beberapa fungsi retikulum endoplasma sebagai berikut.
a) Menyintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE halus).
b) Menampung protein yang disintesis oleh ribosom (RE kasar).
c) Transportasi molekul-molekul (RE kasar dan RE halus).
d) Menetralkan racun (detoksifikasi).
3) Ribosom
Ribosom merupakan struktur unit gabungan protein dengan RNA-ribosom (RNA-r) yang
disintesis oleh nukleolus. Ribosom terdiri atas dua unit yang tidak memiliki membran, yaitu unit
besar dan unit kecil yang masing-masing berbentuk bulat. Ribosom ada yang tersebar bebas di
sitoplasma dan ada yang menempel pada dinding retikulum endoplasma. Ribosom berfungsi
untuk menyintesis protein. Ribosom yang tersebar bebas di sitoplasma berfungsi menyintesis
protein yang hasilnya akan digunakan untuk kegiatan metabolisme di dalam sitoplasma itu
sendiri. Adapun ribosom yang menempel pada permukaan RE berfungsi menyintesis protein
yang hasilnya masuk ke lumen RE. Protein dari lumen RE akan disintesis di kompleks Golgi.
4) Kompleks Golgi
Kompleks Golgi tersusun atas membran berbentuk kantong pipih yang bertumpuk-tumpuk
dilengkapi dengan vesikula. Pada sel tumbuhan kompleks Golgi disebut juga dengan diktiosom.
Kompleks Golgi memiliki hubungan erat dengan RE dalam menjalankan fungsi sekresi. Protein
hasil sintesis ribosom yang ditampung oleh RE akan dikeluarkan dari RE menuju kompleks Golgi
melalui vesikula transpor. Di dalam kompleks Golgi, protein akan direaksikan dengan glikosilat
sehingga terbentuk glikoprotein. Glikoprotein yang terbentuk akan dimasukkan ke dalam vesikula
sekresi menuju tepi sel. Saat membran plasma membuka, protein tersebut akan keluar dari
sel. Selain berfungsi untuk sekresi, kompleks Golgi juga berperan untuk membentuk membran
plasma, tempat sintesis polisakarida, dan membentuk akrosom.
5) Lisosom
Lisosom merupakan kantong membran yang berisi enzim-enzim hidrolitik (lisozim) seperti
protease, lipase, nuklease, fosfatase, serta enzim pencerna yang lain. Beberapa fungsi lisosom
sebagai berikut.
a) Melakukan pencernaan intrasel.
b) Menghancurkan struktur yang tidak dikehendaki (autofagi), misalnya organel lain yang
sudah tidak dikehendaki atau organel yang rusak.
c) Eksositosis, merupakan pembebasan enzim keluar sel.
d) Penghancuran diri sel (lisosom) dengan membebaskan isi lisosom (autolisis).
6) Badan Mikro
Badan mikro merupakan organel berukuran sangat kecil. Badan mikro terdiri atas peroksisom
dan glioksisom. Peroksisom dapat ditemukan pada sel hewan, Fungi, dan daun tumbuhan.
Peroksisom berperan dalam oksidasi substrat untuk menghasilkan H2O2 yang selanjutnya dipecah
menjadi H2O dan O2. Peroksisom juga berperan dalam pengubahan lemak menjadi karbohidrat
dan penguraian purin dalam sel. Adapun glioksisom berperan dalam metabolisme asam lemak
untuk menghasilkan energi dan sebagai tempat terjadinya siklus glioksilat.
7) Mitokondria
Mitokondria baru akan terbentuk dari pertumbuhan serta pembelahan mitokondria yang
telah ada sebelumnya. Mitokondria memiliki dua membran, yaitu membran luar dan membran
dalam yang keduanya bersifat kuat, fleksibel, stabil, dan tersusun atas lipoprotein. Membran dalam
akan mengalami pelekukan ke dalam membentuk krista. Krista berfungsi memperluas permukaan
membran sehingga penyerapan oksigen berlangsung lebih efektif. Membran dalam berfungsi
untuk melangsungkan proses respirasi yang menghasilkan ATP. Ruang bagian dalam mitokondria
berisi cairan yang disebut matriks mitokondria. Di dalam matriks mitokondria terdapat enzim
pernapasan, DNA, RNA, dan protein. Matriks mitokondria berfungsi untuk oksidasi asam lemak
dan katabolisme asetil koenzim. Perhatikan struktur mitokondria pada gambar berikut.
Membran dalam
Krista Membran luar
Matriks

Ruang intermembran

Gambar  Struktur mitokondria


Sumber: https://web.archive.org/web/20151231125934/http://www.plengdut.com/2013/01/
mitokondria.html, diunduh 14 April 2021

Mitokondria berfungsi sebagai tempat berlangsungnya respirasi seluler. Dalam respirasi


seluler terjadi oksidasi makanan sehingga menghasilkan energi. Secara sederhana reaksi oksidasi
makanan ditulis dalam persamaan reaksi seperti berikut.
Oksigen
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + energi
Makanan

Mitokondria merupakan penghasil energi karena berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi
sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidatif, dan sistem transpor elektron. Berdasarkan fungsinya tersebut,
mitokondria sering disebut sebagai the power house of cell.

Anda mungkin juga menyukai