NIM : 19030204063
Kelas : Pendidikan Biologi U 2019
TUGAS BIOLOGI SEL PERTEMUAN 4
KLOROPLAS
a. Struktur Kloroplas
1. Membran Luar didalam struktur kloroplas ini ialah membran yang sangat
permeabel. Membran permeable ini adalah tipe membran sel yang bisa
dilalui oleh semua zat baik itu zat padat atau juga zat cair tanpa terkecuali.
2. Ruang Antar membran merupakan bagian dari kloroplas yang menjadi
pembatas/penghalang antara membran didalam ataupun membran luar.
Ruang antar membran tersebut terletak antara membran dalam serta
membran luar yang memisahkan menjadi dua (2) bagian yang berbeda
3. Membran Dalam : bagian kloroplas yang mempunyai fungsi yakni untuk
pembatas antara stroma serta juga sitosol
4. Stroma : suatu bagian membran dalam yang membungkus cairan kloroplas.
Di dalam stroma inilah terjadinya reaksi gelap. Stroma merupakan bahan
dasar (matriks) kloroplas tempat terjadinya reaksi gelap fotosintesis untuk
penyimpanan hasil fotosintesis yang berupa amilum (pati).
5. Tilakoid : bagian membran dalam yang mempunyai fungsi sebagai tempat
reaksi terang dan juga perperan dalam menangkap cahaya matahari guna
proses fotosintesis
6. Granum : bagan yang berupa kumpulan tilakoid yang bertumpuk – tumpuk
kayak uang logam
7. DNA Plastida : bagian kloroplas yang merupakan gen pembawa sifat pada
plastida, yang berfungsi untuk replikasi kloroplas serta juga pembelahan sel
kloroplas.
8. Ribosom : bagian dari membran dalam kloroplas yang mempunyai fungsi
ialah sebagai sintesis protein
9. Platoglobula : senyawa kimiawi yang terkandung di dalam kloroplas.
Senyawa plastoglobula tersebut tersusun dari lipid yang berbentuk globul.
10. Membran tilakoid
11. Lumen
12. Lamela
b. Fungsi Kloroplas
1. Sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis
2. Sebagai organel penghasil energi
3. Sebagai pemberi warna hijau pada daun(klorofil)
b. Fungsi Mitokondria
1. Tempat berlangsungnya proses respirasi sel
2. Menghasilkan energi dalam bentuk ATP
3. Menjaga konsentrasi ion kalsium yang tepat dan cukup dalam berbagai
kompartemen sel
4. Menjalankan proses Apoptosis yaitu proses kematian sel erpogram dimana
sel-sel yang tidak diinginkan yang jumlahnya terlalu banyak akan dipangkas
selama perkembangan sel
LISOSOM
a. Struktur Lisosom
Lisosom dikelilingi oleh membran yang terdiri dari fosfolipid yang memisahkan
interior lisosom dari lingkungan eksternal membran. Lisosom merupakan organel sel
berukuran sangat kecil berbentuk bulat berdiameter sekitar 0,25 hingga 0,5 um.
Lisosom memiliki struktur yang sangat sederhana karena mereka adalah sebuah
membran tunggal yang terbuat dari lapisan ganda lipid yang membungkus cairan yang
mengandung berbagai enzim hidrolitik. Enzim hidrolitik adalah suatu enzim yang
memiliki kemampuan untuk mencerna setiap mikromolekul secara intraselular.
1. Membran plasma
2. Lipid bilayer
3. Protein transport
4. Enzim hidrolitik
b. Fungsi Lisosom
1. Lisosom berperan sebagai sistem pencernaan intraseluler. Materi yang dicerna
oleh lisosom dapat berasal dari luar sel atau dari dalam sel itu sendiri.
Pencernaan intra sel selalu terjadi di dalam lisosom, enzim, hidrolitik tidak
pernah keluar dari dalam lisosom sehingga pencernaan berlangsung optimal
2. Menetralkan zat yang memiliki sifat karsinogen yang bisa mengakibatkan
kanker.
3. Melepaskan semua enzim yang terdapat dalam lisosom.
4. Lisosom mendegradasi atau memecah molekul yang didapatkan melalui 4
proses
- Endositosis : memecah molekul menjadi material yang bermanfaat bagi
sel. pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui
mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke
vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal
- Fagositosis : Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran
besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama,
membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan
membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim
hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom
lanjut)
- Autofag : memecah organel-organel sel yang sudah usang dan tidak
berfungsi lagi
- Apoptosis : berperan dalam kematian sel terpogram
c. Resume Struktur lisosom yang mendukung fungsinya
Fungsi utama organel lisosom adalah mengontrol proses pencernaan yang
berlangsung didalam sel. Fungsi lisosom tersebut sering disebut dengan fungsi
pencernaan intrasel, karena proses pencernaan tersebut berlangsung di dalam lisosom.
Dengan adanya kontrol dari lisosom maka proses pencernaan akan berlangsung secara
optimal. Namun apabila lisosom pecah, maka enzim-enzim hidrolitik akan keluar dari
dalam lisosom lalu menghancurkan sel itu sendiri
Lisosom mendegradasi atau memecah molekul yang didapatkan melalui 4
proses yaitu endositosis, fagositosis, autofag, dan apopotosis. Dimana dalam empat
proses ini melibatkan struktur lisosom yang berupa membran plasma.
BADAN GOLGI
Badan Golgi yaitu berupa berkas kantung yang berbentuk seperti cakram yang
bercabang serta menjadi serangkaian pembuluh kecil di ujungnya. tersusun dari
ukuran besar hingga ukuran kecil (memiliki panjang sekitar 1 – 3 mikrometer serta
lebar 0,5 mikrometer) dan terikat oleh membran,. Struktur Badan golgi dibangun oleh
membran yang mempunyai bentuk vesikula dan tubulus. Golgi sendiri terdiri dari
berlapis ruangan yang ditutupi oleh membran. Badan golgi memiliki 2 bagian, yaitu
bagian cis dan trans.
Badan golgi ini juga dibangun oleh membran yang memiliki bentuk vesikula
serta tubulus. Dari tubulus tersebut, kemudian kemudian dilepaskan kantung-kantung
berukuran kecil yang berisi bahan-bahan yang dibutuhkan seperti enzim–enzim
pembentuk dinding sel.
Badan golgi ini mempunyai 2 bagian, yakni bagian cis serta trans. Bagian cis
ini bisa atau dapat menerima vesikel yang pada umumnya berasal dari REK
(Retikulum Endoplasma Kasar). Vesikel ini kemudian diserap ke ruangan-ruangan
yang terdapat di dalam badan golgi serta isi dari vesikel ini akan diproses guna
penyempurnaan serta sebagainya. Ruangan ini kemudian bergerak dari cis ke trans.
Pada bagian tersebut ruangan-ruangan tersebut akan memecahkan dirinya dan juga
membentuk vesikel serta disalurkan ke bagian-bagian sel lainnya atau ke luar sel.
RESUME
TANGGAPAN SEL TERHADAP BERBAGAI JENIS ANTIGEN/BENDA ASING
Fase Aktivasi
1. fase aktivasi dimulai ketika antigen presenting cell (APC) dari organisme
inang bertemu dan menyerang virus yang menyerang. Sementara itu, virus lain
mencari sel di dekatnya, seperti sel epitel untuk diinfeksi.
2. lisosom yang mengandung enzim pencernaan bergabung dengan fagosom
untuk memproses antigen. Antigen yang diproses bergabung dengan protein
MHC Kelas II dan disajikan di permukaan APC.
3. virus juga menginfeksi sel epitel. di dalam sel epitel yang terinfeksi, virus
diproses, dilampirkan ke protein kelas I MHC dan disajikan di permukaan sel.
4. Sel T pembantu (CD4 +) mengenali antigen yang ditampilkan di APC dan
mengikat ke kompleks peptida antigenik kelas II MHC. sel T pembantu yang
aktif melepaskan pembawa pesan kimiawi seperti sitokin IL-2 dan interferon
gamma.
Fase Efektor
1. Fase ini dimulai ketika sel T sitotoksik (CD8 +), yang dirimulasi untuk
memperbaiki cytokine IL-2
2. Mengenali kompleks peptida antigenik kelas I MHC pada sel epitel yang
terinfeksi.
3. Sitokin juga menarik sel T pembunuh ke tempat infeksi. sel T sitotoksik yang
teraktivasi mengikat kompleks peptida antigenik kelas I MHC pada
permukaan sel epitel yang terinfeksi.
4. Pengikatan menyebabkan sel T sitoksik melepaskan bahan kimia kuat yang
disebut perforin. perforin melubangi membran sel dari sel yang terinfeksi dan
menyebabkan sel melisis (pecah) dan mati.
5. Saat infeksi virus dikendalikan, sel T sitotoksik yang diaktifkan dimatikan
oleh sel T regulatori.
6. Memori sel T tetap tertinggal untuk merespon dengan cepat jika virus yang
sama menyerang lagi